Penulis :
Dhes Retno Putri (1313023013)
Ewid Nur Anisa (1313023028)
Temu Riyadi (1313023078)
2014
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya kepada penyusun, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah
ini dengan judul “oksigen dan sulfur”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah kimia anorganik 1. Selain itu makalah ini juga dapat menambah
wawasan mahasiswa mengenai karakteristik oksigen dan sulfur
Namun penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini kedepannya.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI ......................................................................................................ii
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Tujuan ......................................................................................................2
II. ISI
2.1 Sejarah Oksigen dan sulfur......................................................................3
2.2 Keberadaan..............................................................................................5
2.3 Sifat-Sifat Oksigen dan Sulfur.................................................................7
2.4 Alotrop Oksigen dan Sulfur.....................................................................9
2.5 Senyawaan.............................................................................................13
2.4 Pembuatan Oksigen dan Sulfur.............................................................23
III. KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan............................................................................................16
3.2 Saran......................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA
2
I. PENDAHULUAN
Oksigen adalah unsur kimia dalam sistem tabel periodik yang mempunyai
lambang O dan nomor atom 8, merupakan unsur golongan kalkogen dan
dapat dengan mudah bereaksi dengan hampir semua unsur lainnya (utamanya
menjadi oksida). Pada Temperatur dan tekanan standar, dua atom unsur ini
berikatan menjadi dioksigen, yaitu senyawa gas diatomik dengan rumus O2
yang tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau. Oksigen merupakan
unsur paling melimpah ketiga di alam semesta berdasarkan masse dan unsur
paling melimpah di kerak Bumi. Gas oksigen diatomik mengisi 20,9%
volume atmosfer bumi. Semua kelompok molekul struktural yang terdapat
pada organisme hidup, seperti protein, karbohidrat, dan lemak, mengandung
oksigen. Demikian pula senyawa anorganik yang terdapat pada cangkang,
gigi, dan tulang hewan. Oksigen dalam bentuk O2 dihasilkan dari air oleh
sianobakteri, ganggang, dan tumbuhan selama fotosintesis, dan digunakan
pada respirasi sel oleh hampir semua makhluk hidup, Oksigen beracun bagi
organisme anaerob, yang merupakan bentuk kehidupan paling dominan pada
masa-masa awal evolusi kehidupan. O2 kemudian mulai berakumulasi pada
3
atomsfer sekitar 2,5 milyar tahun yang lalu. Terdapat pula alotrop oksigen
lainnya, yaitu ozon (O3).
sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang S dan
nomor atom 16. Bentuknya adalah nonlogam yang tak berasa, tak berbau dan
multivalent. Sulfur dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin
kuning. di alam, sulfur dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai
mineral- mineral sulfide dan sulfate. Sulfur memiliki alotrop S 1 sampai S8.
Untuk mengetahui keberadaan, sifat-sifat, alotrop serta kegunaannya akan
dibahas pada makalah ini.
II. PEMBAHASAN
Jari-jari atom dan ion dari golongan VIA meningkat dari atas ke bawah dalam satu
golongan. Hal ini disebabkan oleh adanya peningkatan jumlah kulit elektron.
