Anda di halaman 1dari 15

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca dalam mempelajari tentang ilmu bahan nikel
dan paduannya.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan


dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya


miliki sangat kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan - masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Bantul, 22 April 2018

Penyusun

i
Daftar Isi
Kata Pengantar ......................................................................................................................................... i
Daftar Isi .................................................................................................. Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ......................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 3
A. Pengertian Nikel.......................................................................................................................... 3
B. Sifat nikel dan karakteristik Nikel .............................................................................................. 3
C. Pengolahan Nikel ........................................................................................................................ 4
D. Paduan Nikel ............................................................................................................................... 5
E. Kodefikasi Nikel ......................................................................................................................... 6
F. Aplikasi Paduan Nikel ................................................................................................................ 8
G. Dampak kesehatan dari Nikel ................................................................................................... 11
BAB III PENUTUP .............................................................................................................................. 12
A. Kesimpulan ............................................................................................................................... 12
B. Saran ......................................................................................................................................... 12
Daftar Pustaka ....................................................................................................................................... 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Nikel adalah komponen yang banyak ditemukan dalam meteorit dan menjadi
ciri komponen yang membedakan meteorit dari mineral lainnya. Meteorit besi atau
siderit, dapat mengandung alloy besi dan nikel berkadar 5-25%. Nikel diperoleh
secara komersial dari pentlandit dan pirotit di kawasan Sudbury Ontario, sebuah
daerah yang menghasilkan 30% kebutuhan nikel dunia.

Di indonesia, tempat ditemukan nikel adalah Sulawesi tengah dan Sulawesi


Tenggara. Nikel yang dijumpai berhubungan erat dengan batuan peridotit. Logam
yang tidak ditemukan dalam peridotit itu sendiri, melainkan sebagai hasil lapukan dari
batuan tersebut. Mineral nikelnya adalah garnerit.
Nikel ditemukan oleh A. F. Cronstedt pada tahun 1751, merupakan logam
berwarna putih keperak-perakan yang berkilat, keras dan mulur, tergolong dalam
logam peralihan, sifat tidak berubah bila terkena udara, tahan terhadap oksidasi dan
kemampuan mempertahankan sifat aslinya di bawah suhu yang ekstrim.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari nikel ?
2. Apa sifat – sifat dan karakteristik nikel ?
3. Bagaimana pengolahan bahan nikel ?
4. Apa saja paduan dari bahan nikel ?
5. Bagaimana kodefikasi dari nikel ?
6. Bagaimana pengaplikasian nikel paduan ?
7. Apa dampak dari nikel terhadap kesehatan manusia ?

1
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Diharapkan mahasiswa mampu mengetahui pengertian dari nikel
2. Diharapkan mahasiswa mampu mengetahui sifat – sifat dan karakteristik dari
nikel
3. Diharapkan mahasiswa mampu mengetahui bagaimana pengolahan dari bahan
nikel
4. Diharapkan mahasiswa mampu mengetahui berbagai paduan yang ada dalam nikel
5. Diharapkan mahasiswa dapat mengetahui kodefikasi dari nikel
6. Diharapkan mahasiswa mampu mengetahui aplikasi dari paduan nikel
7. Diharapkan mahasiswa mampu mengetahui dampak nikel terhadap kesehatan
manusia

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Nikel
Logam nikel adalah suatu logam yang berwarna putih perak, mempunyai berat
jenis 8,90 dengan titik leleh 1455° C dan titik lebur (boiling point) 2730° C, termasuk
nilai ekonomisnya mahal kira-kira 3 kali lipat nilai ekonomis (harga) logam tembaga.
Nikel biasanya terbentuk bersama-sama dengan kromit dan platina dalam
batuan ultra basa seperti peridotit, baik termetamorfkan ataupun tidak. Terdapat dua
jenis endapan nikel yang bersifat komersil, yaitu: sebagai hasil konsentrasi residual
silika dan pada proses pelapukan batuan beku ultrabasa serta sebagai endapan nikel-
tembaga sulfida, yang biasanya berasosiasi dengan pirit, pirotit, dan kalkopirit.
Nikel adalah unsur kimia metalik dalam tabel periodik yang memiliki simbol
Ni dan nomor atom 28. Bentuk struktur kristalnya adalah FCC dan juga bersifat
magnetis. Nikel mempunyai sifat tahan karat. Dalam keadaan murni, nikel bersifat
lembek, tetapi jika dipadukan dengan besi, krom, dan logam lainnya, dapat
membentuk baja tahan karat yang keras.

