MAKALAH
Disusun Oleh
Dosen Pembimbing :
2020
1
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang melimpahkan
rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyusun makalah ini. Shalawat serta
salam kepada Nabi Muhammad SAW selaku penutup segala Nabi dan Rasul yang diutus
dengan sebaik-baik agama. Sebagai rahmat untuk seluruh manusia, sebagai personifikasi
yang utuh dari ajaran Islam dan sebagai tumpuan harapan pemberi cahaya syari’at di
akhirat kelak.
Penulisan makalah ini adalah untuk melengkapi tugas untuk mata kuliah Proses
Industri Kimia pada Jurusan Tadris Kimia Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Batusangkar. Makalah ini dapat tersusun secara masksimal dengan bantuan, motivasi
dari berbagai pihak sehingga dapat memeprlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang sudah ikut
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari seutuhnya bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna baik dari segi sususnan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu, kami terbuka untuk menerima saran dan kritik yang berifat membangun dari
pembaca sehingga kami bisa memperbaiki makalah ilmiah menjadi makalah yang baik
dan benar.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang.........................................................................................................................4
B. Ruusan Masalah.............................................................................................................4
C. Tujuan.............................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan...................................................................................................................15
B. Saran.............................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................16
LAMPIRAN
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Industri amonia merupakan salah satu industri kimia yang saat ini terus
mengalami pertumbuhan secara global. Sekitar 100 juta ton amonia dapat diproduksi
setiap hari untuk memenuhi kebutuhan manusia, misalnya kebutuhan terhadap pupuk.
Amonia juga dimanfaatkan sebagai gas refrigeran, bahan pembuatan plastik, bahan
peledak, pestisida, tekstil, pembersih, dan lain-lain. Sebagian besar industri amonia
menggunakan gas alam sebagai bahan baku pembuatan amonia melalui proses steam
reforming.
Namun, ada banyak masalah terjadi dalam proses industri amonia. Reaksi
kesetimbangan yang terjadi dalam proses industri menyebabkan yield amonia menjadi
sedikit dan proses kimia cenderung berlangsung lambat, yang membutuhkan energi,
biaya kapital, dan investasi yang cukup besar untuk menjalankan industri amonia.
Total energi yang diperlukan dapat mencapai 41500 MJ setiap 1 ton amonia
diproduksi. Di samping itu, semakin banyak amonia yang diproduksi, semakin banyak
emisi limbah yang dihasilkan. Industri amonia telah menjadi penyumbang gas CO2
penyebab efek rumah kaca sebesar 0,93 % dari total emisi global. Sekitar 1,5 ton CO2
dilepaskan ke atmosfer setiap produksi 1 ton amonia. Selain itu, terdapat limbah dan
polutan lain seperti CO, SOx, NOx, serta amonia cair dapat menimbulkan efek buruk
terhadap lingkungan dan membahayakan kelangsungan hidup organisme.
Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian analisis sustainability dalam industri
amonia, untuk mengetahui apakah proses produksi dalam industri amonia tersebut
telah memenuhi prinsip sustainability atau belum. Analisis sustainability dapat
menjadi panduan untuk melakukan perbaikan proses supaya proses industri amonia
berlangsung lebih efisien, ramah lingkungan dengan jumlah limbah yang diemisikan
sedikit, dan dapat dimanfaatkan. (felder, 1989)
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu:
