Simak ulasan tentang √ sholat jenazah, √ niat sholat jenazah, √ doa sholat jenazah dan √
tata cara sholat jenazah lengkap pada artikel ini.
Setiap yang hidup pastinya nanti akan mati. Setiap yang bernyawa nantinya akan kembali ke
hadapan Allah. Manusia hanya sementara hidup di dunia fana ini. Hidup kekalnya nanti di
akherat.
Daftar Artikel
Sholat Jenazah
Bagi umat Islam yang ada saudaranya meninggal dunia mereka berkewajiban mengurus
jenazahnya. Hukum mengurus jenazah adalah fardhu kifayah.
Hukum dari fardhu kifayah artinya bila diantara mereka umat Islam ada yang mengurus
dengan baik. Mulai dari memandikan, mensholatkan sampai dengan mengubur. Maka umat
islam yang tidak ikut sudah tidak berkewajiban dan tidak berdosa.
Namun apabila diantara mereka tidak ada yang mengurusi jenazah yang meninggal, maka
semuanya mendapatkan dosa.
Bagi keluarga yang ditinggal mati sekali-kali jangan diratapi kematiannya. Boleh menangis
sebagai belasungkawa terhadap hatinya yang memperoleh pukulan pertama. Namun jangan
sampai meratap yang sampai menyiksa.
Rasulullah bersabda:
“Segerakanlah mengubur jenazah, apabila dia orang baik berarti kamu mempercepat
mengantar dia kepada kebaikan. Apabila dia orang jahat berarti kamu sama dengan
menyingkirkan bencana kepada dirimu.” (HR.Muslim).
قِي َل َو َما ْالقِي َراطَا ِن قَا َل أَصْ َغ ُرهُ َما ِم ْث ُل أُ ُح ٍد.صلَّى َعلَى َجنَا َز ٍة َولَ ْم يَ ْتبَ ْعهَا فَلَهُ قِي َراطٌ فَإ ِ ْن تَبِ َعهَا فَلَهُ قِي َراطَا ِن
َ َم ْن
“Barang siapa menshalatkan jenazah dan tidak mengiringinya (ke pemakaman), ia akan
memperoleh pahala sebesar satu qirath. Jika dia juga mengiringinya (hingga
pemakamannya), ia akan memperoleh dua qirath.”
Ditanyakan, “Apa itu dua qirath?” Beliau menjawab, “Yang terkecil di antaranya semisal
Gunung Uhud.” (HR. Muslim)
Dari hadist diatas dapat dipahami kalau sholat Jenazah memiliki keutamaan yang luar biasa.
Bagi yang mengusrusi jenazah mulai dari memandikan, mengkafani, mensholatkan dan
menguburkannya dengan layak, akan mendapat pahala sebesar 2 qirath.
2 qirath adalah sekitar sebesar gunung uhud. Sangat luar biasa pahalanya bagi yang mau
mengurus jenazah kaum muslim di sekitar Anda.
Artinya:
“Tuntunlah orang yang akan meninggal dunia untuk mengucapkan kalimat laa ilaha
illaallah.” (HR. Muslim).
Laa ilaa artinya tidak ada Tuhan. Maka perbanyak lafadz jalalah dilirihkan ditelinganya.
Apabila nyawanya sudah dicabut oleh malaikat.
Rasulullah bersabda:
“Tidakkah kamu lihat apabila manusia mati, matanya terbelalak ke atas! “ mereka
menjawab , “Ya, kami melihatnya ya Rasulullah! “Rasulullah melanjutkan sabdanya, “Hal
itu terjadi karena penglihatannya mengikuti ruh ketika sedang pergi.” (HR.Muslim, dari Abu
Hurrairah ra.)
Jangan sekali-kali mendoakan jenazah dengan doa yang jelek melainkan doakan sebagus-
bagusnya.
1. Memandikan
2. Mengkafani
3. Menshalati
4. Mengubur
Kemudian memberikan wudhu pada anggota wudhu-nya. Meratakan air keseluruh tubuh
dengan tiga kali atau lima kali. Siraman pertama lebih baik menggunakan air yang dicampur
dengan sabun. Kedua dengan air bersih dan ketiga (terakhir) dengan air yang dicampur kapur
barus.
Jenazah laki-laki dimandikan oleh kaum laki-laki dan jenazah perempuan dimandikan oleh
kaum perempuan. Setelah memandikan dan siap dikafani, apabila si mayyit memiliki rambut
Panjang lebih praktisnya rambut itu dikepang atau disanggul.
