Anda di halaman 1dari 26

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-Nyalah
tulisan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Penulisan naskah yang berjudal “Menulis
Makalah, Rangkuman, dan Buku serta Membaca Untuk Menulis Akademik” ini dalam rangka
pengembangan salah satu tri darma perguruan tinggi, yaitu bidang penelitian.
Penulis Menyadari bahwa tulisan ini tidak luput dari kekurangan- kekurangan. Hal ini
disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu,
semua kritik dan saran pembaca akan penulis terima dengan senang hati demi perbaikan naskah
penelitian lebih lanjut.
Tulisan ini dapat penuhs selesaikan berkat adanya bimbingan dan bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnyalah pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada semua pihak, terutama rekan- rekan dosen Jurusan Sastra Indonesia yang telah
memberikan masukan demi kelancaran dan kelengkapan naskah tulisan ini. Akhimya, semoga tulisan
yang jauh dari sempuma ini ada manfaatnya.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................. 1
A.    LATAR BELAKANG........................................................................................................... 1
B.     TUJUAN MASALAH........................................................................................................... 2
C.     RUMUSAN MASALAH...................................................................................................... 2
D.    MAMFAAT PENULISAN.................................................................................................... 2
BAB II ISI......................................................................................................................... 3
A.    KELIMPAHAN UNSUR-UNSUR DI ALAM......................................................... 3
B.     NITROGEN DAN OKSIGEN.................................................................................. 4
C.     GAS MULIA DAN HALOGEN............................................................................... 6
D.    LOGAM ALKALI DAN ALKALI TANAH........................................................................ 9
E.     SIFAT UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA..................................................................... 14
F.      UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA DI ALAM............................................................... 14
G.    UNSUR-UNSUR TRANSISI PERIODE KEEMPAT.......................................................... 17
H.    ION KOMPLEKS.................................................................................................................. 19
I.       UNSUR RADIOAKTIF........................................................................................................ 19
BAB III PENUTUP............................................................................................................ 24
A.    KESIMPULAN...................................................................................................................... 24
B.     SARAN................................................................................................................................. 24
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 25

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Unsur kimia disebut untur, adalah zat kimia yang tidak dapat dibagi lagi menjadi zat
yang lebih kecilatau dapat diubah menjadi zat kimia lain dengan menggunakan metode
kimia biasal.partikel terkecil dari unsure adalah atom. Sebutan atom terdiri atas inti atom
(nucleus) dan dikelilingi oleh electron. Inti atom terdiri atas sejumlah proton dan neutron.
Hingga saat ini diketahui terdapat kurang lebih 177 unsur di dunia.

Halogen adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan  7 (VII atau VIIA pada
sistem lama) di tabel periodik. Kelompok ini terdiri
dari: fluor (F), klor (Cl), brom (Br), yodium (I), astatin (At), dan unsur ununseptium (Uus)
yang belum ditemukan. Halogen menandakan unsur-unsur yang menghasilkan garam jika
bereaksi dengan logam. Istilah ini berasal dari istilah ilmiah bahasa Perancis dari abad ke-
18 yang diadaptasi dari bahasa Yunani. Halogen juga merupakan golongan dengan
keelektronegatifan tertinggi, jadi ia juga merupakan golongan paling non-logam.
senyawanya, atau paduan logamnya. Tak bisa dipungkiri, selain memberikan manfaat,
beberapa unsur kimia memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan.
Kegunaan dan dampak dari unsur-unsur kimia beserta cara mencegah dan menanganinya
tidak terlepas dari sifat yang dimiliki unsur-unsur tersebut. Melalui makalah ini kami
harapkan pembaca dapat memahami dan mengetahui kimia unsur lebih spesifik lagi.

B.       TUJUAN PENULISAN


*. Mengetahui dan memahami keberadaan unsur-unsur kimia di alam.
*. Mengetahui dan memahami pengelompokan dan sifat–sifat unsur kimia
*.    Mengetahui dan memahami kegunaaan dan bahaya unsur-unsur kimia
*   Mengetahui dan memahami pemisahan dan pembuatan unsur-unsur kimia

C.        RUMUSAN MASALAH


*.      Seberapa banyak keberadaan unsur-unsur kimia di alam
*.      Bagaimana pengelompokan dan sifat-sifat unsur kimia

*.      Apakah kegunaan dan bahaya dari unsur-unsur kimia

*.      Bagaimanakah pemisahan dan pembuatan unsur-unsur kimia

D.  MAMFAAT PENULISAN


Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak yang
membacanya umumnya dan khususnya kepada siswa untuk menambah wawasan dan
pemahaman tentang kimia unsur.

BAB II
ISI
C.       GAS MULIA DAN HALOGEN
1.      Gas MuliA

Gas mulia  adalah grup elemen kimia dengan sifat-sifatyang sama di kondisi standar, mereka semua tidak berbau,
tidak berwarna, dan monoatomik dengan reaktivitas yang sangat rendah. Mereka ditempatkan di grup 18 (8A) dari
tebel periodik (sebelumnya dikenal dengan grup 0). 6 gas mulia tersebut terdapat di alam dengan bentuk helium (He),
neon (Ne), argon (Ar), krypton (Kr), xenon (Xe), dan radon yang bersifat radioaktif (Rn). sejauh ini, 3 atom dari grup
selanjutnya, ununoctium (Uuo) telah berhasil disintesis  di supercollider, tapi sangat sedikit yang diketahui mengenai
elemen ini karena jumlah yang dihasilkan sangat sedikit dan memiliki waktu paruh hidup yang sangat pendek .

Neon, argon, krypton, dan xenon didapatkan dari udara mengunakan metode mencairkan/mengembunkan gas dan
penyulingan bagian. Helium biasanya terpisah dari gas alami, dan radon biasanya diisolasi dari penguraian radioaktif
dari elemen radium yang terurai. Gas mulia mempunyai beberapa aplikasi penting di industri seperti penerangan,
pengelasan, dan perjalanan angkasa luar. Gas pernapasan Helium-Oksigen biasanya digunakan oleh penyelam laut
dalam yang biasanya lebih dari 180 kaki (55 m) untuk menjaga penyelam dari oksigen toxemia, efek berbahaya dari
oksigen dalam tekanan tinggi, dan nitrogen narcosis, efek narkotik yang membingungkan dari nitrogen di udara
melebihi tekanan biasa. Setelah bahaya yang ditimbulkan hidrogen atas mudah meledaknya elemen tersebut, gas
tersebut diganti dengan helium.

