Anda di halaman 1dari 14

GAS MULIA

MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Kimia

oleh
kelompok 5
Dea Legina Ayu Kusumah
Hasbi Ashshidiqy
Jajam Arif Nurjaman
Nova Novianti
Selly Yanti Amelia
Triana Hindayani

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG


DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 TANJUNGSIANG
2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT., yang telah memberi
hidayah, kekuatan, kesehatan, dan ketabahan kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang susah payah kami susun. Sholawat serta salam
semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW yang kita nanti-nantikan
syafaatnya di dunia dan di akhirat.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata
pelajaran Kimia. Adapun judul makalah yang penulis ambil adalah Gas Mulia.
Demikian dalam kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan dan
bantuan dengan penuh keikhlasan serta memberi arahan, petunjuk dan kemudahan
kepada kami selama penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak lepas dari
kekurangan-kekurangan serta masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan saran dan kritik dari berbagai pihak guna perbaikan
untuk pembuatan makalah yang akan datang. Dengan tanpa mengurangi rasa
hormat kami mengucapkan mohon maaf dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat guna menambah pengetahuan bagi kita semua khususnya bagi penulis
dan pembaca.
Wassalamualaikum wr.wb
Tanjungsiang, November 2016

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah..................................................................
1.2
Rumusan Masalah...........................................................................
1.3
Tujuan Penelitian.............................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Kelimpahan atau keberadaan gas mulia di alam.............................
2.2
Produk yang mengandung unsur gas mulia....................................
2.3
Sifat gas mulia ................................................................................
2.3.1 Sifat Kimia.......................................................................................
2.3.2 Sifat Fisika.......................................................................................
2.4
Dampak positif gas mulia................................................................
2.5
Dampak negatif gas mulia...............................................................
2.6
Proses pembuatan gas mulia...........................................................
BAB III KESIMPULAN
3.1
Kesimpulan.....................................................................................
3.2
Saran................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIIIA dalam tabel periodik.
Disebut mulia karena unsur ini sangat stabil (sangat sukar bereaksi). Karena sifat
stabilnya, unsur-unsur gas mulia ditemukan di alam dalam bentuk monoatomik.
Gas ini mempunyai sifat lengai, tidak reaktif, dan susah bereaksi dengan bahan

kimia lain. Gas mulia juga merupakan golongan kimia yang unsur-unsurnya
memiliki elektron valensi luar penuh. Unsur-unsurnya adalah He (Helium), Ne
(Neon), Ar (Argon), Kr (Kripton), Xe (xenon), dan Rn(Radon) yang bersifat
radioaktif.
Gas mulia pertama ditemukan pada tanggal 18 Agustus 1868 oleh Pierre
Janssen dan Joseph Horman Lockyer. Di tahun 1898, Huge Erdmann mengambil
nama Gas Mulia (Noble Gas) dari bahasa jerman Edelgas untuk menyatakan
tingkatan kereaktifan Gas Mulia yang sangat rendah. Nama nobel dianalogikan
dari Noble Metal (Logam Mulia), emas, yang dihubungkan dengan kekayaan dan
kemuliaan.
Gas mulia terdapat dalam atmosfer bumi, untuk helium terdapat di luar
atmosfer. Helium dapat terbentuk dari peluruhan zat radioaktif uranium dan
thorium. Semua unsur-unsur gas mulia terdiri dari atom-atom yang berdiri sendiri.
Unsur gas mulia yang terbanyak di alam semesta adalah Helium (banyak terdapat
di bintang) yang merupakan bahan bakar dari matahari. Radon amat sedikit
jumlahnya di atmosfer atau udara. Dan sekalipun ditemukan akan cepat berubah
menjadi unsur lain, karena radon bersifat radioaktif. Dan kareana jumlahnya yang
sangat sedikit pula radon disebut juga sebagai gas jarang.
Dari uraian di atas, penulis tertarik untuk membuat makalah yang berjudul
Gas Mulia.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat menentukan rumusan
masalah antara lain sebagai berikut.
1)
2)
3)
4)
5)
6)

Bagaimana kelimpahan atau keberadaan Gas Mulia di alam?


