OLEH :
2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah kimia unsur tentang unsur-unsur halogen dan gas mulia.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah kimia unsur tentang unsur-
unsur halogen dan gas mulia ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap pembaca.
Penyusun
24
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ...............................................................................................26
B. Saran .........................................................................................................27
24
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alam semesta ini kaya akan kadungan unsur-unsur kimia. Hingga saat ini,
unsur-unsur kimia berjumlah sekitar 114 unsur. Unsur-unsur tersebut
dikelompokkan berdasarkan kesamaan sifatnya ke dalam beberapa golongan,
yaitu golongan A (golongan utama) dan golongan B (golongan transisi). Selain
itu, unsur-unsur kimia dapat dikelompokkan menjadi unsur logam, nonlogam,
semilogam, dan gas mulia
Keberadaan unsur-unsur kimia di alam sangat melipah. Sumber unsur-
Unsur kimia terdapat di kerak bumi, dasar laut, dan atmosfer, baik dalam bentuk
unsur bebas, senyawa ataupun campurannya. Unsur-unsur kimia yang terdapat di
alam dalam bentuk unsur bebasnya (tidak bersenyawa dengan unsur lainnya),
diantaranya logam platina (Pt), emas (Au), karbon (C), gas nitrogen (N2), oksigen
(O2), dan gas-gas mulia. Adapun unsur-unsur lainnya ditemukan dalam bentuk
bijih logam. Bijih logam merupakan campuran antara mineral yang mengandung
unsur-unsur kimia dan pengotornya. Mineral-mineral tersebut berbentuk senyawa
oksida, halida, fosfat, silikat, karbonat, sulfat, dan sulfida. Logam platina (Pt) dan
emas (Au) disebut logam mulia. Sumber logam mulia dan mineral-mineral dapat
ditemukan di kerak bumi, sedangkan sumber gas oksigen, nitrogen, dan gas mulia
(kecuali He) terdapat di lapisan atmosfer.
Gas mulia adalah unsur-unsur golongan VIIIA dalam tabel periodik.Disebut
mulia karena unsur-unsur ini sangat stabil (sangat sukar bereaksi). Gas ini
mempunyai sifat lengai, tidak reaktif, dan susah bereaksi dengan bahan kimia lain.
Gas mulia juga merupakan golongan kimia yang unsur-unsurnya memiliki
elektron valensi luar penuh.Unsur-
unsurnyaadalah He (Helium), Ne(Neon), Ar (Argon), Kr (Kripton), Xe (Xenon),d
an Rn (Radon) yang bersifat radioaktif.Gas mulia adalah unsur-unsur yang
terdapat dalam golongan VIIIA yang memiliki kestabilan yang sangat tinggi dan
24
sebagian ditemukan di alam dalam bentuk monoatomik karena sifat stabilnya.
Unsur-unsur yang terdapat dalam gas mulia yaitu Helium (He), Neon (Ne),
Argon(Ar), Kripton(Kr), Xenon (Xe), Radon (Rn). Gas-gas ini pun sangat sedikit
kandungannya di bumi.
Di dalam sistem periodik modern, Halogen terdapat pada golongan
VIIA. Halogen berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari kata halos yang
berarti garam dan kata genes yang berarti pembentuk. Jadi halogen merupakan
pembentuk garam. Hal ini didasarkan pada sejarah penemuan unsur – unsur
halogen yang selalu didapatkan dari garam. Unsur – unsur yang termasuk
golongan halogen adalah Fluor ( F ), Klor ( Cl ), Brom ( Br ), Iod ( I ), dan
Astatin ( At ). Halogen memiliki 7 elektron valensi, sehingga sangat reaktif karena
mudah menerima 1 elektron. Karena kereaktifannya unsur – unsur halogen tidak
dijumpai dalam keadaan bebas.
