UNSUR HOLOGEN
Guru Pembimbing : ASER SAHAT TUA L. TOBING S.Pd.
DI SUSUN OLEH :
Kelompok 4
1. HAYATUN NUFUS
2. JIHAN NUR SABILA
3. SUCI OKTAVIANI
4. MHD. HABIBY PRAWINATA S.
5. MHD. DANIEL ADHA
6. PUTRA RAMADHANI MAULANA SITORUS
KELAS : XII-MIA 1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
selesainya makalah yang berjudul "Golongan Gas Mulia Dan Hologen ".
Kami ucapkan Terima kasih, Atas dukungan yang diberikan dalam
penyusunan makalah ini, semoga dapat dipergunakan sebagai salah satu
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................
BAB II PEMBAHASAN............................................................................
A. Gas Mulia…………………………………………………………
1.1. Pengertian Gas Mulia..................................................................
1.2. Sejarah Gas Mulia........................................................................
1.3. Sifat-sifat Gas Mulia..................................................................
1.4. Kelimpahan di alam..................................................................
1.5. Unsur- unsur Gas Mulia........................................................................
1.6 Kegunaan Gas Mulia…………………………………………
B. Halogen……………………………………………………………
1.1. Pengertian Halogen………………………………………………
1.2. Sejarah Halogen………………………………………………….
1.3. Sifat-sifat Halogen……………………………………………….
1.4. Kelimpahan di alam……………………………………………..
1.5. Unsur-unsur Halogeni ……………………………………
1.6 Kegunaan Halogen…………………………………………………….
1.1. Kesimpulan...........................................................................................
1.2. Kritik Dan Saran…………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
Disadari ataupun tidak ilmu kimia memiliki peranan yang sangat penting dalam
kehidupan kita.Dimulai dari penyusunan kromosom,pakaian kita,linkungan
kita,bahkan diri kita merupakan materi kimia.
Salah satu materi kimia yang sering kali digunakan dalam kehidupan
manusia adalah unsur unsur halogen.Baik dibidang industri, pengobatan,dan
lain
sebagainya.Penggunaan suatu bahan didasarkan pada sifat-sifat dari bahan
tersebut.Oleh karena itu,penting bagi kita untuk mengetahui sifat sifat dari
berbagai jenis zat, baik unsur, senyawa maupun campuran. Kita dapat
membedakan sifat-sifat zat atas sidat fisis dan sifat kimia. sifat fisif
menyangkut penampilan (seperti wujud, kekerasan, warna, bau, dan rasa), serta
sifat-sifat yang tidak melibatkan pengubahan zat itu menjadi zat lain (seperti
jari jari atom, titik leleh, titik didih, kalor jenis).
Sifat kimia berkaitan dengan reaksi-reaksi yang dapat di alami oleh zat itu,
seperti kreaktifan, daya oksidasi,daya reduksi, sifat asam, dan sifat basa. Sifat
kimia zat berkaitan dengan sifat fisis tertentu dari zat itu. Misalnya kreaktifan
berkaitan dengan energi ionisasi, sedangkan energi ionisasi berkaitan dengan
jari-jari atom. Oleh karena itu, untuk memahami sifat-sifat kimia zat, kita harus
mengetahui sifat-sifat fisis yang mendasarnya.
1.2RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam mengadakan tugas makalah ini
adalah:
- Agar mengetahui perubahan yang terjadi disekitar kita
- Untuk lebih memahami ilmu kimia secara umum
- Lebih menyadari pentingnya pendidikan melatih, kami dalam pembuatan-
pembuatan makalah secara individu,sehingga menjadi bekal bagi masa yang
akan datang.
BAB II
PEMBAHASAN
A) GAS MULIA
1.1 Pengertian Gas Mulia
Sifat-sifat ini dibedakan menjadi 3 macam, yaitu sifat fisik (fisis), atomik dan
kimia.
1. Sifat Fisik
Berdasarkan sifat fisisnya, gas mulia memiliki titik leleh dan titik
didih yang sangat rendah. Titik didiCCCh dan titik leleh unsur-unsur gas
mulia lebih kecil dari suhu kamar (25°C), sehingga seluruh unsur gas mulia
berwujud gas. Titik leleh dan titik didih unsur-unsur gas mulia dari atas ke
bawah (helium ke radon) akan semakin bertambah seiring dengan
bertambahnya massa atom dan jari-jari atom. Kerapatan (densitas) unsur-
unsur gas mulia juga akan semakin bertambah dari atas ke bawah.
