berguna dari pada curhatan aku, wkwkwkkk.. Ok, ini materi presentasi aku pas kelas
XII, isinya ada pengertian gas mulia, sifat fisika dan kimia, keberadaannya di
bumi, dan lain-lain. Hhehe.. Kalo ada yang butuh slideshow nya, monggo.. Bisa kirim
komen di kolom komentar, atau kirim email ke aku di mayadelistiani@gmail.com ..
Ini ada beberapa contoh slide nya.. Oh iyaa, jangan lupa diedit yaa slide nya,
soalnya aku banyak masang muka anak katarsis di sini, wkwkwkwk...
GAS MULIA
2. Sifat Kimia
a. Kereaktifan gas mulia sangat rendah
Gas mulia bersifat inert (lembam) di alam tidak ditemukan satupun senyawa dari gas
mulia. Sifat inert yang dimiliki ini berhubungan dengan konfigurasi electron yang
dimilikinya. Electron valensi gas mulia adalah 8 (kecuali 2 untuk Helium) dan
merupakan konfigurasi yang paling stabil. Gas mulia memiliki energy pengionan yang
besar dan afinitas yang kecil. Energy pengionan yang besar memperlihatkan sukarnya
unsure-unsur gas mulia melepaskan electron sedangkan afinitas electron yang rendah
menunjukkan kecilnya kecendrungan untuk menyerap electron.
Oleh karena itu, gas mulia tidak memiliki kecendrungan untuk melepas ataupun
menyerap electron. Jadi, unsure-unsur dalam gas mulia sukar untuk bereaksi. Namun,
untuk unsure gas mulia yang mempunyai energy ionisasi yang kecil dan afinitas
electron yang besar mempunyai kecenderungan untuk membentuk ikatan kimia contohnya
Xe dapat membentuk senyawa XeF2, XeF4 dan XeF6.
Kereaktifan gas mulia akan berbanding lurus dengan jari-jari atomnya. Jadi,
kereaktifan gas mulia akan bertambah dari He ke Rn. Hal ini disebabkan pertambahan
jari-jari atom menyebabkan daya tarik inti terhadap electron kulit terluar
berkurang, sehingga semakin mudah ditarik oleh atom lain. Walaupun, demikian unsure
gas mulia hanya dapat berikatan dengan unsure yang sangat elektronegatif seperti
fluorin dan oksigen.
b. Makin besar jari-jari atom maka kereaktifan gas mulia semakin bertambah.
Pada tahun 1962, Neil Bartlet berhasil membuat senyawa stabil dari Xenon yaitu
XePtF6. Penemuan ini membuktikan bahwa gass mulia dapat bereaksi dengan unsure
lain, meskipun dalam reaksi yang sangat terbatas dan harus memenuhi criteria
berikut :
1) Harga energy ionisasi gas mulia yang akan bereakssi haruslah cukup rendah
(terletak dibagian bawah pada SPU). Oleh karena itu, sampai sekarang gas mulia yang
sudah dapat dibuat senyawanya barulah Kripton, Xenon dan Radon.
2) Reaksi hanya akan terjadi apabila gas mulia direaksikan dengan unsure-unsur
yang sangat elektronegatif seperti fluorin dan oksigen.
Dari He ke Rn energy ionisasinya semakin kecil. Artinya semakin besar nomor atom
gas mulia, maka jari-jari atomnya semakin besar pula dan kereaktifannya semakin
bertambah besar. Jika jari-jari atom bertambah besar maka gaya tarik inti atom
terhadap electron terluar makin lemah sehingga electron lebih mudah tertarik ke zat
lain. Hal tersebut terbukti karena sampai saat ini belum ada senyawa gas mulia dari
Helium, Neon dan Argon. Senyawa gas mulia yang berhasil dibuat adalah senyawa dari
xenon, krypton dan radon karena memang helium, neon dan argon sangat stabil
sedangkan xenon, krypton dan radon lebih reaktif. Di dalam gas mulia senyawa xenon
merupakan senyawa yang paling banyak dibuat.
Sifat kereaktifan unsure-unsur gas mulia berurut Ne > He > Ar > Kr > Xe. Radon
radioaktif. Konfigurasi electron gas mulia dijadikan sebagai acuan bagi unsure-
unsur lain dalam system periodik.
No.
Sifat Kimia
1
Kereaktifan rendah
2
Tidak cenderung melepas atau menyerap elektron
3
Jari-jari atom berpengaruh pada kereaktia gas
4
Tidak berwarna
5
Tidak berbau
6
Tidak berasa
7
Mudah terbakar dalam keadaan normal
c. Keberadaan di Bumi
Gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat dalam golongan VIIIA yang memiliki
kestabilan yang sangat tinggi dan sebagian ditemukan di alam dalam bentuk
monoatomik. unsur-unsur yang terdapat dalam gas mulia yaitu Helium (He), Neon (Ne),
Argon(Ar), Kripton(Kr), Xenon (Xe), Radon (Rn). Gas-gas ini pun sangat sedikit
kandungannya di bumi. Dalam udara kering maka akan ditemukan kandungan gas mulia
sebagai berikut :
Helium = 0,00052 %
Neon = 0,00182 %
Argon = 0,934 %
Kripton = 0,00011 %
Xenon = 0,000008
Radon = Radioaktif*
Tapi di alam semesta kandungan Helium paling banyak diantara gas mulia yang lain
karena Helium meupakan bahan bakar dari matahari. Radon amat sedikit jumlahnya di
atmosfer atau udara. Dan sekalipun ditemukan akan cepat berubah menjadi unsur lain,
karena radon bersifat radioaktif. Dan karena jumlahnya yang sangat sedikit pula
radon disebut juga sebagi gas jarang.
Semua unsure gas mulia terdapat di udara. Unsure gas mulia yang paling banyak
terdapat di udara adalah argon, sedangkan unsure gas mulia yang paling sedikit
adalah radon yang bersifat radioaktif dengan waktu paruh yang pendek ( 4 hari ) dan
meluruh menjadi unsure lain. Gas mulia kecuali radon diperoleh dengan cara
destilasi bertingkat udara cair. Sedangkan radon hanya dapat diperoleh dari
peluruhan radioaktif unsure radium, berdasarkan reaksi inti berikut :
22688Ra 22286Rn + 42He
Helium merupakan komponen (unsure) terbanyak di alam semesta yang diproses dari gas
alam, karena banyak gas alam yang mengandung helium. Secara spektoskopik helium
telah terdeteksi keberadaanya di bintang-bintang, terutama di bintang yang panas
( seperti matahari). Helium juga merupakan komponen penting dalam reaksi proton–
proton dan siklus karbon yang merupakan bahan bakar matahari dan bintang lainnya.
d. Cara Pembuatan
Gas mulia di alam berada dalam bentuk monoatomik karena bersifat tidak reaktif.
Oleh karena itu, ekstraksi gas mulia umumnya menggunakan pemisahan secara fisis.
Perkecualian adalah Radon yang diperoleh dari peluruhan unsure radioaktif.