Anda di halaman 1dari 8

Makalah Kimia

Gas Mulia

Guru Pengampu Mata Pelajaran Kimia : Imas Roriah, S.Pd

Disusun oleh :
Kelompok 1
1. Adinda Salsabila Syandana
2. Ghianti Septi Priadi
3. Krisna Priatna
4. Meisyarah Utami
5. Rameyza Elya Febriyanti
6. Syafira Azzahra

KELAS: XII IPA 4

SMA NEGERI 3 PANDEGLANG


KECAMATAN LABUAN
KABUPATEN PANDEGLANG
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................2
A. Sejarah Terbentuknya Unsur-unsur Gas Mulia.....................................................2
B. Latar Belakang Ditemukannya Unsur-unsur Gas Mulia.......................................2
C. Jenis-jenis Unsur Gas Mulia..................................................................................3
D. Sifat Fisika dan Sifat Kimia dari Unsur-unsur Gas Mulia.....................................3
E. Reaksi yang Terjadi dari Unsur-unsur Gas Mulia.................................................3
F. Keberadaan Unsur-unsur Gas Mulia di Alam.......................................................4
G. Manfaat Unsur-unsur Gas Mulia...........................................................................4
H. Dampak Negatif Penggunaan Unsur-unsur Gas Mulia.........................................5
BAB II PENUTUP...........................................................................................................6
KESIMPULAN.................................................................................................................6

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIIIA dalam tabel periodik. Disebut mulia karena
unsur-unsur ini sangat stabil (sangat sukar bereaksi). Gas ini mempunyai sifat lengai, tidak
reaktif, dan susah bereaksi dengan bahan kimia lain. Gas mulia juga merupakan golongan
kimia yang unsur-unsurnya memiliki elektron valensi luar penuh. Unsur-unsurnya adalah He
(Helium), Ne (Neon), Ar (Argon), Kr (Kripton), Xe (Xenon), dan Rn (Radon) yang bersifat
radioaktif.
Gas mulia terdapat dalam atmosfer bumi, untuk Helium terdapat di luar atmosfer. Helium
dapat terbentuk dari peluruhan zat radioaktif uranium dan thorium. Semua unsur-unsur gas
mulia terdiri dari atom-atom yang berdiri sendiri. Unsur gas mulia yang terbanyak di alam
semesta adalah Helium (banyak terdapat di bintang) yang merupakan bahan bakar dari
matahari. Radon amat sedikit jumlahnya di atmosfer atau udara. Dan sekalipun ditemukan akan
cepat berubah menjadi unsur lain, karena Radon bersifat radioaktif. Dan karena jumlahnya
yang sangat sedikit pula Radon disebut juga sebagai gas jarang.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah terbetuknya unsur-unsur gas mulia?
2. Latar belakang ditemukannya unsur-unsur gas mulia?
3. Apa saja jenis unsur-unsur gas mulia?
4. Bagaimana sifat fisika dan sifat kimia dari unsur-unsur gas mulia?
5. Reaksi apa yang terjadi dari unsur-unsur gas mulia?
6. Bagaimana keberadaan unsur-unsur gas mulia di alam?
7. Manfaat unsur-unsur gas mulia?
8. Dampak negatif penggunaan unsur-usnur gas mulia?

C. Tujuan
Untuk mengetahui dan menambah pengetahuan terkait dengan materi gas mulia.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Terbentuknya Unsur-unsur Gas Mulia


