Anda di halaman 1dari 17

FARMAKO KEPERAWATAN

MINERAL

Dosen Pengampu :

Apt. Melzi Oktaviani, M.Farm

Disusun oleh : Kelompok 3

1. Adeliana : 21301058

2. Anggi Dhea Natasha : 21301060

3. Cristina Mariska : 21301065

4. Dusi Andriyadi : 21301069

5. Enjel Adelina Br. Marbun : 21301070

6. Firzi Amalia : 21301071

7. Helsa Muthia Angesti : 21301072

8. Nabila Amalia : 21301079

9. R.Veny Zulaini : 21301085

10. Risky Febrian : 21301089

11. Yudhistira Alfredo : 21301097

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

STIkes PAYUNG NEGERI PEKANBARU

TAHUN AJARAN 2021/2022

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah menganugerahkan
banyak nikmat sehingga kami dapat menyusun laporan dan menyelesaikan makalah farmako
keperawatan ini dengan baik dan tepat waktu . Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak
mendapat hambatan dan tantangan tetapi dengan bantuan dan partisipasi sesama teman
kelompok , kami dapat menyelesaikan tantangan dan hambatan yang terjadi . Oleh karena itu,
kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini , semoga dalam makalah ini terdapat banyak ilmu
yang bermanfaat. Kami sadar dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan
dan kekurangan. Oleh karena itu, kami mengucapkan mohon maaf yang sebesar- besarnya.
Kritik dan saran dari pendengar sangat kami butuhkan untuk menyempurnakan makalah
selanjutnya. Akhir kata kami mengucapkan terima kasih dan walillah taufiq walhidayah
wassalamualaikum wr.wb.

Pekanbaru , 10 Juni 2022

Kelompok 3

KATA PENGANTAR
BAB I............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................6
1. DEFINISI MINERAL...............................................................................................................................6
2. SIFAT FISIK MINERAL............................................................................................................................7
3. SUMBER MINERAL YANG DIPERLUKAN TUBUH...................................................................................9
4. JENIS – JENIS MINERAL......................................................................................................................10
5. FUNGSI MINERAL..............................................................................................................................14
6. MANFAAT MINERAL..........................................................................................................................14
BAB III........................................................................................................................................................16
PENUTUP...................................................................................................................................................16
Kesimpulan :..........................................................................................................................................16
Daftar Pustaka :.....................................................................................................................................17

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mineral adalah padatan senyawa kimia homogen, non-organik, yang memiliki bentuk
teratur (sistem kristal) dan terbentuk secara alami. Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan
komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni
dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui
(senyawaan organik biasanya tidak termasuk). Ilmu yang mempelajari mineral disebut
mineralogi. Mineral adalah senyawa non-organik yang tubuh Anda butuhkan agar bisa
berkembang dan berfungsi dengan normal. Meskipun diperlukan dalam jumlah sedikit, fungsi
mineral sangat beragam dan mencakup berbagai sistem dan organ tubuh Anda. Ada dua
kelompok mineral yang terkandung dalam makanan, yaitu mineral makro dan mineral mikro.
Apa saja contoh mineral pada masing-masing kelompok dan kegunaannya bagi tubuh. Mineral-
mineral dalam makanan terbagi menjadi dua jenis, yaitu mineral makro dan mineral mineral
mikro (trace elements). Keduanya memiliki perbedaan sebagai berikut. Mineral makro: Mineral
makro adalah mineral yang tubuh Anda perlukan dalam jumlah besar. Rentang kebutuhan
mineral makro berkisar dari beberapa belas hingga ribuan miligram. Contoh mineral dalam
kelompok ini yaitu kalsium, fosfor, kalium, dan magnesium. Mineral mikro : Mineral mikro atau
trace elements adalah mineral yang diperlukan dalam jumlah kecil, yakni kurang dari 100
miligram. Beberapa mineral yang tergolong sebagai trace elements yaitu zat besi, tembaga, zinc,
mangan, dan yodium. Mineral-mineral yang lain dapat terlihat dari sifat fisik seperti bentuk
kristal, sifat belahan atau warna, atau dengan peralatan yang sederhana seperti pisau atau
potongan gelas dengan mudah diuji kekerasannya. Mineral dapat dipelajari dengan seksama
dengan memberikan dari bentuk potongan (hand specimen) dari mineral, atau batuan dimana dia
terdapat, dengan menggunakan lensa pembesar (hand lens/loupe), dan mengujinya dengan alat
lain, seperti pisau, kawat baja, potongan gelas atau porselen dan cairan asam (misalnya HCL).
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan mineral ?

