Segala puji bagi Allah Subhahanahu wata’ala, tuhan semesta alam, kepadanya
saya bersyukur atas segala rahmat dan karunia yang diberikan, sehingga laporan
praktikum Petrologi Umum acara Batuan Sedimen Klastik ini bisa terselesaikan dengan
baik.
kepada Bapak Dr. Sufriadin AS, ST, MT selaku dosen pengampu mata Petrologi Umum,
seluruh kakak Asisten laboratorium Analisis dan Pengolahan Bahan Galian dan
sahabat, kerabat, dan pihak-pihak lainnya yang tidak bisa penyusun sebutkan satu
persatu.
Saya selaku penulis menyadari bahwa laporan praktikum ini masih jauh
dikatakan sempurna. Untuk itu, dimohon kritik dan saran yang membangung dari
Penulis
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL.............................................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI......................................................................................................iv
DAFATAR GAMBAR............................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
4.1 Hasil........................................................................................................17
4.2 PEMBAHASAN...........................................................................................23
iii
BAB V PENUTUP..............................................................................................25
5.1 Kesimpulan..............................................................................................25
5.2 Saran.......................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................26
LAMPIRAN.......................................................................................................27
iv
DAFTAR GAMBAR
v
Gambar 4.7 gabro..................................................................................................22
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Batuan adalah kompleks/kumpulan dari mineral sejenis atau tidak sejenis yang
terikat secara gembur ataupun padat. Bedanya dengan mineral, batuan tidak memiliki
susunan kimiawi yang tetap, biasanya tidak homogen. Batuan tidak perlu padat dan
keras, dan biasanya merupakan agregat yang berukuran cukup besar, tetapi dapat
pula dalam ukuran yang cukup kecil atau tersusun oleh benda gelas saja batuan dari
segi asal dan keterdapatan di lapangan dapat digolongkan menjadi 3 golongan besar
yaitu batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf (Bitar, 2020)
pengendapan materi hasil erosi. Sekitar 80% permukaan benua tertutup oleh batuan
sedimen. Materi hasil erosi terdiri atas berbagai jenis partikel yaitu ada yang halus,
kasar, berat dan ada juga yang ringan. Cara pengangkutannya pun bermacam-macam
bentuk suspensi, dan ada pula yang larut (salution). Berbagai penggolongan dan
penamaan batuan sedimen telah dikemukakan oleh para ahli, baik berdarkan genetis
maupun diskriptif. Secara genetis disimpulkan dalam dua golongan yaitu batuan
proses pengendapan secara mekanik ataupun litifikasi batuan-batuan yang telah ada
sebelumnya. Batuan sedimen klastik dapat dikenali dengan mengamati struktur batuan
sedimen klastik yang terdiri atas fragmen, matrik, semen, ukuran butir, pembundaran,
sortasi dan kemas, selain tekstur perlu juga diakukan pengamatan pada teksturnya
1
yang terdiri atas laminasi sejajar, cross bedding, dan gradaed bedding. Melalui
Tujuan Percobaan
Ruang lingkup praktikum petrologi umum ini yaitu mendeksripsikan warna serta
struktur dan tekstur batuan sedimen klastik yang berupa fragmen, matrik, semen,
ukuran butir, pembundaran, sortasi dan kemas, serta mendeskripsikan ganesa batuan
2
BAB II
SEDIMEN KLASTIK
Batuan
membeku atau keras. Batuan adalah salah satu elemen kulit bumi yang menyediakan
Batuan mempunyai komposisi mineral, sifat-sifat fisik, dan umur yang beraneka ragam.
Jarang sekali batuan yang terdiri dari satu mineral, namun umumnya merupakan
gabungan dari dua mineral atau lebih. Mineral adalah suatu substansi anorganik yang
mempunyai komposisi kimia dan struktur atom tertentu. Jumlah mineral banyak sekali
adalah tubuh padat, kecuali pada inti luar dan beberapa tempat yang relatif kecil di
Batuan terbuat dari beberapa mineral, ada juga batuan yang terbuat dari hanya
satu mineral, tapi kebanyakan terbuat dari banyak mineral. Ada banyak jenis batuan,
contohnya batuan yang sangat kecil disebut pasir. Pasir sangat kecil seperti gula atau
garam. Beberapa dari batuan tersebut mungkin sebesar rumah. Batuan mempunyai
