Anda di halaman 1dari 26

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke khadirat Allah SWT karena atas nikmat dan
karunia-Nya kepada kita semua sehingga makalah dengan judul Unsur-unsur
golongan VIA (Oksigen) ini dapat selesai tepat pada waktunya.

Dalam penyusunan makalah ini banyak sekali hambatan yang kami hadapi,
namun kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini.

Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi para pembaca,
sehingga maksud dan tujuan kami dapat tersampaikan.

Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun terhadap
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.


Jambi , 08 januari 2014




Penyusun















2

DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat


BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
2.2 Keberadaan di alam
2.3 Sifat Fisika
2.4 Sifat Kimia
2.5 Kegunaan
2.6 Reaksi denganUnsur Lain

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA











3

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang
Golongan oksigen merupakan unsur-unsur golongan VI A dalamsistem periodik.
Unsur-unsur yang terdapat dalam golongan VI A (Oksigen) adalah O ksigen,
Belerang, Selenium, Telurium, Polonium dan Ununhexium. Golongan VI A (Oksigen)
merupakan suatu unsur yang sangat reaktif. Serta memiliki kulit luar sebesar np4.
Unsur-unsur pada golongan Oksigen memiliki elektron valensi berjumlah 6. Titik
didih dari unsur oksigen sampai dengan polonium yaitu semakin besar. Serta titik
lebur dari oksigen sampai dengan polonium semakin besar. Dan juga memiliki massa
jenis dari oksigen sampai polonium semakin besar. Serta mempunyai biloks yang
hampir sama yaitu -2, 4, dan 6.
Unsur-unsur golongan VI A (Oksigen) atau sering juga disebut golongan
kalkogen adalah unsur kimia dalam sistem tabel periodik IUPAC terletak pada urutan
ke 16. Golongan oksigen dapat dengan mudah bereaksi dengan hampir semua unsur
lainnya. Pada Temperatur dan tekanan standar, unsur ini akan berikatan berikatan.
Golongan oksigen merupakan unsur paling melimpah ketiga di alam semesta
berdasarkan massa dan unsur paling melimpah di kerak Bumi.
Semua kelompok molekul struktural yang terdapat pada organisme hidup, seperti
protein, karbohidrat, dan lemak, hampir mengandung unsur-unsur yang terdapat
dalam golongan VI A (Oksigen). Demikian pula senyawa anorganik yang terdapat
pada cangkang, gigi, dan tulang hewan.
Unsur-unsur golongan VI A (Oksigen) banyak digunakan dalam produksi baja,
plastik, dan tekstil dan juga digunakan sebagai propelan roket, untuk tempi oksigen,
dan sebagai pendukung kehidupan pada pesawat terbang, kapal selam, penerbangan
luar angkasa, dan penyelaman.






4
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam
makalah ini yaitu apakah perbedaan pengertian, sifat fisik dan kimia, keberadaan di
alam dan kegunaan unsur-unsur golongan VI A (Oksigen).

1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu :
Untuk memenuhi tugas mata pelajaran kimia tentang Kimia Unsur.
Supaya pembaca dapat memahami tentang perbedaan pengertian, sifat fisik dan kimia,
keberadaan di alam dan kegunaan unsur-unsur golongan VI A (Oksigen).


1.4 Manfaat
Dapat mengetahui tentang perbedaan pengertian, sifat fisik dan kimia, keberadaan
di alam dan kegunaan unsur-unsur golongan VI A (Oksigen) dalam kehidupan sehari-
hari.























5


BAB II
PEMBAHASAN

Golongan VI A atau yang biasa disebut dengan golongan khalkogen terdiri
dari Oksigen, Sulfur, Selenium, Telerium, Polonium dan Ununheksium. Unsur
golongan VI A ini terdiri dari tiga unsur non logam (Oksigen, Sulfur, dan Selenium),
dua unsur metaloid (Telerium dan Polonium) dan satu unsur logam (Ununheksium).
Metaloid sendiri berasal dari bahasa Yunani, metallon yang berarti logam dan eidos
yang berarti mirip. Jadi bisa diambil kesimpulan bahwa unsur metaloid adalah unsur
yang mirip dengan unsur logam tetapi bukan logam, metaloid sendiri memiliki sifat
antara unsur logam dan non logam.
Dapat dilihat bahwa golongan VI A terdiri dari tiga macam sifat yang berbeda
sehingga menyebabkan beberapa perbedaan yang sangat mendasar seperti keberadan
di alam, sifat kimia, sifat fisika, kegunaan dan reaksi-reaksi dengan unsur lain.

2.1 PENGERTIAN

A. OKSIGEN

Oksigen atau zat asam adalah unsur kimia dalam sistem tabel periodik yang
mempunyai lambang O dan nomor atom 8. Oksigen merupakan unsur golongan
kalkogen dan dapat dengan mudah bereaksi dengan hampir semua unsur lainnya dan
berubah menjadi oksida. Pada Temperatur dan tekanan standar, dua atom unsur ini
berikatan menjadi dioksigen, yaitu senyawa gas diatomik dengan rumus O
2
yang tidak
berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau.
Oksigen ditemukan oleh Carl William Scheele (SE) pada tahun 1772. Asal usul
nama berasal dari kata Yunani yang berarti gen oxy asam dan membentuk (asam
mantan). Seorang ahli bernama Priestley dipuji karena penemuannya, meski Scheele
juga menemukan oksigen secara bebas.
Selama beberapa abad, para ahli terkadang menyadari bahwa udara terdiri lebih
dari satu komponen. Sifat oksigen dan nitrogen sebagai komponen udara mengarah
pada pengembangan teori flogiston pada proses pembakaran, yang sering terpikir oleh
para ahli kimia selama satu abad. Oksigen telah dibuat oleh beberapa ahli, termasuk