B. Sifat nikel dan karakteristik Nikel


Nikel merupakan unsur logam dengan fasa padat, memiliki massa jenis sekitar
8,908 g/cm3 serta massa jenis cair saat melewati titik didihnya 7,81 g/cm3. Titik lebur
dari Nikel adalah 1455°C, sedangkan titik didihnya adalah 2913°C. Kalor peleburan
Nikel adalah 14,48 kJ/mol, sedangkan kalor penguapan Nikel adalah 377,5 kJ/mol,
dan kapasitas kalor saat suhu ruang adalah 26,07 J/(mol.K).
Nikel memiliki sifat fisis mekanis yang baik sekali, yaitu tahan korosi, tahan
oksidasi, tahan pada temperatur tinggi, dapat membentuk larutan padat yang ulet, kuat
dan tahan korosi dengan banyak logam-logam lainnya. Nikel berwarna putih keperak-
perakan dengan pemolesan tingkat tinggi. Bersifat keras, mudah ditempa sedikit
ferromagnetis dan merupakan kondukktor yang agak baik terhadap panas dan listrik.
Nikel tergolong dalam group logam besi-kobal yang dapat menghasilkan alloy yang
sangat berharga.

3
Nikel sangat kuat dan memiliki sifat liat (ductile), nikel bersifat ferromagnetic
dan berbarat jenis 8,9 gram/cm3. Nikel memiliki struktur Kristal kubik pemusatan sisi
(Fece-centred-cubic,FCC) dan lebur pada suhu 1455 derajar selsius. Nikel sangat
mudah dipadukan dengan unsur logam lain, sehingga nikel sangat penting sebagai
bahan paduan untuk ketahanan korosi dan panas.

C. Pengolahan Nikel
Di alam bijih nikel berikatan dan mengandung unsur-unsur lain seperti Fe, S,
MgO, CaO, dan lain sebagainya. Kesuksesan pengekstraksian nikel dari bijih oksida
adalah memisahkannya dari besi (Fe). Salah satu metode mengurangi kandungan besi
adalah peleburan. Pada proses ini bijih nikel dileburkan kemudian ditambahkan fluks
dan gypsum (sebagai sumber sulfur). Selanjutnya besi akan masuk kedalam terak
kemudian dibuang. Cairan mette sulfide nikel (a nickel sulphide mette) selanjutnya
dimasukkan ke dalam converter untuk dihembuskan udara.
Proses dikonverter menghasilkan matte converter oksida nikel yang bebas dari
kandungan besi. Selanjutnya mette converter dicampur dengan bahan pengurang
sulfur ke dalam bentuk briket. Akhirnya dilakukan proses reduksi pada suhu 1500oC
sihingga didapat nikel murni.
Proses pengolahan biji nikel dilakukan untuk menghasilkan nikel matte
yaitu produk dengan kadar nikel di atas 75 persen. Tahap-tahap utama dalam
proses pengolahan adalah sebagai berikut:
- Pengeringan di Tanur Pengering bertujuan untuk menurunkan kadar air bijih
laterit yang dipasok dari bagian Tambang dan memisahkan bijih yang berukuran
25 mm.
- Kalsinasi dan Reduksi di Tanur untuk menghilangkan kandungan air di dalam
bijih, mereduksi sebagian nikel oksida menjadi nikel logam, dan sulfidasi.
- Peleburan di Tanur Listrik untuk melebur kalsin hasil kalsinasi/reduksi sehingga
terbentuk fasa lelehan matte dan terak
- Pengkayaan di Tanur Pemurni untuk menaikkan kadar Ni di dalam matte dari
sekitar 27 persen menjadi di atas75 persen.
- Granulasi dan Pengemasan untuk mengubah bentuk matte dari logam cair
menjadi butiran-butiran yang siap diekspor setelah dikeringkan dan dikemas.

4
D. Paduan Nikel
Nikel (Ni) adalah logam perak-putih yang ditemukan pada tahun 1751 dan
unsur paduan utama yang memberikan kekuatan, ketangguhan, dan ketahanan korosi.