         Sifat Fisis Gas Mulia

Sifat He Ne Ar Kr Xe Rn
Nomor atom 2 10 18 36 54 86
Elektron Valensi 2 8 8 8 8 8
Jari-jari atom (A) 0,50 0,65 0,95 1,10 1,30 1,45
Titik leleh (oC) -272,2 -248,6 -189,4 -157,2 -111,8 -71
Titik didih ( C)
o
-268,9 -246,0 -185,9 -153,4 -108,1 -62
Energi Pengionan (kJ 2640 2080 1520 1350 1170 1040
mol ) -1

Afinitas elektron (kJ 21 29 35 39 41 41


mol )-1

Densitas (g L-1) 0.178 0,900 1,78 3,73 5,89 9,73

Gas mulia merupakan unsur gas pada suhu kamar dan mendidih hanya beberapa derajat di atas titik cairnya. Jari-jari,
titik leleh serta titik didih gasnya mulanya bertambah seiring bertambahnya nomor atom. Sedangkan energi
pengionnya berkurang.
Dari data-data di atas kita bisa lihat bahwa nomor atom, jari-jari atom, massa atom, massa jenis, titik didih, titik beku,
entalpi peleburan dan entalpi penguapan selalu bertambah dari He ke Rn. Sedangkan energi ionisasi mengalami
penurunan dari He ke Rn. Beberapa dari sifat tersebut mengalami kenaikan karena gaya london terutama pada
entalpi peleburan dan entalpi penguapan. Elektron valensi gas mulia sudah memenuhi kaidah Duplet untuk He dan
kaidah Oktet untuk Ne, Ar, Kr, Xe dan Rn. Sedangkan untuk He, Ne, Ar tidak memiliki nilai keelktormagnetikandan
bilangan oksidasi yang di atas adalah bilangan oksidasi yang sudah di ketahui hingga sekarang.

         Sifat Kimia Gas Mulia

Kereaktifan gas mulia akan berbanding lurus dengan jari-jari atomnya, jadi kereaktifan gas mulia akan bertambah dari
He ke Rn hal ini disebabkan pertambahan jari-jari atom menyebabkan daya tarik inti terhadap elektron kulit luar
berkurang, sehingga semakin mudah ditarik oleh atom lain. Tetapi gas mulia adalah unsur yang tidak reaktif karena
memiliki konfigurasi elektron yang sudah satbil, hal ini didukung kenyataan bahwa gas mulia di alam selalu berada
sebagai atom tunggal atau monoatomik. Tetapi bukan berarti gas mulia tidak dapat berreaksi, hingga sekarang gas
mulia periode 3 ke atas (Ar, Kr, Xe, Rn) sudah dapat bereaksi dengan unsur yang sangat elektronegatif seperti Flourin
dan Oksigen

•  Senyawa Terbentuk Dalam Gas Mulia

Kereaktifan gas mulia sangat tinggi.energi ionisasi gas mulia sangat besar di banding dengan unsur golongan lain maka
gas mulia hanya dapat bereaksi dengan unsur yang sangat elektronegatif. Senyawa gas mulia yan g pertama kali dibuat
adalah XePtF  oleh seorang ahli kimia dari kanada yaitu Neil Bartlett pada tahun 1962. Dengan penemuan ini, gas mulia
6

tidak dikenal inert lagi, senyawa lain yang dapat dibuat adalah senyawa krypton dan radon. Akan tetapi senyawa ini
sedikit sekali karena krypton kurang reaktif disbanding xenon, sedangkan radon versifat radioaktif. Unsur-unsur
helium,neon, dan argon saat ini belum pernah berhasil dibuat senyawanya. Jadi, gas mulia yang paling banyak dibuat
adalah senyawa xenon, yaitu XeF , XeF , XeF , yang merupakan hasil reaksi langsung xenon dengan flour. Apabila
2 2 6

senyawa xenon florida dihidrolisis, akan menghasilkan senyawa oksidasi. 

Menurut reaksi:

XeF (s) + H2O(l)                         XeOF  (s) + 2 HF(g)


6 4

XeF  (s)  + 3 H2O(l)                    XeO  (aq)+ 6 HF(aq)


6 3

Berikut adalah beberapa contoh Reaksi dan cara pereaksian pada gas mulia.


Gas mulia reaksi nama senyawa yang terbentuk. Cara peraksian :
Ar(Argon) Ar(s) + HF → HArF Argonhidroflourida. Senyawa ini dihasilkan oleh fotolisis dan matriks Ar padat dan stabil
pada suhu rendah
Kr(Kripton) Kr(s) + F  (s) →KrF (s) Kripton flourida.
2 2

Reaksi ini dihasilkan dengan cara mendinginkan Kr dan F pada suhu -196 C lalu diberi loncatan muatan listrik atau sinar X

0

dan Xe(Xenon)

 
Xe(g) + F (g) →XeF (s) Xe(g) + 2F (g) →XeF (s)
2 2 2 4
Xe(g) + 3F (g)→XeF (s)
2 6

XeF (s) + 3H O(l) →XeO (s) + 6HF(aq)6XeF (s) + 12H O(l) →2XeO (s) + 4Xe(g) + 3O (g) + 24HF(aq) Xenon flourida. Xenon
6 2 3 4 2 3 2

oksida XeF  dan XeF  dapat diperoleh dari pemanasan Xe dan F pada tekanan 6 atm, jika umlah peraksi F  lebih besar
2 4 2  2

maka akan diperoleh XeF  XeO  dibuat dari reaksi disproporsionasi(reaksi dimana unsur pereaksi yang sama sebagian
6 4

teroksidasi dan sebagian lagi tereduksi) yang kompleks dari larutan XeO yang bersifat alkain Rn(Radon) Rn(g) +
3

F (g) → RnF (Radon Flourida) bereaksi secara spontan.


2

Unsur-unsur Gas Mulia

a. Helium
Helium adalah unsur kimia yang tak berwarna, tak berbau, tak berasa, tak beracun,
hampir inert, monatomik, dan merupakan unsur pertama pada seri gas mulia dalam tabel
periodik dan memiliki nomor atom 2. Titik didih dan titik leburnya merupakan yang
terendah dari unsur-unsur lain dan ia hanya ada dalam bentuk gas kecuali dalam kondisi
"ekstrem".Helium adalah unsur kedua terbanyak dan teringan di jagad raya, sebagian
darinya terkandung di udara (gas alami) dalam konsentrasi sampai 7% volume. Helium
dimurnikan dari udara oleh proses pemisahan suhu rendah yang disebut distilasi
fraksional,Menghirup sejumlah kecil gas ini akan menyebabkan perubahan sementara
kualitas suara seseorang.

b. Neon
Neon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ne dan
nomor atom 10. Neon termasuk kelompokgas mulia yang tak berwarna dan lembam
(inert). Zat ini memberikan pendar khas kemerahan jika digunakan di tabung hampa
(vacuum discharge tube) dan lampu neon. Sifat ini membuat neon terutama
dipergunakan sebagai bahan pembuatan tanda (sign). 

c. Argon

Argon adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ar dan nomor atom
18. argon membentuk 1% dari atmosfer bumi. Los Alamos National Laboratory – Argon
Nama "argon" berasal dari kata Yunani YANG berarti "malas" atau "yang tidak aktif",
sebuah referensi untuk fakta bahwa elemen hampir tidak mengalami reaksi kimia. Oktet
lengkap (delapan elektron) di kulit atom terluar membuat argon stabil dan tahan
terhadap ikatan dengan unsur-unsur lainnya.

d.  Kripton
Kripton adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Kr dan
nomor atom 36. 
e. Xenon
Xenon adalah unsur dengan lambang kimia Xe, nomor atom 54 dan massa atom relatif
131,29; berupa gas mulia, tak berwarna, tak berbau dan tidak ada rasanya.
Xenon diperoleh dari udara yang dicairkan. Xenon dipergunakan untuk mengisi lampu
sorot, dan lampu berintensitas tinggi lainnya, mengisi bilik gelembung yang
dipergunakan oleh ahli fisika untuk mempelajari partikel sub-atom.

f. Radon
Radon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Rn dan
nomor atom 86. Radon juga termasuk dalam kelompok gas mulia dan beradioaktif.
Radon terbentuk dari penguraian radium. Radon juga gas yang paling berat dan
berbahaya bagi kesehatan. Radon tidak mudah bereaksi secara kimia, tetapi beradioaktif,
radon juga adalah gas alami (senyawa gas terberat adalahtungsten heksaflorida, WF6).
Pada suhu dantekanan ruang, radon tidak berwarna tetapi apabila didinginkan hingga
membeku, radon akanberwarna kuning, sedang kan radon cair berwarna merah jingga.