B. Rumusan Masalah
24
C. Tujuan Pembuatan Makalah
24
BAB II
KAJIAN TEORI
24
BAB III
PEMBAHASAN
A. Unsur Halogen
24
1) Fluor (F)
Ditemukan dalam fluorspar oleh Schwandhard pada tahun 1670 dan baru pada
tahun 1886 Maisson berhasil mengisolasinya. Merupakan unsur paling
elektronegatif dan paling reaktif. Dalam bentuk gas merupakan molekul diatom
(F2), berbau pedas, berwarna kuning mudan dan bersifat sangat korosif. Serbuk
logam, glass, keramik, bahkan air terbakar dalam fluorin dengan nyala terang.
Adanya komponen fluorin dalam air minum melebihi 2 ppm dapat menimbulkan
lapisan kehitaman pada gigi.
2) Klor (Cl)
Ditemukan oleh Scheele pada tahu 1774 dan dinamai oleh Davy pada tahun
1810. Klor ditemukan di alam dalam keadaan kombinasi sebagai gas Cl 2, senyawa
dan mineral seperti kamalit dan silvit. Gas klor berwarna kuning kehijauan, dapat
larut dalam air, mudah bereaksi dengan unsur lain. Klor dapat mengganggu
pernafasan, merusak selaput lender dan dalam wujud cahaya dapat membakar
kulit.
3) Brom (Br)
Ditemukan oleh Balard pada tahun 1826. merupakan zat cair berwarna coklat
kemerahan, agak mudah menguap pada temperature kamar, uapnya berwarna
merah, berbau tidak enak dan dapat menimbulkan efek iritasi pada mata dan
kerongkongan. Bromin mudah larut dalam air dan CS 2 membentuk larutan
berwarna merah, bersifat kurang aktif dibandingkan dengan klor tetapi lebih
reaktif dari iodium.
4) Iodium (I)
Ditemukan oleh Courtois pada tahun 1811. Merupakan unsur nonlogam.
Padatan mengkilap berwarna hitam kebiruan. Dapat menguap pada temperature
biasa membentuk gas berwarna ungu-biru berbau tidak enak (perih). Di alam
ditemukan dalam air laut (air asin) garam chili, dll. Unsur halogen ini larut baik
dalam CHCl3, CCl4, dan CS2 tetapi sedikit sekali larut dalam air. Dikenal ada 23
24
isotop dan hanya satu yang stabil yaitu 127I yang ditemukan di alam. Kristal iodin
dapat melukai kulit, sedangkan uapnya dapat melukai mata dan selaput lendir.
5) Astatin (At)
Merupakan unsur radioaktif pertama yang dibuat sebagai hasil pemboman
Bismuth dengan partikel-partikel alfa (hasil sintesa tahun 1940) oleh DR. Corson,
K.R. Mackenzie dan E. Segre. Dikenal ada 20 isotop dari astatin, dan isotop
At(210) mempunyai waktu paruh 8,3 jam (terpanjang). Astatin lebih logam
disbanding iodium. Sifat kimianya mirip iodium, dapat membentuk senyawa antar
halogen (AtI, AtBr, AtCl), tetapi belum bisa diketahui apakah At dapat
membentuk molekul diatom seperti unsur halogen lainnya. Senyawa yang berhasil
dideteksi adalah HAt dan CH3At.
Kereaktifan
Unsur halogen adalah unsur-unsur yang reaktif, hal ini terbukti keberadaan
halogen di alam sebagai senyawa. Kereaktifan halogen dipengaruhi oleh
keelektronegatifannya. Semakin tinggi keelektronegatifan maka semakin reaktif
unsur halogen karena semakin mudah menarik elektron. Kereaktifan halogen juga
di pengaruhi oleh energi ikatan halogen.semakin kecil energi ikatan halogen,
semakin mudah di putuskan ikatan tersebut sehingga semakin reaktif halogen.
Daya oksidasi
Halogen merupakan pengoksidasi kuat. Sifat oksidator dari atas kebawah
semakin lemah, sehingga halogen-halogen dapat mengoksidasi ion halida di
bawahnya. Sedangkan sifat reduktor ion halida makin ke bawah semakin kuat.
Membentuk molekul diatomik
Unsur halogen selalu dalam bentuk molekul diatomik yang sangat
reaktif terhadap unsur logam maupun nonlogam.