2. Apa saja sifat – sifat fisik yang terdapat dalam mineral ?

3. Apa saja sumber mineral yang dibutuhkan oleh tubuh ?

4. Apa saja jenis – jenis mineral ?

5. Apa fungsi dari mineral ?

6. Apa manfaat dari mineral ?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi mineral

2. Mahasiswa mampu mengetahui apa saja jenis-jenis fisik yang terdapat dalam mineral

3. Mahasiswa mampu mengetahui sumber mineral yang diperlukan oleh tubuh

4. Mahasiswa mampu mengetahui jenis - jenis mineral

5. Mahasiswa mampu menjelaskan fungsi mineral

6. Mahasiswa mampu menjelaskan manfaat mineral

BAB II

PEMBAHASAN

1. DEFINISI MINERAL
Dalam ilmu geologi, mineral adalah suatu zat atau benda persenyawaan kimia asli atau
yang tersusun oleh proses alam, memiliki sifat-sifat kimia dan fisik tertentu, dan biasanya
berbentuk padat. Jadi walau sifat dan zatnya sama namun dibentuk oleh manusia di laboratorium,
maka itu tidak termasuk mineral.

Mineral juga didefinisikan sebagai bahan padat anorganik yang terdapat secara alamiah,
yang terdiri dari unsur unsur kimiawi dalam perbandingan tertentu, dimana atom-atom di
dalamnya tersusun mengikuti suatu pola yang sistematis. Mineral dapat kita jumpai di mana-
mana di sekitar kita, dapat berwujud sebagai batuan, tanah, atau pasir yang diendapkan pada
dasar sungai. Beberapa daripada mineral tersebut dapat mempunyai nilai ekonomis karena
didapatkan dalam jumlah yang besar, sehingga memungkinkan untuk ditambang seperti emas
dan perak. Mineral, kecuali beberapa jenis, memiliki sifat, bentuk tertentu dalam keadaan
padatnya, sebagai perwujudan dari susunan yang teratur di dalamnya. Apabila kondisinya
memungkinkan, mereka akan dibatasi oleh bidang-bidang rata, dan diasumsikan sebagai bentuk-
bentuk yang teratur yang dikenal sebagai kistal. Dengan demikian, Kristal secara umum dapat
didefinsikan sebagai bahan padat yang homogeny yang memiliki pola internal susunan tiga
dimensi yang teratur. Studi yang khusus mempelajari sifat-sifat, bentuk susunan dan cara-cara
terjadinya bahan padat tersebut dinamakan kristalografi. Mineral adalah materi penyusun bumi
yang merupakan unsur atau senyawa anorganik, terbentuk secara alami, mempunyai sifat dan
komposisikimia tertentu, mempunyai sifat fisik tertentu, mempunyai struktur dalam yang teratur
dan berbentuk Kristal.

2. SIFAT FISIK MINERAL

Ada beberapa sifat fisik mineral yang dapat diamati secara megastopik:

1. Warna (colour)
Warna mineral dapat dilihat mata apabila terkena cahaya. Ada beberapa mineral yang
dinamakan berdasarkan warna seperti azurite biru, malachitee hijau, erythrite merah-ungu dan
lainnya.

2. Kilap (luster)

Kilap mineral adalah sifat optik dari mineral yang berhubungan dengan refleksi dan
refraksi dari pantulan cahaya di permukaannya. Kilap dapat dibagi menjadi 3 yaitu: kilap logam,
kilap sub logam, dan kilap bukan logam.

