Anda di halaman 1dari 12

Tugas projek kimia

Pembuatan unsur tembaga


&
kegunaanya

Oleh :
I Putu Dharma Artha Wijaksana ( 16 )
Ni Komang Ela Putri yani ( 24 )

SMA N 1 KUBU
Tahun Ajaran 2023/2024

Daftar Isi
COVER.....................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................ 1
A. Latar Belakang .................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................... 2
C. Tujuan.................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ......................................................... 3
A. Pengertian Tembaga……………………………………… 3
B. Pembuatan Unsur Tembaga................................................. 3
1. Pengapungan………………………………………….... 3
2. Pemanggangan…………………………………………. 4
3. Reduksi………………………………………………… 4
4. Elektrolisis……………………………………………... 4
B. Kegunaan Unsur Tembaga................................................... 5
C. Dampak Unsur Tembaga ..................................................... 5
1. Dampak Bagi Kesehatan Manusia……………………... 5
2. Dampak Bagi Kesehatan Lingkungan dan Perternakan... 6
3. Dampak Bagi Ekosistem Perairan……………………… 7
BAB III PENUTUP ................................................................. 8
A. Saran………………………………………………………. 8
B. Kesimpulan ……………………………………………….. 8
Daftar Pustaka………………………………………………... 9

ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena dengan rahmat dan karunia-NYA penulis dapat menyelesaikan
sebuah makalah tentang Tembaga Dari Defenisi, Proses pengolahan,
kegunaan dan dampak dari penggunaan Tembaga. Penulis juga
berterima kasih kepada Bapak Drs. I Nyoman Jiwa. Selaku Guru
pengampu mata pelajaran Kimia yang telah memberikan tugas ini
kepada penulis sebagai siswa.
Penulis berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan tentang Senyawa hidrokarbon
dari Tembaga itu sendiri. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa
di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna.
Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik, saran, dan
usulan demi perbaikan makalah yang telah di buat dimasa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun. Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya.Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna
bagi penulis sendiri maupun orang yang membacanya.

Bali, Nopember 2023


Penulis

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tembaga adalah unsur kimia yang diberi lambang Cu (Latin: cuprum).
Dengan nomor atom 29 dan nomor massa 63,54, merupakan unsur logam, dengan
warna kemerahan. Unsur ini mempunyai titik lebur 1.803° Celcius dan titik didih
2.595° C. dikenal sejak zaman prasejarah.
Tembaga sangat langka dan jarang sekali diperoleh dalam bentuk murni.
Mudah. didapat dari berbagai senyawa dan mineral. Dalam dunia pertambangan,
Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya dengan kandungan mineral yang
melimpah. Cadangan tembaga Indonesia sekitar 4,1% dari cadangan tembaga
dunia, dan merupakan peringkat ke-7 sedangkan dari sisi produksi adalah 10,4%
dari produksi dunia dan merupakan peringkat ke-2. Daerah-daerah penghasil
tembaga di Indonesia diantaranya adalah Jawa Barat yaitu di Cikotok, Kompora di
Papua,Sangkarapi di Sulawesi Selatan dan Tirtamaya di Jawa Tengah. Selain itu
juga terdapat di derah Jambi dan Sulawesi Tengah.
Terdapat 4 tahapan untuk pengolahan tembaga yaitu;
1. Tahap pengapungan ( Flotasi )
2. Pemanggangan.
3. Reduksi.
4.Elektrolisis.
Tembaga dimanfaatkan untuk berbagai keperluan dari komponen listrik, koin,
alat rumah tangga, kerajinan tembaga, hingga komponen biomedik. Tembaga juga
dapat dipadu dengan logam lain hingga terbentuk logam paduan seperti perunggu
atau monel dan menjadi sebuah kerajinan tembaga.
Namun mesti pula berhati-hati akan sifat racun logam ini. Ini dapat terjadi
ketika tembaga menumpuk dalam tubuh akibat penggunaan alat masak tembaga.
Kelebihan unsur Cu dapat merusak hati dan memacu sirosis.

