Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur kini kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah yang berjudul
GOLONGAN UNSUR TRANSISI PERIODE KEEMPAT.
Laporan ini merupakan sarana untuk menginformasikan hasil pengamatan yang telah penulis
lakukan dan disusun dengan tujuan membantu penulis dalam menyelesaikan tugas.
Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
yang telah ikut berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu
penulis

mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan tugas ini di

kemudian hari.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber bacaan yang
bermanfaat dan dapat digunakan dengan sebaik-baiknya.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................

i
ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah.....................................................................
1.2
Rumusan Masalah...............................................................................
1.3
Tujuan Penelitian................................................................................
1.4
Manfaat Penelitian..............................................................................

1
1
2
2

BAB II PEMBAHASAN
2.1
Kelimpahan Unsur Transisi Periode
Keempat yang ada di Alam................................................................
2.2
Produk-Produk yang Mengandung Unsur Transisi keempat..............
2.3
Sifat Unsur Periode Keempat.............................................................
2.4 Manfaat Unsur-unsur Periode keempat..............................................
2.5
Dampak Negatif Unsur Periode Keempat..........................................
2.6 Proses Pembuatan Unsur Transisi Keempat.......................................

3
5
6
7
9
11

BAB III PENUTUP


3.1
Kesimpulan.........................................................................................
3.2
Saran...................................................................................................

14
15

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................

16

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Alam semesta ini kaya akan kandungan unsur-unsur kimia. Hingga saat ini, unsur-unsur

kimia berjumlah sekitar 114 unsur yang dikelompokan berdasarkan kesamaan sifatnya ke dalam
golongan A (golongan utama) dan golongan B (golongan transisi). Selain itu, unsur-unsur kimia
dapat dikelompokan menjadi unsur logam, nonlogam, semilogam dan gas mulia.
Keberadaan unsur-unsur kimia di alam sangat melimpah.sumber unsur-unsur kimia
terdapat di kerak bumi, dasar laut dan atmosfer baik dalam bentuk unsur bebas (Pt, Au,C, N2, O2
dan gas-gas mulia), senyawa maupun campurannya.
Sulit dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya unsur kimia karena semua benda yang ada
di alam ini mengandung unsur kimia. Tak bisa dipungkiri, selain memberikan manfaat, beberapa
unsur kimia memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Melalui makalah
ini kami harapkan pembaca dapat memahami dan mengetahui kimia unsur lebih spesifik lagi.
1.2

Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
6.

1.3

Apa saja kelimpahan yang ada di alam dalam unsur-unsur transisi periode ke empat ?
Apa saja produk-produk yang mengandung unsur-unsur transisi periode ke empat ?
Apa sifat kimia dan fisika unsur-unsur transisi periode ke empat?
Apa manfaat unsur-unsur transisi periode ke empat?
Apa dampak negatife unsur-unsur transisi periode ke empat?
Bagaimana proses pembuatan unsur-unsur transisi periode ke empat?

Tujuan Penulisan

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan diatas, maka penulis menyusun


tujuan sebagai berikut.
1. Penulis dapat menjelaskan kelimpahan yang ada di alam dalam unsur-unsur transisi
periode ke empat.
2. Penulis dapat menjelaskan produk-produk yang mengandung unsur-unsur transisi periode
3.
4.
5.
6.
1.4

ke empat.
Penulis dapat menjelaskan sifat kimia dan fisika unsur-unsur transisi periode ke empat
Penulis dapat menjelaskan manfaat unsur-unsur transisi periode ke empat.
Penulis dapat menjelaskan dampak negatife unsur-unsur transisi periode ke empat.
Penulis dapat menjelaskan proses pembuatan unsur-unsur transisi periode ke empat.
Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1) Manfaat untuk Sekolah
Adapun manfaat penyusunan makalah ini untuk sekolah adalah makalah ini bisa
disimpan di perpustakaan untuk melengkapi buku sumber yang bisa digunakan
dalam proses belajar mengajar.
2) Manfaat untuk Peneliti
Adapun manfaat penyusunan makalah ini untuk peneliti adalah peneliti dapat
menambah pengetahuan tentang objek yang dijadikan penelitian untuk judul
makalah ini.
3)

