KIMIA UNSUR
Kelompok 3:
1.Bapak guru bidang studi Kimia yang telah memberikan tugas, petunjuk, kepada
sayasehingga saya termotivasi dan menyelesaikan tugas ini.
2.Orang tua yang telah turut membantu, membimbing, dan mengatasi berbagaikesulitan
sehingga tugas ini selesai.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya milikisangat
kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untukmemberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan Makalah ini.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
A.LATAR BELAKANG ................................................................................................. 1
B.TUJUAN PENULISAN ..............................................................................................
2
C.RUMUSAN MASALAH ........................................................................................... 2
D.MANFAAT PENULISAN ......................................................................................... 2
BAB II ISI..................................................................................................................... 3
A.KELIMPAHAN UNSUR-UNSUR DI ALAM ........................................................ 3
C.GAS MULIA DAN HALOGEN ............................................................................... 6
D.LOGAM ALKALI DAN ALKALI TANAH ............................................................ 8
E.SIFAT UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA ........................................................ 11
F.UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA DI ALAM ...................................................
11
G.UNSUR-UNSUR TRANSISI PERIODE KEEMPAT .............................................. 14
H.ION KOMPLEKS ..................................................................................................... 15
I.UNSUR RADIOAKTIF .............................................................................................. 15
BAB III PENUTUP...................................................................................................... 19
A.KESIMPULAN........................................................................................................... 19
B.SARAN ...................................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Alam semesta ini kaya akan kadungan unsur-unsur kimia. Hingga saat ini,
unsur-unsur kimia berjumlah sekitar 114 unsur. Unsur-unsur tersebut dikelompokkan
berdasarkankesamaan sifatnya ke dalam beberapa golongan, yaitu golongan A
(golongan utama) dangolongan B (golongan transisi). Selain itu, unsur-unsur kimia
dapat dikelompokkan menjadiunsur logam, nonlogam, semilogam, dan gas mulia
Beberapa usur logam dan nonlogam, dalam bentuk unsur maupun senyawa,
banyak dimanfaatkan didalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan beberapa unsur
logam dannonlogam meningkat dengan berkembang pesatnya industri, baik sebagai
alat, bahan dasar,maupun sumber energi.
Unsur-unsur logam umumnya diperoleh sebagai bijih logam dalam batuan.
AlamIndonesia sangat kaya akan sumber mineral bijih logam, karena itu perlu
penguasaan teknologi untuk mengolahnya menjadi logam yang dibutuhkan.
Unsur Logam yang sudah akrab dengan kehidupan kita sehari-hari diantaranya
adalah, besi, tembaga, atau perak. Ternyata unsur natrium pun bersifat logam. Namun,
karenatak stabil dalam keadaan unsurnya, ia lebih banyak kita temui dalam bentuk
senyawanya.
Keberadaan unsur-unsur kimia di alam sangat melipah. Sumber unsur-Unsur
kimia terdapat di kerak bumi, dasar laut, dan atmosfer, baik dalam bentuk unsur
bebas, senyawa ataupun campurannya. Unsur-unsur kimia yang terdapat di
alam dalam bentuk
unsur bebasnya (tidak bersenyawa dengan unsur lainnya), diantaranya logam platina (
Pt), emas(Au), karbon (C), gas nitrogen (N2), oksigen (O2), dan gas-gas mulia.
Adapun unsur-unsur lainnya ditemukan dalam bentuk bijih logam. Bijih logam
merupakan campuran antaramineral yang mengandung unsur-unsur kimia dan
pengotornya. Mineral-mineral tersebut berbentuk senyawa oksida, halida,
fosfat, silikat, karbonat, sulfat, dan sulfida. Logam platina(Pt) dan emas (Au) disebut
logam mulia. Sumber logam mulia dan mineral-mineral dapatditemukan di kerak
bumi, sedangkan sumber gas oksigen, nitrogen, dan gas mulia (kecuali He) terdapat di
lapisan atmosfer.
Sulit dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya unsur kimia karena semua
benda yangada di alam ini mengandung unsur kimia, baik dalam bentuk logam atau
unsur bebasnya, senyawanya, atau paduan logamnya. Tak bisa dipungkiri, selain
memberikan
iv
manfaat, beberapa unsur kimia memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan
kesehatan.Kegunaan dan dampak dari unsur-unsur kimia beserta cara mencegah dan
menanganinyatidak terlepas dari sifat yang dimiliki unsur-unsur tersebut. Melalui
makalah ini kami harapkan pembaca dapat memahami dan mengetahui kimia unsur
lebih spesifik lagi.