3. Cerat (streak)

Adanya cerat dapat digunakan untuk membedakan dua jenis mineral yang warnanya
terlihat sama namun warna ceratnya (bentuk bubuknya) berbeda. Warna cerat lebih stabil dan
tidak berubah sehingga lebih dapat dipercaya.

4. Belahan (cleavage)

Belahan atau terbelah adalah sifat fisik dari mineral jika mengalami tekanan dari luar atau
pemukulan dengan palu. Tidak semua mineral memiliki sifat ini karena ada yang mudah dibelah,
ada yang sulit, dan ada yang tidak bisa dibelah.

5. Pecahan (fracture)

Apabila mineral tidak dapat membelah, maka ia akan pecah secara tidak teratur.
Beberapa macam pecahan yang diketahui adalah:

 Konkoidal: pecahan yang memperlihatkan gelombang lengkung di permukaannya,


misalnya kwarsa.
 Splintery/fibrous: pecahan yang terlihat seperti serat.
 Uneven/ireguler: pecahan yang memberi kesan permukaan kasar tidak teratur.
 Hackly: adalah pecahan yang mengesankan permukaan tidak teratur dengan ujung
runcing. Contoh emas native dan perak native.

6. Kekerasan fisik (hardness)


Kekerasan menunjukkan tingkat kerasnya suatu mineral. Ini penting sebagai pembanding
mineral satu dan mineral lainnya. Cara pengujian tingkat kekerasan adalah dengan saling
menggores masing-masing mineral. Skala yang digunakan adalah skala “Mohs” dengan 10
tingkat kekerasan. Yang paling rendah adalah kapur (talk) dan yang paling keras adalah intan

7. Sifat dalam (tenacity)

Sifat dalam merupakan sifat mineral yang berhubungan dengan daya tahan mineral
apabila patah, hancur, bengkok, dll. Macamnya adalah:

 Rapuh (brittle) : artinya mineral tersebut mudah hancur tapi bisa dipotong-potong.
Mineral yang bersifat rapuh contohnya kwarsa, orthoklas, kalsit, pirit.
 Mudah ditempa : artinya mineral itu dapat di tempa hingga tipis, contoh yang bisa
ditempa sampai tipis adalah emas, tembaga.
 Dapat diiris : artinya mineral itu dapat diiris dngan pisau seperti gypsum contohnya.
 Fleksible : artinya mineral dapat menjadi lapisan tipis, bisa di bengkokkan namun tak
patah, tetapi tidak dapat di kembalikan lagi seperti semula. Contoh : mineral kapur (talk),
dan selenite.
 Blastik : adalah mineral berupa lapisan tipis, dapat dibengkokkan tanpa patah dan dapat
di kembalikan keposisi semula. Contoh : muskovit.

8. Berat jenis (specific gravity)

Adalah berat relatif dari suatu mineral yang diukur terhadap berat dari air. Cara
mengukurnya:

 Timbang mineral dalam keadaan kering di udara (W):


 Timbang mineral dengan ditenggelamkan dalam air (W1).
Berat jenisnya ditentukan dengan membagi berat dalam kondisi kering dengan berat
setelah ditenggelamkan dengan rumus: Berat jenis = W / W-(W1) Biasanya mineral
pembentuk batuan memiliki berat jenis 2.7. sedangkan mineral logam berat jenisnya 5.

9. Kemagnetan (magnetism)
Kemagnetan adalah sifat mineral terhadap gaya tarik magnet. Jika ia mudah sekali ditarik
magnet maka dinamakan ferromagnetik. Sebaliknya jika menolak daya tarik magnet dinamakan
diamagnetik.

10. Kelistrikan (electricity)

Kelistrikan adalah sifat mineral terhadap arus listrik. Jika mineral dapat mengalirkan
listrik disebut konduktor, sebaliknya jika tidak dapat mengalirkan listrik disebut non konduktor.
Jika dapat mengalirkan listrik pada batas tertentu disebut semi konduktor.

3. SUMBER MINERAL YANG DIPERLUKAN TUBUH

Mineral bisa kita peroleh dari makanan dan minuman yang kita konsumsi. Adapun
beberapa bahan makanan yang merupakan sumber mineral, antara lain :

1. Kalsium

Telur, susu dan produk olahannya termasuk keju, yoghurt, tahu, ikan, kerang, ikan teri,
kacang-kacangan dan sayuran.

