Anda di halaman 1dari 23

Senyawa Epoksida

Emelina (1800069)
Isfa Wislyani
Dinda
Tobby Pratama(1800102)
awila
Tata nama IUPAC
epoksida Alkena
oksida

Epoksi
Sifat-sifat
Epoksidasi
epoksida
Kimia
Reaksi
pembentukan Fisika
epoksidasi

Aplikasi
senyawa
epoksidasi
Epoksidasi
• Epoksidasi adalah eter siklik dengan cincin tiga
anggota. Dalam tata nama IUPAC, epoksida
disebut oksirana. Epoksidasi paling sederhana
memiliki nama umum etilena oksida
Tata nama epoksidasi
• Berikut aturan penamaan epoksidasi
berdasarkan IUPAC:
• 1. rantai utamanya, gugus eter siklik yang
memiliki atom O yang berikatan dengan 2 atom
C, dengan nama “OKSIRANA”
• 2. rantai cabangnya yang berikatan dengan gugus
atom C rantai induknya
• 3. penomorannya untuk cabangnya dimulai dari
O. seperti contoh dibawah ini.
Tata nama epoksidasi
Contoh- contoh senyawa epoksidasi
Tata nama epoksidasi
• Metode alkena oksida:
• Penamaan senyawa epoksidasi terdiri dari 2 kata yaitu
alkena oksida
• 1. rantai induk dari epoksida diberi nama alkena, karena
jika ikatan atom C dengan oksigen maka ikatannya menjadi
ikatan rangkap 2, misalnya metena, etena, propena dll
• 2. dan ditambahkan dengan nama cabangnya, yaitu oksida
• 3. jika memiliki cabang, nomor cabang diberi dengan
nomor terendah dan nomor cabang dimulai dari atom O
Contoh senyawa epoksidasi
Tata nama epoksidasi
• Metode epoksi:
• 1. nama untuk rantai panjang senyawa epoksida,
berdasarkan rantai terpanjang dengan adanya ikatan
atom C-O
• 2. nama untuk rantai cabang senyawa epoksida dengan
menggunakan epoksi
• 3. nomor untuk cabang diberikan nama dengan nomor
terendah
• 4. penamaan senyawa epoksida terdiri dari dua kata
yaitu epoksi alkana
Sifat sifat senyawa epoksida
• Ada beberapa sifat-sifat kimia pada epoksida,
diantaranya :
1. Epoksidasi secara signifikan lebih reaktif dari pada eter
sederhana
2. Sistem cincin kecil memiliki regangan cincin tinggi yang
dapat putus dengan membukan cincin
3. Nukleofil menyerang C pada ikatan CO sehingga dapat
terjadinya pembukaan cincin
4. Tegangan dari cincin dengan tiga anggota ini membuat
senyawa epoksida menjadi lebih reaktif dari eter asiklik
• Ada beberapa sifat-sifat fisika epoksida
diantaranya :
• 1. epoksida jauh lebih reaktif dari eter sederhana
karena regangan cincin
• 2. mirip dengan eter analog
• 3. membuka cincin dapat mengurangi ketegangan
cincin
• 4. epoksida dapat bereaksi dengan berbagai
macam nukleofil
Reaksi pembentukan epoksida
Metode yang paling umum digunakan untuk mensintesa
epoksida adalah reaksi dari suatu alkena dengan suatu asam
peroksi organik yaitu suatu proses yang disebut epoksidasi

Dalam reaksi ini asam peroksi memberikan suatu atom


oksigen kepada alkena. Mekanismenya sebagai berikut
• Adisi oksigen pada ikatan rangkap dalam suatu
reaksi epoksidasi adalah adisi syn.
• Untuk membentuk suatu cincin dengan tiga
anggota, atom oksigen harus mengadisi kedua
atom karbon dari ikatan rangkap pada sisi
yang sama
Aplikasi senyawa epoksidasi
• 1. AEROSOL
• 2. insektisida
• 3. Epoksida sebagai pengawet organic
• Senyawa epoksida seperti etilen oksida dan
propilen oksida dapat membunuh semua
mikrobatermasuk virus dan spora. Mekanisme
epoksida tidak diketahui namun diduga gugus
hidroksiletil mengadakan reaksi alkilasi
terhadap senyawa antara yang esesnsial bagi
pertumbuhanmikroba sehingga merusak
system metabolismenya.
• 4. Epoksida Untuk membuat minyak
• Epoksidasi terhadap ikatan rangkap asam lemak
tidak jenuh dari beberapa minyak nabatitelah
dilakukan dan juga telah diterapkan dalam skala
industri. Saat ini epoksidasi minyak yang paling
banyak dikembangkan adalah epoksidasi
terhadap minyak nabati yang
memilikikandungan asam lemak tidak jenuh
tinggi seperti minyak kedelai (Goud, 2006).
Epoksida minyak dapat digunakan secara langsung sebagai
pemlastis dalam matriks polimeruntuk menghasilkan suatu
material yang sesuai untuk polivinil klorida (PVC), hal ini
sangatpenting sekali untuk mengendalikan kekentalan PVC
selama proses pembuatannya dansebagai penstabil resin PVC
untuk meningkatkan fleksibilitas, elastisitas, kekuatan dan
untuk mempertahankan stabilitas polimer terhadap perpindahan
panas dan radiasi UV. Reaktifitascincin oksiran yang tinggi
menyebabkan epoksi juga dapat digunakan sebagai bahan
bakuuntuk beberapa bahan kimia, seperti alkohol, glikol,
alkanolamin, senyawa karbonil, senyawaolefin, dan polimer
seperti poliester, poliuretan, dan resin epoksi (Gan, 1992)

Anda mungkin juga menyukai