B. TUJUAN PENULISAN
C. RUMUSAN MASALAH
D. MANFAAT PENULISAN
Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua
pihak yangmembacanya umumnya dan khususnya kepada siswa untuk menambah
wawasan dan pemahaman tentang kimia unsur.
v
BAB II
ISI
Dari 118 unsur yang diketahui, sekitar 90 unsur berada di alam dan sisanya
merupakanunsur sintesis (unsur buatan). Sebagian dari unsur tersebut terdapat sebagai
unsur bebas,tetapi lebih banyak yang berupa senyawa, sedangkan unsur-unsur gas
mulia terdapat sebagaiunsur bebas (Petrucci dan Suminar Ahmad, 1987: 96).
Sebagian besar logam diperoleh darideposit tanah, bahan-bahan alam yang
mengandung unsur atau senyawa tertentu disebutmineral. Mineral yang mengandung
unsur atau senyawa tertentu dengan konsentrasi cukuptinggi dan diolah agar
bernilai ekonomis disebut bijih(Brady, 1990: 653).
Unsur-unsur yang paling melimpah di kulit bumi adalah oksigen, silikon, dan
aluminium.
Sumber komersial dari oksigen dan nitrogen adalah udara. Kelimpahanunsur
nitrogen dalam udara 78,09% dan oksigen 20,94%. Sedangkan unsur lainnya
kurangdari 1%.
Beberapa unsur diperoleh dari air laut. Misalnya, natrium, klorin, magnesium,
dan bromin. Konsentrasi unsur terbesar dalam air laut adalah klorida sebesar 18,980
g/kg air laut,kemudian diikuti unsur natrium sebesar 10,556 g/ kg air laut (Sumber:
Petrucci dan SuminarAhmad, 1987: 98).
1. Nitrogen
Nitrogen merupakan unsur yang paling melimpah yang dapat dengan mudah
diakses oleh manusia. Di alam, nitrogen berbentuk sebagai senyawa N2 dengan kadar
78,03% volum dan75,45% berat. Nitrogen adalah gas yang tidak berwarna, tidak
berbau dan tidak berasa, sertamencair pada suhu – 195,8 °C dan membeku pada
suhu– 210 °C. Nitrogen diperoleh dengancara distilasi bertingkat udara cair. Mula-
mula udara disaring untuk dibersihkan dari debu. Udara bersih yang diperoleh
kemudian dikompresikan yang menyebabkan suhu udarameningkat. Setelah itu
vi
dilakukan pendinginan. Pada tahap ini, air dan karbon di oksida membeku sehingga
sudah dapat dipisahkan. Setelah melalui menara pendingin, udarakemudian di
ekspansikan sehingga suhu akan turun lagi dan sebagian udara akan
mencair,sedangkan udara yang belum mencair disirkulasikan/dialirkan lagi ke dalam
kompresor.
A. Amonia
Wujud amonia adalah gas dengan bau yang khas dan sangat menyengat, tidak
berwarna,dengan titik didih – 33,35 °C dan titik beku – 77,7 °C. Amonia dibuat
dengan proses Haber-Bosch, pada suhu 370– 540 °C dan tekanan 10–1.000 atm,
dengan menggunakan katalisFe3O4. Katalis berfungsi untuk memperluas kisi dan
memperbesar permukaan aktif,sedangkan suhu tinggi dilakukan untuk
mendapatkan laju reaksi yang diinginkan.
Reaksi: N2(g)+ 3H2(g) ⎯⎯→ 2NH3(g)
Dalam skala laboratorium, amonia dibuat dengan mereaksikan garam
amonium dengan basa kuat sambil dipanaskan.
vii
Digunakan pada industri kertas, karet, dan farmasi.
Sebagai refrigeran pada sistem kompresi dan absorpsi.
B. Asam Nitrat
Asam nitrat termasuk dalam asam kuat, di mana dapat melarutkan hampir
semua logam,kecuali emas dan platina. Asam nitrat berupa zat cair jernih pada
suhu biasa dan
dapat bercampur sempurna dengan air dalam segala perbandingan. Asam nitrat di
buat denganmelalui tiga tahap, dikenal dengan proses Oswald, sebagai berikut.