1. Superalloy
Superalloy sangat penting untuk aplikasi temperatur tinggi, oleh karena
itu, mereka juga dikenal sebagai paduan tahan suhu panas atau tinggi. Superaloy
umumnya memiliki ketahanan yang baik terhadap korosi, kelelahan mekanis dan
termal, getaran mekanik dan termal, rambatan, dan erosi pada temperatur tinggi.
Aplikasi utama dari superalloy adalah untuk mesin jet dan turbin gas. Aplikasi
lain mesin torak, mesin roket, alat-alat dan cetakan untuk perlakuan panas logam,
nuklir, kimia, dan industri petrokimia. Secara umum, superalloy diidentifikasi
dengan nama dagang atau sistem penomoran khusus, dan mereka tersedia dalam
berbagai bentuk. Kebanyakan superalloy memiliki ketahanan suhu maksimum
sekitar 1000oC dalam aplikasi struktural. Suhu dapat setinggi 1.200oC untuk
komponen bantalan non beban.

Superalloy berbasis Nikel adalah yang paling umum darisuperalloy, dan


mereka tersedia dalam berbagai macam komposisi (tabel 6.9). komposisi nikel
adalah 38-76%. Mereka juga mengandung 27% Cr dan 20% paduan Co. Biasanya
paduan dalam kelompok ini adalah Hastelloys, Inconel, Nimonic, Rene, udimet,
astroloy, dan seri waspaloy.

2. Stainless steel

Stainless Steel (SS) adalah baja dengan sifat ketahanan korosi yang sangat
tinggi di berbagai kondisi lingkungan. Nikel digunakan sebagai unsur penstabil
austenit, yang berarti penambahan nikel pada besi paduan mempromosikan
perubahan struktur kristal dari bcc (ferritic) ke fcc (austenitic). Jadi nikel
digunakan untuk menaikkan kekuatan, memperbaiki sifat kelelahan dan
meningkatkan keuletan besi.

5
Penambahan nikel menunda pembentukan fasa intermetalik yang merusak
pada austenitic ss tetapi nikel kurang efektif dibanding nitrogen pada DSS.
Sruktur fcc membuat austenitic stainless steels memiliki ketangguhan tinggi.
Kehadirannya dari sekitar setengah struktur mikro duplex meningkatkan
ketangguhan duplex dibanding Ferritic SS.

3. Monel, adalah paduan nikel (Ni = 67%) dengan logam tembaga (Cu = 28%) dan
element logam lain ferro, Mn, dan Si. Penggunaan logam monel banyak untuk
industri kimia, bahan makanan dikarenakan sifattahan korosinya yang sangat baik
di samping sifat kekuatan dan keuletannya dan tahan temperatur tinggi. Logam
monel dapat bertahan sifat fisis dan mekanisnya sampai temperature kerja 750°C.
4. Paduan Nickel-Chrow-Ferro (Nichrom) banyak digunakan untuk tahanan listrik,
pada alat pemanas listrik hal ini karena sifat tahan oksidasi dan kuat pada
temperatur tinggi.
5. Paduan Hastelloy, adalah paduan nickel dengan berbagai logam lain, seperti
komposisi : Ni-Cr-Mo-Fe (Hastelloy C dan X). Paduan hastelloy ini dikenal tahan
korosi terhadap beberapa asam kuat . HC1, H2 SO4 , H2 P04. Karena sifat-sifat
yang demikian ini hastelloy dipakai untuk komponen pompa dan katup, nozzle,
asam kuat dan tahan temperatur tinggi.

E. Kodefikasi Nikel

Standarisasi berlaku untuk semua bidang, baik itu bidang produksi maupun jasa.
Dalam dunia teknik standarisasi merupakan suatu tuntutan dan keharusan.
Standarisasi memberikan jaminan pada masyarakat memperoleh barang atau jasa
sesuai dengan criteria yang diinginkan. Dengan adanya standar mempermudah
dalam berkomunikasi, dan mendapatkan jasa, barang sesuai dengan persyaratan
yang diajukan. Standarisasi Material adalah aturan yang dilakukan oleh asosiasi,
institusi suatu Negara produsen material yang meliputi pengaturan, cara penulisan,
pengelompokan, pengklasifikasian, penserian suatu material. Dengan adanya
standarisasi material kalangan teknologi, industry dan masyarakat memperoleh
pemahaman dan persepsi yang sama tentang suatu material.

