Anda di halaman 1dari 14

OKSIGEN

Di susun

Oleh:

KELOMPOK OKSIGEN
Nama Anggota : Anis Ilyana (2114401011)
Uliyana (2114401041)
Putro Salsabila (2114401031)
Natasya Lutfia (2114401029)
Husnul mawaddah (2114401003)
Munawar Zikri (2114401027)
Miftahul ahyar (2114401022)
MK : Keperawatan Dasar
Prodi : D3 Keperawatan

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


AKADEMIK KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH BIREUEN
2022

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmatnya serta hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan
tugas mata kuliah ini. Sholawat serta salam tetap terlimpah curahkan kepada Nabi
besar kita, Nabi Muhammad SAW kepada keluarganya dan para sahabatnya serta
sampai kegenerasi berikutnya sampai akhir zaman.

Tugas ini dapat di selesaikan atas izin Allah SWT serta bantuan dan
dukungan dari dosen saya dan teman yang memberikan semangat dan motivasi
kami ucapkan kepada Dosen Pengasuh yang telah memberikan dorongan kepada
saya sehingga selesainya tugas yang saya buat dan saya menyadari bahwa dalam
penyusunan ini jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan kemampuan saya
dalam ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas. Oleh karena itu saya harapkan
kritik dan saran dari dosen kami dan teman-teman semua.

Kami ucapkan terima kasih atas semua dukungan dan bantuan yang telah
memberikan pengetahuan. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan
menambah wawasan bagi para pembaca. Amin.

Bireuen, Maret 2022

Penyusun

1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Oksigen merupakan salah satu komponen terpenting untuk kelangsungan
hidup manusia. Atmosfer bumi terdiri dari 20,95% gas oksigen, jumlah ini
merupakan terbanyak kedua setelah nitrogen 78,08%. Oksigen berasal dari
fotosintesis tumbuhan darat dan organisme di laut. Disamping keberadaan oksigen
yang bebas di alam, oksigen juga dimanfaatkan untuk bahan bakar roket,
ekspedisi luar angkasa, keperluan industri dan keperluan medis di rumah
sakit. Oksigen dikemas dalam tabung-tabung yang terbuat dari baja dan
disimpan di ruangan khusus. Tabung berisi oksigen memiliki tekanan yang
tinggi sehingga berbahaya jika terjadi kebocoran. Kebocoran tersebut dapat
memicu kebakaran bahkan ledakan yang dapat mengancam keselamatan
orang di sekitar tempat penyimpanan oksigen. Oksigen merupakan gas yang
mudah terbakar karena sifatnya yang reaktif, oksigen juga tidak berbau, tidak
berwarna dan tidak berasa sehingga sulit untuk mengetahui bahwa telah terjadi
kebocoran.
Untuk mengetahui apabila ada kebocoran oksigen di tempat-tempat
penyimpanan, maka dibutuhkan sensor yang dapat mendeteksi kebocoran
tersebut. Sensor gas telah banyak dikembangkan dengan menggunakan
bahan semikonduktor logam oksida seperti TiO2, ZnO, CuO. Kelebihan
sensor gas dengan bahan semikonduktor logam oksida adalah biaya yang
diperlukan lebih murah dan dapat dibuat dengan metode sederhana.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian Oksigen?
2. Jelaskan Karakteristik Oksigen?
3. Bagaimana Sifat Fisik Oksigen?
4. Dimanakah Keberadaan Oksigen di Bumi?
5. Jelaskan Sejarah Oksigen?
6. Apa Manfaat Oksigen?

2
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian Oksigen
2. Untuk mengetahui Karakteristik Oksigen
3. Untuk mengetahui Sifat Fisik Oksigen
4. Untuk mengetahui Keberadaan Oksigen di Bumi
5. Untuk mengetahui Sejarah Oksigen
6. Untuk mengetahui Manfaat Oksigen

