com
Bab 1
Pendahuluan
Jumlah senyawa karbon itu sangat banyak, sehingga untuk memudahkannya senyawa-
senyawa tersebut dikelompokkan berdasarkan sifat khas yang dimiliki oleh senyawa-senyawa
tersebut. Misalnya saja senyawa karbon alkohol dan eter. Cara pengelompokkan itu dapat dilihat
dari sudut pandang tentang ketatanamaan senyawa karbon tersebut atau dilihat juga dari sifatnya,
baik sifat secara fisik maupun kimia.
Kimia senyawa karbon tersebut sebenarnya meliputi hampir setiap aspek kehidupan kita.
Misalnya saja dalam dunia medis, makanan, bahkan bahan bakar pun banyak yang terbuat dari
senyawa-senyawa karbon tersebut. Sehingga banyak manusia yang tidak memperhatikan dan
http://slidepdf.com/reader/full/eter-dan-epoksida 1/13
5/19/2018 Eter Dan Epoksida-slidepdf.com
Bab 2
Pembahasan
Eter adalah suatu senyawa organic yang mengandung gugus R-O-R ,dengan R dapat
berupa akil maupun aril. Contoh senyawa eter yang paling umum adalah pelarut dan anestetik
dietil eter (etoksietana, CH3-CH2-O-CH2-CH3). Eter sangat umum ditemukan dalam kimia
organic dan biokimia, karena gugus ini merupakan gugus penghubung pada senyawa karbohidrat
dan lignin.
Eter mempunyai rantai C-O-C yang mempunyai sudut ikatan sebesar 104,5º dan jarak
antara atom C dengan O adalah sekitar 140 pm. Halangan rotasi untuk ikatan C-O sangat kecil.
Ikatan oksigen dalam eter, alkohol dan air sangatlah mirip. Pada teori ikatan valensi, hibridisasi
3
oksi gen adalah sp .
Oksigen lebih elektronegatif daripada karbon, dengan demikian hidrogen alfa eter
bersifat lebih asam daripada hidrokarbon sederhana, tetapi jauh kurang asam dibandingkan
dengan hidrogen alfa golongan karbonil (seperti aldehida dan keton).
a. IUPAC
1) Nama sistematik eter adalah alkoksi alkana. Alkil terkecil dianggap sebagai alkoksi,
dan yang terbesar dianggap alkana. Contoh :
http://slidepdf.com/reader/full/eter-dan-epoksida 2/13
5/19/2018 Eter Dan Epoksida-slidepdf.com
3) Gugus alkoksi merupakan salah satu substituen , sehingga penulisan namanya harus
berdasarkan urutan abjad huruf pertama nomor substituent. Contoh :
4) Awalan di-, tri-, sek-, ters-, tidak perlu diperhatikan dalam penentuan urutan abjad
sedangkan awalan yang tidak dipisahkan dengan tanda hubung (antara lain : iso-, dan neo-)
diperhatikan dalam penentuan urutan abjad. Contoh :
b. Trivial
1) Tentukan gugus-gugus alkil (substituen) yang mengikat gugus eter (-O-). Contoh :
http://slidepdf.com/reader/full/eter-dan-epoksida 3/13
5/19/2018 Eter Dan Epoksida-slidepdf.com
C-O tidak dapat meniadakan satu sama lainnya. Eter lebih polar daripada alkena, namun tidak
sepolar alkohol, ester, ataupun amida. walau demikian, keberadaan dua pasangan elektron
menyendiri pada atom oksigen eter, memungkinkan eter berikatan hidrogen dengan molekul
air.Eter dapat dipisahkan secara sempurna melalui destilasi.
Eter siklik seperti tetrahidrofuran dan 1,4-dioksana sangat larut dalam air karena atom
oksigennya lebih terpapar ikatan hidrogen dibandingkan dengan eter-eter alifatik lainnya.