 Pembentukan senyawa pada gas mulia

 
Gas Mulia adalah gas yang sudah memiliki 8 elektron valensi dan memiliki kestabilan yang tinggi. Tetapi gas mulia
pun masih dapat bereaksi dengan atom lain. Karena sebenarnya tidak semua sub kuit pada gas mulia terisi penuh.

Contoh:
Ar : [Ne] 3s  3p
2 6

       Sebenarnya atom Ar masih memiliki 1 Sub kulit yang masih kosong yaitu sub kulit Ar : [Ne] 3s  3p  3d , jadi masih bisa
2 6 0

diisi oleh atom-atom lain.

1.Tabel pembentukan pada gas mulia


Tingkat Oksidasi Senyawa Bentuk Titik Didih (˚C) Struktur Tanda-tanda
II XeF 2 Kristal tak 129 Linear Terhidrolisis
IV berwarna menjadi Xe + O ; 2

XeF 4
Kristal tak 117 Segi-4 sangat larut
berwarna dalam HF Stabil
VI XeF 6 Kristal tak 49,6 Oktahedral Stabil
berwarna terdistorsi
Cs XeF2
Padatan kuning
8
Archim. Stabil pada 400˚
XeOF Cairan tak
4
Antiprisma
XeO berwarna Piramid segi-4
3
-46 Stabil
Kristal tak Piramidal
Mudah meledak,
berwarna
higroskopik;
stabil dalam
larutan
VIII XeO 4 Gas tak Tetrahedral Mudah meledak
XeO 6 
4-
berwarna Anion-anion
Garam tak Oktahedral HXeO , H XeO ,
6
3-
2 6
2-

berwarna H XeO ada juga


3
6-

Sampai dengan tahun 1962, para ahli masih yakin bahwa unsur-unsur gas mulia tidak
bereaksi. Kemudian seorang ahli kimia kanada bernama Neil Bartlet berhasil membuat persenyawaan yang stabil
antara unsur gas mulia dan unsur lain, yaitu XePtF . 6

Keberhasilan ini didasarkan pada reaksi:

PtF + O  → (O )+ (PtF ) PtF6 ini bersifat oksidator kuat. Molekul oksigen memiliki harga energi ionisasi 1165 kJ/mol, harga
6  2 2 6
-

energi ionisasi ini mendekati harga energi ionisasi unsur gas mulia Xe = 1170 kJ/mol.

Atas dasar data tersebut, maka untuk pertama kalinya Bartlet mencoba mereaksikan Xe dengan PtF  dan ternyata6

menghasilkan senyawa yang stabil sesuai dengan persamaan reaksi:

Xe + PtF  → Xe+(PtF )
6 6
-

Setelah berhasil membentuk senyawa XePtF , maka gugurlah anggapan bahwa gas mulia tidak dapat bereaksi.
6

Kemudian para ahli lainnya mencoba melakukan penelitian dengan mereaksikan xenon dengan zat-zat oksidator kuat,
diantaranya langsung dengan gas flourin dan menghasilkan senyawa XeF , XeF , dan XeF .
2 4 6

Reaksi gas mulia lainnya, yaitu krypton menghasilkan senyawa KrF . Radon dapat bereaksi langsung dengan F  dan
2 2

menghasilkan RnF . Hanya saja senyawa KrF  dan RnF  bersifat (tidak stabil).
2 2 2

kegunaan gas mulia

 
A.Helium

Campuran helium dan oksigen digunakan sebagai udara buatan untuk para penyelam dan para pekerja
lainnya yang bekerja di bawah tekanan udara tinggi. Perbandingan antara He dan O2 yang berbeda-beda
digunakan untuk kedalaman penyelam yang berbeda-beda. Helium cair yang digunakan di Magnetic
Resonance Imaging (MRI) tetap bertambah jumlahnya, sejalan dengan ditemukannya banyak kegunaan
mesin ini di bidang kesehatan.

Helium juga digunakan untuk balon-balon raksasa yang memasang berbagai iklan perusahaan-
perusahaan besar, termasuk Goodyear. Aplikasi lainnya sedang dikembangkan oleh militer AS adalah untuk
mendeteksi peluru-peluru misil yang terbang rendah. Badan Antariksa AS NASA juga menggunakan balon-
balon berisi gas helium untuk mengambil sampel atmosfer di Antartika untuk menyelidiki penyebab
menipisnya lapisan ozon. Menghirup sejumlah kecil gas ini akan menyebabkan perubahan sementara
kualitas suara seseorang. 

B.Neon
Neon biasanya digunakan untuk pengisi bola lampu neon. Selain itu juga neon dapat digunakan untuk
berbagi macam hal seperti indicator tegangan tinggi, zat pendingin, penangkal petir, dan mengisi tabung
televisi.    

C.Argon
Argon digunakan dalam las titanium pada pembuatan pesawat terbang atau roket. Argon juga digunakan
dalam las stainless steel dan sebagai pengisi bola lampu pijar karena argon tidak bereaksi dengan wolfram
(tungsten) yang panas. 
D.Kripton
Kripton bersama argon digunakan sebagai pengisi lampu fluoresen bertekanan rendah. Krypton juga
digunakan dalam lampu kilat untuk fotografi kecepatan tinggi. 

E.Xenon
Xenon dapat digunakan dalam pembuatan lampu untuk bakterisida (pembunuh bakteri) dan pembuatan
tabung elektron.

F.Radon
Radon dapat digunakan dalam terapi kanker karena bersifat radioaktif. Namun demikian, jika radon
terhisap dalam jumlah banyak, malah akan menimbulkan kanker paru-paru. Radon juga dapat berperan
sebagai sistem peringatan gempa, karena bila lempengan bumi bergerak kadar radon akan berubah
sehingga bisa diketahui bila adanya gempa dari perubahan kadar radon.

 
2.       Halogen
Halogen adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan VII A pada tabel sistem
periodik. Kelompok ini terdiri dari: fluor (F), klor (Cl), brom (Br), yodium (I), astatin (At),
dan unsur ununseptium (Uus) yang belum ditemukan. Astatin adalah unsur radioaktif dengan
waktu hidup (life time) yang sangat singkat dan mudah meluruh menjadi unsur lain. Halogen
menandakan unsur-unsur yang menghasilkan garam jika bereaksi dengan logam. Istilah ini
berasal dari istilah ilmiah bahasa Perancis dari abad ke-18 yang diadaptasi dari bahasa
Yunani. 

Halogen juga merupakan golongan dengan keelektronegatifan tertinggi, jadi ia juga


merupakan golongan paling non-logam. Ahli kimia Swedia Baron Jöns Jakob
Berzelius mengistilahkan "halogen" yang dibentuk dari kata-kata Yunani ἅλς (hálos),
"garam" atau "laut", dan γεν- (genes) dari γίγνομαι (gígnomai), "membentuk" sehingga
artinya adalah "unsur yang membentuk garam". 