Pada tahun 1894, seorang ahli kimia Inggris bernama Lord Raleigh dan Sir William Ramsey
mengidentifikasi zat baru yang terdapat dalam udara. Sampel udara yang sudah diketahui
mengandung Nitrogen, Oksigen, dan Karbondioksida dipisahkan. Ternyata dari hasil pemisahan
tersebut, masih tersisa suatu gas yang tidak reaktif (inert). Gas tersebut tidak dapat bereaksi
dengan zat-zat lain sehingga dinamakan Argon (yang berarti malas). 4 tahun kemudian Ramsey
menemukan unsur baru lagi, yaitu dari hasil pemanasan mineral kleverit. Dari mineral tersebut
terpancar sinar alfa yang merupakan spektrum gas baru. Spektrum gas tersebut serupa dengan
garis-garis tertentu dalam spektrum matahari. Untuk itu, diberi nama Helium.
Nama Helium sendiri merupakan saran dari Lockyer dan Franklend. Pada saat ditemukan,
kedua unsur ini tidak dapat dikelompokkan ke dalam golongan unsur-unsur yang sudah
ditemukan oleh Mendeleev karena memiliki sifat berbeda. Kemudian Ramsey mengusulkan agar
unsur tersebut ditempatkan pada suatu golongan tersendiri, yaitu terletak antara golongan
halogen dan golongan alkali. Untuk melengkapi unsur-unsur dalam golongan terebut pada tahun
1898 Ramsey dan Travers terus melakukan penelitian dan akhirnya menemukan lagi unsur-unsur
lainnya, yaitu Neon, Kripton, dan Xenon. Pada tahun 1900, Radon ditemukan oleh Friedrich
Ernst Dorn, yang menyebutnya sebagai pancaran radium. Willian Ramsey dan Robert Whytlaw-
Gray menyebutnya sebagai niton serta menentukan kerapatannya sehingga mereka menemukan
Radon adalah zat yang paling berat dimasanya (sampai sekarang).
Nama Radon sendiri baru dikenal pada tahun 1923. Radon amat sedikit jumlahnya di
atmosfer atau udara dan sekalipun ditemukan akan cepat berubah menjadi unsur lain, karena
Radon bersifat radioaktif. Unsur gas mulia terbanyak di alam semesta adalah Helium (pada
bintang-bintang) karena Helium merupakan bahan bakar matahari. Pada masa itu, golongan
tersebut merupakan kelompok unsur-unsur yang tidak berekasi dengan unsur-unsur lain (inert)
dan diberikan nama golongan unsur gas mulia.

B. Latar Belakang Ditemukannya Unsur-unsur Gas Mulia


Gas mulia pertama ditemukan pada tanggal 18 Agustus 1868 oleh Pierre Janssen dan Joseph
Horman Lockyer. Ketika sedang meneliti gerhana matahari total mereka menemukan sebuah
garis baru di spectrum sinar matahari. Mereka meyakini bahwa itu adalah lapisan gas yang
belum diketahui sebelumya, lalu mereka menamainya Helium.
Pada tahun 1894, seorang ahli kimia Inggris bernama William Ramsay mengidentifikasi zat
baru yang terdapat pada udara. Sampel udara yang sudah diketahui mengandung Nitrogen,
2
Oksigen, dan Karbondioksida dipisahkan. Ternyata dari hasil pemisahan tersebut, masih tersisa
suatu gas yang tidak reaktif (inert).

C. Jenis-jenis Unsur Gas Mulia


1. Helium (He) – Nomor Atom 2
Helium adalah unsur ringan yang diguanakan dalam berbagai aplikasi, termasuk dalam
balon udara, industry semikonduktor, dan pencitraan medis.
2. Neon (Ne) – Nomor Atom 10
Neon dikenal karena cahaya yang dihasilkannya saat diberikan tegangan listrik, dan
digunakan dalam lamou neon dan tanda-tanda neon.
3. Argon (Ar) – Nomor Atom 18
Argon adalah gas yang umum ditemukan dalam atmosfer bumi dan digunakan dalam
pengelasan, pemotongan logam, serta dalam isolasi termal.
4. Kripton (Kr) – Nomor Atom 36
Kripton digunakan dalam penelitian ilmiah, lampu pijar khusus , dan aplikasi dalam bidang
optik.
5. Xenon (Xe) – Nomor Atom 54
Xenon digunakan dalam lampu sorot kuat, lampu strobo, dan dalam beberapa jrnis laser.
Xenon juga digunakan dalam pencitraan medis dan penelitian ilmiah.
6. Radon (Rn) – Nomor Atom 86
Radon adalah satu-satunya gas mulia yang bersifat radioaktif. Karena radioaktifnyya, radon
dapat menjadi masalah kesehatan jika terkumpul dalam ruangan tertutup.

