Anda di halaman 1dari 32

KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah yang maha pengasih dan maha penyayang. Segala puji dan syukur bagi
Allah swt yang dengan ridho-Nya kita dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar.
Sholawat dan salam tetap kami haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad saw dan
untuk para keluarga, sahabat dan pengikut-pengikutnya yang setia mendampingi beliau. Terima
kasih kepada keluarga, ibu guru, dan teman-teman yang terlibat dalam pembuatan makalah ini
yang dengan do'a dan bimbingannya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar.
Dalam makalah ini, kami membahas tentang ”Kimia Unsur” yang kami buat
berdasarkan refrensi yang kami ambil dari berbagai sumber, diantaranya buku dan internet.
Makalah ini diharapkan bisa menambah wawasan dan pengetahuan yang selama ini kita cari.
Kami berharap bisa dimafaatkan semaksimal dan sebaik mugkin.
Tidak gading yang tak retak, demikian pula makalah ini, oleh karena itu saran dan kritik yang
membangun tetap kami nantikan dan kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Gerung, 25 Oktober 2011

Penyusun

DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR............................................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG................................................................................................... 1
B. TUJUAN........................................................................................................................ 2
C. RUMUSAN MASALAH.............................................................................................. 2
D. MANFAAT PAULISAN.............................................................................................. 2
E. METODE PENULISAN............................................................................................... 2
BAB II ISI
A. KEBERADAAN UNSUR DI ALAM.......................................................................... 3
B. PENGELOMPOKAN DAN SIFAT-SIFAT UNSUR KIMIA.................................... 8
C. KEGUNAAN DAN BAHAYA UNSUR-UNSUR KIMIA........................................ 22
D. PEMISAHAN DAN PEMBUATAN UNSUR-UNSUR KIMIA................................ 29
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN............................................................................................................. 35
B. SARAN.......................................................................................................................... 35
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Alam semesta ini kaya akan kadungan unsur-unsur kimia. Hingga saat ini, unsur-unsur kimia
berjumlah sekitar 114 unsur. Unsur-unsur tersebut dikelompokkan berdasarkan kesamaan
sifatnya ke dalam beberapa golongan, yaitu golongan A (golongan utama) dan golongan B
(golongan transisi). Selain itu, unsur-unsur kimia dapat dikelompokkan menjadi unsur logam,
nonlogam, semilogam, dan gas mulia
Beberapa usur logam dan nonlogam, dalam bentuk unsur maupun senyawa, banyak
dimanfaatkan didalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan beberapa unsur logam dan nonlogam
meningkat dengan berkembang pesatnya industri, baik sebagai alat, bahan dasar, maupun sumber
energi.
Unsur-unsur logam umumnya diperoleh sebagai bijih logam dalam batuan. Alam Indonesia
sangat kaya akan sumber mineral bijih logam, karena itu perlu penguasaan teknologi untuk
mengolahnya menjadi logam yang dibutuhkan.
Unsur Logam yang sudah akrab dengan kehidupan kita sehari-hari diantaranya adalah, besi,
tembaga, atau perak. Ternyata unsur natrium pun bersifat logam. Namun, karena tak stabil dalam
keadaan unsurnya, ia lebih banyak kita temui dalam bentuk senyawanya.
Keberadaan unsur-unsur kimia di alam sangat melipah. Sumber unsur-
Unsur kimia terdapat di kerak bumi, dasar laut, dan atmosfer, baik dalam bentuk unsur bebas,
senyawa ataupun campurannya. Unsur-unsur kimia yang terdapat di alam dalam bentuk unsur
bebasnya (tidak bersenyawa dengan unsur lainnya), diantaranya logam platina (Pt), emas (Au),
karbon (C), gas nitrogen (N2), oksigen (O2), dan gas-gas mulia. Adapun unsur-unsur lainnya
ditemukan dalam bentuk bijih logam. Bijih logam merupakan campuran antara mineral yang
mengandung unsur-unsur kimia dan pengotornya. Mineral-mineral tersebut berbentuk senyawa
oksida, halida, fosfat, silikat, karbonat, sulfat, dan sulfida. Logam platina (Pt) dan emas (Au)
disebut logam mulia. Sumber logam mulia dan mineral-mineral dapat ditemukan di kerak bumi,
sedangkan sumber gas oksigen, nitrogen, dan gas mulia (kecuali He) terdapat di lapisan
atmosfer.
Sulit dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya unsur kimia karena semua benda yang ada di
alam ini mengandung unsur kimia, baik dalam bentuk logam atau unsur bebasnya, senyawanya,
atau paduan logamnya. Tak bisa dipungkiri, selain memberikan manfaat, beberapa unsur kimia
memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Kegunaan dan dampak dari
unsur-unsur kimia beserta cara mencegah dan menanganinya tidak terlepas dari sifat yang
dimiliki unsur-unsur tersebut. Melalui makalah ini kami harapkan pembaca dapat memahami dan
mengetahui kimia unsur lebih spesifik lagi.
B. Tujuan

1. Mengetahui dan memehami keberadaan unsur-unsur kimia di alam.


2. Mengetahui dan memahami pengelompokan dan sifat–sifat unsur kimia
3. Mengetahui dan memahami kegunaaan dan bahaya unsur-unsur kimia
4. Mengetahui dan memahami pemisahan dan pembuatan unsure-unsur kimia

C. Rumusan Masalah
1. Seberapa banyak keberadaan unsur-unsur kimia di alam
2. Bagaimana pengelompokan dan sifat-sifat unsure kimia
3. Apakah kegunaan dan bahaya dari unsur-unsur kimia
4. Bagaimanakah pemisahan dan pembuatan unsur-unsur kimia
D. Manfaat Penulisan

Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak yang
membacanya umumnya dan khususnya kepada siswa untuk menambah wawasan dan
pemahaman tentang kimia unsur.

E. Metode Penulisan

Data penulisan makalah ini diperoleh dari telaah pustaka dari buku-buku yang membahas tentang
kimia unsur selain itu pengumpulan data makalah ini diperoleh dari browsing Internet
BAB II
ISI
A. Keberadaan Unsur Kimia di Alam
Keberadaan unsur-unsur kimia di alam sangat melipah. Hingga saat ini, unsur-unsur kimia
berjumlah sekitar 114 unsur. Unsur kimia terdapat di kerak bumi, dasar laut, dan atmosfer, baik
dalam bentuk unsur bebas, senyawa ataupun campurannya. Unsur-unsur kimia yang terdapat di
alam dalam bentuk unsur bebasnya (tidak bersenyawa dengan unsur lainnya), diantaranya logam
platina (Pt), emas (Au), karbon (C), gas nitrogen (N2), oksigen (O2), dan gas-gas mulia. Adapun
unsur-unsur lainnya ditemukan dalam bentuk bijih logam. Bijih logam merupakan campuran
antara mineral yang mengandung unsur-unsur kimia dan pengotornya. Mineral-mineral tersebut
berbentuk senyawa oksida, halida, fosfat, silikat, karbonat, sulfat, dan sulfida. Logam platina (Pt)
dan emas (Au) disebut logam mulia. Sumber logam mulia dan mineral-mineral dapat ditemukan
di kerak bumi, sedangkan sumber gas oksigen, nitrogen, dan gas mulia (kecuali He) terdapat di
lapisan atmosfer.
Unsur-unsur di alam lebih banyak berupa senyawa dibandingkan dalam keadaan bebas sesuai
bentuk unsurnya. Unsur gas mulia terdapat dalam bentuk bebas dan unsur gas mulia ditemukan
dalam bentuk senyawa alami di alam. Unsur-unsur gas mulia (helium, neon, argon, kripton,
xenon, dan radon) termasuk dalam 90 jenis unsur yang terdapat di alam, sedangkan sisanya
merupakan unsur buatan seperti plutonium dan amerisiuma. Unsur nonlogam juga ada yang
dalam. Unsur atau senyawa yang banyak terdapat dalam bahanbahan alam disebut mineral.
Mineral diolah untuk diambil unsurnya, sehingga dapat digunakan dalam kehidupan seharihari.
Tidak semua mineral dilakukan pengolahan, tergantung besarnya kandungan unsur di dalamnya
dan tingkat kesukaran proses pengolahannya. Keberadaan Logam Mulia seperti di Alam Emas
dan platina dapat ditemukan di alam dalam bentuk logam murni bercampur dengan zat-zat
lainnya. Di Indonesia, tambang emas terdapat di Aceh, Lampung Selatan, Jawa Barat,
Kalmantan Tengah, dan Bengkulu. Dewasa ini orang lebih memilih mendaur ulang aluminium
bekas daripada mengambil dari bijihnya karena biayanya lebih murah. Kelimpahan unsur-unsur
di alam dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.