Artinya :
“Dari Abu Salamah ra. dia berkata dan bertanya kepada Aisyah istri Rasulullah, “Berapa
lapiskah kafan Rasulullah ya Aisyah?” Aisyah menjawab “Tiga lapis kain katun
(putih).” (HR.Muslim)
Kain kafan untuk jenazah laki-laki sebanyak tiga lapis dan perempuan sebanyak dua lapis.
Apabila dua-duanya didalam tubuh ada pakaian lain misalnya kain sarung atau kain jarik
maka kain sarung dan kain jarik itu termasuk hitungan tiga kali atau dua lapis.
Cara mengkafani jenazah yaitu letakkan kafan itu ditempat yang baik dan setelah itu letakkan
jenazah diatasnya. Kemudian kafan itu ditelungkupkan ke atas untuk menyelubungi atau
membungkus badan jenazah.
Menurut kitab Tanwiul qulub apabila jenazahnya laki-laki, maka ketika di sholatkan posisi
kepala berada di selatan. Sedang jika jenazahnya perempuan posisi kepala disebelah utara.
Untuk jenazah laki-laki imam berdiri tepat kearah kepala jenazah sedangkan jika jenazah
perempuan imam berdiri mengarah ke pinggang jenazah. Jadi kalau jenazah perempuan
kepalanya ada disebelah kanan imam.
Sholat Jenazah tidak dengan rukuk atau sujud, hanya berdiri dengan 4 takbiran.
Apabila mensholatkan jenazah di daerah kuburan yang mungkin tanah dibawahnya tidak suci.
Maka kalau memakai sandal maka jangan dipakai sandal itu, cukup lepas sandal dan berdiri
diatas sandal.
Artinya sandal itu dipakai dibuat tempat sholat. Kalau sandal itu dipakai hukumnya adalah
tetap sebagai sandal dan kalau dilepas dan ditumpangi atasnya hukumnya sudah berubah
menjadi tempat sholat.
Seperti sholat-sholat lainnya, sholat Jenazah juga diawali dengan membaca niat sholat
jenazah dalam hati atau dengan suara lirih.
Untuk bacaan niat sholat Jenazah berbeda antara jenazah laki-laki dan perempuan. Simak
ulasan bacaan niat sholat jenazah berikut ini.
ض ْال ِكفَايَ ِة َمأْ ُموْ ًما ِهللِ تَ َعالَى ٍ ت اَرْ بَ َع تَ ْكبِ َرا
َ ْت فَر ْ صلِّى َعلَى هَ َذ
ِ ِّاال َمي َ ُا
“Aku niat sholat atas mayit ini dengan empat takbir fardlu kirayah, sebagai makmum karena
Allah taala.”
ض ْال ِكفَايَ ِة َمأْ ُموْ ًما ِهللِ تَ َعالَى ٍ صلِّى َعلَى هَ ِذ ِه ْال َميِّتَ ِة اَرْ بَ َع تَ ْكبِ َرا
َ ْت فَر َ ُا
“Ushollii ‘alaa haadzihill mayyitati arba’a takbirootin fardhol kifaayati ma’muuman lillaahi
ta’aalaa”
“Aku niat sholat atas mayit ini dengan empat takbir fardlu kirayah, sebagai makmum karena
Allah taala.”
Sedangkan membungkus jenazah dengan kain kafan tidak termasuk dalam syarat sholat
jenazah. Untuk itu boleh melakukan sholat jenazah kepada jenazah yang sudah dimandikan
walau belum dikafani.
Rukun sholat Jenazah
1. Niat
2. Takbir dengan empat takbiran
3. Berdiri bagi yang kuasa
4. Membaca Al-Fatihah
5. Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad setelah takbir kedua
6. Doa terhadap jenazah setelah takbir ketiga
7. Salam
Seperti sholat -sholat lainnya, setiap akan memulai sholat maka diawali dengan berdiri tegak
dan membaca niat sholat jenazah sesuai dengan jenazahnya.
Setelah melafadzkan niat dalam hati atau dengan suara lirih, kemudian takbiratul ihram yang
didalam digerakkan niat diatas.
Membaca takbir kedua dengan mengangkat tangan setinggi telinga atau sejajar
bahu.Kemudian tangan kembali disedekapkan di atas pusar.
Kemudian membaca shalawat kepada Nabi Muhammad. Boleh membaca sholawat nabi yang
pendek dan boleh juga yan panjang sebagaimana shalawat nabi yang umum berikut.