2. Klorida

Ikan, udang, kerrang, daging, telur, garam, acar dan zaitun masak.

3. Phospor

Ikan, ayam, beras, biji – bijian, telur, kacang tanah, kacang hijau dan produk susu

4. Magnesium

Sayuran berdaun hijau,jagung, apel, kacang – kacangan,beras, ikan dan telur

5. Natirum

Ikan, Udang, kerrang, daging, telur dan garam.

6. Kalium
Buah – buahan terutama pisang, sayuran, kentang, daging dan kacang – kacangan.

4. JENIS – JENIS MINERAL

Berdasarkan jenisnya,mineral dibedakan menjadi 2 yaitu: mikro dan makro.

 Jenis mikro :

1. Zat besi

Zat besi merupakan salah satu mineral yang diperlukan dalam jumlah kecil,namun
banyak orang yang mengalami defisiensi. Fungsi mineral ini yaitu berperan dalam metabolisme
energi dan menjadi bagian dari hemoglobin dalam sel darah merah untuk mengedarkan oksigen
ke seluruh tubuh. Beberapa makanan yang menjadi sumber zat besi yaitu: Hati sapi,Daging
sapi,Ikan,Daging ayam,Kerang,Kuning telur dan Sayuran hijau

2. Zinc (zn)

Zinc memegang peran penting dalam menjaga fungsi membran,sistem imun,juga sebagai
antioksidan.kekurangan zinc pada tubuh dapat menyebabkan gangguan kulit,menurunnya kadar
kolesterol baik HDL,serta menurunnya nafsu makan.Zinc dapat kita temukan dalam daging sapi,
ikan, ayam, dan sayuran.

Fungsi mineral ini termasuk:

 Terlibat dalam pembuatan protein dan materi genetic


 Berperan dalam persepsi rasa
 Berperan dalam penyembuhan luka
 Dibutuhkan dalam perkembangan janin
 Terlibat dalam produksi sperma serta pertumbuhan dan pematangan seksual
 Dibutuhkan untuk menjaga kesehatan sistem kekebalan tubuh
 Menjadi bagian dari banyak enzim di dalam tubuh

3. Yodium
Yodium merupakan mineral mikro yang ditemukan dalam hormon tiroid. Hormon yang
diproduksi kelenjar tiroid berfungsi untuk mengatur pertumbuhan, perkembangan tubuh, dan
metabolisme tubuh. Yodium dapat ditemukan pada makanan laut dan biasanya diperkaya di
dalam garam dapur beryodium.

4. Selenium

Selenium merupakan mineral spesial karena memiliki efek antioksidan – sehingga


diyakini berperan dalam perlindungan sel-sel tubuh. Selenium juga diperlukan untuk
memproduksi protein spesifik yang disebut enzim antioksidan.

Selenium terkandung dalam daging seperti daging sapi, makanan laut, dan biji-bijian serealia.

5. Tembaga

Siapa sangka, tembaga juga menjadi mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah
sedikit. Fungsi mineral ini yaitu diperlukan dalam metabolisme zat besi dan menjadi komponen
banyak jenis enzim. Tembaga terkandung dalam kacang-kacangan, biji-bijian, serealia utuh, dan
hati sapi

6. Mangan

Seperti tembaga, mangan juga menjadi komponen banyak jenis enzim di dalam tubuh.
Mangan tersedia dalam banyak jenis makanan, terutama makanan yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan.

7. Fluoride

Fluoride menjadi mineral yang cukup populer karena sering dicampurkan dalam produk
pasta gigi. Fungsi mineral ini memang berkaitan dengan pembentukan gigi dan tulang serta
membantu mencegah gigi berlubang. Fluoride juga terkandung dalam makanan seperti teh, ikan,
dan air minum dalam kemasan.

8. Kromium
Walau mungkin jarang terdengar, kromium memiliki fungsi penting dalam menjaga kadar
gula darah bersama hormon insulin. Kromium terkandung dalam hati hewan, biji-bijian serealia,
kacang-kacangan, dan keju.