Manfaat untuk Peneliti Selanjutnya


Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat membantu peneliti selanjutnya agar
memperoleh gambaran untuk kegiatan pembuatan makalah selanjutnya, sehingga
dapat melakukan persiapan yang lebih matang.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1

Kelimpahan Unsur Transisi Periode Keempat yang ada di Alam


a. Skandium (Sc)
Skandium jarang terdapat dialam, jika ada umumnya terkandung dalam bentuk
senyawa.
b. Titanium (Ti)
Titanium merupakan logam kesembilan terbanyak, meliputi 0,6% di kerak
bumi. Ditemukan dalam bentuk mineral misalnya rutil(TiO3) dan ilmenit(FeTiO3)
c. Vanadium (V)
Vanadium merupakan unsur yang cukup banyak terdapat (0,02% kerak bumi) dan
ditemukan pada beberapa macam bijih. Salah satu bijih yang penting secara komersil
ialah V2S5
d. Kromium (Cr)
Kromium merupakan logam keras berwarna putih. Ditemukan di alam sebagai bijih
krom besi, yaitu kromit (FeCr2O4) yang banyak ditemukan di Sumatra Barat,
Sumatra Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Papua
e. Mangan (Mn)
berupa logam yang keras dan rapuh. Bijih mangan yang utama adalah pirolusit,
MnO2. Potensi mangan terdapat di Pulau Sumatra, Kepulauan Riau, Pulau Jawa,

f.

Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.


Ferrum (Fe)
Ferrum atau besi adalah logam yang paling murah di antara logam-logam yang
dikenal manusia. dan bersifat magnetik. Besi berada di alam sebagai bijih besi. Bijih
utamanya hematit (Fe2O3), limotit (HFeO2), siderit (FeCO3), pirit (FeS2), dan
ilminit (FeTiO3). Bijih besi tersebar di daerah Kalimantan Barat, Sumatera Barat,
Sumatera Selatan, dan Sulawesi Tengah.
g. Kobalt(Co)
Di alam, kobalt terdapat dalam bentuk senyawa, seperti mineral kobalt glans
(CoAsS), linalit (Co3S4), dan smaltit (CoAs2) dan eritrit. Sering terdapat bersamaan
dengan nikel, perak, timbal, tembaga dan bijih besi, yang mana umum didapatkan
sebagai hasil samping produksi. Kobal juga terdapat dalam meteorit.

Bijih mineral kobal yang penting ditemukan di Zaire, Moroko, dan Kanada. Survei
badan geologis Amerika Serikat telah mengumumkan bahwa di dasar bagian tengah
ke utara Laustan Pasifik kemungkinan kaya kobal dengan kedalaman yang relatif
dangkal, lebih dekat ke arah Kepulauan Hawai dan perbatasan Amerika Serikat
lainnya.
h. Nikel(Ni)
adalah komponen yang ditemukan banyak dalam meteorit dan menjadi ciri komponen
yang membedakan meteorit dari mineral lainnya. Meteorit besi atau siderit, dapat
mengandung alloy besi dan nikel berkadar 5-25%. Nikel diperoleh secara komersial
dari pentlandit dan pirotit di kawasan Sudbury Ontario, sebuah daerah yang
menghasilkan 30% kebutuhan dunia akan nikel.
Deposit nikel lainnya ditemukan di Kaledonia Baru, Australia, Cuba, Indonesia
i. Tembag(Cu)
Terdapat pada bintang massif dan ada di kerak bumi dengan konsentrasi 50 bagian per
juta
j. Seng(Zn)
Keberadaan logam Seng (Zn) dapat berasal dari proses alamiah maupun adisi dari
limbah industri dan pertanian. Pada lahan pertanian, seng sangat diperlukan untuk
kesuburan tanah. Seng (Zn) adalah unsur hara mikro esensial bagi manusia, hewan,
dan tumbuh-tumbuhan tingkat tinggi. Kandungan Zn total rataan pada litosfir sekitar
80 mg/kg (Goldschmith, 1954). Mineral-mineral sebagai sumber utama yang kaya Zn
dalam tanah adalah sphalerite dan wurtzite (ZnS), dan sumber yang sangat kecil dari
mineral-mineral smithsonites (ZnCO3), willemite (Zn2SiO4), zincite (ZnO), zinkosite
(ZnSO4), franklinite (ZnFe2O4), dan hopeite (Zn3(PO4)2.4H2O (Lindsay, 1972).

