Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH GENETIC BAHAN GALIAN

TEKNIK EKSPLORASI

DISUSUN OLEH

NAMA : AZYUMARDI GEMILANG ADE .P.


NIM : 7100210006
KELAS : 02

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA
2022

1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Segala puji bagi Allah yang telah
memberikan kami kemudahan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa
pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik.
Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi
Muhammad SAW.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang "Jenis-Jenis Bahan
Galian dan Genetic Bahan Galian", yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari
berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu
yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh
kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Walaupun makalah ini kurang sempurna dan memerlukan perbaikan tapi juga memiliki
detail yang cukup jelas bagi pembaca. Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan
yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan
kekurangan. Penyusun membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun
terima kasih.

Yogyakarta, November 2022


Penulis

Azyumardi Gemilang Ade Putra

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... 1


KATA PENGANTAR. ............................................................................................ 2
DAFTAR ISI. .......................................................................................................... 3
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………...4
BAB I PENDAHULUAN. ....................................................................................... 5
1.1 Latar Belakang. ................................................................................................. 5
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................. 5
1.3 Tujuan Penulisan. .............................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN. ........................................................................................ 5
2.1 Defininsi Ganesa Bahan Galian………………….………....................................6
2.2 Jenis-Jenis Bahan Galian ................................................................................... 6
BAB III PENUTUP .............................................................................................. .26
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………...26
3.2 Saran…………………………………………………………………………….26
DAFTAR PUSTAKA. ........................................................................................... 27

3
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bahan Galian Emas…………………………………………………….………6


Gambar 2.2 Bahan Galian Perak…………………………………………………….………8
Gambar 2.3 Bahan Galian Besi………………………………………………………….….10
Gambar 2.4 Bahan Galian Tembaga………………..............................................................12
Gambar 2.5 Bahan Galian Timbal.........................................................................................14
Gambar 2.6 Bahan Galian Seng............................................................................................15
Gambar 2.7 Bahan Galian Timah..........................................................................................17
Gambar 2.8 Bahan Galian Nikel............................................................................................19
Gambar 2.9 Bahan Galian Alumunium.................................................................................20
Gambar 2.10 Bahan Galian Uranium....................................................................................22
Gambar 2.11 Bahan Galian Batubara....................................................................................24

4
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan salah satu Negara yang mempunyai kekayaan tambang yang paling
besar, hal ini dapat kita ketahui dari daerah-daerah penghasil tambang di Indonesia yang
beraneka ragam. Tidak hanya itu dapat kita pelajari dari sejarah proses pembentukan
permukaan bumi Negara Indonesia memiliki potensi penghasil bahan tambang karena
dahulunya saat pembentukan permukaan bumi terjadi proses sedimentasi, serta beberapa
daerah terdapat bekas bentukan pegunungan yang mungkin pada zaman ini telah menjadi
lautan ataupun ada yang menjadi daratan. Batuan dan bahan tambang itu dimaanfaatkan dalam
berbagai industri, yang mana memenuhi kebutuhan manusia secara primer,sekunder,maupun
tersier.

Penyebaran Bahan galian di Indonesia ini tidak merata. Seperti halnya penyebaran batuan,
penyebaran bahan galian sangat dipengaruhi oleh tatanan geologi Indonesia yang rumit.
Mineral logam yang termasuk golongan ini adalah tembaga, besi, emas, perak, timah, nikel dan
aluminium. Mineral non logam yang termasuk golongan ini adalah fosfat, mika, belerang,
fluorit, mangan. Mineral industri adalah mineral bahan baku dan bahan penolong dalam
industri, misalnya felspar, ziolit, diatomea. Mineral energi adalah minyak, gas dan batubara
atau bituminus lainnya. Belakangan panas bumi dan uranium juga masuk dalam golongan ini
walaupun cara pembentukannya berbeda. (Sudradjat, 1999).

1.2 Rumusan Masalah


1.) Bagaimana sifat fisik dan kimia dari bahan galian?
2.) Bagaimana keterdapatan dari bahan galian?
3.) Bagaimana cara prmbrntukan atau genetic dari bahan galian?

1.3 Tujuan Penulisan


1.) Untuk mengetahui bagaimana sifat fisik dan kimia dari setiap bahan galian.
2.) Untuk mengetahui bagaimana keterdapatan dari setiap bahan galian.
3.) Untuk mengetahui bagaimana pembentukan dari setiap bahan galian.
4.) Untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik eksplorasi.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Defininsi Ganesa Bahan Galian


Genesa bahan galian adalah Ilmu yang memperlajari pertumbuhan atau pembentukan serta
asal usul bahan galian, baik logam maupun non logam dan bahan galian industri. Tujuan untuk
mengetahui dengan lebih baik gejala-gejala alam, proses alam, proses geologi dan hasil dari
proses tersebut berupa bahan galian.

Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya bahwa bahan galian juga dikenal sebagai bahan-
bahan hasil dari pertambangan yang diperoleh dengan cara pelepasan dari batuan induknya
yang berada di dalam kerak Bumi. Bahan- bahan galian ini biasanya terdiri dari berbagai jenis
mineral. Mineral sendiri merupakan bahan kandungan yang ada di dalam kerak Bumi yang bisa
berupa benda padat, cair maupun gas. Mineral ini terbentuk dari material- material yang
homogen, yang terbentuk di dalam kerak Bumi secara alami dari bahan- bahan yang anorganis
namun memiliki komposisi kimia tertentu dengan struktur atom dan sifat fisik yang sama. Nah,
kurang lebih seperti itulahpengertian dari bahan galian atau barang tambang. Perlu kita ketahui
bersama pula bahwa bahan galian ini diklasifikasikan menjadi beberapa golongan. Adapun
klasifikasi dari bahan galian akan dijelaskan di bawah ini.

2.2 Jenis-Jenis Bahan Galian

Berikut jenis-jenis bahan galian dan genetic bahan galian, yaitu :

1. Emas

Gambar 2.1 Bahan Galian Emas

Emas merupakan logam transisi ( trivalen dan univalen ) yang bersifat lunak
dan mudah ditempa, kekerasannya berkisar antara 2,5 – 3 ( skala Mohs ). Emas dapat
dibentuk jadi lembaran sedemikian tipis hingga tembus pandang. Sebanyak 120.000

6
lembar emas dapat ditempa menjadi satu lapisan yang sedemikian tipisnya sehingga
tebalnya tidak lebih dari 1 cm. Dari 1 gram emas dapat diulur menjadi kawat sepanjang
2,5 km. Emas mempunyai karakteristik sectile (lunak, elastis, mudah dibentuk ),
memiliki warna yang menarik ( kuning, mengkilap, tidak mudah memudar), berat,
tahan lama, tahan pada panas tinggi dan daya konduksi listrik juga sebagai perlawanan
terhadap oksidasi ( tahan korosi ) sehingga emas memiliki banyak kegunaan. Namun
karena emas sebagai salah satu logam coinage yang keberadaannya di alam sangat
langka, menjadikannya sebagai logam yang sangat berharga.

Adapun Sifat-Sifat Fisik Emas adalah sebagai berikut :

1. Warna : Kuning Cerah.


2. Lustre : Memiliki kilau atau kilau.
3. Keuletan : Dapat ditempa menjadi lembaran daun emas yang sangat tipis.
4. Kelenturan : Mampu dibentuk atau ditekuk.
5. Konduktivitas : Penghantar listrik yang baik.
6. Kelarutan : Kelarutan (kemampuan untuk larut).

Adapum Sifat-Sifat Kimia Emas adalah sebagai berikut :

1. Nomor atom : 79
2. Keelektronegatifan menurut Pauling : 2.4
3. Kepadatan : 19,3 g.cm-3 pada 20 °C
4. Titik lebur : 1062 °C
5. Titik didih : 2000 °C

Keterdapatan mineral emas pada batuan sering bergabung dengan


mineral kwarsa (SiO2), pyrite (FeS2), pasir besi (Fe2TiO3) dan mineral
sulfida lainnya.
Secara umum keterdapatan endapan emas dibagi menjadi 2 (dua), yaitu :
1) Endapan primer
a) urat kwarsa (SiO2) mengandung emas pada formasi sabak sebelum tersier
seperti di Cikotok.
b) urat tersier muda andesit, trachit dan rheolit.
c) endapan kontak metamorfosa yang berhubungan dengan sulfide
pyrite, chalcopyrite galena dan sphalerite.

2) Endapan sekunder
a) endapan alluvial pleistosin pada lapisan – lapisan sungai tua ditutupi oleh
aglomerat dan tufa.

7
b) endapan alluvial yang berasal dari urat-urat kwarsa mengandung
emas lebih tua tetapi berasal dari urat-urat tersier.

Bentuk dan besar butiran emas yang terdapat di alam berbeda-beda dengan ukuran
relatif jarang didapat diatas 0,01 mm. Pada pusat permukaannya, emas mempunyai
struktur kristal kubus, berwarna kuning cerah dan sangatberat dengan spesific gravity
(berat jenis) 19,26. Meleleh/ melebur pada temperature 1063oC dan mendidih pada
temperature 2950oC. Emas mempunyai kekerasan yang lebih keras dari tembaga
(copper) dengan (kekerasan Brinell pada 45) dan dapat meregang serta mudah
dibentuk, digulung menjadi perada (emas keroncong) atau bentuk lembaran
dengan ketebalan kurang dari 1µ.