Energi ionisasi kelompok oksigen lebih kecil dibandingkan dengan kelompok
nitrogen. Dari atas ke bawah energi ionisasi menurun. Energi ionisasi oksigen
seharusnya lebih besar daripada N karena penurunan ukuran. Hal ini disebabkan
nitrogen telah terisi lengkap setengah orbital dan konfigurasinya stabil karena
konfigurasi setengah diisi dan terisi penuh. Sedangkan O kurang stabil sehingga
energi ionisasinya kecil. Oksigen unsur kedua yang paling elektronegatif setelah
fluor. Elektronegatifitas menurun dari atas ke bawah dalam satu golongan karena
peningkatan ukuran atom. Unsur-unsur golongan ini memiliki afinitas elektron
tinggi. Nilai menurunkan dari belerang ke polonium. Oksigen mempunyai afinitas
elektron rendah. Hal ini disebabkan ukuran kecil dari atom oksigen sehingga awan
elektron didistribusikan ke daerah kecil ruang dan karena itu menolak elektron
masuk. Dengan demikian, afinitas elektron oksigen nilainya lebih kecil daripada
yang lain. Secara umum, reaktifitas unsur golongan VI A dari atas kebawah akan
menurun. Penurunan ini sangat berkaitan erat dengan elektronegatifitas dari tiap
atom anggotanya. Atom O, anggota pertama dari golongan ini, mempunyai
elektronegativitas yang besar. Sehingga saat oksigen berikatan dengan unsur
logam, persenyawaan oksida logam yang dihasilkan berupa senyawa ionik.
Sedangkan atom S, yang lebih tidak reaktif dari atom O dengan elektronegatifitas
yang lebih kecil pula. Hanya akan berikatan dengan logam – logam dengan
reaktifitas tinggi (mempunyai elektropositif yang besar) misalnya unsur – unsur
golongan alkali, alkali tanah.
Sifat-sifat unsur yang masuk pada golongan VI A (O, S, Se, Te, Po) adalah
sebagai berikut :
5
II.2 Keberadaan
dalam dan di antara tiga reservoir utama bumi: atmosfer, biosfer, dan litosfer.
Faktor utama yang mendorong siklus oksigen ini adalah fotosintesis.
Fotosintesis melepaskan oksigen ke atmosfer, manakala respirasi dan proses
pembusukan menghilangkannya dari atmosfer. Dalam keadaan
kesetimbangan, laju produksi dan konsumsi oksigen adalah sekitar 1/2000
keseluruhan oksigen yang ada di atmosfer setiap tahunnya. Oksigen bebas
juga terdapat dalam air sebagai larutan. Peningkatan kelarutan O2 pada
temperatur yang rendah memiliki implikasi yang besar pada kehidupan laut.
Lautan di sekitar kutub bumi dapat menyokong kehidupan laut yang lebih
banyak oleh karena kandungan oksigen yang lebih tinggi. Air yang terkena
polusi dapat mengurangi jumlah O2 dalam air tersebut. Para ilmuwan
menaksir kualitas air dengan mengukur kebutuhan oksigen biologis atau
jumlah O2 yang diperlukan untuk mengembalikan konsentrasi oksigen dalam
air itu seperti semula.
Di alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral-
mineral sulfide dan sulfate. Sulfur terdapat secara luas di alam sebagai unsur,
yaitu sebagai H2S dan SO2,, dalam bijih sulfida logam dan sebagai sulfat
seperti gips dan anhidrit (CaSO4)., magnesium sulafatdan sebagainya. Sulfur
diperoleh dalam skala besar dari gas hidrokarbon alamiah seperti yang ada di
Alberta, Kanada yang mengan dung sampai 30% H2S.
Dalam keadaan bebas, umumnya belerang ada digunung berapi. Unsur
belerang sedikit tersebar di alam, kira-kira separuh kelimpahan fosfor.
Senyawa sulfur sebagai impuritis dalam gas alam, minyak dan batu bara.
Unsur belerang diperoleh dari mata air panas dan kawasan gunung berapi
diberbagai belahan dunia. Misalnya di indonesia:
adalah: 1. Kenaikan titik leleh dan titik didih, 2. Bertambah besarnya jari-
jariatom dan 3. Berkurangnya energi ionisasi dan keelektronegatifan.