Unsur % Massa Unsur % Massa

Oksigen 49,20 Klor O,19


Silikon 25,67 Fosfor 0,11

Aluminium 7,50 Mangan 0,09


Besi 4,71 Karbon 0,08
Kalsium 3,39 Belerang 0,06
Natrium 2,63 Barium 0,04
Kalium 2,40 Nitrogen 0,03
Magnesium 1,93 Flour 0,03
Hidrogen 0,87 Stosium 0,02
Titanium 0,58 Unsur lain 0,47

1. Komposisi alkali dalam kerak bumi


Logam alkali termasuk logam yang sangat reaktif. Di alam tidak terdapat dalam keadaan bebas,
melainkan dalam keadaan terikat dalam bentuk senyawaUnsur yang paling banyak adalah Na
dan K. Kedua unsur ini banyak terdapat dalam air laut dalam bentuk senyawa NaCl dan KCl.
Berikut ini tabel kadar unsure alkali di kerak bumi dalam satuan bpj (bagian per sejuta).

Unsur Kadar bpj

Li 65

Na 28.300

K 25.900

Rb 310

Cs 7

1. Unsur-unsur alkali tanah tidak terdapat bebas di alam, tetapi terdapat dalam bentuk
senyawanya
a. Berilium terdapat dalam bijih beril (Be3Al2(SiO3)6)
b. Magnesium sebagai dolomit (MgCO3.CaCO3), karnalit (KCl.MgCl2.6H2O).
c. Kalsium sebagai CaCO3 pada batu kapur dan pualam, batu tahu/gipsum (CaSO4.2H2O).
d. Stronsium sebagai stronsianit (SrCO3) dan galestin (SrSO4
e. Barium sebagai bijih barit (BaSO4).
Berikut ini tabel mengenai penjelasan di atas:

Unsu Sumber di Alam Keteranga


r
Berili § Senyawa silikat Berilium terdapat sekitar 0,0006 % dalam kerakbumi
um beril sebagai mineral silikat dan berilBe3Al2Si6O18 yang memiliki 2 je
nis warna :
3BeSiO3.Al2(SiO
3)atauBe3Al2(Si 1. Biru-hijau muda, yakni aquamaryn
O3)6

2. Hijau tua, yakni permata emerald (adanya sampai 2% ion Cr


(III) dalam strukturkristalnya)

Ma § Magnesit (MgC Kelimpahan Magnesium terletak pada urutan ke-8


gnesiu O3) (sekitar 2%) pada kulit bumi. Mineral utama yangmengandung mag
m nesium adalah carnellite, magnesite
dan dolomite. Air laut mengandung 0,13%
§ Dolomit(CaCO magnesium, dan merupakan sumber magnesium yang tidak terbatas.
3MgCO3)

§ Epsomit (gara
m inggris)
(MgSO4.7H2 O))

§ Hiserit(MgSO4
.3H2O)
§ Kaimit(KCl.M
gSO4.3H2O)

§ Olivin (Mg2Si
O4)

§ Asbes (CaMg(
SiO3)4)

Kalsiu § Dolomit(CaCO Kelimpahan kalsium terletak pada urutan kelima(±8,6%) pada kulit
m 3MgCO3) bumi. Terdapat sebagai mineral
silikat, karbonat, sulfat, fosfat, dan khlorida.CaCO3
§ Batukapur/mar
mer(CaCO3)

§ Gips (CaSO4.2 bisa ditemukan dalam berbagai bentuk sebagai


H2O) limestone (batu kapur/gamping), marbel dan kapuratau juga dapat di
temukan dalam kerangka binatanglaut. Mineral sulfat diantaranya a
§ Fosforit (Ca3(P
dalah gypsum
O4)2)
CaSO4.2H2O atau juga bantuan fosfat Ca3(PO4)2 yang
§ Floursfar (CaF penting untuk pertumbuhan tulang dan gigi.
2)
§ Apatit(Ca3(PO
4)2CaF2)

St § Selesit (SrSO4) Stronsium sangat jarang sekitar 0,05% dalam kerak


ronsiu bumi, sebagai mineral stronsianit SrSO4.
§ Stronsianit (Sr
m
CO3)
Bariu § Barit (BaSO4) Kelimpahan Ba di alam sangat sedikit, dan terdapat
m sebagai barit (BaSO4).
§ Witerit (BaCO
3)

Radiu § Fr (bijih uraniu Radium merupakan unsur radioaktif. Radium sangat


m m) jarang sekali, tetapi keberadaannya dapat dideteksi
dengan mudah oleh sinar radioaktif karena intinya membelah
§ Zat radioaktif
dengan spontan, mengemisi partikel α
sehingga terbentuk Radon, Rn. Sumber Ra adalahbijih uranium (U3
O8). Kelimpahan Ra rata-ratadalam
kerak bumi kurang dari 10-4.

3. Unsur-unsur periode ketiga di alam


Unsur-unsur periode ketiga dialam dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

Unsur Sebagai senyawa


Na NaNO3 : Senyawa Chili
NaCl : Dalam air lauit
Mg MgCO3 : Magnesit
MgSO4.7H2O : Garam Inggris
KCl.MgCl2.6H2O : Karnalit
MgCO3.CaCO3 : Dormalit
MgCl2 : Dalam air laut
Al Al2O3.2SiO2.2H2O : Kaolin
Al2O3.nH2O : Bauksit
Na3AlF6 : Kriolit
Si SiO2 : Pasir
Al2O3.2SiO2.2H2O : Tanah liat
P Ca3(Po4)2 : Fosfit, dalam tulang
S Bebas di alam
FeS2 : Pirit
CaSO4.2H2O : Gips
Cl NaCl : Dalam air laut

2. Unsur-unsur transisi periode keempat di alam


Di alam unsur-unsur transisi periode keempat terdapat dalam senyawa/mineral berupa oksida,
sulfida, atau karbonat. Berikut ini tabel beberapa mineral terpenting dari unsur-unsur transisi
periode keempat. Beberapa mineral dari unsur trasisi periode keempat dituliskan dalam tabel
dibawah ini.

Logam Nama Mineral Rumus


Ti Rulite TiO2
Cr Kromit Cr2O3.FeO
Mn Pirolusit MnO2
manganit Mn2O3.H2O
Fe hemetitit Fe2O3
mangetitit Fe3O4
Pirit FeS2
Siderite FeCO3
Limonit Fe2O3.H2O
CO Kobalt CoAsS
Ni pentlandit FeNiS