Adanya standar yang jelas, semua kalangan akan memperoleh atau


mendapatkan jaminan yang sesuai tentang material. Sehingga tidak terjadi

6
kesalahpahaman, atau salah mengartikan tentang material yang disepakati.
Dikalangan dunia teknik ada beberapa standar yang berlaku tentang material logam.
Standar ini lahir dari Negara-negara yang memiliki industry kuats eperti Amerika,
Inggris, Jerman, Belanda dan Jepang. Berikut beberapa standar yang berlaku untuk
material logam.

· ASTM (American Sytem for Testing Material)


· AISI (American Iron and Steel Institute)
· UNS (Unifield Numbering System)
· AA (Aluminum Association)
· SAE (Society Automotive Engineering)
· DIN (Deutsches Institut fur Normung)
· JIS (Japanese Industrial Standard)

 Sistem Angka
a. Angka pertama menunjukkan jenis-jenis baja karbon dan paduannya,
contoh:
Angka 2 untuk baja karbon dengan paduan nikel 2xxx
Jenis dan prosentase campuran menurut AISI – SAE yaitu:
Baja paduan rendah:
1. Baja nikel :
- 3,50 Ni 23xx
- 5,00 Ni 25xx
2. Baja nikel – chrom :
- 1,25 Ni; 0,65 Cr 31xx
- 3,50 Ni; 1,55 Cr 33xx
Baja tahan karat dan tahan panas:
- Baja chrom, nikel, mangan (austenitic) 2xx
- Baja chrom, nikel (austenitic) 3xx
b. Angka kedua menunjukkan prosen campuran baja yang mendekati, misal:
AISI dan SAE 23xx adalah menunjukkan baja karbon paduan nikel dengan
campuran nikel kira-kira 3%.
c. Dua angka terakhir menunjukkan jumlah prosen karbon yang mendekati.
Contoh pembacaan:

7
- AISI – SAE 1095 adalah baja karbon dengan kandungan karbon sebesar
0,95%
- AISI – SAE 3395 adalah baja karbon dengan paduan nikel - chrom,
dengan campuran nikel kira-kira 3,5 %, chrom kira-kira 1,55% dan
kandungan karbon sebesar 0,95 %.

SAE 2 5 15:
Nikel (0,15%)
Major alloy Elementer (5% Nikel)
Indicates (2 Nikel Steel)

 Sistem Huruf
Huruf awal memberiarti pada dapur yang digunakan dalam proses peleburan
pada pembuatan baja, yaitu sebagai berikut:

a. Huruf A untuk baja karbon yang dihasilkan dari dapur Siemens Martin
b. Huruf B untuk baja karbon yang dihasilkan dari dapur Bessemer
c. Huruf C untuk baja karbon yang dihasilkan dari dapur Open Heartuntuk baja
karbon basa
d. Huruf D untuk baja karbon yang dihasilkan dari dapur Open Heartuntuk baja
karbon asam
e. Huruf E untuk baja karbon yang dihasilkan dari dapur listrik
Contoh: C73150-C79900 Nickel Silvers and Leaded Nickel Silvers Cast alloys

F. Aplikasi Paduan Nikel

1. Nikel-Tembaga
Tembaga dapat larut dalam nikel pada semua proporsi, sehingga suatu
campuran logam mungkin masih dapat larut pada rangkaian ini. Logam monel,
yang berisi kira-kira dua pertiga nikel dan sepertiga Tembaga, mempunyai
kekuatan yang maksimum pada seri nickle-copper. Industri monels berisi
sebagian kecil dari elemen lain yang unsur-unsurnya lebih kuat dari campuran
logam biner yang murni, monels mempunyai ketahanan terhadap korosi pada
air tawar/bawah tanah dan air laut, dan biasa digunakan untuk perpipaan,
pompa untuk air asin dan air laut, baling-baling kapal dan batangnya.
8
Pada campuran logam nikle-tembaga, constantan (45Ni-55Cu) mempunyai
daya hanbat elektrik yang paling tinggi, koefisien temperatur yang paling
rendah terhadap tahanan, dan thermal yang paling tinggi terhadap platinum.

