Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH KIMIA UNSUR

GURU PEMBIMBING: SYUAIRIAH, S.T


DISUSUN OLEH:
1. ANGGUN AZ ZAHRHA
2. CLAUDIO SANJAYA
3. EGA DWI PUTRA
4. EGI KURNIA
5. ITALY ELSA PUTRI

XII MIPA 3
Tahun Ajaran 2023/2024
SMA Negeri 1 Koba

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan pada kami untuk dapat
menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “ Kimia Unsur “dengan tepat waktu. Makalah ini kami susun guna
memenuhi Tugas Ibu Syuairiah S.T. selaku guru pengampu pada bidang mata pelajaran
Kimia di SMA Negeri 1 Koba. Selain itu kami juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca mengenai topik yang terkait. Kami mengucapkan terima
kasih sebesar-besar nya kepada Ibu Syuairiah S.T. Selaku guru mata pelajaran Kimia. Tugas
yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait topik
pembahasan yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang
telah membantu proses penyusunan makalah ini. Kami menyadari makalah ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami terima
demi kesempurnaan makalah ini.

Desember, 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI
Halaman Judul ................................................................................................................. 1
Kata Pengantar .................................................................................................................. 2
Bab 1 Pembahasan .......................................................................................................... 1
a. Latar Belakang ......................................................................................................... 4
b. Rumusan Masalah .................................................................................................... 4
c. Tujuan Penulisan ...................................................................................................... 4
Bab 2 Pembahasan .......................................................................................................... 5
a. Gas Mulia ................................................................................................................ 5
b. Halogen.................................................................................................................... 6
c. Alkali ....................................................................................................................... 9
d. Alkali Tanah .......................................................................................................... 11
e. Transisi .................................................................................................................. 12
f. Periode Ketiga ....................................................................................................... 13
g. Transisi Periode Keempat ...................................................................................... 14
h. Sifat Fisik............................................................................................................... 16
i. Manfaat .................................................................................................................. 18
j. Dampak.................................................................................................................. 22
Bab 3 Penutup ............................................................................................................... 27
a. Kesimpulan ............................................................................................................ 27
b. Saran ...................................................................................................................... 27

3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Beberapa unsur ditemukan di alam dalam keadaan bebas dan jumlahnya melimpah
seperti oksigen dan nitrogen. Ada juga unsur yang ditemukan di alam dalam keadaan
bebas, tetapi jumlahnya relatif kecil seperti emas dan perak (logam mulia) dan gas mulia.
Sebagian besarnya, unsur-unsur ditemukan di alam dalam bentuk senyawa baik berupa
batuan, garam, maupun terlarut dalam air laut. Di alam semesta, unsur yang paling
banyak adalah gas hidrogen, berikutnya gas helium, dan sisanya unsur-unsur lainnya. Di
kerak (kulit) bumi, oksigen adalah unsur yang paling banyak. Di urutan berikutnya
berturut-turut adalah silikon, aluminium, besi, kalsium, dan sisanya unsur-unsur lainnya.
Di atmosfer, kelimpahan unsur di urutan pertama, kedua, ketiga, dan keempat berturut-
turut adalah nitrogen, oksigen, argon, dan sisanya unsur-unsur lainnya. Sementara itu di
dalam tubuh manusia, berturut-turut mulai dari unsur yang paling banyak adalah oksigen,
karbon, hidrogen, dan sisanya unsur-unsur lainnya. Berdasarkan sifat kelogaman, dari 90
unsur yang terdapat di alam, sebanyak 64 unsur dikategorikan sebagai logam, 9 unsur
termasuk metaloid, dan sisanya 17 unsur termasuk non logam. Berdasarkan kemiripan
sifatnya (kemiripan sifat ditentukan dari kesamaan jumlah elektron valensinya), unsur-
unsur yang ada digolongkan ke dalam dua macam golongan, yaitu golongan A (golongan
IA sampai VIIIA) dan golongan B (golongan IB sampai VIIIB). Berada dalam satu
golongan artinya sifatnya mirip karena memiliki jumlah elektron valensi yang sama.
Golongan dalam tabel periodik berada dalam lajur vertikal. Sedangkan lajur-lajur
horizontal menunjukkan periode-periode unsur. Terdapat tujuh periode unsur, yaitu
periode 1 sampai periode 7. Sulit dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya unsur kimia
karena semua benda yang ada di alam ini mengandung unsur kimia, baik dalam bentuk
logam atau unsur bebasnya, senyawanya, atau paduan logamnya. Tak bisa dipungkiri,
selain memberikan manfaat, beberapa unsur kimia memberikan dampak negatif terhadap
lingkungan dan kesehatan. Kegunaan dan dampak dari unsur-unsur kimia beserta cara
mencegah dan menanganinya tidak terlepas dari sifat yang dimiliki unsur-unsur tersebut.
Melalui makalah ini kami harapkan pembaca dapat memahami dan mengetahui kimia
unsur lebih spesifik lagi.
B. Rumusan Masalah
1. Seberapa banyak keberadaan gas mulia, halogen, logam alkali, dan alkali tanah di
alam?
2. Bagaimana sifat-sifat dan reaksi-reaksi gas mulia, halogen, logam alkali, dan
alkali tanah?
3. Apakah kegunaan dari gas mulia, halogen, logam alkali, dan alkali tanah

C. Tujuan Penulisan
Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak
yang membacanya umumnya dan khususnya kepada siswa untuk menambah wawasan
dan pemahaman tentang gas mulia, halogen, logam alkali, dan alkali tanah

4
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Gas Mulia
Gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat dalam golongan VIIIA atau 18 yang
memiliki kestabilan yang sangat tinggi dan sebagian ditemukan di alam dalam bentuk
monoatomik. Unsur-unsur yang terdapat dalam gas mulia yaitu Helium (He), Neon
(Ne), Argon (Ar), Kripton (Kr), Xenon (Xe), Radon (Rn). Atom-atom gas mulia
mempunyai susunan elektron yang sangat stabil, yaitu susunan oktet dan khusus
Helium mempunyai susunan duplet.

1. Sifat-sifat Gas Mulia


a. Sifat Atom
Pada sifat atomik, molekul-molekul gas mulia terdiri atas satu atom (monoatom).
Unsur-unsur gas mulia memiliki jari-jari atom yang semakin besar apabila dilihat
dari atas ke bawah (helium ke radon). Tapi, energi ionisasinya semakin kecil
seiring dengan bertambahnya jari-jari atom, sehingga semakin mudah
melepaskan elektron. Unsur-unsur golongan ini memiliki elektron valensi 2 dan
8 yang menandakan semua elektron pada kulitnya sudah stabil dan berpasangan.
b. Sifat Fisik
Berdasarkan sifat fisisnya, gas mulia memiliki titik leleh dan titik didih yang
sangat rendah. Titik didih dan titik leleh unsur-unsur gas mulia lebih kecil dari
suhu kamar (25°C), sehingga seluruh unsur gas mulia berwujud gas. Titik leleh
dan titik didih unsur-unsur gas mulia dari atas ke bawah (helium ke radon) akan
semakin bertambah seiring dengan bertambahnya massa atom dan jari-jari atom.
Kerapatan (densitas) unsur-unsur gas mulia juga akan semakin bertambah dari
atas ke bawah.
c. Sifat Kimia
Unsur-unsur gas mulia memiliki konfigurasi elektron yang stabil karena semua
elektron pada kulit terluarnya sudah berpasangan/penuh. Hal ini menyebabkan
gas mulia cenderung sulit bereaksi dengan unsur lainnya. Namun, saat ini sudah
ada beberapa unsur gas mulia yang dapat bereaksi dengan unsur lain yang sangat
elektronegatif, yaitu xenon dan kripton. Selain itu, konfigurasi elektron yang
stabil ini juga menyebabkan gas mulia biasa digunakan sebagai penyingkatan
konfigurasi elektron bagi unsur lain.

