Anda di halaman 1dari 26

PETROLOGI BATUAN

METAMORF
DISUSUN OLEH :

DANAR MAHESA AGNI ( D1101141001 )


FERDINAN MANALU ( D1101141027 )
HANDI AKBAR ( D1101141022 )
DESI APRIANTO ( D1101141038 )
NORMANZAH ( D1101141013 )
REGYE NUR ALMASYAH ( D1101141040 )
PENGERTIAN BATUAN
METAMORF

Batuan metamorf merupakan batuan hasil malihan dari batuan yang


telah ada sebelumnya yang ditunjukkan dengan adanya perubahan
komposisi mineral, tekstur dan struktur batuan yang terjadi pada
fase padat (solid rate) akibat adanya perubahan temperatur, tekanan
dan kondisi kimia di kerak bumi ( Ehlers & Blatt, 1982).
Hasil dari perubahan-perubahan fundamental batuan yang
sebelumnya telah ada. Panas yang intensif yang dipancarkan oleh
suatu massa magma yang sedang mengintrusi menyebabkan
metamorfosa kontak. Metamorfosa regional yang meliputi daerah
yang sangat luas disebabkan oleh efek tekanan dan panas pada
batuan yang terkubur sangat dalam.
Metamorfosis

Menurut H. G. F. Winkler (1967),


metamorfisme adalah proses yang mengubah
mineral suatu batuan pada fase padat karena
pengaruh terhadap kondisi fisika dan kimia dalam
kerak bumi, dimana kondisi tersebut berbeda
dengan sebelumnya. Proses tersebut tidak
termasuk pelapukan dan diagenesa
Batuan Sedimen Batuan Beku Batuan Sedimen

Batuan Metamorf Batuan Beku Batuan Metamorf


Karakteristik Dan
Pembentukkan Batuan
Metamorf
Batuan metamorf memiliki beragam karakteristik,
Karakteristik ini dipengaruhi oleh beberapa faktor dalam
pembentukan batuan tersebut yaitu :
• Komposisi mineral batuan asal
• Tekanan dan temperatur saat proses metamorfisme
• Pengaruh gaya tektonik, dan
• Pengaruh fluida
TERBENTUKNYA BATUAN
METAMORF

 Terjadi dalam keadaan padat tanpa melalui fase cair.

 Terbentuk pada temperatur 200 – 650 ° C dan tekanan


yang tinggi.

 Terbentuk jauh dibawah permukaan bumi oleh


pembebanan suatu massa sedimentasi yang tebal.
Ciri Metamorfosa

Ciri utama metamorfosa ini adalah perubahan tersebut terjadi saat batuan tetap pada
kondisi padat sedangkan kondisi kimianya terletak dibawah zona pelapukan dan
sementasi (Ehlers & Blatt, 1982). Menurut Bucher dan Frey (1994), metamorfosa
merupakan suatu proses yang mengakibatkan perubahan komposisi mineral atau
struktur dan komposisi kimia batuan.Perubahan tersebut disebabkan oleh kondisi
fisik dan atau kimia yang berbeda dengan yang umumnya terjadi pada zona
pelapukan, sementasi dan diagenesis. Perubahan temperatur dapat terjadi oleh karena
berbagai macam sebab antara lain oleh adanya pemanasan akibat intrusi magmatik
dan perubahan gradien geothermal. Panas dalam skala kecil juga bisa terjadi akibat
adanya gesekan/friksi selama terjadinya deformasi suatu massa batuan.
Tipe-tipe Metamorfosa

1. Metamorfosa regional/ dinamothermal.


Metamorfosa regional/dinamothermal
merupakan metamorfosa yang terjadi pada
daerah yang sangat luas. Metamorfosa ini
dibedakan menjadi tiga, yaitu metamorfosa
orogenik, burial dan dasar samudera(Ocean-
floor).
2. Metamorfosa Orogenik.
Metamorfosa ini terjadi pada daerah sabuk orogenik
dimana terjadi proses deformasi yang menyebabkan
rekristalisasi. Umumnya batuan metamorf yang
dihasilkan mempunyai butiran mineral yang
teroreintasi dan membentuk sabuk yang melampar
dari ratusan sampai ribuan kilometer.
3. Metamorfosa Burial
Metamorfosa ini terjadi oleh akibat kenaikan tekanan
dan temperatur pada daerah geosinklin yang
mengalami sedimentasi intensif, kemudian terlipat.
Proses yang terjadi adalah rekristalisasi dan reaksi
antara mineral dengan fluida.
4. Metamorfosa dasar Samudera(Ocean-Floor)
Metamorfosa ini terjadi akibat adanya perubahan
pada kerak samudera di sekitar punggungan tengah
samudera (mid oceanic ridges). Batuan metamorf
yang dihasilkan umumnya berkomposisi basa dan
ultrabasa. Adanya pemanasan air laut menyebabkan
mudah terjadinya reaksi kimia antara batuan dan air
laut tersebut.
Tahap-Tahap Proses Metamorfisme