6
Bayen dan Borch, tetapi mereka tidak tahu cara mengumpulkannya. Mereka juga
tidak mempelajari sifat-sifatnya dan tidak mengenali oksigen sebagai unsur dasar.
Dahulu bobot atom oksigen digunakan sebagai standar pembanding untuk unsur
yang lain, hingga pada tahun 1961, ketika IUPAC (International Union of Pure and
Applied Chemistry) menggunakan atom karbon 12 sebagai standar pembanding yang
baru.
Sifat dari oksigen yaitu tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna. Dalam
bentuk cair dan padat, oksigen berwarna biru pucat dan merupakan paramagnetik
yang kuat. Oksigen sangat reaktif, adalah komponen ratusan ribu senyawa organik
dan dapat bergabung dengan kebanyakan unsur.
Oksigen memiliki 9 isotop. Oksigen alami adalah campuran dari 3 isotop.
Oksigen berbobot atom 18 yang terdapat di alam bersifat stabil dan tersedia untuk
keperluan komersial, seperti dalam air (H
2
O) dengan kandungan isotop 18 sebanyak
15%). Konsumsi oksigen komersial di Amerika Serikat diperkirakan mencapai 20 juta
ton per tahun dan diperkirakan akan terus meningkat.
Pemisahan udara (destilasi) menghasilkan gas dengan kemurnian 99%,
sedangkan elektrolisis hanya 1%. Bentkuk lain dari oksigen adalah Ozon (O
3
).
Merupakan senyawa yang sangat aktif, dihasilkan dari pelepasan muatan elektris
(kilat) atau penyinaran sinar Ultraviolet terhadap oksigen. Keberadaan ozon di
atmosfer (dengan jumlah yang sebanding dengan ketebalan lapisan 3 mm dengan
kondisi tekanan dan suhu yang luar biasa) mencegah sinar Ultraviolet yang berbahaya
dari matahari sebelum mencapai permukaan. Pencemaran udara di atmosfer dapat
merusak lapisan ozon ini. Ozon bersifat racun dan tidak boleh terpapar dengan ozon
melebihi kadar 0.2 mg/m (8 jam kerja rata-rata-40 jam per minggu). Ozon yang masih
pekat memiliki warna hitam kebiru-biruan dan ozon padat berwarna hitam ungu.

B. BELERANG

Belerang atau sulfur adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang S dan nomor atom 16. Belerang merupakan Zat padat (solid) serta
memiliki Bentuk non logam yang tidak berbau dan multivalent.
Di alam belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral-
mineral sulfide dan sulfate.

7
Belerang berwarna kuning pucat, padatan yang rapuh, yang tidak larut dalam
air tapi mudah larut dalam CS
2
(karbon disulfida). Dalam berbagai bentuk, baik gas,
cair maupun padat, unsur belerang terjadi dengan bentuk alotrop yang lebih dari satu
atau campuran. Dengan bentuk yang berbeda-beda, akibatnya sifatnya pun berbeda-
beda dan keterkaitan antara sifat dan bentuk alotropnya masih belum dapat dipahami.
Belerang telah ditemukan semenjak zaman prasejarah, namun hal tersebut belum
diketahui pada tahun berapa. Kemudian pada tahun 1975, ahli kimia dari Universitas
Pensilvania melaporkan pembuatan polimer belerang nitrida, yang memiliki sifat
logam
Belerang memiliki sebelas isotop. Dari empat isotop yang ada di alam, tidak
satupun yang bersifat radioaktif. Belerang dengan bentuk yang sangat halus, dikenal
sebagai bunga belerang, dan diperoleh dengan cara sublimasi.
Senyawa organik yang mengandung belerang sangat penting. Kalsium sulfur,
ammonium sulfat, karbon disulfida, belerang dioksida dan asam sulfida adalah
beberapa senyawa di antara banyak senyawa belerang yang sangat penting.

C. SELENIUM

Selenium adalah suatu unsur Kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Se dan nomor atom 34. Selenium berbentuk zat padat (solid) yang termasuk
dalam bentuk non logam. Serta memiliki struktur kristal hexagonal.

Selenium ditemukan oleh Berzellius pada tahun 1817, yang menemukannya
bergabung bersama tellurium (namanya diartikan sebagai bumi)
Selenium bisa didapatkan baik dalam struktur amorf maupun kristal. Selenium amorf
bisa berwarna merah (bentuk serbuk) atau hitam (dalam bentuk seperti kaca).
Selenium berada dalam beberapa bentuk allotrop, walaupun hanya dikenal tiga
bentuk.. Selenium kristal monoklinik berwarna merah tua. Sedangkan selenium kristal
heksagonal, yang merupakan jenis paling stabil, berwarna abu-abu metalik.
Selenium menunjukkan sifat fotovoltaik, yakni mengubah cahaya menjadi
listrik, dan sifat fotokonduktif, yakni menunjukkan penurunan hambatan listrik
dengan meningkatnya cahaya dari luar (menjadi penghantar listrik ketika terpapar
cahaya dengan energi yang cukup). Sifat-sifat ini membuat selenium sangat berguna
dalam produksi fotosel dan exposuremeter untuk tujuan fotografi, seperti sel matahari.

8
Di bawah titik cairnya, selenium adalah semikonduktor dan memiliki banyak
kegunaan dalam penerapan elektronik .
Selenium telah dikatakan non toksik, dan menjadi kebutuhan unsur yang penting
dalam jumlah sedikit. Namun asam selenida dan senyawa selenium lainnya adalah
racun, dan reaksi fisiologisnya menyerupai arsen.
Selenium di alam mengandung enam isotop stabil. Lima belas isotop lainnya
pun telah dikenali. Unsur ini termasuk dalam golongan belerang dan menyerupai sifat
belerang baik dalam ragam bentuknya dan senyawanya.
Asam selenida pada konsentrasi 1.5 ppm tidak boleh ada dalam tubuh manusia.
Selenium dalam keadaan padat, dalam jumlah yang cukup dalam tanah, dapat
memberikan dampak yang fatal pada tanaman pakan hewan. Terpapar dengan
senyawa selenium di udara tidak boleh melebihi kadar 0.2 mg/m3 (selama 8 jam kerja
perhari-40 jam seminggu).