2. Nikel-Silicon-Copper
Hastellloy D, campuran logam yang terbaik yang diketahui pada
rangkaian ini berisi 10% silicon dan 3% tembaga. Campuran ini sangat
sempurna terhadap korosi yang disebabkan asam sulfur pada temperatur yang
tinggi. Biasanya digunakan dalam industri kimia untuk bejana tempat
berlangsungnya reaksi (reaktor), evaporator, saluran perpipaan dan fittings.

3. Nickle-chromium-molybdenum-iron
Beberapa campuran logam Hastelloy yang penting berada pada series
ini, yang baik diketahui dari Hastelloy C (54Ni-16Mo-16Cr-5Fe-4FW).
Campuran logam ini tahan terhadap oksidasi dan reduksi atsmospir diatas
100 0C dan mempunyai kekuatan terhadap temperatur yang tinggi. Biasanya
digunakan dalam industri kimia untuk pompa, valve, spray nozzles dan alat
lainnya yang berkontakkan dengan oksidasi asam. Hastelloy X (47Ni-9Mo-
22Cr-18Fe) yang terkenal dengan ketahanannya terhadap temperatur tinggi
dan ketahanannya terhadap oksidasi diatas suhu 1200 0C dan digunakan untuk
industri pada alat furnance dan jet aircraft parts.

Logam nikel sering digunakan sebagai unsur penambah atau pemadu seperti
dalam baja tahan karat austenitic, logam tembaga-nikel atau nikel-tembaga dan lain-
lain. Namun demikian logam nikel terkadang juga diterapkan sebagai penggunaan
akhir dari paduan nikel seperti pada alat pengolahan produk-produk kimia dan
pemurnian minyak.
Dalam aplikasinya logam nikel termasuk dalam kelompok superalloy yang
dikenal sebagai Nikel-base-superalloys, contoh Inconel dan Udimet 700. Udimet 700
dengan komposisi 53,4% Ni, 15% Cr, 18% Co, 5,2% Mo, 4,4% Al, 3,5% Ti, 0,08% C
dan 0,03% B digunakan sebagai komponen mesin jet (Prayitno, 2010).
Perpaduan nikel, krom dan besi menghasilkan baja tahan karat (stainless steel)
yang banyak diaplikasikan pada peralatan dapur (sendok, dan peralatan memasak),
ornamen-ornamen rumah dan gedung, komponen industri (Surdia, 1985).

9
Hampir 60% logam nickel digunakan sebagai element paduan pada logam
ferro sebagai baja tahan karat (stainless steel) dan baja paduan lainnya. Penambahan
logam nickel ke dalam baja pada umumnya dimasukkan untuk memperbaiki kekuatan
(tanpa mengurangi keuletan), memperbaiki sifat tahan korosi, tahan panas dan
menaikkan Hardenability
Dengan tujuan memberikan sifat tahan korosi dan menambah warna yang
menarik, logam nickel dipakai untuk pelapisan pada logam lain. Pada logam paduan
nickel dengan logam nickel snbagai element utamanya (nickel base) banyak sekali
dipakai sebagai logam monel, Nichrome, dan juga sebagai element paduan yang
memberikan andil yang besar untuk membuat logam-logam paduan tahan temperatur
tinggi.
Contoh gambar Nikel Paduan

Peningkatan Kekuatan Mekanis Nikel Base Superalloys

Peningkatan kekuatan logam Ni-Base Superalloy diperoleh melalui kombinasi

proses pengerasan larutan padat dan pengerasan endapan. Peningkatan kekuatan pada

metode pengerasan larutan padat pada logom Ni-Base superalloy terjadi karena adanya

tegangan kisi sebagai akibat adanya perbadaan ukuran atom nikel yang berstruktur

Kristal kubik pemusatan sisi (FCC) dengan atom bagian seperti Cromium, Molibdenum,

10
Wolfram atau Ferum. Tegangan kisi ini selanjutnya meningkatkan ketahanan untuk

bergeraknya dislokasi. Peningkatan kekuatan melalui pengarasan endapan terjadi karena

terbentuknya endapan. Unsur seperti Aluminium, Titanium dan Niobium aka membentuk

gerakan pada selama proses perlakuan panas.