 Sifat Periodik Unsur Halogen

Secara umum biasanya unsur halogen dilambangkan dengan huruf X


Rumus kulit terluar dari halogen ini adalah ns  np . Halogen memiliki 7e valensi (elektron pada kulit terluar), sehingga sangat
2 5 - 

reaktif karena mudah menerima  1e. 

Halogen akan membentuk garam jika direaksikan dengan logam. Unsur-unsur halogen secara alamiah


berbentuk molekuldwiatom (misalnya Cl   F Br  I ). Mereka membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi orbit
2, 2,  2, 2 

elektron terluarnya, sehingga cenderung membentuk ion negatif bermuatan satu. Ion negatif ini disebut ion halida, dan
garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.  

• Sifat Fisik Unsur Golongan Halogen


Sifat-sifat Unsur
Fluorin Klorin Bromin Iodin Astatin
Nomor atom 9 17 35 53 85
Massa atom
relative 18,99 35,5 79,90 126,90 (210)
Titik leleh (°C) -219,62 -100,98 -7,25 113,5 302
Titik didih (°C) -188,14 -34,6 58,78 184,35 337
Rapatan pada 25°C
(Gram/liter) 1,108 1,367 3,119 4,930 ¯
Warna Kuning Kuning-Hijau Merah tua Ungu-hitam
Energi ionisasi 1681,0 1251,0 1139,9 1008,4 930
(kJ/mol)
Afinitas elektron
(kJ/mol) 328,0 349,0 324,7 295,2 270
Keelektronegatifan 3,98 3,16 2,96 2,66 2,20
Jari-jari ion 1,33 1,81 1,96 2,20 2,27
jari-jari atiom 0,64 0,99 1,14 1,33 1,40
Potensial reduksi
standart(Volt) 2,87 1,36 1,07 0,54 -0.2

 Sifat-sifat fisik unsur halogen dilihat dari wujud zat, titik didih dan titik leleh, warna dan bau.
1.Wujud Zat

Wujud fluorin dan klorin pada temperatur kamar adalah gas,bromin berwujud cair dan mudah menguap,dan iodin berwujud
padat dan mudah menyublim.

2.Titik Didih dan Titik Leleh

Titik didih dan titik leleh dari fluorin sampai iodin bertambah besar,karena ikatan antar molekulnya juga makin besar.
Kenaikan titik didih dan titik lebur halogen sebanding dengan naiknya nomor atom. 

Hal ini berhubungan dengan banyaknya energi yang harus dipakai untuk mengatasi gaya tarik-menarik antara molekul-
molekul zat, contohnya gaya van der waals yang menarik molekul-molekul berdekatan satu sama lain. Dari fluorin sampai
iodin ikatan bertambah kuat maka dari fluorin sampai iodin bertambah besar pula titik didih dan titik lelehnya. Jari-jari atom
halogen dalam satu golongan makin ke atas makin kecil. Ini berarti makin ke atas ukuran molekul makin kecil, maka gaya
tarik-menarik antar-molekul (gaya Van der Waals) akan makin kecil. Perhatikan juga titik didih dan titik lelehnya, makin ke
atas makin kecil.

3.Warna dan Bau

Unsur-unsur halogen dapat dikenali dari bau dan warnanya karena berbau  menyengat dan uapnya sangat berbahaya bagi
mata dan tenggorokan. Warna gas fluorin adalah kuning muda,gas klorin berwarna kuning hijau.Cairan bromin berwarna
merah coklat,dan zat padat iodin berwarna hitam,sedangkan uap iodin berwarna ungu.

4.jari-jari atom dan keelektronegatifan

Jari-jari atom unsur halogen bertambah dari fluorin sampai astatin,demikian juga dengan jari-jari ion negatifnya. Semakin ke
bawah kulit elektron semakin banyak sehingga dalam sistem periodik semakin ke bawah maka jari-jari atom tambah besar.

Senyawa Halogen

1.      Bentuk Garam

Garam dapat dibentuk dari:

a.    Halogen + unsur logam garam

Br + 2 Na    2 NaBrà 
2  (s) (s)

Cl + 2 Fe    2 FeClà
2  (s) 3(l)

b.    Asam halida + basa Garam Halida + air

àHCl + NaOH  NaCl + H O 2


àHBr + NaOH  NaBr + H O 2

2.    Bentuk Asam

a.    Asam Halida (HX)

Terbentuk dari halogen yang bereaksi dengan hydrogen membentuk hidrogen halida. 

H + X  2 HXà
2  2 

H Cl  2à HCl                         
2 +  2 

H  + I  2 HIà
2 2 

Fluorin dan klorin bereaksi dengan cepat disertai ledakan, tetapi bromine dan iodine bereaksi dengan lambat. 

Asam halida dalam keadaan gas adalah senyawa kovalen, tetapi dalam air senyawa tersebut akan terdisosiasi

Data sifat hidrogen halida


Asam Halida % Disosiasi
 HF Sangat kecil
HCl 0,0014
HBr 0,5
HI 33

Dari data % disosiasi hidrogen halida dapat diketahui urutan keasaman hidrogen halida adalah HF < HCl < HBr < HI.

b.Asam Oksihalida (HXO)  

Terbentuk hanya pada halogen yang mempunyai bilangan oksidasi positif yang bereaksi dengan air.

Cl O + H  2 HClàO 
2 2

Cl O +H  2 HClOàO 
2 3  2 2

Cl O +H  2 HClOàO 
2 5  2 3

Cl O +H  2 HClOàO 
2 7  2 4

Kekuatan asam oksi bertambah dengan bertambahnya oksigen pada asam tersebut.

HClO < HClO < HClO < HClO.  2  3 

3.    Senyawa Antarhalogen

Halogen dengan keelektronegatifan besar + Halogen dengan Keeloktronegatiafan kecil.

Fluor lebih negative dibandingkan dengan Iodium

F + I  IFà
-  + 
3F  + I  IFà
- 3+ 
3

Contoh lain :

IF , BrCl, BrCl , CIF , CIF, I


5 3 3

D.       LOGAM ALKALI DAN ALKALI TANAH


1.      Logam Alkali

Unsur logam alkali (IA) terdiri dari litium, natrium, kalium, rubidium, sesium, dan
fransium. Unsur ini mempunyai energi ionisasi paling kecil karena mempunyai konfigurasi
elektron ns1. Oleh karena itu, unsur logam alkali mudah melepaskan elektron dan merupakan
reduktor yang paling kuat. Unsur alkali merupakan logam lunak, berwarna putih mengkilap,
konduktor yang baik, dan mempunyai titik leleh yang rendah, serta ditemukan dalam bentuk
garamnya (Mc. Murry dan Fay, 2000: 215).

2.      Sifat-Sifat Logam Alkali

         Sifat-Sifat Fisis

Dari tabel dapat dilihat bahwa sebagai logam, golongan alkali tanah mempunyai sifat
yang tidak biasa, yaitu titik lelehnya yang relatif rendah, rapatannya yang relatif rendah, dan
kelunakannya. Semua unsur logam alkali ini dapat dengan mudah diubah bentuknya dengan
memencetnya di antara jempol dan jari telunjuk (dengan melindungi kulit baik-baik). Unsur-
unsur pada golongan ini mempunyai energi ionisasi dan keelektronegatifan rata-rata yang
paling rendah. Hal ini dikarenakan ukuran atom dan jarak yang relatif besar antara elektron
terluar dengan inti (Keenan dkk, 1992: 152-153).

