Gas Mulia
Disusun oleh :
Kelompok 1
1. Adinda Salsabila Syandana
2. Ghianti Septi Priadi
3. Krisna Priatna
4. Meisyarah Utami
5. Rameyza Elya Febriyanti
6. Syafira Azzahra
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................2
A. Sejarah Terbentuknya Unsur-unsur Gas Mulia.....................................................2
B. Latar Belakang Ditemukannya Unsur-unsur Gas Mulia.......................................2
C. Jenis-jenis Unsur Gas Mulia..................................................................................3
D. Sifat Fisika dan Sifat Kimia dari Unsur-unsur Gas Mulia.....................................3
E. Reaksi yang Terjadi dari Unsur-unsur Gas Mulia.................................................3
F. Keberadaan Unsur-unsur Gas Mulia di Alam.......................................................4
G. Manfaat Unsur-unsur Gas Mulia...........................................................................4
H. Dampak Negatif Penggunaan Unsur-unsur Gas Mulia.........................................5
BAB II PENUTUP...........................................................................................................6
KESIMPULAN.................................................................................................................6
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIIIA dalam tabel periodik. Disebut mulia karena
unsur-unsur ini sangat stabil (sangat sukar bereaksi). Gas ini mempunyai sifat lengai, tidak
reaktif, dan susah bereaksi dengan bahan kimia lain. Gas mulia juga merupakan golongan
kimia yang unsur-unsurnya memiliki elektron valensi luar penuh. Unsur-unsurnya adalah He
(Helium), Ne (Neon), Ar (Argon), Kr (Kripton), Xe (Xenon), dan Rn (Radon) yang bersifat
radioaktif.
Gas mulia terdapat dalam atmosfer bumi, untuk Helium terdapat di luar atmosfer. Helium
dapat terbentuk dari peluruhan zat radioaktif uranium dan thorium. Semua unsur-unsur gas
mulia terdiri dari atom-atom yang berdiri sendiri. Unsur gas mulia yang terbanyak di alam
semesta adalah Helium (banyak terdapat di bintang) yang merupakan bahan bakar dari
matahari. Radon amat sedikit jumlahnya di atmosfer atau udara. Dan sekalipun ditemukan akan
cepat berubah menjadi unsur lain, karena Radon bersifat radioaktif. Dan karena jumlahnya
yang sangat sedikit pula Radon disebut juga sebagai gas jarang.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah terbetuknya unsur-unsur gas mulia?
2. Latar belakang ditemukannya unsur-unsur gas mulia?
3. Apa saja jenis unsur-unsur gas mulia?
4. Bagaimana sifat fisika dan sifat kimia dari unsur-unsur gas mulia?
5. Reaksi apa yang terjadi dari unsur-unsur gas mulia?
6. Bagaimana keberadaan unsur-unsur gas mulia di alam?
7. Manfaat unsur-unsur gas mulia?
8. Dampak negatif penggunaan unsur-usnur gas mulia?
C. Tujuan
Untuk mengetahui dan menambah pengetahuan terkait dengan materi gas mulia.
1
BAB II
PEMBAHASAN
3
Kr (Krypton)
Reaksinya:
Kr(s) + F2(s) => KrF2(s)
Nama senyawa yang terbentuk adalah kripton flourida. Reaksi ini dihasilkan dengan cara
mendinginkan Kr dan F2 pada suhu -196 derajat celcius lalu diberi loncatan muatan listrik
atau sinar X .
Xe (Xenon)
Reaksinya:
Xe(g) + F2(g) => XeF2(s)
Xe(g) + 2F2(g) => XeF4(s)
Xe(g) + 3F2(g) => XeF6(s)
Reaksi ini menghasilkan senyawa Xenon flourida. XeF2 dan XeF4 dapat diperoleh dari
pemanasan Xe dan F2 pada tekanan 6 atm, jika jumlah pereaksi F2 lebih besar maka
diperoleh XeF6
XeF6(s) + 3H2O(I) => XeO3(s) + 6HF(aq)
6XeF4(s) + 12H2O(I) => 2XeO3(s) + 4Xe(g) + 3O(2)(g) + 24HF(aq)
Menghasilkan senyawa Xenon Oksida.
XeO4 dibuat dari reaksi disproporsionasi (reaksi dimana unsur pereaksi yang sama sebagian
Teroksidasi dan sebagian lagi tereduksi) yang kompleks dari larutan XeO3 yang bersifat
alkali.
Rn (Radon)
Reaksinya:
Rn(g) + F2(g) => RnF
Membentuk radon flourida dan bereaksi spontan
4
2. Neon
Neon biasanya digunakan untuk mengisi lampu neon. Selain itu juga neon dapat digunakan
untuk berbagai macam hal seperti indikator tegangan tinggi, zat pendingin, penangkal petir,
dan mengisi tabung televisi.
3. Argon
Argon dapat digunakan dalam las titanium dan stainless steel. Argon juga digunakan dalam
las dan sebagai pengisi bola lampu pijar.
4. Kripton
Kripton bersama argon digunakan sebagai pengisi lampu fluoresen bertekanan rendah.
Kripton juga digunakan dalam lampu kilat untuk fotografi kecepatan tinggi.
5. Xenon
Xenon dapat digunakan dalam pembuatan lampu untuk bakterisida (pembunuh bakteri) dan
pembuatan tabung electron,
6. Radon
Radon dapat digunakan dalam terapi kanker bersifat radioaktif. Radon juga dapat berperan
sebagai sistem peringatan gempa. Karena bila lempengan bumi bergerak kadar radon akan
berubah sehingga bias diketahui bila adanya genpa dari perubahan kadar.
5
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Gas mulia adalah elemen kimia dengan sifat-sifat yang sama di kondisi standar, mereka
semua tidak berbau, tidak berwarna dan monoatomik dengan reaktifitas yang sangat rendah. Mereka
ditempatkan di grup 18 (8A) dari tabel periodik (sebelumnya di kenal dengan grup 0), yaitu Helium
(He), Neon (Ne), Argon (Ar), Krypton (Kr), Xenon (Xe), dan Radon (Rn bersifat radioaktif).
Berdasarkan urutan unsur golongan gas mulia dalam sistem periodic unsur, dapat disimpulkan
bahwa:
1) Dalam satu golongan, jari-jari atom unsur-unsur golongan gas mulia dari atas ke bawah makin
besar karena bertambahnya kulit yang terisi elektron.
2) Energi Ionisasi dari atas ke bawah semakin kecil karena gaya tarik inti atom terhadap electron
terluar semakin lemah.
3) Afinitas electron unsur-unsur gas mulia sangat kecil sehingga hamper mendekati nol.
4) Titik didih unsur-unsur gas mulia berbanding lurus dengan kenaikan massa atom.
5) Titik lebur unsur-unsur gas mulia mengikuti sifat titik didih.