Puji syukur kini kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah yang berjudul
GOLONGAN UNSUR TRANSISI PERIODE KEEMPAT.
Laporan ini merupakan sarana untuk menginformasikan hasil pengamatan yang telah penulis
lakukan dan disusun dengan tujuan membantu penulis dalam menyelesaikan tugas.
Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
yang telah ikut berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu
penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan tugas ini di
kemudian hari.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber bacaan yang
bermanfaat dan dapat digunakan dengan sebaik-baiknya.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................
i
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah.....................................................................
1.2
Rumusan Masalah...............................................................................
1.3
Tujuan Penelitian................................................................................
1.4
Manfaat Penelitian..............................................................................
1
1
2
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Kelimpahan Unsur Transisi Periode
Keempat yang ada di Alam................................................................
2.2
Produk-Produk yang Mengandung Unsur Transisi keempat..............
2.3
Sifat Unsur Periode Keempat.............................................................
2.4 Manfaat Unsur-unsur Periode keempat..............................................
2.5
Dampak Negatif Unsur Periode Keempat..........................................
2.6 Proses Pembuatan Unsur Transisi Keempat.......................................
3
5
6
7
9
11
14
15
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................
16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Alam semesta ini kaya akan kandungan unsur-unsur kimia. Hingga saat ini, unsur-unsur
kimia berjumlah sekitar 114 unsur yang dikelompokan berdasarkan kesamaan sifatnya ke dalam
golongan A (golongan utama) dan golongan B (golongan transisi). Selain itu, unsur-unsur kimia
dapat dikelompokan menjadi unsur logam, nonlogam, semilogam dan gas mulia.
Keberadaan unsur-unsur kimia di alam sangat melimpah.sumber unsur-unsur kimia
terdapat di kerak bumi, dasar laut dan atmosfer baik dalam bentuk unsur bebas (Pt, Au,C, N2, O2
dan gas-gas mulia), senyawa maupun campurannya.
Sulit dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya unsur kimia karena semua benda yang ada
di alam ini mengandung unsur kimia. Tak bisa dipungkiri, selain memberikan manfaat, beberapa
unsur kimia memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Melalui makalah
ini kami harapkan pembaca dapat memahami dan mengetahui kimia unsur lebih spesifik lagi.
1.2
Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.3
Apa saja kelimpahan yang ada di alam dalam unsur-unsur transisi periode ke empat ?
Apa saja produk-produk yang mengandung unsur-unsur transisi periode ke empat ?
Apa sifat kimia dan fisika unsur-unsur transisi periode ke empat?
Apa manfaat unsur-unsur transisi periode ke empat?
Apa dampak negatife unsur-unsur transisi periode ke empat?
Bagaimana proses pembuatan unsur-unsur transisi periode ke empat?
Tujuan Penulisan
ke empat.
Penulis dapat menjelaskan sifat kimia dan fisika unsur-unsur transisi periode ke empat
Penulis dapat menjelaskan manfaat unsur-unsur transisi periode ke empat.
Penulis dapat menjelaskan dampak negatife unsur-unsur transisi periode ke empat.
Penulis dapat menjelaskan proses pembuatan unsur-unsur transisi periode ke empat.
Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1) Manfaat untuk Sekolah
Adapun manfaat penyusunan makalah ini untuk sekolah adalah makalah ini bisa
disimpan di perpustakaan untuk melengkapi buku sumber yang bisa digunakan
dalam proses belajar mengajar.
2) Manfaat untuk Peneliti
Adapun manfaat penyusunan makalah ini untuk peneliti adalah peneliti dapat
menambah pengetahuan tentang objek yang dijadikan penelitian untuk judul
makalah ini.
3)
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
f.