CH3CH2-O-
Dietil eter -116,3 34,4 69 g 1,14
CH2CH3
http://slidepdf.com/reader/full/eter-dan-epoksida 4/13
5/19/2018 Eter Dan Epoksida-slidepdf.com
2. Sifat Kimia
a. Oksidasi
Oksidasi suatu eter dengan campuran kalium bikromat dan asam sulfat akan menghasilkan
aldehida.
Contoh:
b. Reaksi dengan asam sulfat. Eter dapat bereaksi dengan asam sulfat menghasilkan suatu
alcohol dan asam alkana sulfonat. Contoh :
c. Reaksi dengan asam iodide. Eter dapat bereaksi dengan asam iodide menghasilkan campuran
alcohol dengan akil halide. Contoh :
d. Hidrolisis.
Hidrolisis dengan asam sulfat suatu eter akan menghasilkan alcohol. Contoh :
http://slidepdf.com/reader/full/eter-dan-epoksida 5/13
5/19/2018 Eter Dan Epoksida-slidepdf.com
e. Halogenasi
Eter dapat mengalami reaksi substitusi oleh halogen. Substitusi terjadi pada atom Hα.
Contoh :
Senyawa-senyawa eter yang umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari antara lain :
http://slidepdf.com/reader/full/eter-dan-epoksida 6/13
5/19/2018 Eter Dan Epoksida-slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/eter-dan-epoksida 7/13
5/19/2018 Eter Dan Epoksida-slidepdf.com
Ester adalah golongan senyawa organic yang memiliki rumus umum R-O-R’. Beberapa
reaksi dari eter diantaranya adalah :
a. Pembakaran
Eter mudah terbakar membentuk gas karbon dioksida dan uap air. Contoh :
http://slidepdf.com/reader/full/eter-dan-epoksida 8/13
5/19/2018 Eter Dan Epoksida-slidepdf.com
Epoksida adalah senyawa eter siklik dengan cicin yang memiliki tiga anggota. Struktur
dasar dari sebuah epoksida berisi sebuah atom oksigen yang diikat pada dua atom karbon
berdekatan yang berasal dari hidrokarbon. Tegangan dari cincin dengan tiga anggota ini
membuat senyawa epoksida menjadi lebih reaktif. Dalam tatanama IUPAC, epoksida disebut
oksirana. Epoksida paling sederhana memiliki nama umum etilena oksida.
2 3
C C H2 C CH2
1
O O
Suatu
IUPAC: Oksirana
epoksida
Umum: Etilena oksida
Karakteristik dari se nyawa epoksida ad alah gugus oksi ran yang terbe ntuk
oleh oksidasi dari senyawa olefinik atau senyawa aromatik ikatan ganda. Senyawa epoksida
merupakan senyawa yang sangat penting sama seperti produk kimia lainnya,
misalnya resin.
Metode yang paling umum digunakan untuk mensintesa epoksida adalah reaksi dari suatu
alkena dengan suatu asam peroksi organic, yaitu suatu proses yang disebut epoksidasi.
O O
Epoksidasi
RCH CHR + R'C O OH RHC CHR + R'C OH
Dalam reaksi ini,asam peroksi memberikan suatu atom oksigen kepada alkena. Mekanismenya
adalah sebagai berikut :
http://slidepdf.com/reader/full/eter-dan-epoksida 9/13
5/19/2018 Eter Dan Epoksida-slidepdf.com
O R' O R'
C C C C
+ O O +
C O C O
H
H
Adisi oksigen pada ikatan rangkap dalam suatu reaksi epoksidasi adalah adisi syn. Untuk
membentuk suatu cincin dengan tiga anggota, atom oksigen harus mengadisi kedua atom karbon
dari ikatan rangkap pada sisi yang sama.
Asam peroksi yang paling umum digunakan adalah asam peroksiasetat dan asam
peroksibenzoat. Sebagai contoh, sikloheksana bereaksi dengan asam peroksibenzoat
menghasilkan 1,2-epoksi-sikloheksana dalam jumlah yang kuantitatif.