1. Apa sifat fisik dan kimia dari bahan baku dan produk Amoniak?
2. Bagaimana tinjauan termodinamika dan kinetika pembuatan Amoniak??
3. Apa saja kegunaan dari Amoniak?
4
4. Bagaimana proses dari pembuatan Amoniak?
5. Bagaimanakah langkah proses pembuatan Amoniak?
6. Apa aspek ekonomi dari Amoniak ini?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sifat fisik dan kimia dari bahan baku dan produk amoniak
2. Untuk mengetahui tinjauan termodinamika dan kinetika pembuatan amoniak
3. Untuk mengetahui kegunaan amoniak
4. Untuk mengetahui proses pembuatan amoniak
5. Untuk mengetahui langkah proses pembuatan amoniak
6. Untuk mengetahui aspek ekonomi amoniak
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
m) Konduktifitas termal : 0,1805 W/mK
n) Berat atom : 1,0079
o) Potensial ionisasi : 13,5984 eV
b. Sifat fisika
1) N2 (Nitrogen)
2NO + O2 → 2NO2
7
5) Ammonia cair dan garamnya akan membentuk ion kompleks dalam
larutan ammonia excess :
CuSO4 + 2NH3 → Cu(OH)2 + (NH4)2SO4
Cu(OH) 2 → Cu2+ + 2OH-
4NH3 + Cu2+¿ [Cu(NH3)4] 2+
6) Ammonia dengan logam aktif, seperti magnesium akan menghasilkan
nitrid : 3Mg + 2NH3 → Mg3N2 + 3H2
7) Bereaksi dengan phosphorus akan menghasilkan nitrogen dan phospin :
2NH3 + 2P → 2PH3 + N2
8) Sedangkan dengan sulfur vapor akan menghasilkan ammonium sulfida dan
nitrogen. Sulfur juga bereaksi dengan ammonia anhidrit cair akan
terbentuk nitrogen sulfida : 10S + 4NH3 → 6H2S + N4S4
9) Apabila bereaksi dengan karbondioksida akan membentuk ammonium
karbonat yang kemudian akan terdekomposisi menjadi urea dan air :
2NH3 + CO2 → NH2CO2NH4
NH2CO2NH4 → NH2CO2NH2 + H2O
b. Sifat fisika
1) Amonia merupakan gas yang tidak berwarna namun berbau sangat
menyengat.
2) Sangat mudah larut dalam air, dalam keadaan standar, 1 liter air mampu
melarutkan 1180 liter amonia.
3) Amonia mudah mencair, amonia cair membeku pada suhu (-)78 derajat
celsius menjadi cairan/kondisi normal pada temperatur 30-40 derajat
celcius dan mendidih pada suhu -33 derajat celsius. Amonia simpan di
dalam tanki berkisar pada tekanan 15-20 atm dan temperatur terbaik pada
30-40 derajat celcius
4) Amonia bersifat korosif pada tembaga dan timah. (Hiskia, 1992)
8
Untuk mengetahui apakah sifat reaksi berjalan eksotermis atau endotermis,
maka perlu pembuktian dengan menggunakan panas pembentukan standar, ΔH°f.
Pada tekanan 1 atm dengan suhu sebesar 298.15 K.
N2(g) + 3H2(g) ⇄ 2NH3(g)
ΔH° = ΔH°f (produk)- ΔH°f (rekatan)
Jika ΔH° reaksi = (-) maka reaksi berjalan secara eksotermis
Jika ΔH°reaksi = (+) maka reaksi berjalan secara endotermis.
Diketahui data ΔHf masing-masing komponen pada 298.15 K adalah :
ΔH°f N2 =0
ΔH°f H2 =0
ΔH°f NH3 = -46.110 kJ/mol
ΔH° = ΔH°f NH3 - ( ΔH°f N2 + ΔH°f H2 )
= 2x(-46.110 kJ/mol) – (0 + 3(0))
= -92.22 kJ/mol
d(∆G°/RT)dT=-∆H°RT
Dengan
∆G°RT=-lnK
Sehingga :
d(∆G°/RT)dT=-∆H°RT
dlnKdT=∆H°RT
Keterangan :
9
T = Temperature reaksi
ΔG°f N2 = 0
ΔG°f H2 = 0
= -32.9 kJ/mol
∆G°RT=-lnK
K=e-∆G°/RT
K298.15 = exp(-32.9/0,008314.298.15
Jika delta H merupakan perubahan entalpi standar ( panas reaksi ) dan dapat
diasumsikan konstan terhadap suhu, maka persamaan ini dapat diintegralkan
menjadi :
lnKoperasi/K298.15 =-∆H°R(1/T1-1/T2)
Ln K723.15 = 6.94
K723.15 = 1032.77
10
Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa konstanta kesetimbangan
reaksi (K) pembentukan ammonia merupakan reaksi bolak-balik (reversible).