9. Molibdenum

Molibdenum juga menjadi mineral yang jarang terdengar. Padahal, mineral mikro ini
menjadi komponen dari banyak enzim di dalam tubuh. Molybdenum terkandung dalam biji-
bijian serealia, sayuran hijau, susu, dan hati hewan (piliang,1996).

 Jenis makro :

1.Natrium

Natrium merupakan mineral populer yang sering ditemukan dalam garam dapur. Fungsi
mineral ini yaitu menjaga keseimbangan cairan, transmisi pesan antar sel saraf, serta berperan
dalam kontraksi otot.

Selain pada garam dapur, natrium juga terkandung dalam kecap dan makanan olahan.

2. Klorida

Klorida juga menjadi mineral makro yang menjadi pasangan natrium dalam garam dapur.
Seperti natrium, klorida juga berperan dalam menjaga keseimbangan cairan.

3. Kalium

Kalium atau potassium merupakan mineral makro yang terkandung dalam daging, susu,
buah-buahan, sayuran, legum, dan biji-bijian serealia utuh. Fungsi mineral ini yaitu menjaga
keseimbangan cairan, transmisi pesan antar sel saraf, dan berperan dalam kontraksi otot.

4.Fosfor

Seperti kalsium, fosfor juga berperan dalam menjaga kesehatan tulang dan gigi. Mineral ini
juga menjadi bagian dari keseimbangan asam basa dan ditemukan dalam setiap sel. Sumber
makanan fosfor termasuk daging sapi, daging ayam, telur, dan susu.

5.Kalsium
Kalsium juga menjadi salah satu mineral yang populer. Mineral ini memiliki fungsi dan
peran dalam pemeliharaan tulang dan gigi, kontraksi dan relaksasi otot, aktivitas saraf, hingga
dalam proses pembekuan darah. Tak sampai di situ, kalsium juga berperan dalam pengaturan
tekanan darah dan kesehatan sistem imun.

Kalsium bisa kita dapatkan dalam susu dan produk turunannya. Mineral makro ini juga
terkandung dalam sayur brokoli, sawi, tahu, kacang-kacangan, ikan salmon dan sarden dengan
tulang, dan makanan lain yang diperkaya dengan kalsium.

6. Magnesium

Magnesium juga menjadi salah satu jenis mineral makro. Fungsi mineral ini yaitu terlibat
dalam pembuatan protein, kontraksi otot, transmisi pesan antar sel saraf, dan kesehatan sistem
imun. Magnesium juga ditemukan dalam tulang.Ada beberapa makanan yang mengandung
magnesium, termasuk: Kacang-kacangan,Biji-bijian,Legum,Sayuran berdaun hijau,Makanan laut
dan Cokelat

7. Sulfur

Sulfur merupakan mineral makro yang ditemukan dalam molekul protein. Mineral ini juga
kita konsumsi bersama dengan protein. Sumber protein termasuk daging ayam, telur, susu,
daging sapi, dan kacang-kacangan (piliang,1996).

5. FUNGSI MINERAL

Fungsi mineral dalam tubuh Fungsi umum mineral dan elemen jejak dapat diringkas
sebagai berikut:

1. Menjadi unsur penting dari struktur kerangka seperti tulang dan gigi

2. Memainkan peran penting dalam pemeliharaan tekanan osmotik, dan dengan demikian
mengatur pertukaran air dan zat terlarut dalam tubuh hewan.

3. Mineral berfungsi sebagai konstituen struktural jaringan lunak.

4. Sangat penting untuk transmisi impuls saraf dan kontraksi otot.


5. Mineral memainkan peran penting dalam keseimbangan asam-basa tubuh, dan dengan
demikian mengatur pH darah dan cairan tubuh lainnya.

6. Berfungsi sebagai komponen penting dari banyak enzim, vitamin, hormon, dan pigmen
pernapasan, atau sebagai kofaktor dalam metabolisme, katalis dan aktivator enzim.