O H O
+ C6H5COOH O + C6H5COH
CH2Cl2
H
Asam 1,2-Epoksi-
peroksibenzoat sikloheksana
(100%)
H3 C H CH 3
O 3
C
+ RCOOH H3 C H
C
2 O 1
H3 C H
H
cis-2-Butena cis -2,3-Dimetiloksirana
(senyawa meso)
H3 C H CH 3 CH 3
O
C
+ RCOOH H H + H H
C
H CH 3 O O
CH 3 CH 3
trans-2-Butena Enantiomer trans-2,3-Dimetiloksirana
10
http://slidepdf.com/reader/full/eter-dan-epoksida 10/13
5/19/2018 Eter Dan Epoksida-slidepdf.com
a. Cincin tiga anggota dengan tegangan (strain) yang sangat tinggi dalam molekul epoksida
menyebabkan epoksida lebih reaktif terhadap substitusi nukleofilik dibandingkan dengan
eter yang lain.
b. Katalisis asam membantu pembukaan cincin epoksida dengan menyediakan suatu gugus
pergi yang lebih baik (suatu alkohol) pada atom karbon yang mengalami serangan
nukleofilik.
c. Katalisis ini sangat penting terutama jika nukleofilnya adalah suatu nukleofil lemah
seperti air atau suatu alkohol:
- Pembukaan cincin dengan katalis asam
+ H+ H O H
C C C C HO C C O
_ H+
O O H
H _
H+
HO C C OH
RO + C C RO C C O ROH HO C C
O Ion
Nukleofil
kuat alkoksida + RO
Pereaksi nukleofil akan menyerang C yang lebih sedikit tersubstitusi (kurang
terhalang).
Epok si da da pa t be rla ku seb ag ai bahan baku untuk sintesis berbagai bahan kimia,
seperti alkohol, glikol, alkanolamin,komponen karbonil, komponen ole2in, dan polimer,
seperti poliester, poliuretan, dan resinepoksi.
11
http://slidepdf.com/reader/full/eter-dan-epoksida 11/13
5/19/2018 Eter Dan Epoksida-slidepdf.com
Bab 3
Kesimpulan
Eter adalah suatu senyawa organic yang mengandung gugus R-O-R ,dengan R dapat
berupa akil maupun aril. Contoh senyawa eter yang paling umum adalah pelarut dan anestetik
dietil eter (etoksietana, CH3-CH2-O-CH2-CH3). Eter sangat umum ditemukan dalam kimia
organic dan biokimia, karena gugus ini merupakan gugus penghubung pada senyawa karbohidrat
dan lignin.
Epoksida adalah senyawa eter siklik dengan cicin yang memiliki tiga anggota. Struktur
dasar dari sebuah epoksida berisi sebuah atom oksigen yang diikat pada dua atom karbon
berdekatan yang berasal dari hidrokarbon. Tegangan dari cincin dengan tiga anggota ini
membuat senyawa epoksida menjadi lebih reaktif.
12
http://slidepdf.com/reader/full/eter-dan-epoksida 12/13
5/19/2018 Eter Dan Epoksida-slidepdf.com
Daftar Pustaka
1. Brown, H.W., Foote, S.C., Iverson, L.B, and Anslyn, V.E., 2009, “Organic Chemistry”, pp.
431-433, Brooks/Cole Cengage Learning, Belmont.
2. Dinda, S., Patwardhan, V.A., Goud., V.V., and Pradhan, C.N., 2008, “ Epoxidation of
Cottonseed Oil by Aqueous Hydrogen Peroxide Catalised by Liquid Inorganic Acids”,
Bioresource Technology, 99, pp. 3737-3744.
3. Gunstone, D.F., 1996, “Fatty Acid and Lipid Chemistry”, pp.186-188, Blackie Academic &
Proffessional, Chapman & Hall, Wester Cleddens Road, Bishopbriggs, Glasgow.
13
http://slidepdf.com/reader/full/eter-dan-epoksida 13/13