         Sifat-Sifat Kimia

Reaksi-reaksi logam alkali sebagai berikut :


a.       Reaksi Logam Alkali dengan Halogen
Reaksi antara logam alkali dengan halogen berlangsung sangat cepat, membentuk halida
logam.
Reaksi: 2M(s) + X2 ⎯--> 2MX(s)
dengan: M = logam alkali (Li, Na, K, Rb, Cs)
X = halogen (F, Cl, Br, I)
Reaktifitas logam alkali semakin meningkat jika energi ionisasinya semakin berkurang,
sehingga Cs > Rb > K> Na> Li (Mc. Murry dan Fay, 2000: 218).
b.      Reaksi Logam Alkali dengan Hidrogen dan Nitrogen
Logam alkali bereaksi dengan gas hidrogen membentuk senyawa putih berbentuk kristal yang
disebut hidrida, MH. Reaksi terjadi dengan lambat pada suhu kamar dan membutuhkan
pemanasan untuk melelehkan logam alkali (Mc. Murry dan Fay, 2000: 218).

Reaksi: 2M(s) + H2(g) ⎯--> 2MH(s)


Tidak semua logam alkali bereaksi dengan nitrogen, hanya litium yangmembentuk litium
nitrit (Li3N) (Mc. Murry dan Fay, 2000: 218).
Reaksi: 6Li(s) + N2(g) ⎯--> 2Li3N(s).
c.       Reaksi Logam Alkali dengan Oksigen
Reaksi antara logam alkali dengan oksigen berlangsung sangat cepat. Produk yang dihasilkan
berbeda, tergantung pada kondisi reaksi dan berapa banyak oksigen yang ada, seperti oksida
(bilangan oksidasi O = –2), peroksida (bilangan oksidasi O = –1), dan superoksida (bilangan
oksidasi O = –½) (Mc. Murry dan Fay, 2000: 218).
Reaksi: 4Li(s) + O2(g) ⎯--> 2Li2O(s) ——— Oksida, O = –2
2Na(s) + O2(g) ⎯--> Na2O2(s) ——— Peroksida, O = –1
K(s) + O2(g) ⎯--> KO2(s) ——— Superoksida, O = –½
d.      Reaksi Logam Alkali dengan Air
Logam alkali bereaksi dengan air membentuk gas hidrogen dan hidroksida logam alkali,
MOH.
Reaksi: 2M(s) + 2H2O(l) ⎯--> 2M+(aq) + 2OH–(aq)+ H2(g)
dengan M = Li, Na, K, Rb, Cs
Reaksi logam alkali dengan oksigen merupakan reaksi redoks, di mana logam (M) kehilangan
elektron dan hidrogen dari air memperoleh elektron (Mc. Murry dan Fay, 2000: 219).
e.       Reaksi Logam Alkali dengan Amonia
Logam alkali bereaksi dengan amonia membentuk gas H2dan logamamida (MNH2). Reaksi
ini sama dengan reaksi logam alkali dengan air(Mc. Murry dan Fay, 2000: 219).
Reaksi: 2M(s) + 2NH3(l) ⎯--> 2M+(s) + 2NH2–(s) + H2(g)
dengan M = Li, Na, K, Rb, Cs
3.      Alkali Tanah

Unsur logam alkali tanah (IIA) ini terdiri dari Be, Mg, Ca, Sr, Ba, dan Ra. Golongan
ini mempunyai sifat-sifat yang mirip dengan golongan IA. Perbedaannya adalah bahwa
golongan IIA ini mempunyai konfigurasi elektron ns2 dan merupakan reduktor yang kuat.
Meskipun lebih keras dari golongan, tetapi golongan IIA ini tetap relatif lunak, perak
mengkilat, dan mempunyai titik leleh dan kerapatan lebih tinggi (Mc. Murry dan Fay, 2000:
220).

         Sifat-Sifat Fisis


Unsur-unsur logam alkali tanah agak lebih keras, kekerasannya berkisar dari barium
yang kira-kira sama keras dengan timbal, sampai berilium yang cukup keras untuk
menggores kebanyakan logam lainnya. Golongan ini mempunyai struktur elektron yang
sederhana, unsur-unsur logam alkali tanah mempunyai 2 elektron yang relatif mudah
dilepaskan. Selain energi ionisasi yang relatif rendah, keelektronegatifan rata-rata golongan
ini juga rendah dikarenakan ukuran atomnya dan jarak yang relatif besar antara elektron
terluar dengan inti (Keenan, dkk, 1992: 152-153).

         Sifat-Sifat Kimia

Logam alkali tanah mengalami reaksi redoks yang sama dengan logam alkali, hanya
saja mereka melepaskan 2 elektron sehingga membentuk ion 2+. Logam alkali tanah
cenderung kurang reaktif dibandingkan dengan logam alkali karena energi ionisasinya lebih
besar daripada logam alkali tanah, sehingga tren kereaktifannya: Ba > Sr > Ca > Mg > Be
(Mc. Murry dan Fay, 2000: 222).

Reaksi-reaksi logam alkali tanah sebagai berikut :


a.       Logam Alkali Tanah Bereaksi dengan Halogen
Logam alkali tanah bereaksi dengan halogen membentuk garam halida (MX2)
Reaksi: M + X2 ⎯⎯→ MX2,
dengan: M = Be, Mg, Ca, Sr, Ba
X = F, Cl, Br, I

b.      Logam Alkali Tanah Bereaksi dengan Oksigen


Logam alkali tanah bereaksi dengan oksigen membentuk oksida (MO).
Reaksi: 2M + O2 ⎯⎯→ 2MO,
dengan M = Be, Mg, Ca, Sr, Ba
Berilium dan magnesium tidak begitu reaktif jika direaksikan dengan oksigen pada suhu
kamar, tetapi keduanya mengeluarkan cahaya putih cerah jika dibakar dengan nyala api.
Sedangkan kalsium, stronsium, dan barium cukup reaktif sehingga perlu disimpan di bawah
minyak agar tidak kontak dengan udara. Seperti logam berat alkali, stronsium dan barium
membentuk peroksida (MO2) (Mc. Murry dan Fay, 2000: 222).
c.       Logam Alkali Tanah Bereaksi dengan Air
Logam alkali tanah bereaksi dengan air membentuk logam hidroksida [M(OH)2].
Reaksi: M(s)+ 2H2O(l) ⎯⎯→ M2+(aq) + 2OH–(aq) + H2(g)
dengan M = Mg, Ca, Sr, atau Ba
Kecuali berilium, semua logam alkali tanah bereaksi dengan air membentuk logam
hidroksida M(OH)2. Magnesium bereaksi hanya jika suhu di atas 100 °C, sedangkan untuk
kalsium dan stronsium, reaksi berjalan lambat dan pada suhu kamar. Hanya barium yang
bereaksi dahsyat (Mc. Murry dan Fay, 2000: 223).

E.       SIFAT UNSUR – UNSUR PERIODE KETIGA

F.        UNSUR – UNSUR PERIODE KETIGA DI ALAM

1.      Unsur Logam

a.      Natrium

Natrium merupakan unsur alkali dengan daya reduksi paling rendah, dengan sumber
utamanya adalah halit (umumnya dalam bentuk NaCl). Pembuatan natrium dapat dilakukan
dengan proses Downs, yaitu elektrolisis lelehan NaCl. Air asin yang mengandung NaCl
diuapkan sampai kering kemudian padatan yang terbentuk dihancurkan untuk kemudian
dilelehkan. Sedangkan untuk me-ngurangi biaya pemanasan, NaCl (titik lebur 801 °C)
dicampur dengan 1½ bagian CaCl2 untuk menurunkan suhu lebur hingga 580 °C (Martin S.
Silberberg, 2000: 971).