24
Asam Halogen
Urutan kekuatan asam halida:HF<HCL<HBr
Kelarutan dalam air
Fluor, klor, dan brom larut dalam air sedangkan iod sukar larut. Iod lebih
mudah larut dalam KI dan pelarut organic seperti alkohol, eter, CHCl3, CCl4
Daya oksidasi halogen
Semua halogen mempunyai potensial reduksi standar positif. Hal ini
menunjukkan bahwa semua halogen merupakan oksidator dan mempunyai
kecenderungan daya oksidasi semakin lemah dari F ke I (F2 > Cl2 > Br2> I2).
Sifat F Cl Br I At
24
Jari-jari, X– [pm] 133 184 196 220 _
Jari-jari kovalen 72 100 114 133 150
Jari-jari van der wals 147 175 185 198 202
Elektronegatifitas
(skala Pauling) 4,0 3,0 2,8 2,5 2,2
Energy ionisasi
Ke-1 (KJ/mol)
1680,6 1255,7 1142,7 1008,7 926
Afinitas electron 332,6 348,5 324,7 295,5 270
Potensial elektroda (V) -2,87 -1,36 -1,07 -0,535 -0,3
Polarisabilitas(cc/atom 1,04 x 3,66 x 10- 7,10 x10-
) 10-4 24
4,77 x10-4 24
_
Titik leleh X2 (°C) -219 -101 -7 +114 +302
Titik didih X2 -188 -34 +60 +185 +337
Titik didih H-X 19,5 -85 -67 -36 _
Energy ikat H-X 565 428 362 295 _
Rapatan ( g/cm3) 1,1 1,5 3,2 4,9 _
Volume atom,mL/mol 17.2 23,5 27,1 34,2 _
Kelimpahan,% berat 0,027 0,048 0,003 10-5 _
Diantara sifat fisik golongan halogen dapat dijelaskan bahwa titik didih
dan titik didih molekul diatomik halogen naik secara perlahan dan hal ini
berkaitan dengan sifat polarisabilitas molekul-molekul yang bersangkutan. Sifat
polarisabilitas molekul diatomik halogen naik secara perlahan disebabkan dengan
naiknya nomor atom disebabkan oleh naiknya jari-jari atau volume atom dan
jumlah total elektron sehingga posisi elektron makin mudah terdistribusi secara
tak homogeni sepanjang waktunya. Dengan demikian berakibat pada naiknya
24
gaya dispersi atau gaya London dan pada gilirannya mengakibatkan naiknya titik
didih dan titik leleh molekulnya.
1. Fluor (F2)
Flourin diperoleh melalui proses elektrolisis garam kalium hidrogen flourida (KHF2)
dilarutkan dalam HF cair (bebas air), ditambahkan LiF 3% untuk menurunkan suhu
sampai 1000C.
Elektrolisis dilakukan dalam wadah baja dengan katode baja dan anode karbon.
Campuran tersebut tidak boleh mengandung air karena F2 yang terbentuk akan
mengoksidasinya.
2. Klor (Cl2)
3. Brom (Br2)
Gas Br2 dibuat dari air laut melalui oksidasi dengan gas Cl2.
Air laut dipanaskan kemudian dialirkan ke tanki yang berada di puncak menara.
Uap air panas dan gas Cl2 dialirkan dari bawah menuju tanki.
Setelah terjadi reaksi redoks, gas Br2 yang dihasilkan diembunkan hingga
terbentuk lapisan yang terpisah.
Bromin cair berada di dasar tangki, sedangkan air di atasnya.
Selanjutnya bromin dimurnikan melalui distilasi.
4. Iodin (I2)
Gas I2 diproduksi dari air laut melalui oksidasi ion iodida dengan oksidator gas
Cl2.
24
Iodin juga dapat diproduksi dari natrium iodat melalui reduksi ion iodat oleh
NaHSO3.
Endapan I2 yang didapat, disaring dan dimurnikan.