Salah satu alat pembuat fotokopi yang paling populer , bergantung pada daya
hantarcahaya(fotokonduktivitas) sebuah tromol berputar dari alumunium yang
dilapisi dengan selenium amorf , diberi muatan positif sambil dilindungi
terhadap cahaya . berikutnya tromol itu dikenakan cahaya yang dipantulkan
dari dokumen yang akan dipotokopi. Dimana tersinari oleh cahaya, tromol
10
Seperti tercatat pada, selenium mungkin merah atau abu-abu, ini mengesankan
bahwa unsur ini terdapat dalam lebih dari satu bentuk kristalin. Polimorfisme
serupa juga diperlihatkan oleh belerang , tetapi bentuk kristal yang biasa dari
kedua unsur itu adalah kuning. Selain terdapat dari salah satu atau lebih
bentuk kristal yang biasa dari kedua selenium , dan telurium dapat dibuat
dalam keadaan plastik atau amorf dengan membekukan secara tiba-tiba
unsurnya yang cair dan panas . bila belerang padat terbentuk dengan cepat
sekali ( misalnya dengan menuangkan cairan yang mendidih kedalam air
dingin), molekul-molekul belerang itu tak mempunyai waktu untuk
menjuruskan ( mengorientasikan) diri mereka untuk membentuk kristal yang
berkembang dengan baik. Akibatnya, zat padat itu menjadi suatu massa dari
kristalit kecil-kecil sekali , yang tak mempunyai pola menyeluruh; yakni , zat
padat itu berbentuk amorf.
Pada bagian ini hanya membahas alotrop oksigen dan sulfur. alotropi yaitu
kemampuan zat untuk terdapat lebih dari satu macam bentuk. Oksigen dapat
berada dalam bentuk dioksigen (O2) dan ozon (O3). O2 paramagnet pada
semua keadaan dasarnya mempunyai energi disosiasi yang agak tinggi
496KJ.Mol-1. Teori ikatan valensi sederhana menduga struktur elektron O=O
yang dengan perhitungan yang kuat, gagal untuk menghitung
paramagnetannya. Meskipun demikian , teori OM sederhana dengan mudah
11
Ozon adalah zat pengoksidasi yang jauh lebih kuat daripada O 2 dan bereaksi
dengan banyak senyawaan dalam kondisi dimana O2 tidak akan dapat
melakukannya, reaksi :
O3 + 2KI + H2O → I2 + 2KOH + O2
Adalah kuantitatif dan dapat digunakan sebagai analisis. Ozon digunakan
untuk oksidasi senyawaan organik dan dalam pemurnian air. Mekanisme
12
Sulfur merupakan salah satu unsur yang dapat menghasilkan alotrop yang
paling banyak. Hal ini dapat dijelaskan berdasarkan fakta bahwa energi ikat
pada ikatan tunggal homonuklir S-S cukup besar, sehingga ikatan
2.5 Senyawaan
Oksigen dengan konfigurasi elektron [He] 2s 2 2p4 adalah unsur yang sangat
elektronegatif (skala paulling = 3,5), nomor dua terbesar seelah fluor (skala
paulling = 4,1). Oleh karena itu, semua unsur bereaksi dengan oksigen
membentuk senyawa oksida, kecuali gas mulia. Selain itu, juga membentuk
senyawa peroksida dan superoksida. Ini dimungkinkan karena oksigen dapat
mempunyai beberapa bilangan oksidasi, dalam senyawanya, seperti pada
tabel berikut ini :
Oksidasi
Ranah sifat fisika yang diperlihatkan oleh oksida biner dari unsurnya
melengkapi ranah jenis ikatan mulai yang benar-benar ionik sampai yang
15
NH3 + H+ NH4+
OH2 + H+ OH3+
Oksigen kurang bersifat basa daripada nitrogen , dan dengan demikian ion
oksonium kurang stabil . perlu dicatat bahwa ion dengan jenis OH 42+ tidak
banyak diperoleh meskipun OH3+ tetap mempunyai sebuah pasangan
menyendiri , karena tolakan elektrostatik ion bermuatan kepada proton lain
yang datang. Seperti NR3 , spesies OR3+ melakukan inversi cepat.