Apa saja produk yang mengandung unsur Gas Mulia?
Bagaimana sifat Gas Mulia?
Apa dampak positif Gas Mulia?
Apa dampak negatif Gas Mulia?
Bagaimana proses pembuatan Gas Mulia?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai penulis dalam pembuatan


makalah ini adalah sebagai berikut.
1) Penulis dapat menjelaskan kelimpahan atau keberadaan Gas Mulia di
alam.
2) Penulis dapat menjelaskan apa saja produk yang mengandung unsur
3)
4)
5)
6)

Gas Mulia.
Penulis dapat menjelaskan sifat Gas Mulia.
Penulis dapat menjelaskan dampak positif Gas Mulia.
Penulis dapat menjelaskan dampak negatif Gas Mulia.
Penulis dapat menjelaskan proses pembuatan Gas Mulia.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kelimpahan atau Keberadaan Gas Mulia di Alam


Semua unsur gas mulia terdapat di udara, kecuali radon yang merupakan
unsur radioaktif. Unsur gas mulia yang paling banyak terdapat dia udara adalah
argon yang merupakan komponen ketiga terbanyak dalam udara setelah nitrogen
dan oksigen. Unsur-unsur gas mulia, keculai radon, melimpah jumlahnya karena
terdapat dalam udara bebas. Argon terdapat di udara bebas dengan kadar 0,93%,
Neon 1,8x10-3%, Helium 5,2x10-4%, Kripton 1,1x10-4, dan Xenon 8,7x10-6%.
Helium adalah unsur terbanyak jumlahnya di alam semesta karena Helium adalah
salah satu unsur penyusun bintang dan matahari. Helium diperoleh dari sumursumur gas alam di Texas dan Kansas (Amerika Serikat). Helium dapat terbentuk
dari peluruhan zat radioaktif uranium dan thorium. Udara mengandung gas mulia
(Ar, Ne, Xe, dan Kr) walaupun dalam jumlah yang kecil, gas mulia di industri
diperoleh sebagai hasil samping dalam industri pembuatan gas nitrogen dan O2.
Radon dapat ditemukan di beberapa mata air dan mata air panas. Radon
dibebaskan dari tanah secara alamiah, apalagi dikawasan bertanah digranit, radon
juga dapat berkumpul di ruang bawah tanah dan tempat tinggal.
2.2 Produk yang Mengandung Unsur Gas Mulia
Produk yang mengandung unsur gas mulia yaitu sebagai berikut.

1) He (Helium)
Helium digunakan dalam kriogenik, sistem pernapasan laut dalam,
untuk

mendinginkan

magnet

super

konduktor,

dan

untuk

pengembangan balon.
2) Ne (Neon)
Neon memberikan pendar khas kemerahan jika digunakan di
tabung hampa dan lampu neon. Sifat ini membuat neon terutama
digunakan sebagai pembuat tanda. Neon digunakan untuk membuat
lampu neon, lampu reklame dan pendingin.
3) Ar (Argon)
Argon sering digunakan untuk bola lampu listrik dan pengelasan.
4) Kr (Krypton)
Campuran krypton dan argon untuk pengisi lampu fluoresensi
bertekanan

rendah.

Digunakan

dalam

lampu

kilat

fotografi

berkecepatan tinggi.
5) Xe (Xenon)
Digunakan untuk mengisi lampu sorot, dan lampu berintensitas
tinggi lainnya, mengisi bilik gelembung yang digunakan oleh ahli
fisika untuk mempelajari partikel sub atom, pembuatan tabung
elektron, lampu bakterisida, dan lampu stobaskopik.
6) Rn (Radon)
Digunakan sebagai obat kanker.
2.3 Sifat Gas Mulia
Sifat umum unsur gas mulia yaitu sebagai berikut.
1) Sedikit terdapat di atmosfer
2) Diperoleh dengan mencairkan udara
3) Tidak berwarna
4) Tidak berbau
5) Tidak berasa
6) He dan Ne tidak larut dalam air
7) Ar, Kr, dan Xe sedikit larut dalam air
Gas mulia memiliki beberapa sifat baik secara fisika maupun kimia,
sebelum membahasa hal tersebut mari kita lihat data-data dari gas mulia.