Mula-mula amonia danudara berlebih dialirkan melalui katalis Pt–Rh pada suhu
950 °C, kemudian didinginkansampai suhu mencapai 150°C di mana gas
dicampur dengan udara yang akan menghasilkan NO2.
NO2(g) dan udara sisa dialirkan ke dasar menara, kemudian disemprotkan
dengan air pada temperatur sekitar 80 °C, maka akan diperoleh larutan yang
mengandung 70% HNO3.
2. Oksigen
Oksigen merupakan unsur yang paling banyak di bumi dan merupakan elemen
paling penting dalam kehidupan. Semua makhluk hidup membutuhkan oksigen untuk
prosesrespirasi (pernapasan). Oksigen terdapat di alam dalam keadaan bebas dan
dalam bentuk senyawa. Dalam keadaan bebas di alam, oksigen mempunyai dua
alotropi, yaitu gas oksigen(O2) dan gas ozon (O3). Kelimpahan oksigen di alam ±
20% dan dalam air ± 5%. Unsuroksigen mudah bereaksi dengan semua unsur, kecuali
dengan gas mulia ringan. Gas oksigen tidak berwarna (oksigen padat/cair/lapisan
tebal oksigen berwarna biru muda), tidak berbau,dan tidak berasa sehingga tidak
terdeteksi oleh panca indra kita. Oksigen mengembun pada– 183 °C dan membeku
pada – 218,4 °C. Oksigen merupakan oksidator yang dapatmengoksidasi logam
maupun nonlogam.
Secara industri, dengan proses pemisahan kriogenik distilasi udara akan
diperolehoksigen dengan kemurnian 99,5%, sedangkan dengan proses adsorpsi vakum
akan diperolehoksigen dengan kemurnian 90– 93% (Kirk– Othmer, vol. 17).
Dalam skala laboratorium, oksigen dapat diperoleh dengan cara berikut.
viii
Pemanasan campuran MnO2dan H2SO4, proses ini pertama kali diperkenalkan oleh
C. W.Scheele(1771)
Reaksi: MnO2(s) + H2SO4(aq)⎯-->MnSO4(aq) + H2O(l) + O2(g)
Pemanasan HgO, proses ini pertama kali diperkenalkan oleh Priesttley (1771)
Reaksi: 2HgO(s)⎯-->2Hg(l) + O2(g)
Pemanasan peroksida
Reaksi: 2BaO2(s)⎯-->2BaO(s) + O2(g)
Kegunaan oksigen, antara lain :
1. Gas Mulia
Sifat He Ne Ar Kr Xe Rn
Nomor atom 2 10 18 36 54 86
Elektron Valensi 2 8 8 8 8 8
ix
Titik didih (oC) -268,9 -246,0 -185,9 -153,4 -108,1 -62
Afinitas elektron 21 29 35 39 41 41
(kJmol-1)
Densitas (GL-1) 0,178 0,900 1,78 3,73 5,89 9,73
Seperti tampak pada Tabel, gas mulia mempunyai titik leleh serta titik
didih yang sangat rendah. Titik didih helium mendekati nol absolut (0 K).
Titik didih gas mulia hanya beberapa derajat di atas titik lelehnya. Rendahnya
titik didih gas mulia dapat diterangkan sebagai berikut. Seperti telah diketahui,
gas mulia terdapat molekul monoatomik. Gaya tarik-menarik antar molekulnya
hanyalah gaya London (gaya dispersi) yang lemah. Oleh karena itu,gas mulia
hanya akan mencair atau menjadi padat jika energi molekul-molekulnya
menjadisangat dilemahkan, yaitu pada suhu yang sangat rendah. Dari atas ke
bawah, seiring dengan bertambahnya massa atom relatif, gaya dispresi
semakin besar dan titik leleh serta titik didihnya juga meningkat.
2. Halogen
x
Unsur-unsur golongan VIIA disebut halogen. Nama itu berasal dari
bahasa Yunani yang berarti “pembentuk garam”. Dinamai demikian karena
unsur -unsur tersebut dapat bereaksi dengan logam membentuk garam.