D. Sifat Fisika dan Sifat Kimia dari Unsur-unsur Gas Mulia


a) Sifat Fisika Gas Mulia
1) Tidak berwarna,tidak berbau,tidak berasa dan sedikit larut dalam air.
2) Sebagai gas monoatomik.
3) Bersifat non polar.
4) Titik cair sangat rendah karna memiliki gaya antar molekulnya, sebanding dengan
massa molekulnya.
b) Sifat Kimia Gas Mulia
1) Kulit terluarnya sudah penuh sehingga bersifat stabil.
2) Sangat inert,hanya beberapa senyawa yang dapat dibentuk. Senyawa tersebut adalah
XeF2, XeF4, dan XeF6.
3) Sebagian unsur ini ditemukan di alam sebagai unsur monoatomik. Hal penting yang
menyebabkan gas mulia memiliki kestabilan yang sangat tinggi adalah konfigurasi
elektronnya.

E. Reaksi yang Terjadi dari Unsur-unsur Gas Mulia


 Ar (Argon)
Reaksinya:
Ar(s) + HF => HArF
Nama senyawa yang terbentuk adalah argonhidroflourida. Senyawa ini dihasilkan oleh
fotolisis dan matriks Ar padat dan stabil pada suhu rendah.

3
 Kr (Krypton)
Reaksinya:
Kr(s) + F2(s) => KrF2(s)
Nama senyawa yang terbentuk adalah kripton flourida. Reaksi ini dihasilkan dengan cara
mendinginkan Kr dan F2 pada suhu -196 derajat celcius lalu diberi loncatan muatan listrik
atau sinar X .
 Xe (Xenon)
Reaksinya:
Xe(g) + F2(g) => XeF2(s)
Xe(g) + 2F2(g) => XeF4(s)
Xe(g) + 3F2(g) => XeF6(s)
Reaksi ini menghasilkan senyawa Xenon flourida. XeF2 dan XeF4 dapat diperoleh dari
pemanasan Xe dan F2 pada tekanan 6 atm, jika jumlah pereaksi F2 lebih besar maka
diperoleh XeF6
XeF6(s) + 3H2O(I) => XeO3(s) + 6HF(aq)
6XeF4(s) + 12H2O(I) => 2XeO3(s) + 4Xe(g) + 3O(2)(g) + 24HF(aq)
Menghasilkan senyawa Xenon Oksida.
XeO4 dibuat dari reaksi disproporsionasi (reaksi dimana unsur pereaksi yang sama sebagian
Teroksidasi dan sebagian lagi tereduksi) yang kompleks dari larutan XeO3 yang bersifat
alkali.
 Rn (Radon)
Reaksinya:
Rn(g) + F2(g) => RnF
Membentuk radon flourida dan bereaksi spontan

F. Keberadaan Unsur-unsur Gas Mulia di Alam


Sifatnya yang tidak reaktif ini menyebabkan gas mulia ditemukan di alam sebagai atom
tunggal atau monoatomic. Sumber utama gas mulia adalah udara, kecuali untuk He dan Rn. He
lebih banyak ditemukan di gas alam, sementara Rn berasal dari peluruhan panjang unsur
radioaktif unsur uranium dan peluruhan langsung radium. Jumlahnya yang sangat sedikit di
atmosfer atau di udara membuat gas mulia disebut juga dengan gas jarang.
Unsur gas mulia yang paling banyak terdapat di udara adalah argon yang merupakan
komponen ketiga terbanyak dalam udara setelah nitrogen dan oksigen. Unsur-unsur gas mulia,
kecuali Radon, melimpah jumlahnya karena terdapat dalam udara bebas. Argon terdapat di udara
bebas dengan kadar 0,93%, Neon 1 , 8× 10−3 %, Helium 5 , 2× 10−4 % , Kripton1 ,1 ×10−4 % , dan
Xenon 8 , 7 ×10−6 %. Helium adalah unsur terbanyak jumlahnya di alam semesta karena Helium adalah
salah satu unsur penyusun bintang.

G. Manfaat Unsur-unsur Gas Mulia


1. Helium
Sebagai pengisi balon udara, hal ini dikarenakan helium adalah gas yang Helium merupakan
zat yang ringan tidak mudah terbakar, Helium biasa digunakan untuk mengisi balon udara,
dan helium yang tidak reaktif digunakan untuk mengganti nitrogen untuk membuat udara
buatan yang dipakai dalam penyelaman dasar laut. Helium yang berwujud cair juga dapat
digunakan sebagai zat pendingin karena memiliki titik uap yang sangat rendah.