1
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari pernyataan latar belakang diatas sebagai
berikut;
1. Apa itu tembaga ( Cu ) ?
2. Bagaimana tahapan – tahapan pengolahan tembaga?
3. Apa saja manfaat dari tembaga?
4. Apa dampak dari tembaga?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari rumusan masalah diatas adalah;
1. Untuk dapat mengetahui apa itu tembaga (Cu)
2. Untuk dapat mengetahui mengenai tahapan – tahapan yang dilakukan dalam
pengolahan tembaga.
3. Untuk dapat mengetahui mengenai manfaat dari tembaga.
4. Untuk mengetahui apa saja dampak yang dihasilkan dari tembaga.

2
BAB II
Pembahasan

A. Pengertian Tembaga
Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Cu dan nomor atom 29 dan nomor massa 63,54, merupakan unsur
logam, dengan warna kemerahan. Unsur ini mempunyai titik lebur 1.803° Celcius
dan titik didih 2.595° C. . Lambangnya berasal dari bahasa Latin Cuprum.
Tembaga merupakan konduktor panas dan listrik yang baik. Selain itu unsur ini
memiliki korosi yang cepat sekali.Tembaga telah dikenal sejak zaman prasejarah.

B. Cara atau tahapan pengolahan tembaga


Bijih tembaga dapat berupa karbonat, oksida dan sulfida. Untuk memperoleh
tembaga dari bijih yang berupa oksida dan karbonat lebih mudah dibanding bijih
yang berupa sulfida. Hal ini disebabkan tembaga terletak dibagian bawah deret
volta sehingga mudah diasingkan dari bijihnya. Gambar 1.Biji tembaga Bijih
berupa oksida dan karbonat direduksi menggunakan kokas untuk memperoleh
tembaga, sedangkan bijih tembaga sulfida, biasanya kalkopirit (CuFeS2), terdiri
dari beberapa tahap untuk memperoleh tembaga, yakni:

1. Pengapungan (flotasi)
Proses pengapungan atau flotasi diawali dengan pengecilan ukuran bijih
kemudian digiling sampai terbentuk butiran halus. Bijih yang telah dihaluskan
dimasukkan ke dalam campuran air dan suatu minyak tertentu. Kemudian udara
ditiupkan ke dalam campuran untuk menghasilkan gelembung-gelembung udara.
Bagian bijih yang mengandung logam yang tidak berikatan dengan air akan
berikatan dengan minyak dan menempel pada gelembung-gelembung udara yang
kemudian mengapung ke permukaan. Selanjutnya gelembung-gelembung udara
yang membawa partikel-partikel logam dan mengapung ini dipisahkan kemudian
dipekatkan.

3
2. Pemanggangan
Bijih pekat hasil pengapungan selanjutnya dipanggang dalam udara terbatas
pada suhu dibawah titik lelehnya guna menghilangkan air yang mungkin masih
ada pada saat pemekatan dan belerang yang hilang sebagai belerang dioksida.
Campuran yang diperoleh dari proses pemanggangan ini disebut
calcine, yang mengandung Cu2S, FeO dan mungkin masih mengandung sedikit FeS.
Setelah itu calcine disilika guna mengubah besi (II) oksida menjadi suatu sanga
atau slag besi (II) silikat yang kemudian dapat dipisahkan. Reaksinya sebagai
berikut. Tembaga(I) sulfida yang diperoleh pada tahap ini disebut dan
kemungkinan masih mengandung sedikit besi (II) sulfida

3. Reduksi

Cu2S atau matte yang yang diperoleh kemudian direduksi dengan cara
dipanaskan dengan udara terkontrol, sesuai reaksi

2Cu2S(s)+ 3O2(g)―→ 2Cu2O(s) + 2SO2(g)

Cu2S(s) + 2Cu2O (s) ―→ 6Cu(s) + SO2 (g)


Tembaga yang diperoleh pada tahap ini disebut blister atau tembaga
lepuhan sebab mengandung rongga-rongga yang berisi udara.