Bijih mineral kobal yang penting ditemukan di Zaire, Moroko, dan Kanada. Survei
badan geologis Amerika Serikat telah mengumumkan bahwa di dasar bagian tengah
ke utara Laustan Pasifik kemungkinan kaya kobal dengan kedalaman yang relatif
dangkal, lebih dekat ke arah Kepulauan Hawai dan perbatasan Amerika Serikat
lainnya.
h. Nikel(Ni)
adalah komponen yang ditemukan banyak dalam meteorit dan menjadi ciri komponen
yang membedakan meteorit dari mineral lainnya. Meteorit besi atau siderit, dapat
mengandung alloy besi dan nikel berkadar 5-25%. Nikel diperoleh secara komersial
dari pentlandit dan pirotit di kawasan Sudbury Ontario, sebuah daerah yang
menghasilkan 30% kebutuhan dunia akan nikel.
Deposit nikel lainnya ditemukan di Kaledonia Baru, Australia, Cuba, Indonesia
i. Tembag(Cu)
Terdapat pada bintang massif dan ada di kerak bumi dengan konsentrasi 50 bagian per
juta
j. Seng(Zn)
Keberadaan logam Seng (Zn) dapat berasal dari proses alamiah maupun adisi dari
limbah industri dan pertanian. Pada lahan pertanian, seng sangat diperlukan untuk
kesuburan tanah. Seng (Zn) adalah unsur hara mikro esensial bagi manusia, hewan,
dan tumbuh-tumbuhan tingkat tinggi. Kandungan Zn total rataan pada litosfir sekitar
80 mg/kg (Goldschmith, 1954). Mineral-mineral sebagai sumber utama yang kaya Zn
dalam tanah adalah sphalerite dan wurtzite (ZnS), dan sumber yang sangat kecil dari
mineral-mineral smithsonites (ZnCO3), willemite (Zn2SiO4), zincite (ZnO), zinkosite
(ZnSO4), franklinite (ZnFe2O4), dan hopeite (Zn3(PO4)2.4H2O (Lindsay, 1972).
2.2
Skandium (Sc)
Skandium (Sc) terdapat dalam mineral torvetit (Sc2SiO7).
b.
Titanium (Ti)
Unsur ini terdapat dalam mineralrutil (TiO2) yang terdapat dalam bijih besi
sebagai ilmenit (FeTi)2O3 dan ferrotitanate (FeTiO3) juga terdapat dalam karang,
silikat, bauksit batubara, dan tanah liat.
c.
Vanadium (V)
Vanadium terdapat dalam senyawa karnotit (K-uranil-vanadat) [(K2(UO2)2
(VO4)2.3H2)], dan vanadinit (Pb5(VO4)3Cl).
d.
Kromium (Cr)
Bijih utama dari kromium di alam adalah kromit (FeO.Cr2O2) dan sejumlah kecil
dalam kromoker.
e.
Mangan (Mn)
Bijih utamanya berupa pirulosit (batu kawi) (MnO2), dan rodokrosit (MnCO3)
dan diperkirakan cadangan Mn terbesar terdapat di dasar lautan.
f.
Besi (Fe)
Besi (Fe) adalah unsur yang cukup melimpah di kerak bumi (sekitar 6,2%
massa kerak bumi). Besi jarang ditemukan dalam keadaan bebas di alam. Besi
umumnya ditemukan dalam bentuk mineral (bijih besi), seperti hematite (Fe2O3),
siderite (FeCO3), dan magnetite (Fe3O4).
Logam Besi bereaksi dengan larutan asam klorida menghasilkan gas hidrogen.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
Fe(s) + 2 H+(aq) > Fe2+(aq) + H2(g)
Larutan asam sulfat pekat dapat mengoksidasi logam Besi menjadi ion
Fe3+. Sementara larutan asam nitrat pekat akan membentuk lapisan oksida Fe3O4
yang dapat menghambat reaksi lebih lanjut. Umumnya, Besi dijumpai dalam
bentuk senyawa dengan tingkat oksidasi +2 dan +3. Beberapa contoh senyawa
Besi (II) antara lain FeO (hitam), FeSO4. 7H2O (hijau), FeCl2 (kuning), dan FeS
(hitam). Ion Fe2+ dapat dengan mudah teroksidasi menjadi ion Fe3+ bila terdapat
gas oksigen yang cukup dalam larutan Fe2+. Sementara itu, senyawa yang
mengandung ion Besi (III) adalah Fe2O3 (coklat-merah) dan FeCl3 (coklat)
g.