D. TELURIUM

Telurium adalah suatu unsur Kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Te dan nomor atom 52. Merupakan zat padat (solid) yang termasuk dalam
Metaloid dengan struktur kristal Hexagonal.
Telurium memiliki warna putih keperak-perakan, dan dalam keadaan
murninya menunjukkan kilau logam. Cukup rapuh dan bisa dihaluskan dengan
mudah.
Telurium ditemukan oleh Muller von Reichenstein pada tahun 1782 dan diberi nama
oleh Klaproth, yang telah mengisolasinya pada tahun 1798.
Telurium memiliki warna putih keperak-perakan, dan dalam keadaan
murninya menunjukkan kilau logam. Cukup rapuh dan bisa dihaluskan dengan
mudah. Telurium amorf ditemukan dengan pengendapan telurium dari larutan asam
tellurat. Apakah bentuk dari senyawa ini adalah amorf atau terbentuk dari kristal,
masih menjadi bahan pertanyaan. Telurium adalah semikonduktor tipe-p,
danmenunjukkan daya hantar yang lebih tinggi pada arah tertentu, tergantung pada
sfat kerataan atom.
Daya hantarnya bertambah sedikit ketika unsur ini terpapar dengan sinar
matahari. Telurium bisa diberi dopan perak, tembaga, emas, timah atau unsur lainnya.

9
Di udara, telurium terbakar dengan nyala biru kehijau-hijauan, membentuk senyawa
dioksida. Telurium cair mengkorosi besi, tembaga dan baja tahan karat.
Telurium dan senyawanya kemungkinan beracun dan harus ditangani dengan hati-
hati. Hanya boleh terpapar dengan telurium dengan konsentrasi serendah 0.01 mg/m3,
atau lebih rendah, dan pada konsentrasi ini telurium memiliki bau khas yang
menyerupai bau bawang putih.
Ada 30 isotop telurium yang telah dikenali, dengan massa atom berkisar antara
108 hingga 137. Telurium di alam hanya terdiri dari delapan isotop.


E. POLONIUM

Polonium adalah suatu unsur Kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Po dan nomor atom 84.
Unsur radioaktif yang langka ini termasuk kelompok metaloid dengan memiliki sifat
kimia yang mirip dengan Telurium dan Bismut.
Polonium, juga dikenal sebagai Radium F, adalah unsur pertama yang
ditemukan oleh Mme. Curie pada tahun ketika sedang mencari penyebab
radioaktivitas pada mineral pitchblende (mineral uranium) dari Joachimsthal,
Bohemia. Elektroskop menunjukkan pemisahannya dengan bismut.
Polonium 210 memiliki titik cair yang rendah, logam yang mudah menguap,
dengan 50% polonium menguap di udara dalam 45 jam pada suhu 55
o
C. Merupakan
pemancar alpha dengan masa paruh waktu 138.39 hari. Satu milligram memancarkan
partikel alfa seperti 5 gram radium.
Energi yang dilepaskan dengan pancarannya sangat besar (140 W/gram);
dengan sebuah kapsul yang mengandung setengah gram polonium mencapai suhu di
atas 500
o
C..
Polonium mudah larut dalam asam encer, tapi hanya sedikit larut dalam basa.
Garam polonium dari asam organik terbakar dengan cepat; halida amina dapat
mereduksi nya menjadi logam.
Ada 25 isotop polonium yang diketahui, dengan massa atom berkisar dari 194
218. Polonium-210 adalah yang paling banyak tersedia. Isotop dengan massa 209
(masa paruh waktu 103 tahun) dan massa 208(masa paruh waktu 2.9 tahun) bisa

10
didapatkan dengan menembakkan alfa, proton, atau deutron pada timbal atau bismut
dalam siklotron, tapi proses ini terlalu mahal.
Logam polonium telah dibuat dari polonium hidroksida dan senyawa
polonium dengan adanya ammonia cair anhidrat atau ammonia cair pekat. Diketahui
ada dua modifikasi alotrop.
Polonium-210 sangat berbahaya untuk ditangani meski hanya sejumlah milligram atau
mikrogram. Diperlukan peralatan khusus dan kontrol yang ketat untuk menanganinya.
Kerusakan timbul dari penyerapan energi partikel alfa oleh jaringan makhluk hidup.
Batas penyerapan polonium maksimum lewat jalan pernafasan yang masih diizinkan
hanya 0.03 mikrocurie, yang sebanding dengan berat hanya 6.8 x 10-12 gram. Tingkat
toksisitas polonium ini sekitar 2.5 x 1011 kali daripada asam sianida. Sedangkan
konsentrasi senyawa polonium yang terlarut yang masih diizinkan adalah maksimal 2
x 10-11 mikrocurie/cm3.

F. UNUNHEXIUM

Pada tanggal 6 Desember 2000, para ilmuwan bekerja di Institut Bersama
untuk Penelitian Nuklir di Dubna, Rusia, bersama dengan para ilmuwan dari
Departemen Energi AS Lawrence Livermore National Laboratory , mengumumkan
penciptaan ununhexium. Mereka menghasilkan ununhexium dengan membombardir
atom curium -248 dengan ion kalsium -48. Ini ununhexium-292 diproduksi, sebuah
isotop dengan paruh sekitar 0,6 milidetik (0,0006 detik), dan empat bebas neutron.
Ununhexium paling stabil isotop , ununhexium-291, memiliki waktu paruh sekitar 18
milidetik. Ini meluruh menjadi ununquadium -287 melalui peluruhan alfa .
Ununhexium adalah nama sementara dari sintetik elemen superheavy dengan
simbol Uuh sementara dan nomor atom 116. Tidak ada nama yang diusulkan
meskipun moscovium (setelah Moskow Oblast di Rusia , di mana tempat penemuan,
Dubna , terletak) telah dibahas di media. Hal ini ditempatkan sebagai anggota terberat
kelompok 16 (VIA) meskipun isotop cukup stabil tidak diketahui pada saat ini untuk
memungkinkan percobaan kimia untuk mengkonfirmasi posisinya sebagai homolog
berat untuk polonium.
Dalam percobaan yang sama mereka juga mendeteksi sebuah rantai peluruhan
yang berhubungan dengan peluruhan diamati pertama ununquadium dan ditugaskan
untuk 289 Uuq. Kegiatan ini belum diamati lagi dalam pengulangan reaksi yang sama.