3. Sifat Kimia
Unsur-unsur gas mulia memiliki konfigurasi elektron yang stabil
karena semua elektron pada kulit terluarnya sudah berpasangan/penuh. Hal
ini menyebabkan gas mulia cenderung sulit bereaksi dengan unsur lainnya.
Namun, saat ini sudah ada beberapa unsur gas mulia yang dapat bereaksi
dengan unsur lain yang sangat elektronegatif, yaitu xenon dan kripton. Selain
itu, konfigurasi elektron yang stabil ini juga menyebabkan gas mulia biasa
digunakan sebagai penyingkatan konfigurasi elektron bagi unsur lain.
Contohnya:
Ne = 1s2,2s2, 2p6
Ar = 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6.
Konfigurasi elektron Ar dapat disingkat menjadi,
Ar = [Ne] 3s2, 3p6
Na = 1s2 2s2, 2p6, 3s1, dapat disingkat
Na = [Ne] 3s1
Unsur gas mulia yang paling banyak terdapat diudara adalah argon.
Tetapi, helium merupakan unsur terbanyak dialam semesta yang di
proses dari gas alam, karena banyak gas alam yang mengandung
helium
Radon adalah unsur yang amat sedikit jumlahnya di atmosfer atau
udara. Dan sekalipun ditemukan akan cepat berubah menjadi unsur
lain, karena radon bersifat radio aktif. Dan karena jumlahnya yang
sangat sedikit pula radon disebut juga sebagai gas jarang.
1. Helium (He)
Helium digunakan untuk sistem tekanan bahan bakar roket, sebagai gas
pengisi balon udara, dan campuran gas pada tabung para penyelam (dengan
komposisi 80 % gas helium dan 20 % gas oksigen.
2. Neon (Ne)
Neon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Ne dan nomor atom 10. Neon ditemukan oleh ahli kimia bernama
Sir William Ramsay dan Morris M. Travers pada tahun 1898 di London,
Inggris. Ketika Ramsay mendinginkan beberapa sampel udara hingga
menjadi cairan dan memanaskan cairan tersebut, ia mengambil gas yang
keluar saat cairan itu mendidih. Ramsay lalu memisahkan sisa-sisa gas yang
belum teridentifikasi dan menemukan zat-zat baru, yaitu kripton dan neon.
3. Argon (Ar)
Argon merupakan gas terbanyak ketiga yang terdapat dalam atmosfer bumi
setelah nitrogen dan oksigen. Argon terbentuk dari peluruhan zat radioaktif
berupa kalium yang terdapat di kerak bumi. Unsur ini memiliki tingkat
kelarutan dalam air yang sama dengan oksigen dan bahkan 2,5 kali lebih
mudah larut dibandingkan dengan nitrogen. Argon bersifat tidak reaktif
(inert), tidak mudah terbakar, dan tidak beracun.
4. Kripton (Kr)
5. Xenon (Xe)
Xenon ditemukan dalam residu yang tersisa dari hasil pemanasan sampel
udara cair. Xenon adalah gas berat yang langka dan tidak berbau. Gas ini
bersifat tidak reaktif pada sebagian besar bahan kimia.
Xenon akan memancarkan cahaya berwarna biru saat berada pada medan
listrik bertegangan tinggi. Saat ini, senyawa xenon telah banyak dibuat,
contohnya seperti xenon trioksida (XeO3) dan xenon tetraoksida (XeO4)
yang sangat eksplosif (mudah meledak).
6. Radon (Rn)
Radon merupakan unsur gas mulia yang bersifat radioaktif. Radon terbentuk
dari penguraian radium, zat kimia radioaktif dari unsur logam. Radon tidak
mudah bereaksi secara kimia, namun sangat berbahaya bagi kesehatan karena
sifatnya yang radioaktif. Radon tidak berwarna, tapi apabila didinginkan
hingga membeku (padat), radon akan berwarna kuning, sedangkan radon
berwujud cair akan berwarna orange kemerahan.
B) HALOGEN
1.1 Pengertian Halogen
Halogen adalah unsur kimia golongan 17 atau VIIA di tabel periodik.
Golongan ini juga dikenal sebagai golongan fluorin. Golongan ini terdiri
dari unsur fluorin (F), klorin (Cl), bromin (Br), iodin (I), unsur
radioaktif astatin (At), dan unsur sintetis yang radioaktif tenesin (Ts).