(Hiskia, 1992)
2. Tinjauan kinetika
a. Reaksi bersifat eksoterm, karena nilai delta Ho reaksi bernilai (-)
b. Suhu rendah akan menggeser kesetimbangan kekanan.
c. Kendala, reaksi berjalan lambat
d. Jumlah mol pereaksi lebih besar dibanding dengan jumlah mol produk.
e. Memperbesar tekanan akan menggeser kesetimbangan kekanan.
f. Memperbesar tekanan akan menggeser kesetimbangan kekanan.
g. Pengambilan NH3 secara terus menerus akan menggeser kesetimbangan
kearah kanan
h. Konversi pembuatan amonia adalah sebesar 16% (Davies, 1990)
C. Kegunaan Amoniak
1. Sebagai bahan campuran dalam industri pupuk sehingga terbentuk pupuk urea (CO
(NH2)2) dan ZA ((NH)2SO4)
2. Gas amonia digunakan sebagai bahan baku dalam industri baterai untuk
membentuk amonium klorida (NH4Cl) dan asam sitrat (HNO3) melalui proses
Ostwald.
3. Gas amonia digunakan sebagai pendingin dalam lemari es atau freezer atau lemari
es.
4. Gas amonia membentuk hidrazin N2H4 sebagai bahan bakar roket dan bahan
peledak.
5. Beberapa industri plastik juga menggunakan gas amoniak sebagai bahan baku.
Plastik yang digunakan saat ini untuk berbagai keperluan terdiri dari polietilen dan
fenol.
6. Memanfaatkan sifat-sifat gas amonia yang larut dalam air, larutan dimurnikan
dengan amonia 5 sampai 10%. Solusi ini digunakan sebagai pembersih, pembersih
rumah tangga, pembersih furnitur dan pembersih kaca.
7. Industri pengerjaan logam juga menggunakan gas amonia. Amonia mengekstrak
dan memisahkan tembaga, nikel dan molibdenum dari biji.
11
8. Dalam industri minyak, amonia digunakan tidak hanya sebagai campuran bahan
bakar roket, tetapi juga untuk mencegah korosi ketika mesin bersentuhan dengan
bahan bakar.
D. Proses Pembuatan Amoniak
Pembuatan amoniak terdiri dari enam tahap yaitu:
1. Pembuatan gas reaktan
2. Purifikasi
3. Kompresi
4. Reaksi katalis
5. Recovery amoniak yang terbentuk
6. Reskurlasi
Untuk lebih jelasnya silahkan amati gembar dibawah ini
12
Pada proses pembuatan amonia setelah gas keluar dari proses synthetic gas
compressor maka pada proses pertama akan langsung diumpan ke dalam proses
synthesis converters yang mana proses ini akan mengubah / mensintesis gas N2 dan H2
menjadi amonia dengan reaksi sbb:
N2 + H2 ↔ 2 NH3
Reaksi berlagsung pada suhu : 400 – 500 oC , tekanan : 135 atm dengan bantuan
katalis : Fe2O3.
Konversi reaksi pembentukan Amonia hanya mencapai 12 %. Dan amonia yang
terbentuk tidak dapat langsung didapatkan hasil amonianya. Gas hasil keluaran dari
synthesis converters (N2 , H2 , CH4 dan NH3) yang mana sebahagian akan diumpan ke
kolom HRU (hydrogen recovery unit) proses ini dilakukan untuk memisahkan gas
CH4 dan merecovery gas H2. Karena CH4 tidak ikut bereaksi selama sintesis
pembuatan amonia maka jumlahnya selama masuk dan keluar akan tetap sama.