2.2

Produk-Produk yang Mengandung Unsur Transisi keempat


a.

Skandium (Sc)
Skandium (Sc) terdapat dalam mineral torvetit (Sc2SiO7).

b.

Titanium (Ti)
Unsur ini terdapat dalam mineralrutil (TiO2) yang terdapat dalam bijih besi
sebagai ilmenit (FeTi)2O3 dan ferrotitanate (FeTiO3) juga terdapat dalam karang,
silikat, bauksit batubara, dan tanah liat.

c.

Vanadium (V)
Vanadium terdapat dalam senyawa karnotit (K-uranil-vanadat) [(K2(UO2)2
(VO4)2.3H2)], dan vanadinit (Pb5(VO4)3Cl).

d.

Kromium (Cr)
Bijih utama dari kromium di alam adalah kromit (FeO.Cr2O2) dan sejumlah kecil
dalam kromoker.

e.

Mangan (Mn)
Bijih utamanya berupa pirulosit (batu kawi) (MnO2), dan rodokrosit (MnCO3)
dan diperkirakan cadangan Mn terbesar terdapat di dasar lautan.

f.

Besi (Fe)
Besi (Fe) adalah unsur yang cukup melimpah di kerak bumi (sekitar 6,2%
massa kerak bumi). Besi jarang ditemukan dalam keadaan bebas di alam. Besi
umumnya ditemukan dalam bentuk mineral (bijih besi), seperti hematite (Fe2O3),
siderite (FeCO3), dan magnetite (Fe3O4).
Logam Besi bereaksi dengan larutan asam klorida menghasilkan gas hidrogen.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
Fe(s) + 2 H+(aq) > Fe2+(aq) + H2(g)
Larutan asam sulfat pekat dapat mengoksidasi logam Besi menjadi ion
Fe3+. Sementara larutan asam nitrat pekat akan membentuk lapisan oksida Fe3O4
yang dapat menghambat reaksi lebih lanjut. Umumnya, Besi dijumpai dalam
bentuk senyawa dengan tingkat oksidasi +2 dan +3. Beberapa contoh senyawa
Besi (II) antara lain FeO (hitam), FeSO4. 7H2O (hijau), FeCl2 (kuning), dan FeS
(hitam). Ion Fe2+ dapat dengan mudah teroksidasi menjadi ion Fe3+ bila terdapat
gas oksigen yang cukup dalam larutan Fe2+. Sementara itu, senyawa yang
mengandung ion Besi (III) adalah Fe2O3 (coklat-merah) dan FeCl3 (coklat)

g.

Kobalt (Co)
Kobalt terdapat di alam sebagai arsenida dari Fe, Co, Ni, dan dikenal sebagai
smaltit, kobaltit (CoFeAsS) dan eritrit Co3(AsO4)2.8H2O.

h.

Nikel (Ni)
Nikel ditemukan dalam beberapa senyawa berikut ini.
Sebagai senyawa sulfida

: penladit (FeNiS), milerit (NiS)


7

Sebagai senyawa arsen


senyawa silikat
i.

: smaltit (NiCOFeAs2)

: garnierit (Ni.MgSiO3)

Tembaga (Cu)
merupakan unsur yang jarang ditemukan di alam (precious metal). Tembaga
umumnya ditemukan dalam bentuk senyawanya, yaitu bijih mineral, seperti Pirit
tembaga (kalkopirit) CuFeS2, bornit (Cu3FeS3), kuprit (Cu2O), melakonit (CuO),
malasit (CuCO3.Cu(OH)2).
Semua senyawa Tembaga (I) bersifat diamagnetik dan tidak berwarna (kecuali
Cu2O yang berwarna merah), sedangkan semua senyawa Tembaga (II) bersifat
paramagnetik dan berwarna. Senyawa hidrat yang mengandung ion Cu2+ berwarna
biru. Beberapa contoh senyawa yang mengandung Tembaga (II) adalah CuO
(hitam), CuSO4.5H2O (biru), dan CuS (hitam).
j.

Seng (Zn)
Seng (Zn) terdapat di alam sebagai senyawa sulfida seperti seng blende (ZnS),
sebagai senyawa karbonat kelamin (ZnCO3), dan senyawa silikat seperti
hemimorfit (ZnO.ZnSiO3.H2O).