2. Perak

Gambar 2.2 Bahan Galian Perak

Perak adalah unsur logam dengan nomor atom 47. Simbolnya adalah Ag, dari
bahasa Latin argentum, dari akar PIE yang direkonstruksi sebagai h₂erǵ-, "abu-abu"
atau "bersinar". Sebuah logam transisi lunak, putih, dan berkilau, ia memiliki
konduktivitas listrik, konduktivitas termal, dan reflektivitas tertinggi di antara semua
logam. Logam ini terjadi secara alamiah dalam bentuk murni, bentuk bebas (perak asli),
sebagai paduan dengan emas dan logam lainnya, dan dalam mineral seperti argentit dan

8
klorargirit. Kebanyakan perak diproduksi sebagai produk samping penambangan
tembaga, emas, timah, dan seng.

Perak telah lama dinilai sebagai logam mulia. Lebih melimpah daripada emas,
logam perak telah berfungsi di banyak yang sistem moneter pramodern sebagai spesi
koin, kadang-kadang bahkan bersama emas. Kemurniannya biasanya diukur berbasis
per-mil; paduan murni 94% dijelaskan sebagai "0,940 fine". Selain itu, perak memiliki
berbagai aplikasi di luar mata uang, seperti pada panel surya, penyaringan air, perhiasan
dan ornamen, peralatan makan dan perabotan bernilai tinggi (muncullah istilah
silverware), dan juga sebagai investasi dalam bentuk koin dan bulion. Perak digunakan
industri dalam stop kontak dan konduktor listrik, pada cermin khusus, pelapis jendela
dan dalam katalisis reaksi kimia. Senyawanya digunakan dalam film fotografi dan
sinar-X. Larutan perak nitrat encer dan senyawa perak lainnya digunakan sebagai
disinfektan dan mikrobisida (efek oligodinamika), ditambahkan ke perban dan
pembalut luka, kateter dan peralatan medis lainnya.

Adapun Sifat-Sifat Fisik Perak adalah sebagai berikut :

1. Fase pada STS (0 °C dan 101,325 kPa) : padat


2. Titik lebur : 1234,93 K (961,78 °C, 1763,2
°F)
3. Titik didih : 2435 K (2162 °C, 3924 °F)
4. Kepadatan mendekati s.k. : 10,49 g/cm3
5. saat cair, pada t.l. : 9,320 g/cm3
6. Kalor peleburan : 11,28 kJ/mol
7. Kalor penguapan : 254 kJ/mol
8. Kapasitas kalor molar : 25,350 J/(mol·K)

Adapum Sifat-Sifat Kimia Perak adalah sebagai berikut :

1. Bilangan oksidasi : −2, −1, +1, +2, +3 (oksida amfoter)


2. Elektronegativitas : Skala Pauling: 1,93
3. Energi ionisasi ke-1 : 731,0 kJ/mol

ke-2 : 2070 kJ/mol

ke-3 : 3361 kJ/mol

9
4. Jari-jari atom : empiris 144 pm
5. Jari-jari kovalen : 145±5 pm
6. Jari-jari van der Waals : 172 pm

Perak alami tersusun atas dua isotop stabil, 107Ag dan 109Ag, dengan 107Ag
sedikit lebih melimpah (51.839% kelimpahan alami). Kelimpahan yang hampir sama
jarang didapat dalam tabel periodik. Berat atom perak 107,8682(2) g/mol.

3. Besi

Gambar 2.3 Bahan Galian Besi


Bijih besi terdiri atas oksigen dan atom besi yang berikatan bersama dalam
molekul. Besi sendiri biasanya didapatkan dalam bentuk magnetit (Fe3O4), hematit
(Fe2O3), goethit, limonit atau siderit. Bijih besi biasanya kaya akan besi oksida dan
beragam dalam hal warna, dari kelabu tua, kuning muda, ungu tua, hingga merah karat.
Saat ini, cadangan biji besi tampak banyak, namun seiring dengan bertambahnya
penggunaan besi secara eksponensial berkelanjutan, cadangan ini mulai berkurang,
karena jumlahnya tetap. Sebagai contoh, Lester Brown dari Worldwatch Institute telah
memperkirakan bahwa bijih besi bisa habis dalam waktu 64 tahun berdasarkan pada
ekstrapolasi konservatif dari 2% pertumbuhan per tahun.

Bijih besi batuan dan mineral dari mana logam besi dapat secara ekonomis
diekstrak. Bijih-bijih biasanya kaya oksida besi dan bervariasi dalam warna dari abu-
abu gelap, kuning cerah, ungu dalam, menjadi merah berkarat. Besi itu sendiri biasanya
ditemukan dalam bentuk magnetit (Fe3O4), hematit (Fe2O3), goethite (FeO (OH),
limonit (FeO (OH) n (H2O). Atau siderite (FeCO3). Bijih membawa jumlah yang
sangat tinggi dari hematite atau magnetit (lebih besar dari besi ~ 60%) yang dikenal
sebagai "bijih alami" atau "bijih pengiriman langsung", yang berarti mereka dapat
diberi makan langsung ke pembuatan besi blast furnace. Sebagian besar cadangan bijih

10
tersebut kini telah habis. Bijih besi adalah bahan baku yang digunakan untuk membuat
pig iron, yang merupakan salah satu bahan baku utama untuk membuat baja. 98% dari
bijih besi ditambang digunakan untuk membuat baja. Memang, telah berpendapat
bahwa bijih besi "yang lebih integral untuk ekonomi global daripada komoditas lainnya,
kecuali mungkin minyak".