Sehingga untuk mencegah bertambahnya CH4 semakin bertambah, jumlah komponen
CH4 yang direcovery dan nantinya akan diumpan ke gas recycle ke pengolahan gas
alam harus sama dengan jumlah komponen CH4 yang masuk ke dalam kolom
synthesis converters. Gas hasil keluaran HRU akan di masukan ke dalam synthetic
gas compressor untuk menaikan tekanan dan dicampur dengan dengan fresh gas
kemudian diolah kembali ke synthesis converters untuk membentuk NH3.
Untuk proses selanjutnya gas NH3 yang masih bercampur dengan gas N2 ,H2 ,
CH4 dan sedikit H2O akan melewati refrigeration section yang akan mengubah NH3
13
dan H2O menadi fase cair lalu diumpankan ke kolom separator yang akan
memisahkan fase gas dan fase cairan, sehingga NH3 dan H2O akan terspisah dan
keluar menuju storage sedangkan gas N2 , H2 dan CH4 akan masuk kembali ke proses
synthesis converters untuk membentuk NH3. Dan begitulah siklus seterusnya.
Konsentrasi NH3 yang keluar dari tangki separator dapat mencapai 99%
kemurniannya
Hal yang harus diperhatikan dalam proses pembuatan amonia ialah :
1. Konsentrasi fuel gas
2. Konsentrasi steam
3. Konsentrasi udara (Hiskia, 1992)
F. Aspek Ekonomi Amoniak
Dalam kehidupan sehari-hari tidak luput kita memakan makanan dari berbagai
tanamanam, supaya tanaman tersebut menjadi subur maka diperlukan lah pupuk.
Salah satu manfaat dari amoniak ini merupakan bahan dasar pembuatan pupuk.
Sekitar 83% (per tahun 2004) amonia digunakan sebagai pupuk baik sebagai garam
amonia maupun sebagai larutan. Ketika diaplikasikan pada tanah, amonia membantu
meningkatkan hasil panen berbagai tanaman seperti jagung dan gandum.
Selain pupuk, dalam rumah tangga amonia digunakan sebagai pembersih yaitu
larutan NH3 dalam air yaitu amonium hidroksida yang digunakan sebgai pembersih
serbaguna permukaan benda. Amonia juga dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari
sebagai perbaikan emisi gas, amonia juga di usulkan sebagai bahan bakar alternatif
untu mesin pembakaran dalam.
14
BAB III
PENTUP
A. Kesimpulan
Industri amonia merupakan salah satu industri kimia yang saat ini terus
mengalami pertumbuhan secara global. Sekitar 100 juta ton amonia dapat diproduksi
setiap hari untuk memenuhi kebutuhan manusia, misalnya kebutuhan terhadap pupuk.
Amonia juga dimanfaatkan sebagai gas refrigeran, bahan pembuatan plastik, bahan
peledak, pestisida, tekstil, pembersih, dan lain-lain. Sebagian besar industri amonia
menggunakan gas alam sebagai bahan baku pembuatan amonia melalui proses steam
reforming.
Dalam rumah tangga amonia digunakan sebagai pembersih yaitu larutan NH3
dalam air yaitu amonium hidroksida yang digunakan sebgai pembersih serbaguna
permukaan benda. Amonia juga dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai
perbaikan emisi gas, amonia juga di usulkan sebagai bahan bakar alternatif untu
mesin pembakaran dalam.
B. Saran
Dari keseluruhan makalah ini penulis menyadari, bahwa dalam penulisan
makalah senyawa amoniak ini, masih banyak kekurangan yang ada maka kami
sebagai penulis mengharapkan saran dan kritikan dari para pembaca agar kami dapat
menyempurnaan makalah berikutnya atau masa yang akan datang.
15
DAFTAR PUSTAKA
Davies, J.; and Lihou, D.A. 1990. Optimal Design of Methane Steam Reformer; Chemical
and Process Engineering
Felder, Richard M. 1989. Elementary Principles of Chemical Engineering. Second edition.
16
LAMPIRAN
2016-2736-1-PB
amoniak.pdf
17