2.3

Sifat Unsur Periode Keempat

Sifat-sifat khas secara umum unsur-unsur transisi periode keempat antara lain :
(1)

Unsur-unsur transisi bersifat logam, maka sering disebut logam transisi.

(2)

Bersifat logam, maka mempunyai bilangan oksidasi positif dan pada umumnya lebih
dari satu.

(3)

Banyak diantaranya dapat membentuk senyawa kompleks.

(4)

Pada umumnya senyawanya berwarna.

(5)

Beberapa diantaranya dapat digunakan sebagai katalisator.

(6)

Titik didih dan titik leburnya sangat tinggi.

(7)

Mudah dibuat lempengan atau kawat dan mengkilap.

(8)

Sifatnya makin lunak dari kiri ke kanan.

(9)

Dapat menghantarkan arus listrik.

(10)

Persenyawaan dengan unsur lain mempunyai oksida positif.


3.1.3

Sifat Kimia

3.3.2

Mempunyai energi ionisasi yang relatif rendah (kurang dari 1000 kJ mol ),

kecuali Zink yang agak besar (906 kJ mol)


Harga keelektronegatifannya rendah (kurang dari 2)
Semua unsur transisi periode keempat membentuk kation tunggal dengan

bilangan oksidasi +1 , +2 , +3
Pada tingkat oksidasi yang rendah, senyawa unsur transisi bersifat ionic
Sifat Fisika
Berwarna (berkaitan dengan adanya subkulit d yang tidak terisi penuh)
Berbentuk padat maupun larutan

2.7 Manfaat Unsur-unsur Periode keempat


1) Skandium (Sc)
a. Dalam bentuk Sc2O3 untuk lampu intensitas tinggi.
b. Sumber cahaya buatan yang menyerupai cahaya matahari.
c. Warna untuk televisi.
d. Pembuatan lampu mentol.
e. Peretak lapisan minyak dari isotop radioaktif Sc-46.
2) Titanium (Ti)
a. Badan pesawat terbang & pesawat supersonik.
b. Katalis dalam industri polimer polietilen.
c. Bahan pemutih kertas, kaca, keramik, & kosmetik.
d. Bahan struktural mesin jet.
e. Bahan pembuat pipa, pompa, & tabung reaksi.
3) Vanadium (V)
a. Bahan dasar benda yang bersifat kuat & lentur, seperti per mobil , mesinb.
c.
d.
4)
a.
b.
c.
d.
e.
5)
a.
b.
c.
d.
e.
6)

mesin, & alat berat.


Katalis dalam pembuatan H2SO4.
Digunakan sebagai paduan logam/logam campuran.
Digunakan dalam reaktor nuklir.
Kromium (Cr)
Pengerasan dan pembuatan baja tahan karat.
Pelapis logam.
Pewarna gelas.
Berperan dalam proses pengolahan batu bara.
Pembersih alat-alat laboratorium.
Mangan (Mn)
Bahan pembuat baja.
Bahan sel kering baterai.
Pewarna kaca.
Digunakan untuk jenis pengobatan tertentu.
Unsur penting dalam penggunaan vitamin B1.
Besi (Fe)
a. Merupakan bahan yang paling umum digunakan dalam pembuatan kerangka
bangunan, peralatan bangunan, & alat-alat pertanian.
9

b. Bahan campuran cat & tinta.


c. Pengkilap kaca.
7) Kobalt (Co)
a.Pelapis & pewarna biru untuk logam, gelas, & kaca.
b.
Pembuatan magnet.
c.Pembuatan bahan tahan karat.
d.
Pengobatan Kanker.
e.Penyepuh logam.
f. Pewarna sumber sinar gamma untuk bidang kesehatan.
8) Nikel (Ni)
a. Komponen pemanas listrik & konduktor.
b. Digunakan sebagai paduan logam/logam campuran (perunggu).
c. Bahan perhiasan.
d. Pembuatan baterai.
e. Pelapis & membuat logam mudah ditempa & tahan karat.
f. Pewarna hijau pada keramik & porselen.
9) Tembaga (Cu)
a. Merupakan bahan yang paling umum digunakan dalam pembuatan
b.
c.
d.
e.

rangkaian/bahan peralatan listrik & kabel.