2. Pembuatan Gas Mulia


Gas mulia di alam berada dalam bentuk monoatomik karena bersifat tidak
reaktif. Oleh karena itu, ekstraksi gas mulia umumnya menggunakan pemisahan
secara fisis. Perkecualian adalah Radon yang diperoleh dari peluruhan unsure
radioaktif.

5
3. Unsur-unsur Gas Mulia
1. Helium (He) – Nomor Atom 2
Helium adalah unsur ringan yang digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk
dalam balon udara, industri semikonduktor, dan pencitraan medis.
2. Neon (Ne) – Nomor Atom 10
Neon dikenal karena cahaya yang dihasilkannya saat diberikan tegangan listrik,
dan digunakan dalam lampu neon dan tanda-tanda neon.
3. Argon (Ar) – Nomor Atom 18
Argon adalah gas yang umum ditemukan dalam atmosfer bumi dan digunakan
dalam pengelasan, pemotongan logam, serta dalam isolasi termal.
4. Kripton (Kr) – Nomor Atom 36
Kripton digunakan dalam penelitian ilmiah, lampu pijar khusus, dan aplikasi
dalam bidang optik.
5. Xenon (Xe) – Nomor Atom 54
Xenon digunakan dalam lampu sorot kuat, lampu strobo, dan dalam beberapa
jenis laser. Xenon juga digunakan dalam pencitraan medis dan penelitian ilmiah.
6. Radon (Rn) – Nomor Atom 86
Radon adalah satu-satunya gas mulia yang bersifat radioaktif. Karena
radioaktivitasnya, radon dapat menjadi masalah kesehatan jika terkumpul dalam
ruangan tertutup.

4. Kegunaan Gas Mulia

B. Halogen
Halogen adalah unsur kimia golongan 17 atau VIIA di tabel periodik. Golongan ini
juga dikenal sebagai golongan fluorin. Golongan ini terdiri dari unsur fluorin, klorin,
bromin, iodin (I), unsur radioaktif astatin, dan unsur sintetis yang radioaktif tenesin.

1. Sifat-sifat Halogen
a. Sifat Fisik Halogen
1. Halogen ada di semua tiga keadaan klasik materi – padat, cair dan gas
2. Halogen diatomik ketika disimpan di bawah suhu kamar.
3. Halogen seperti fluor, brom dan klor beracun di alam, masing-masing
memiliki berbagai tingkat toksistasi.
4. Tidak ada halogen yang benar-benar berwarna.
5. Dalam bentuk padat mereka, semua halogen memiliki tekstur yang
rapuh.

6
b. Sifat Kimia Halogen
1. Semua halogen memiliki elektronegatifitas. Mereka mendapatkan
elekton yang sangat cepat membuat mereka yang paling reaktif dari
semua unsur kimia.
2. Halogen mudah terdiosiasi menjadi partikel atom dan dapat
menggabungkan dengan unsur kimia untuk membentuk senyawa.
3. Ketika dikombinasikan dengan hidrogen halogen menghasilkan
halida yang merupakan senyawa asam yang sangat kuat.
4. Tidak ada halogen yang benar-bena berwarna.
5. Umumnya untuk non-logam, halogen memilik titik leleh dan titik
didih yang sangat rendah.
6. Dalam bentuk padat mereka, semua haloger memiliki tekstur yang
rapuh.
7. Halogen adalah konduktor panas dan listrik yang buruk, terlepas dari
keadaan fisik mereka.

2. Unsur-unsur Halogen
a. Flourin (F) – Nomor Atom 9
Fluor (F2), suatu gas yang sangat beracun dan tidak berwarna, merupakan unsur
paling reaktif yang diketahui sangat reaktif sehingga asbes, air, dan silikon
terbakar jika ada unsur tersebut.
1) Sifat-sifat Flourin
a) Ia sangat reaktif bahkan membentuk senyawa dengan Kr, Xe, dan Rn, unsur-
unsur yang dulunya dianggap lembam.
b) Zat pengoksidasi yang sangat kuat sehingga dapat menyebabkan unsur lain
menghasilkan bilangan oksidasi yang sangat tinggi, seperti pada AgF2, PtF6 , dan
IF7.
2) Pembuatan
Pembuatan unsur dan senyawa fluor dapat diperoleh dengan menggunakan proses
Moissan, sesuai dengan nama orang yang pertama kali mengisolasi fluorin, H.
Moissan (1886). Proses ini menggunkan metode elektrolisis HF terlarut dalam
leburan KHF2. Dengan reaksi : 2HF -> H2(g) + F2(g)
3) Manfaat
a) Gas freon (freon-12) digunakan sebagai zat pendingin pada lemari es dan AC.
b) Bahan anti lengket pada teflon (polimer CF2 = CF2)
c) Untuk pasta gigi yang mengandung fluoride Na2SiF6 (Natrium Heksafluoro
Silikat)
4) Dampak Negatif
CFC bereaksi dengan O3 menyebabkan berkurangnya kadar O3 sehingga ozon
tidak mampu mencegah sinar UV sampai ke bumi.

b. Klorin (Cl) – Nomor Atom 17


Klorin (Cl2) adalah gas yang sangat beracun dengan warna kuning-hijau pucat.
Klorin adalah zat pengoksidasi yang sangat kuat, yang digunakan secara
komersial sebagai zat pemutih dan desinfektan. Ia cukup kuat untuk mengoksidasi
pewarna yang memberi warna kuning atau coklat pada pulp kayu, misalnya,

7
sehingga memutihkan warna tersebut, dan cukup kuat untuk menghancurkan
bakteri sehingga bertindak sebagai pembasmi kuman.
1) Sifat-sifat Klorin
a) Bersifat intermediet dalam hal reaktivitas diantara fluor dan bromin.
b) Salah satu unsur yang paling reaktif.
c) Oksidator yang lebih lemah dari fluor namun lebih kuat dari bromin atau
yodium.
2) Pembuatan
Klorin dapat dibuat menggunakan 3 cara yaitu proses deacon (oksidasi), HCl
dicampur dengan udara, kemudian dialirkan melalui CuCl2 yang bertindak
sebagai katalis dan reaksi terjadi pada suhu ± 4300C dan tekanan 20 atm. Cara
kedua, elektrolisis larutan NaCl menggunakan diafragma. Cara ketiga, elektrolisis
lelehan NaCl.
3) Manfaat
a) Serbuk pemutih (kapur klorin CaOCl2)
b) Penyedap dan pengawet makanan (NaCl)
c) Bahan baku pembuat plastik PVC (CH₂CHCl)
d) Bahan pestisida DDT (Diklor Difenil Triklor Etana)
e) Bahan pembuatan pupuk (KCl)
4) Dampak Negatif
a) Pestisida DDT tidak terurai secara alami, terakumulai dalam tubuh manusia
lewat tumbuhan yang dimakan.
b) CCl4 menyebabkan kerusakan hati
c) Menyebabkan kerusakan jaringan syaraf (CHCl3)

c. Bromin (Br) – Nomor Atom 35


Bromin (Br2) adalah cairan berwarna oranye kemerahan dengan bau yang tidak
sedap dan mencekik. Nama unsur tersebut sebenarnya berasal dari bahasa Yunani
bromos , yang berarti "bau busuk".
1) Sifat-sifat Bromin
a) Bersifat volatil pada suhu kamar yang mudah menguap membentuk uap
berwarna serupa.
b) Sifat-sifatnya berada di antara klorin dan iodin.
c) Memiliki keelektronegatifan lebih kecil dari florin dan klorin oleh karena itu,
ion bromida dapat dioksidasi menjadi bromin oleh florin dan klorin.
2) Pembuatan
Pada skala industri, bromin dihasilkan dengan mengektraksi air laut. Hal ini
karena kandungan air laut Br tinggi (kira-kira 70 ppm). Mula-mula pH air laut
dibuat menjadi 3,5 dan kemudian direaksikan dengan Cl2(g) untuk mengoksidasi
Br – menjadi Br2(g).
3) Manfaat
a) Obat penenang syaraf (NaBr)
b) Pelapis film dan kertas foto (AgBr)
c) Zat antiknocing untuk meningkatkan kualitas bensin (CH2Br- CH2Br)
4) Dampak Negatif