Oksida adalah senyawa biner suatu unsur dengan oksigen. Sebagain besar
oksida diperoleh langsung dengan mereaksikan unsurnya langsung dengan
oksigen.oksida biner dari unsurnya melengkapi ranah jenis ikatan mulia yang
benmar-benar ionic sampai yang benar-benar kovalen. Oksida dapat
diklasifikasikan ke dalam lima golongan,yaitu oksida logam, oksida
nonlogam, oksida amfoter, oksida netral dan oksida campuran.Terdapat
beberapa cara pengelompokan oksida.
a. Oksida Logam
Oksida logam terbentuk antara unsur IA dan IIA dengan oksigen. Oksida
logam alkali atau alkali tanah kurang lebih akan larut dalam air dan
menunjukkan sifat basa. Natrium oksida Na2O adalah contoh khas oksida
basa. Jadi,
Na2O(s) + H2O → 2Na+(aq) + 2OH¯(aq)
(aq) menunjukkan bahwa spesi ini ada dalam larutan dalam air. Bahkan
oksida ini sedikit larut dalam air, oksida ini tetap basa bila bereaksi dengan
air. Semua oksida logam golongan IA bersifat mudah larut dalam air.
Kelarutan ini disebabkan terjadinya reaksi hidrolisis ion oksida menjadi ion
Semua oksida logam IA maupun IIA bersifat sangat reaktif terhadap air,
sehingga harus disimpan dalam udara kering. Semua oksida logam IIA juga
bersifat basa,kecuali BeO yang bersifat amfoter. Makin kebawah dalam satu
golongan, sifat basa oksida logam IIA semakin kuat. Namun karena MgO
tidak larut dalam air, sifat basanya ditunjukkan oleh kemampuannya bereaksi
Semua oksida logam mempunyai titik leleh di atas 19000C yang menunjukkan
sebagai senyawa ionik yang mengandung ion oksida, kecuali berilium oksida
d. Oksida campuran
Oksida campuran terdiri dari dua macam oksida dari unsur sejenis,tapi
berbeda tingkat oksidasinya,oksida ini merupakan oksida ion yang
19
e. Oksidasi Nonlogam
Oksida ini terbentuk dari oksigen dengan unsur-unsur nonlogam
seperti,nitrogen,sulfur,posfor,dan golongan ahalogen serta karbon dioksida.
Sebagian besar oksida non logam bersifat asam. Kekuatan asamnya
meningkat dari kiri ke kanan dalam satu periode dalam tabel periodik.
Dengan kata lain, keasaman menjadi lebih kuat dengan meningkatnya sifat
non logamnya. Contoh oksida nonlogam SO2,SO3,CO2,NO2,P2O5. Seperti
pada Sebagaimana unsur golongan 14, karbon memiliki dua oksida, CO dan
CO2, dan keasaman CO2 lemah (H2CO3 adalah asam lemah). Oksida karbon
berwujud gas tetapi oksida silikon dan unsur-unsur di bawahnya berwujud
padat. SiO2 tidak larut dalam air, tetapi oksida ini bersifat asam karena
bereaksi dengan basa.
SiO2 + 2NaOH → Na2SiO3 + H2O
SO3 dan P4O10 adalah oksida asam karena oksida ini bereaksi dengan air
menghasilkan proton.
Senyawa Superoksida
Senyawa superoksida Na, K, dan Rb dibuat dari peroksidanya. Contohnya
sebagai berikut :
K2O2 + O2 2KO2
Dalam sistem tertutup seperti pada kapal selam, kalium superoksida
digunakan untuk menghilangkan gas karbon dioksida hasil pernafasan para
kru kapal selam.
Reaksinya sebagai berikut :
4 KO2 (s) + 2CO2 (g) ↔2K2CO3 (s) + 3O2 (g)
Reaksi diatas memungkinkan terjadinya regenerasi gas oksigen yang
diperlukan untuk pernafasan.
