Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH MINERALOGI

Mineral Unsur Murni (Native Element Mineral)

DOSEN PENGAMPU ;
Bening Nurul Hidayah Kambuna, S.T.,M.T.

DISUSUN OLEH :
1. Cindy Dwi P. (3334210035)
2. Givari Raihan (3334210011)
3. Teguh Firnanda (3334210001)

JURUSAN TEKNIK METALURGI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, serta shalawat dan salam
senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Karena berkat rahmat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Mineral Unsur Murni (Native
Element Mineral)” dengan baik. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas
mata kuliah Mineralogi, serta bertujuan untuk menambah wawasan penulis mengenai native
element mineral. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada
Ibu Bening Nurul Hidayah Kambuna, ST., MT. selaku dosen pengampu mata kuliah
Mineralogi karena berkat tugas yang diberikan dapat menambah wawasan penulis dan pembaca
mengenai topik yang diberikan.
Ucapan terima kasih juga dipersembahkan kepada semua pihak yang membantu dalam
proses penyusunan makalah ini. Selama proses penulisan, kami sadar masih terdapat sejumlah
kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kami memohon maaf atas ketidaksempurnaan yang
terdapat dalam makalah ini. Kami juga mengharapkan adanya kritik serta saran yang
membangun dari para pembaca untuk membantu penulis terus berkembang. Akhir kata,
semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi para pembaca.

Cilegon, 5 Juni 2022

Penyusun,

Kelompok 9

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii


DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1
1.3 Tujuan.......................................................................................................................... 1
BAB II........................................................................................................................................ 2
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 2
2.1 Mineral dan Pengklasifikasian ......................................................................................... 2
2.2 Native Element Mineral ................................................................................................... 2
2.3 Contoh Native Element Mineral & Kegunaannya ............................................................ 4
BAB III ...................................................................................................................................... 8
PENUTUP.................................................................................................................................. 8
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bumi dan jagad raya ini tersusun atas beberapa komponen penting, baik yang
bersifat biotik maupun abiotik. Salah satu komponen abiotik yang menyusun lapisan-
lapisan pada bumi ini adalah mineral dan batuan. Sebagai contoh, lapisan terluar bumi
tersusun atas mineral silikat alumunium, dan silikat magnesium. Bicara soal mineral,
mineral adalah materi yang termasuk unsur atau senyawa anorganik berupa padatan,
terbentuk secara alami, mempunyai komposisi kimia tertentu, mempunyai komposisi
fisik tertentu, dan berbentuk kristal. Rumpun ilmu yang mempelajari mineral disebut
sebagai mineralogi. Mineral yang terdapat di bumi ini banyak sekali jenisnya, sehingga
dapat dikelompokkan atau diklasifikasikan.
Salah satu jenis kelompok mineral adalah mineral unsur murni (native element).
Mineral unsur murni (native element) adalah kelompok mineral yang dicirikan hanya
memiliki satu unsur atau komposisi kimia saja. Mineral pada kelompok ini tidak
mengandung unsur lain selain unsur pembentuk utamanya. Untuk lebih memahami
lebih dalam terkait kelompok mineral unsur murni (native element), maka disusunlah
makalah ini sebagai bahan referensi bacaan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka permasalahan yang
menjadi acuan dalam penulisan makalah ini antara lain, sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan mineral dan pengklasifikasiannya?
2. Apakah yang dimaksud dengan native element mineral?
3. Apa sajakah contoh mineral yang termasuk native element mineral?
4. Apa kegunaan dari mineral native element mineral dalam kehidupan sehari-
hari?

1.3 Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui mineral dan pengklasifikasiannya.
2. Mengetahui native element mineral.
3. Mengetahui contoh mineral yang termasuk native element mineral.
4. Mengetahui kegunaan dari mineral native element mineral dalam kehidupan
sehari-hari.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Mineral dan Pengklasifikasian