Na + Cl2 → NaCl
Sn + 2Cl2 → SnCl4
Mg + Cl2 → MgCl2
2B +3Cl2 → 2BCl3
Halida logam yang terbentuk bersifat ionik jika energi ionisasina rendah dan
logamnya memiliki biloks rendah. Hamper semua halide bersifat ionik. Contoh
Na+, Mg2+, Al3+. Sedangkan yang bersifat semi ionok adalah AlCl3.
2. Dengan Hidrogen
Halogen berikatan dengan hidrogen untuk membentuk hidrogen halida.
24
Kereaktifan ikatan berkurang apabila semakin menurun kerana ukuran atom yang
semakin besar. Hidrogen klorida meletup jika terkena sinaran ultraviolet tetapi H
dan Br hanya akan berikatan dengan perlahan . Iodin juga akan berikatan dengan
H jika diberikan energi, namun ikatan ini tidak lengkap.
Xe + F2 → XeF2
2P + 3Cl2 → 2PCl3
24
Salah satu sifat HF yang paling penting adalah HF dalam bentuk larutan akan
bereaksi dengan SiO2sehingga dalam penyimpanannya harus disimpan dalam
plastik teflon dan tidak dalam kaca.
4 HF + SiO2 → SiF4 + 2H2O
Sedangkan halogen lainnya selain larut juga membentuk senyawa asam
hipohalit yaitu suatu asam lemah dan asam halida.
24
Contoh: Si(s) + 2Cl2(g) → SiCl4
24
Bila halida direaksikan dengan halogen yang terletak diatas nya dalam
sistem periodik unsur, maka halida tersebut akan mengalami oksidasi
menghasilkan halogen . sebalik nya, halogen akan mengalami reduksi menjadi
halida.
Akan tetapi hal yang sebalik nya tidak dapat terjadi, sebab reaksi akan
mempunyai potensial reaksi negatif.
1) Flour
Na2SiF6 dicampur dengan pasta gigi yang berfungsi sebagai penguat gigi.
NaF sebagai pengawet kayu dari serangga.
Gas F2dalam proses pengolahan isotop uranium sebagai bahan bakar reaksi
nuklir.
CF2Cl (freon-12) sebagai pendingin kulkas dan AC.
Teflon sebagai plastik tahan panas.
2) Chlor
Cl2 sebagai desinfektan / DDT (Dikloro Difenil Trikloro) pembunuh
kuman yang dapat menyebabkan penyakit atau sebagai insektisida.
NaCl sebagai garam dapur.
KCl untuk pupuk.
NH4Cl sebagai elektrolit pengisi batu baterai.
NaClO sebagai bleaching agent (pemutih), yakni pengoksidasi zat warna.
Ca(OCl)2 atau kaporit sebagai desinfektan pada air.
ZnCl2sebagai bahan pematri atau solder.
PVC (Polivinil klorida) digunakan sebagai plastik untuk pipa pralon.
KClO3digunakan dalam industri korek api.
3) Brom
24
NaBr digunakan dalam kedokteran sebagai obat penenang saraAgBr untuk
film fotografi, karena AgBr memiliki kepekaan terhadap cahaya.
CH3Br sebagai bahan campuran zat pemadam kebakaran.
C2H4Br2ditambahkan pada bensin agar timbal dalam bensin tidak
mengendap, karena diubah menjadi PbBr2.
4) Yodium
I2dalam alkohol sebagai anti septik luka agar tidak terkena infeksi.
KIO3sebagai tambahan yodium dalam garam dapur.
I2digunakan untuk mengetes amilum dalam industri tepung.
NaI ditambahkan garam dapur untuk mengurangi kekurangan yodium.
B. Gas Mulia
24
Neon, argon, krypton, dan xenon didapatkan dari udara mengunakan metode
mencairkan/mengembunkan gas dan penyulingan bagian.Helium biasanya
terpisah dari gas alami, dan radon biasanya diisolasi dari penguraian radioaktif
dari elemen radium yang terurai.Gas mulia mempunyai beberapa aplikasi penting
di industri seperti penerangan, pengelasan, dan perjalanan angkasa luar. Gas
pernapasan Helium-Oksigen biasanya digunakan oleh penyelam laut dalam yang
biasanya lebih dari 180 kaki (55 m) untuk menjaga penyelam dari oksigen
toxemia, efek berbahaya dari oksigen dalam tekanan tinggi, dan nitrogen narcosis,
efek narkotik yang membingungkan dari nitrogen di udara melebihi tekanan biasa.