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Oksigen


Oksigen atau zat asam adalah unsur kimia dalam sistem tabel periodik
yang mempunyai lambang O dan nomor atom 8. Ia merupakan unsur golongan
kalkogen dan dapat dengan mudah bereaksi dengan hampir semua unsur lainnya
(utamanya menjadi oksida). Pada Temperatur dan tekanan standar, dua atom
unsur ini berikatan menjadi dioksigen, yaitu senyawa gas diatomik dengan rumus
O2 yang tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau. Oksigen merupakan
unsur paling melimpah ketiga di alam semesta berdasarkan massa dan unsur
paling melimpah di kerak Bumi. Gas oksigen diatomik mengisi 20,9% volume
atmosfer bumi.
Semua kelompok molekul struktural yang terdapat pada organisme hidup,
seperti protein, karbohidrat, dan lemak, mengandung oksigen. Demikian pula
senyawa anorganik yang terdapat pada cangkang, gigi, dan tulang hewan. Oksigen
dalam bentuk O2 dihasilkan dari air oleh sianobakteri, ganggang, dan tumbuhan
selama fotosintesis, dan digunakan pada respirasi sel oleh hampir semua makhluk
hidup. Oksigen beracun bagi organisme anaerob, yang merupakan bentuk
kehidupan paling dominan pada masa-masa awal evolusi kehidupan. O2
kemudian mulai berakumulasi pada atomsfer sekitar 2,5 milyar tahun yang lalu.
Terdapat pula alotrop oksigen lainnya, yaitu ozon (O3). Lapisan ozon pada
atomsfer membantu melindungi biosfer dari radiasi ultraviolet, namun pada
permukaan bumi ia adalah polutan yang merupakan produk samping dari asbut.
Oksigen secara terpisah ditemukan oleh Carl Wilhelm Scheele di Uppsala
pada tahun 1773 dan Joseph Priestley di Wiltshire pada tahun 1774. Temuan
Priestley lebih terkenal oleh karena publikasinya merupakan yang pertama kali
dicetak. Istilah oxygen diciptakan oleh Antoine Lavoisier pada tahun 1777, yang
eksperimennya dengan oksigen berhasil meruntuhkan teori flogiston pembakaran
dan korosi yang terkenal. Oksigen secara industri dihasilkan dengan distilasi
bertingkat udara cair, dengan munggunakan zeolit untuk memisahkan karbon

4
dioksida dan nitrogen dari udara, ataupun elektrolisis air, dll. Oksigen digunakan
dalam produksi baja, plastik, dan tekstil, ia juga digunakan sebagai propelan
roket, untuk terapi oksigen, dan sebagai penyokong kehidupan pada pesawat
terbang, kapal selam, penerbangan luar angkasa, dan penyelaman.

2.2 Karakteristik Oksigen


a. Struktur oksigen
Pada temperatur dan tekanan standar, oksigen berupa gas tak
berwarna dan tak berasa dengan rumus kimia O2, di mana dua atom
oksigen secara kimiawi berikatan dengan konfigurasi elektron triplet spin.
Ikatan ini memiliki orde ikatan dua dan sering dijelaskan secara sederhana
sebagai ikatan ganda ataupun sebagai kombinasi satu ikatan dua elektron
dengan dua ikatan tiga elektron.
Oksigen triplet merupakan keadaan dasar molekul O2. Konfigurasi
elektron molekul ini memiliki dua elektron tak berpasangan yang
menduduki dua orbital molekul yang berdegenerasi. Kedua orbital ini
dikelompokkan sebagai antiikat (melemahkan orde ikatan dari tiga
menjadi dua), sehingga ikatan oksigen diatomik adalah lebih lemah
daripada ikatan rangkap tiga nitrogen.
Dalam bentuk triplet yang normal, molekul O2 bersifat
paramagnetik oleh karena spin momen magnetik elektron tak berpasangan
molekul tersebut dan energi pertukaran negatif antara molekul O2 yang
bersebelahan. Oksigen cair akan tertarik kepada magnet, sedemikiannya
pada percobaan laboratorium, jembatan oksigen cair akan terbentuk di
antara dua kutub magnet kuat.
Oksigen singlet, adalah nama molekul oksigen O2 yang kesemuaan
spin elektronnya berpasangan. Ia lebih reaktif terhadap molekul organik
pada umumnya. Secara alami, oksigen singlet umumnya dihasilkan dari air
selama fotosintesis. Ia juga dihasilkan di troposfer melalui fotolisis ozon
oleh sinar berpanjang gelombang pendek, dan oleh sistem kekebalan tubuh
sebagai sumber oksigen aktif. Karotenoid pada organisme yang