Na dulunya banyak digunakan untuk pembuatan TEL (Tetra Ethyl Lead), yaitu untuk
menaikkan bilangan oktan bahan bakar, tetapi sekarang tidak lagi karena mengandung racun
yang berbahaya bagi lingkungan. Na juga digunakan untuk pengisi lampu penerangan di jalan
maupun di kendaraan. Hal ini dikarenakan emisi warna kuningnya yang mampu menembus
kabut dan dapat digunakan juga sebagai cairan pendingin pada reaktor atom (Sri Lestari,
2004: 23).

b.      Magnesium
Magnesium adalah unsur yang sangat melimpah di permukaan bumi, tetapi tidak mudah
membuatnya dalam bentuk unsur. Sumber ko-mersial utama magnesium adalah air laut
(0,13% kadar Mg), dan dapat ditemukan pada dolomit (CaMg(CO3)2) dan karnalit
(KCl.MgCl2.6H2O)(Oxtoby, Gillis, Nachtrieb; Erlangga, 2003: 214).
Kegunaan magnesium, antara lain :
-          Pencegah korosi pipa besi di tanah dan dinding kapal laut.
-          Mg(OH)2, dapat digunakan sebagai obat maag karena dapat menetralkan kelebihan asam
lambung (HCl) dan juga sebagai bahan pasta gigi.
-          MgSO4, dikenal dengan nama garam inggris, dapat digunakan sebagai obat pencahar
(laktasif usus).
-          Campuran logam magnesium (10%) dan aluminium (90%) atau yang sering disebut
magnalium dapat digunakan sebagai bahan konstruksi pesawat terbang karena perpaduan ini
kuat dan ringan, rudal, dan bak truk.
-          Magnesium dipakai untuk membuat kembang api dan lampu penerangan pada fotografi
(blitz).
-          MgO, dapat digunakan sebagai bata tahan panas/api untuk melapisi tanur dan tempat
pembakaran semen.
-          Campuran 0,5% Mg, 95% Al, 4% Cu, dan 0,5% Mn atau yang dikenal dengan nama
duralumindigunakan untuk konstruksi mobil.
c.      Aluminium
Aluminium ialah unsur melimpah ketiga terbanyak dalam kerak bumi (sesudah oksigen
dan silikon), mencapai 8,2% dari massa total. Bijih yang paling penting untuk produksi alu-
minium adalah bauksit, yaitu aluminium oksida terhidrasi yang mengandung 50 – 60%
Al2O3, 1 – 20% Fe2O3, 1 – 10% silika, sedikit logam transisi, dan sisanya air. Sumber
bauksit di Indo-nesia di Bukit Asam (Oxtoby, Gillis, Nachtrieb,2003: 212).
Aluminium diperoleh dengan menggunakan proses Hall-Heroult, sesuai dengan nama
penemunya Charles M. Hall(AS) dan Paul Heroult (Perancis) pada tahun 1886.

2.      Unsur Semi-logam


Silikon

Silikon merupakan unsur kedua terbanyak yang terdapat di muka bumi, yaitu sekitar
28%. Meskipun berlimpah akan tetapi silikon tidak ditemukan dalam bentuk alaminya,
melainkan terdapat dalam mineral silikat dan sebagai silika (SiO2) (Sri Lestari, 2004: 48).
Kuarsa merupakan salah satu bentuk kristal SiO2 murni, sedangkan pasir, agata (akik), oniks,
opal, ametis, dan flint merupakan SiO2 dengan suatu bahan pengotor dalam jumlah runut.
Silikon dapat diperoleh dengan cara mencampurkan silika dan kokas (sebagai
reduktor) dan memanaskannya di dalam tanur listrik pada suhu sekitar 3000°C.
Reaksi: SiO2(l)+ C(s) ⎯--> Si(l)+ 2CO(g)
Silikon umumnya digunakan untuk membuat transistor, chips computer, dan sel surya.
Sedangkan berbagai senyawa silikon digunakan di banyak industri. Silika dan silikat
digunakan untuk membuat gelas, keramik, porselin,mdan semen. Silikon yang bereaksi
dengan karbon membentuk karbida (SiC) yang bersifat inert, sangat keras dan tidak dapat
melebur, banyak digunakan dalam peralatan pemotong dan pengampelas. Silika gel bersifat
higroskopis sehingga banyak digunakan untuk pengering dalam berbagai macam produk.

3.      Unsur Non-logam

a.      Fosforus
Sumber utama dari fosfor adalah batuan fosfat yang dikenal dengan nama apatit,
Ca9(PO4)6.CaF6.
Ada beberapa jenis fosfor, yaitu :
-          Fosfor putih, dengan tetrahedral sebagai bentuk molekulnya, lunak, sangat reaktif, dan
beracun. Fosfor jenis ini sering disebut sebagai fosfor kuning karena kadang-kadang
berwarna kekuningan.
-          Fosfor merah, bentuk molekulnya belum dapat dipastikan, kurang reaktif, dan tidak beracun.
-          Fosfor hitam (mirip grafit), diperoleh dengan memanaskan fosfor putih di bawah tekanan
pada suhu 550 °C.

b.      Belerang
Belerang terdapat di muka bumi dalam bentuk bebas maupun senyawa. Belerang padat
mempunyai dua bentuk alotropi, yaitu belerang rombik dan belerang monoklinik. Belerang
yang biasa kita lihat adalah belerang rombik, dengan warna kuning, belerang ini stabil di
bawah suhu 95,5 °C. Bila lebih dari suhu 95,5 °C, belerang rombik akan berubah menjadi
belerang monoklinik yang akan mencair pada suhu 113 °C. Biasanya belerang dijumpai
dalam bentuk mineral sulfida dan sulfat, hidrogen sulfida, maupun senyawa belerang organik.
Belerang dapat diperoleh dengan cara ekstraksi melalui proses Frasch. Belerang yang ada
di bawah tanah dicairkan dengan mengalirkan air super panas (campuran antara air dan uap
air dengan tekanan sekitar 16 atm dan suhu sekitar 160 °C) melalui pipa bagian luar dari
suatu susunan tiga pipa konsentrik. Belerang cair kemudian dipaksa keluar dengan
memompakan udara panas (dengan tekanan sekitar 20 – 25 atm). Setelah itu belerang
dibiarkan membeku. Belerang yang diperoleh dengan cara ini mempunyai kemurnian sampai
99,6%, hal ini disebabkan karena belerang tidak larut dalam air.
Kegunaan belerang yang utama adalah untuk membuat asam sulfat, vulkanisasi karet, dan
membasmi penyakit tanaman. Belerang juga digunakan untuk membuat CS2 dan senyawa
belerang lainnya.