Superoksida ionic, MO2, dibentuk oleh interaksi O2 dengan K, Rb, atau Cs
sebagai padatan Kristal kuning sampai jingga. NaO2 dapat diperoleh hanya
dengan reaksi Na2O2 dengan O2 pada 300 atm dan 500°C. LiO 2 tidak dapat
diisolasi. Superoksida alkali tanah, Mg, Zn, dan Cd hanya terdapat dalam
konsentrasi kecil sebagai larutan padat dalam peroksida. Ion O 2- mempunyai
satu elektron tidak berpasangan. Superoksida adalah zat pengoksidasi yang
sangat kuat. Mereka bereaksi kuat dengan air :
2 O2- + H2O → O2 + HO2- + OH-
2 HO2- → 2OH- + O2 (lambat)
Reaksi dengan CO2, yang melibatkan intermediet peroksokarbonat,
diguanakan untuk menghil angkan CO2 dan meregenerasi O2 dalam system
tertutup (misalnya kapal selam). Reaksi keseluruhan adalah
4MO2(s) + 2CO2(g) → 2M2CO3(s) + 3O2(g)
Senyawaan sulfur
a. Belerang Dioksida
22
Belerang dioksida adalah gas yang tak berwarna , menyesakkan nafas, yang
terbentuk bila belerang terbakar dalam udara:
S + O2 → SO2
Dihasilkan dalam jumlah-jumlah yang besarpada pemanggangan bijih sulfide
yang merupakan langkah pertama dalam banyak proses metalurgi. pirit besi
adalah salah satu contohnya:
4FeS2 + 11O2 → 2Fe2O3 + 8SO2
Gas ini digunakan sebagai fungisida (pembasmi cendawan) , fumigan ( asam
pembasni serangga), dan pengawet makanan.
c. Hidrida
Semua unsur membentuk kovalen hidrida. Air H2O, hydrogen sulfida H2S,
hydrogen selenida H2Se, hydrogen telurida H2Te, dan hidrogen polonida
H2Po. Air merupakan cairan pada temperatur, tetapi yang lain tidak berwarna
dan mengeluarkan gas yang beracun. Semua dapat dibuat dari unsur tetapi
H2Te tidak. Pembuatan mudah H2S, H2Te, dan H2Se dengan mereaksikan
asam mineral pada logam sulfide, selenida, dan telurida, atau hidrolisis :
FeS + H2SO4 → H2S + FeSO4
FeSe + 2HCl → H2Se + FeCl2
Al2Se3 + 6H2O → 3H2Se + 2Al(OH)3
Al2Te3 + 6H2O → 3H2Te + 2Al(OH)3
kimia. Selenida dan telurida mempunyai rumus dan struktur yang serupa ,
tetapi adalah relatif langka.
Diluar logam-logam grup IA dan IIA, sulfida logam ditandai secara khas oleh
larutannya yang sangat sedikit sekali. Ion sulfida dapat ditambahkan pada
pemisahan analisis atau komersial untuk mengendapkan ion logam , yang
membentuk sulfida yang sedikit larut.
Natrium sulfida, Na2S, adalah penting dalam industri kimia organik . ia
merupakan zat pereduksi , dan digunakan untuk menyiapkan zat pewarna dan
menghilangkan bulu dari kulit ternak. Kadmium sulfida ,CdS, disebut kuning
kadmium, dan merupakan pigmen komersial yang berharga. Natrium
selenida, Na2Se, adalah bahan aktif dalam shampo anti ketombe tertentu.
Polisulfida Logam
Atom belerang bukan hanya cenderung untuk terikat bersama dalam belerang
unsur ( sebagai cincin dan rantai) , tetapi juga dapat melekatkan diri mereka
pada ion sulfida dengan membentuk polisulfida , sebagai contoh:
BaS + 2S → BaS3
Sulfida polisulfida
Ion polisulfida ukurannya berkisar dari S22- sampai S63-. Kristal polisulfida
yang paling terkenal , yaitu bijih besi yang umum , pirit, begitu mirip sekali
dengan
emas, sehingga disebut fool’s gold ( emas tipuan). Natrium polisulfida
digunakan untuk membuat karet sintetik, dan penting dalam pembuatan
rayon, metalurgi dan pengukirandi atas logam ( engraving).