8
Brom bersifat korosif terhadap jaringan manusia. Dalam bentuk cair dan uap,
unsur ini mampu mengiritasi mata dan tenggorokan. Uap bromin sangat beracun
saat terhirup.

d. Iodin (I) – Nomor Atom 53


Iodin adalah padatan berwarna pekat dengan kilau hampir seperti logam. Iodium
telah digunakan selama bertahun-tahun sebagai desinfektan dalam "tingtur
yodium".
1) Sifat-sifat Iodin
a) Padatan ini relatif mudah menguap dan menyublim ketika dipanaskan
membentuk gas berwarna ungu.
b) Titik lebur dan titik didih iodin adalah yang tertinggi di antara semua halogen.
c) Iodin adalah halogen yang paling tidak volatil, meskipun padatannya masih
dapat diamati mengeluarkan uap lembayung.
2) Pembuatan
Dalam skala industri, iodin diperoleh dengan mereaksikan NaIO3 dengan natrium
bisulfit (NaHSO3). Endapan I2 yang di dapat, disaring dan dimurnikan.
Aluminium Pembuatan unsur dan senyawa aluminium diperoleh dengan
menggunakan proses Hall-Heroult, dimana pengolahan ini meliputi dua tahap
yaitu tahap pemurnian dan tahap elektrolisis.
3) Manfaat
a) Bahan antiseptik.
b) Bahan tambahan pada garam beryodium untuk mencegah gondok.
c) Sebagai katalis dan pewarna.
4) Dampak Negatif
HI (Hidrogen Iodine) berbahaya bagi saluran pernafasan karena sangat korosif
terhadap mata, sistem pernafasan, dan kulit.

e. Astatin (At) – Nomor Atom 85


Unsur kimia radioaktif dan anggota terberat dari unsur halogen atau golongan 17
(VIIA) dari tabel periodik .
1) Sifat-sifat Astatin
a) Unsur yang sangat radioaktif.
b) Sebagian besar isotopnya sangat tidak stabil, dengan waktu paruh satu detik
atau kurang.
c) Astatin lebih mudah menyublim dibandingkan iodin, karena memiliki tekanan
uap yang lebih rendah.
2) Pembuatan
Satu-satunya cara praktis untuk memperoleh astatin adalah dengan mensintesisnya
melalui reaksi nuklir. Astatin dibentuk dengan membombardir isotop bismut
dengan partikel alfa.
3) Manfaat
a) Terapi suportif agar daya tahan tubuh meningkat dan memulihkan kondisi
setelah sakit.
b) Astatin mengandung zat aktif Natural Astaxanthin yang berasal dari mikroalga
H. pluvali dan memiliki efek antioksidan kuat.

9
4) Dampak Negatif
Karena sifat radioaktifnya yang tinggi sehingga dapat merusak sel mahkluk hidup,
menyebabkan kanker, menyebabkan kecacatan janin, hingga merusak bagian
dalam organ tubuh mahkluk hidup.

C. Alkali
Logam alkali adalah kelompok unsur kimia paling reaktif yang terdiri dari enam
elemen kimia yang membentuk Golongan 1 (Ia), yakni litium (Li), natrium (Na),
kalium (K), rubidium (Rb), sesium (Cs), dan fransium (Fr).

1. Sifat-sifat Alkali
Secara fisik, semua logam alkali berwarna putih mengilap (keperakan), kecuali
cesium yang berwarna kuning keemasan. Yah, bisa dibilang logam alkali ini bule
yang kulitnya putih gitu, lah. Sementara cesium orang Indonesia yang sawo
matang.
Dari sifat kimia, logam alkali merupakan golongan logam yang paling reaktif.
Artinya, semakin reaktif suatu logam, maka semakin mudah logam itu melepaskan
elektron. Selain itu, jika kita urutkan dari atas ke bawah pada tabel periodik, maka
sifat keelektronegatifan, energi ionisasi, titik leleh, dan titik didihnya akan
semakin kecil.
2. Unsur-unsur Alkali
a. Litium (Li)
Litium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang
Li dan nomor atom 3. Istilah tersebut berasal dari bahasa Yunani: λίθος lithos,
yang berarti "batu". Ini adalah logam alkali lunak berwarna putih keperakan.
b. Natrium (Na)
Natrium atau sodium adalah mineral penting yang diperlukan tubuh dalam
jumlah kecil. Natrium sendiri sebenarnya banyak terdapat pada alam dalam
bentuk gabungan unsur lain. Sifatnya sangat mudah bereaksi dengan air dan
mudah teroksidasi
c. Kalium (Ka)
Kalium adalah salah satu jenis mineral yang sangat penting untuk tubuh.
Fungsi kalium bagi tubuh adalah sebagai elektrolit larut yang menghantarkan
listrik. Listrik tersebut akan digunakan untuk mengelola berbagai fungsi organ
tubuh, termasuk kontraksi otot dan keseimbangan elektrolit dan cairan di
dalam tubuh.
d. Rubidium (Rb)
Rubidium adalah sebuah unsur kimia dengan lambang Rb dan nomor atom 37.
Rubidium adalah sebuah logam abu-abu keputihan yang sangat lunak dalam
golongan logam alkali. Logam rubidium memiliki kesamaan dengan logam
kalium dan logam sesium dalam penampilan fisik, kelembutan dan
konduktivitas.
e. Sesium (Cs)
Sesium adalah sebuah unsur kimia dengan lambang Cs dan nomor atom 55. Ia
adalah sebuah logam alkali berwarna keemasan-keperakan lunak dengan titik

10
lebur 28,5 °C, menjadikannya salah satu dari hanya lima unsur logam yang
berwujud cair pada atau mendekati suhu kamar.
f. Fransium (Fr)
Fransium adalah sebuah unsur kimia dengan lambang Fr dan nomor atom 87.
Ia sangat radioaktif; isotopnya yang paling stabil, fransium-223, memiliki
waktu paruh hanya 22 menit. Ia merupakan unsur paling elektropositif kedua,
setelah sesium, dan unsur alami paling langka kedua.

D. Alkali Tanah
Alkali tanah adalah unsur kimia golongan 2 atau IIA dari tabel periodik. Golongan ini
juga dikenal sebagai golongan berilium. Golongan ini terdiri dari unsur berilium,
magnesium, kalsium, stronsium, barium, dan unsur radioaktif radium.
1. Sifat-sifat Alkali Tanah
a. Sifat logam alkali tanah bertambah dengan bertambahnya nomor atom.
b. Semua logam alkali tanah teroksidasi di udara membentuk senyawa oksida
kecuali Be.
c. Oksidasi alkali tanah, kecuali BeO, bersifat basa karena bereaksi dengan air
membentuk senyawa hidroksida.
d. Berilium hidroksida, Be(OH)2, tidak terlalu larut dalam air dan bersifat
amfoter.
2. Unsur-unsur Akali Tanah
a. Berilium (Be)
Berilium adalah sebuah unsur kimia dengan lambang Be dan nomor atom 4.
Ia adalah logam alkali tanah berwarna abu-abu-baja yang kuat, ringan, rapuh.
Ia adalah unsur divalen yang terjadi secara alami hanya dalam kombinasi
dengan unsur lain untuk membentuk mineral.
b. Magnesium (Mg)
Magnesium adalah suatu unsur kimia dengan simbol Mg dan nomor atom 12.
Ini adalah logam alkali tanah ringan, berwarna putih keperakan, dan memiliki
sifat reaktif yang baik. Magnesium memiliki berbagai aplikasi, termasuk
dalam industri logam, pembuatan kertas, dan sebagai bahan paduan dalam
pembuatan logam ringan. Selain itu, magnesium juga penting untuk fungsi
biologis dalam tubuh manusia dan hewan.
c. Kalsium (Ca)
Kalsium adalah unsur kimia dengan simbol Ca dan nomor atom 20. Ini
adalah logam alkali tanah yang berwarna putih keperakan, padat, dan reaktif.
Kalsium memiliki peran penting dalam struktur tulang dan gigi, serta
berpartisipasi dalam proses fisiologis tubuh manusia, termasuk kontraksi
otot, penggumpalan darah, dan fungsi saraf. Selain itu, kalsium juga
digunakan dalam industri untuk berbagai aplikasi, seperti pembuatan logam
paduan, bahan konstruksi, dan pengolahan air.
d. Stronsium (Sr)
Stronsium adalah sebuah unsur kimia dengan lambang Sr dan nomor atom
38. Strontium merupakan logam alkali tanah dengan tekstur yang lunak dan
berwarna putih keperakan kekuningan yang sangat reaktif secara kimiawi.
Logam stronsium membentuk lapisan oksida gelap ketika terkena udara.