Kobalt (Co)
Kobalt terdapat di alam sebagai arsenida dari Fe, Co, Ni, dan dikenal sebagai
smaltit, kobaltit (CoFeAsS) dan eritrit Co3(AsO4)2.8H2O.
h.
Nikel (Ni)
Nikel ditemukan dalam beberapa senyawa berikut ini.
Sebagai senyawa sulfida
: smaltit (NiCOFeAs2)
: garnierit (Ni.MgSiO3)
Tembaga (Cu)
merupakan unsur yang jarang ditemukan di alam (precious metal). Tembaga
umumnya ditemukan dalam bentuk senyawanya, yaitu bijih mineral, seperti Pirit
tembaga (kalkopirit) CuFeS2, bornit (Cu3FeS3), kuprit (Cu2O), melakonit (CuO),
malasit (CuCO3.Cu(OH)2).
Semua senyawa Tembaga (I) bersifat diamagnetik dan tidak berwarna (kecuali
Cu2O yang berwarna merah), sedangkan semua senyawa Tembaga (II) bersifat
paramagnetik dan berwarna. Senyawa hidrat yang mengandung ion Cu2+ berwarna
biru. Beberapa contoh senyawa yang mengandung Tembaga (II) adalah CuO
(hitam), CuSO4.5H2O (biru), dan CuS (hitam).
j.
Seng (Zn)
Seng (Zn) terdapat di alam sebagai senyawa sulfida seperti seng blende (ZnS),
sebagai senyawa karbonat kelamin (ZnCO3), dan senyawa silikat seperti
hemimorfit (ZnO.ZnSiO3.H2O).
2.3
Sifat-sifat khas secara umum unsur-unsur transisi periode keempat antara lain :
(1)
(2)
Bersifat logam, maka mempunyai bilangan oksidasi positif dan pada umumnya lebih
dari satu.
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
Sifat Kimia
3.3.2
Mempunyai energi ionisasi yang relatif rendah (kurang dari 1000 kJ mol ),
bilangan oksidasi +1 , +2 , +3
Pada tingkat oksidasi yang rendah, senyawa unsur transisi bersifat ionic
Sifat Fisika
Berwarna (berkaitan dengan adanya subkulit d yang tidak terisi penuh)
Berbentuk padat maupun larutan
logam.
10) Seng (Zn)
a.Pelapis besi/kaleng.
b.
Paduan logam/logam campuran.
c.Larutan elektrolit dalam elektrokimia.
d.
Pewarna putih & bahan campuran cat & tinta.
e.Penyepuh logam & anti karat.
f. Bahan dalam pembuatan berbagai benda & alat rumah tangga.
g.
Indikator penting dalam tubuh manusia & hewan.
2.8 Dampak Negatif Unsur Periode Keempat
1) Skandium (Sc)
a. Kerusakan membran sel, sistem reproduksi, & saraf bagi hewan air.
b. Dapat terakumulasi dalam tubuh manusia yang memberi efek negatif pada
c.
hati.
Kerusakan paru-paru & Kanker.
2) Titanium (Ti)
10
a. Dapat menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, kontak pada kulit &
mata dapat menyebabkan iritasi.
b. Dalam bentuk bubuk logam, mudah terbakar & meledak.
3) Vanadium (V)
a.Dalam jumlah terlalu tinggi, dapat menimbul-kan iritasi pada mata, kulit,
paru-paru, hidung, & tenggorokan.
b. Penghambatan enzim pada hewan tertentu.