َ ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد اَللَّهُ َّم با َ ِر ْك ع
َلى ُم َح َّم ٍد َ َّ صلَّيْتَ عَل َى إِ ْب َرا ِه ْي َم َوعَل َى آ ِل إِ ْب َرا ِه ْي َم إِنـ َ َ آل ُم َح َّم ٍد َكما ِ َلى
َ ص ِّل عَل َى ُم َح َّم ٍد َوع َ اَللَّهُ َّم
َ َّ َوعَل َى آ ِل ُم َح َّم ٍد َكما َ با َ َر ْكتَ عَل َى إِ ْب َرا ِه ْي َم َوعَل َى آ ِل ِإ ْب َرا ِه ْي َم إِنـ
ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد
“Allohumma solli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa sollaita ‘alaa aali
ibroohim, wa baarik ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa baarokta ‘alaa aali
ibroohim, fil ‘aalamiina innaka hamiidummajiid.”
“Ya Allah, anugerahkan shalawat kepda Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad
sebagaimana Engkau telah memberikan shalawat kepada Nabi Ibrahim.Berikanlah
keberkahan kpada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad sebagaimana Engkau
telah memberkahi kepada keluarga Nabi Ibrahim dan keluarganya. Di dalam alam inilah
Engaku Tuhan yang Maha Terpuji dan Maha Mulya.”
َج َو ْالبَ َر ِد َونَقِّ ِه ِمنَ ْالخَ طَايَا َك َما نَقَّيْت ِ اللَّهُ َّم ا ْغفِرْ لَهُ َوارْ َح ْمهُ َوعَافِ ِه َواعْفُ َع ْنهُ َوأَ ْك ِر ْم نُ ُزلَهُ َو َو ِّس ْع ُم ْد َخلَهُ َوا ْغ ِس ْلهُ بِ ْال َما ِء َوالثَّ ْل
َار ِه َوأَ ْهالً خَ ْيرًا ِم ْن أَ ْهلِ ِه َوزَ وْ جًا خَ ْيرًا ِم ْن َزوْ ِج ِه َوأَ ْد ِخ ْلهُ ْال َجنَّةَ َوأَ ِع ْذهُ ِم ْن ِ َس َوأَ ْب ِد ْلهُ دَارًا َخ ْيرًا ِم ْن د
ِ ض ِمنَ ال َّدن َ َب األَ ْبي َ ْالثَّو
ِ َّب الن
ار َ ْ
ِ ب القَب ِْر أوْ ِم ْن َع َذا
ِ َع َذا
“Ya Allah, ampunilah din, belas kasihanilah dia, hapuskanlah dan ampinulah dosa-dosanya,
mulyakan tempatnya (ialah surga) dan luaskanlah kuburannya. Basuhkanlah kesalahan-
kesalahannya sampai bersih sebagaimana bersihnya kain putih dari kotoran.”
“Gantikanlah rumah lebih baik daripada rumahnya yang dulu, keluarganya lebih baik
daripada keluarganya yang dulit; dan masukkanlah ia ke dalam surge dan jauhkanlah ia
dari siksa kubur dan siksa api neraka.”
Apabila jenazahnya perempuan cukup mengganti lafadz “hu” menjadi “ha“, seperti contoh
berikut.
Setelah takbir keempat, kemudian membaca Doa sholat jenazah lagi sebagai berikut.
ُاللَّهُ َّم الَ تَحْ ِر ْمنَا أَجْ َرهُ َوالَ تَ ْفتِنَّا بَ ْع َدهُ َو ا ْغفِرْ لَنَا َولَه
“Allahumma laa tahrrimna aj-rahu walaa taftinnaa ba’dahu wagh firlanaa walahu”
Artinya :
“Ya Allah, janganlah engkau menutup-nutupi pahala mayit ini kepada kami dan janganlah
diberikan fitnah kepada kami setelah kami meninggalkan mayit tersebut, ampunilah kami
dan ampunilah dia.”
اللَّهُ َّم الَ تَحْ ِر ْمنَا أَجْ َرهَا َوالَ تَ ْفتِنَّا بَ ْع َدهَا َو ا ْغفِرْ لَنَا َولَهَا
“Allahumma laa tahrrimna aj-raha walaa taftinnaa ba’daha wagh firlanaa walaha”
Dalam takbir ke empat ini apabila jenazahnya belum baligh diganti doa sebagai berikut.
“Ya Allah, jadikanlah kematian anak ini sebagai pahala yang didahulukan, simpanan bagi
kedua orang tuanya dan pemberi syafaat yang dikabulkan doanya. Ya Allah, dengan
musibah ini, beratkanlah timbangan perbuatan mereka dan berilah pahala yang agung.”