Mineral adalah padatan homogen yang bersifat anorganik, terbentuk secara
alamiah, mempunyai sifat kimia dan fisika tertentu, dan bersifat kristalin. Ilmu yang
mempelajari mineral disebut sebagai mineralogi. (Mira Meirawaty, dkk., 2022) Mineral
yang terdapat dibumi ini, banyak sekali jenis-jenisnya, sehingga dapat diklasifikasikan
menjadi beberapa kelompok. Berdasarkan unsur pembentuknya mineral dapat
dikelompokkan menjadi beberapa kelompok,diantaranya dapat dilihat dibawah ini:
(Muhammad Chandra & Rizal Debrian, 2013)

1. Native element (hanya terdiri dari 1 unsur).


2. Sulfida (mengandung ion S2-).
3. Oksida dan Hidroksida (mengandung ion O2-).
4. Halida (mengandung ion ion golongan 7).
5. Karbonatan (Mengandung Ion CO3-).
6. Sulfat (mengandung ion SO42-).
7. Phospat (mengandung ion PO4).
8. Kelompok Silikat.

2.2 Native Element Mineral


Mineral unsur murni (native element) adalah mineral yang tersusun atas satu
unsur kimia, dan tidak berikatan dengan unsur lain. Native element mencakup semua
spesies mineral yang seluruhnya terdiri dari atom - atom dalam keadaan tidak tergabung
atau hanya memiliki unsur tunggal. Dari 92 unsur kimia yang ditemukan di alam hanya
19 yang diketahui terbentuk menjadi sebuah mineral. Native element yang sudah
ditemukan antara lain emas, perak, tembaga, timbal, besi, nikel, platina, dan unsur yang
lebih langka seperti paladium, iridium, osmium, merkuri, tantalum, timah, dan seng
juga telah ditemukan. (John P Rafferty, 2012)
Mineral unsur-unsur murni ini biasanya dibagi menjadi tiga kelompok yaitu:
1. Native Element Logam, yang paling umum adalah pertama mineral kelompok
emas, diantaranya mineral unsur emas (Au), perak (Ag), tembaga (Cu), dan
timbal (Pb). Mineral kelompok emas tersusun atas atom-atom yang tidak
berikatan, memiliki kisi-kisi kubik face-centered, menunjukkan pecahan yang
tajam (hackly fractured), dan tidak memiliki belahan (cleavage). Kedua mineral
kelompok besi, diantaranya mineral besi (Fe), dan nikel (Ni). Mineral kelompok
besi tersusun atas struktur kubik body-centered, nikel dan besi saling larut
karena jari - jari atom keduanya sama dengan 1,24 angstrom, larutan padat ini
sering ditemukan di meteorit dan mungkin merupakan sebagian besar inti bumi.
Ketiga mineral platina (Pt), paladium (Pd), iridium (Ir), dan osmium (Os)
termasuk unsur–unsur murni mineral logam yang kurang umum, dan
diklasifikasikan sebagai kelompok platina. Mineral ini memiliki unsur tunggal

2
tetapi terkadang hadir pula dalam bentuk paduan langka dari unsur - unsur ini
seperti Platiniridium yang merupakan paduan langka dari iridium dan platinum,
sedangkan iridosmin adalah paduan iridium dan osmium yang sama langkanya.
Kedua paduan memiliki struktur heksagonal close-packed, sedangkan platina
dan paladium berbentuk kubik close-packed. Logam dari golongan platina lebih
keras dan memiliki titik leleh lebih tinggi daripada logam dari kelompok emas.
(Mira Meirawaty, dkk., 2022)

Gambar 2.1 Contoh Mineral Unsur Murni Logam

2. Native Element Semilogam, arsen (As), antimon (Sb), bismut (Bi), serta unsur-
unsur yang tidak umum seperti selenium (Se), dan telurium (Te) termasuk ke
dalam mineral unsur murni semilogam. Arsenik, antimon dan bismut
mengkristal di kelas heksagonal-skalenohedral sedangkan selenium dan
telurium mengkristal di kelas trigonal trapesium. Mineral unsur murni
semilogam ini bersifat rapuh, dapat menghantarkan panas dan listrik tetapi tidak
sebaik mineral unsur murni logam. Namun seperti halnya logam, mineral unsur
murni semilogam juga menampilkan kilap logam. Kisi-kisi mineral unsur murni
semilogam terdiri dari ikatan antara logam dan kovalen. (Mira Meirawaty, dkk.,
2022)