5
berfotosintesis (kemungkinan juga ada pada hewan) memainkan peran
yang penting dalam menyerap oksigen singlet dan mengubahnya menjadi
berkeadaan dasar tak tereksitasi sebelum ia menyebabkan kerusakan pada
jaringan.

b. Alotrop
Alotrop oksigen elementer yang umumnya ditemukan di bumi
adalah dioksigen O2. Ia memiliki panjang ikat 121 pm dan energi ikat 498
kJ·mol-1. Altrop oksigen ini digunakan oleh makhluk hidup dalam
respirasi sel dan merupakan komponen utama atmosfer bumi.
Trioksigen (O3), dikenal sebagai ozon, merupakan alotrop oksigen
yang sangat reaktif dan dapat merusak jaringan paru-paru. Ozon
diproduksi di atmosfer bumi ketika O2 bergabung dengan oksigen atomik
yang dihasilkan dari pemisahan O2 oleh radiasi ultraviolet (UV). Oleh
karena ozon menyerap gelombang UV dengan sangat kuat, lapisan ozon
yang berada di atmosfer berfungsi sebagai perisai radiasi yang melindungi
planet. Namun, dekat permukaan bumi, ozon merupakan polutan udara
yang dibentuk dari produk sampingan pembakaran otomobil.
Molekul metastabil tetraoksigen (O4) ditemukan pada tahun 2001,
dan diasumsikan terdapat pada salah satu enam fase oksigen padat. Hal ini
dibuktikan pada tahun 2006, dengan menekan O2 sampai dengan 20 GPa,
dan ditemukan struktur gerombol rombohedral O8. Gerombol ini
berpotensi sebagai oksidator yang lebih kuat daripada O2 maupun O3, dan
dapat digunakan dalam bahan bakar roket. Fase logam oksigen ditemukan
pada tahun 1990 ketika oksigen padat ditekan sampai di atas 96 GPa.
Ditemukan pula pada tahun 1998 bahwa pada suhu yang sangat rendah,
fase ini menjadi superkonduktor.

6
2.3 Sifat Fisik Oksigen
Oksigen lebih larut dalam air daripada nitrogen. Air mengandung sekitar
satu molekul O2 untuk setiap dua molekul N2, bandingkan dengan rasio
atmosferik yang sekitar 1:4. Kelarutan oksigen dalam air bergantung pada suhu.
Pada suhu 0 °C, konsentrasi oksigen dalam air adalah 14,6 mg·L−1, manakala
pada suhu 20 °C oksigen yang larut adalah sekitar 7,6 mg·L−1. Pada suhu 25 °C
dan 1 atm udara, air tawar mengandung 6,04 mililiter (mL) oksigen per liter,
manakala dalam air laut mengandung sekitar 4,95 mL per liter. Pada suhu 5 °C,
kelarutannya bertambah menjadi 9,0 mL (50% lebih banyak daripada 25 °C) per
liter untuk air murni dan 7,2 mL (45% lebih) per liter untuk air laut.
Oksigen mengembun pada 90,20 K (−182,95 °C, −297,31 °F), dan
membeku pada 54.36 K (−218,79 °C, −361,82 °F). Baik oksigen cair dan oksigen
padat berwarna biru langit. Hal ini dikarenakan oleh penyerapan warna merah.
Oksigen cair dengan kadar kemurnian yang tinggi biasanya didapatkan dengan
distilasi bertingkat udara cair; Oksigen cair juga dapat dihasilkan dari
pengembunan udara, menggunakan nitrogen cair dengan pendingin. Oksigen
merupakan zat yang sangat reaktif dan harus dipisahkan dari bahan-bahan yang
mudah terbakar.

