Anda di halaman 1dari 6

Nama : Mita Nurlaili

NIM : 1710129220013
Mata Kuliah : Logam dan Nonlogam

Golongan VIIA: HALOGEN


1. Mengapa fluorin hanya dapat memiliki bilangan oksidasi -1 sedangkan halogen
lainnya bisa memiliki beberapa bilangan oksidasi?
Jawab:
Karena Halogen memiliki afinitas elektron yang sangat negatif dan paling sering
mencapai konfigurasi gas mulia dengan cara mendapatkan satu elektron
membentuk keadaan oksidasi -1. Fluorin merupakan unsur paling elektronegatif,
berada dalam senyawanya hanya dalam bentuk oksidasi -1. Halogen lainnya
memiliki keadaan oksidasi positif hingga +7 dalam senyawa yang mengandung
atom yang lebih elektronegatif seperti O
2. Apa sebabnya pada suhu kamar dan tekanan 1 atm I2 berwujud padat, sedangkan
unsur halogen lainnya tidak padat, misalnya Br2 cair, Cl2 dan F2 gas?
Jawab:
Karena molekul mengalami gaya dispersi London. Sehingga I2 besar dan paling
terpolarisasi di antara molekul diatomik halogen lainnya, gaya intermolekular di
antara molekul I2 merupakan yang paling kuat. Akibatnya, I2 memiliki titik leleh
dan titik didih tinggi. Pada suhu kamar dan tekanan 1 atm, I2 berwujud padat,
Br2 cair, Cl2 dan F2 gas
3. Mengapa klorin dapat diproduksi dengan cara elektrolisis lelehan garam NaCl
maupun larutan NaCl, sedangkan fluorin tidak bisa dibuat dengan cara tersebut?
Jawab:
Fluorin tidak dapat dihasilkan dengan oksidasi elektrolisis larutan garam
fluorida karena molekul air lebih mudah dioksidasi dibandingkan F–. Dalam
prakteknya, F2 dihasilkan dari oksidasi elektrolisis larutan KF dalam HF
anhidrat.
4. Unsur halogen digunakan untuk apa saja?
Jawab:
 Fluorin digunakan untuk membuat fluorokarbon, suatu senyawa yang sangat
stabil yang digunakan sebagai pelumas, plastik dan pendingin pada lemari es.
 Klorin digunakan dalam produksi senyawa organik yang mengandung klor,
seperti vinil klorida (C2H3Cl), yang digunakan dalam pembuatan plastik
polivinil klorida (PVC). Klorin juga digunakan dalam pengolahan air untuk
mengoksidasi dan membunuh bakteri.
 Natrium hipklorit (NaClO) merupakan bahan aktif dalam cairan pemutih.
 Iodin umumnya digunakan sebagai KI atau KIO3 dalam garam meja.
5. Hidrogen halida dapat dibuat dari reaksi garam halida dengan asam kuat yang
tidak mudah menguap, namun asam tersebut bisa mengoksidasi ion halida
tertentu. Bagaimanakah cara mencegahnya?
Jawab:
Oksidasi yang tak diinginkan tersebut dapat dihindarkan dengan penggunaan
H3PO4 yang merupakan oksidator lebih lemah dibandingkan H2SO4. Asam
fluorida mudah bereaksi dengan silika, SiO2 , membentuk asam
heksafluorosilikat, H2SiF6 .
SiO2(s) + 6HF(aq) → H2SiF6(aq) + 2H2O(l)
6. Apa sebabnya atom I dapat membentuk senyawa ICl3 dan ICl5 sedangkan atom
Br hanya bisa membentuk senyawa BrCl.
Jawab:
ICl3 dan ICl5 merupakan satu-satunya senyawa antarhalogen besar yang
mengandung bukan atom F, atom I yang besar mampu mengakomodasi 5 atom
Cl, sedangkan Br tidak cukup besar bahkan untuk membentuk BrCl3. Semua
senyawa antarhalogen merupakan oksidator kuat.
OKSIGEN
1. Fakta apa yang mendukung bahwa oksigen lebih stabil jika bersenyawa dengan
unsur lain dibanding sebagai molekul O2.
Jawab:
Konfigurasi elektron atom oksigen adalah [He]2s22p4. Jadi, oksigen melengkapi
konfigurasi menjadi oktet dengan menangkap dua elektron membentuk ion
oksida, O2- atau pemakaian bersama dua elektron. Dalam senyawa kovalennya,
oksigen cenderung membentuk dua ikatan, baik itu sebagai dua ikatan tunggal
seperti dalam H2O atau sebagai sebuah ikatan rangkap dua seperti dalam
formaldehid (H2C=O). Ikatan rangkap dua juga terdapat dalam molekul O2.
Ikatan dalam O2 sangat kuat (entalpi ikatan = 495 kJ/mol). Oksigen juga
membentuk ikatan sangan kuat dengan kebanyakan unsur lain. Akibatnya,
kebanyakan unsur yang mengandung oksigen secara termodinamika lebih stabil
daripada O2.
2. Reaksi O2 tanpa katalis memiliki energi aktivasi tinggi, atau memerlukan suhu
tinggi baru reaksinya berlangsung dengan laju yang berarti. Apa keuntungan dari
sifat oksigen seperti ini?
Jawab:
Tanpa adanya katalis, reaksi-reaksi O2 memiliki energi aktivasi tinggi sehingga
memerlukan suhu tinggi supaya berlangsung dengan laju yang berarti. Sesaat
reaksi eksotermik dimulai, terjadi peningkatan laju reaksi yang sangat cepat,
menghasilkan reaksi yang sangat eksplosif.
3. Bagaimana cara memisah nitrogen dari oksigen pada proses isolasi oksigen dari
udara?
Jawab:
Proses yang digunakan untuk memisahkan antara oksigen dan nitrogen
berdasarkan beda titik didihnya digunakan distilasi cryogenic. Metode distilasi
kriogenik dilakukan dengan menurunkan temperatur tinggi hingga mencapai
temperatur yang sangat rendah. Prinsip metode ini adanya kesetimbangan uap
dan cair, sehingga untuk memisahkannya udara harus dicairkan terlebih dahulu.
Proses yang terlibat dalam metode kriogenik ini adalah proses kompresi,
refrigerasi, liquiding dan distilasi.
4. Penggunaan utama oksigen terutama untuk apa saja?
Jawab:
Osigen merupakan oksidator yang paling banyak digunakan. Hampir setengah
dari O2 yang diproduksi digunakan di industri baja, terutama untuk
menghilangkan pengotor dari baja. Oksigen juga digunakan sebagai pemutih
pulp dan kertas. Di bidang kesehatan digunakan untuk meringankan kesulitan
bernafas. Oksigen juga digunakan bersama asetelina pada proses pengelasan.
5. Manakah yang lebih reaktif jika dibandingkan antara oksigen dan ozon? Jelaskan
alasannya.
Jawab:
Lebih reaktif ozon, karena ozon memiliki suatu ikatan phi yang terdelokalisasi
pada tiga atom oksigen. Ozon mudah mengalami disosiasi membentuk atom
oksigen yang reaktif.
O3(g) → O2 (g) + O(g) ΔHo = 105 kJ
Ozon merupakan oksidator lebih kuat dibandingkan dioksigen. Ozon
membentuk oksida dengan sejumlah unsur pada kondisi di mana oksigen tidak
bereaksi. Ozon mengoksidasi semua logam kecuali emas dan platina. Ozon dapat
dibuat dengan mengalirkan listrik melalui O2 kering dalam suatu pipa alir.
Muatan listrik menyebabkan ikatan O2 putus, sehingga terjadi reaksi:
3O2 (g) → 2O3 (g) ΔHo = 285 kJ
6. Oksigen umumnya memiliki bilangan oksidasi -2, mengapa senyawa oksigen
dengan fluor tidak memiliki bilangan oksidasi demikian? Berapa bilangan
oksidasi dalam senyawanya dengan flior tersebut?
Jawab:
Oksigen memiliki keelektronegatifan nomor dua setelah fluorin. Akibatnya,
oksigen memiliki bilangan oksidasi negatif dalam semua senyawanya kecuali
dengan fluorin, OF2 dan O2F2. Bilangan oksidasi -2 merupakan yang paling
umum. Senyawa dengan bilangan oksidasi -2 disebut oksida.
7. Jelaskan, kondisi yang bagaimana yang memungkinkan terbentuknya oksida
dengan bilangan oksidasi -2, -1 dan -1/2?
Jawab:
Senyawa yang memiliki ikatan O-O dan oksigen berada dalam keadaan oksidasi
-1 disebut peroksida. Oksigen yang memiliki bilangan oksidasi -1/2 dalam O2-
disebut ion superoksida. Logam-logam paling aktif (K, Rb, dan Cs) bereaksi
dengan O2 menghasilkan superoksida (KO2, RbO2 dan CsO2), sementara
dengan logam aktif di dekatnya (Na, Ca, Sr dan Ba) bereaksi membentuk
peroksida (Na2O2 , CaO2 , SrO2 dan BaO2). Logam yang kurang aktif
menghasilkan oksida biasa