Setelah bahaya yang ditimbulkan hidrogen atas mudah meledaknya elemen
tersebut, gas tersebut diganti dengan helium.
24
yang ditemukan lagi adalah radon yang bersifat radioaktif. Pada masa itu,
golongan tersebut merupakan kelompok unsur-unsur yang tidak bereaksi dengan
unsur-unsur lain (inert) dan dibri nama golongan unsur gas mulia atau golongan
nol.
Di tahun 1898, Huge Erdmann mengambil nama Gas Mulia (Noble Gas) dari
bahasa Jerman Edelgas untuk menyatakan tingkat kereaktifan Gas Mulia yang
sangat rendah. Nama Noble dianalogikan dari Noble Metal (Logam Mulia), emas,
yang dihubungkan dengan kekayaan dan kemuliaan.
Gas Mulia pertama ditemukan pada tanggal 18 Agustus 1868 oleh Pierre
Janssen dan Joseph Horman Lockyer. Ketika sedang meneliti gerhana matahari
total mereka menemukan sebuah garis baru di spektrum sinar matahari. Mereka
menyakini bahwa itu adalah lapisan gas yang belum diketahui sebelumnya, lalu
mereka menamainya Helium.
24
adalah helium mempunyai titik didih dan titik leleh yang lebih rendah daripada
unsur lain. Sifat itu dikenal sebagai superfluiditas.Helium adalah satu-satunya
unsur yang tidak bisa dipadatkan dengan pendinginan di bawah standar.Helium,
neon, argon, kripton, dan xenon mempunyai beberapa isotop stabil.Radon tidak
mempunyai isotop stabil. Isotop yang paling lama waktu hidupnya adalah 222Rn
yang mempunyai waktu paruh 3,8 hari kemudian meluruh membentuk helium dan
polonium, yang akhirnya meluruh membentuk timah.
Atom-atom gas mulia mempunyai jari-jari atom yang meningkat ke periode
yang lebih tinggi meningkatnya jumlah elektron.Ukuran atom berhubungan
dengan beberapa sifat. Misalnya,Energi ionisasi menurun seiring meningkatnya
jari-jari atom karena elektron valensi gas mulia yang lebih besar akan lebih jauh
dari inti. Maka dari itu, ikatan inti atom ke elektron valensi menjadi lemah.Gas
mulia memiliki energi ionisasi terbesar di antara unsur-unsur dari setiap periode,
yang mencerminkan stabilitas konfigurasi elektron dan berhubungan dengan
kurang reaktifnya gas mulia.Gas mulia tidak dapat menerima elektron untuk
membentuk anion stabil.Itulah mengapa gas mulia memilikiafinitas
electron negatif.
24
IV berwarna menjadi Xe + O2;
XeF4 Kristal tak 117 Segi-4 sangat larut dalam
berwarna HF Stabil
VI XeF6 Kristal tak 49,6 Oktahedral Stabil
berwarna terdistorsi
Cs2XeF8 Padatan kuning Archim. Stabil pada 400˚
XeOF4 Cairan tak Antiprisma
XeO3 berwarna -46 Piramid Stabil
Kristal tak segi-4 Mudah meledak,
berwarna Piramidal higroskopik; stabil
dalam larutan
VIII XeO4 Gas tak Tetrahedral Mudah meledak
XeO6 4- berwarna Anion-anion
Garam tak Oktahedral HXeO63-, H2XeO62-,
berwarna H3XeO6-ada juga
Sampai dengan tahun 1962, para ahli masih yakin bahwa unsur-unsur gas
mulia tidak bereaksi. Kemudian seorang ahli kimia kanada bernama Neil Bartlet
berhasil membuat persenyawaan yang stabil antara unsur gas mulia dan unsur
lain, yaitu XePtF6.