B. Pengelompokan dan Sifat-Sifat Unsur Kimia


1. Pengelompokan
Pada awalnya, unsur hanya digolongkan menjadi logam dan nonlogam. Dua puluh unsur
yang dikenal pada masa itu mempunyai
sifat yang berbeda satu dengan yang lainnya. Setelah John Dalton mengemukakan teori
atom maka terdapat perkembangan yang cukup berarti dalam pengelompokan unsur-unsur.
Penelitian Dalton tentang atom menjelaskan bahwa setiap unsur mempunyai atom-atom dengan
sifat tertentu yang berbeda dari atom unsur lain. Hal yang membedakan diantara
unsur adalah massanya.
Pada awalnya massa atom individu belum bisa ditentukan karena atom mempunyai massa
yang amat kecil sehingga digunakan massa atom relatif yaitu perbandingan massa antar-atom.
Berzelius pada tahun 1814 dan P. Dulong dan A. Petit pada tahun 1819
melakukan penentuan massa atom relatif berdasarkan kalor jenis
unsur. Massa atom relatif termasuk sifat khas atom karena setiap
unsur mempunyai massa atom relatif tertentu yang berbeda dari
unsur lainnya. Penelitian selanjutnya melibatkan Dobereiner, Newlands, mendeleev dan
Lothar Meyer yang mengelompokkan unsur berdasarkan massa atom relatif
Unsur kimia yang dapat dikelompokkan berdasarkan persamaan sifatnya.
Ada beberapa hal yang mendasari pengelompokan unsur-unsur kimia, yaitu sifat logam,elektron
valensi, dan jumlah kulit elektron. Brdasarkan sifat logamnya, unsur kimia dikelompokan
menjadi logam, semilogam, nonlogam,dan gas mulia. Berdasarkan elektron valensinya unsur kiia
dikelompokan golongan utama dan transisi. Golongan utama terdiri dari golongan, IA, IIA. IIIA,
IVA, VA, VIA, VIIA, DAN VIIIA. Adapun golongan tarnsisi dapat dibagi lagi menjadi
golongan transisi dalam, lantanida dan aktinida. Berdasarkan jumlah kulit elektron yang
dimilikinya, unsur kimia dapat dikelompokan menjadi 7 periode yaitu periode 1 sampai 7. sifat
logam unsur-unsur seperiode dari kiri kekanan semakin bersifat nonlogam. Berikut
perkembangan pengelompokan tabel periodik dari masa ke masa.
a. Pengelompokan unsur berdasarkan sifat logan dan nonlogam
Pengelompokan ini masih bersifat umum karena sebagian besar unsur-unsur yang
sudah ditemukkan pada masa itu termasuk logam (±70%). Berikut ini sifat-sifat yang digunakan
sebagai acuan dalam pengelompokan:
Ø Sifat logam meliputi :
§ Dapat menghantarkan panas dan listrik
§ Mudah dibentuk ( ditempa dan digerakkan seperti kawat )
§ Mengkilap, terlebih jika digosok
§ Umumnya berwujud padat pada suhu kamar
§ Bersifat reduktor
Ø Sifat nonlogam meliputi:
§ Tidak dapat menghantarkan panas dan listrik
§ Sukar dibentuk
§ Tidak mengkilap (buram)
§ Ada yang berwujud padat, cair, dan gas pada suhu kamar
§ Bersifat oksidator
b. Pengelompokan unsur berdasarkan Triad Dobreiner
Tahun 1817, John Wolfgang Dobreiner menyusun unsur menjadi tiga kelompok berdasarkan
kenaikan massa atom (nomor massa), yang mana massa atom unsur yang ditengah merupakan
rata-rata dari massa atom unsur pertama dan ketiga. Penemuan Dobreiner yang menjelaskan
adanya kemiripan sifat ketiga unsur dari masing-masing kelompok. Contohnya, Li, Na, dan K.
c. Pengelommpokan unsur berdasarkan Hukum Oktaf Newlands
Tahun 1864 Newlands mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom
reletifnya. Dalam tabal Newlands tidak terdapat unsure gas mulia karena pada saat itu gas mulia
belum ditemukan. Gas mulia ditemukan pertama kali oleh Rayleig dan Ramsay pada tahun 1894,
yaitu gas Argon. Kelemahan pengelompokan unsur oktaf Newlands diantaranya hanya cocok
untuk unsur dengan massa atom kecil dan terdapat beberapa unsur yang berimpitan, yaitu dalam
satu tempat terdapat dua unsur
d. Tabel periodik modern.
Sebelum ditemukan tabel periodik ini, pada tahun 1871, Dmitri Ivanovich Mendeleev telah lebih
dulu membuat tabel unsur-unsur yang disusun secara berkala (periodik) sehingga disebut tabel
berkala unsur-unsur atau disebut tabel periodik unsur-unsur. Lalu pada tahun 1915 Henry
Moseley telah berhasil menyempurnakan tabel periodik Mendeleev dan sekarang disebut dengan
tabel periodik modern dari hasil penelitiannya (1887-1915). Tabel periodik modern disebut juga
tabel periodik panjang, merupakan penyempurnaan dari tabel periodik Mendeleev.
Perbedaannya, tabel periodik Mendeleev disusun berdasarkan kenaikan nomor massa, sedangkan
tabel periodik modern disusun berdasarkan kenaikan nomor atom. Pengelompokan unsur-unsur
kimia berdasarkan persamaan sifat. Ada beberapa hal yang mendasari pengelompokan unsur-
unsur kimia, yaitu sifat logam, elektron valensi, dan jumlah kulit elektron.
Ø Berdasarkan sifat logamnya, unsur kimia dikelompokan menjadi logam, semilogam, dan
nonlogam.
Ø Berdasarkan elektron valensinya, unsur kimia dikelompokan menjadi golongan utama dan
transisi. Golongan utama terdiri atas 8 golongan, yaitu IA, IIA, IIIA, IVA, VA, VIA, VIIA, dan
VIIIA. Adapun golongan transisi dapat dibagi lagi menjadi golongan transisi dalam, lantanida,
dan aktinida. Adapun pembagian tersebut sebagai berikut:
· Unsur-Unsur Logam Golongan IA
Logam yang termasuk golongan IA ber 6 unsur. Unsur-unsur tersebut mempunyai elektron
terluar sebanyak 1 elektron dan termasuk blok s. unsur-unsur golongan IA terdiri dari Li, Na, K,
Rb, Cs, dan Fr
· Unsur-Unsur Logam Golongan IIA
Unsur-unsur logam yang termasuk golongan IIA berjumlah 6 unsur.
Unsur-unsur tersebut mempunyai elektron terlua se banyak 2 elektron dan termasuk blok s.
unsur-unsur golonganIIA terdiri dari Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra.
· Unsur-Unsur Logam Selain Golongan IA dan IIA
Unsur-unsur logam golongan utama yang tidak termasuk golongan
IA dan IIA berjumlah 7 unsur. Unsur-unsur tersebut memiliki elektron terluar dari 2 hingga 5,
termasuk blok p, dan menempati golongan IIA,IVA, dan VA. Unsur-unsur logam tersebut adalah
Al, Ga, In, Ti, Sn, Pb, Bi.
· Unsur-unsur yang termasuk golongan transisi
Unsur-unsur logam yang termasuk golongan transisi berjumlah dari
50 unsur. Logam transisi dapat menempati periode 4 dan 5 serta termasuk blok d. unsur-unsur
tersebut adalah Sc, Ti, Cr, Mn. Fe, Ni, Cu, Co, Zn, Ag,Cd, Ce, W, Pt, Au,dan Hg.
· Unsur-unsur yang bersifat semilogam
Unsur-unsur yang bersifat semi logam ada 8 unsur. Unsur-unsur tersebut teletak di anatara logam
dan nonlogam, yaitu B, Si, Ge, As, Sb, Te, Po, At
· Unsur-unsur yang bersifat nonlogam
Dibandikan dengan unsur logam, jumlah unsur nonlogam sangat sedikit. Beberapa unsur
nonlogam menempati golongan VIIA ( halogen ), sebagian lagi tersebar dalam golongan VA dan
VIA
· Unsur-unsur nonlogam golongan VIIA
unsur-unsur nonlogam yang termasuk golongan VIIA (halogen)
berjumlah 4 unsur. Unsur-unsur tersebut mempunyai elektron terluar sebanyak 7 elektron dan
termasuk blok p. unsur-unsur halogen berbentuk gas dan dalam keadaan bebasnya berupa
molekul unsur diatomik. Inilah unsur-unsur golongan halogen yaitu, F, Ci, I ,Br.
· Unsur-unsur nonlogam selain golongan VIIA
Unsur-unsur nonlogam lainnya yang tidak termasuk golongan VIIA berjumlah 7 unsur yaitu, H,
C, N, O, P, S, Se.
Ø Berdasarkan jumlah kulit elektron yang dimilikinya, unsur kimia dapat dikelompokan
menjadi 7 periode, yaitu periode 1-7. Sifat logam unsur-unsur seperiode dari kiri ke kanan
semakin bersifat nonlogam.

