Anda di halaman 1dari 2

Nama : Salsabila Ardhianty

Kelas : 2 KD
Jurusan/Prodi : Teknik Kimia/D-III

NPM : 061930401342

Dosen pengampu : Hilwatullisan,S.T.,M.T

SATUAN PROSES
Selasa, 23 Juni 2020

BAB EPOKSIDA
Pertanyaan :
1. Apa yang dimaksud dengan senyawa Epoksida?
2. Tuliskan reaksi pembuatan Epoksida
3. Bagaimana Sifat Fisik dan Kimianya?
4. Bagaimana cara penamaan Epoksida?

Jawaban :
1. Senyawa Epoksida adalah eter siklik dengan cincin tiga anggota. Cincin ini kira-kira membentuk
suatu segitiga sama sisi, yang membuatnya tegang, dan karenanya sangat reaktif, lebih
dibandingkan eter lainnya. Senyawa ini diproduksi dalam skala besar untuk berbagai aplikasi.
Secara umum, epoksida dengan berat molekul rendah tidak berwarna dan tidak reaktif, serta
sering kali mudah menguap Dalam tatanama IUPAC, epoksida disebut oksirana. Epoksida paling
sederhana memiliki nama umum etilena oksida.

2. Reaksi pembukaan-cincin mendominasi reaktivitas epoksida—mereka adalah elektrofil yang


potensial. Alkohol, air, amina, tiol dan banyak pereaksi lainnya dapat bertindak sebagai nukleofil
untuk reaksi ini. Reaksi ini adalah dasar bagi pembentukan perekat epoksi dan produksi glikol.
Dalam kondisi asam, posisi serangan nukleofil dipengaruhi baik oleh efek sterik (seperti yang
biasa terlihat dalam reaksi SN2) dan oleh kestabilan karbokation (seperti yang biasa terlihat
dalam reaksi SN1). Hidrolisis suatu epksida dalam kehadiran suatu katalis asam menghasilkan
suatu glikol. Hidrolisis mensyaratkan adisi nukleofilik air ke epoksida. Dalam kondisi basa,
nukleofil menyerang karbon yang kurang tersubstitusi, sesuai dengan pola standar untuk proses
SN2. Ketika diperlakukan dengan tiourea, epoksida diubah menjadi sulfida, yang disebut thiirana.
Polimerisasi epoksida menghasilkan polieter, misalnya etilena oksida terpolimerisasi
menghasilkanpolietilena glikol, juga dikenal sebagai polietilena oksida.
Epoxides juga mengalami reaksi ekspansi cincin, diilustrasikan dengan penyisipan karbon
dioksida untuk menghasilkan karbonat siklik.

3. EPOKSIDA
 Sifat Fisika
1. Epoksida jauh lebih reaktif dari eter sederhana karena regangan cincin.
2. Mirip dengan eter analog
3. Membuka cincin dapat mengurangi ketegangan cincin
4. Epoksida dapat bereaksi dengan berbagai macam nukleofil
 Sifat Kimia
1. Epoksida secara signifikan lebih reaktif daripada eter sederhana
2. Sistem cincin kecil memiliki regangan cincin tinggi yang dapat putus dengan membuka
cincin
3. Nukleofil menyerang C pada ikatan CO, sehingga dapat terjadinya pembukaan cincin
4. Tegangan dan cincin dengan tiga anggota ini membuat senyawa epoksida menjadi lebih
reaktif daripada eter asiklik

4. Senyawa yang mengandung gugus fungsional epoksida dapat disebut sebagai epoksi, epoksida,


oksirana, dan etoksilin. Epoksida sederhana terkadang dirujuk sebagai oksida. Karenanya,
epoksida etilena (C2H4) merupakan etilena oksida (C2H4O). Kebanyakan senyawa ini memiliki
nama trivial, etilena oksida disebut sebagai "oksirana." Beberapa nama menekankan
kehadiran gugus fungsional epoksida, seperti pada senyawa 1,2-epoksisikloheptana, yang dapat
pula disebut sebagai 1,2-heptena oksida.
Suatu polimer yang terbentuk dari prekursor epoksida disebut sebagai epoksi, tapi material
tersebut tidak mengandung gugus epoksida (atau hanya berisi beberapa gugus epoksi sisa yang
tetap tidak bereaksi dalam pembentukan resin).

Anda mungkin juga menyukai