11
e. Barium (Ba)
Barium adalah unsur kimia dengan simbol Ba dan nomor atom 56. Ini adalah
logam alkali tanah yang berwarna putih keperakan dan cukup reaktif
terhadap air dan oksigen. Barium sering digunakan dalam bentuk senyawa,
terutama sulfat barium (BaSO₄), yang dikenal sebagai baryum sulfat.
Senyawa ini memiliki berbagai aplikasi, termasuk dalam bidang radiologi
sebagai kontras untuk pemeriksaan pencitraan medis seperti sinar-X.
f. Radium (Ra)
Radium adalah unsur kimia dengan simbol Ra dan nomor atom 88. Ini adalah
logam berat radioaktif yang terkait dengan keluarga uranium. Radium
ditemukan dalam jumlah kecil di alam dan terbentuk sebagai produk
peluruhan radioaktif uranium dan thorium. Karena sifat radioaktifnya, radium
telah digunakan dalam pengobatan kanker, meskipun penggunaannya telah
berkurang karena risiko radiasi. Radium juga memiliki sejarah dalam
penelitian ilmiah, terutama terkait dengan penemuan radioaktivitas oleh
Marie dan Pierre Curie pada awal abad ke-20.

E. Transisi
Transisi kimia unsur merujuk pada perubahan dalam sifat-sifat kimia dan fisika unsur-
unsur di dalam tabel periodik saat kita berpindah dari satu blok atau gugus unsur ke
blok atau gugus berikutnya. Unsur-unsur dalam blok transisi, yang terletak di bagian
tengah tabel periodik, memiliki karakteristik transisi elektron yang membuatnya unik.

1. Sifat-sifat Transisi
a. Konfigurasi elektron
Unsur-unsur transisi memiliki konfigurasi elektron yang khas, di mana elektron terisi
pada orbital d mereka. Ini menyebabkan sifat-sifat khusus seperti kestabilan tinggi
dan kemampuan membentuk senyawa kompleks.
b. Bilangan oksidasi yang bervariasi
Unsur-unsur transisi dapat memiliki beberapa bilangan oksidasi yang berbeda. Ini
berarti mereka dapat membentuk senyawa dengan berbagai tingkat keoksidasi, yang
memungkinkan mereka berpartisipasi dalam berbagai reaksi kimia.
c. Kekerasan dan kekuatan
Unsur-unsur transisi cenderung memiliki kekerasan dan kekuatan yang tinggi. Ini
membuat mereka berguna dalam pembuatan logam paduan, seperti baja, yang
memiliki kekuatan yang tinggi dan tahan terhadap korosi.
d. Kemampuan membentuk senyawa kompleks
Unsur-unsur transisi memiliki kemampuan yang baik untuk membentuk senyawa
kompleks dengan molekul atau ion lain. Ini terjadi karena elektron yang terisi pada
orbital d dapat berinteraksi dengan molekul lain dan membentuk ikatan yang kuat.
e. Sifat magnetik
Beberapa unsur transisi memiliki sifat magnetik yang menarik. Beberapa dapat
menjadi magnet permanen atau memiliki sifat paramagnetik, yang berarti mereka
dapat ditarik oleh medan magnet.

12
f. Warna yang bervariasi
Unsur-unsur transisi seringkali memiliki warna yang bervariasi dalam senyawa
mereka. Ini disebabkan oleh perubahan energi elektron saat berpindah antara orbital d
yang terisi.
g. Kestabilan tinggi
Unsur-unsur transisi cenderung memiliki kestabilan tinggi karena konfigurasi elektron
mereka yang terisi penuh atau hampir penuh. Ini membuat mereka kurang reaktif
dibandingkan dengan unsur-unsur golongan utama.

2. Kegunaan Transisi
a. Logam paduan
Unsur-unsur transisi sering digunakan dalam pembuatan logam paduan. Misalnya,
besi (Fe) digunakan dalam pembuatan baja, yang merupakan paduan besi dengan
karbon dan unsur-unsur transisi lainnya. Logam paduan ini memiliki kekuatan dan
kekerasan yang tinggi, serta tahan terhadap korosi, sehingga sangat penting dalam
industri konstruksi, otomotif, dan manufaktur.
b. Katalis
Unsur-unsur transisi sering digunakan sebagai katalis dalam berbagai reaksi kimia.
Mereka dapat mempercepat reaksi kimia tanpa dikonsumsi dalam proses tersebut.
Contohnya, platina (Pt) digunakan sebagai katalis dalam konversi gas alam menjadi
bahan bakar cair, dan besi (Fe) digunakan dalam produksi amonia dalam industri
pupuk.
c. Pigmen
Beberapa unsur transisi digunakan sebagai pigmen dalam industri cat dan tinta.
Misalnya, titanium dioksida (TiO2) digunakan sebagai pigmen putih dalam cat,
sedangkan besi oksida (Fe2O3) digunakan sebagai pigmen merah dan kuning.
d. Elektronik dan teknologi
Unsur-unsur transisi digunakan dalam berbagai aplikasi elektronik dan teknologi.
Misalnya, tembaga (Cu) digunakan dalam kabel listrik dan komponen elektronik
karena kemampuannya dalam menghantarkan listrik. Logam transisi seperti emas
(Au) dan perak (Ag) juga digunakan dalam pembuatan perhiasan dan perangkat
elektronik.
e. Katalis dalam reaksi biokimia
Unsur-unsur transisi seperti zat besi (Fe), kobalt (Co), dan tembaga (Cu) berperan
penting dalam reaksi biokimia dalam tubuh manusia dan hewan. Mereka berfungsi
sebagai kofaktor dalam enzim dan berperan dalam proses metabolisme, seperti
transportasi oksigen dalam darah (hemoglobin) dan reaksi redoks dalam sel.
f. Senyawa kompleks
Unsur-unsur transisi memiliki kemampuan yang baik untuk membentuk senyawa
kompleks dengan molekul atau ion lain. Senyawa kompleks ini digunakan dalam
berbagai aplikasi, termasuk katalisis, pengobatan, dan analisis kimia.
g. Peralatan laboratorium
Beberapa unsur transisi digunakan dalam peralatan laboratorium, seperti tabung sinar-
X yang menggunakan logam tungsten (W) sebagai target untuk menghasilkan sinar-X.

13
F. Periode Ketiga
Periode ketiga dalam tabel periodik adalah baris ketiga dari tabel periodik yang terdiri
dari unsur-unsur kimia mulai dari natrium (Na) hingga argon (Ar). Arti dari periode
ketiga adalah bahwa unsur-unsur dalam periode ini memiliki konfigurasi elektron
yang serupa dalam kulit terluar mereka, yaitu 3s² 3p⁶
Periode ketiga juga ditandai dengan peningkatan jumlah orbital yang terisi pada setiap
unsur. Unsur-unsur pada periode ketiga memiliki orbital 3s, 3p, dan 3d yang terisi. Ini
memberikan unsur-unsur ini sifat-sifat khusus, seperti kemampuan membentuk
senyawa kompleks dan memiliki bilangan oksidasi yang bervariasi.