2.4 Keberadaan Oksigen di Bumi


Menurut massanya, oksigen merupakan unsur kimia paling melimpah di
biosfer, udara, laut, dan tanah bumi. Oksigen merupakan unsur kimia paling
melimpah ketiga di alam semesta, setelah hidrogen dan helium. Sekitar 0,9%
massa Matahari adalah oksigen. Oksigen mengisi sekitar 49,2% massa kerak bumi
dan merupakan komponen utama dalam samudera (88,8% berdasarkan massa).
Gas oksigen merupakan komponen paling umum kedua dalam atmosfer bumi,
menduduki 21,0% volume dan 23,1% massa (sekitar 1015 ton) atmosfer. Bumi
memiliki ketidaklaziman pada atmosfernya dibandingkan planet-planet lainnya
dalam sistem tata surya karena ia memiliki konsentrasi gas oksigen yang tinggi di
atmosfernya. Bandingkan dengan Mars yang hanya memiliki 0,1% O2
berdasarkan volume dan Venus yang bahkan memiliki kadar konsentrasi yang

7
lebih rendah. Namun, O2 yang berada di planet-planet selain bumi hanya
dihasilkan dari radiasi ultraviolet yang menimpa molekul-molekul beratom
oksigen, misalnya karbon dioksida.
Konsentrasi gas oksigen di Bumi yang tidak lazim ini merupakan akibat
dari siklus oksigen. Siklus biogeokimia ini menjelaskan pergerakan oksigen di
dalam dan di antara tiga reservoir utama bumi: atmosfer, biosfer, dan litosfer.
Faktor utama yang mendorong siklus oksigen ini adalah fotosintesis. Fotosintesis
melepaskan oksigen ke atmosfer, manakala respirasi dan proses pembusukan
menghilangkannya dari atmosfer. Dalam keadaan kesetimbangan, laju produksi
dan konsumsi oksigen adalah sekitar 1/2000 keseluruhan oksigen yang ada di
atmosfer setiap tahunnya.
Oksigen bebas juga terdapat dalam air sebagai larutan. Peningkatan
kelarutan O2 pada temperatur yang rendah memiliki implikasi yang besar pada
kehidupan laut. Lautan di sekitar kutub bumi dapat menyokong kehidupan laut
yang lebih banyak oleh karena kandungan oksigen yang lebih tinggi. Air yang
terkena polusi dapat mengurangi jumlah O2 dalam air tersebut. Para ilmuwan
menaksir kualitas air dengan mengukur kebutuhan oksigen biologis atau jumlah
O2 yang diperlukan untuk mengembalikan konsentrasi oksigen dalam air itu
seperti semula.

2.5 Sejarah Oksigen


Salah satu percobaan pertama yang menginvestigasi hubungan antara
pembakaran dengan udara dilakukan oleh seorang penulis Yunani abad ke-2,
Philo dari Bizantium. Dalam karyanya Pneumatica, Philo mengamati bahwa
dengan membalikkan labu yang di dalamnnya terdapat lilin yang menyala dan
kemudian menutup leher labu dengan air akan mengakibatkan permukaan air yang
terdapat dalam leher labu tersebut meningkat. Philo menyimpulkan bahwa
sebagian udara dalam labu tersebut diubah menjadi unsur api, sehingga dapat
melepaskan diri dari labu melalui pori-pori kaca. Beberapa abad kemudian,
Leonardo da Vinci merancang eksperimen yang sama dan mengamati bahwa
udara dikonsumsi selama pembakaran dan respirasi.