2. Sifat-sifat unsur kimia

Sifat-sifat dalam unsur kimia dibagi kedalam sifat fisika dan sifat kimia. Sifat fisika meliputi
wujud, warna, kekerasan, kelarutan,, konduktivitas listrik dan panas, massa jenis, sifat magnet,
jari-jari atom, kalor penguapan, titik didih dan titik leleh. Sedangkan sifat kimia meliputi
kereaktifan unsur.

a. Unsur-unsur golongan logam golongan alkali dan alkali tanah


Unsur-unsur dalam golongan alkali dan alkali tanah meliputi unsur-unsur golonggan IA (
3Li 11Na 19K 37Rb 55Cs 87Fr ) dan IIA ( 4Be 12Mg 20Ca 38Sr 56Ba 88Ra ). Berikut tabel
mengenai sifat-sifat unsur logam tersebut:
Sifat Fisika Unsur-Unsur Logam Alkali Tanah

Sifat Li Na K Rb Cs
nomor atom 3 11 19 37 55
Jari-jari atom (pm) 155 190 235 248 267
Jari-jari ion M+(pm) 60 95 133 148 169
Titik leleh (0C) 181 97,8 63,6 38,9 28,4

Titik didih (0C) 1.347 883 774 688 678


Kerapatan (g/cm3) 0,53 0,97 0,86 1,59 1,90
Kekerasan (skala Mohs) 0,6 0,4 0,5 0,3 0,3
Warna nyala Merah Kuning Ungu Merah biru

Sifat Kimia Unsur-Unsur Alkali

Sifat Li Na K Rb Cs
nomor atom 4 12 20 38 56
Jari-jari atom (pm) 90 130 174 192 198
Jari-jari ion M+(pm) 3 65 99 113 135
Titik leleh (0C) 1.278 649 839 769 725

Titik didih (0C) 2.970 1.090 1.484 1.384 1.640


Kerapatan (g/cm3) 1,86 1,72 1,55 2,54 3,59
Kekerasan (skala Mohs) 5 2,0 1,5 1,8 2
Warna nyala Putih Putih Merah Merah tua hijau

Sifat Kimia Unsur-Unsur Alkali tanah

Sifat Li Na K Rb Cs
Konfigurasi electron [He]2s1 [Ne]3s1 [Ar]4s1 [Kr]5s2 [Xe]6s1
Energi ionisasi pertama (kj/mol) 519 498 418 401 376
Keelektronegatifan 1,0 0,9 0,8 0,8 0,7

Potensial elektrode standar -3,045 -2,714 -2,925 -2,925 -2,923


(volt)
Dari tabel-tabel di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Golongan alkali (IA)
Ø Mempunyai satu elektron terluar (ns1)
§ Mempunyai satu elektron terluar (ns1)
§ Energi ionisasi rendah (mudah melepaskan elektron)
§ Reduktor kuat (mudah mengalami oksidasi)
§ Sangat reaktif (di alam tidak ada unsur bebasnya).
§ Reaksinya dengan air berlangsung cepat.
§ Titik leleh rendah (lunak), sebab ikatan logam lemah.

Ø Jari-jari atom makin ke bawah makin besar:


§ makin ke bawah kereaktifan bertambah.
§ makin ke bawah basanya makin kuat.
§ makin ke bawah titik leleh makin rendah.
Ø Logam-logam alkali diperoleh dari elektrolisis leburan garam halidanya.
Ø Senyawa-senyawa alkali berikatan ion, berwujud padat, dan memiliki titik leleh tinggi.
Ø Reaksi menyala dengan nyala Na berwarna kuning dan K ungu.
Ø Semua senyawa alkali larut baik dalam air.

2. Golongan alkali tanah (IIA)


Ø Mempunyai dua elektron terluar (ns2):
§ energi ionisasi rendah, tetapi IA lebih rendah.
§ reduktor kuat, meskipun tidak sekuat IA.
§ sangat reaktif, tetapi IA lebih reaktif.
§ reaksinya dengan air berlangsung lambat.
§ titik leleh cukup tinggi (keras), sebab ikatan logam lebih kuat dari IA.
Ø Jari-jari atom makin ke bawah makin besar:makin ke bawah kereaktifan bertambah.
§ makin ke bawah basanya makin kuat.
§ makin ke bawah titik leleh makin rendah.
Ø Logam-logam alkali diperoleh dari elektrolisis leburan garam halidanya.
Senyawa-senyawa alkali berikatan ion, berwujud padat, dan memiliki titik leleh tinggi
Ø Reaksi menyala dengan nyala Sr merah dan Br hijau
Ø Senyawa Cl-, S2-, dan NO3 dari IIA larut baik dalam air.
Senyawa C032- dari IIA tidak ada yang larut. Kelarutan senyawa 504 2- dari IIA makin ke
bawah makin kecil (makin sukar larut). Kelarutan basa (OH-) dari IIA semakin ke bawah
semakin besar (semakin mudah larut)
b. Unsur- Unsur Logam Golongan Transisi
Unsur transisi dapat didefinisikan sebagai unsur-unsur yang memiliki subkulit d atau subkulit f
yang terisi sebagian. Unsur transisi tersebut terdiri dari Sc (Scandium), Ti (Titanium), V
(Vanadium), Cr (Krom), Mn (Mangan), Fe (Besi), Co (Kobalt), Ni (Nikel), Cu (Tembaga) dan
Zn (Seng). Semua unsur transisi mempunyai sifat logam, hal ini terjadi karena unsur transisi
memiliki lebih banyak electrontiak berpasangan. berikut ini sifat-sifat umum dari unsur-unsur
logam golongan transisi.
Ø Biloksnya pasti positif,
Ø Pada umumnya mempunyai harga biloks lebih dari 1, kecuali Sc (+3) dan Zn (+2)
Ø Pada umumnya, ionnya berwarna, kecuali Sc2+, Zn2+, dan Ti4+,
Ø Dapat membentuk ion kompleks sebagai atom pusat.
Ø Memiliki ikatan logam yang sangat kuat
Ø Bersifat katalis ( mempercepat reaksi ).
Ø Titik didih dan titik leleh unsur transisi meningkat dari 1.541oC (Skandium) sampai 1.890 oC
(Vanadium), kemudian turun sampai 1.083 oC (Tembaga) dan 420 oC (Seng).
Ø Senyawa-senyawa unsur transisi mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu. Adanya
bilangan oksidasi lebih dari satu ini disebabkan mudahnya melepaskan elektron valensi. Dengan
demikian, energi ionisasi pertama, kedua dan seterusnya memiliki harga yang relatif lebih kecil
dibanding unsur golongan utama.
Ø Kebanyakan dari unsur-unsur dan senyawa logam transisi bersifat paramagnetik (tertarik oleh
medan magnet) dan bukan bersifat diamagnetik (tidak tertarik oleh medan magnet).
Ø Sebagian besar ion-ion logam transisi berwarna. Warna-warna khas dari ion logam dapat
dilihat dalam tabel berikut:

c. Unsur-Unsur Golongan Halogen


Halogen adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan VIIA di tabel periodik.
Kelompok ini dari: fluor (F), klor (Cl), brom (Br), yodium (I), astatin (At), dan unsur
ununseptium (Uus) yang belum ditemukan. Halogen menandakan unsur-unsur yang
menghasilkan garam jika bereaksi dengan logam. Istilah ini berasal dari istilah ilmiah bahasa
Perancis dari abad ke-18 yang diadaptasi dari bahasa Yunani. Sifat unsure-unsur golongan ini
dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Sifat Flour Klor Brom Iodium Astatin


Massa atom 19 35,5 80 127 210
Jari-jari atom (A) 72 99 115 133 155
Titik leleh (0C) -220 -101 -7 -113 302

Titik didih (0C) -188 -35 59 183 337


Keelektronegatipan 4,1 2,8 2,8 2,5 2,2
Wujud gas gas cair padat Padat

Kuning Hijau Merah


Warna ungu
muda kekuningan coklat

Berdasarkan tabel di atas dapat di ketahui sifat unsur-unsur golongn hologen sebagai berikut:
Ø Sangat reaktif (oksidator kuat), beracun.
§ Oksidator : F2>Cl2>Br2>I2
§ Reduktor : I->Br->Cl->F-
Ø Jari-jari atomnya dari bawah ke atas semakin kecil.
Ø Elektronegatifanya dari kiri kekanan semakin besar.
Ø Energi ionosasi dadari kiri ke kanan semakin besar.
Ø Afinitas electron dari bawah keatas semakin kecil

d. Unsur-Unsur Golongan Gas Mulia


Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIIIA (18) dalam tabel periodik. Disebut mulia karena
unsur-unsur ini sangat stabil (sangat sukar bereaksi). Gas mulia dahulu disebut juga golongan
nol. Gas mulia terdiri atas unsure-unsur helium (He), neon (Ne), argon (Ar), krypton (Kr), xenon
(Xe) dan radon (Rn). Sifat umum golongan ini dapat dilihat dalam tabel di bawah ini .
Gas Mulia
Sifat
He Ne Ar Kr Xe Rn
Nomor atom 2 10 18 36 54 86
Massa atom 4 20 40 84 131 222
Jari-jari atom(A) 0,93 1,12 1,54 1,69 1,90 2,20
Energi ionisasi(kJmol-1) 2.640 2.080 1.420 1.350 1.170 1.040
Titik didih (0C) -269 -246 -180 -152 -107 -62
Titik leleh (0C) -272 -249 -189 -157 -112 -71