Adapun Sifat-Sifat Fisik Besi adalah sebagai berikut :

1. Fase pada STS (0 °C dan 101,325 kPa) : padat


2. Titik lebur : 1811 K (1538 °C, 2800 °F)
3. Titik didih : 3134 K (2862 °C, 5182 °F)
4. Kepadatan mendekati s.k. : 7,874 g/cm3
5. saat cair, pada t.l. : 6,98 g/cm3
6. Kalor peleburan : 13,81 kJ/mol
7. Kalor penguapan : 340 kJ/mol
8. Kapasitas kalor molar : 25,10 J/(mol·K)

Adapun Sifat-Sifat Kima Besi adalah sebagai berikut :

1. Bilangan oksidasi : −4, −2, −1, 0, +1,[2] +2, +3, +4, +5,[3] +6, +7[4]
(oksida amfoter)
2. Elektronegativitas : Skala Pauling: 1,83
3. Energi ionisasi ke-1 : 762,5 kJ/mol

ke-2 : 1561,9 kJ/mol

ke-3 : 2957 kJ/mol

4. Jari-jari atom : empiris 126 pm


5. Jari-jari kovalen :

Spin rendah : 132±3 pm

Spin tinggi : 152±6 pm

6. Jari-jari van der Waals : 194

11
4. Tembaga

Gambar 2.4 Bahan Galian Tembaga

Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang
Cu dan nomor atom 29. Lambangnya berasal dari bahasa Latin Cuprum.Tembaga
merupakan konduktor panas dan listrik yang baik. Selain itu unsur ini memiliki korosi
yang cepat sekali. Tembaga murni sifatnya halus dan lunak, dengan permukaan
berwarna jingga kemerahan. Tembaga dicampurkan dengan timah untuk membuat
perunggu.

Ion Tembaga(II) dapat berlarut ke dalam air, di mana fungsi mereka dalam
konsentrasi tinggi adalah sebagai agen anti bakteri, fungisi, dan bahan tambahan kayu.
Dalam konsentrasi tinggi maka tembaga akan bersifat racun, tetapi dalam jumlah
sedikit tembaga merupakan nutrien yang penting bagi kehidupan manusia dan tanaman
tingkat rendah. Di dalam tubuh, tembaga biasanya ditemukan di bagian hati, otak, usus,
jantung, dan ginjal.

Tembaga adalah salah satu logam yang sangat penting dan berperan besar dalam
sejarah manusia dan termasuk logam yang pertama kali ditambang. Tembaga sudah
digunakan sejak 10.000 tahun yang lalu. Sebuah kalung tembaga yang ditemukan di
Irak diperkirakan dibuat pada masa 9500 SM. Tembaga berperan besar dalam

12
peradaban manusia terutama pada Zaman Perunggu (3000-1000 SM). Pada masa
tersebut tembaga dipadukan dengan timah menjadi perunggu. Perunggu kemudian
diolah menjadi berbagai macam peralatan, senjata, koin, instrumen musik dan
perhiasan.

Adapun Sifat-Sifat Fisik Tembaga Sebagai Berikut :

1. Fase pada STS (0 °C dan 101,325 kPa) : padat


2. Titik lebur : 1357,77 K (1084,62 °C, 1984,32
°F)
3. Titik didih : 2835 K (2562 °C, 4643 °F)
4. Kepadatan mendekati s.k. : 8,96 g/cm3
5. Saat cair, pada t.l. : 8,02 g/cm3
6. Kalor peleburan : 13,26 kJ/mol
7. Kalor penguapan : 300,4 kJ/mol
8. Kapasitas kalor molar : 24,440 J/(mol·K)

Adapun Sifat-Sifat Kimia Tembaga Sebagai Berikut :

1. Bilangan oksidasi : −2, 0,[2] +1, +2, +3, +4 (oksida agak


basa)
2. Elektronegativitas: Skala Pauling: 1,90
3. Energi ionisasi ke-1: 745,5 kJ/mol

ke-2: 1957,9 kJ/mol

ke-3: 3555 kJ/mol

4. Jari-jari atom empiris : 128 pm


5. Jari-jari kovalen : 132±4 pm
6. Jari-jari van der Waals : 140 pm

Tembaga disintesis pada bintang masif[15] dan ada di kerak bumi dengan
konsentrasi 50 bagian per juta (ppm),[16] atau dapat juga dalam bentuk tembaga native
atau mineral dalam bentuk tembaga sulfida kalkopirit dan kalkosit, tembaga karbonat

13
azurit dan malasit dan mineral tembaga(I) oksida kuprit. Massa tembaga murni yang
pernah ditemukan bermassa 420 ton, ditemukan tahun 1857 di Semenanjung
Keweenaw di Michigan, AS. Tembaga native merupakan polikristal, dengan kristal
terbesar yang pernah diketahui berukuran 4.4×3.2×3.2 cm.