Unsur-unsur halogen mempunyai 7 elektron valensi pada subkulit
ns2 np5. Konfigurasi elektron yang demikian membuat unsur-unsur halogen
bersifat sangat reaktif.Halogen cenderung menyerap satu elektron membentuk
ion bermuatan negatif satu. Ada 2 sifat dari gas mulia, yaitu sebagai berikut :
Sifat-Sifat Fisis
Dari tabel tampak bahwa titik didih dan titik leleh naik seiring dengan
bertambahnyanomor atom. Hal ini karena fakta menunjukkan bahwa
molekul-molekul yang lebih besarmempunyai gaya tarik-menarik Van der
Waals yang lebih besar daripada yang dimiliki molekul-molekul yang
lebih kecil. Kecuali gas mulia, halogen mempunyai energi ionisasidan
elektro-negatifitas yang paling tinggi dari golongan unsur manapun. Dari
unsur golongan VII A, fluorlah yang paling erat mengikat elektron-
elektronnya, dan iod yang paling lemah. Kecenderungan ini bisa dikaitkan
dengan ukuran atom halogen (Keenan, dkk, 1992: 228).
Sifat-Sifat Kimia
Ada suatu penurunan yang teratur dalam keaktifan kimia dari fluor
sampai iod,sebagaimana ditunjukkan oleh kecenderungan dalam kekuatan
mengoksidasinya. Molekulfluor yang beratom dua (diatom) F2 merupakan
zat pengoksidasi yang lebih kuat daripadaunsur lain yang manapun dalam
keadaan normalnya.
Baik fluor maupun klor membantu reaksi pembakaran dengan cara yang
sama sepertioksigen. Hidrogen dan logam-logam aktif terbakar dalam
salah satu gas tersebut denganmembebaskan panas dan cahaya. Reaktivitas
fluor yang lebih besar dibanding klor terungkapoleh fakta bahwa bahan-
bahan yang biasa termasuk kayu dan beberapa plastik akan menyala dalam
atmosfer fluor.
Keempat unsur halogen tersebut semuanya sangat merangsang sekali
terhadap hidungdan tenggorokan. Brom, suatu cairan yang merah tua, pada
suhu kamar mempunyai tekananuap yang tinggi. Brom cair merupakan
salah satu reagen kimia yang paling berbahaya karenaefek uap tersebut
terhadap mata dan saluran hidung. Klor dan fluor harus digunakan
hanyadalam kamar asam dan dalam ruangan dengan pertukaran udara
(ventilasi) yang baik.Beberapa hisapan klor pada 1.000 ppm bersama
napas kita akan mematikan. Semua halogenharus disimpan jauh dari
kontak dengan zat-zat yang dapat dioksidasi (Keenan, 1992: 229).
1. Logam Alkali
xi
Unsur logam alkali (IA) terdiri dari litium, natrium, kalium, rubidium,
sesium, danfransium. Unsur ini mempunyai energi ionisasi paling kecil karena
mempunyai konfigurasielektron ns1. Oleh karena itu, unsur logam alkali
mudah melepaskan elektron dan merupakanreduktor yang paling kuat. Unsur
alkali merupakan logam lunak, berwarna putih mengkilap,konduktor yang
baik, dan mempunyai titik leleh yang rendah, serta ditemukan dalam
bentukgaramnya (Mc. Murry dan Fay, 2000: 215).
2. Sifat-Sifat Logam Alkali
Sifat-Sifat Fisis
Dari tabel dapat dilihat bahwa sebagai logam, golongan alkali tanah
mempunyai sifatyang tidak biasa, yaitu titik lelehnya yang relatif rendah,
rapatannya yang relatif rendah, dankelunakannya. Semua unsur logam alkali
ini dapat dengan mudah diubah bentuknya denganmemencetnya di antara
jempol dan jari telunjuk (dengan melindungi kulit baik-baik). Unsur-unsur
pada golongan ini mempunyai energi ionisasi dan keelektronegatifan rata-
rata ini mempunyai energi ionisasi dan keelektronegatifan rata-rata yang
paling rendah. Hal ini dikarenakan ukuran atom dan jarak yang
relatif besar antara elektron terluar dengan inti (Keenan dkk, 1992: 152-153).
Sifat-Sifat Kimia
xii
Reaksi antara logam alkali dengan oksigen berlangsung sangat cepat.
Produk yang dihasilkan berbeda, tergantung pada kondisi reaksi dan
berapa banyak oksigen yang ada, seperti oksida(bilangan oksidasi O
= – 2), peroksida (bilangan oksidasi O = – 1), dan superoksida
(bilanganoksidasi O = – ½) (Mc. Murry dan Fay, 2000: 218).