Adapun secara umum sifat-sifat unsur- unsur golongan gas mulia sebagai berikut:
Ø Tidak Berwarna, tidak berbau, tidak berasa, sedikit larut dalam air.
Ø Mempunyai elektron valensi 8, dan khusus untuk Helium elektron valensinya 2, maka gas
mulia bersifat kekal dan diberi valensi nol.
Ø Molekul-molekulnya terdiri atas satu atom (monoatom)
Ø Energi ionosasinya sangat tinggi, akibatnya unsure-unsur gas mulia suksar bereaksi dengan
unsur lainnya.
Ø Pada tabel dapat dilihat bahwa titik leleh dan titik didihnya sangat rendah, namun baik titik
leleh maupun titik didih semakin kebawah semakin tinggi, sesuai dengan semakin besarnya
massa atom gas mulia.
e. Unsur Karbon
Karbon merupakan unsur yang terletak pada periode 2 golongan IVA dalam sistem periodik.
Unsur karbon pada suhu kamar (298 ?K , 1 atm) berbentuk padatan yang berupa Kristal, terdiri
atas banyak atom karbon yang berikatan kovalen. Sifat fisika karbon dapat diamati pada tabel
berikut:
Sifat Keterangan

Titik leleh (C) 3500

Titik didih (C) 3930

Jari-jari kovalen 0,77

Jari-jari ion 0,15


Warna (arang) Hitam

Secara umum, sifat kimia karbon antara lain sebagai berikut.


Ø Sangat tidak reaktif, jika bereaksi, tidak ada kecenderungan atom-atom karbon kehilangan
elektron-elektron terluar untuk membentuk ion C4+. Beberapa reaksi unsur karbon diantaranya
sebagai berikut.
Ø Karbon ada yang membentuk senyawa organik dan ada juga yang membentuk senyawa
anorganik. Senyawa organik di antaranya senyawa hidrokarbon, alkohol, aldehida, keton,
ester,dan asam karboksilat, senyawa karbon anorganik di anataranya oksida, karbida, karbonat,
sulfida, dan halida.
Ø Atom karbon mempunyai beberapa alotropi, yaitu bentuk struktur yang berbeda dari suatu
atom yang sama, antara lain grafit, intan, fuleren, bulkyball, dan arang.
Ø Karbon dalam bentuk senyawa H2CO3 dapat terionisasi (larut) di dalam air.
Ø Mempunyai energy ionisasi sebesar 11,3 kJ/mol.
Ø Mempunyai nilai keelektrponegatifan sebesar 2,5.
f. Unsur Nitrogen
Terletak pada periode 3 golongan VA, berwujud gas pada suhu ruangan standar. Sifat fisika
nitrogen

Sifat Keterangan
titik leleh (oC) -210
titik didih (oC) -196
jari-jari kovalen (A) 0,75

jari-jari ion (N3+) (A) 1,71


jari-jari ion (N5+) (A) 0,11
warna pada suhu kamar gas tidak berwarna

Sifat kimia unsur nitrogen:


Ø Kurang reaktif, terlihat dari banyaknya proses di alam yang tidak melibatkan nitrogen
melainkan oksigen meskipun komposisi terbesar udara adalah nitrogen (78%). Berikut beberapa
reaksi nitrogen.
Ø Dapat bertindak sebagai zat pengoksidasi (oksidator) dan zat pereduksi (reduktor). Nitrogen
sebagai oksidator mempunyai biloks -1, -2, dan -3, sedangkan sebagai reduktor mempunyai
biloks +1, +2, +3, +4, dan +5. Biloks nitrogen yang paling umum adalah -3, +3, dan +5.
Ø Mempunyai energi ionisasi sebesar 14,5 kJ/mol.
Ø Mempunyai nilai keelektronegatifan sebesar 3,0.
g. Unsur Oksigen
Terletak pada periode 3 golongan VIA. Berwuju gas pada suhu ruang: 298 K, 1 atm. Sifat fisika
unsur oksigen.

Sifat Keterangan
titik leleh (oC) -218,8

titik didih (oC) -183,0


jari-jari kovalen (A) 0,73
jari-jari ion (O2-) (A) 1,4
warna pada suhu kamar gas tidak berwarna

Sifat-sifat kimia unsur oksigen


Ø Mempunyai elektron terluar sebanyak 6 elektron dengan biloks -2.
Ø Mempunyai 2 alotrop, yaitu gas oksigen (O2) dan ozon (O3).
Ø Mengalami reaksi oksidasi dengan sebagian besar unsur membentuk senyawa oksida (contoh:
Na2O), peroksida (contoh: Na2O2), superoksida (contoh: NaO2), dan senyawa-senyawa karbon.
Ø Mempunyai energi ionisasi sebesar 14,5 kJ/mol.
Ø Mempunyai nilai keelektronegatifan sebesar 3,0.
h. Unsur-unsur periode ketiga
Unsur-unsur yang menempati periode ketiga antara lain Na, Mg, Al, Si, P, S, Cl, dan Ar. Sifat-
sifat umum unsur-unsur tersebut berurut dari Na sampai Ar adalah sebagai berikut:
Ø Jari-jari semakin kecil karena jumlah e- valensinya semakin banyak.
Ø Sifat logam semakin berkurang
Ø Sifat basa berkurang, sifat asam bertambah
Ø Sifat reduktor berkurang, oksidator bertambah
Ø Energi ionisasi bertambah
Ø Keelektronegatifan bertambah
Ø Kelogaman: Na, Mg, Al ( logam ), Si ( semilogam ), P, S, Cl, Ar ( bukan logam )
Ø Semakin bersifat oksidator
Ø Konduktor: Na, Mg, Al. Bersifat Isolator: Si, P, S, Cl, Ar
Ø Kekuatan basa: semakin bersifat asam
i. Sifat Unsur-Unsur Transisi Periode Keempat
Unsur-unsur transisi periode keempat mempunyai sifat-sifat yang khas. Sifat-sifat khas unsur
periode keempat antara lain:
Ø Bersifat logam, maka sering disebut logam transisi.
Ø Bersifat logam, maka mempunyai bilangan oksidasi positif pada umumnya lebih dari satu.
Ø Banyak diantaranya dapat membentuk senyawa kompleks
Ø Pada umumnya senyawanya berwarna
Ø Beberapa diantaranya dapat digunakan sebagai katalisator

C. Kegunaan dan Bahaya Unsur-Unsur Kimia


1. Kegunaan Unsur-Unsur Kimia
A. Unsur Gas Mulia
a. Helium
Helium merupakan gas yang ringan dan tidak mudah terbakar. Helium dapat digunakan
sebagai pengisi balon udara. Helium cair digunakan sebagai zat pendingin karena memiliki titik
uap yang sangat rendah. Helium yang tidak reaktif digunakan sebagai pengganti nitrogen untuk
membuat udara buatan untuk penyelaman dasar laut. Para penyelam bekerja pada tekanan tinggi.
Jika digunakan campuran nitrogen dan oksigen untuk membuat udara buatan, nitrogen yang
terisap mudah terlarut dalam darah dan dapat menimbulkan halusinasi pada penyelam. Oleh para
penyelam, keadaan ini disebut “pesona bawah laut”. Ketika penyelam kembali ke permukaan,
(tekanan atmosfer) gas nitrogen keluar dari darah dengan cepat. Terbentuknya gelembung gas
dalam darah dapat menimbulkan rasa sakit atau kematian.

b. Argon
Argon digunakan dalam las titanium pada pembuatan pesawat terbang atau roket. Argon juga
digunakan dalam las stainless steel dan sebagai pengisi bola lampu pijar karena argon tidak
bereaksi dengan wolfram (tungsten) yang panas.

c. Neon
Neon dapat digunakan untuk pengisi bola lampu neon. Neon digunakan juga sebagai zat
pendingin, indicator tegangan tinggi, penangkal petir, dan untuk pengisi tabung-tabung televisi.