8
Salah satu percobaan pertama yang menginvestigasi hubungan antara
pembakaran dengan udara dilakukan oleh seorang penulis Yunani abad ke-2,
Philo dari Bizantium. Dalam karyanya Pneumatica, Philo mengamati bahwa
dengan membalikkan labu yang di dalamnnya terdapat lilin yang menyala dan
kemudian menutup leher labu dengan air akan mengakibatkan permukaan air yang
terdapat dalam leher labu tersebut meningkat. Philo menyimpulkan bahwa
sebagian udara dalam labu tersebut diubah menjadi unsur api, sehingga dapat
melepaskan diri dari labu melalui pori-pori kaca. Beberapa abad kemudian,
Leonardo da Vinci merancang eksperimen yang sama dan mengamati bahwa
udara dikonsumsi selama pembakaran dan respirasi.
Pada akhir abad ke-17, Robert Boyle membuktikan bahwa udara
diperlukan dalam proses pembakaran. Kimiawan Inggris, John Mayow,
melengkapi hasil kerja Boyle dengan menunjukkan bahwa hanya sebagian
komponen udara yang ia sebut sebagai spiritus nitroaereus atau nitroaereus yang
diperlukan dalam pembakaran.[50] Pada satu eksperimen, ia menemukan bahwa
dengan memasukkan seekor tikus ataupun sebatang lilin ke dalam wadah
penampung yang tertutup oleh permukaan air akan mengakibatkan permukaan air
tersebut naik dan menggantikan seperempatbelas volume udara yang hilang. Dari
percobaan ini, ia menyimpulkan bahwa nitroaereus digunakan dalam proses
respirasi dan pembakaran.
Mayow mengamati bahwa berat antimon akan meningkat ketika
dipanaskan. Ia menyimpulkan bahwa nitroaereus haruslah telah bergabung dengan
antimon. Ia juga mengira bahwa paru-para memisahkan nitroaereus dari udara dan
menghantarkannya ke dalam darah, dan panas tubuh hewan serta pergerakan otot
akan mengakibatkan reaksi nitroaereus dengan zat-zat tertentu dalam tubuh.
Laporan seperti ini dan pemikiran-pemikiran serta percobaan-percobaan lainnya
dipublikasikan pada tahun 1668 dalam karyanya Tractatus duo pada bagian "De
respiratione".

9
2.6 Manfaat Oksigen
1. Memperlancar Sistem Pencernaan, Mengkonsumsi Air Kesehatan yang
bisa dibeli di pen- Jual Air dalam jumlah cukup setiap hari akan
memperlancar sistem pencernaan sehingga kita akan terhindari dari
masalah-masalah pencernaan seperti maag ataupun sembelit. Pembakaran
kalori juga akan berjalan efisien.
2. Air Oxy Membantu Memperlambat Tumbuhnya Zat-Zat Penyebab
Kanker, plus mencegah penyakit batu ginjal dan hati. Minum Air Oxigen
akan membuat tubuh lebih berenergi.
3. Perawatan Kecantikan, Bila kurang minum Air Oxygen, tubuh akan
menyerap kandungan air dalam kulit sehingga kulit menjadi kering dan
berkerut. Selain itu, Oxygen Water dapat melindungi kulit dari luar,
sekaligus melembabkan dan menyehatkan kulit. Untuk menjaga
kecantikan pun, kebersihan tubuh pun harus benar-benar diperhatikan,
ditambah lagi minum Oxy Water 8 - 10 gelas sehari.
4. Untuk Kesuburan, Meningkatkan produksi hormon testosteron pada pria
serta hormon estrogen pada wanita.
5. Menyehatkan Jantung, Air Kesehatan juga diyakini dapat ikut
menyembuhkan penyakit jantung, rematik, kerusakan kulit, penyakit
saluran papas, usus, dan penyakit kewanitaan, yang bisa didapatkan di
penJual Air. Bahkan saat ini cukup banyak pengobatan altenatif yang
memanfaatkan kemanjuran Air Oxy.
6. Sebagai Obat Stroke, Air Oxigen panas tak hanya digunakan untuk
mengobati berbagai penyakit kulit, tapi juga efektif untuk mengobati
lumpuh, seperti karena stroke. Sebab, Air Oxygen tersebut dapat
membantu memperkuat kembali otot-otot dan ligamen serta memperlancar
sistem peredaran darah dan sistem pernapasan.
7. Efek Relaksasi, Cobalah berdiri di bawah shower dan rasakan efeknya di
tubuh. Pancuran Oxygen Water yang jatuh ke tubuh terasa seperti pijatan
dan mampu menghilangkan rasa capek karena terasa seperti dipijat.
Sejumlah pakar pengobatan alternatif mengatakan, bahwa bersentuhan