Gambar 2.2 Contoh Mineral Unsur Murni Semi Logam

3. Native Element Nonlogam, mineral yang termasuk ke dalam unsur murni


nonlogam adalah karbon (C), baik dalam bentuk intan dan grafit, serta belerang
(S). Intan dan grafit adalah kelompok mineral spektakuler yang memiliki sifat
polimorfisme. Polimorfisme terjadi ketika dua atau lebih kelompok mineral
mengandung unsur-unsur yang persis sama dalam proporsi yang persis sama,
dan sudah pasti memiliki rumus kimia yang identik, namun memiliki struktur
kristal yang berbeda. Oleh karena itu, mineral dapat menunjukkan ciri fisik yang
sangat berbeda. Secara kimiawi kedua spesies baik intan dan grafit identik,

3
keduanya memiliki unsur tunggal yang seluruhnya terdiri dari karbon (C),
keduanya dapat dibakar pula menjadi karbon dioksida pada suhu tinggi dan
keduanya mengandung ikatan karbon yang sangat mirip. Namun, kedua zat
tersebut secara struktural sangat berbeda, intan memiliki kisi yang sangat kuat
di mana setiap atom karbon terikat oleh empat ikatan kovalen dengan empat
atom karbon, disebut sebagai ikatan tetrahedron biasa. Keempat elektron
valensi diambil oleh ikatan kovalen, sehingga tidak ada yang bebas
menghantarkan listrik, oleh sebab itu intan merupakan penghambat/penahan
panas yang baik.
Sedangkan grafit terdiri dari lembaran cincin enam atom yang pada
setiap atom karbon mengikat tiga atom karbon lainnya membentuk susunan
heksagonal dengan struktur berlapis seperti tumpukan kertas. Lembaran
lembaran tersebut ditumpuk dengan jarak yang jauh lebih besar atau biasa
disebut dengan ikatan van der Waals biasanya ikatan ini cukup lemah, tetapi
ikatan yang lemah ini menghasilkan derajat simetri yang baik dalam artian
memiliki sifat belahan yang sempurna. (Mira Meirawaty, dkk., 2022)

Gambar 2.3 Contoh Mineral Unsur Murni Nonlogam

2.3 Contoh Native Element Mineral & Kegunaannya

No Nama Mineral Gambar Mineral Kegunaan


& Rumus Kimia
1. Emas (Au) Sebagai perhiasan, dekorasi, bahan
medali, barang koleksi, emas juga
dapat digunakan untuk kesehatan
serta kecantikan, dll.

2. Perak (Ag) Sebagai perhiasan, dekorasi, bahan


medali, barang koleksi, dll.

4
3. Tembaga (Cu) Sebagai bahan konstruksi
bangunan, bahan kabel listrik,
bahan peralatan rumah tangga, dll.

4. Timbal (Pb) Sebagai bahan pembuatan baterai,


produk-produk logam seperti
amunisi, pelapis kabel, pipa
Polyvinyl Chloride (PVC), solder,
bahan kimia dan pewarna, dll.

5. Besi (Fe) Sebagai bahan konstruksi


bangunan, bahan peralatan rumah
tangga, bahan penyusun alat-alat
industry, dll.

6. Nikel (Ni) Sebagai bahan campuran


pembuatan stainless steel, bahan
pembuatan koin, bahan pembuatan
logam antikarat, bahan pembuatan
baterai nickel-metal hybride, dll.

7. Platina (Pt) Sebagai bahan pembuatan alat pacu


jantung, treatment patah tulang,
proses reduksi alkilasi, membantu
proses hidrogenasi karbonil,
mengubah alkohol menjadi
formaldehida, sebagai bahan dasar
pembuatan tungku listrik yang
memiliki suhu tinggi, bahan
kerucut misil pesawat luar angkasa,
dll.
8. Paladium (Pd) Sebagai bahan industri otomotif,
paladium berfungsi mengurangi
emisi gas beracun dari ruang bakar
mesin. Selain itu, palladium lazim
digunakan untuk peralatan
kedokteran gigi dan elektronik.