5. Timbal (Lead)

Gambar 2.5 Bahan Galian Timbal

Timbal atau timbel (disebut juga plumbum atau timah hitam) adalah unsur
kimia dengan lambang Pb dan nomor atom 82. Unsur ini merupakan logam berat
dengan massa jenis yang lebih tinggi daripada banyak bahan yang ditemui sehari-hari.
Timbal memiliki sifat lunak, mudah ditempa, dan bertitik leleh rendah. Saat baru
dipotong, timbal berwarna perak mengilat kebiruan, tetapi jika terpapar udara
permukaannya akan berubah menjadi warna abu-abu buram. Timbal adalah unsur stabil
bernomor atom tertinggi dan tiga di antara isotopnya adalah hasil akhir peluruhan
berantai unsur-unsur yang lebih berat.

Timbal adalah logam golongan IVA (14) yang relatif lengai atau tidak mudah
bereaksi. Logam ini bersifat amfoter; unsur timbal maupun senyawa oksidanya mudah
bereaksi dengan asam maupun basa. Dalam senyawa, timbal biasanya memiliki
bilangan oksidasi +2, dan jarang teroksidasi hingga +4 yang umum pada unsur
golongan IVA di atasnya. Namun, bilangan oksidasi +4 sering terjadi dalam senyawa-
senyawa organotimbal.

14
Adapun Sifat-sifat Fisik Bahan Galian Timbal Sebagai Berikut:

1. Fase pada STS (0 °C dan 101,325 kPa) : padat


2. Titik lebur : 600,61 K (327,46 °C, 621,43 °F)
3. Titik didih : 2022 K (1749 °C, 3180 °F)
4. Kepadatan mendekati s.k. : 11,34 g/cm3
5. saat cair, pada t.l. : 10,66 g/cm3
6. Kalor peleburan : 4,77 kJ/mol
7. Kalor penguapan : 179,5 kJ/mol
8. Kapasitas kalor molar : 26,650 J/(mol·K)

Adapun Sifat-sifat Kimia Bahan Galian Timbal Sebagai Berikut:

1. Bilangan oksidasi : −4, −2, −1, +1, +2, +3, +4 (oksida


amfoter)
2. Elektronegativitas Skala Pauling : 1,87 (+2) 2,33 (+4)
3. Energi ionisasi ke-1 : 715,6 kJ/mol

ke-2 : 1450,5 kJ/mol

ke-3 : 3081,5 kJ/mol

4. Jari-jari atom empiris : 175 pm


5. Jari-jari kovalen : 146±5 pm
6. Jari-jari van der Waals : 202 pm

Keterdapatan Timbal terdapat pada vein-vein timah sulfida Selain itu juga
terkadang ada pada batuan sedimen.

6. Seng (Zinc)

15
Gambar 2.6 Bahan Galian Seng

Seng adalah sebuah unsur kimia dengan lambang Zn dan nomor atom 30. Seng
adalah logam yang sedikit rapuh pada suhu kamar dan memiliki penampilan keabu-
abuan keperakan ketika oksidasi dihilangkan. Ia merupakan unsur pertama dalam
golongan 12 (IIB) dari tabel periodik. Dalam beberapa hal, seng secara kimiawi mirip
dengan magnesium: kedua unsur ini hanya menunjukkan satu bilangan oksidasi normal
(+2), dan ion Zn2+ dan Mg2+ memiliki ukuran yang sama.[catatan 1] Seng merupakan
unsur paling melimpah ke-24 di kerak Bumi dan memiliki lima isotop stabil. Bijih seng
yang paling umum adalah sfalerit (seng campuran), sebuah mineral seng sulfida. Lode
terbesar yang bisa diterapkan berada di Australia, Asia, dan Amerika Serikat. Seng
dimurnikan melalui pengapungan buih bijih, pemanggangan, dan ekstraksi akhir
menggunakan listrik (pengekstraksian listrik).