Unsur-unsur Golongan VIA Lainnya: S, Se, Te


1. Mengapa unsur golongan VIA selain oksigen bisa memiliki bilangan oksidasi
positif yang besar?
Jawab:
Unsur golongan VIA memiliki konfigurasi elektron terluar ns2np4 , dengan n =
2 sampai 6. Unsur golongan VIA memperoleh konfigurasi elektron gas mulia
dengan cara penambahan dua elektron, menghasilkan bilangan oksidasi -2.
Kecuali oksigen, unsur golongan VIA juga ditemukan memiliki bilangan
oksidasi positif dan dapat berikatan dengan menggunakan kulit valensi yang
diperluas. Senyawa-senyawa seperti SF6, SeF6 dan TeF6 memiliki bilangan
oksidasi atom pusat +6.
2. Apakah gas H2S berbahaya bagi kesehatan?
Jawab:
Ya karena Hidrogen sulfida sangat toksik. Untungnya, hidung mampu
mendeteksi H2S walaupun konsenterasinya di bawah ambang batas racunnya.
3. Bagaimana cara membuat asam sulfat?
Jawab:
Dalam industri asam sulfat, SO2 yang diperoleh dari pembakaran dioksidasi
menjadi SO3 dengan katalis V2O5 atau platina. SO3 dilarutkan dalam H2SO4
karena tidak segera larut dalam air dan kemudian H2S2O7 yang dibentuk dalam
reaksi ini ditambahkan ke dalam air membentuk H2SO4 .
SO3(g) + H2SO4(l) → H2S2O7(l)
H2S2O7(l) + H2O(l) → 2H2SO4(l)

Anda mungkin juga menyukai