4. Elektrolisis

Blister atau tembaga lepuhan masih mengandung misalnya Ag, Au, dan Pt
kemudian dimurnikan dengan cara elektrolisis. Pada elektrolisis tembaga kotor
(tidak murni) dipasang sebagai anoda dan katoda digunakan tembaga murni,
dengan elektrolit larutan tembaga (II) sulfat (CuSO4). Selama proses elektrolisis
berlangsung tembaga di anoda teroksidasi menjadi Cu2+ kemudian direduksi di
katoda menjadi logam Cu.
Katoda : Cu2 + (aq)e ―→ Cu(s)
Anoda : Cu(s) ―→ Cu2+( aq) + 2e
Hasil : Cu(s) à Cu(s)
Pada proses ini anoda semakin berkurang dan katoda (tembaga murni) makin
bertambah banyak, sedangkan pengotor-pengotor yang berupa Ag, Au, dan Pt
mengendap sebagai lumpur.

4
C. Manfaat Kegunaan Tembaga

Tembaga merupakan suatu unsur yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia
karena banyak digunakan sebagai campuran dari bahan-bahan untuk membuat
keperluan seperti alat rumah tangga dll.

Contoh, manfaat Tembaga;

1. Banyak digunakan pada alat-alat listrik. perhiasan, campuran antara tembaga


dan emas.
2. Bahan pembuat uang logam.
3. Bahan pembuat logam lain, seperti kuningan (campuran antara tembaga dan
seng), perunggu (campuran antara tembaga dan timah).
4. CuSO4 dalam air berwarna biru, banyakdigunakan sebagai zat warna.
5. Campuran CuSO4 danCa(OH)2, disebut bubur boderiux banyak digunakan
untuk mematikan serangga atau hama l 83%
6. Jamur pada sayur dan buah.
7. CuCl2, digunakan untuk menghilangkan kandungan belerang pada pengolahan
minyak.
8. Cu(OH)2 yang larut dalam larutan NH4OH membentuk ion kompleks cupri
tetramin (dikenal sebagai larutan schweitser), digunakan untuk melarutkan
selulosa pada pembuatan rayon (sutera buatan).

D. Dampak Dari Unsur Tembaga


1. Dampak Bagi Kesehatan Manusia
Bentuk tembaga yang paling beracun adalah debu-debu tembaga yang dapat
mengakibatkan kematian pada dosis 3,5 mg/kg. Pada manusia, efek keracunan
utama yang ditimbulkan akibat terpapar oleh debu atau uap logam tembaga adalah
terjadinya gangguan pada jalur peenafasan sebelah atas. Efek keracunan yang
ditimbulkan akibat terpapar oleh debu atau uap tembaga tersebut adalah terjadinya
kerusakan atropik pada selaput lendir yang berhubungan dengan hidung.
Keracunan akut dan kronis ini terjadi ditentukan oleh besarnya dosis yang masuk
dan kemampuan organisme untuk menetralisir dosis tersebut (Palar, 1994).

5
Tembaga yang tidak berkaitan dengan protein merupakan zat racun.
Mengkonsumsi sejumlah kecil tembaga yang tidak berkaitan dengan protein dapat
menyebabkan mual dan muntah. Pada manusia, keracunan tembaga secara kronis
dapat dilihat dengan timbulnya penyakit Wilson dan Kinsky. Gejala dari penyakit
Wilson ini adalah terjadi hepatic cirrhosis, kerusakan pada otak, dan demyelinas,
serta terjadinya penurunan kerja ginjal dan pengendapan tembaga dalam kornea
mata. Penyakit Kinsky dapat diketahui dengan terbentuknya rambut yang kaku
dan berwarna kemerahan pada penderita. Sementara pada hewan seperti kerang,
bila di dalam tubuhnya telah terakumulasi dalam
jumlah tinggi, maka bagian otot tubuhnya akan memperlihatkan warna kehijauan.
Hal ini dapat menjadi petunjuk apakah kerang tersebut masih bisa dikonsumsi
manusia atau tidak. Efek buruk keracunan tembaga yaitu:

 Mengalami kerusakan ginjal.