G. Dampak kesehatan dari Nikel

Senyawa nikel terjadi dalam lingkungan pada tingkat yang rendah. Berbagai
bahan pangan secara alami mengandung sejumlah kecil nikel. Cokelat dan lemak
diketahui mengandung jumlah tinggi nikel. Asupan dari nikel akan meningkat pada
saat orang makan sayuran dari tanah yang tercemar limbah nikel. Manusia dapat
terpapar nikel mnelalui udara, air minum, makanan atau rokok. Kontak kulit dengan
tanah atau air yang terkontaminasi juga dapat mengakibatkan paparan nikel. Paparan
nikel dalam jumlah yang tinggi akan berbahaya sebagai berikut :
1. Kemungkinan lebih tinggi mengalami kanker paru – paru, kanker hidung, kanker
laring dan yang lainnya.
2. Sakit kepala dan pusing setelah terpapar gas nikel.
3. Emboli paru
4. Kegagalan pernapasan
5. Janin lahir cacat
6. Asma dan bronkitis kronis
7. Gangguan jantung

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Logam nikel adalah suatu logam yang berwarna putih perak, mempunyai berat
jenis 8,90 dengan titik leleh 1455° C dan titik lebur (boiling point) 2730° C, termasuk
nilai ekonomisnya mahal kira-kira 3 kali lipat nilai ekonomis (harga) logam tembaga.
Nikel memiliki sifat dan karakteristik bahan yang padat, tahan oksidasi, tahan
terhadap temperatur tinggi, dapat membentuk larutan padat yang ulet, kuat dan tahan
korosi. Pengolahan biji nikel untuk menghasilkan nikel matte yaitu pengeringan,
kalsinasi, peleburan, pengkayaan dan juga proses granulasi dan pengemasan. Nikel
juga terdapat berbagai bahan paduannya seperti superalloy. Superalloy sangat penting
untuk aplikasi temperatur tinggi, oleh karena itu, mereka juga dikenal sebagai paduan
tahan suhu panas atau tinggi. Superaloy umumnya memiliki ketahanan yang baik
terhadap korosi, kelelahan mekanis dan termal, getaran mekanik dan termal,
rambatan, dan erosi pada temperatur tinggi. Aplikasinya adalah pada mesin jet dan
turbin gas. Selain itu juga terdapat paduan stainless steel, monel, Paduan Nickel-
Chrow-Ferro (Nichrom) dan paduan hastelloy. Dalam bahan pasti juga ada kodefikasi
nikel yang telah diatur dalam sebuah lembaga. Dengan adanya standar mempermudah
dalam berkomunikasi, dan mendapatkan jasa, barang sesuai dengan persyaratan yang
diajukan. Bahan nikel juga memiliki dampak kesehatan bagi manusia seperti
kegagalan pernapasan, emboli paru – paru janin lahir cacat, asma dan yang lainnya.

B. Saran
Dalam makalah ini, kami selaku penulis masih kurang sempurna dan masih banyak
kesalahan dalam penulisan kami meminta maaf. Selain itu pembaca juga bisa
memberikan saran agar makalah yang kami buat lebih maksimal lagi dan semoga
makalah ini selalu bermanfaat bagi para pembaca dan menambah wawasan tentang
nikel.

12
Daftar Pustaka

Nama judul : Nikel dan paduannya (Faishal Tazhularifan)


http://ishalmufat.blogspot.co.id/2014/05/nikel-dan-paduannya.html?m=1 ( diakses
pada tanggal 22 April 2018 jam 21.45)

http://arsipegianto.tripod.com/sifatlogam.pdf (diakses pada tanggal 21 April 2018 jam


19.30)

https://www.amazine.co/28267/nikel-ni-fakta-sifat-kegunaan-efek-kesehatannya/
(diakses pada tanggal 21 April 2018 jam 19.00 )

https://dokumen.tips/documents/nikel-dan-paduannya.html (diakses pada tanggal 21


April 2018 jam 20.00)

https://www.academia.edu/9280784/NIKEL_DAN_PADUANNYA?auto=download
(diakses pada tanggal 21 April 2018 jam 20.00)

13

Anda mungkin juga menyukai