PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
reduksi. Biji besi yang ditemukan di alam mempunyai berbagai
bentuk.
3
mengandung sejumlah kalsium, magnesium, dan mangan. Bijih
besi karbonat biasanya di kalsinasi terlebih dahulu sebelumnya
dimasukkan kedalam tanur tinggi (blast furnace). Karena
mengandung Ca dan Mg dalam jumlah yang cukup, unsur-unsur
tersebut bertindak sebagai flux yang berasal dari bijih sendiri
2. Berbentuk pasir :
Pasir besi titan (2 ) yang mengandung oksida besi kira-kira
70% dan bercampur dengan oksida titan (2 2 ) 9% - 10%.
3. Berbentuk butiran halus campur tanah liat :
Pasir besi spat (3 ) atau disebut (sperosiderit) dengan
kandungan besi 40% bercampur dengan tanah liat. Pasir besi
spat ini mengandung karbon 10% - 25%.
4
Transparansi : Opaque
Sistem Kristal : Isometrik
Belahan : Tidak Sempurna
Pecahan : Hackly (Bergerigi)
Kekerasan : 4 - 4.5 skala mohs
Berat Jenis : 7.3 7.87 /3
Cerat : abu-abu
Karakteristik lain : Malleable dan Isotropik
Asosiasi : Hematite, Magnetite, Siderite,
Limonite, Goethite, Taenite
Lingkungan Geologi : jarang terdapat pada batuan beku,
paling utama dibentuk di dalam inti
bumi
5
disertai dengan kontak metamorfosa. Kontak metamorfosa juga
melibatkan batuan samping sehingga menimbulkan bahan cair (fluida)
seperti cairan magmatik dan metamorfik yang banyak mengandung
bijih.
6
5. Konsentrasi mekanik dan
residual: Hematite, Magnetite dan Limonite
6. Oksidasi: Limonite dan Hematite
7. Letusan Gunung Api
7
gravitasi dan dibantu pergerakan media cair, padat dan gas/udara.
Kerapatan konsentrasi mineral-mineral berat tersebut tergantung
kepada tingkat kebebasannya dari sumber, berat jenis, ketahanan
kimiawi hingga lamanya pelapukan dan mekanisma. Dengan nilai
ekonomi yang dimilikinya para ahli geologi menyebut
endapan alochtontersebut sebagai cebakan placer.
8
Cebakan-cebakan placer berdasarkan genesanya:
Genesa Jenis
Placer pantai
9
yang bernilai ekonomis terakumulasi pada kantong-kantong (pockets)
permukaan batuan dasar.
10
dimungkinkan pada terrace hasil bentukan gelombang laut. Mineral-
mineral terpenting yang dikandung jenis cebakan ini adalah :
magnetit, ilmenit, emas, kasiterit, intan, monazit, rutil, xenotim dan
zirkon.
11
proyek proyek bangunan. Berikut ini adalah beberapa manfaat
dari besi baja :
Besi tuang merupakan salah satu jenis logam ferro. Logam ferro
merupakan jenis logam yang dibuat dengan campuran antara besi
dan karbon. Hasil campuran ini akan menciptakan logam yang
sangat kuat dan tahan lama. Biasanya jenis besi tuang ini
diaplikaskan dan dimanfaatkan untuk :
Alas mesin
12
Meja perata
Blok silinder pada mesin kendaraan dan mesin konstruksi
Cincin torak
4. Besi tempa
13
6. Baja sedang
Bijih besi yang dibuat menjadi baja jenis ini biasanya memiliki
kandungan campuran karbon sebanyak 0.7 1.5 % dan juga
biasanya sering ditambahkan campuran unsur lain, seperti nikel,
kobalt, dan krom. Baja jenis ini memiliki kualitas yang baik dari
segi kekuatan dan ketahanan dan biasanya anti karat. Berikut ini
adalah beberapa pemanfaatan dari baja jenis ini :
14
Selain dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan
peralatan konstrukis, bijih besi juga dapat dimanfaatkan sebagai
aksesoris dan peralatan rumah tangga. Banyak aksesoris dan
peralatan rumah tangga yang dapat dibuat dengan menggunakan
bijih besi, yang tentunya dicampur dengan unsur lain, seperti nikel,
krom, tembaga dan lainnya. Berikut ini aksesoris yang memiliki
bahan dasar besi :
Bijih besi yang sudah menjadi besi juga dapat menjadi bahan
baku pembuatan rangka kendaraan, seperti sepeda, motor dan
mobil. Dengan menggunakan rangka dari bahan besi, kualitas
kendaraan akan menjadi lebih baik, dan kuat, namun mudah
mengalmi korosi alias karat, sehingga harus dirawat dengan tepat.
15
PETA PERSEBARAN BIJIH BESI DI INDONESIA
Pengolah bijih besi terbesar adalah PT. Krakatau Steel yang berada
di Cilegon, Jawa.
16
2.2 Bagaimana Model Geologi Yang Tepat Untuk Eksplorasi Bijih
Besi
17
Eksplorasi Bijih Besi.
Penyelidikan umum dan eksplorasi bijih besi diIndonesia sudah
banyak dilakukan oleh berbagai pihak, sehingga diperlukan
penyusunan pedoman teknis eksplorasi bijih besi. Pedoman
dimaksudkan sebagai bahan acuan berbagai pihak dalam melakukan
kegiatan penyelidikan umum dan eksplorasi bijih besi primer, agar ada
kesamaan dalam melakukan kegiatan tersebut diatas sampai
pelaporan.