1. Sifat-sifat Periode Ketiga


a. Jari-jari atom dari kiri ke kanan berkurang
b. Afinitas elektron, energi ionisasi, dan keelektronegatifan cenderung
bertambah
c. Unsur logamnya dari kiri ke kanan semakin berkurang kereaktifannya dan
unsur non logamnya bertambah
d. Sifat reduktor dari kiri ke kanan berkurang
e. Sifat oksidator dari kiri ke kanan bertambah
f. Sifat asam dari kiri ke kanan bertambah
g. Sifat basa dari kiri ke kanan berkurang

2. Kegunaan Periode Ketiga


a. Natrium (Na)
Natrium digunakan dalam industri kimia untuk produksi berbagai
senyawa natrium, seperti natrium hidroksida (NaOH) yang digunakan
dalam pembuatan sabun dan produk pembersih. Natrium juga digunakan
dalam industri logam paduan, pembuatan kaca, dan dalam proses
pemurnian logam.
b. Magnesium (Mg)
Magnesium digunakan dalam industri otomotif sebagai bahan untuk
pembuatan komponen mesin, seperti blok mesin dan komponen
transmisi. Magnesium juga digunakan dalam industri konstruksi,
elektronik, dan sebagai bahan tambahan dalam makanan dan suplemen.
c. Aluminium (Al)
Aluminium adalah logam yang ringan dan tahan korosi, sehingga
digunakan dalam berbagai aplikasi. Aluminium digunakan dalam
industri otomotif, pesawat terbang, konstruksi bangunan, kemasan
makanan dan minuman, dan dalam produksi kabel listrik.
d. Silikon (Si)
Silikon digunakan dalam industri semikonduktor untuk pembuatan chip
dan komponen elektronik. Silikon juga digunakan dalam pembuatan
kaca, keramik, dan bahan tahan api. Selain itu, silikon juga digunakan
dalam industri kosmetik dan perawatan pribadi.
e. Fosforus (P)
Fosforus digunakan dalam industri pupuk sebagai sumber nutrisi
penting untuk tanaman. Fosforus juga digunakan dalam produksi

14
deterjen, bahan peledak, dan dalam industri kimia untuk pembuatan
senyawa organik.
f. Belerang (S)
Belerang digunakan dalam industri kimia untuk produksi berbagai
senyawa belerang, seperti asam sulfat (H2SO4) yang digunakan dalam
industri kimia dan pembuatan pupuk. Belerang juga digunakan dalam
pembuatan karet, bahan peledak, dan dalam industri farmasi.

G. Transisi Periode Keempat


Unsur periode 4 adalah unsur-unsur kimia pada baris (atau periode) keempat tabel
periodik. Tabel periodik disusun berdasarkan baris untuk menggambarkan tren
keberulangan (periodik) perilaku kimia unsur-unsur seiring dengan kenaikan nomor
atom: baris baru dimulai ketika perilaku[1] kimia mulai berulang, artinya bahwa
unsur-unsur dengan perilaku yang sama jatuh pada kolom yang sama.

1. Sifat-sifat Transisi Periode Keempat


a. Sifat Logam
Semua unsur transisi periode keempat bersifat logam. Harga energi
ionisasi yang relatif rendah (kecuali Zn yang agak tinggi)
mempermudah pembentukan ion positif. Demikian juga, harga titik
didih dan titik lelehnya relatif tinggi (kecuali seng yang membentuk
titik didih dan titik leleh relatif rendah).
b. Sifat Magnet
Adanya elektron-elektron yang tidak berpasangan pada sub kulit
menyebabkan unsur-unsur transisi bersifat paramagnetic (sedikit
ditarik ke dalam medan magnet).
Makin banyak elektron yang tidak berpasangan maka makin kuat
pula sifat magnetnya.
c. Membentuk Senyawa-Senyawa Berwarna
Senyawa unsur transisi (kecuali Skandium dan Seng) memberikan
bermacam warna, baik padatan maupun larutannya.
d. Memiliki Beberapa Tingkat Oksidasi
Kecuali Sc dan Zn, unsur-unsur transisi periode keempat memiliki
beberapa tingkat oksidasi. Bilangan oksidasi yang mungkin
bergantung pada bilangan oksidasi yang dapat dicapai kestabilannya.
e. Banyak di antaranya Dapat Membentuk Ion Kompleks
Ion kompleks adalah ion yang terdiri atas atom pusat dan ligan.
Biasanya atom pusat merupakan logam transisi yang bersifat
elektropositif dan dapat menyediakan orbital kosong sebagai tempat
masuknya ligan. Contohnya ion besi (III) membentuk ion kompleks
[Fe(CN)6].
f. Beberapa di antaranya Dapat Digunakan sebagai Katalisator
Salah satu sifat penting unsur transisi dan senyawanya adalah
kemampuan untuk menjadi katalis-katalis reaksi-reaksi dalam tubuh.
Di dalam tubuh, terdapat enzim sitokrom oksidase yang berperan

15
dalam mengoksidasi makanan. Enzim ini dapat bekerja apabila
terdapat ion Cu2.

2. Kegunaan Transisi Periode Keempat


a. Kalium (K)
Kalium digunakan dalam industri pupuk sebagai sumber nutrisi
penting untuk tanaman. Kalium juga digunakan dalam industri kaca,
sabun, deterjen, dan dalam produksi baterai.
b. Kalsium (Ca)
Kalsium adalah mineral penting untuk kesehatan tulang dan gigi
manusia. Kalsium juga digunakan dalam industri konstruksi untuk
pembuatan beton, dalam produksi baja, dan dalam industri farmasi.
c. Scandium (Sc)
Scandium digunakan dalam industri aeronautika dan dirgantara untuk
pembuatan komponen pesawat terbang yang ringan dan kuat.
Scandium juga digunakan dalam industri lampu, kaca, dan dalam
produksi logam paduan.
d. Titanium (Ti)
Titanium adalah logam yang ringan, tahan korosi, dan memiliki
kekuatan tinggi. Titanium digunakan dalam industri pesawat terbang,
kendaraan antariksa, peralatan medis, dan dalam pembuatan
perhiasan.
e. Vanadium (V)
Vanadium digunakan dalam industri baja untuk meningkatkan
kekuatan dan ketahanan terhadap korosi. Vanadium juga digunakan
dalam produksi baterai, katalis, dan dalam industri kimia.
f. Chromium (Cr)
Chromium digunakan dalam industri otomotif untuk pelapisan logam
dan perlindungan terhadap korosi. Chromium juga digunakan dalam
industri stainless steel, krom plating, dan dalam produksi pigmen
warna.

H. Sifat-sifat Fisik
1. Titik Didih
Titik didih adalah suatu kondisi suhu saat zat cair mendidih dan berubah
wujud menjadi gas. Titik didih juga dikenal sebagai titik uap.
Faktor-faktor yang mempengaruhi titik didih adalah;
a. Tekanan di atas permukaan zat cair
Artinya, semakin besar tekanan di atas permukaan zat cair, maka
titik didihnya akan semakin besar pula, dan sebaliknya.
b. Ketidakmurnian zat cair
Artinya, ketidakmurnian zat cair mampu menaikkan titik didihnya.

3. Titik Lebur
Titik lebur atau titik leleh adalah suatu kondisi suhu saat benda padat
meleleh menjadi cair.

16
Faktor yang mempengaruhi titik lebur;
a. Tekanan
Artinya, jika tekanan pada zat dinaikkan, maka titik lebur zat akan
turun, sebaliknya jika tekanan zat diturunkan, maka titik lebur zat
akan naik.
b. Ketidakmurnian zat
Ketidakmurnian zat dapat menurunkan titik lebur. Sebab, titik lebur
es dapat diturunkan menjadi di bawah 0°C dengan cara
menambahkan garam pada es dan air.