4
2. Neon
Neon biasanya digunakan untuk mengisi lampu neon. Selain itu juga neon dapat digunakan
untuk berbagai macam hal seperti indikator tegangan tinggi, zat pendingin, penangkal petir,
dan mengisi tabung televisi.
3. Argon
Argon dapat digunakan dalam las titanium dan stainless steel. Argon juga digunakan dalam
las dan sebagai pengisi bola lampu pijar.
4. Kripton
Kripton bersama argon digunakan sebagai pengisi lampu fluoresen bertekanan rendah.
Kripton juga digunakan dalam lampu kilat untuk fotografi kecepatan tinggi.
5. Xenon
Xenon dapat digunakan dalam pembuatan lampu untuk bakterisida (pembunuh bakteri) dan
pembuatan tabung electron,
6. Radon
Radon dapat digunakan dalam terapi kanker bersifat radioaktif. Radon juga dapat berperan
sebagai sistem peringatan gempa. Karena bila lempengan bumi bergerak kadar radon akan
berubah sehingga bias diketahui bila adanya genpa dari perubahan kadar.

H. Dampak Negatif Penggunaan Unsur-unsur Gas Mulia


Dampak negatif gas mulia yaitu adanya sumber-sumber penyakit yang dapat menimbulkan
gangguan terhadap kesehatan para penghuninya harus disingkirkan. Namun adakalanya sumber-
sumber penyakit terseubut lolos dari perhatian manusia, sehingga efek negatif terhadap
kesehatan pun dapat muncul sewaktu-waktu. Salah satu sumber penyakit yang hampir dipastikan
ada di dalam rumah kita dan pada umumnya belum disadari sepenuhnya oleh para penghuninya
adalah keberadaan gas radon di dalam ruangan.
Radon merupakan unsur kimia dengan nomor atom 86 yang dalam ilmu kimia diberi nama
Rn. Radon sebetulnya merupakan gas mulia yang sudah sejak lama dikenal. Disebut gas mulia
karna unsur ini tidak dapat bereaksi dengan unsur-unsur kimia lainnya. Pada temperature ruang,
radon selalu berada dalam bentuk gas dan terlarut dalam udara dengan kerapatan 10gram atau
liter.
Namun keberadaanya di udara tidak dapat dikenali system panca indra manusia. Satu hal
yang perlu diketahui dan mendapatkan perhatian serius adalah bahwa radon merupakan gas
radioaktif yang dapat berperan sebagai sumber radiasi bagi manusia. Oleh sebab itu, keberadaan
radon di dalam rumah kita akan berperan sebagai sumber radiasi penghuni rumah. Radon
merupakan sumber radiasi alam yang menimbulkan efek negatif karena sifat gas radon sebagai
salah satu penyebab munculnya kanker paru-paru.

5
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Gas mulia adalah elemen kimia dengan sifat-sifat yang sama di kondisi standar, mereka
semua tidak berbau, tidak berwarna dan monoatomik dengan reaktifitas yang sangat rendah. Mereka
ditempatkan di grup 18 (8A) dari tabel periodik (sebelumnya di kenal dengan grup 0), yaitu Helium
(He), Neon (Ne), Argon (Ar), Krypton (Kr), Xenon (Xe), dan Radon (Rn bersifat radioaktif).
Berdasarkan urutan unsur golongan gas mulia dalam sistem periodic unsur, dapat disimpulkan
bahwa:
1) Dalam satu golongan, jari-jari atom unsur-unsur golongan gas mulia dari atas ke bawah makin
besar karena bertambahnya kulit yang terisi elektron.
2) Energi Ionisasi dari atas ke bawah semakin kecil karena gaya tarik inti atom terhadap electron
terluar semakin lemah.
3) Afinitas electron unsur-unsur gas mulia sangat kecil sehingga hamper mendekati nol.
4) Titik didih unsur-unsur gas mulia berbanding lurus dengan kenaikan massa atom.
5) Titik lebur unsur-unsur gas mulia mengikuti sifat titik didih.

Anda mungkin juga menyukai