d. Kripton
Kripton bersama argon digunakan sebagai pengisi lampu fluoresen bertekanan rendah. Krypton
juga digunakan dalam lampu kilat untuk fotografi kecepatan tinggi
e. Xenon
Xenon dapat digunakan dalam pembuatan lampu untuk bakterisida (pembunuh bakteri). Xenon
juga digunakan dalam pembuatan tabung elektron.

f. Radon
Radon yang bersifat radioaktif digunakan dalam terapi kanker. Namun demikian, jika radon
terhisap dalam jumlah banyak, malah akan menimbulkan kanker paru-paru.
B. Unsur Logam dan Nonlogam
a. Karbon
Karbon bermanfaat sebagai Grafit (pelumas, pensil dan kosmetik{campuran grafit dan
lempung}, anode dalam batu baterai dan pada proses elektrolisi, komponen dalam pembuatan
komposit), Arang aktif (mengusir uap yg berbahaya dalam udara, menyerap warna dan rasa yang
tidak baik dari suatu cairan atau larutan tertentu, Mengalirkan air pada pabrik pemurnian air
minum, buah-buahan (juice), madu, dan vodka;Š sebagai obat sakit prut atau keracunan makanan
{norit)), karbon hitam (Pigmen tinta, cat, kertas, dan plastik. Penguatan dan pewarnaan karet
(khususnya ban kendaraan bermotor; membuat ebonit)
b. Oksigen
Oksigen bermanfaat dalam Pernapasan MH, proses pembakaran/oksidator, sebagai oksidator
untuk membuat senyawa-senyawa kimia, oksigen cair digunakan sebagai bahan bakar roket
c. Nitrogen
Nitogen digunakan dalam pembuatan gas amonia (NH3) dari udara, gas nitrogen cair digunakan
sebagai bana pembeku dalam industri pengolahan makanan.
d. Silikon
Silikon dapat digunakan sebagai bahan baku pada kalkulator, transistor, chips komputer dan
baterai solar
e. Fosfor
Fosfor bermanfaat dalam pembuatan asam fosfat, korek api, kembang api, racun tikus dan zat
pembentuk paduan logam
f. Natrium
Natrium dapat digunakan sebagai cairan pendingin pada rektor nuklir, reduktor kuat (dalam
pengolahan logam Li, K, Zr, dan logam alkali yang berat), Reduksi Titanium (IV) Klorida
menjadi logam Ti, lampu penerangan jalan (Na mempunyai kemampuan menembus kabut).
Adapun manfaat dari senyawa-senyawa Natrium adalah sebagai berikut: NaOH (pembuatan
sabun, deterjen, tekstil, kertas, pewarnaan, dan menghilangkan belerang dari minyak bumi ),
Na2CO3 (proses pembuatan pulp, kertas, sabun, deterjen, kaca dan untuk melunakkan air sadah),
NaHCO3 (soda kue, membuat kue agar mengembang krn pada pemanasannya menghasilkan gas
CO2 yang memekarkan adonan hingga mengembang), NaCl (sbg garam dapur, bumbu masak,
membuat berbagai bahan kimia, seperti NaOH, serta digunakan untuk pengawet ikan)

g. Magnesium
Magnesium dapat digunakan untuk membuat logam campur, dipakai dalam industi membuat
rangka pesawat terbang. Adapun manfaat dari senyawa-senyawa magnesium sebagai berikut:
MgO (pelapis tanur, membuat lantai yg tidak bersela dan sbg bahan gading buatan{campuran
semen magnesium dg serbuk kayu,serbuk gabus,gilingan batu yg disebut sbg granit kayu atau
ksilolit}), MgSO4 (obat urus-urus {pencahar, MgSO4.7H2O}), Mg(OH)2 (obat sakit maag
{padatan putih yg sedikit larut dlm air dan bersifat basa})
h. Aluminium
Aluminium dapat digunakan untuk membuat alat-alat keperluan rumah tangga, untuk membuat
rangka dari mobil dan pesawat terbang dan sebagai bahan cat aluminium, aluminium dicairkan
menjadi lembaran tipis untuk pembungkus coklat;kaleng minuman bersoda, daun aluminium
dengan campuran Mg digunakan sebagai pengisi lampu Blitz, digunakan sebagai bahan pembuat
macam logam

i. Tembaga/Cuprum
Tembaga dapat digunakan untuk kabel listrik (konduktor listrik), membuat paduan logam seperti
kuningan (Cu dan Zn) dan perunggu (Cu dan Sn) > perhiasan, lonceng, senjata dan alat music.
C. Golongan Alkali
Contoh unsur-unsur golongan alkali yakni unsur Na yang membentuk senyawa yang dapat
bermanfaat sebagai berikut:
a. NaCl, garam dapur ( garam meja ), dapat digunakan sebagai pengawet makanan, bahab
baku pembuatan NaOH, Na2CO3, logam Na dan gas klorin
b. Na2CO3 dapat dimanfaatkan sebagai soda cuci , pelunak kesadahan air , zat pembersih
peralatan rumah tangga , pembuat gelas , industri kertas , sabun, deterjen, dan minuman botol.
c. NaHCO3 dapat dimanfaatkan sebagai soda kue, campuran pada minuman dalam botol agar
menghasilkan CO2, bahan pemadam api, obat-obatan, bahan pembuat kue , dan sebagai larutan
penyangga.
d. NaOCl, adalah zat pengelantang untuk kain.
e. NaNO3, dapat dimanfaatkan sebagai pupuk dan bahan pembuat senyawa nitrat yang lain.
f. Na2SO4, yang disebut garam glauber atau garam inggris , yang dapat dimanfaatkan
sebagai obat pencahar dan zat pengering untuk senyawa organik.
g. KBr digunakan sebagai obat penenang saraf (sedatif) dan pembuat plat fotografi.
h. KIO3 dapat digunakan sebagai campuran garam dapur.
i. K2Cr2O7 dapat digunakan sebagai zat pengoksidasi

D. Golongan Alkali Tanah


Contoh unsur golongan alkali tanah yang dapat bermanfaat sebagai berikut:
a. Berilium
Adapun berilium dapat digunakan sebagai berikut:
§ Campuran logam Berilium dengan logam lain digunakan mencegah korosi logam.
§ Logam ini digunakan untuk membuat alloy tembaga dannikel dengan kekuatan yang tinggi.
§ Digunakan sebagai campuran bahan-bahan dari bagian-bagian pesawat
supersonic, hal ini karena beriliummempunyai sifat mengkilat, kuat dan stabil.
§ Karena berilium murni mudah menghantarkan sinyal-sinyal elektronik dan
dilalui sinar x, maka digunakansebagai jendela pada tabung sinar x.
§ Berilium dan oksidanya digunakan sebagai moderator pada reactor nuklir,
karena berilium mempunyaikecenderungan menangkap neutron.
§ Digunakan dalam pembuatan komputer, laser, televisi, danalat-alat oseanografi
b. Magnesium
Adapun magnesium dapat digunakan sebagai berikut:
§ Magnesium karbonat (MgCl2.6H2O) digunakan sebagai refaktor dan bahan isolasi.
§ Magnesium Sitrat, digunakan sebagai bahan obat-obatan danminuman bersoda.

§ Magnesium Hidroksida, digunakan sebagai obat (laxative), dandigunakan pada


proses penyulingan gula.
§ Magnesium Sulfat, yang dikenal sebagai dengan garaminggris (Epsom Salt) dan
magnesium oksida (MgO),digunakan pada pembuatan kosmetik, kertas dan obat cuciperut.
§ Campuran magnesium, aluminium dan baja digunakan padabahan pembuatan bagian-bagian
pesawat, kaki atau tanganbuatan, Vacuum cleaner, alat-alat optic dan furniture.
§ Digunakan secara luas untuk konstruksi karena ringan.

§ Digunakan untuk membuat reagen Grignard.


c. Kalsium
Adapun kalsium dapat digunakan sebagai berikut:

§ Digunakan sebagai deoxidizer untuki tembaga, nikel danstainless steel.

§ Campuran logam kalsium-timbal (lead-calsium) digunakan padaakumulator.

§ Digunakan dalam pembuatan kapur, semen dan mortar.

§ Digunakan untuk membuat gigi, dan tulang atau rangka tiruan.

§ Kalsium hidroksida digunakan untuk uji keasaman gas karbondioksida


d. Stronsium
Adapun stronsium dapat digunakan sebagai berikut:
§ Digunakan pada pembuatan kembang api, petasan dan lampujalan kereta api.
§ Stronsium oksida digunakan pada proses pembuatan gula pasir.
§ Isotop stronsium-85 digunakan untuk mendeteksi kanker tulang.