Larutan elektrolit dalam elektrokimia.
Bahan pembuat uang logam & bahan mesin.
Campuran pembasmi kutu & jamur.
Penambah kekuatan & kekerasan perkakas yang mengandung campuran

logam.
10) Seng (Zn)
a.Pelapis besi/kaleng.
b.
Paduan logam/logam campuran.
c.Larutan elektrolit dalam elektrokimia.
d.
Pewarna putih & bahan campuran cat & tinta.
e.Penyepuh logam & anti karat.
f. Bahan dalam pembuatan berbagai benda & alat rumah tangga.
g.
Indikator penting dalam tubuh manusia & hewan.
2.8 Dampak Negatif Unsur Periode Keempat
1) Skandium (Sc)
a. Kerusakan membran sel, sistem reproduksi, & saraf bagi hewan air.
b. Dapat terakumulasi dalam tubuh manusia yang memberi efek negatif pada
c.

hati.
Kerusakan paru-paru & Kanker.

2) Titanium (Ti)

10

a. Dapat menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, kontak pada kulit &
mata dapat menyebabkan iritasi.
b. Dalam bentuk bubuk logam, mudah terbakar & meledak.
3) Vanadium (V)
a.Dalam jumlah terlalu tinggi, dapat menimbul-kan iritasi pada mata, kulit,
paru-paru, hidung, & tenggorokan.
b. Penghambatan enzim pada hewan tertentu.
4) Kromium (Cr)
a.Kekurangan kromium dalam tubuh dapat memicu masalah kesehatan, begitu
pula jika berlebih.
b. Menyebabkan gangguan metabolisme pada organisme air.
5) Mangan (Mn)
a. Selain diperlukan, Mangan juga dapat menyebabkan keracunan, pada hewan,
manusia, maupun tumbuhan dan lingkungan.
6)

Besi (Fe)
a.Kontaminasi dengan besi secara berlebihan dapat menyebabkan keracunan.
b. Kontaminasi dengan besi berkarat dapat membahayakan tubuh, salah
satunya terkena tetanus.
Kobalt (Co)
a. Bersifat toksik namun lebih rendah dibanding logam-logam lain dalam tanah.
Dapat menyebabkan iritasi & gangguan pada pernapasan & paru-paru.
8) Nikel (Ni)
a.Kerusakan tanaman, lahan & hutan, dapat pula menyebabkan hujan asam &
7)

b.

polusi akibat asap, kesemuanya akibat pertambangan karena unsur ini


diperoleh dari proses penambangan.
9) Tembaga (Cu)
a. Polutan di perairan laut akibat buangan industri yang mengandung Cu,
b.

bersifat toksik bagi organisme laut.


Dapat menimbulkan efek negatif bagi pertumbuhan karang.

10) Seng (Zn)


a.Dapat mencemari lingkungan.
b. Kekurangan unsur Zn dalam tubuh dapat mengakibatkan gangguan,
sedangkan kelebihan dapat memicu keracunan & gangguan reproduksi.
2.9 Proses Pembuatan Unsur Transisi Keempat
1) Skandium (Sc)
Pemanasan Skandium flouride (ScF3) dengan Kalsium (Ca).
2) Titanium (Ti)
Proses Kroll, menggu-nakan Klor & Karbon.

11

Melalui proses distilasi & reduksi menjadi Ti murni, pemisahan dengan udara,
3)

direaksi-kan dengan air & HCl sehingga mem-beku & menghasilkan Ti murni.
Vanadium (V)
Vanadium dibentuk dalam bentuk logam campuran besi, kemudian melalui proses

4)

reduksi & hasil-nya adalah Ferrovanadium murni.


Kromium (Cr)
Dari bijih krom utama yaitu kromit, Fe(CrO2)2 yang direduksi, hasilnya campuran Fe

5)
1.
2.
6)

dan Cr disebut Ferokrom.


Mangan (Mn)
Mereduksi oksida mangan dengan Na, Mg, Al, atau dengan proses elektrolisis.
Proses alumino-thermy dari senyawa MnO2.
Besi (Fe)
1.
Merupakan bahan yang paling umum digunakan dalam pembuatan kerangka

7)

8)

9)
1.
2.
3.
4.
10)
1.
2.
3.
4.