10
dengan Oxy Water mancur, berjalan-jalan di sekitar air terjun akan
memperoleh khasiat ion-ion negatif. Ion-ion negatif yang timbul karena
butiran-butiran air yang berbenturan itu bisa meredakan rasa sakit,
menetralkan racun, memerangi penyakit, serta membantu menyerap dan
memanfaatkan oksigen.
8. Menguruskan Badan, Air putih yang bisa didapatkan melalui Bisnis Air
juga bersifat menghilangkan kotoran-kotoran dalam tubuh yang akan lebih
cepat keluar lewat urine.
9. Tubuh Lebih Bugar, Khasiat air yang biasanya dibeli lewat Bisnis Air tak
hanya untuk membersihkan tubuh saja tapi juga sebagai zat yang sangat
diperlukan tubuh. Kita mungkin lebih dapat bertahan kekurangan makan
beberapa hari ketimbang kurang air
10. Penyeimbang tubuh, Jumlah air yang menurun dalam tubuh, fungsi organ-
organ tubuh juga akan menurun dan lebih mudah terganggu oleh bakteri,
virus. Namun, tubuh manusia mempunyai mekanisme dalam
mempertahankan keseimbangan asupan air yang masuk dan yang
dikeluarkan. Rasa haus pada setiap orang merupakan mekanisme normal
dalam mempertahankan asupan air dalam tubuh. Air yang dibutuhkan
tubuh kira-kira 2-2,5 l (8 - 10 gelas) per hari.

Tubuh akan menurun kondisinya bila kadar air menurun dan kita tidak
segera memenuhi kebutuhan air tubuh tersebut. Kardiolog dari AS, Dr James M.
Rippe memberi saran untuk minum air paling sedikit seliter lebih banyak dari apa
yang dibutuhkan rasa haus kita. Pasalnya, kehilangan 4% cairan saja akan
mengakibatkan penurunan kinerja kita sebanyak 22 %! Bisa dimengerti bila
kehilangan 7%, kita akan mulai merasa lemah dan lesu.

11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Di luar kebutuhan untuk bernapas, oksigen memiliki kandungan paling
vital untuk tubuh. Oksigen umumnya diketahui berasal dari udara yang kita hirup
dari luar dan masuk ke dalam tubuh.
Padahal, banyak cara yang dapat dilakukan untuk membuat oksigen dapat masuk
dan berfungsi secara baik demi kelangsungan hidup. Menangkap oksigen untuk
tubuh bisa dilakukan dengan beberapa cara, di antaranya menghirup secara
langsung dari luar tubuh, ataupun memasukkannya melalui minuman. Salah satu
cara, melalui secangkir teh.
Peran oksigen, seperti dikatakan oleh peraih nobel dua kali untuk
penelitian kanker, Dr Otto Walburg sangat penting. Pasalnya, penyebab utama sel
berubah menjadi kanker disebabkan kurangnya oksigen. Keberadaan oksigen
memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Hal itu juga diakui dalam
dunia medis. Seberapa penting kandungan oksigen tergambar dari laporan singkat
penelitian yang dilakukan para ahli di Universitas Oxford, Inggris. Penelitan
mencatat oksigen bisa dijadikan medium radioterapi yang efektif guna merendam
bahaya kanker.

3.2 Saran
Jagalah kelestarian lingkungan, agar dapat memenuhi kebutuhan oksigen
bagi kehidupan mahluk hidup, karena seperti yang telah dibahas diatas banyak
manfaat dari oksigen bagi kehidupan mahluk hidup, bagkan oksigen merupakan
kebutuhan vital dalam hidup kita, go green.

12
DAFTAR PUSTAKA

Aladin, Andi. 2010. Kimia Umum Kesehatan. Makassar: Pustaka Pelajar.

Budi, Sentot. 2008. Kimia 3, Berbasis Eksperimen. Jakarta: Tiga serangkai.


www.wikipwdia.com. 08 januari 2011. http://id.wikipedia.org/wiki/Oksigen.
Jakarta: Wikipedia. www.republika.ac.id. 08 Januari 2011.

http://republika.co.id/berita/66891/Oksigen_Redam_Bahaya_Kanker. Jakarta:
Republika. www.gulungkabel.blogspot.com. 08 Januari 2011.

http://gulungkabel.blogspot.com/2009/03/manfaat-oxygen-drinking-water.html. Ja
karta: Gulung Kabel Blogspot. www.rileks.com. 08 Januari
2011. http://www.rileks.com. Jakarta: Rileks.

13

Anda mungkin juga menyukai