G.      UNSUR – UNSUR TRANSISI PERIODE KEEMPAT

Pada sistem periodik unsur, yang termasuk dalam golongan transisi adalah unsur-
unsur golongan B, dimulai dari IB – VIIB dan VIII. Sesuai dengan pengisian elektron pada
subkulitnya, unsur ini termasuk unsur blok d, yaitu unsur-unsur dengan elektron valensi yang
terletak pada subkulit d dalam konfigurasi elektronnya.
Pada bagian ini unsur-unsur transisi yang akan dibahas adalah unsur transisi pada
periode 4, yang terdiri dari skandium (Sc), titanium (Ti), vanadium (V), krom (Cr), mangan
(Mn), besi (Fe), kobalt (Co), nikel (Ni), tembaga (Cu), dan seng (Zn).

1.      Sifat Logam

Semua unsur transisi adalah logam, yang bersifat lunak, mengkilap, dan penghantar
listrik dan panas yang baik. Perak merupakan unsur transisi yang mempunyai konduktivitas
listrik paling tinggi pada suhu kamar dan tembaga di tempat kedua. Dibandingkan dengan
golongan IA dan IIA, unsur logam transisi lebih keras, punya titik leleh, titik didih, dan
kerapatan lebih tinggi. Hal ini disebabkan karena unsur transisi berbagi elektron pada kulit d
dan s, sehingga ikatannya semakin kuat (Mc. Murry dan Fay, 2000: 867).

2.      Bilangan Oksidasi

Tidak seperti golongan IA dan IIA yang hanya mempunyai bilangan oksidasi +1 dan
+2, unsur-unsur logam transisi mempunyai beberapa bilangan oksidasi. Seperti vanadium
yang punya bilangan oksidasi +2, +3, dan +4 (Keenan, dkk, 1992: 167).

3.      Sifat Kemagnetan

Setiap atom dan molekul mempunyai sifat magnetik, yaitu para-magnetik, di mana
atom, molekul, atau ion sedikit dapat ditarik oleh medan magnet karena ada elektron yang
tidak berpasangan pada orbitalnya dandiamagnetik, di mana atom, molekul, atau ion dapat
ditolak oleh medan magnet karena seluruh elektron pada orbitnya berpasangan. Sedangkan
pada umumnya unsur-unsur transisi bersifat paramagnetik karena mempunyai elektron yang
tidak berpasangan pada orbital-orbital d-nya. Sifat paramagnetik ini akan semakin kuat jika
jumlah elektron yang tidak berpasangan pada orbitalnya semakin banyak. Logam Sc, Ti, V,
Cr, dan Mn bersifat paramagnetik, sedangkan Cu dan Zn bersifat diamagnetik. Untuk Fe, Co,
dan Ni bersifat feromagnetik, yaitu kondisi yang sama dengan paramagnetik hanya saja
dalam keadaan padat (Brady, 1990: 698).

4.      Ion Berwarna


Tingkat energi elektron pada unsur-unsur transisi yang hampir sama menyebabkan timbulnya
warna pada ion-ion logam transisi. Hal ini terjadi karena elektron dapat bergerak ke tingkat
yang lebih tinggi dengan mengabsorpsi sinar tampak. Pada golongan transisi, subkulit 3d
yang belum terisi penuh menyebabkan elektron pada subkulit itu menyerap energi cahaya,
sehingga elektronnya tereksitasi dan memancarkan energi cahaya dengan warna yang sesuai
dengan warna cahaya yang dapat dipantulkan pada saat kembali ke keadaan dasar.
Misalnya Ti2+ berwarna ungu, Ti4+ tidak berwarna, Co2+ berwarna merah muda, Co3+
berwarna biru, dan lain sebagainya.
Beberapa kegunaan unsur-unsur transisi :
-          Skandium, digunakan pada lampu intensitas tinggi.
-          Titanium, digunakan pada industri pesawat terbang dan industri kimia (pemutih kertas, kaca,
keramik, dan kosmetik).
-          Vanadium, digunakan sebagai katalis pada pembuatan asam sulfat.
-          Kromium, digunakan sebagai plating logam-logam lainnya.
-          Mangan, digunakan pada produksi baja dan umumnya alloy mangan-besi.
-          Besi, digunakan pada perangkat elektronik.
-          Kobalt, digunakan untuk membuat aliansi logam.
-          Nikel, digunakan untuk melapisi logam supaya tahan karat, membuat monel.
-          Tembaga, digunakan pada alat-alat elektronik dan perhiasan.
-          Seng, digunakan sebagai bahan cat putih, antioksidan pada pembuatan ban mobil, dan bahan
untuk melapisi tabung gambar televisi.

H.      ION KOMPLEKS


Semua unsur transisi dapat membentuk ion kompleks, yaitu suatu struktur dimana
kation logam dikelilingi oleh dua atau lebih anion atau molekul netral yang disebut ligan.
Antara ion pusat dengan ligan terjadi ikatan kovalen koordinasi, dimana ligan berfungsi
sebagai basa Lewis (penyedia pasangan elektron).
Contoh: [Cu(H2O)4]2+
[Fe(CN)6]4–
[Cr(NH3)4Cl2]+
Senyawa unsur transisi umumnya berwarna. Hal ini disebabkan perpindahan elektron
yang terjadi pada pengisian subkulit d dengan pengabsorbsi sinar tampak. Senyawa Sc dan
Zn tidak berwarna.

I.         UNSUR RADIOAKTIF


Radioaktif adalah zat yang mengandung inti yang tidak stabil. Pada tahun 1903,Ernest
Rutherford mengemukakan bahwa radiasi yang dipancarkan zat radioaktif dapat dibedakan
menjadi dua jenis berdasarkan muatannya. Radiasi yang bermuatan positif disebut sinar alfa,
sedangkan yang bermuatan negatif disebutsinar beta. Kemudian ditemukan sinar ketiga yang
tidak bermuatan dan diberi nama sinar gama, penemunya Paul U. Vilard.
1.      Sinar Radioaktif
Sinar-sinar radioaktif mempunyai sifat-sifat :
-          Dapat menembus kertas atau lempengan logam tipis.
-          Dapat mengionkan gas yang disinari.
-          Dapat menghitamkan pelat film.
-          Menyebabkan benda-benda berlapis ZnS dapat berpendar (fluoresensi).
-          Dapat diuraikan oleh medan magnet menjadi tiga berkas sinar, yaitu sinar α, β, dan γ.

a.      Sinar Alfa (α )


Sinar alfa merupakan inti helium (He) dan diberi lambang atau .

Sinar α memiliki sifat-sifat sebagai berikut:


-          bermuatan positif sehingga dalam medan listrik dibelokkan ke kutub negatif;
-          daya tembusnya kecil (α < β < γ);
-          daya ionisasi besar (α > β > γ).

b.      Sinar Beta (β)


Sinar beta merupakan pancaran elektron dengan kecepatan tinggi dan diberi lambang
atau . Sinar beta memiliki sifat-sifat:
-          bermuatan negatif sehingga dalam medan listrik dibelokkan ke kutub positif;
-          daya tembusnya lebih besar dari α;
-          daya ionisasinya lebih kecil dari α.
-           
c.      Sinar Gamma
Sinar gamma merupakan gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang yang
pendek dan diberi lambang . Sinar γ memiliki sifat-sifat:
-          tidak bermuatan listrik, sehingga tidak dipengaruhi medan listrik;
-          daya tembusnya lebih besar dari α dan β;
-          daya ionisasi lebih kecil dari α dan β.
Selain sinar α, β dan γ unsur radioaktif juga memancarkan partikel yang lain, misalnya
positron (elektron positif) , neutron , proton , detron dan triton .
2.      Stabilitas Inti

Dalam inti atom terdapat proton dan neutron yang disebut nukleon (partikel penyusun
inti). Suatu inti atom (nuklida) ditandai jumlah proton dan jumlah neutron. Secara umum
nuklida dilambangkan dengan:

Kestabilan inti ditentukan oleh imbangan banyaknya proton dan neu-tron, karena
neutron dalam inti berfungsi menjaga tolak-menolak antarproton. Untuk unsur yang kecil,
jumlah neutron sama atau sedikit lebih banyak dari pada proton. Untuk unsur yang berat
jumlah neutron lebih banyak daripada proton. Nuklida yang stabil dengan nomor
atomterbesar 83 yaitu , sedangkan nuklida dengan Z > 83 tidak stabil.