4. Kekerasan
Kekerasan atau sifat keras didefinisikan sebagai perlawanan atas gaya
deformasi ataupun ketahanan atas gaya tekan. Jenis pengujian kekerasan
dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu kekerasan goresan, kekerasan
lekukan, dan kekerasan pantul. Kekerasan tergantung pada daktilitas,
kekakuan elastis, plastisitas, regangan, kekuatan, ketangguhan,
viskoelastisitas, dan viskositas. Beberapa materi (misalnya logam) lebih
keras daripada yang lain (misalnya plastik). Kekerasan makroskopis pada
umumnya ditandai oleh ikatan intermolekul yang kuat, tetapi perilaku
materi padat di bawah tekanan adalah rumit. Contoh umum dari materi
keras adalah keramik, beton, logam tertentu, dan materi superkeras, yang
merupakan lawan dari materi lunak

5. Warna
Warna adalah sifat fisika yang dapat diamati secara langsung. Setiap benda
memiliki warna berbeda-beda. Warna suatu benda adalah ciri tersendiri
yang membedakan antara satu zat dengan zat lain.
Contoh, air berwarna transparan, karbon berwarna hitam, alumunium
berwarna perak, dan emas berwarna kuning keemasan.
Warna bahan kimia adalah sebuah sifat fisik bahan kimia yang dalam
banyak kasus berasal dari eksitasi elektron karena penyerapan energi yang
dilakukan oleh bahan kimia. Segala yang dilihat oleh mata bukanlah warna
yang diserap, tetapi warna komplementer dari penghilangan panjang
gelombang yang diserap. Perspektif spektral ini tersebut kali dikenal dalam
spektroskopi atomik.

6. Kelarutan
Kelarutan adalah jumlah maksimal dari suatu zat yang masih dapat terlarut
dalam satu larutan. Kelarutan ini mempunyai satuan mol/L, sehingga
kelarutan juga dapat diartikan sebagai konsentrasi zat yang masih bisa larut
dan suatu pelarut.

Hubungan Kelarutan dengan Ksp

17
Untuk mengetahui terjadinya pengendapan, belum jenuh, atau tepat jenuh
dari pencampuran dua zat, maka harus dibandingkan dengan hasil kali
konsentrasi ion-ion yang dicampurkan (Qc) dengan harga Ksp. Jika :
Qsp > Ksp, maka terjadi pengendapan
Qsp = Ksp, maka larutan tepat jenuh
Qsp < Ksp, maka larutan belum jenuh (tidak mengendap)

7. Kereaktifan
Kereaktifan adalah mudah tidaknya suatu zat bereaksi dengan zat lain.
Contoh : besi mudah sekali bereaksi dengan oksigen di udara dan air yang
menyebabkan terjadinya karat.
Reaktif artinya mudah bereaksi. Unsur-unsurlogam pada sistem periodik
makin ke bawahmakin reaktif ( makin mudah bereaksi ), sebabmakin
mudah melepas elektron. Misalnyakalium lebih reaktif dibanding
natrium.Unsur-unsur non logam pada sistem periodikmakin ke bawah
makin kurang reaktif ( makinsukar bereaksi ), karena makin
sukarmenangkap elektron. Misalnya fluorin lebihreaktif dibandingkan
klorin.

I. Manfaat Kimia Unsur


1. Oksigen
Oksigen memiliki peran vital dalam mendukung kehidupan. Salah satu manfaat
utamanya adalah sebagai komponen penting dalam proses respirasi aerobik, di mana
makhluk hidup menggunakan oksigen untuk menghasilkan energi dari makanan.
Oksigen juga memainkan peran dalam pembakaran bahan bakar dalam berbagai
proses industri. Selain itu, oksigen digunakan dalam bidang medis, baik sebagai
bantuan pernapasan bagi pasien yang membutuhkan suplemen oksigen maupun dalam
prosedur medis tertentu. Dalam pengolahan air limbah, oksigen membantu proses
dekomposisi bahan organik oleh bakteri. Secara keseluruhan, oksigen adalah elemen
yang mendukung berbagai aspek kehidupan dan aktivitas manusia.

2. Nitrogen
Nitrogen memiliki berbagai manfaat yang signifikan, terutama dalam konteks
biologi, pertanian, dan industri. Beberapa manfaat utama nitrogen meliputi
a. Pertanian

18
Nitrogen merupakan komponen utama dalam pupuk nitrogen, yang
penting untuk pertumbuhan tanaman. Meningkatkan ketersediaan
nitrogen dapat meningkatkan hasil pertanian.
b. Industri
Nitrogen digunakan dalam berbagai industri, termasuk pembuatan
amonia untuk pupuk, produksi bahan peledak, dan sebagai gas inert
dalam pengemasan makanan.
c. Teknologi Pendinginan
Nitrogen cair digunakan sebagai pendingin dalam berbagai aplikasi,
seperti pembuatan semikonduktor dan penanganan sampel
laboratorium yang memerlukan suhu sangat rendah.
d. Industri Makanan
Nitrogen sering digunakan dalam industri makanan sebagai gas
pembungkus untuk memperpanjang umur simpan produk.
e. Bidang Medis: Dalam bentuk nitrogen cair, digunakan dalam
prosedur medis tertentu seperti krioterapi untuk menghilangkan
jaringan yang tidak diinginkan.

3. Karbon
Karbohidrat menyediakan sumber energi utama bagi tubuh manusia. Karbon juga
membentuk dasar bagi senyawa organik yang membentuk struktur kehidupan, seperti
protein, lemak, dan asam nukleat.
Dalam industri, karbon digunakan sebagai bahan baku untuk berbagai produk,
termasuk plastik, serat sintetis, dan berbagai senyawa kimia. Bahan bakar fosil, yang
terdiri dari senyawa karbon, seperti batu bara, minyak, dan gas alam, menjadi sumber
energi utama di dunia. Dalam bidang elektronika, karbon dapat digunakan dalam
pembuatan resistor, kapasitor, dan material konduktif lainnya. Penting untuk dicatat
bahwa meskipun karbon memiliki manfaat besar, penggunaannya juga terkait dengan
masalah seperti emisi karbon dioksida yang berkontribusi terhadap perubahan iklim.
Oleh karena itu, pemahaman dan pengelolaan karbon menjadi kunci untuk
keberlanjutan lingkungan.

4. Fosfor
Fosfor memiliki peran penting dalam berbagai aspek kehidupan dan industri:
a. Pertanian
Fosfor adalah komponen utama pupuk, seperti fosfat, yang
mendukung pertumbuhan tanaman. Tanaman memerlukan fosfor
untuk proses metabolisme dan perkembangan akar yang sehat.
b. Industri Makanan
Fosfor digunakan sebagai bahan tambahan makanan (E339) untuk
memberikan rasa dan kestabilan pH pada produk makanan.
c. Industri Kimia
Fosfor digunakan dalam produksi berbagai bahan kimia, termasuk
deterjen, insektisida, dan deterjen rumah tangga.
d. Pemrosesan Logam

19
Fosfor digunakan dalam metalurgi sebagai agen pemurnian untuk
logam seperti besi dan tembaga.
e. Energi
Fosfor memiliki peran dalam penyimpanan dan transfer energi dalam
sel tubuh melalui molekul ATP (adenosin trifosfat).
f. Industri Farmasi
Beberapa senyawa fosfor digunakan dalam industri farmasi untuk
sintesis obat-obatan.