Keberhasilan ini didasarkan pada reaksi:PtF6 + O2 → (O2)+ (PtF6)-PtF6 ini
bersifat oksidator kuat. Molekul oksigen memiliki harga energi ionisasi 1165
kJ/mol, harga energi ionisasi ini mendekati harga energi ionisasi unsur gas mulia
Xe = 1170 kJ/mol.
Atas dasar data tersebut, maka untuk pertama kalinya Bartlet mencoba
mereaksikan Xe dengan PtF6 dan ternyata menghasilkan senyawa yang stabil
sesuai dengan persamaan reaksi:
Xe + PtF6 → Xe+(PtF6)-
Setelah berhasil membentuk senyawa XePtF6, maka gugurlah anggapan
bahwa gas mulia tidak dapat bereaksi.Kemudian para ahli lainnya mencoba
melakukan penelitian dengan mereaksikan xenon dengan zat-zat oksidator kuat,
diantaranya langsung dengan gas flourin dan menghasilkan senyawa XeF2, XeF4,
dan XeF6.
24
Reaksi gas mulia lainnya, yaitu krypton menghasilkan senyawa KrF 2. Radon
dapat bereaksi langsung dengan F2 dan menghasilkan RnF2. Hanya saja senyawa
KrF2 dan RnF2 bersifat (tidak stabil).
Campuran helium dan oksigen digunakan sebagai udara buatan untuk para
penyelam dan para pekerja lainnya yang bekerja di bawah tekanan udara tinggi.
Perbandingan antara He dan O2 yang berbeda-beda digunakan untuk kedalaman
penyelam yang berbeda-beda. Helium cair yang digunakan di Magnetic
Resonance Imaging (MRI) tetap bertambah jumlahnya, sejalan dengan
ditemukannya banyak kegunaan mesin ini di bidang kesehatan.
24
dikembangkan oleh militer AS adalah untuk mendeteksi peluru-peluru misil yang
terbang rendah.Badan Antariksa AS NASA juga menggunakan balon-balon berisi
gas helium untuk mengambil sampel atmosfer di Antartika untuk menyelidiki
penyebab menipisnya lapisan ozon. Menghirup sejumlah kecil gas ini akan
menyebabkan perubahan sementara kualitas suara seseorang.
2) Neon
Neon biasanya digunakan untuk pengisi bola lampu neon.Selain itu juga neon
dapat digunakan untuk berbagi macam hal seperti indicator tegangan tinggi, zat
pendingin, penangkal petir, dan mengisi tabung televisi.
3) Argon
Argon digunakan dalam las titanium pada pembuatan pesawat terbang atau
roket.Argon juga digunakan dalam las stainless steel dan sebagai pengisi bola
lampu pijar karena argon tidak bereaksi dengan wolfram (tungsten) yang panas.
4) Kripton
Kripton bersama argon digunakan sebagai pengisi lampu fluoresen bertekanan
rendah.Krypton juga digunakan dalam lampu kilat untuk fotografi kecepatan
tinggi.
5) Xenon
Xenon dapat digunakan dalam pembuatan lampu untuk bakterisida (pembunuh
bakteri) dan pembuatan tabung elektron.
6) Radon
Radon dapat digunakan dalam terapi kanker karena bersifat
radioaktif. Namun demikian, jika radon terhisap dalam jumlah banyak, malah
akan menimbulkan kanker paru-paru. Radon juga dapat berperan sebagai sistem
peringatan gempa, karena bila lempengan bumi bergerak kadar radon akan
berubah sehingga bisa diketahui bila adanya gempa dari perubahan kadar radon.
24
24
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
24
B. Saran
Saran yang kami dapat berikan bagi pembaca yang ingin membuat makalah
tantangini, untuk dapat lebih baik dari makalah yang kami buat ini ialah dengan
mencari lebih banyak refrensi dari berbagai sumber, baik dari buku maupun dari
internet, sehingga makalah anda akan dapat lebih baik dari makalah ini. Mungkin
hanya ini saran yang dapat kami sampaikan semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca sekalian.
24
DAFTAR PUSTAKA
Yunita, T. (2015, 10). Makalah Kimia Tentang Gas Mulia. Forum Makalah.
24