Stabilitas inti dapat digambarkan sebagai pita kestabilan (stability belt) sebagai
berikut:

Sampai dengan nomor atom 80 inti-inti stabil semakin besar angka banding neutron
dengan proton. Inti adalah inti stabil terberat yang angkabanding neutron-protonnya adalah
1.Inti yang tidak stabil (bersifat radioaktif) memiliki perbandingan n/p di luar pita kestabilan,
yaitu:
-          di atas pita kestabilan
-          di bawah pita kestabilan
-          di seberang pita kestabilan

3.      Penggunaan Radioaktif


a.      Sebagai Peranut
1). Bidang Kedokteran
Digunakan sebagai perunut untuk mendeteksi berbagai jenis penyakit, antara
lain(Martin S. Silberberg, 2000: 1066):
-          24Na, mendeteksi adanya gangguan peredaran darah.
-          59Fe, mengukur laju pembentukan sel darah merah.
-          11C, mengetahui metabolisme secara umum.
-          131I, mendeteksi kerusakan pada kelenjar tiroid.
-          32P, mendeteksi penyakit mata, liver, dan adanya tumor.

2). Bidang Industri


Digunakan untuk meningkatkan kualitas produksi, seperti pada:
-          Industri makanan, sinar gama untuk mengawetkan makanan, membunuh mikroorganisme
yang menyebabkan pembusukan pada sayur dan buah-buahan.
-          Industri metalurgi, digunakan untuk mendeteksi rongga udara pada besi cor, mendeteksi
sambungan pipa saluran air, keretakan pada pesawat terbang, dan lain-lain.
-          Industri kertas, mengukur ketebalan kertas.
-          Industri otomotif, mempelajari pengaruh oli dan aditif pada mesin selama mesin bekerja.

3). Bidang Hidrologi


- 24Na dan 131I, digunakan untuk mengetahui kecepatan aliran air sungai.
- Menyelidiki kebocoran pipa air bawah tanah.
- 14C dan 13C, menentukan umur dan asal air tanah.

4). Bidang Kimia dan Biologi


Digunakan untuk analisis penelusuran mekanisme reaksi kimia, seperti :
-          Dengan bantuan isotop oksigen–18 sebagai atom perunut, dapat ditentukan asal molekul air
yang terbentuk.
-          Analisis pengaktifan neutron.
-          Sumber radiasi dan sebagai katalis pada suatu reaksi kimia.
-          Pembuatan unsur-unsur baru.
Dalam bidang biologi di gunakan untuk :
-          Mengubah sifat gen dengan cara memberikan sinar radiasi pada gen-gen tertentu.
-          Menentukan kecepatan pembentukan senyawa pada proses fotosintesis menggunakan
radioisotop C–14.
-          Meneliti gerakan air di dalam batang tanaman.
-          Mengetahui ATP sebagai penyimpan energi dalam tubuh dengan menggunakan radioisotop
38
F.
5). Bidang Pertanian dan Peternakan
Dalam bidang pertanian digunakan untuk :
-          37P dan 14C, mengetahui tempat pemupukan yang tepat.
-          32P, mempelajari arah dan kemampuan tentang serangga hama.
-          Mutasi gen atau pemuliaan tanaman.
-          14C dan 18O, mengetahui metabolisme dan proses fotosintesis.
Dalam bidang peternakan digunakan untuk :
-          Mengkaji efisiensi pemanfaatan pakan untuk produksi ternak.
-          Mengungkapkan informasi dasar kimia dan biologi maupun antikualitas pada pakan ternak.
-          32P dan 35S, untuk pengukuran jumlah dan laju sintesis protein di dalam usus besar.
-          14C dan 3H, untuk pengukuran produksi serta proporsi asam lemak mudah menguap di dalam
usus besar.

b.      Sebagai Sumber Radiasi


1). Bidang Kedokteran
Digunakan untuk sterilisasi radiasi, terapi tumor dan kanker.
2). Bidang Industri
Digunakan untuk :
-          Perbaikan mutu kayu dengan penambahan monomer yang sudah diradiasi, kayu menjadi
lebih keras dan lebih awet.
-          Perbaikan mutu serat tekstil dengan meradiasi serat tekstil, sehingga titik leleh lebih tinggi
dan mudah mengisap zat warna serta air.
-          Mengontrol ketebalan produk yang dihasilkan, seperti lembaran kertas, film, dan lempeng
logam.
-          60Co untuk penyamakan kulit, sehingga daya rentang kulit yang disamakdengan cara ini lebih
baik daripada kulit yang disamak dengan cara biasa.
Dampak negatif dari radiasi zat radioaktif, antara lain :
-          Radiasi zat radioaktif dapat memperpendek umur manusia. Hal ini karena zat radioaktif
dapat menimbulkan kerusakan jaringan tubuh dan menurunkan kekebalan tubuh.
-          Radiasi zat radioaktif terhadap kelenjar-kelenjar kelamin dapat mengakibatkan kemandulan
dan mutasi genetik pada keturunannya.
-          Radiasi zat radioaktif dapat mengakibatkan terjadinya pembelahan sel darah putih, sehingga
mengakibatkan penyakit leukimia.
-          Radiasi zat radioaktif dapat menyebabkan kerusakan somatis berbentuk lokal
-          dengan tanda kerusakan kulit, kerusakan sel pembentuk sel darah, dan kerusakan sistem
saraf.
BAB III
PENUTUP

A.      KESIMPULAN

Sifat-sifat unsur kimia dapat kita ketahui dari sifat fisis dan kimianya. Sama seperti
pada unsur-unsur dari gas mulia dan halogen. Dari sifat fisis kita dapat mengetahui
penampilan dari suatu unsur namun tanpa melibatkan pengubahan zat itu menjadi zat lain,
serta dari sifat kimianya kita dapat mengetahui reaksi-reaksi yang dapat dialami oleh zat itu,
seperti kereaktifan, daya oksidasi, daya reduksi, sifat asam, dan sifat basa.

B.       SARAN

Saran yang saya dapat berikan bagi pembaca yang ingin membuat makalah tantang
“Kimia Unsur” ini, untuk dapat lebih baik dari makalah yang saya buat ini ialah dengan
mencari lebih banyak refrensi dari berbagai sumber, baik dari buku maupun dari internet,
sehingga makalah anda akan dapat lebih baik dari makalah ini. Mungkin hanya ini saran yang
dapat saya sampaikan semoga dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian. Terimakasih
Wassallam.
DAFTAR PUSTAKA

Pangajuanto, Teguh. 2009. KIMIA 3. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.


Sumber Internet :
http://www.scribd.com/doc/35189708/Kelimpahan-Unsur-Di-Alam
www.wikipedia.org
www.chem-is-try.org

Anda mungkin juga menyukai