KELOMPOK II
Penyusun
DAFTAR ISI
SAMPUL MAKALAH……………………………………………… i
KATA PENGANTAR ..........................................
................................................................
...........................
..... .. ii
DAFTAR ISI………………………………………………………... iii
BAB I PENDAHULUAN
I.1 LatarBelakang ……………………………………………….. 1
I.2 Rumusan Masalah…….……………………………………… 2
I.3 Tujuan………………………………………………………… 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Pengertian Mineral …………………….................
……………………...............................
.............. 3
II.2 Proses Pembentukan Mineral............................
Mineral.................................................
..................... 5
II.3 Mineral Pembentuk Batuan ……………………...................... 9.
II.4 Penyebaran Serta jenis-jenis sumber daya mineral di Indonesia 16
II.5 Manfaat Batuan & Bahan Tambang ………………………….. 20
Kristalisasi dapat terjadi dari larutan, hal ini merupakan hal yang umum yaitu bila
larutan telah jenuh, selain itu juga jika temeratur larutan di turunkan. Benda padat
akan meleleh karena tigginya temperature yang membeku, membentuk kristal-
kristal bila mendingin. Gas dengan unsur kimia tertentu akan dapat mengkristal,
unsure tersebut misalnya belerang, kristalisasi terjadi dari larutan peleburan, uap
atau gas. Meskipun telah di definisiskan kristalin tetapi di anggap sebagai mineral,
tipe ini di kenal ada dua macam yaitu :
1. Metamic mineral, dimana asalnya adalah kristalin yang kemudian struktur
kristalnya hancur. Umumnya senyawa dari asm lemah seperti zirkon (ZrSiO4)
dan Thorite (ThSiO4).
2. Mineral amorf, yang terjadi karena pedinginan yang ce[at sehingga tidak
terbentuk kristal. Mineral ini yang paling umum adalah opal, mineral
lempung, hydrated iron dan alluminium oxides.
I.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
1. Apa saja pengertian mineral menurut para ahli ?
2. Bagaimana proses pembentukan mineral ?
3. Bagaimana keterkaikatan mineral dengan batuan ?
4. Apa saja jenis serta tempat penyebaran sumber daya mineral di Indonesia?
I.2 Tujuan
Adapun tujuan dari Makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menjelaskan pengertian dari mineral menurut para Ahli.
2. Untuk mengetahui proses pembentukan mineral.
3. Untuk menjelaskan bagaimana keterkaikatan mineral dengan batuan.
4. Dan untuk mengetahui jenis serta tempat penyebaran sumber daya mineral
di Indonesia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Pengertian Mineral
Dahulunya ilmu mineralogi memiliki dua defenisi mineral, yaitu :
1. Sebelum tahun 1977
Defenisi ini disebut sebagai “Defenisi Klasik”, yang dipelopori oleh Whitten,
Brook, Robinson, Barry, Mason.
Mineral adalah suatu benda padat yang anorganik yang terbentuk secara alami,
homogen (tidak dapat diuraikan lagi menjadi ukuran terkecil) yang mempunyai
bentuk kristal dan rumus kimia yang tetap. Jadi, menurut pengertian ini yang
termasuk mineral hanya berbentuk padat saja.
2. Sesudah tahun 1977
Defenisi ini disebut sebagai “Defenisi Kompilasi”, yang dipelopori oleh Potter
dan Robinson. Mineral adalah suatu bahan zat yang homogen, anorganik yang
terbetuk secara alami yang mempunyai sifat-sifat fisik dan sifat-sifat kimia yang
tetap. Jadi, menurut defenisi ini yang termasuk mineral adalah juga cair daan gas
seperti air, air raksa, gas belerang tetapi minyak bumi dan batubara tidak
termasuk mineral.
II.3.2. Mafic Mineral, tersusun dari mineral-mineral yang berwarna gelap dan
mempunyai berat jenis yang besar atau berat.
Contoh :
Olivin (MgFe)2SiO4
Merupakan kristaal-kristal campuran antara Mg2SiO4 dengan Fe 2SiO4 dalam hal
ini Mg selalu lebih banyak daripada Fe. Olivin kadang-kadang disebut dengan
Chrysolite, adalah suatu bentuk mineral yang merupakan mineral pembentuk
batuan terutama beku berwarna gelap.
Berat Jenis : 3,27-4,27
Kekerasan : 5,50-7,00
Kilap : Vitreous Luster
Umum terdapat pada batuan beku basa (Gabro, Basalt, Peridotite, Dunite).
Forsterite Fayalite
Mg2SiO4 Fe2SiO4
Olivin
Kelompok Piroksen
Merupakan kelompok mineral Silikat yang komplek dan mempunyai hubungan
erat dalam struktur kristal, sifat-sifat fisik dan komposisi kimia walaupun mereka
mengkristal dalam dua sistem yang berbeda yaitu Orthorombik dan Monoklin.
Secara struktur Piroksen terdiri atas mata rantai yang tidak ada habisnya dan
Tetrahedra SiO4 yang diikat bersama-sama secara lateral oleh ion-ion logam Mg
dan Ca yang berikatan dengan Oksigen, tetapi tidak secara langsung dengan
Silikon. Sejak setiap ion Silikon berikatan dengan ion Oksigen dan setiap Oksigen
dengan Silikon lainnya atau ion logam menghasilkan ratio Si : O = 1 : 3 dan
memberi rumus kimia Piroksen MgSiO3 atau CaMg(SiO3)2 . Bentuk kristal
Piroksen adalah prismatik sedangkan belahannya spesifik. Komposisi kimia
Piroksen secara umum adalah W1-p(X3Y)1+pZ2O6 dimana simbol W X Y Z
menunjukkan unsur yang mempunyai jari-jari ion yang sama dan dapat mereplace
yang satu terhadap yang lainnya dalam struktur.