Adapun Sifat-Sifat Fisik Bahan Galian Seng Sebagai Berikut:


1. Fase pada STS (0 °C dan 101,325 kPa) : padat
2. Titik lebur : 692,68 K (419,53 °C, 787,15 °F)
3. Titik didih : 1180 K (907 °C, 1665 °F)
4. Kepadatan mendekati s.k. : 7,14 g/cm3
5. saat cair, pada t.l. : 6,57 g/cm3
6. Kalor peleburan : 7,32 kJ/mol
7. Kalor penguapan : 115 kJ/mol
8. Kapasitas kalor molar : 25,470 J/(mol·K)

Adapun Sifat-Sifat Kimia Bahan Galian Seng Sebagai Berikut:

1. Bilangan oksidasi : −2, 0, +1, +2 (oksida amfoter)


2. Elektronegativitas Skala Pauling : 1,65
3. Energi ionisasi ke-1 : 906,4 kJ/mol

ke-2 : 1733,3 kJ/mol

ke-3 : 3833 kJ/mol

4. Jari-jari atom empiris : 134 pm

16
5. Jari-jari kovalen : 122±4 pm
6. Jari-jari van der Waals : 139 pm

Keterdapatan Seng terdapat pada vein pegmatitik-pneumatolik juga pada vein


sulfida yang berasosiasi dengan galena, danjugapadaendapan- edapan sedimen dan
oksidasi langsung dari sfalerit.

7. Timah

Gambar 2.7 Bahan Galian Timah

Timah (timah putih) adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki simbol Sn (stannum) dan nomor atom 50. Timah termasuk logam pasca-
transisi di kelompok 14 dalam tabel periodik.Timah menunjukan kemiripan kimia
dengan Germanium dan Timbal yang juga berada di kelompok 14 dan memiliki dua
kemungkinan bilangan oksidasi, +2 dan +4 yang sedikit lebih stabil. Timah adalah
elemen ke 49 yang paling melimpah di bumi, memiliki 10 isotop stabil, jumlah terbesar
dalam tabel periodik.

Unsur ini merupakan logam miskin (logam post-transisi) keperakan, dapat


ditempa (malleable), tidak mudah teroksidasi dalam udara sehingga tahan karat,
ditemukan dalam banyak aloy, dan digunakan untuk melapisi logam lainnya untuk
mencegah karat. Timah diperoleh terutama dari mineral kasiterit yang terbentuk
sebagai oksida.

17
Adapun Sifat-Sifat Fisik Bahan Galian Timah Sebagai Berikut:

1. Fase pada STS (0 °C dan 101,325 kPa) : padat


2. Titik lebur : 505,08 K (231,93 °C, 449,47 °F)
3. Titik didih : 2875 K (2602 °C, 4716 °F)
4. Kepadatan mendekati s.k.:

putih, β : 7,265 g/cm3

abu-abu, α : 5,769 g/cm3

saat cair, pada t.l. : 6,99 g/cm3

5. Kalor peleburan :

putih, β : 7,03 kJ/mol

6. Kalor penguapan :

putih, β : 296,1 kJ/mol

7. Kapasitas kalor molar :

putih, β : 27,112 J/(mol·K)

Adapun Sifat-Sifat Kimia Bahan Galian Timah Sebagai Berikut:

1. Bilangan oksidasi : −4, −3, −2, −1, 0,[2] +1,[3] +2, +3,[4] +4
(oksida amfoter)
2. Elektronegativitas Skala Pauling : 1,96
3. Energi ionisasi ke-1 : 708,6 kJ/mol

ke-2 : 1411,8 kJ/mol

ke-3 : 2943,0 kJ/mol

4. Jari-jari atom empiris : 140 pm


5. Jari-jari kovalen : 139±4 pm

18
6. Jari-jari van der Waals : 217 pm

8. Nikel

Gambar 2.8 Bahan Galian Nikel

Nikel adalah unsur kimia metalik dalam tabel periodik yang memiliki simbol
Ni dan nomor atom 28. Nikel adalah logam berwarna putih keperak–perakan sedikit
semburat keemasan. Nikel termasuk logam transisi, dan memiliki sifat keras serta ulet.
Nikel juga tergolong dalam grup logam besi-kobalt, yang dapat menghasilkan paduan
yang sangat berharga. Nikel murni berbentuk bubuk untuk memaksimalkan luas
permukaan reaktif, memiliki aktivitas kimia yang signifikan, tetapi potongan yang
besar lambat bereaksi dengan udara dalam kondisi normal karena lapisan teroksidasi
terbentuk di permukaan dan mencegah korosi lebih lanjut (pasivasi). Meski begitu,
nikel murni hanya ditemukan di kerak bumi dalam jumlah kecil, biasanya di batuan
ultrabasa, dan di dalam meteorit besi atau siderit yang tidak terpapar oksigen saat
berada di luar atmosfer Bumi.