2.
3.
4.

bangunan, peralatan bangunan, & alat-alat pertanian.


Bahan campuran cat & tinta.
Pengkilap kaca.
Proses dalam tanur besi, hasilnya besi dalam bentuk lelehan, bersifat keras tetapi

5.

rapuh.
Dapat diolah lebih lanjut untuk mendapatkan sifat besi yang diinginkan.

Kobalt (Co)
Pengolahan bijih kobalt yang diproduksi menggunakan suatu sumber sinar dengan
radiasi & energi yang tinggi
Nikel (Ni)
Meliputi penambangan dan pengolahan (yang meliputi proses pengeringan, kalsinasi,
reduksi, peleburan, granulasi, & pengemasan).
Tembaga (Cu)
Flotasi/pengapungan, pengolahan bijih pekat.
Pemanggangan
Peleburan
Pembersihan melalui proses elektrolisis.
Seng (Zn)
Flotasi/pengapungan, pengolahan bijih pekat.
Pemanggangan
Peleburan
Pembersihan melalui proses elektrolisis.

12

13

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Unsur transisi adalah unsur yang dapat menggunakan elektron pada kulit terluar dan kulit
pertama terluar untuk berikatan dengan unsur-unsur yang lain. Unsur transisi periode keempat
terdiri dari sepuluh unsur, yaitu Skandium (Sc), Titanium (Ti), Vanadium (V), Kromium (Cr),
Mangan (Mn), Besi (Fe), Kobalt (Co), Nikel (Ni), Tembaga (Cu), dan Seng (Zn).
Beberapa sifat logam:

Sifat logam sangat keras, tahan panas, elektropositif, dan penghantar listrik yang baik.
Pengecualian untuk Cu merupakan logam yang lembut dan elastis. Banyak di antaranya
dapat membentuk ion ion berwarna yang berubah ubah

menurut keadaan bilangan

oksidasinya

1.

Mempunyai bilangan oksidasi yang harganya 0 atau positif.

2.

Dapat membentuk senyawa kompleks.

Memiliki elektron tidak berpasangan yang mengakibatkan titik didih atau titik leleh tinggi,
bersifat paramagnetik,berwarna dan bersifat katalis.

Kegunaan unsur-unsur periode keempat :


1) Skandium digunakan pada lampu intensitas tinggi
2) Titanium digunakan pada industri pesawat terbang dan industri kimia.
3) Vanadium digunakan untuk membuat per mobil dan sebagai katalis pembuatan
belerang.
4) Kromium digunakan untuk bahan pembuatan baja, nikrom, stanless steel.
5) Mangan digunakan untuk bahan pembuatan baja, manganin dalam pembuatan alatalat listrik dan sebagai alloy mangan-besi atau ferromanganese.
6) Besi digunakan untuk pembuatan baja, perangkat elektronik, memori komputer, dan
pita rekaman.
7) Kobalt digunakan untuk membuat aliansi (paduan logam)
8) Nikel digunakan untuk melapisi logam supaya tahan karat dan paduan logam
14

9) Tembaga digunakan untuk kabel kabel, pipi pipa, kaleng makanan dan untuk alatalat elektronik.
10) Seng digunakan sebagai logam pelapis antikarat, paduan logam, pembuatan bahan cat
putih, dan antioksidan dalam pembuatan ban mobil.

3.2 Saran
Manfaatkanlah unsur transisi periode keempat yang ada di bumi dengan sebaik-baiknya dan
tidak berlebihan karena dapat menimbulkan dampak negatif juga serta jangan disalahgunakan
dalam penggunaannya.

DAFTAR PUSTAKA

15

Muchtaridi.Sandri Justiana.2007.Kimia Tiga.Yudistira.Jakarta.


http://aminahhareem.blogspot.com/
http://www.amazine.co/27097/skandium-sc-fakta-sifat-kegunaan-efek-kesehatannya/
http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/skandium/
vinaarifitriyanti.blogspot.com/2012/12/makalah-kimia-unsur-transisi-periode.html?m=1
http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/08/kelimpahan-pembuatan-kegunaan-unsur-transisidampak-negatif-bahaya.html

16

Anda mungkin juga menyukai