1. Rekristalisasi
Proses ini dibentuk oleh tenaga kristaloblastik, disini
terjadi penyusunan kembali kristal-kristal dimana elemen-
elemen kimia yang sudah ada sebelumnya sudah ada.
2. Reorientasi
Proses ini dibentuk oleh tenaga kristaloblastik, disini
pengorientasian kembali dari susunan kristal-kristal, dan
ini akan berpengaruh pada tekstur dan struktur yang ada.
3. Pembentukan mineral-mineral baru
Proses ini terjadi dengan penyusunan kembali elemen-
elemen kimiawi yang sebelumnya telah ada.
3 JENIS BATUAN
METAMORF
a. Batuan Metamorf Kontak

 Batuan yang mengalami metamorfose sebagai akibat


dari adanya suhu yang sangat tinggi (sebagai akibat
dari aktivitas magma).

 Contohnya : batu kapur (gamping) menjadi


marmer.
b. Batuan Metamorf Dinamo

 Batuan yang mengalami metamorfose sebagai akibat


dari adanya tekanan yang tinggi (berasal dari tenaga
endogen) dalam waktu yang lama.

 Contohnya : batu lumpur (mud stone) menjadi


batutulis (slate).
c. Batuan Metamorf Kontak Pneumatolistis

 Batuan yang mengalami metamorfose sebagai akibat


dari adanya pengaruh gas-gas yang ada pada magma

 Contohnya kuarsa dengan gas f luorium berubah


menjadi topas.
TESKTUR BATUAN
METAMORF
Tekstur

 ciri ciri ( feature) yang ada pada batuan yang


berhubungan langsung dengan butiran mulai dari:
bentuk butiran, orientasi butiran, distribusi butiran,
dan hubungan antar butir.
Struktur batuan
malihan/metamorf
 . strutkur itu adalah kenampakan pada batuan yang
ukurannya lebih besar (melebihi ukuran butiran alias
mineral yang ada dibatuan)

 1. Foliasi, mendaun ( foliated)

 Susunan mineral pembentuk batuan memperlihatkan


bentuk yang sejajar dan teratur

Contoh : Genes, sekis, sabak (slate), filit


 2. Non foliasi, membutir

 Bentukan dan susunan mineral pembentuk batuan


memperlihatkan bentuk membutir (massive) tidak
memperlihat kan penjajaran mineral penyusunnya.

Contoh : Marmer, kuarsit, antrasit, grafit.


KOMPOSISI MINERAL BATUAN
METAMORF
a. Mineral stress
Tidak tahan terhadap tekanan( tidak stabil) dan
berbentuk pipih pada saat terjadi perubahan baik
suhu maupun tekanan.

 Contoh : Mika, termolit, aktinolit, hornblende


b. Mineral anti stress

Stabil dalam kondisi tertekan , walupun tertekan ia


akan stabil hanya berubah bntuk pada pola nabular
sesuai dengan daerah pnjajaranya .

 Contoh : Kuarsa, kalsit, feldspar


Salah satu contoh pembentukan
batuan metamorf
. Batu Marmer

 Batu marmer terbentuk dari batuan metamorf ribuan


tahun yang lalu. Karena tekanan ekstrim dan
berlalunya waktu, struktur kapur pada batuan
metamorf mengalami perubahan dan transformasi
hingga terjadi proses yang rekristalisasi kapur morphs
menjadi sebuah batu yang kita sebut marmer,
Marmer
Deskripsi batuan :
 Asal : Metamorfisme batu
gamping dolostone
 Warna : Bervariasi
 Ukuran butir : Medium – Coarse Grained
 Struktur : Non foliasi
 Komposisi : Kalsit atau Dolomit
 Derajat metamorfisme : Rendah – Tinggi
 Ciri khas : Tekstur berupa butiran
seperti gula, terkadang
terdapat fosil bereaksi dengan
HCl.
SEKIAN TERIMAKASIH
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai