Anda di halaman 1dari 12

GEOKIMIA EKSPLORASI

Oleh:

Alya Sri Andini Rivai

471420028

Dosen Pengampu

Djamal Adi Nugroho Uno, S.T.,M.T

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena


atas hidayah dan rahmat-Nya, saya dapat menyusun dan menyelesaikan Makalah
Geokimia Eksplorasi ini.

Terima kasih kepada Bpk Djamal Adi Nugroho Uno, S.T.,M.T selaku
dosen pengampu mata kuliah Geokimia Eksplorasi yang telah memberikan tugas
ini sebagai tujuan kelulusan dalam Mata Kuliah ini.

Saya menyadari makalah ini masih jauh dari dari sempurna. Oleh
karenanya saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sangat
diharapkan. Segala kekhilafan yang saya lakukan selama penulisan laporan ini
agar kiranya dapat dimaklumi.

Gorontalo, 11 Mei 2022

Alya Sri Andini Rivai


NIM. 471420028

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................2


DAFTAR ISI ...........................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................4
1.1. Latar Belakang ..................................................................................................4
1.2. Maksud ..............................................................................................................4
1.3. Tujuan ...............................................................................................................5
BAB 2 PEMBAHASAN .........................................................................................5
2.1. Pengertian Tembaga ..........................................................................................5
2.1.1 Pengolahan Bijih Tembaga ...........................................................................6
2.2.Genesa ...............................................................................................................6
2.3. Sifat Tembaga ...................................................................................................8
2.4. Pemanfaatan Tembaga ......................................................................................9
2.5. Persebaran Tembaga di Indonesia ...................................................................11
BAB 3 PENUTUP.................................................................................................12
3.1 Kesimpulan ......................................................................................................12
3.2 Saran .................................................................................................................12

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tembaga adalah unsur kimia dengan nomor atom 29 dan nomor massa 63,54.
Merupakan unsur logam dengan warna kemerahan. Unsur ini mempunyai titik
lebur 1.803ᵒ Celcius dan titik didih 2.595ᵒ C. Tembaga sendiri mudah didapat dari
berbagai senyama dan mieral. Dalam dunia pertambangan, Indonesia dikenal
sebagai negara yang kaya dengan kandungan mineral yang melimpah. Cadangan
tembaga Indonesia sekitar 4.1 % dari cadangan tembaga dunia, dan meruoakan
peringkat ke-7 sedangkan dari sisi produksi adalah 10,4% dari produksi dunia dan
merupakan peringkat ke-2. Daerah-daerah penghasil tembaga di Indonesia
diantaranya adalah Jawa barat yaitu di Cikotok, Kompora di Papua, Sangkarapi di
Sulawesi Selatan dan dan Tirtamaya di Jawa Tengah. Selain itu juga terdapat di
daerah Jambi dan Sulawesi Tengah.

Tembaga memiliki banyak kegunaan yaitu dalam bentuk logam merupakan


paduan penting, dalam bentuk kuningan, perunggu serta campuran emas dan
perak. Tembaga banyak digunakan dalam pembuatan pelat, alat-alat listrik, pipa,
lawat, uang logam, alat-alat dapur.

1.2 Maksud

Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas dari Mata Kuliah Geokimia
Eksplorasi. Selain itu untuk menjawab wawasan mengenai mineral Tembaga
secara umum.

1.2.2 Tujuan

1. Mahasiswa dapat mengetahui apa itu Tembaga, bagaimana proses


terbentuknya dan sifat fisik dan kimia apa saja yang terdapat dalam
Tembaga

2. Mahasiswa dapat mengetahui kegunaan dari Tembaga.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tembaga

Gambar 2.1 Mineral Tembaga

Tembaga dalam tabel periodik memiliki lambang Cu dan nomor atomnya 29.
Lambangnya berasal dari bahasa latin Cuprum. Tambaga adalah salah satu sekian
banyak macam mineral kelas menengah yang penggunaan relatif lebih banyak
dibandigkan logam mineral yang lain. Tembaga merupakan konduktor panas dan
pengantar listrik yang baik. Tembaga murni sifatnya halus dan lunak, sengan
permukaan berwarna kemerahan. Tembaga di alam tidak begitu melimpah.

Tembaga terkadang ditemukan secara alami, seperti yang ditemukan dalam


mineral-mineral seperti cuprite, malachite, chalcopryte, dan bornite. Deposit bijih
tembaga yang banyak ditemukan di AS, Chile, Peru dan Kanada. Bijih-bijih
tembaga yang penting adalah sulfida, oxide dan karbonat.

2.1.1 Pengolahan Bijih Tembaga

Bijih tembaga dapat berupa karbonat, Oksida dan sulfida. Untuk memperoleh
tembaga dari bijih yang berupa oksida dan karbonat lebih mudah dibanding bijih
yang berupa sulfida. Hal ini disebabkan tembaga terletak dibagian bawah deret
volta sehingga mudah diasingkan dari bijihnya.

Bijih berupa oksida dan karbonat direduksi menggunakan kokas untuk


memperoleh tembaga, sedangkan bijih tembag sulfida, biasanya kalkopirit

5
CuFeS2), terdiri dari beberapa tahap untuk memperoleh tembaga, yakni

1. Pengapungan (Flostasi)

proses pengapungan atau flotasi di awali dengan pengecilan ukuran kemudian


digiling sampai terbentuk butiran halus. Bijih yang telah dihaluskan kemudian
dimasukkan ke dalam campuran air dan suatu minyak tertentu. Kemudian udara
ditiupkan ke dalam campuran untuk menghasilkan gelembung-gelembung udara.

Bagian bijih yang mengandung logam yang tidak berikatan dengan air akan
berikatan dengan minyak dan menempel pada gelembung-gelembung udara
kemudian mengapung ke permukaan. Selanjutnya gelembung-gelembung udara
yang membawa partikel… Tembaga yang diperoleh pada tahap ini disebut blister
atau tembaga lepuhan sebab mengandung rongga-rongga yang berisi udara.

4. Elektorilisis

Blister atau tembaga lepuhan masih mengandung misalnya Ag, Au, dan Pt
kemudian dimumikan dengan cara elektrolisis. Pada elektrolisis tembaga kotor
(tidak murni) dipasang sebagai anoda dan katoda digunakan tembaga mui ,
dengan clektrolit larutan tembaga(I) sullat (CuSOq). Selama proses elektrolisis
berlangsung tembaga di anoda teroksidasi menjadi Cu+ kemudian direduksi di
katoda menjadi logam Cu.

Pada proses ini anoda semakin berkurang dan katoda (tembaga murni) makin
bertambah banyak, sedangkan pengotor-pengotor yang berupa Ag, Au dan Pt
mengendap scbagai Lumpur.

2.2 GENESA

Genesa endapan bijih tembaga secara garis besar dapat dibagi 2 kelompok, yaitu
genesa primer dan genesa sekunder.

1. Genesa Sekunder

Proses genesanya berada dalam lingkungan magnetic, yaitu suatu proses yang
berhubungan langsung dengan intrusi magma.

6
2. Genesa Sekunder

Proses genesanya melalui proses ubahan (alteration) yang terjadi pada mineral -
mineral urat (vein) terutama tembaga yang bersifat tidak stabil bila terkena
pengaruh air dan udara. Mineral sulida yang terdapat di alm mudah sekali
mengalami perubahan. Mineral yang mengalami oksidasi dan berubah menjadi
mineral sulida kebanyakan mempunyai sifat larut dalam air. Akhimya didapatkan
suatu massa yang berongga terdiri dari Quarza berkareat yang disebut Gossan
(penudung besi). Sedangkan material logam yang terlarut akan mengendap
kembali pada kedalaman yang lebih besar dan menimbulkan zona penggayaan
sckunder.

Pada zona diantara permukaan tanah dan muka air tanah berlangsung sirkulasi
udara dan air yang aktif mengakibatkan sulfida-sulfida teroksidasi menjadi sulfat-
sulfat dan logam - logam dibawah serta dalam bentuk larutan kecuali unsur besi.
Larutan yang mengandung logam tidak berpindah jauh sebelum proses
pengendapan berlangsung . Karbon dioksit akan mengendapkan unsur Cu
sebagai malakit dan azurit. Disamping itu akan terbentuk mineral lain seperti

kuprit, gunatuve, hemimorfit dan dan angelesit. Sehingga kosentrasi kandungan


logam dan kandungan kaya bijih.

7
Apabila larutan yang mengandung logam terus bergerak kebawah sampai zona air
tanah, maka akan terjadi suatu proses perubahan dari proses oksidasi menjadi
proses reduksi, karena bahan air tanah pada umumnya kekurangan oksigen.
Dengan demikian terbentuk suatu zona pengayaan sekunder yang dikontrol oleh
afinitas bermacam logam sulfida.

Logam tembaga mempunyai afinitas yang kuat terhadap belerang, dimana larutan
mengandung tembaga (Cu) akan membentuk seperti pinit dan kalkopirt yang
kemudian menghasilkan sulfida - sulfida sekunder yang sangat kaya dengan
kandungan mineral kovelit dan kalkosit. Dengan cara seperti ini terbentuk zona
pengayaan sekunder yang mengandung kosentrasi tembaga berkadar tinggi bila
dibanding dengan primer.

2.3 SIFAT TEMBAGA

Sifat tembaga ada 2 macam yaitu :

a. Sifat fisik

b. Sifat kimia

1. Sifat fisik

Gambar 2.3 Pipa yang terbuat dari tembaga

1) Tembaga merupakan logam yang berwarna kuning seperi emas kuning seperti
pada gambar di atas dan keras bila tidak murni

2. Mudah ditempa (liat) dan bersifat mulur sehingga mudah dibentuk menjadi
pipa, lembaran tipis dan kawat.

3) Konduktor panas dan listrik yang baik, kedua setelah perak.

2. Sifat kimia

8
1) Tembaga merupakan unsur yang relatif tidak reaktif sehingga tahan terhadap
korosi. Pada udara yang lembab permukaan tembaga ditutupi suatu lapisan yang
berwana hijau yang menarik dari tembaga karbonat basa, Cu(OH)2CO3.

2. Pada kondisi yang istimewa yakni pada suhu sekitar 300 "C tembaga dapat
bereaksi dengan oksigen membentuk CuO yang berwama hitam. Sedangkan pada
suhu yang lebih tinggi, sekitar 1000 derajat C, akan terbentuk tembaga(I) oksida
(Cu2O) yang berwama merah.

3) Tembaga tidak diserang oleh air atau uap air dan asam-asam non oksidator
encer seperti HCl encer dan H.SO encer. Tetapi asam klorida pekat dan mendidih
menyerang logam tembaga dan membebaskan gas hidrogen. Hal ini disebabkan
oleh terbentuknya ion kompleks CuCl2 (aq) yang mendorong reaksi
kesetimbangan bergeser ke arah produk.

3. Tembaga tidak bereaksi dengan alkali tetap larut dalam ammonia oleh adanya
udara membentuk larutan yang berwana biru dari kompleks Cu(NH3)4+.

4. Tembaga panas dapat beraksi dengan uap belerang dan halogen. Reaksi ini
membentuk tembaga (1) sulfida dan tembaga (II) sulida untuk reaksi dengan
halogen membentuk tembaga (I) klorida, khusus klor yang menghasilkan tembaga
(II) klorida.

2.4 PEMANFAATAN TEMBAGA

Ada beberapa manfaat atau kegunaan dari tembaga, anatara lain

1. Sebagai bahan untuk kabel listrik dan kumparan dinamo.

2. Paduan logam. Paduan tembaga 70% dengan seng 30% disebut kuningan.
sedangkan paduan tembaga 80% dengan timah putih 20% disebut perunggu.
Perunggu yang mengandung sejumlah fosfor digunakan dalam industri arloji dan
galvanometer. Kuningan memiliki warna seperti emas sehingga banyak digunakan
sebagai perhiasan atau ornamen-ornamen. Sedangkan perunggu banyak dijadikan
sebagai perhiasan dan digunakan pula pada seri patung.

3. Mata uang dan perkakas-perkakas yang terbuat dari emas dan perik selako
mengandung tembaga untuk menambah kekuatan dan kekerasannya. Gambar
mata uang yang terbuat dri emas. (gambar emas yang mengandung tembaga)

9
Gambar 2. Uang logam tembaga

4. Sebagai bahan penahan untuk bangunan dan beberapa bagian dari kapal.

5. Serbuk tembaga digunakan sebagai katalisator untuk mengoksidasi metanol


menjadi metana.

6. Sebagai campuran untuk membuat perhiasan (Cu 45% dan Au 55%)

7. Sebagai campuran membuat duralium (Al 96% dan Cu 4%) untuk komponen
pesawat

8. Tembaga (II) Sulfat (CuSO4), sebagai antilumut pada kolam renang dan
memberikan warna biru pada air, pengawet kayu, penyepuhan dan zat aditif dalam
radiator.

9. Tembaga (11) Klorida (CuCl2), sebagai pewarrna keramik dan gelas, pabrik
tinta, untuk menghilangkan kandungan belerang pada pengolahan minyak , dan
fotografi serta pengawet kayu.

2.5 PERSEBARAN TEMBAGA DI INDONESIA

Tambang tembaga di Indonesia terdapat di Kalimantan, Pulau Sram, Papua, dan


Maluku. Jumlah cadangan diperkirakan ada 170 juta ton dengan kadar tembaga 1
%. Di Papua terdapat cadangan tembaga sebanyak 33 juta ton dengan kadar
tembaga 2,5% dan besi 40,6%. Potensi tembaga terbesar di Indonesia berada di
Tembagapura (Papua), yang pengcbobannya bekerja sam dengan PT Freeport
Indonesia Company (Amerika Serikat) sejak 3 Maret 1973.

10
Gambar 2.7 Persebaran Mineral Tembaga di Indonesia

Berdasarkan gambar diatas, dapat dilihat persebaran tembaga di Indonesia, dari


pulau Sumatera sampai Papua. Menurut Pusat Penelitian dan Pengembangan
Sumberdaya Mineral & Batubara (2003) potensi tembaga terbesar yang dimiliki
lndonesia terdapat di Papua Petensi lainnya menyebar di Jawa Barat,dan Sulawesi
selatan

11
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari pembahasan ini adalah :

I. Tembaga adalah logam mulia yang terbentuk dani proses magnetic dan alterasi
magma.

2. Potensi suberdaya tembaga di Indonesia terbesar di Papua.

3. Kegunaan tembaga pada umumnya terdapat dalam pembuatan kabel, selain itu
unsur tembaga juga terdapat dalam perhiasan, selain itu tembaga dapat digunakan
sebagai antilumut untuk kolam renang dan masih banyak lagi kegunaan tembaga
yang lain.

4. Proses pengolahan tembaga terdiri dari proses pengapungan, pemanggangan,


reduksi dan eloktrolisis.

5. Sifat tembaga terdiri atas dua yaitu :

a. Fisik : Tembaga merupakan logam yang berwarna kuning seperti emas kuning
seperti pada gambar di atas dan keras bila tidak murni.

b. Kimia : Tembaga merupakan unsur yang relatif tidak reaktif sehingga tahan
terhadap korosi.

6. Genesa endapan bijih tembaga secara garis besar dapat dibagi menjadi dua
yaitu Genesa Primer dan Genesa Sekunder.

3.2 SARAN

'Tembaga merupakan salah satu suber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.
Oleh karena itu dalam pemanfaatannya harus secara baik.

12

Anda mungkin juga menyukai