Gas Mulia
Nomor Atom
Elektron Valensi
Jari-jari Atom

Helium
2
2
0,50

Neon
10
8
0,65

Massa atom

4,0026

20,1797

Argon
18
8
0,95
39,34

8
Massa jenis
0,1785 0,9
1,784
Titik Didih
-268,8 -245,8
-185,7
Titik Leleh
-272,2 -248,4
189,1
Biloks
0
0
0
Keelektronegatifan Entalpi Peleburan *
0,332
1,91
Entalpi Penguapan 0,0845 1,73
6,45
Afinitas Elektron
21
29
35
Energi Ionisasi
2640
2080
1520
Berikut merupakan beberapa sifat gas mulia.
2.3.1

Kripton
36
8
1,10

Xenon
54
8
1,30

Radon
86
8
1,45

83,3

131,29 222

3,75
-153
-157
0;2
3,1
1,64
9,03
39
1350

5,9
-108
-112
0;2;4;6
2,4
2,30
12,64
41
1170

9,73
-62
-71
0;4
2,1
2,89
16,4
41
1040

Sifat Kimia
Gas-gas mulia tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, dan mudah

terbakar dalam kondisi standar. Gas mulia pernah disebut sebagai golongan 0
dalam tabel periodik unsur karena mempunyai valensi nol, yang berarti tidak
dapat bereaksi dengan unsur-unsur lain untuk membentuk senyawa. Namun
anggapan tersebut dapat dipatahkan dengan ditemukannya senyawa dengan
keterlibatan gas mulia seperti golongan lain, gas mulia menunjukkan pola yang
konfigurasi elektron yang teratur.
2.3.2

Sifat Fisika
Gas-gas mulia yang memiliki gaya interatomik yang lemah, sehingga

membuat gas mulia memiliki titik leleh dan titik didih sangat rendah. Seluruh
unsur gas mulia bersifat monoatomik dalam kondisi standar, termasuk unsur-unsur
yang mempunyai mas atom lebih besar dari unsur padat. Helium memiliki
beberapa sifat yang unik bila dibandingkan dengan unsur gas mulia lainnya. Yang
pertama adalah helium mempunyai titik didih dan titik leleh yang rendah daripada
unsur lain. Sifat itu dikenal sebagai superfluiditas. Helium adalah satu-satunya
unsur yang tidak bisa dipadatkan dengan pendingin dibawah standar. Helium,
neon, argon, kripton dan xenon mempunyai beberapa isotop stabil. Radon tidak

mempunyai isotop stabil. Isotop yang paling lama waktu hidupnya adlah 222 Rn
yang mempunyai waktu paruh 3,8 hari kemudian meluruh membentuk helium dan
polonium, yang akhirnya meluruh membentuk timah.
Atom-atom gas mulia mempunyai jari-jari atom yang meningkat keperiode
yang lebih tinggi meningkatnya jumlah elektron. Ukuran atom berhubungan
dengan beberapa sifat. Misalnya, energi ionisasi menurun seiring meningkatnya
jari-jari atom karena elektron valensi gas mulia yang lebih besar akan lebih jauh
dari inti. Maka dari itu, ikatan inti atom ke elektron valensi menjadi lebih lemah.
Gas mulia memiliki energi ionisasi terbesar diantara unsur-unsur dari setiap
periode, yang mencerminkan stabilitas konfigurasi elektron dan berhubungan
dengan kurang reaktifnya gas mulia. Gas mulia tidak dapat menerima elektron
untuk membentuk anion stabil. Itulah mengapa gas mulia memiliki afinitas
elektron negatif.
2.4 Manfaat Unsur atau Senyawa Gas Mulia
Unsur atau senyawa gas mulia memiliki manfaat sebagai berikut.
1) Helium
a. pengganti gas hidrogen untuk mengisi balon udara karena gas
helium selain ringan juga tidak dapat terbakar.
b. Sebagai pengisi tabung penyelaman bersama