W = Na, Ca Y = Al, Fe, Ti
X = Mg, Fe, Li, Mn Z = Si dan Al dalam jumlah kecil
Ukuran atom dari W ke Z berkurang. Karena substitusi atom maka rumus kimia
Piroksen bervariasi. Dari rumus di atas p adalah o atau mendekati 0 untuk
Diopside Hedenbergite dan Gegirite Yodeite Series.
- p = 1 atau hampir 1 untuk Piroksen Series
- p = variasi untuk Piroksen Monoklin dan Pigionite
Unsur -unsur yang lebih lengkap dari Piroksen mungkin sebagai contoh adalah :
* Ozthopiroksen Mg, Fe+2Fe+3Al(SiAlO3)2
* Diopsiede Hedenbergite CaMgFe(SiO3)2
* Augite (CaMgFe+2) (MgFe+2AlFe+3)(SiAlO3)2
Unsur-unsur yang digarisbawahi adalah unsur penting.
Dalam tubuh batuan vulkanik Piroksen adalah Augote Calcio rendah atau
Pigionite, sedang dalam batuan Plutonik Piroksen adalah Augite Piroksen
Orthorombik, kalsium hampir bebas.
Dalam petrologi biasanya secara megaskopis disebut saja Piroksen dengan ciri
warna hijau sampai hijau kehitaman mempunyai belahan dengan sudut lebih
kurang 900.
Kelompok Amphibol
Amphibole mungkin dapat dibagi menjadi lima seri, yaitu Anthopillite,
Cumingtonite-Qrunerite, Tremolite-Actinolite, Alluminian Amphibole, Sodic
Amphibole. Mereka ada hubungannya dalam sifat-sifat Kristalografi, sifat fisik
dan kimia. Struktur Amphibole adalah type Tetrahedra SiO4 dalam struktur rantai
ganda, berupa dua mata rantai tunggal dengan disela-sela Tetrahedra dihubungkan
oleh bagian dari Oksigen, memberi ratio Si : O = 4 : 11 pengganti 1: 3 sebagai
dalam mata rantai tunggal. Dalam struktur mata rantai ganda menempati sejajar
sumbu C dan diikat bersama secara lateral oleh ion logam. Kekuatan ikatan antara
rantai-rantai tidak sekuat ikatan Si – O, ini direfleksikan dalam serta yang
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Mineral adalah suatu benda padat yang anorganik yang terbentuk secara alami,
homogen (tidak dapat diuraikan lagi menjadi ukuran terkecil) yang mempunyai
bentuk kristal dan rumus kimia yang tetap. Proses pembentukan mineral-mineral
baik yang memiliki nilai ekonomis, maupun yang tidak bernilai ekonomis sangat
perlu diketahui dan dipelajari mengenai proses pembentukan, keterdapatan serta
pemanfaatan dari mineral-mineral tersebut. Mineral yang bersifat ekonomis dapat
diketahui bagaimana keberadaannya dan keterdapatannya dengan memperhatikan
asosiasi mineralnya yang biasanya tidak bernilai ekonomis. Dari beberapa proses
eksplorasi, penyelidikan, pencarian endapan mineral, dapat diketahui bahwa
keberadaan suatu mineral tidak terlepas dari beberapa faktor yang sangat
berpengaruh, antara lain banyaknya dan distribusi unsur-unsur kimia, aspek
biologis dan fisika.
III.2 Saran
Adapunsaran dari penulis kepada pembaca adalah sebagai berikut :
http://tambangunsri.blogspot.com/2011/02/sumber-daya-mineral-dan-genesa-
bahan.html
http://sumbardayaalamindonesia.blogspot.com/
http://esdm.sulbarprov.go.id/index.php?id=1&news=235
http://paramayati.blogspot.com/2012/03/tugas-geografi-sda-mineral-xi-ips2
aspa.html
http://gaoscity.blogspot.com/2009/03/bijih-besi.html
http://www.sentra-edukasi.com/2013/05/pengertian-penggolongan-sumber-daya-
alam.html
http://dunia-atas.blogspot.com/2011/05/klasifikasi-mineral-berdasarkan-pada.html
http://geoenviron.blogspot.com/2012/10/praktikum-mineralogy.html
http://dearthurjr.blogspot.com/2013/05/endapan-mineral.html
http://jojogeos.blogspot.com/2012/12/mineral-silika-dan-non-silika.html
http://tigakali-enam.blogspot.com/2011/10/genesa-mineral.html
http://geologimania.blogspot.com/2010/10/mineral-pembentuk-batuan-rock -
forming.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Mineral
http://petroclanlaboratory.weebly.com/bowen-reaction-series.html
http://kangmujeckethnic-miningzone.blogspot.com/2013/04/krismin.html
http://dearthurjr.blogspot.com/2013/05/endapan-mineral.html
http://tigakali-enam.blogspot.com/2011/10/genesa-mineral.html
LAMPIRAN REFERENSI
DAFTAR PERTANYAAN