5. Sulfur
Sulfur memiliki berbagai manfaat dalam berbagai konteks
a. Pertanian
Sulfur digunakan sebagai unsur dalam beberapa pupuk dan memiliki
peran penting dalam sintesis protein pada tanaman.
b. Industri Kimia
Sulfur digunakan dalam produksi berbagai senyawa kimia, termasuk
asam sulfat yang sangat penting dalam berbagai industri seperti
pembuatan kertas, deterjen, dan baterai.
c. Pemrosesan Minyak Bumi
Sulfur dihilangkan dari bahan bakar fosil selama pemrosesan minyak
bumi untuk mengurangi emisi sulfur dioksida yang dapat
menyebabkan polusi udara.
d. Kesehatan
Sulfur digunakan dalam beberapa obat-obatan dan suplemen, serta
memiliki peran dalam struktur protein dan beberapa vitamin.
e. Industri Makanan
Sulfur digunakan sebagai bahan tambahan makanan (E220) untuk
mengawetkan makanan dan mencegah perubahan warna.
f. Industri Karet
Sulfur digunakan dalam proses vulkanisasi untuk meningkatkan sifat
mekanis dan termal karet.

6. Besi
Besi memiliki manfaat yang sangat beragam di berbagai sektor kehidupan
a. Industri Konstruksi
Besi digunakan sebagai bahan struktural dalam konstruksi bangunan,
jembatan, dan infrastruktur lainnya karena kekuatan dan daya tahan
terhadap tekanan.
b. Industri Otomotif
Besi merupakan komponen utama dalam pembuatan kendaraan
bermotor, termasuk mesin, bodi mobil, dan bagian-bagian struktural
lainnya.
c. Industri Manufaktur
Besi dan baja, yang merupakan paduan besi dan karbon, digunakan
dalam pembuatan berbagai produk manufaktur, termasuk peralatan
rumah tangga, perkakas, dan mesin.

20
d. Kesehatan
Besi merupakan komponen utama hemoglobin dalam sel darah
merah, yang sangat penting untuk transportasi oksigen dalam tubuh
manusia.
e. Energi
Besi digunakan dalam pembuatan generator dan turbin untuk
pembangkit listrik.
f. Industri Kapal
Besi digunakan dalam konstruksi kapal sebagai bahan struktural
yang tahan terhadap tekanan air.

7. Timah
Timah memiliki manfaat dalam berbagai aspek, termasuk
a. Industri Logam
Timah digunakan sebagai bahan untuk pembuatan timah putih,
paduan timah, dan lapisan pelindung pada logam baja untuk
mencegah korosi.
b. Pembuatan Timah Hitam
Timah hitam, yang merupakan bentuk alotropik dari timah,
digunakan dalam pembuatan baterai timah-timbal dan solder untuk
menyambung logam.
c. Pembuatan Kemasan
Timah digunakan dalam pembuatan kemasan makanan dan minuman
karena kemampuannya yang tahan terhadap korosi dan memiliki sifat
ketahanan terhadap benturan.
d. Elektronika
Timah digunakan dalam industri elektronika untuk pembuatan solder
dan papan sirkuit cetak.
e. Pigmen dan Pewarna
Timah digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan beberapa
pigmen dan pewarna.
f. Kesehatan
Senyawa timah tertentu digunakan dalam industri farmasi, dan timah
putih juga digunakan dalam pembuatan pasta gigi dan kosmetik.

8. Aluminium
Aluminium adalah logam ringan yang memiliki banyak manfaat dalam
berbagai sektor:
a. Industri Otomotif
Aluminium digunakan dalam pembuatan bodi kendaraan untuk
mengurangi berat dan meningkatkan efisiensi bahan bakar.
b. Industri Penerbangan
Keberatannya yang ringan membuat aluminium menjadi pilihan
utama dalam pembuatan struktur pesawat terbang, sehingga
mengurangi konsumsi bahan bakar.
c. Industri Kemasan

21
Aluminium digunakan dalam pembuatan kemasan, seperti kaleng
minuman, karena sifatnya yang tahan karat dan ringan.
d. Konstruksi
Aluminium digunakan dalam konstruksi bangunan karena kekuatan
dan ketahanannya terhadap korosi.
e. Industri Listrik
Aluminium digunakan dalam kabel listrik karena kemampuannya
sebagai konduktor listrik yang baik.
f. Industri Elektronik
Aluminium digunakan dalam produksi berbagai perangkat
elektronik, termasuk laptop dan smartphone.

9. Belerang
Belerang memiliki sejumlah manfaat yang signifikan di berbagai bidang
a. Industri Kimia
Belerang digunakan dalam produksi asam sulfat, yang merupakan
bahan kimia penting untuk banyak industri, termasuk industri
petrokimia, pemrosesan logam, dan pembuatan pupuk.
b. Pertanian
Belerang digunakan sebagai bahan aktif dalam beberapa jenis
pestisida dan fungisida, membantu melindungi tanaman dari
serangan hama dan penyakit.
c. Industri Makanan
Belerang digunakan sebagai bahan tambahan makanan (E220) untuk
mengawetkan makanan dan mencegah pertumbuhan mikroorganisme
yang dapat merusak makanan.
d. Pembuatan Kertas
Belerang digunakan dalam pembuatan kertas untuk menghilangkan
lignin dan memutihkan pulp.
e. Pembuatan Karet
Belerang digunakan dalam proses vulkanisasi untuk meningkatkan
sifat mekanis dan kekuatan karet.
f. Kesehatan
Belerang juga digunakan dalam beberapa jenis obat-obatan dan
dalam perawatan kulit untuk mengobati kondisi kulit tertentu.

10. Seng
Seng memiliki sejumlah manfaat yang penting di berbagai sektor
a. Kesehatan
Seng merupakan mineral esensial bagi tubuh manusia dan diperlukan
untuk fungsi sistem kekebalan, pertumbuhan, dan perkembangan.
Suplemen seng sering digunakan untuk mengatasi defisiensi zeng.
b. Industri
Seng digunakan dalam pembuatan logam paduan seperti baja
galvanis, yang memiliki ketahanan terhadap korosi. Ini sering
digunakan dalam konstruksi, kendaraan, dan pipa.

22
c. Industri Karet
Zeng digunakan dalam pembuatan karet vulkanisasi untuk
meningkatkan sifat fisik dan termal karet.
d. Industri Elektronika
Zeng digunakan dalam pembuatan berbagai komponen elektronik,
termasuk baterai seng-karbon dan solder.
e. Industri Cat dan Pewarna
Senyawa seng digunakan dalam pembuatan cat dan pewarna sebagai
bahan pengikat dan pengisi.
f. Pertanian
Zeng digunakan sebagai komponen dalam beberapa pupuk dan
sebagai suplemen pakan ternak untuk mencegah defisiensi zeng pada
hewan.

J. Dampak Kimia Unsur


1. Dampak Gas Mulia
Gas mulia, seperti helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon, memiliki
dampak yang bervariasi
a. Helium dan Neon
Digunakan dalam industri pemanjangan umur lampu pijar,
pendinginan dalam riset ilmiah dan medis, serta sebagai gas
pembilasan dalam industri semikonduktor.
b. Argon
Digunakan dalam pengelasan dan pemotongan logam, pengisian bola
lampu pijar, dan sebagai atmosfer inert dalam industri
semikonduktor.
c. Kripton dan Xenon
Digunakan dalam lampu kilat, lampu sorot, dan dalam industri
elektronika untuk membuat lampu kilat kamera atau lampu sorot.
d. Radon
Meskipun terdapat di alam, radon dapat menyebabkan masalah
kesehatan jika terkonsentrasi dalam ruang tertutup, karena dapat
memancarkan radiasi yang berpotensi merusak.