11
Namun, deteksi dalam rangkaian percobaan menunjukkan kemungkinan peluruhan
dari isomer dari ununhexium, Uuh yaitu 293b, atau cabang peluruhan langka isomer
sudah ditemukan, 293a Uuh, di mana yang pertama partikel alpha itu meleset.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menetapkan positif kegiatan ini. Tim
mengulangi percobaan pada April-Mei 2005 dan terdeteksi 8 atom ununhexium.
Dalam menjalankan ini, tim juga mengamati 292 Uuh dalam saluran 4n untuk pertama
kalinya. Pada bulan Mei 2009, Partai Joint Working melaporkan penemuan
copernicium dan mengakui penemuan isotop 283 Cn.
Ini penemuan tersirat de facto ununhexium, sebagai Uuh 291 (lihat di bawah),
dari pengakuan dari data yang berhubungan dengan Cn 283 cucu, meskipun
percobaan penemuan yang sebenarnya dapat ditentukan seperti yang diatas.
Pada tahun 2011, IUPAC mengevaluasi hasil tim Dubna dan menerima mereka
sebagai identifikasi yang dapat diandalkan unsur 116. Ununhexium secara historis
dikenal sebagai eka - polonium. Ununhexium (Uuh) adalah sementara IUPAC nama
unsur sistematik . Para ilmuwan biasanya merujuk ke elemen yang hanya sebagai
elemen 116 (atau E116).
Menurut rekomendasi IUPAC, penemu (s) dari sebuah elemen baru memiliki
hak untuk mengusulkan nama. Penemuan ununhexium diakui oleh JWG IUPAC pada
tanggal 1 Juni 2011, bersama dengan yang dari ununquadium.
Percobaan ini akan memungkinkan mereka untuk menilai kelayakan dari penggunaan
proyektil dengan Z> 20 diperlukan dalam sintesis unsur superheavy dengan Z> 118.
Meskipun awalnya dijadwalkan untuk tahun 2008, reaksi sintesis melihat residu
penguapan belum dilakukan sampai saat ini. Ada juga berencana untuk mengulangi
Cm-248 reaksi pada energi proyektil yang berbeda dalam rangka untuk menyelidiki
saluran 2n, yang mengarah ke yang baru isotop Uuh 294
Selain itu, mereka memiliki rencana masa depan untuk melengkapi fungsi eksitasi
dari produk saluran 4n, Uuh 292, yang akan memungkinkan mereka untuk menilai
efek stabilisasi dari shell = N 184 pada hasil residu penguapan.









12
2.2 KEBERADAAN DI ALAM
Ketersedian suatu unsur di alam mempunyai peranan yang sangat penting untuk
dipelajari. Ada beberapa unsur yang sangat penting dan bermanfaat bagi kehidupan
manusia tapi tidak banyak terdapat di bumi. Dan untuk golongan khalkogen dapat
dijabarkan sebagai berikut:

Oksigen (O)
Menurut massanya, oksigen merupakan unsur kimia paling melimpah di
biosfer, udara, laut, dan tanah bumi. Oksigen merupakan unsur kimia paling
melimpah ketiga di alam semesta, setelah hidrogen dan helium. Sekitar 0,9%
massa Matahari adalah oksigen. Oksigen dalam kondisi tereksitasi memberikan warna
merah terang dan kuning-hijau pada Aurora Borealis.
Oksigen merupakan unsur gas, menyusun 21% volume atmosfer dan diperoleh
dengan pencairan dan penyulingan bertingkat. Atmosfer Mars mengandung oksigen
sekitar 0.15%. dalam bentuk unsur dan senyawa, oksigen mencapai kandungan 49.2%
berat pada lapisan kerak bumi. Sekitar dua pertiga tubuh manusia dan sembilan
persepuluh air adalah oksigen.
Di laboratorium, oksigen bisa dibuat dengan elektrolisis air atau dengan
memanaskan KClO
3
atau barium peroksida atau natrium peroksida dengan
MnO
2
sebagai katalis.Sedangkan untuk keperluan industri, oksigen dibuat melalui
proses destilasi (penyulingan) bertingkat dari udara cair dan melalui proses
elektrolisis air dengan reaksi sebagai berikut :
2H
2
O
(l)
2H
2(g)
+ O
2(g)

Oksigen mengisi sekitar 49,2% massa kerak bumi dan merupakan komponen
utama dalam samudera (88,8% berdasarkan massa). Gas oksigen merupakan
komponen paling umum kedua dalam atmosfer bumi, menduduki 21,0% volume dan
23,1% massa (sekitar 10
15
ton) atmosfer. Bumi memiliki ketidaklaziman pada
atmosfernya dibandingkan planet-planet lainnya dalam sistem tata surya karena ia
memiliki konsentrasi gas oksigen yang tinggi di atmosfernya. Bandingkan
dengan Mars yang hanya memiliki 0,1% O
2
berdasarkan volume dan Venus yang
bahkan memiliki kadar konsentrasi yang lebih rendah. Namun, O
2
yang berada di
planet-planet selain bumi hanya dihasilkan dari radiasi ultraviolet yang menimpa
molekul-molekul beratom oksigen, misalnya karbon dioksida. Air dingin melarutkan
lebih banyak O
2
.