9. Iridium (Ir) Sebagai zat pengeras untuk


platinum, iridium juga digunakan

5
untuk membuat cawan dan
peralatan yang membutuhkan suhu
tinggi, iridium juga digunakan
sebagai bahan kontak listrik, unsur
ini membentuk alloy dengan
osmium yang digunakan untuk
mata pulpen dan bearing kompas.
10. Osmium (Os) Sebagai bahan katalis dalam
pembuatan tabung, filamen, dan
lampu pijar, bahan tinta, paduan
osmium untuk membuat kontak
listrik yang akan mengalami
kondisi yang tidak dapat ditahan
oleh logam lain, sebagai bahan
pembuatan ujung pena untuk
pulpen, kompas, pisau bedah, dan
barang sehari-hari lainnya.
11. Arsen (As) Sebagai bahan pengolahan kaca,
pigmen, tekstil, kertas, perekat
logam, pengawet kayu, dan
amunisi. Arsenik juga digunakan
dalam proses penyamakan kulit,
pestisida, aditif pakan, dan obat-
obatan.
12. Antimon (Sb) Sebagai penguat timbal untuk
baterai, bahan pembuatan korek
api, obat-obatan, pipa, keramik,
gelas, dan cat.

13. Bismut (Bi) Sebagai bahan pembuatan


kosmetik, obat-obatan, dll.

14. Selenium (Se) Meningkatkan imunitas tubuh.


Karena sifat antioksidannya yang
kuat, selenium mampu mengurangi
peradangan dan melindungi sel-sel
imun dari
kerusakan. Selenium juga diketahui
dapat meningkatkan respons imun
dalam melawan infeksi.

15. Telurium (Te) Penambahan telurium pada timbal


dapat mengurangi reaksi korosi
oleh asam sulfat pada timbal, dan

6
juga memperbaiki kekuatan dan
kekerasannya. Telurium digunakan
sebagai komponen utama dalam
sumbat peleburan, dan
ditambahkan pada besi pelapis
pada menara pendingin. Telurium
juga digunakan dalam keramik.

16. Seng (Zn) Sebagai bahan konstruksi


bangunan, digunakan sebagai
lapisan untuk melindungi besi dan
baja dari korosi di udara, air dan
tanah.

17. Grafit (C) Sebagai bahan baku untuk baterai


kering, bahan pencampur pelumas
(lubricant), cat, bahan pembuatan
crucibles (tungku pencair logam),
sikat dinamo, elektroda untuk
proses galvanisasi, bahan
pembuatan sepatu rem kendaraan,
dipakai dalam industri peleburan
baja (foundry) dan juga sebagai
bahan utama pensil.

18. Intan (C) Sebagai perhiasan, dekorasi, bahan


medali, barang koleksi, dll.

19. Belerang (S) Sebagai bahan baku asam sulfat.


Selain itu, belerang umum
digunakan dalam korek api, bubuk
mesiu, insektisida, fungisida,
bahan baku sabun dan sebagainya.

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Mineral adalah padatan homogen yang bersifat anorganik, terbentuk secara
alamiah, mempunyai sifat kimia dan fisika tertentu, dan bersifat kristalin.
Berdasarkan unsur pembentuknya mineral dapat dikelompokkan menjadi
beberapa kelompok,diantaranya: native element, oksida dan hidroksida, halida,
karbonatan, sulfat, phospat, silikat.
2. Mineral unsur murni (native element) adalah mineral yang tersusun atas satu
unsur kimia, dan tidak berikatan dengan unsur lain. Mineral unsur-unsur murni
ini biasanya dibagi menjadi tiga kelompok yaitu: logam, semilogam, dan
nonlogam.
3. Contoh mineral unsur murni (native element) adalah emas, perak, tembaga,
timbal, besi, nikel, platina, paladium, iridium, osmium, arsenik, bismut, seng,
antimon, selenium, telurium, grafit, intan, dan belerang.

8
DAFTAR PUSTAKA

John P Rafferty. (2012). Geology: Landforms, Minerals, amd Rocks. Newyork: Britannica
Educational Publishing.
Mira Meirawaty, dkk. (2022). Mineralogi. Banyumas: CV. ZT Corpora.
Muhammad Chandra & Rizal Debrian. (2013). Diktat Olimpiaade Sains Bidang Kebumian.
Bandung: ALC INDONESIA.

Anda mungkin juga menyukai