§ Isotop stronsium-90 digunakan sebagai senjata nuklir.


e. Barium
Adapun barium dapat digunakan sebagai berikut:
§ Logam barium digunakan sebagai pelapis konduktor listrik.

§ Barium sulfat digunakan dalam industry karet, cat dan linolium.

§ Barium nitrat digunakan untuk membuat petasan dan kembangapi.

§ Digunakan untuk pengujian system gastroinstinal sinar X.


f. Radium
Adapun radium dapat digunakan sebagai berikut:
§ Digunakan untuk membuat cat berbahaya (luminous paint) yang digunakan
piringan jam, tombol pintu atau benda-benda lain agar tampak berbahaya
(berpijar) dalamkegelapan.
§ Penggunaan isotop radioaktif dalam kedokteran oleh HenriDanlos yang menggunakan
radium untuk pengobatan penyakittubercolusis pada kulit serta beberapa penyakit kanker.
2. Bahaya Unsur-Unsur Kimia
A. Karbon
a. Dalam bentuk CO2 menyebabkan terjadinya efek rumah kaca
b. Dalam bentuk CFC menyebabkan penipisan lapisan ozon
c. Dalam bentuk CCL4 menyebabkan kerusakan hati dan ginjal
d. Dalam bentuk CS2 bersifat racun
e. Dalam bentuk CO menyebabkan darah kekurangan oksigen
B. Nitrogen
Campuran NO dan NO2 menyebabkan terjadinya hujan asam dan kabut yang mengakibatkan
iritasi pada mata dan tumbuhan menjadi kering. Selain itu hujan asam dapat merusak pH,
perairan , dan bangunan.
C. Silikon
Silikon yang digunakan untuk kecantikan wajah dapat menyebabkan kerusakan bentuk wajah
dan melumpuhkan beberapa otot wajah.
D. Fosfor
Jika biji fosfor diolah menjadi fosfat dan larutan dalam air akan menyebabkan terjadinya limbah
radioaktif.
E. Belerang
Belerang dalam bentuk H2Ssangat beracun dan dapat menyebabkan kematian, sedangkan dalam
bentuk H2SO4 dapat merusak kulit dan menyebabkan korosi.
F. Radon
Jika radon terhirup, akan ter tinggal di paru-paru dan dapat menyebabkan kanker paru- paru.
G. Aluminium
Aluminium dapat merusak kulit, dalam bentuk bubuk dapat meledak di udara jika dipanaskan ,
dan dalam bentuk AL2O3 jika di reaksikan dengan karbon akan menyebabkan pemanasan
global.
H. Krom
Krom sangat beracun dan dapat menyebabkan kanker.
I. Mangan
Pada pengelasan baja dengan logam Mn akan dihasilkan asap, yang bersifat racun dan dapat
mengganggu system saraf pusat.
J. Logam Tembaga
Pada penambangan tembaga terdapat pasir sisa yang masih mengandung logam CO. Jika pasir
sisa ini dibuang ke perairan, maka akan membahayakan bagi organisme – organism perairan.