Reaksi: 4Li(s) + O2(g)⎯-->2Li2O(s)——— Oksida, O =– 2
2Na(s) + O2(g)⎯-->Na2O2(s) ——— Peroksida, O = – 1
K(s) + O2(g)⎯-->KO2(s)——— Superoksida, O = – ½
d. Reaksi Logam Alkali dengan AirLogam alkali bereaksi dengan air
membentuk gas hidrogen dan hidroksida logam alkali,MOH.
Reaksi: 2M(s) + 2H2O(l)⎯-->2M+(aq) + 2OH– (aq)+ H2(g)
dengan M = Li, Na, K, Rb, Cs
Reaksi logam alkali dengan oksigen merupakan reaksi redoks, di mana
logam (M) kehilanganelektron dan hidrogen dari air memperoleh elektron
(Mc. Murry dan Fay, 2000: 219).
e. Reaksi Logam Alkali dengan AmoniaLogam alkali bereaksi dengan
amonia membentuk gas H2dan logamamida (MNH2). Reaksiini sama
dengan reaksi logam alkali dengan air(Mc. Murry dan Fay, 2000: 219).
Reaksi: 2M(s) + 2NH3(l)⎯-->2M+(s) + 2NH2 – (s) + H2(g)
dengan M = Li, Na, K, Rb, Cs
3. Alkali Tanah
Unsur logam alkali tanah (IIA) ini terdiri dari Be, Mg, Ca, Sr, Ba, dan
Ra. Golonganini mempunyai sifat-sifat yang mirip dengan golongan IA.
Perbedaannya adalah bahwagolongan IIA ini mempunyai konfigurasi elektron
ns2 dan merupakan reduktor yang kuat.Meskipun lebih keras dari golongan,
tetapi golongan IIA ini tetap relatif lunak, perakmengkilat, dan mempunyai
titik leleh dan kerapatan lebih tinggi (Mc. Murry dan Fay, 2000:220).
Sifat-Sifat Fisis
Sifat-Sifat Kimia
Logam alkali tanah mengalami reaksi redoks yang sama dengan logam
alkali, hanyasaja mereka melepaskan 2 elektron sehingga membentuk ion
2+. Logam alkali tanahcenderung kurang reaktif dibandingkan dengan
logam alkali karena energi ionisasinya
xiii
lebih besar daripada logam alkali tanah, sehingga tren kereaktifannya: Ba
> Sr > Ca > Mg > Be(Mc. Murry dan Fay, 2000: 222).
1. Unsur Logam
a. Natrium
Natrium merupakan unsur alkali dengan daya reduksi paling rendah, de
ngan sumberutamanya adalah halit (umumnya dalam bentuk NaCl).
Pembuatan natrium dapat dilakukandengan proses Downs, yaitu
elektrolisis lelehan NaCl. Air asin yang mengandung NaCldiuapkan
sampai kering kemudian padatan yang terbentuk dihancurkan untuk
kemudiandilelehkan. Sedangkan untuk mengurangi biaya pemanasan,
NaCl (titik lebur 801 °C) dicampur dengan 1½ bagian CaCl2 untuk
menurunkan suhu lebur hingga 580 °C (Martin S.Silberberg, 2000:971).
xiv
Na dulunya banyak digunakan untuk pembuatan TEL (Tetra Ethyl Lea
d), yaitu untukmenaikkan bilangan oktan bahan bakar, tetapi sekarang
tidak lagi karena mengandung racunyang berbahaya bagi lingkungan. Na
juga digunakan untuk pengisi lampu penerangan di jalanmaupun di
kendaraan. Hal ini dikarenakan emisi warna kuningnya yang mampu
menembuskabut dan dapat digunakan juga sebagai cairan pendingin pada
reaktor atom (Sri Lestari,2004: 23).
b. Magnesium
c. Aluminium
2. Unsur Semi-logam
xv
Silikon
Silikon merupakan unsur kedua terbanyak yang terdapat di muka bumi,
yaitu sekitar28%. Meskipun berlimpah akan tetapi silikon tidak ditemukan
dalam bentuk alaminya,melainkan terdapat dalam mineral silikat dan sebagai
silika (SiO2) (Sri Lestari, 2004: 48).
Kuarsa merupakan salah satu bentuk kristal SiO2 murni, sedangkan
pasir, agata (akik), oniks,opal, ametis, dan flint merupakan SiO2 dengan suatu
bahan pengotor dalam jumlah runut.Silikon dapat diperoleh dengan cara
mencampurkan silika dan kokas (sebagaireduktor) dan memanaskannya di
dalam tanur listrik pada suhu sekitar 3000°C.