13

Konsentrasi gas oksigen di Bumi yang tidak lazim ini merupakan akibat
dari siklus oksigen. Siklus biogeokimia ini menjelaskan pergerakan oksigen di dalam
dan di antara tiga reservoir utama bumi: atmosfer, biosfer, dan litosfer. Faktor utama
yang mendorong siklus oksigen ini adalah fotosintesis. Fotosintesis melepaskan
oksigen ke atmosfer, mana kala respirasi dan proses pembusukan menghilangkannya
dari atmosfer. Dalam keadaan kesetimbangan, laju produksi dan konsumsi oksigen
adalah sekitar 1/2000 keseluruhan oksigen yang ada di atmosfer setiap tahunnya.
Oksigen bebas juga terdapat dalam air sebagai larutan. Peningkatan kelarutan O
2
pada
temperatur yang rendah memiliki implikasi yang besar pada kehidupan laut. Lautan di
sekitar kutub bumi dapat menyokong kehidupan laut yang lebih banyak oleh karena
kandungan oksigen yang lebih tinggi. Air yang terkena polusi dapat mengurangi
jumlah O
2
dalam air tersebut. Para ilmuwan menaksir kualitas air dengan
mengukur kebutuhan oksigen biologis atau jumlah O
2
yang diperlukan untuk
mengembalikan konsentrasi oksigen dalam air itu seperti semula.

Belerang atau Sulfur (S)
Belerang terjadi secara alamiah di sekitar daerah pegunungan dan hutan
tropis. Sulfur tersebar di alam sebagai pirit, galena, sinabar, stibnite, gipsum,
garam epsom, selestit, barit dan lain-lain. Belerang dapat dihasilkan secara bebas
dari sumber mata air hingga endapan garam yang melengkung sepanjang Lembah
Gulf di Amerika Serikat yaitu dengan menggunakan proses Frasch, ketika air yang
dipanaskan masuk ke dalam sumber mata air untuk mencairkan belerang, lalu
kemudian belerang tersebut terbawa ke permukaan. Belerang juga terdapat pada
gas alam dan minyak mentah.

Selenium (Se)
Selenium ditemukan dalam beberapa mineral yang cukup langka seperti
kruksit dan klausthalit. Beberapa tahun yang lalu, selenium didapatkan dari debu
cerobong asap yang tersisa dari proses bijih tembaga sulfida. Sekarang selenium di
seluruh dunia dihasilkan dari pemurnian kembali logam anoda dari proses elektrolisis
tembaga. Selenium diperoleh dari memanggang endapan hasil elektrolisis dengan

14
soda atau asam sulfat, atau dengan meleburkan endapan tersebut dengan soda dan
niter (mineral yang mengandung kalium nitrat).

Telerium (Te)
Telurium kadang-kadang dapat ditemukan di alam, tapi lebih sering
sebagai senyawa tellurida dari emas (kalaverit), dan bergabung dengan logam lainnya.
Telurium didapatkan secara komersil dari lumpur anoda yang dihasilkan selama
proses pemurnian elektrolisis tembaga panas. Amerika Serikat, Kanada, Peru dan
Jepang adalah penghasil terbesar unsur ini.

Polonium (Po)
Polonium terdapat dalam kandungan biji radium dan ditemukan dalam
bentuk isotop yang mempunyai rentang nomor massa antara 192 sampai 218.
polonium 209 atau yang disebut dengan radium-F merupakan isotop polonium alam
yang mempunyai waktu paruh 138 hari. Pada umumnya unsur polonium meluruh
dengan memancarkan partikel-partikel alfa ().
Polonium adalah unsur alam yang sangat jarang. Bijih uranium hanya
mengandung sekitar 100 mikrogram unsur polonium per tonnya. Ketersediaan
polonium hanya 0.2% dari radium.
Pada tahun 1934, para ahli menemukan bahwa ketika mereka menembak
bismut alam (209Bi) dengan neutron, diperoleh 210Bi yang merupakan induk
polonium. Sejumlah milligram polonium kini didapatkan dengan cara seperti ini,
dengan menggunakan tembakan neutron berintensitas tinggi dalam reaktornuklir.

Ununheksium (Uunh)
Ununhexium adalah suatu unsur kimia yang diduga logam di alam, seperti
yang muncul untuk berbagi beberapa sifat dengan unsur-unsur logam dalam
kelompok miskin di tabel periodik. Hal ini juga diklasifikasikan sebagai elemen
transactinide, artinya memiliki nomor atom yang sangat tinggi, menempatkannya di
antara unsur-unsur terberat yang dikenal manusia. Elemen ini tidak dapat diamati di
alam.

2.3 SIFAT FISIKA

15

Sifat fisika dari golongan VI A dapat dijelaskan dalam table berikut:
Sifat
keperiodikan
O S Se Te Po Uuh
Nomor atom 8 16 34 52 84 116
Konfigurasi
elektron
[He] 2s
2
[Ne] 3s
2
[Ar]
3d
10

[Kr]
4d
10

[Xe] 4f
14
[Rn] 5f
14

Valensi 2p
4
3p
4
4s
2
4p
4
5s
2
5p
4
5d
10
6s
2
6
p
4

6d
10
7s
2
7p
4

Jenis Nonloga
m
Nonloga
m
Nonloga
m
Metalo
id
Metaloid Dugaan
Logam
Wujud (25
o
C) Gas Padatan Padatan Padata
n
Padatan Dugaanpa
dat di 298
K
Densitas
(g/cm
3
) pada
20
o
C
0,00142
9
2,07 4,79 6,24 9,4 Belum
diketahui
Titik leleh (
o
C) -218,4 115,21 217 449,5 254 Belum
diketahui
Titik didih
(
o
C)
-182,7 444,6 684 989,9 962 Belum
diketahui
Jari-jari atom
(pm)
65 109 122 142 153 Belum
diketahui
Energi ionisasi
pertama
(kJ/mol)
1.314 999 941 889 812 Belum
diketahui
Energi ionisasi
kedua (kJ/mol)
3.387 2.250 2.044 1.798 8.42 Belum
diketahui
elektronegativi
tas
3,44 2,58 2,55 2,1 2,0 Belum
diketahui