berbagai bentuk dan ukuran. Batuan kadang bulat seperti bola, atau persegi seperti
balok. Batuan memiliki banyak warna sehingga seringkali batuan terbuat dari
3
1.1.1 Mineral pembentuk batuan
Mineral pembentuk batuan dibagi atas tiga yaitu berdasarkan indks refraksi rendah,
4
Gypsum CaSO42H2O
Barite BaSO4
Beryl Be3Al2[Si6O18]
Diopside CaMgSi2O6
Hedenbergite CaFeSi2O6
Augite (Ca,Mg,Fe,Al)2(Si,Al)2O6
Klinopiroksen
Pigeonite (Mg,Fe,Ca)(Mg,Fe)Si2O6
Aegirine NaFe+3Si2O6
Jadelite NaAlSi2O6
Wollastonite CaSiO3
Anhophylite (Mg,Fe)7Si8O22(OH,F)2
Gedrite (Mg,Fe)5Al2(Al2Si6)O22(OH,F)2
Cummingtonite (Mg,Fe)7Si8O22(OH,F)2
Tremolite- Ca2(Mg,Fe)7Si8O22(OH,F)2
Amphibol actinolit
Hornblende Ca2(Mg,Fe,Al)5(SiAl)8O22(OH,F)2
Riebeckite Na2Fe3+2Fe2+3Si8O22(OH,F)2
Glaucophane Na2Mg3Al2Si8O22(OH,F)2
Biotit K(Mg,Fe)3(AlSi3O10)(OH,F)2
Muscovite KAl2(AlSi3O10)(OH,F)2
Mica
Paragonite NaAl2(AlSi3O10)(OH,F)2
Pyrophyllite Al2Si4O10(OH)8
Talc Mg3Si4O10(OH)2
Chlorite (Mg,Al,Fe)6(Al,Si)4O10(OH)8
Serpentine Mg6Si4O10(OH)8
Pyrope Mg3Al2Ai3O12
Almandine Fe3Al2Si3O12
Spessartine Mn3Al2Si3O12
Garnet
Grossular Ca3Al2Si3O12
Andradite Ca3(Fe+3,Ti)2Si3O12
Vesuvianite Ca19(Mg,Fe,Al)13Si18(O,OH,F)76
Andalusite
Kyante Al2SiO5
Sillimanite
Mullite 3Al2O32SiO2
Staurolite Fe2Al9Si3,75O22(OH)2
Chlorotoid (Fe+2,Mg,Mn)2(Al,Fe+3)Al3O2(SiO4)2(OH)4
5
Epidote Ca2Fe+3Al2O(S2O7)(SiO4(OH)
Clinozoiste CaAl2(OH)(SiO4(OH)
Lawsonite CaAl2(OH)2SiO7H2O
Gehlenite Ca2MgSi2O7
Akermanite Ca2MgSi2O7
Melilite
Soda melilite NaCaAlSi2O7
Calcite CaCo3
Dolomite CaMg(CO3)2
Batuan sedimen
utama batuan (bersama dengan batuan beku dan batuan metamorfosis) yang
terbentuk melalui tiga cara utama: pelapukan batuan lain ( clastic); pengendapan
Jenis batuan umum seperti batu kapur, batu pasir, dan lempung, termasuk dalam
batuan endapan. Batuan endapan meliputi 75% dari permukaan bumi (Bitar, 2020)
batuan yang lebih tua atau material yang berasal dari proses weathering batuan dan
ditransportasikan oleh air, udara dan es, atau material yang diendapkan oleh proses-
proses yang terjadi secara alami seperti prectipasi secara kimia atau sekresi oleh
2008).
pengendapan materi hasil erosi. Sekitar 80% permukaan benua tertutup oleh batuan
sedimen. Materi hasil erosi terdiri atas berbagai jenis partikel yaitu ada yang halus,
kasar, berat dan ada juga yang ringan. Cara pengangkutannya pun bermacam-macam
bentuk suspensi, dan ada pula yang larut (salution). Klasifikasi lebiih lanjut seperti
6
a. batuan sedimen klastik (dari pecahan pecahan batuan sebelumnya)
pengendapan baik oleh gravitasi, air, udara, es, aliran masa atau kimia atau proses
tumbuh material biologi pada tempat tersebut. Proses transportasi dan pengendapan
dapat ditentukan dengan melihat masing – masing lapisan sedimen. Ukuran, bentuk,
Batuan sedimen terbentuk dari batuan-batuan yang telah ada yang mengalami
relatif lebih rendah letaknya dari batuan asalnya, misalnya di laut, samudera, ataupun
7
tetapi karean proses diagenesa maka batuan-batuan lunak tadi berubah menjadi keras
(Zuhdi, 2019).
Batuan sedimen yang terbentuk secara kimia ataupun organik mempunyai satu
di atas, adapula sejenis batuan sejenis batuan sedimen yang sebagian besar
penyinaran matahari, ataupun kikisan angin. Batuan yang demikian ini disebut eluvium
dan disebut alluvium jika dihanyutkan oleh air.Sifat utama dari batuan sedimen adalah
batuan sediment yang kompak. Misalnya, pasir mengalami litifikasi menjadi batupasir.
Seluruh proses yang menyebabkan perubahan pada sedimen selama terpendam dan
terlitifikasi disebut sebagai diagnesis. Diagnesis terjadi pada temperatur dan tekanan
yang lebih tinggi daripada kondisi selama proses pelapukan, namun lebih rendah
macam berdasarkan proses yang mengontrolnya, yaitu proses fisika, kimia, dan
material sediment menjadi batuan sediment yang kompak. Proses diagnesis ini dapat
merupakan kompaksi yaitu pemadatan karena tekanan lapisan di atasnya atau proses
sedimentasi yaitu perekatan bahan-bahan lepas tadi menjadi batuan keras oleh
larutan-larutan kimia misalnya larutan kapur atau silisium. Sebagian batuan sedimen
terbentuk di dalam samudera. Beberapa material ini mengendap secara langsung dan
8
didukung oleh reaksi-reaksi kimia seperti oleh garam (CaSO4.nH2O). Adapula yang
diendapkan dengan bantuan jasad renik, baik tumbuhan maupun hewan. Proses
diagnesa sangat berperan dalam menentukan bentuk dan karakter akhir batuan
sedimen. Perubahan yang terjadi meliputi perubahan fisik, mineralogi dan kimia.