D. Pemisahan dan Pembuatan Unsur-Unsur Kimia


Adapun contoh-contoh pemisahan dan pembuatan unsure-unsur kimia adalah sebagai berikut:
2. Golongan Alkali
a. Unsur Natrium Natrium dapat diperoleh dengan cara elektrolisis NaCl yang dicairkan
dengan katode besi dan anode karbon. Sel yang digunakan adalah sel Downs. Natrium cair
terbentuk pada katode, selanjutnya dialirkan dan ditampung dalam wadah berisi minyak tanah.
Dalam proses ini bejana elektrolisis dipanaskan dari luar dan dijaga agar natrium yang terbentuk
tidak bersinggungan dengan udara, karena akan terbakar. Hasil samping elektrolisis ini adalah
klorin
b. Senyawa Natrium klorida Natrium klorida (NaCl) atau garam dapur diambil dari air laut
dengan menguapkan air laut dalam kolam atau tambak yang luas di tepi laut. Metode ini dapat
diterapkan di daerah panas. Adapun di daerah dingin, garam dapur didapat dengan membekukan
air. Air beku yang terbentuk tidak mengandung NaCl, sehingga larutan yang disisakan
merupakan larutan pekat dengan kadar NaCl yang tinggi. Garamnya dapat dipisahkan dengan
penguapan. Garam darat diperoleh dengan menggalinya. Hasil penggalian yang sudah putih
bersih dapat langsung diperdagangkan. Adapun hasil penggalian yang masih kotor, lebih dahulu
dilarutkan dalam air agar kotorannya mengendap dan dipisahkan dengan penyaringan.
Selanjutnya garam dapat diperoleh kembali dengan penguapan. Apabila lapisan-lapisan yang
mengandung garam itu terlalu dalam letaknya di dalam tanah maka untuk mendapatkan garam
darat tersebut terlebih dulu perlu dipompakan air ke dalam tanah untuk melarutkan garamnya,
kemudian larutan itu dipompa kembali ke atas (cara Frasch).
c. Senyawa Natrium karbonat Natrium karbonat (Na2CO3) dapat diperoleh dengan cara: 1)
Elektrolisis larutan NaCl dengan diafragma Ke dalam ruangan katode, di mana terbentuk NaOH
dipompakan (dialirkan dengan tekanan) gas CO2, sehingga terbentuk NaHCO3, kemudian
NaHCO3 yang terbentuk dipanaskan. d. Senyawa Natrium Hidrogen Karbonat Pada pembuatan
soda dengan proses solvay sebagai hasil pertama terbentuk senyawa natrium hidrogen karbonat
(NaHCO3) yang akan terurai pada suhu 650 °C. Oleh karena itu garam yang terbentuk harus
dihablurkan di bawah suhu tersebut. Natrium hidrogen karbonat dapat juga terbentuk jika dalam
larutan soda yang jenuh dialirkan karbon dioksida di bawah suhu 310 °C. f. Senyawa Kalium
hidroksida Kalium hidroksida (KOH) diperoleh dari elektrolisis larutan KCl dengan diafragma
(sama dengan cara pembuatan NaOH dari elektrolisis larutan NaCl).
3. Golongan Alkali Tanah
a. Unsur Kalsium Kalsium dapat dibuat dengan elektrolisis CaCl2 cair sehingga dihasilkan
Ca pada katode. Hasil sampingnya adalah klorin.
b. Senyawa Kalsium Oksida Senyawa kalsium oksida (CaO) dibuat secara besar-besaran
dengan memanaskan (pembakaran) batu kapur atau kulit kerang dalam tanur pembakar. Reaksi
yang terjadi seperti berikut. CaCO3(s) ? CaO(s) + CO2(g) CaO juga disebut kapur tohor dan
dalam perdagangan disebut gamping. Gas CO2 yang terbentuk harus segera dialirkan keluar,
karena reaksinya dapat balik kembali. Kapur tohor sangat higroskopis.
c. Unsur Magnesium Magnesium diperoleh dengan cara elektrolisis lelehan magnesium
klorida. Sekarang ini, Mg juga dapat diperoleh dari air. Selain itu Mg diperoleh juga dari reduksi
MgO dengan karbon.
4. Golongan IIIA
a. Unsur Aluminium Aluminium diperoleh dari elektrolisis bauksit yang dilarutkan dalam
kriolit cair. Proses ini dikenal dengan proses Hall. Pada proses ini bauksit ditempatkan dalam
tangki baja yang dilapisi karbon dan berfungsi sebagai katode. Adapun anode berupa batang-
batang karbon yang dicelupkan dalam campuran.
b. Senyawa Aluminium Sulfat Aluminium sulfat (Al2(SO4)) dibuat dari pemanasan tanah liat
murni (kaolin) dengan asam sulfat pekat. c. Unsur Boron Boron dibuat dengan mereduksi boron
oksida B2O3, dengan magnesium atau aluminium. Perhatikan reaksi berikut.
5. Silikon Silikon dapat dibuat dari reduksi SiO2 murni dengan serbuk aluminium pada
suhu tinggi, dengan reaksi seperti berikut.
6. Golongan VA
a. Unsur Nitrogen Nitrogen dibuat dengan penyulingan bertingkat udara cair. Udara bersih
dimasukkan ke dalam kompresor, kemudian didinginkan dengan pendingin. Udara dingin
mengembang melalui celah dan hasilnya adalah udara yang suhunya lebih dingin, cukup untuk
menyebabkan mencair. Selanjutnya udara cair disaring untuk memisahkan unsur CO2 dan
hidrokarbon, kemudian didistilasi dengan cara udara cair memasuki bagian puncak kolom di
mana nitrogen, komponen yang paling mudah menguap, keluar sebagai gas, dan pada
pertengahan kolom, gas argon keluar dan oksigen cair sedang komponen yang paling sulit
menguap terkumpul di dasar kolom.
b. Senyawa Amonia Amonia (NH3) adalah senyawa yang sangat bermanfaat dan diproduksi
secara komersial dalam jumlah yang sangat besar. Pembuatan secara komersial menggunakan
proses Haber-Bosch. Dalam proses ini bahan baku digunakan adalah nitrogen dan hidrogen
dengan katalis Fe. Reaksi yang terjadi dapat ditulis seperti berikut. Reaksi ini berlangsung pada
suhu +500 °C dengan tekanan antara 130 – 200 atm.
c. Senyawa Asam Nitrat Asam nitrat (HNO3) dibuat dengan proses Haber-Ostwald, di mana
amonia yang didapat dengan proses Haber dicampur dengan udara berlebih kemudian dialirkan
melalui platina abses sebagai katalis pada suhu 700 °C – 800 °C. Perhatikan reaksi yang terjadi
berikut ini. d. Unsur Fosfor Fosfor dibuat dalam tanur listrik dengan memanaskan fosforit, pasir,
dan kokas dengan reaksi seperti berikut. Dalam proses ini dihasilkan fosfor kuning. Adapun
Fosfor merah dihasilkan dengan jalan memanaskan fosfor kuning pada suhu 250 °C tanpa udara.
7. Golongan VIA
a. Unsur Belerang Pembuatan belerang pertama kali dikembangkan pada tahun 1904 oleh
Frasch yang mengembangkan cara untuk mengekstrak belerang yang dikenal dengan cara
Frasch. Pada proses ini pipa logam berdiameter 15 cm yang memiliki dua pipa konsentrik yang
lebih kecil ditanam sampai menyentuh lapisan belerang. Uap air yang sangat panas dipompa dan
dimasukkan melalui pipa luar, sehingga belerang meleleh, selanjutnya dimasukkan udara
bertekanan tinggi melalui pipa terkecil, sehingga terbentuk busa belerang yang keluar mencapai
99,5%.
b. Senyawa Asam Sulfat Asam sulfat (H2SO4) dibuat dengan proses kontak. Belerang
dibakar dalam udara kering di ruang pembakar pada suhu 100 °C. Gas yang dihasilkan
mengandung kurang lebih 10% volume sulfur dioksida. Setelah didinginkan sampai 400 °C,
kemudian dimurnikan dengan cara pengendapan elektrostastik. Sulfur dioksida yang terbentuk
kemudian dikonversi menjadi SO3 dengan menggunakan vanadium (V) oksida. Reaksi yang
terjadi adalah eksoterm. Reaksi dilakukan pada suhu 450 °C – 474 °C. d. Unsur Oksigen
Oksigen dapat dibuat dengan beberapa cara, antara lain seperti berikut ini. Oksigen dapat dibuat
secara komersial dengan cara seperti berikut ini. 1) Distilasi bertingkat udara cair. 2) Elektrolisis
air.
8. Golongan VIIA atau Halogen
a. Unsur Klor Klorin dibuat dengan beberapa cara, antara lain seperti berikut ini.
b. Senyawa Hidrogen Klorida Hidrogen klorida (HCl) dapat dibuat dari garam dapur dan
asam sulfat. Reaksi yang terjadi seperti berikut. HCl dapat juga dibuat dari sintesis hidrogen dan
klor. Kedua gas ini diperoleh sebagai hasil samping pembuatan NaOH dari elektrolisis larutan
NaCl. c. Garam Hipoklorit dan garam klorat Garam-garam hipoklorit terbentuk bersama-sama
dengan garam-garam klorida, jika gas klorin dialirkan ke dalam suatu larutan basa.
c. Unsur Brom Secara teknis brom dihasilkan terutama dari garam singkiran. Garam-garam
ini dilarutkan dalam air dan kemudian diuapkan. Sebagian besar dari garam-garamnya
menghablur, sedangkan MgBr2 masih tertinggal dalam larutan (Mutterlauge). Selanjutnya gas
klorin dialirkan ke dalam Mutterlauge ini, dengan reaksi seperti berikut. Bromin yang terjadi
dimurnikan dengan penyulingan. Bromin berupa zat cair berwarna cokelat tua, memberikan uap
merah cokelat yang berbau rangsang.
d. Unsur Iod Garam-garam iodat direduksi na-hidrogensulfit menjadi iodin, dengan reaksi
seperti berikut. Hablur-hablur iodin berbentuk keping-keping berwarna abu-abu tua. Iod tidak
mudah larut dalam air, tetapi mudah larut dalam kalium alkohol dan eter.
e. Senyawa Hidrogen Fluorida Hidrogen fluorida (HF) diperoleh dengan mereaksikan
fluorit dan asam sulfat pekat kemudian dipanaskan dalam bejana dari timbal atau platina. Reaksi
yang terjadi seperti berikut. HF di bawah suhu 20 oC berupa zat cair dan di atas suhu 20 oC
berupa gas.
9. Golongan VIIIA atau Gas Mulia
Semua unsur gas mulia dapat diperoleh dengan distilasi fraksionasi udara cair. Adapun cara
memisahkan logam dari bijinya adalah sebagai berikut:
a. Penambangan
b. Pemekatan biji logam
c. Pengubahan mineral menjadi senyawa
d. Pengubahan senyawa menjadi logam
e. Pemurnian logam
f. Pembuatan paduan logam
Adapun cara memisahkan gas dari udara Udara tersusun atas gas gas seperti hydrogen, nitrogen,
dan lain lain. Kita dapat memisahkannya dengan menggunakan metode distilasi bertingkat udara
cair.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas kami dapat menyimpulakan unsur-unsur kimia dapat dikelompokkan
berdasarkan kesamaan sifatnya ke dalam beberapa golongan, yaitu golongan A (golongan utama)
dan golongan B (golongan transisi). Selain itu, unsur-unsur kimia dapat dikelompokkan menjadi
unsur logam, nonlogam, semilogam, dan gas mulia. Dalam kehidupan sehari-hari, unsur-unsur
kimia banyak membantu kita dalam melaksanakan kegiatan. Sulit dibayangkan jika kita hidup
tanpa adanya unsur kimia karena semua benda yang ada di alam ini mengandung unsur kimia,
baik dalam bentuk logam atau unsur bebasnya, senyawanya, atau paduan logamnya. Tak bisa
dipungkiri, selain memberikan manfaat, beberapa unsur kimia memberikan dampak negatif
terhadap lingkungan dan kesehatan. Kegunaan dan dampak dari unsur-unsur kimia beserta cara
mencegah dan menanganinya tidak terlepas dari sifat yang dimiliki unsur-unsur tersebut.
B. Saran
Saran yang kami dapat berikan bagi pembaca yang ingin membuat makalah tantang “Kimia
Unsur” ini, untuk dapat lebih baik dari makalah yang kami buat ini ialah dengan mencari lebih
banyak refrensi dari berbagai sumber, baik dari buku maupun dari internet, sehingga makalah
anda akan dapat lebih baik dari makalah ini. Mungkin hanya ini saran yang dapat kami sampaika
semoga dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian. Terimakasih Wassallam.
.

DAFTAR PUSTAKA

1. http://karinkapriskilatehupeiory.blogspot.com/2009/11/makalah-fisika-gaya-lorentz.html
2. http://gas-mulia.blogspot.com/
3. http://www.scribd.com/doc/35189708/Kelimpahan-Unsur-Di-Alam
4. http://akatsukispread.wordpress.com/2011/05/24/kimia
5. Winarni. 2007. Kimia untuk SMA dan MA kelas XII IPA. Jakarta : Satubuku.
6. Rahardjo, Sentot Budi. 2008. KIMIA 3 Berbasis Eksperimen. Solo: Platinum.
7. www.wikipedia.org
8. www.chem-is-try.org

Anda mungkin juga menyukai