2.4 SIFAT KIMIA



16
Sifat-sifat kimia golongan VI A adalah sebagai berikut:

Dapat membentuk anion X
2-
dengan kecenderungan semakin ke bawah
semakin sulit.
Kecuali O, dapat membentuk ikatan tetravalen atau heksavalen.
Dapat berikatan dengan F dengan membentuk XF6 dengan kecenderungan
semakin ke bawah semakin sulit.
Dapat membentuk asam lemah dengan berikatan dengan hidrogen dengan
kecenderungan semakin ke bawah semakin kuat.
Kecuali H2O, senyawa H2X bersifat racun dan berbau tak sedap.
Kecuali Te2O, senyawa H2X larut dalam air.


2.5 KEGUNAAN

Oksigen (O)
Oksigen sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, kegunaannya dapat
diurai sebagai berikut:
o Oksigen digunakan sebagai udara pernafasan bagi manusia dan
sebagian besar makhluk hidup lainnya.
o Oksigen berperan dalam proses pembakaran.
o Campuran gas oksigen dan gas asetilin dapat menghasilkan suhu yang
sangat tinggi dan digunakan untuk mengelas logam.
o Digunakan dalam tungku pada proses pembuatan baja.
o Digunakan pada proses sintesis metanol dan amonia
o Dalam industri, oksigen digunakan untuk membuat beberapa senyawa
kimia dan sebagai oksidator.
o Dalam bentuk allotrop O
3
(ozon) yang bersifat oksidator kuat,
digunakan sebagai desinfektan dan sebagai bahan pemutih.
o Penggunaan oksigen pada tungku peleburan baja merupakan
penggunaan tertinggi dalam jumlah yang banyak diperlukan pada
proses pembuatan gas ammonia, metanol, etilen oksida dan pengelasan
oksi-asetilen.
o Dapat digunakan sebagai alat bantu pernapasan bagi penderita asma.

17
o Berperan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan makhluk
hidup.
o Digunakan dalam produksi baja, plastik, dan tekstil,
o Sebagai pendukung kehidupan pada pesawat terbang, kapal selam,
penerbangan luar angkasa, dan penyelaman.



Belerang atau Sulfur (S)
o -Digunakan untuk membuat beberapa senyawa penting dalam
industri, seperti asam sulfat, asam sulfit, belerang dioksida, dan lain
sebagainya.
o Asam Sulfat (H
2
SO
4
) digunakan untuk berbagai keperluan, seperti
pembersih logam, bahan baku industri dan sebagai cairan pengisi
akumulator
o Digunakan dalam bidang kedokteran sebagai obat sulfa
o Digunakan dalam industri korek api, vulkanisasi karet, obat celup,
dan bubuk mesiu (bahan peledak)
o Dicampur dengan kapur digunakan sebagai fungsiida
o Senyawa garam natrium tiosulfat (Na
2
S
2
O
3
.5H
2
O) yang sering
disebut hypo digunakan dalam fotografi
o Digunakan untuk pembuatan kertas sulfit dan kertas lainnya
o Untuk mensterilkan alat pengasap
o Untuk memutihkan buah kering






Selenium (Se)
Selenium digunakan dalam xerografi untuk memperbanyak salinan
dokumen, surat dan lain-lain. Juga digunakan oleh industri kaca untuk

18
mengawawarnakan kaca dan untuk membuat kaca dan lapisan email gigi yang
berwarna rubi. Juga digunakan sebagai tinta fotografi dan sebagai bahan
tambahan baja tahan karat.


Telerium (Te)
o Telurium memperbaiki kemampuan tembaga dan baja tahan karat
untuk digunakan dalam permesinan.
o Penambahan telurium pada timbal dapat mengurangi reaksi korosi oleh
asam sulfat pada timbal, dan juga memperbaiki kekuatan dan
kekerasannya.
o Telurium digunakan sebagai komponen utama dalam sumbat
peleburan, dan ditambahkan pada besi pelapis pada menara pendingin.
o Telurium juga digunakan dalam keramik.
o Bismut telurrida telah digunakan dalam peralatan termoelektrik.
o Digunakan dalam penelitian ilmiah semikonduktor.
o Dalam campurannya dengan bahan-bahan organik digunakan pada
proses vulkanisasi karet sintesis.
o Digunakan untuk memberi warna biru dalam proses pembuatan kaca.

Polonium
o -Digunakan untuk menghasilkan radiasi sinar alfa ()
o -Digunakan dalam penelitian ilmiah tentang nuklir
o -Digunakan pada peralatan mesin cetak dan fotografi
o -Digunakan pada alat yang dapat mengionisasi udara untuk
menghilangkan akumulasi muatan-muatan listrik
o -Digunakan sebagai sumber panas yang ringan sebagai sumber energi
termoelektrik ada satelit angkasa


Ununheksium (Uuh)
Seperti sudah dijelaskan diatas ununheksium adalah senyawa yang paling
jarang dialam, ununheksium juga tidak dapat dikembangkan secara komersil akibat

19
prosesnya yang mahal. Oleh karena itu, para ahli menemui banyak kesulitan untuk
mengidentifikasi unsure ununheksium.


2.6 REAKSI DENGAN UNSUR LAIN

Reaksi masing-masing Logam dengan Oksigen

Lithium
Lithium akan terbakar dengan nyala merah terang jika dipanaskan di udara.
Logam ini bereaksi ini dengan oksigen dalam udara menghasilkan lthium oksida yang
berwarna putih. Jika bereaksi dengan oksigen murni, nyala biasanya lebih terang.