Adapun beberapa proses yang terjadi dalam diagnase, yaitu: (Zuhdi, 2019)
1. Kompaksi, terjadi jika adanya tekanan akibat penambahan beban. Beban ini
partikel baru dalam suatu sedimen. Mineral autigenik ini yang umum terdapat
pada batua sedimen adalah karbonat, silika, klastika, illite, gypsum dan
dolomit.
kimia yang berasal dari pelarutan material sedimen selama proses diagnesa
volume sedimen yang ada di bagian bawah semakin kecil dan cairan (fluida)
dalam ruang antar butir tertekan keluar dan bermigrasi kearah atas secara
perlahan-lahan.
9
5. Larutan (solution), Biasanya pada urutan karbonat akibat adanya larutan
asal. Batuan asal dapat berupa batuan beku, batuan sedimen itu sendirimaupun
diagnesa yaitu perubahan yang berlangsung pada temperatur rendah di dalam suatu
Batuan sedimen klastik tersusun olek klastik-klastik yang terjadi karena proses
allogenic adalah mineral yang tidak terbentuk pada lingkungan sedimentasi atau pada
saat sedimentasi terjadi. Mineral ini berasal dari batuan asal yang telah mengalami
1.1.2 Tekstur
sedimen sepertiukuran butir, bentuk butir dan orientasi. Tekstur batuan sedimen
mempunyai arti penting karena mencerminkan proses yang telah dialami batuan
2019).
Faktor yang menentukan tekstur fragmen klastik adalah massa dasar matrik
dan material semen penyusun batuan tersebut. Fragmen dari suatu batuan adalah
10
bagian atau butiran yang ukurannya lebih besar daripada pasir. Matrik dari suatu
batuan adalah butiran yang berukuran lebih kecil daripada fragmendan diendapkan
bersama-sama dengan fragmen. Semen adalah material halus yang menjadi pengikat
batuan beku. Semen biasanya diendapkan setelah fragmen dan matrik. Semen
padaumumnya berupa silika, kalsit, sulfat atau oksida besi (Zuhdi, 2019).
1. Ukuran butir, Besar butir kristal penyusun batuan dibedakan menjadi tiga
ukuran yaitu kasar, sedang dan halus. Butiran kasar memiliki ukuran lebih
besar dari 5 mm, butir sedang memiliki ukuran dari 1 hingga 5 mm, sedangkan
butiran halus memiliki ukuran lebih kecil dari 1mm. Jika kristal penyusun
(Zuhdi, 2019).
komposisi butir, ukuran butir, jenis proses transportasi dan jarak transport
(Boggs,1987). Butiran dari mineral yang resisten seperti kwarsa dan zircon
11
akan berbentuk kurang bundar dibandingkan butiran dari mineral kurang
yang biasa dipergunakan dalam pemilahan batuan, yaitu : sortasi baik dan
buruk. Sortasi baikjika besar butir merata atau sama besar, sedangkan sortasi
burukjika besar butir tidak merata, terdapat matrik dan fragmen (Zuhdi,
2019).
4. Kemas, Kemas adalah bentuk dan jarak antar butir pada batuan sedimen.
1.1.3 Struktur
Pada batuan sedimen dikenal dua macam struktur, yaitu sygnetic dan epygenic.
batuan tersebut selesai terbentuk. Contoh struktur epigenetikadalah kekar, sesar, dan
khas dimana butiran makin ke atas makin halus. Graded bedding sangat penting sekali
12
artinya untuk menentukan bagian atas ( up) dan dan bagian bawah ( bottom) dimana
yang halus merupakan bagian atasnya sedangkan bagian yang kasar adalah bawahnya
(Zuhdi, 2019).
13
BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM
3.1 Alat
Gambar 3.2
Pembanding
Minerals,
digunakan
sebagai
14
Gambar 3.3 Rocks and Minerals
15
Gambar 3.6 Kawat Tembaga
16
3.2 Bahan
17
2
18
DAFTAR PUSTAKA
Rifardi. 2008. Tekstur Sedimen Sampling dan Analisis. Universitas Riau Press
Wilson, J. Richard. 2010. Mineral and rocks. Ventu Publishing ApS. ISBN 978-87-7681-
647-6
Yuskar, Yuniarti dan Choanji, Tiggi. 2016. Sedimentologi Dasar. Uir Press, Pekan baru.
Zuhdi, Muhammas. 2019. Buku Ajar Pengantar Geologi. Duta Pustaka Ilmu, Lombok.
1
LAMPIRAN