Reaksi: SiO2(l)+ C(s)⎯-->Si(l)+ 2CO(g)
Silikon umumnya digunakan untuk membuat transistor, chips
computer, dan sel surya.Sedangkan berbagai senyawa silikon digunakan di
banyak industri. Silika dan silikatdigunakan untuk membuat gelas, keramik,
porselin,mdan semen. Silikon yang bereaksidengan karbon membentuk
karbida (SiC) yang bersifat inert, sangat keras dan tidak dapatmelebur, banyak
digunakan dalam peralatan pemotong dan pengampelas. Silika gel
bersifathigroskopis sehingga banyak digunakan untuk pengering dalam
berbagai macam produk.
3. Unsur Non-logam
a. Fosforus
Sumber utama dari fosfor adalah batuan fosfat yang dikenal dengan
nama apatit,Ca9(PO4)6.CaF6.
Ada beberapa jenis fosfor, yaitu :
Fosfor putih, dengan tetrahedral sebagai bentuk molekulnya, lunak,
sangat reaktif,
dan beracun. Fosfor jenis ini sering disebut sebagai fosfor kuning kare
na kadang-kadang berwarna kekuningan.
Fosfor merah, bentuk molekulnya belum dapat dipastikan, kurang
reaktif, dan tidak beracun.
Fosfor hitam (mirip grafit), diperoleh dengan memanaskan fosfor putih
di bawah tekanan pada suhu 550 °C.
b. Belerang
Belerang terdapat di muka bumi dalam bentuk bebas maupun senyawa.
Belerang padatmempunyai dua bentuk alotropi, yaitu belerang rombik dan
belerang monoklinik. Belerangyang biasa kita lihat adalah belerang
rombik, dengan warna kuning, belerang ini stabil di bawah suhu 95,5 °C.
Bila lebih dari suhu 95,5 °C, belerang rombik akan berubah
menjadibelerang monoklinik yang akan mencair pada suhu 113 °C. Biasan
ya belerang dijumpai dalam bentuk mineral sulfida dan sulfat, hidrogen
sulfida, maupun senyawa belerang organik.
Belerang dapat diperoleh dengan cara ekstraksi melalui proses Frasch.
Belerang yang adadi bawah tanah dicairkan dengan mengalirkan air super
panas (campuran antara air dan uapair dengan tekanan sekitar 16 atm dan
suhu sekitar 160 °C) melalui pipa bagian luar darisuatu susunan tiga pipa
xvi
konsentrik. Belerang cair kemudian dipaksa keluar denganmemompakan
udara panas (dengan tekanan sekitar 20 – 25 atm). Setelah itu
belerangdibiarkan membeku. Belerang yang diperoleh dengan cara ini
mempunyai kemurnian sampai99,6%, hal ini disebabkan karena belerang
tidak larut dalam air.
Kegunaan belerang yang utama adalah untuk membuat asam sulfat,
vulkanisasi karet, danmembasmi penyakit tanaman. Belerang juga
digunakan untuk membuat CS2 dan senyawa belerang lainnya.
Pada sistem periodik unsur, yang termasuk dalam golongan transisi adalah
unsur-unsur golongan B, dimulai dari IB– VIIB dan VIII. Sesuai dengan pengisian
elektron padasubkulitnya, unsur ini termasuk unsur blok d, yaitu unsur-unsur
dengan elektron valensi yangterletak pada subkulit d dalam konfigurasi
elektronnya.
Pada bagian ini unsur-unsur transisi yang akan dibahas adalah unsur transisi
pada periode 4, yang terdiri dari skandium (Sc), titanium (Ti), vanadium
(V), krom (Cr), mangan(Mn), besi (Fe), kobalt (Co), nikel (Ni), tembaga (Cu), dan
seng (Zn).
1. Sifat Logam
Semua unsur transisi adalah logam, yang bersifat lunak, mengkilap, dan
penghantarlistrik dan panas yang baik. Perak merupakan unsur transisi yang
mempunyai konduktivitaslistrik paling tinggi pada suhu kamar dan tembaga di
tempat kedua. Dibandingkan dengangolongan IA dan IIA, unsur logam transisi
lebih keras, punya titik leleh, titik didih, dankerapatan lebih tinggi. Hal ini
disebabkan karena unsur transisi berbagi elektron pada kulit ddan s, sehingga
ikatannya semakin kuat (Mc. Murry dan Fay, 2000: 867).