Disebut halogen karena bila unsur ini bereaksi dengan logam akan
membentuk garam. Berasal dari bahasa yunani Halos = garam dan genes =
pembentuk Merupakan non logam yang paling reaktif (mudah bereaksi
dengan zat lain)
Sifat fisis dari unsur halogen adalah titik leleh dan titik didihnya meningkat seiring
dengan kenaikan nomor atom. Di suhu ruangan, fluorin dan klorin berwujud gas,
sementara bromin berwujud cair yang mudah menguap dan iodin berupa padatan yang
mudah menyublim. Fluorin memiliki warna kuning muda, klorin berwarna kuning
kehijauan, dan bromin berwarna merah kecoklatan. Ketika berupa padatan, iodin
berwarna hitam, tapi uapnya berwarna ungu. Semua unsur halogen memiliki bau yang
menusuk.
Sifat kimia unsur halogen adalah reaktivitasnya yang tinggi sebagai unsur nonlogam.
Halogen dapat bereaksi dengan hidrogen membentuk asam halogenida. Jika bereaksi
dengan basa, halogen akan membentuk garam. Jika bereaksi dengan logam, halogen
akan menghasilkan logam halogenida yang memiliki bilangan oksidasi tinggi. Unsur-
unsur halogen juga larut dalam air, membentuk asam halogenida dan asam hipohalit.
Larutan halogen disebut juga sebagai halogenida dan bersifat oksidator.
Unsur halogen dapat bereaksi dengan hampir semua unsur non logam.
Reaksi antara unsur halogen dengan unsur non logam akan menghasilkan
senyawa kovalen. Contohnya hidrogen halida atau dikenal dengan sebutan
asam halid.S
Unsur halogen juga dapat bereaksi dengan unsur halogen lainnya. Seperti
yang telah di sebutkan sebelumnya di artikel Pengertian dan definisi unsur
halogen, bahwa yang termasuk unsur halogen adalah unsur-unsur yang
pada sistem periodik menempati posisi golongan VIIA, yaitu: F, Cl, Br, I,
At. Semua unsur halogen asalnya adalah unsur diatomik, oleh karena itu
membutuhkan tambahan satu elektron untuk bisa membentuk konsfigurasi
unsur stabil sepeti gas mulia. Reaksi antar halogen merupakan reaksi
substitusi dan membentuk senyawa antar halogen itu sendiri. Reaksi antara
Iodium dan Clorin akan menghasilkan iodium clorida, dan seterusnya.
Senyawa Flouorin
Klorin
Senyawa Klorin
Bromin
Senyawa Bromin
Iodin
ssSenyawa Iodin
.
Kesimpulan
- Gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat dalam golongan VIIIA yang
memiliki kestabilan yang sangat tinggi dan sebagian ditemukan di alam
dalam bentuk monoatomik karena sifatnya yang stabil. Yang tergolong ke
dalam gas kimia yaitu helium (He), neon (Ne), argon (Ar), krypton (Kr),
xenon (Xe), dan radon yang bersifat radioaktif (Rn).
Sifat – sifat dari gas mulia yaitu Jari-jari atom unsur-unsur Gas Mulia dari
atas ke bawah (He ke Rn) semakin besar karena bertambahnya kulit yang
terisi elektron. Energi ionisasi dari atas ke bawah semakin kecil karena gaya
tarik inti atom terhadap elektron terluar semakin lemah. Afinitas elektron
unsur-unsur Gas mulia sangat kecil sehingga hampir mendekati nol. Titik
didih unsur-unsur Gas mulia berbanding lurus dengan kenaikan massa atom.
Gas mulia memiliki banyak kegunaan, seperti helium yang dapat digunakan
untuk mengisi balon udara dan radon yang digunakan sebagai terapi kanker
karena bersifat radioaktif.
Di alam, gas mulia berada dalam bentuk monoatomik karena bersifat tidak
reaktif. Oleh karena itu, ekstraksi gas mulia umumnya menggunakan
pemisahan secara fisis. Pengecualian adalah radon yang diperoleh dari
peluruhan unsure radioaktif.
Saran yang kami dapat berikan bagi pembaca yang ingin membuat makalah
tantang “Gas Mulia dan Halogen” ini, untuk dapat lebih baik dari makalah
yang kami buat ini ialah dengan mencari lebih banyak refrensi dari berbagai
sumber, baik dari buku maupun dari internet, sehingga makalah anda akan
dapat lebih baik dari makalah ini. Mungkin hanya ini saran yang dapat kami
sampaikan semoga dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.