7. Merawat fungsi otak

8. Mencegah nyeri otot

9. Menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh (henrich rohm,2010).

6. MANFAAT MINERAL

Manfaat mineral dalam tubuh tentunya beragam,berikut beberapa diantara nya:

1. Kalsium (Ca)

Berfungsi sebagai pembentuk tulang, bekerjanya saraf, kontraksi otot, dan metabolisme sel.
Salah satu dampak kekurangan kalsium adalah risiko osteoporosis.

2. Fosfor (P)

Berfungsi untuk pembentukan tulang, mempertahankan pH darah, dan untuk metabolisme


energi. Kekurangan mineral ini dalam tubuh dapat menimbulkan gangguan tulang, proses
pertumbuhan, dan fertilisasi.

3. Natrium (Na)

Berfungsi membantu kerja saraf dan memperbaiki pertahanan cairan. Biasanya, kekurangan
natrium ini jarang terjadi.

4. Klorida (Cl)
Mineral yang satu ini berguna sebagai elektrolit dan memproduksi asam lambung. Juga
berfungsi sebagai imun, kofaktor enzim di hati untuk metabolisme komponen toksin.

5. Sulfur (S)

Berfungsi membentuk protein dan jaringan dalam tubuh. Defisiensi sulfur akan
menimbulkan gangguan otot, sendi, dan kulit

6. Magnesium (Mg)

Berfungsi sebagai zat pembentuk sel darah merah yang mengikat oksigen dan hemoglobin.
Juga sebagai kofaktor enzim, fungsi otot, dan saraf.

7. Kalium (K)

Dibutuhkan sebagai pembentuk aktivitas otot jantung, regulasi osmosis, fungsi otot dan
saraf, kofaktor enzim, dan sebagai metabolisme energi.

8. Zat Besi (Fe)

Berguna mengantarkan oksigen, metabolisme energi, kofaktor enzim, fungsi otak dan otot,
serta memperkuat sistem imunitas dalam tubuh.

9. Tembaga (Cu)

Serupa dengan zat besi, tembaga berfungsi sebagai kofaktor enzim, metabolisme energi,
membantu fungsi saraf, bersifat antioksidan, dan melakukan sintesis jaringan pengikat.

10. Iodium (I)

Berfungsi sebagai pembentu zat tirosin yang terbentuk pada kelenjar tiroid. Selain itu,
berguna dalam fungsi reproduksi, metabolisme, dan pertumbuhan (winarno,1991).
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan :

Mineral adalah padatan senyawa kimia homogen, non-organik, yang memiliki bentuk
teratur (sistem kristal) dan terbentuk secara alami. Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan
komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni
dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui
(senyawaan organik biasanya tidak termasuk). Ilmu yang mempelajari mineral disebut
mineralogi. Mineral adalah senyawa non-organik yang tubuh Anda butuhkan agar bisa
berkembang dan berfungsi dengan normal. Meskipun diperlukan dalam jumlah sedikit, fungsi
mineral sangat beragam dan mencakup berbagai sistem dan organ tubuh Anda. Ada dua
kelompok mineral yang terkandung dalam makanan, yaitu mineral makro dan mineral mikro.
Apa saja contoh mineral pada masing-masing kelompok dan kegunaannya bagi tubuh. Mineral-
mineral dalam makanan terbagi menjadi dua jenis, yaitu mineral makro dan mineral mineral
mikro (trace elements).

DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?client=firefox-b-d&q=penggolongan+mineral+

https://rkzsurabaya.com/2018/11/15/mineral-untuk-kesehatan-kecantikan-dan-stamina-tubuh/

https://tirto.id/pengertian-mineral-sifat-fisik-perannya-dalam-pembentukan-batu-gdKX

https://hellosehat-com.cdn.ampproject.org/v/s/hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/jenis-dan-fungsi-
mineral/?amp=1&amp_gsa=1&amp_js_v=a9&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D
%3D#amp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=16548272898636&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.gogle.com&ampshare=https%3A%2F%2Fhellosehat.com%2Fnutrisi%2Ffakta-gizi
%2Fjenis-dan-fungsi-mineral%2

Anda mungkin juga menyukai