2. Dampak Halogen
Halogen, kelompok unsur kimia yang meliputi fluorin, klorin, bromin, iodin,
dan astatin, memiliki dampak yang bervariasi;
a. Desinfektan
Klorin digunakan sebagai desinfektan dalam pemurnian air minum
dan kolam renang, membantu mengendalikan pertumbuhan
mikroorganisme patogen.
b. Industri Kimia
Fluorin dan klorin digunakan dalam industri kimia untuk sintesis
berbagai senyawa, seperti plastik dan bahan kimia organik.
c. Obat-obatan

23
Iodin digunakan dalam beberapa produk antiseptik dan obat-obatan
untuk mengobati luka dan infeksi.
d. Pestisida
Senyawa bromin digunakan dalam pembuatan pestisida untuk
mengendalikan hama tanaman.
e. Refrigeran
Senyawa fluoroklorin (CFC) digunakan sebagai bahan pendingin
dalam sistem refrigerasi dan AC. Meskipun efektif, penggunaannya
telah dikurangi karena dampaknya terhadap lapisan ozon.

3. Dampak Alkali
Alkali, yang melibatkan unsur-unsur seperti litium, natrium, kalium, rubidium,
sesium, dan francium, memiliki dampak yang bervariasi:
a. Industri
Natrium dan kalium digunakan dalam pembuatan berbagai produk
kimia dan industri, termasuk sabun, deterjen, dan pupuk.
b. Kesehatan
Litium digunakan dalam pengobatan gangguan bipolar sebagai obat
penstabil suasana hati.
c. Energi
Kalium dan natrium digunakan sebagai elektrolit dalam baterai,
sementara litium-ion digunakan dalam baterai isi ulang yang umum
digunakan dalam perangkat elektronik.
d. Pertanian
Alkali seperti natrium dan kalium digunakan sebagai unsur pupuk
untuk meningkatkan kesuburan tanah.

4. Dampak Alkali Tanah


Alkali tanah, kelompok unsur kimia yang melibatkan berilium, magnesium,
kalsium, stronsium, barium, dan radium, memiliki dampak yang bervariasi:
a. Pertanian
Magnesium dan kalsium digunakan sebagai unsur pupuk untuk
meningkatkan kualitas tanah dan pertumbuhan tanaman.
b. Konstruksi
Beberapa senyawa alkali tanah, terutama kalsium, digunakan dalam
produksi semen dan beton.
c. Kesehatan
Kalsium dan magnesium adalah mineral penting bagi kesehatan
manusia, berperan dalam pembentukan tulang, kontraksi otot, dan
fungsi sistem saraf.
d. Industri
Beberapa senyawa alkali tanah digunakan dalam industri kimia dan
manufaktur, termasuk dalam pembuatan kaca dan deterjen.

5. Dampak Transisi

24
Transisi kimia unsur, yang mencakup unsur-unsur dari golongan 3 hingga 12
dalam tabel periodik, memiliki dampak yang signifikan di berbagai sektor
a. Industri Logam
Logam transisi seperti besi, tembaga, dan aluminium digunakan
dalam industri konstruksi, transportasi, dan manufaktur karena
kekuatan, daya tahan, dan sifat konduktifitasnya
b. Katalisator
Beberapa logam transisi, seperti platina dan paladium, digunakan
sebagai katalisator dalam proses industri, termasuk industri kimia
dan pembuatan bahan bakar.
c. Elektronika
Logam transisi seperti emas dan perak digunakan dalam produksi
perangkat elektronik, terutama dalam pembuatan komponen listrik
dan sirkuit tercetak.
d. Industri Kimia
Beberapa senyawa logam transisi digunakan dalam produksi
berbagai produk kimia, seperti pigmen warna dan bahan pewarna.
e. Kesehatan
Logam transisi seperti besi, tembaga, dan zinc diperlukan untuk
kesehatan manusia dan ditemukan dalam banyak suplemen vitamin
dan mineral.

6. Dampak Periode Ketiga


Periode ketiga dalam tabel periodik melibatkan unsur-unsur dari natrium (Na)
hingga argon (Ar). Dampak dari unsur-unsur periode ketiga ini bervariasi di
berbagai sektor
a. Industri
Natrium dan magnesium digunakan dalam industri sebagai bahan
untuk pembuatan logam paduan dan bahan kimia. Aluminium, yang
merupakan logam ringan dari periode ini, juga memiliki aplikasi luas
dalam industri.
b. Energi
Fosfor, yang terdapat dalam periode ketiga, digunakan dalam baterai
fosfor-timbal. Sulfur memiliki peran dalam industri energi, terutama
dalam produksi minyak bumi.
c. Pertanian
Fosfor dan sulfur digunakan sebagai unsur pupuk untuk
meningkatkan kesuburan tanah.
d. Kesehatan
Fosfor adalah komponen penting dalam DNA dan RNA, sedangkan
klorin digunakan dalam air minum untuk desinfeksi.
e. Teknologi Elektronik
Silikon, yang sering digunakan dalam industri semikonduktor, juga
terdapat dalam periode ketiga.

25
f. Gas Mulia: Argon, yang tergolong dalam gas mulia, digunakan
dalam industri las dan dalam bola lampu pijar untuk menciptakan
atmosfer yang inert.

7. Dampak Transisi Periode Keempat


Periode keempat dalam tabel periodik melibatkan unsur-unsur dari kalium (K)
hingga kripton (Kr). Dampak unsur-unsur transisi periode keempat ini
mencakup
a. Industri
Unsur-unsur seperti besi, nikel, dan kobalt dari periode keempat ini
digunakan dalam industri manufaktur dan konstruksi untuk
pembuatan baja, mesin, dan berbagai produk logam.
b. Energi
Nikel, kobalt, dan krom digunakan dalam pembuatan baterai,
sementara unsur uranium, yang terdapat di periode keempat,
digunakan sebagai bahan bakar dalam pembangkit listrik tenaga
nuklir.
c. Elektronika
Unsur-unsur transisi seperti germanium, arsenik, dan selen dari
periode ini digunakan dalam pembuatan semikonduktor dan
komponen elektronik.
d. Kesehatan
Selenium dan bromin, yang terdapat dalam periode keempat, dapat
memiliki aplikasi dalam bidang kesehatan, termasuk dalam suplemen
diet dan obat-obatan tertentu.
e. Industri Kimia
Unsur-unsur transisi seperti seng dan molibdenum digunakan dalam
industri kimia untuk pembuatan berbagai senyawa dan produk kimia.
f. Gas Mulia
Kripton dan xenon, yang tergolong dalam gas mulia dari periode
keempat, digunakan dalam lampu sorot dan lampu kilat, serta dalam
industri elektronika.

26
BAB 3
PENUTUP

a. Kesimpulan
Kimia unsur membawa dampak besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk industri,
pertanian, kesehatan, dan teknologi. Setiap unsur kimia memiliki sifat dan karakteristiknya
sendiri, memberikan kontribusi unik terhadap aplikasinya di berbagai sektor.
Dalam praktiknya, penggunaan unsur harus dielola dengan hati-hati untuk menghindari
dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Pemahaman mendalam tentang
sifat unsur-unsur dan penerapannya memainkan peran kunci dalam memastikan penggunaan
yang efisien dan berkelanjutan.
Kimia unsur juga mencerminkan keragaman dan kompleksitas alam, memungkinkan manusia
untuk memanfaatkan sumber daya dan menciptakan inovasi yang memperkaya kehidupan
sehari-hari. Seiring berjalannya waktu, terus terjadi penelitian dan pengembangan untuk
memahami lebih baik dan memanfaatkan unsur-unsur secara lebih efektif demi keberlanjutan
dan kemajuan manusia.

b. Saran
Jika Anda tertarik dalam kimia unsur, pertimbangkan untuk mengejar pendidikan formal atau
penelitian dalam bidang kimia. Ini dapat membuka pintu untuk pemahaman yang lebih
mendalam dan kontribusi terhadap pengetahuan kimia. Berkontribusi dalam meningkatkan
kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kimia unsur, baik melalui penyuluhan, seminar,
atau media sosial, sehingga masyarakat dapat membuat keputusan yang lebih cerdas terkait
penggunaan unsur-unsur dalam kehidupan sehari-hari.

27

Anda mungkin juga menyukai