Tata cara eksplorasi bijih besi primer meliputi urutan kegiatan
eksplorasi sebelum pekerjaan lapangan, saat pekerjaan lapangan dan
setelah pekerjaan lapangan. Kegiatan sebelum pekerjaan lapangan ini
bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai prospek cebakan
bijih besi primer, meliputi studi literatur dan penginderaan jarak jauh.
Penyediaan peralatan antara lain peta topografi, peta geologi, alat
pemboran inti, alat ukur topografi, palu dan kompas geologi, loupe,
magnetic pen, GPS, pita ukur, alat gali, magnetometer, kappameter
dan peralatan geofisika.
Kegiatan pekerjaan lapangan yang dilakukan adalah
penyelidikan geologi meliputi pemetaan; pembuatan paritan dan
sumur uji, pengukuran topografi, survei geofisika dan pemboran inti.
Kegiatan setelah pekerjaan lapangan yang dilakukan antara lain
adalah analisis laboratorium dan pengolahan data. Analisis
laboratorium meliputi analisis kimia dan fisika. Unsur yang dianalisis
kimia antara lain : Fetotal, Fe2O3, Fe3O4, TiO2, S, P, SiO2, MgO, CaO,
K2O, Al2O3, LOI. Analisis fisika yang dilakukan antara lain :
mineragrafi, petrografi, berat jenis (BD). Sedangkan pengolahan data
adalah interpretasi hasil dari penyelidikan lapangan dan analisis
laboratorium.
18
Tahapan eksplorasi adalah urutan penyelidikan geologi yang
umumnya dilakukan melalui empat tahap sbb : Survei tinjau,
prospeksi, eksplorasi umum, eksplorasi rinci. Survei tinjau, tahap
eksplorasi untuk mengidentifikasi daerah-daerah yang berpotensi bagi
keterdapatan mineral pada skala regional. Prospeksi, tahap eksplorasi
dengan jalan mempersempit daerah yg mengandung endapan mineral
yg potensial. Eksplorasi umum, tahap eksplorasi yang rnerupakan
deliniasi awal dari suatu endapan yang teridentifikasi .
Eksplorasi rinci, tahap eksplorasi untuk mendeliniasi secara
rinci dalarn 3-dimensi terhadap endapan mineral yang telah diketahui
dari pencontohan singkapan, paritan, lubang bor, shafts dan
terowongan.
Penyelidikan geologi adalah penyelidikan yang berkaitan
dengan aspek-aspek geologi diantaranya : pemetaan geologi, parit uji,
sumur uji. Pemetaan adalah pengamatan dan pengambilan conto yang
berkaitan dengan aspek geologi dilapangan. Pengamatan yang
dilakukan meliputi : jenis litologi, mineralisasi, ubahan dan struktur
pada singkapan, sedangkan pengambilan conto berupa batuan terpilih.
Penyelidikan Geofisika adalah penyelidikan yang berdasarkan
sifat fisik batuan, untuk dapat mengetahui struktur bawah permukaan,
geometri cebakan mineral, serta sebarannya secara horizontal maupun
secara vertical yang mendukung penafsiran geologi dan geokimia
secara langsung maupun tidak langsung.
Pemboran inti dilakukan setelah penyelidikan geologi dan
penyelidikan geofisika. Penentuan jumlah cadangan (sumberdaya)
mineral yang mempunyai nilai ekonomis adalah suatu hal pertama kali
yang perlu dikaji, dihitung sesuai standar perhitungan cadangan yang
19
berlaku, karena akan berpengaruh terhadap optimasi rencana usaha
tambang, umur tambang dan hasil yang akan diperoleh.
Dalam hal penentuan cadangan, langkah yang perlu
diperhatikan antara lain :
Memadai atau tidaknya kegiatan dan hasil eksplorasi.
Kebenaran penyebaran dan kualitas cadangan berdasarkan
korelasi seluruh data eksplorasi seperti pemboran, analisis
conto, dll.
Kelayakan penentuan batasan cadangan, seperti Cut of
Grade, Stripping Ratio, kedalaman maksimum penambangan,
ketebalan minimum dan sebagainya bertujuan untuk
mengetahui kondisi geologi dan sebaran bijih besi bawah
permukaan.
20
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Bijih besi ditemukan di alam berupa batuan, tercampur dengan
unsur-unsur lain.
2. Model geologi merupakan konsep keadaan geologi yang ideal
dari suatu endapan.
3. Beberapa model geologi dari hasil penelitian studi kasus bijih
besi di lapangan
a. Aplikasi Metoda Magnetik Untuk Eksplorasi Bijih Besi
Studi Kasus : Bukit Munung Kabupaten Bengkayang,
Kalimantan Barat
b. Kajian penambangan bijih besi di sungai riam,
pemalongan dan sumber mulia kecamatan pelaihari
kabupaten tanah laut, kalimantan selatan.
c. Mineralisasi bijih besi di kabupaten donggala provinsi
sulawesi tengah
d. karakteristik geologi, alterasi dan mineralisasi pada
endapan bijih besi di daerah Solok Selatan
21