2. Bilangan Oksidasi
Tidak seperti golongan IA dan IIA yang hanya mempunyai bilangan oksidasi
+1 dan+2, unsur-unsur logam transisi mempunyai beberapa bilangan oksidasi.
Seperti vanadiumyang punya bilangan oksidasi +2, +3, dan +4 (Keenan, dkk,
1992: 167).
3. Sifat Kemagnetan
xvii
tidak berpasangan pada orbitalnya semakin banyak. Logam Sc, Ti, V,Cr, dan
Mn bersifat paramagnetik, sedangkan Cu dan Zn bersifat diamagnetik. Untuk
Fe, Co,dan Ni bersifat feromagnetik, yaitu kondisi yang sama dengan
paramagnetik hanya saja dalam keadaan padat (Brady, 1990: 698).
4. Ion Berwarna
H. ION KOMPLEKS
Semua unsur transisi dapat membentuk ion kompleks, yaitu suatu struktur
dimanakation logam dikelilingi oleh dua atau lebih anion atau molekul netral yang
disebut ligan.Antara ion pusat dengan ligan terjadi ikatan kovalen koordinasi,
dimana ligan berfungsisebagai basa Lewis (penyedia pasangan elektron).
Contoh: [Cu(H2O)4]2+
[Fe(CN)6]4 –
[Cr(NH3)4Cl2]+
Senyawa unsur transisi umumnya berwarna. Hal ini disebabkan
perpindahan elektron yang terjadi pada pengisian subkulit d dengan
pengabsorbsi sinar tampak. Senyawa Sc danZn tidak berwarna.
I. UNSUR RADIOAKTIF
Radioaktif adalah zat yang mengandung inti yang tidak stabil. Pada tahun
1903,ErnestRutherford mengemukakan bahwa radiasi yang dipancarkan zat
xviii
radioaktif dapat dibedakanmenjadi dua jenis berdasarkan muatannya. Radiasi
yang bermuatan positif disebut sinar alfa,sedangkan yang bermuatan negatif
disebutsinar beta. Kemudian ditemukan sinar ketiga yangtidak bermuatan dan
diberi nama sinar gama, penemunya Paul U. Vilard.
1. Sinar Radioaktif
Sinar-sinar radioaktif mempunyai sifat-sifat :
Dapat menembus kertas atau lempengan logam tipis.
Dapat mengionkan gas yang disinari.
Dapat menghitamkan pelat film.
Menyebabkan benda-benda berlapis ZnS dapat berpendar (fluoresensi).
Dapat diuraikan oleh medan magnet menjadi tiga berkas sinar, yaitu sinar
α, β, dan γ.
a. Sinar Alfa (α )
Sinar alfa merupakan inti helium (He) dan diberi lambang atau.
Sinar α memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
bermuatan positif sehingga dalam medan listrik dibelokkan ke kutub
negatif;
daya tembusnya kecil (α < β < γ);
daya ionisasi besar (α > β > γ).
c. Sinar Gamma
Sinar gamma merupakan gelombang elektromagnetik dengan panjang
gelombang yang pendek dan diberi lambang.Sinar γ memiliki sifat-sifat:
tidak bermuatan listrik, sehingga tidak dipengaruhi medan listrik;
daya tembusnya lebih besar dari α dan β;
daya ionisasi lebih kecil dari α dan β.
Selain sinar α, β dan γ unsur radioaktif juga memancarkan
partikel yang lain, misalnya positron (elektron positif), neutron, proton,
detron dan triton .
2. Stabilitas Inti
Dalam inti atom terdapat proton dan neutron yang disebut nukleon
(partikel penyusun inti). Suatu inti atom (nuklida) ditandai jumlah proton dan
jumlah neutron. Secara umumnuklida dilambangkan dengan:
Kestabilan inti ditentukan oleh imbangan banyaknya proton dan neu-
tron, karenaneutron dalam inti berfungsi menjaga tolak-menolak antarproton.
Untuk unsur yang kecil, jumlah neutron sama atau sedikit lebih banyak dari
pada proton.
Untuk unsur yang berat jumlah neutron lebih banyak daripada proton. Nuklida
xix
yang stabil dengan nomoratomterbesar 83 yaitu , sedangkan nuklida dengan Z
> 83 tidak stabil.