Natrium
Potongan-potongan kecil natrium terbakar di udara dan sering menimbulkan nyala
yang sedikit lebih terang dari warna orange. Jika jumlah natrium yang lebih besar
digunakan atau jika dibakar di dalam oksigen maka akan menghasilkan nyala orange
yang cemerlang. Terbentuk campuran padatan antara oksida dan natrium peroksida.
Persamaan reaksi untuk pembentukan oksida sederhana mirip dengan yang terjadi
pada lithium.

Persamaan reaksi peroksida adalah:

Kalium
Potongan-potongan kecil kalium yang dipanaskan di udara cenderung hanya
melebur dan dengan cepat kembali menjadi campuran kalium peroksida dan kalium
superoksida tanpa ada nyala yang terlihat. Jika potongan-potongan kalium yang lebih
besar dipanaskan, maka akan terbentuk nyala berwarna pink kebiru-biruan.
Persamaan reaksi untuk pembentukan peroksida tepat seperti yang terjadi pada
natrium di atas dan untuk superoksida, memiliki persamaan reaksi:

Rubidium and cesium
Kedua logam ini terbakar di udara dan menghasilkan superoksida yaitu RbO
2
and
CsO
2
. Persamaan reaksinya sama seperti persamaan reaksi untuk kalium.

20
Beberapa sumber menyebutkan bahwa kedua superoksida ini berwarna orange atau
kuning. Salah satu situs utama menyebutkan superoksida rubidium berwarna coklat
tua pada salah satu halaman webnya dan berwarna orange pada halaman web lainnya.
Nyala yang terbentuk saat reaksi terjadi belum dicermati lebih lanjut. Anda
tidak bisa memastikan bahwa nyala yang timbul dari pembakaran logam akan sama
dengan warna nyala dari senyawa-senyawanya.

Reaksi belerang

Reaksi Belerang dengan unsur pada golongan I A

2M (l) + N (l) M2N (l)
M merupakan unsur pada golongan I A dan N merupakan belerang.

Reaksi Belerang dengan unsur pada golongan II A

M (l) + N (l) MN (l)
M merupakan unsur pada golongan II A dan N merupakan belerang.

Reaksi Belerang dengan unsur pada golongan III A

2M (l) + 3N (l) M2N3 (l)
M merupakan unsur pada golongan III A dan N merupakan belerang.

Reaksi Belerang dengan unsur pada golongan I B

2M (l) + N (l) M2N (l)
M (l) + N (l) MN (l)
M merupakan unsur pada golongan I B dan N merupakan belerang.

Reaksi Belerang dengan unsur pada golongan II B

M (l) + N (l) MN (l)
2M (l) + 3N (l) M
2
N
3
(l)

21
M merupakan unsur pada golongan II B dan N merupakan belerang.

Reaksi Belerang dengan unsur pada golongan VI B

M (l) + N (l) MN (l)
2M (l) + 3N (l) M2N3 (l)
M merupakan unsur pada golongan VI B dan N merupakan belerang.

Reaksi Belerang dengan unsur pada golongan VII B

2M (l) + 3N (l) M2N3 (l)
M (l) + N (l) MN (l)
M merupakan unsur pada golongan VII B dan N merupakan belerang.

Reaksi Belerang dengan unsur pada golongan VIII B

M (l) + N (l) MN (l)
2M (l) + 3N (l) M2N3 (l)
M merupakan unsur pada golongan VIII B dan N merupakan belerang.

Reaksi selenium
Selenium dengan Kalkogen
Selenium bereaksi dengan unsur oksigen menghasilkan selenium dioksida ( SeO
2
):
Se + O
2
8 SeO
2


SeO
2
dapat membentuk rantai polimer yang panjang. Selenium dioksida dapat beraksi
air untuk membentuk asam selenith H
2
Se0
3


SeO
2
+ H
2
O H
2
SeO
3

Asam selenit dapat juga dibuat secara langsung dengan mereaksikan selenium dengan
asam nitrat:
3 Se + 4 HNO
3
3 H
2
SeO
3
+ 4 NO
Selenium dioksida dapat bereaksi dengan basa:
SeO
2
+ 2 NaOH Na
2
SeO
3
+ H
2
O

22

Hidrogen Sulfida bereaksi dengan mengandung asam selenit menghasilkan selenium
disulfida:
H
2
SeO
3
+ 2 H
2
S SeS
2
+ 3 H
2
O

Selenium dioksida dapat beraksi hidrogen peroksida menghasilkan asam selenat
H
2
SeO
4
:
SeO
2
+ H
2
O
2
H
2
SeO
4


Asam selenat bersifat korosif sehingga mampu untuk merusak emas, membentuk
emas(III) selenat:
2Au + 6 H
2
SeO
4
Au
2
(SeO
4
)
3
+ 3 H
2
SeO
3
+ 3 H
2
O

Reaksi Selenium dengan Halogen
Selenium bereaksi dengan fluorin untuk membentuk selenium heksafluorida:
Se + 3F
2
SeF
6

SeF
6
merupakan racun yang dapat mengiritasi paru-paru. hal tersebut menyebabkan
radang dingin (hipotermia) dan dapat menimbulkan iritasi yang parah jika terkena
kulit.
Selenium bereaksi dengan bromin untuk membentuk heksabromida selenium:
Se(s) + 3Br
2
(g) SeBr
6
(g)

Reaksi Selenium dengan logam (Selenida)

Senyawa selenium dimana selenium mempunyai bilangan oksidasi 2. Sebagai
contoh, reaksi dengan aluminum membentuk aluminum selenida. Berikut ini adalah
reaksinya:
3Se + 2 Al Al
2
Se
3