Adapun Sifat-sifat Fisik Bahan Galian Nikel Sebagai Berikut:

1. Fase pada STS (0 °C dan 101,325 kPa) : padat


2. Titik lebur : 1728 K (1455 °C, 2651 °F)
3. Titik didih : 3003 K (2730 °C, 4946 °F)

19
4. Kepadatan mendekati s.k. : 8,908 g/cm3
5. saat cair, pada t.l. : 7,81 g/cm3
6. Kalor peleburan : 17,48 kJ/mol
7. Kalor penguapan : 379 kJ/mol
8. Kapasitas kalor molar : 26,07 J/(mol·K)

Adapun Sifat-Sifat Kimia Bahan Galian Nikel Sebagai Berikut :

1. Bilangan oksidasi : −2, −1, 0, +1,[2] +2, +3, +4[3]


(oksida agak basa)
2. Elektronegativitas : Skala Pauling : 1,91
3. Energi ionisasi ke-1 : 737,1 kJ/mol

ke-2 : 1753,0 kJ/mol

ke-3 : 3395 kJ/mol

4. Jari-jari atom empiris : 124 pm


5. Jari-jari kovalen : 124±4 pm
6. Jari-jari van der Waals : 163 pm

9. Alumunium

Gambar 2.9 Bahan Galian Alumunium

20
Aluminium ialah unsur kimia. Lambang aluminium ialah Al (Bahasa Latin:
Aluminium), dan nomor atomnya 13. Aluminium ialah logam paling berlimpah.
Aluminium bukan merupakan jenis logam berat, tetapi merupakan elemen yang
berjumlah sekitar 8% dari permukaan bumi dan paling berlimpah ketiga. Aluminium
terdapat dalam penggunaan aditif makanan, antasida, buffered aspirin, astringents,
semprotan hidung, antiperspirant, air minum, knalpot mobil, asap tembakau,
penggunaan aluminium foil, peralatan masak, kaleng, keramik, dan kembang api.

Aluminium merupakan konduktor listrik yang baik. Ringan dan kuat.


Merupakan konduktor yang baik juga buat panas. Dapat ditempa menjadi lembaran,
ditarik menjadi kawat dan diekstrusi menjadi batangan dengan bermacam-macam
penampang. Tahan korosi.

Aluminium digunakan dalam banyak hal. Kebanyakan darinya digunakan


dalam kabel bertegangan tinggi. Juga secara luas digunakan dalam bingkai jendela dan
badan pesawat terbang. Ditemukan di rumah sebagai panci, botol minuman ringan,
tutup botol susu dsb. Aluminium juga digunakan untuk melapisi lampu mobil dan
compact disks.

Adapun Sifat-Sifat Fisik Bahan Galian Alumunium Sebagai Berikut:

1. Fase pada STS (0 °C dan 101,325 kPa) : padat


2. Titik lebur : 933,47 K (660,32 °C, 1220,58
°F)
3. Titik didih : 2743 K (2470 °C, 4478 °F)
4. Kepadatan mendekati s.k. : 2,70 g/cm3
5. saat cair, pada t.l. : 2,375 g/cm3
6. Kalor peleburan : 10,71 kJ/mol
7. Kalor penguapan : 284 kJ/mol
8. Kapasitas kalor molar : 24,20 J/(mol·K)

Adapun Sifat-sifat Kimia Bahan Galian Alumunium sebagai berikut :

1. Bilangan oksidasi : −2, −1, +1,[2] +2,[3] +3 (oksida


amfoter)

21
2. Elektronegativitas : Skala Pauling: 1,61
3. Energi ionisasi : ke-1 : 577,5 kJ/mol

ke-2 : 1816,7 kJ/mol

ke-3 : 2744,8 kJ/mol

4. Jari-jari atom : empiris : 143 pm


5. Jari-jari kovalen : 121±4 pm
6. Jari-jari van der Waals : 184 pm

Aluminium ini terletak pada mineral aluminosilikat yang berasal dari batuan
kulit bumi. Batuan ini membentuk lempung akibat perubahan alam dan lempung itu
mengandung aluminium. Lempung ini menghasilkan deposit bauksit yang merupakan
bijih aluminium dengan kandungan AlO(OH) serta Al(OH)3 yang berada dalam
beraneka macam komposisi. Di dalam Aluminium juga terdapat unsur seperti kalsium,
kalium, magnesium, natrium, besi, silikon dan pasti terdapat oksigen.

10. Uranium

Gambar 2.10 Bahan Galian Uranium

Uranium adalah suatu unsur kimia yang memiliki warna metalik abu-abu
keperakan, teroksidasi menjadi hitam ketika terpapar dengan udara dalam tabel
periodik yang memiliki lambang U dan nomor atom 92. Ia merupakan logam Radioaktif

22
bewarna putih keperakan yang termasuk dalam deret aktinida di dalam tabel periodik.
Uranium memiliki 92 proton dan 92 elektron, dengan elektron valensi 6. Inti uranium
mengikat sebanyak 141 sampai dengan 146 neutron, sehingganya terdapat 6 isotop
uranium. Isotop yang paling umum adalah uranium-238 (146 neutron) dan uranium-
235 (143 neutron). Semua isotop uranium tidak stabil dan bersifat radioaktif lemah.
Uranium memiliki bobot atom terberat kedua (setelah plutonium) di antara semua
unsur-unsur kimia yang dapat ditemukan secara alami. Massa jenis uranium kira-kira
70% lebih besar daripada timbal, namun tidaklah sepadat emas ataupun tungsten.
Uranium dapat ditemukan secara alami dalam konsentrasi rendah (beberapa bagian per
juta (ppm)) dalam tanah, bebatuan, dan air.

Uranium yang dapat dijumpai secara alami adalah uranium-238 (99,2739–


99,2752%), uranium-235 (0,7198–0,7202%), dan sekelumit uranium-234 (0,0050–
0,0059%). Uranium meluruh secara lambat dengan memancarkan partikel alfa. Umur
paruh uranium-238 adalah sekitar 4,47 miliar tahun, sedangkan untuk uranium-235
adalah 704 juta tahun. Oleh sebab itu, uranium dapat digunakan untuk penentuan umur
Bumi.

Adapun Sifat-Sifat Fisik Bahan Galian Uranium Sebagai Berikut :

1. Fase pada STS (0 °C dan 101,325 kPa) : padat


2. Titik lebur : 1405,3 K (1132,2 °C, 2070 °F)
3. Titik didih : 4404 K (4131 °C, 7468 °F)
4. Kepadatan mendekati s.k .: 19,1 g/cm3
5. saat cair, pada t.l .: 17,3 g/cm3
6. Kalor peleburan : 9,14 kJ/mol
7. Kalor penguapan : 417,1 kJ/mol
8. Kapasitas kalor molar : 27,665 J/(mol·K)

Adapun Sifat-Sifat kimia Bahan Galian Uranium Sebagai Berikut :

1. Bilangan oksidasi : +1, +2, +3,[2] +4, +5, +6 (oksida


amfoter)
2. Elektronegativitas : Skala Pauling: 1,38
3. Energi ionisasi : ke-1 : 597,6 kJ/mol

23
ke-2 : 1420 kJ/mol

4. Jari-jari atom : empiris : 156 pm


5. Jari-jari kovalen : 196±7 pm
6. Jari-jari van der Waals : 186 pm

11. Batubara

Gambar 2.10 Bahan Galian Batubara

Batu bara adalah salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya adalah
batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah
sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan. Unsur-unsur
utamanya terdiri dari karbon, hidrogen dan nitrogen dan oksigen

Batu bara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat fisika dan kimia
yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai bentuk, bisa berbentuk kubus,
balok, bulat, atau segitiga. Analisis unsur memberikan rumus formula empiris seperti
C137H97O9NS untuk bituminus dan C240H90O4NS untuk antrasit.

Pembentukan batu bara memerlukan kondisi-kondisi tertentu dan hanya terjadi


pada era-era tertentu sepanjang sejarah geologi. Zaman Karbon, kira-kira 340 juta tahun
yang lalu, adalah masa pembentukan batu bara yang paling produktif ketika hampir
seluruh deposit batu bara yang ekonomis di belahan bumi bagian utara terbentuk. Pada

24
Zaman Permian, kira-kira 270 juta tahun yang lalu, juga terbentuk endapan-endapan
batu bara yang ekonomis di belahan Bumi bagian selatan, seperti Australia, dan
berlangsung terus hingga ke Zaman Tersier (70 - 13 jtl) di berbagai belahan bumi lain.

25
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bahan galian adalah semua bentukan alam yang terkandung di dalam perut bumi atau
di permukaan bumi dalam bentuk hablur (kristal) maupun cair yang memiliki susunan kimia
tersendiri. Genesa bahan galian adalah Ilmu yang memperlajari pertumbuhan / pembentukan
serta asal usul bahan galian, baik logam maupun non logam dan bahan galian industri.
Tujuan Untuk mengetahui dengan lebih baik gejala-gejala alam/ proses alam/ proses geologi
dan hasil dari proses tersebut berupa bahan galian.

3.2 Saran
Menurut saya, bahan galian di Indonesia sangat berlimpah dan bermacam-macam jenis
bahan galian. Saya berharap bahan galian tersebut dapat di pergunakan guna meningkatkan
prekonomian negara dan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.

26
DAFTAR PUSTAKA

Ade, A. G. (2022, October 5). Main page. Wikipedia. Retrieved November 26, 2022, from
https://www.wikipedia.org/

Ade, A. G. (2016). Deskripsi mineral timbal (pb). Deskripsi Mineral Timbal (Pb). Retrieved
November 26, 2022, from https://hendrawanmine.blogspot.com/2016/10/deskripsi-
mineral-timbal-pb.html

27

Anda mungkin juga menyukai