 Menghambat pembentukan air kemih.
 Menyebabkan anemia karena pecahnya sel-sel darah merah (hemolisis).
 Penyakit Wilson (yang ditandai dengan gejala sakit perut, sakit kepala,
perubahan suara).
 Sirosis.
 Pengumpulan tembaga dalam kornea mata yang menyebabkan terjadinya
cincin emas atau emas kehijauan.
 Menyebabkan kerusakan otak berupa tremor, sakit kepala, sulit berbicara,
hilangnya koordinasi, dan psikosa.

2. Dampak Bagi Lingkungan sekitar dan perternakan.


Ketika di tanah, tembaga akan terikat pada bahan organik dan mineral.
Tembaga tidak rusak di lingkungan, oleh karena itu dapat terakumulasi pada
tanaman dan hewan ketika berada di tanah. Pada tanah dengan kandungan
tembaga amat tinggi, hanya sejumlah kecil tanaman yang bisa bertahan hidup.

6
Tembaga juga dapat mengganggu aktivitas dalam tanah karena berpengaruh
negatif pada aktivitas mikroorganisme dan cacing tanah
Ketika tanah peternakan tercemar tembaga, hewan ternak akan mengasup
konsentrasi tinggi tembaga yang bisa merusak kesehatan ternak

3. Dampak bagi ekosistem air laut dll..


Tembaga di perairan biasanya memiliki jumlah terlarut sebesar 0,002 ppm
sampai 0,005 ppm. Bila dalam badan perairan terjadi peningkatan kelarutan
tembaga, sehingga melebihi nilai ambang yang seharusnya, maka akan terjadi
peristiwa biomagnifikasi terhadap biota-biota perairan. Peristiwa biomagnifikasi
ini akan dapat ditunjukkan melalui akumulasi tembaga dalam tubuh biota perairan
tersebut. Akumulasi dapat terjadi sebagai akibat dari telah terjadinya konsumsi
tembaga dalam jumlah berlebihan, sehingga tidak mampu dimetabolisme oleh
tubuh.

7
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan.
Tembaga adalah unsur kimia dengan nomor atom 29 dan nomor massa 63,54,
merupakan unsur logam, dengan warna kemerahan. Unsur ini mempunyai titik
lebur 1.803° Celcius dan titik didih 2.595° C. Tembaga memiliki daya hantar
listrik yang tinggi dan tidak reaktif..
Adapun proses dari ekstraksi tembaga antara lain adalah pengapungan atau flotasi,
pemanggangan, reduksi, dan yang terakhir adalah elektrolisis.
Manfaat tembaga pada umumnya adalah sebagai bahan kabel listrik dan
pembuatan uang logam.
Selain dari banyaknya manfaat yang didapat dari tembaga, tembaga juga memiliki
dampak buruk jika kita tidak mempergunakannya dengan baik.
Selain hal itu cadangan tembaga Indonesia sekitar 4,1% dari cadangan tembaga
dunia, dan merupakan peringkat ke-7 sedangkan dari sisi produksi adalah 10,4%
dari produksi dunia dan merupakan peringkat ke-2.

B. Saran.
Cadangan tembaga Indonesia sekitar 4,1% dari cadangan tembaga dunia, dan
merupakan peringkat ke-7 sedangkan dari sisi produksi adalah 10,4% dari
produksi dunia dan merupakan peringkat ke-2.
Oleh karena itu kita harus bisa mempergunakan tembaga dengan sebaik-baiknya
agar bisa bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia. Krena tembaga
merupakan salah satu suber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Oleh karena
itu dalam pemanfaatannya harus secara baik dan bijak. agar tidak dapat
menimbulkan hal- hal yang tidak diinginkan.

8
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2023/10/10/hilirisasi-mineral-butuh-
konsisten-kebijakan
https://www.academia.edu/29454141/PROSES PENGOLAHAN TEMBAGA
http://caguronline.blogspot.com/2015/06/vbehaviorurldefaultvml-o_29.html
http://iinarumsari.blogspot.com/2017/02/bab-i-pendahuluan-a.html
http://ferdymp.blogspot.com/2012/11/v-behaviorurldefaultvmlo.html
https://www.amazine.co/28270/tembaga-cu-fakta-sifat-kegunaan-efek-
kesehatannya/

Anda mungkin juga menyukai