3. Penggunaan Radioaktif
a. Sebagai Peranut
1. Bidang Kedokteran
Digunakan sebagai perunut untuk mendeteksi berbagai jenis penyakit,
antaralain(Martin S. Silberberg, 2000: 1066):
24Na, mendeteksi adanya gangguan peredaran darah.
59Fe, mengukur laju pembentukan sel darah merah.
11C, mengetahui metabolisme secara umum.
131I, mendeteksi kerusakan pada kelenjar tiroid.
32P, mendeteksi penyakit mata, liver, dan adanya tumor.
2. Bidang Industri
Digunakan untuk meningkatkan kualitas produksi, seperti pada:
Industri makanan, sinar gama untuk mengawetkan makanan,
membunuh mikroorganisme yang menyebabkan pembusukan pada
sayur dan buah-buahan.
Industri metalurgi, digunakan untuk mendeteksi rongga udara pada
besi cor, mendeteksisambungan pipa saluran air, keretakan pada
pesawat terbang, dan lain-lain.Industri kertas, mengukur ketebalan
kertas.
Industri otomotif, mempelajari pengaruh oli dan aditif pada mesin
selama mesin bekerja.
3. Bidang Hidrologi
24 Na dan 131I, digunakan untuk mengetahui kecepatan aliran air
sungai.
Menyelidiki kebocoran pipa air bawah tanah.
14C dan 13C, menentukan umur dan asal air tanah.
4. Bidang Kimia dan Biologi
Digunakan untuk analisis penelusuran mekanisme reaksi kimia, seperti
:
Dengan bantuan isotop oksigen– 18 sebagai atom perunut, dapat
ditentukan asal molekul airyang terbentuk.
Analisis pengaktifan neutron.
Sumber radiasi dan sebagai katalis pada suatu reaksi kimia.
xx
Pembuatan unsur-unsur baru.Dalam bidang biologi di gunakan
untuk :
Mengubah sifat gen dengan cara memberikan sinar radiasi pada
gen-gen tertentu.
Menentukan kecepatan pembentukan senyawa pada proses
fotosintesis menggunakanradioisotop C– 14.
Meneliti gerakan air di dalam batang tanaman.
Mengetahui ATP sebagai penyimpan energi dalam tubuh dengan
menggunakan radioisotop 38F.
5. Bidang Pertanian dan Peternakan
Dalam bidang pertanian digunakan untuk :
37 P dan 14C, mengetahui tempat pemupukan yang tepat.
32P, mempelajari arah dan kemampuan tentang serangga hama.
Mutasi gen atau pemuliaan tanaman.
14C dan 18O, mengetahui metabolisme dan proses fotosintesis
Dalam bidang peternakan digunakan untuk :
Mengkaji efisiensi pemanfaatan pakan untuk produksi ternak.
Mengungkapkan informasi dasar kimia dan biologi maupun
antikualitas pada pakan ternak.
32P dan 35S, untuk pengukuran jumlah dan laju sintesis protein di
dalam usus besar.
14C dan 3H, untuk pengukuran produksi serta proporsi asam lemak
mudah menguap di dalam usus besar.
xxi
Radiasi zat radioaktif dapat menyebabkan kerusakan somatis
berbentuk lokal
dengan tanda kerusakan kulit, kerusakan sel pembentuk sel darah,
dan kerusakan sistemsaraf.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sifat-sifat unsur kimia dapat kita ketahui dari sifat fisis dan kimianya. Sama
seperti pada unsur-unsur dari gas mulia dan halogen. Dari sifat fisis kita dapat menget
ahui
penampilan dari suatu unsur namun tanpa melibatkan pengubahan zat itu menjadi zat l
ain, serta dari sifat kimianya kita dapat mengetahui reaksi-reaksi yang dapat dialami
oleh zat itu,seperti kereaktifan, daya oksidasi, daya reduksi, sifat asam, dan sifat basa.
B. SARAN
Saran yang saya dapat berikan bagi pembaca yang ingin membuat makalah
tantang
“Kimia Unsur” ini, untuk dapat lebih baik dari makalah yang saya buat ini ialah
dengan
mencari lebih banyak refrensi dari berbagai sumber, baik dari buku maupun dari
internet,sehingga makalah anda akan dapat lebih baik dari makalah ini. Mungkin
hanya ini saran yangdapat saya sampaikan semoga dapat bermanfaat bagi pembaca
sekalian. Terimakasi hWassallam.
xxii
DAFTAR PUSTAKA
xxiii