M+ dapat berupa Na+, K+ atau ion + lainnya tertentu dan M3+ berupa Al3+, Fe3+
dan ion lain-lain tertentu.
Tiosulfat
Dalam sejumlah senyawaan , sebuah atom belerang dianggap menggantikan
sebuah atom oksigen. Dalam menamakan senyawaan-senyawaan ini sering
digunakan awalan tio-[ bahasa yunani theion , brimstone ( belerang) ]
Belerang bereaksi dengan ion sulfit membentuk sebuah ion tiosulfat:
S + SO32- → S2O32-
Natrium tiosulfat pentahidrat , Na2S2O3. 5H2O, adalah bahan “hipo” yang
terkenal , yang digunakan oleh pemotret untuk melarutkan perak bromida
pada pengembangan pencucian film.
Dioksigen (O2) adalah gas tak berwarna dan tak berbau menempati 21%
udara. Karena atom oksigen juga komponen utama air dan batuan, oksigen
adalah unsur yang paling melimpah di kerak bumi.
Metode produksi yang dipilih untuk oksigen tergantung pada jumlah elemen
yang diinginkan. Prosedur laboratorium adalah sebagai berikut:
1. dekomposisi termal dari garam tertentu, seperti kalium klorat atau kalium
nitrat:
4. Elektrolisis air yang mengandung proporsi kecil garam atau asam untuk
memungkinkan konduksi arus listrik:
26
ozon, merupakan alotrop oksigen yang sangat reaktif dan dapat merusak
jaringan paru-paru. Ozon diproduksi di atmosfer bumi ketika O2 bergabung
dengan oksigen atomik yang dihasilkan dari pemisahan O2 oleh radiasi
ultraviolet (UV). Pembentukan Ozon di atmosfer adalah :
O2(g) + hv → O + O
O2(g) + O + M → O3(g) + M
Dalam persamaan reaksi tersebut dimana :
hv = energi radiasi ultraviolet
M = suatu media ( misal N2) yang diperlukan untuk menangkap kelebihan
energi tumbukan.
jika tidak ada M maka O3 yang terbentuk akan terurai secara spontan.
Pembentukan ozon dilaboratorium dengan melewatkan muatan listrik
kepada gas oksigen.
Pembentukan ozon di sekitar mesin listrik seringkali menimbulkan bau
yang tajam.
III. PENUTUP
III.1Kesimpulan
Adapun Kesimpulan dari makalah ini adalah :
1. Oksigen memiliki alotrop berupa O2 dan O3
2. Sulfur memiliki banyak alotrop diantaranya S6 , S2 dan S8
3. Oksigen dapat membentuk senyawa-senyawa oksigen, yakni senyawa
oksida, peroksida, superoksida.
4. Kelimpahan oksigen dalam atmosfer 20,9% volume penyusun atmosfer
bumi.
5. Senyawaan belerang yang paling penting dalam industri dan dibuat dalam
jumlah yang besar dari asam lain adalah asam sulfat
6. Keelektronegatifan oksigen paling besar dalam satu golongan sehingga
oksigen dapat membentuk senyawa yang lebih bersifat ionik dibandingkan
dengan senyawa unsur lain.
III.2Saran
1. Bagi Penulis
Semoga karya tulis dapat membantu dalam memahami karakteristik
oksigen, sulfur dan unsur lainya dalam golongan VIA dan bisa menjadi
acuan bagi penyusun untuk membuat makalah yang lebih baik.
2. Bagi Mahasiswa
Semoga makalah ini menjadi suatu motivasi bagi para mahasiswa agar
meningkatkan minat belajarnya untuk mempelajari karakteristik oksigen,
sulfur dan unsur lainya dalam golongan VIA.
29
DAFTAR PUSTAKA