Reaksi Selenium dengan Logam Besi
Se + Fe(s) SeFe


23
Selenida yang lain yaitu timbal selenida ( PbSe), seng selenida ( ZnSe) galium
dan indium tembaga diselenide ( Cu(Ga,In)Se
2
). Galium indium tembaga diselenida (
Cu(Ga,In)Se
2
) merupakan suatu semikonduktor.
Selenium tidak bereaksi secara langsung dengan hidrogen; untuk mendapatkan
hidrogen selenida. Maka selenium direaksikan dengan logam untuk menghasilkan
suatu selenida, dan kemudian direaksikan dengan air untuk menghasilkan H
2
Se.
contohnya:
3 Se + 2 Al Al
2
Se
3

Al
2
Se
3
+ 6 H
2
O 2 Al(OH)
3
+ 3 H
2
Se

Reaksi Selenium dengan senyawa lainnya
Selenium bereaksi dengan sianida untuk menghasilkan selenosianat. Sebagai contoh:
KCN + Se KSeCN


Reaksi Telurium

Telurida
Telurida merupakan senyawa tellurium dimana telurium memiliki bilangan oksidasi -
2, contohnya seng telurida (ZnTe), dibentuk melalui pemanasan telurium dengan
seng.
Zn + Te ZnTe
ZnTe dapat bereaksi dengan asam klorida menghasilkan hidrogen telurida (H
2
Te).
Reaksinya yaitu:
ZnTe + 2 HCl ZnCl
2
+ H
2
Te
Halida
Telurium heksafluorida paling sering dibuat dengan mereaksikan gas fluorin dengan
telurium pada 150 C. Reaksinya yaitu:
Te + 3 F
2
TeF
6


Telurium heksafluorida adalah gas tidak berwarna yang sangat beracun dengan bau
seperti bawang putih.

Reaksi polonium

24
Polonium termasuk kedalam kelompok unsur radioaktif. Unsur radioaktif
adalah kumpulan beragam proses di mana sebuah inti atom yang tidak stabil
memancarkan partikel subatomik (partikel radiasi). Peluruhan terjadi pada sebuah
nukleus induk dan menghasilkan sebuah nukleus anak. Ini adalah sebuah proses acak
sehingga sulit untuk memprediksi peluruhan sebuah atom.
Satuan internasional (SI) untuk pengukuran peluruhan radioaktif adalah
becquerel (Bq). Jika sebuah material radioaktif menghasilkan 1 buah kejadian
peluruhan tiap 1 detik, maka dikatakan material tersebut mempunyai aktivitas 1 Bq.
Karena biasanya sebuah sampel material radiaktif mengandung banyak atom,1
becquerel akan tampak sebagai tingkat aktivitas yang rendah; satuan yang biasa
digunakan adalah dalam orde gigabecquerels. Oleh karena itu unsur polonium sulit
bereaksi dengan unsur lain, sebab setiap satu menit unsur polonium berubah menjadi
unsur lain.

Reaksi Ununhexium

Ununhexium termasuk kedalam kelompok unsur radioaktif. Unsur radioaktif
adalah kumpulan beragam proses di mana sebuah inti atom yang tidak stabil
memancarkan partikel subatomik (partikel radiasi). Peluruhan terjadi pada sebuah
nukleus induk dan menghasilkan sebuah nukleus anak. Ini adalah sebuah proses acak
sehingga sulit untuk memprediksi peluruhan sebuah atom.
Satuan internasional (SI) untuk pengukuran peluruhan radioaktif adalah
becquerel (Bq). Jika sebuah material radioaktif menghasilkan 1 buah kejadian
peluruhan tiap 1 detik, maka dikatakan material tersebut mempunyai aktivitas 1 Bq.
Karena biasanya sebuah sampel material radiaktif mengandung banyak atom,1
becquerel akan tampak sebagai tingkat aktivitas yang rendah; satuan yang biasa
digunakan adalah dalam orde gigabecquerels.Oleh karena itu unsur unuhexium sulit
bereaksi dengan unsur lain, sebab setiap satu menit unsur ununhexium berubah
menjadi unsur lain.


BAB III
PENUTUP


25
3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil diskusi tentang unsur-unsur golongan VI A (Oksigen), dapat
disimpulkan bahwa :
Unsur-unsur pada golongan VI A atau disebut juga golongan Oksigen adalah
unsurnya memiliki elektron valensi berjumlah 6.
Titik didih unsur-unsur pada golongan VI A dari atas (oksigen) ke bawah (polonium)
yaitu semakin besar.
Titik lebur unsur-unsur pada golongan VI A atas (oksigen) ke bawah
(polonium) yaitu semakin besar. Massa jenis unsur-unsur pada golongan VI A atas
(oksigen) ke bawah (polonium) yaitu semakin besar.
Unsur-unsur pada golongan VI A mempunyai biloks yang hampir sama yaitu -
2, 4, dan 6. Unsur-unsur pada golongan VI A mempunyai berakhir pada kulit np
4
.
Unsur-unsur pada golongan VI A memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda-beda
dalam aspek pengertian, sifat fisik dan kimia, keberadaan di alam dan kegunaan.

3.2 Saran
Sebelum mengerjakan makalah ini, alangkah lebih baiknya terlebih dahulu memahami
tentang materi unsur-unsur pada golongan VI A agar lebih mudah untuk dikerjakan.
Buatlah sebuah peta konsep tentang unsur-unsur pada golongan VI A agar lebih
mudah untuk dipahami.







DAFTAR PUSTAKA


26
Anshory, Irfan dan Achmad, Hiskia. 2000. KIMIA SMU untuk kelas 3. Bandung :
Erlangga.
Sudarmo, unggul. 2006. KIMIA untuk kelas XII. Jakarta : Phibeta.
Hidayat, Jamiludin. 2007. KIMIA untuk SMA/MA kelas XII. Ciamis : CV Arya Duta.
Justiana, sandri dan Muchtaridi. 2009. KIMIA 3 SMA kelas XII. Jakarta : Yudistira.
Justiana, sandri dan Muchtaridi. 2009. KIMIA 1 SMA kelas X. Jakarta : Yudistira.

Anda mungkin juga menyukai