oksigen,

menggantikan nitrogen yang terdapat di udara. Nitrogen dapat


mengakibatkan bends yaitu keluarnya gelembung-gelembung gas
nitrogen yang larut dalam darah seiring meningkatnya tekanan
hidrostatik yang dialami sipenyelam disertai rasa sakit yang luar
biasa.
c. Dipakai untuk membuat lingkungan yang inert untuk mencegah
oksidasi pada proses penyepuhan logam.
d. Helium cair dapat digunakan sebagai refrigeran (cairan pendingin)
terutama pada reaktor nuklir.
e. Campuran Helium dan Oksigen juga dipakai oleh para pekerja
dalam terowongan dan tambang bawah tanah yang bertekanan
tinggi.
f. Di rumah sakit, campuran Helium dan Oksigen dipakai sebagai
pernapasan pada penderita asma.

2) Neon
a. Neon biasanya digunakan untuk mengisi lampu neon.
b. Neon digunakan juga sebagai zat pendingin, indicator tegangan
tinggi, penangkal petir, dan untuk mengisi tabung televisi.
c. Pengisi lampu reklame, memancarkan warna merah.
d. Neon cair juga bisa digunakan sebagai pendingin pada reactor
nuklir.
3) Argon
a. Pengisi bola lampu pijar karena tidak bereaksi dengan kawat
wolfram yang panas.
b. Dipakai untuk membuat lingkungan atmosfer yang inert.
c. Pengisi lampun reklame, remancarkan warna merah muda pada
tekanan rendah dan biru pada tekanan tinggi.
d. Sebagai atmosfer pada pengelasan benda-benda yang terbuat dari
titanium, stainless steel, magnesium, dan aluminium.
4) Kripton
a. Standar ukuran internasional, 1 meter= 1.650.763,73 kali panjang
b.
c.
d.
e.
f.
5)
a.
b.
c.
d.
e.

gelombang gas kripton.


Pengisi lampu kilat, memancarkan warna putih.
Digunakan dalam lampu kilat untuk fotografi kecepatan tinggi.
Dicampurkan dengan Argon untuk mengisi lampu induksi.
Digunakan dalam lampu mercusuar.
Digunakan sebagai laser untuk perawatan retina.
Xenon
Mengisi lampu blitz pada kamera
Isotopnya dapat digunakan sebagai reaktor nuklir.
Sebagai obat bius untuk pembedahan.
Sebagai pengisi bola lampu yang berwarna-warni.
Oksida xenon merupakan oksidator kuat karena mudah berubah

menjadi unsurnya.
6) Radon
a. Terapi penyakit kanker (memancarkan sinar radioaktif)
b. Berperan sebagai sistem peringatan gempa.
2.5 Dampak Negatif Gas Mulia
1)
Helium
a. Jika digunakan campuran nitrogen dan oksigen untuk membuat
udara buatan, nitrogen yang terisap mudah terlarut dalam darah dan
dapat menimbulkan halusinasi pada penyelam.

b. Ketika penyelam kembali ke permukaan (tekanan atmosfer) gas


nitrogen keluar dari darah dengan cepat. Terbentuknya gelembung
gas dalam darah dapat menimbulkan rasa sakit atau kematian.
c. Inhalasi Helium dapat berbahaya jika dilakukan secara berlebihan
karena helium merupakan gas asfiksian yang dapat menggantikan
oksigen dalam paru-paru dan mengganggu pernapasan normal.
d. Penghirupan helium murni secara terus menerus dapat
menyebabkan kematian.
2) Neon
a. Neon bisa terhirup melalui pernapasan. Neon yang terlepas dalam
ruangan tertutup bisa memicu sesak napas.
b. Kontak kulit dengna neon cair yang bersuhu amat rendah bisa
menyebabkan radang dingin.
c. Neon yang terhirup dalam jumlah besar akan memicu pusing,
mual, muntah, kehilangan kesadaran, dan kematian.
d. Dalam ruangan yang tertutup, neon yang terlepas bisa mengurangi
konsentrasi oksigen di udara.
3) Argon
a. Argon bisa terhirup dan masuk ke dalam tubuh. Jika terhirup pada
ruangan tertutup, korban bisa lemas karena kekurangan oksigen
akibat didesak oleh Argon.
b. Efek lain yang mungkin timbul saat menghirup Argon adalah
pusing, sakit kepala, sesak napas, mual, muntah, kehilangna
kesadaran, dan pada kasus parah mengakibatkan kematian.
c. Jumlah yang berlebihan menyebabkan keracunan pada tanaman.
4) Kripton
a. Gas ini bersifat inert dan diklasifikasikan sebagai gas yang
menyebabkan sesak napas ringan.
b. Inhalasi dalam konsentrasi berlebihan dapat menyebabkan pusing,
mual, muntah, kehilangan kesadaran, dan bahkan kematian.
c. Berkurangnya kewaspadaan mental dan terganggunya koordinasi
otot.
d. Khusus untuk manusia tergantung dari kekuatan radioaktifnya,
radiasi