4) Kromium (Cr)
a.Kekurangan kromium dalam tubuh dapat memicu masalah kesehatan, begitu
pula jika berlebih.
b. Menyebabkan gangguan metabolisme pada organisme air.
5) Mangan (Mn)
a. Selain diperlukan, Mangan juga dapat menyebabkan keracunan, pada hewan,
manusia, maupun tumbuhan dan lingkungan.
6)
Besi (Fe)
a.Kontaminasi dengan besi secara berlebihan dapat menyebabkan keracunan.
b. Kontaminasi dengan besi berkarat dapat membahayakan tubuh, salah
satunya terkena tetanus.
Kobalt (Co)
a. Bersifat toksik namun lebih rendah dibanding logam-logam lain dalam tanah.
Dapat menyebabkan iritasi & gangguan pada pernapasan & paru-paru.
8) Nikel (Ni)
a.Kerusakan tanaman, lahan & hutan, dapat pula menyebabkan hujan asam &
7)
b.
11
Melalui proses distilasi & reduksi menjadi Ti murni, pemisahan dengan udara,
3)
direaksi-kan dengan air & HCl sehingga mem-beku & menghasilkan Ti murni.
Vanadium (V)
Vanadium dibentuk dalam bentuk logam campuran besi, kemudian melalui proses
4)
5)
1.
2.
6)
7)
8)
9)
1.
2.
3.
4.
10)
1.
2.
3.
4.
2.
3.
4.
5.
rapuh.
Dapat diolah lebih lanjut untuk mendapatkan sifat besi yang diinginkan.
Kobalt (Co)
Pengolahan bijih kobalt yang diproduksi menggunakan suatu sumber sinar dengan
radiasi & energi yang tinggi
Nikel (Ni)
Meliputi penambangan dan pengolahan (yang meliputi proses pengeringan, kalsinasi,
reduksi, peleburan, granulasi, & pengemasan).
Tembaga (Cu)
Flotasi/pengapungan, pengolahan bijih pekat.
Pemanggangan
Peleburan
Pembersihan melalui proses elektrolisis.
Seng (Zn)
Flotasi/pengapungan, pengolahan bijih pekat.
Pemanggangan
Peleburan
Pembersihan melalui proses elektrolisis.
12
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Unsur transisi adalah unsur yang dapat menggunakan elektron pada kulit terluar dan kulit
pertama terluar untuk berikatan dengan unsur-unsur yang lain. Unsur transisi periode keempat
terdiri dari sepuluh unsur, yaitu Skandium (Sc), Titanium (Ti), Vanadium (V), Kromium (Cr),
Mangan (Mn), Besi (Fe), Kobalt (Co), Nikel (Ni), Tembaga (Cu), dan Seng (Zn).
Beberapa sifat logam:
Sifat logam sangat keras, tahan panas, elektropositif, dan penghantar listrik yang baik.
Pengecualian untuk Cu merupakan logam yang lembut dan elastis. Banyak di antaranya
dapat membentuk ion ion berwarna yang berubah ubah
oksidasinya
1.
2.
Memiliki elektron tidak berpasangan yang mengakibatkan titik didih atau titik leleh tinggi,
bersifat paramagnetik,berwarna dan bersifat katalis.
9) Tembaga digunakan untuk kabel kabel, pipi pipa, kaleng makanan dan untuk alatalat elektronik.
10) Seng digunakan sebagai logam pelapis antikarat, paduan logam, pembuatan bahan cat
putih, dan antioksidan dalam pembuatan ban mobil.
3.2 Saran
Manfaatkanlah unsur transisi periode keempat yang ada di bumi dengan sebaik-baiknya dan
tidak berlebihan karena dapat menimbulkan dampak negatif juga serta jangan disalahgunakan
dalam penggunaannya.
DAFTAR PUSTAKA
15
16