nuklir

dapat

menyebabkan

menghilangnya

rambut,

membunuh sel-sel saraf, dan pembuluh darah yang dapat


menyebabkan kejang dan kematian mendadak, menghancurkan

sebagian atau seluruh bagian tiroid, berkurangnya jumlah limfosit


darah, menyebabkan kerusakan pada lapisan saluran usus yang
dapat menyebabkan mual, muntah dan diare berdarah, serta dapat
menyebabkan kemandulan.
5) Xenon
a. Xenon tidak beracun tapi senyawanya sangat beracun karena sifat
oksidatornya yang sangat kuat.
6) Radon
a. Radon menghasilkan hasil peluruhan berbentuk padat dan
cenderung membentuk debu halus yang mudah memasuki jalur
udara

dan

melekat

permanen

dalam

jaringan

paru-paru,

menghasilkan paparan lokal yang parah.


b. Radon dalam rumah menyebabkan kematian akibat kanker paruparu.
2.6 Proses Pembuatan Produk yang Mengandung Gas Mulia
Di alam, gas mulia berada dalam bentuk monoatomik karena bersifat tidak
reaktif. Oleh karena itu untuk memperoleh gas mulia (pembuatan gas mulia)
umumnya menggunakan pemisahan secara fisika. Perkecualian adalah radon yang
diperoleh dari peluruhan unsur radioaktif.
1) Pembuatan He dari gas alam
Gas alam mengandung hidrokarbon dan zat seperti CO 2, uap air,
He, dan pengotor lainnya. Untuk mengekstraksi He dari gas alam,
digunakan proses pengembunan(liquefaction). Pada tahap awal CO 2
dan uap air terlebih dahulu dipisahkan (hal ini karena pada proses
pengembunan, CO2 dan uap air dapat membentuk padatan yang
menyebabkan penyumbatan pipa). Kemudian, gas alam diembunkan
pada suhu di bawah suhu pengembunan hidrokarbon tetapi di atas suhu
pengembunan He. Dengan demikian, diperoleh produk berupa
campuran gas yang mengandung -50% He, N2, dan pengotor lainnya.
Selanjutnya, He dimurnikan dengan proses antara lain:
a. Proses kriogenik (kriogenik artinya menghasilkan dingin)
Campuran gas diberi tekanan, lalu didinginkan dengan
cepat agar N2 mengembun sehingga dapat dipisahkan. Sisa

campuran dilewatkan melalui arang teraktivasi yang akan


menyerap pengotor sehingga diperoleh He yang sangat murni.
b. Proses adsorpsi
Campuran gas dilewatkan melalui bahan penyerap yang
secara selektif menyerap pengotor. Proses ini menghasilkan He
dengan kemurnian 99,997% atau lebih.
2) Ekstraksi He, Ne, Er, Kr, dan Xe dari udara
Proses yang digunakan disebut teknologi pemisahan udara. Pada
tahap awal, CO2, dan uap air dipisahkan terlebih dahulu. Kemudian,
udara diembunkan dengan pemberian tekanan -200 atm diikuti
pendinginan cepat. Sebagian besar udara akan membentuk fase cair
dengan kandungan gas mulia lebih banyak, yakni -60% gas mulia(Ar,
Kr, Xe) dan sisanya -30% O2, dan 10% N2. Sisa udara yang
mengandung He dan Ne tidak mengembun karena titik didih kedua gas
tersebut sangat rendah. Selanjutnya Ar, Kr, dan Xe dalam udara cair
dipisahkan menggunakan proses sebagai berikut.
a. Proses adsorpsi
Pertama O2 dan Ne dipisahkan

terlebih

dahulu

menggunakan reaksi kimia. O2 direaksikan dengan Cu panas. Lalu


N2 direaksikan dengan Mg. Sisa campuran (Ar, Kr, Xe) kemudian
diadsorpsi oleh arang teraktivasi. Sewaktu arang dipanaskan
perlahan, pada kisaran suhu tertentu setiap gas akan terdesorpsi
atau keluar dari arang. Ar diperoleh pada suhu sekitar -800 oC,
sementara Kr dan Xe pada suhu yang lebih tinggi.
b. Proses distilasi fraksional
Menggunakan kolom distilasi fraksional bertekanan tinggi.
Prinsip pemisahan adalah perbedaan titik didih zat. Karena titik
didih N2 paling rendah. Maka N2 terlebih dahulu dipisahkan.
Selanjutnya Ar dan O2 dipisahkan. Fraksi berkadar 10% Ar ini lalu
dilewatkan melalui kolom dostilasi terpidsah dimana diperoleh Ar
dengan kemurnian -98% (Ar dengan kemurnian 99,9995% masih
dapat diperoleh dengan proses lebih lanjut). Sisa gas, yakni Xe dan
Kr, dipisahkan pada tahap distilasi selanjutnya.
3) Ekstraksi RN dari peluruhan unsur radioaktif

Radon diperoleh dari peluruhan panjang unsur radioaktif U-238


dan peluruhan langsung Ra-226. Rn bersifat radioaktif dan mempunyai
waktu paro yang pendek yakni 3,8 hari sehingga cenderung cepat
meluruh menjadi unsur lain. Radon belum diproduksi secara
komersial.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penulis akan memberikan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan
sebagai berikut.
1) Kelimpahan atau Keberadaan Gas Mulia di Alam
Semua unsur gas mulia terdapat di udara, kecuali radon yang
merupakan unsur radioaktif. Unsur gas mulia yang paling banyak
terdapat dia udara adalah argon yang merupakan komponen ketiga
terbanyak dalam udara setelah nitrogen dan oksigen. Unsur-unsur gas
mulia, keculai radon, melimpah jumlahnya karena terdapat dalam
udara bebas. Argon terdapat di udara bebas dengan kadar 0,93%, Neon
1,8x10-3%, Helium 5,2x10-4%, Kripton 1,1x10-4, dan Xenon 8,7x10-6%.
2) Produk yang Mengandung Unsur Gas Mulia
a. He (Helium)
b. Ne (Neon)
c. Ar (Argon)
d. Kr (Kripton)
e. Xe (Xenon)
f. Rn (Radon)
3) Sifat Gas Mulia
a. Sifat kimia
b. Sifat fisika
4) Manfaat dari unsur atau senyawa Gas Mulia
a. He (Helium)
b. Ne (Neon)
c. Ar (Argon)
d. Kr (Kripton)
e. Xe (Xenon)
f. Rn (Radon)

5) Dampak negatif Gas Mulia


a. He (Helium)
b. Ne (Neon)
c. Ar (Argon)
d. Kr (Kripton)
e. Xe (Xenon)
f. Rn (Radon)
6) Proses pembuatan produk yang mengandung Gas Mulia
a. Pembuatan He dari gas alam
(1) Proses kriogenik (kriogenik artinya menghasilkan dingin)
(2) Proses adsopsi
b. Ekstraksi He, Ne, Er, Kr, dan Xe dari udara
(1) Proses adsorpsi
(2) Proses distilasi fraksional
c. Ekstraksi RN dari peluruhan unsur radioaktif
3.2 Saran
Penulis akan memberikan saran dari penelitian yang dilakukan sebagai
berikut.
1) Sebaiknya kita menggunakan gas mulia untuk kepentingan yang
positif.
2) Hindari penggunaan gas mulia yang akan meimbulkan dampak
negatif.

Anda mungkin juga menyukai