“Anak ini kumpulkan dengan orang-orang yang shalih dan jadikanlah dia dipelihara oleh
Nabi Ibrahim. Peliharalah dia dengan rahmatMu dari siksaan Neraka Jahim. Berilah rumah
yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), berilah keluarga (di Surga) yang lebih baik
daripada keluarganya (di dunia). Ya Allah, ampunilah pendahulu-pendahulu kami, anak-
anak kami, dan orang-orang yang mendahului kami dalam keimanan.”
5. Mengucapkan Salam
Setelah selesai membaca doa sholat jenazah pada takbir keempat, kemudian dilanjutkan
dengan mengucapkan salam sambil menoleh kekanan dan kekiri.
Bacaan Salam
Bacaan Salam Arab
“Salam sejahtera untuk semua, rahmat Allah dan Barokah Allah juga untuk kamu semua.”
Sebelum berdoa sebaiknya imam memimpin untuk memberikan kepada jenazah, membaca
Al-Fatihah (kemudian berdoa dan makmum meng-Amiinkan doa imam tersebut).
“Allaahumma bihaqqil fatihati i’tiq riqaa banaa wariqaaba haadzal mayyiti (haadzihil
mayyitati) waj’al qabrahuu (haa) roudhotan minal jannati. Walaa taj’alhu lahuu (lahaa)
hufratan minanniiraani. Washollallaahu ‘alaa khoiri kholqihi sayyidinaa Muhammadin wa
aalihii washohbihii ajma’iina walhamdulillaahi rabbil ‘aalamiina.”
“Ya Allah, curahkanlah rahmat atas junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga
Nabi Muhammad. Oh Allah, dengan berkahnya surat Al Fatihah, bebaskanlah dosa kami
dan dosa mayat ini dari siksaan api neraka (3 kali).”
“Ya Allah, curahkanlah rahmat dan berilah ampunan kepada mayat ini. Dan jadikanlah
tempat kuburnya taman nyaman dari surga dan janganlah Engkau menjadikan kuburnya itu
lubang jurang neraka. Semoga Allah memberi rahmat kepada semulia-mulia makhluk-Nya
yaitu junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarganya serta sahabat-sahabatnya sekalian.
Segala puji bagi Allah Tuhan seluruh alam.”
Kewajiban ke-4 : Menguburkan Jenazah
Kewajiban yang keempat yaitu menguburkan jenazah secepatnya. Proses menguburkan
jenazah untuk umat muslim tidak asal dimasukkan ke lubang dan ditimbun tanah begitu saja.
Ada beberapa aturan pe;aksanaan penguburan jenazah yang sudah ditetapkan dalam ajaran
Islam. Ada perlakuan khusus yang harus dilakukan dan juga ada doa-doa yang harus
diucapkan.
Artinya:
“Dan sungguh telah Kami muliakan anak keturunan Adam.” (QS. Al-Isra ayat 70)
1. Jenazah dikuburkan didalam sebuah lubang yang dalamnya sekitar tingginya orang
dewasa berdiri dan dengan lebar seukuran satu dzira lebih satu jengkal.
2. Ketika menaruh jenazah ke lubang kubur wajib memiringkan tubuh jenazah ke
sebelah kanan dan menghadapkannya ke arah kiblat.
3. Melepas tali ikatannya dimulai dari kepala setelah jenzah diletakkan dalam lubang
kubur.
4. Menutup lubang kubur dan memberikan batu nisan sebagai tanda biar mudah dikenali
jenazah yang dikuburkan.
Shalat ghaib adalah melakukan sholat jenazah yang kematiannya sudah berlalu, hal ini
dishalati walaupun jenazahnya tidak ada didepan mereka.
Walaupun jenazah yang meninggal sudah berlalu atau meninggal pada hari itu, akan tetapi
jenazahnya tidak ada di depan yang melaksanakn sholat jenazah bisa disebut juga dengan
sholat ghaib.
Biasanya para umat muslim tersebut mengerjakan sholat jenazah kepada jenazah yang
terkenal masa-masanya atau memiliki kedekatan lebih kepada Allah. Misalnya meninggalnya
seorang kiyai atau ustadz yang lokasinya jauh.
Bisa juga untuk jenazah yang dulunya seorang pemimpin yang bijaksana. Dan kematiannya
itu sangat jauh bilamana para jamaah ikut melayat ke sana, maka cukup dirumah dan
menyampaikan dengan shalat ghaib.
Sesuai dengan Rasulullah ketika Raja Habsyah meninggal dunia. Rasulullah lantas
mengumumkan kepada orang banyak atas kematian raja tersebut dan setelah itu mereka pergi
ke masjid menunaikan shalat jenazah atas raja Habsyah.
Waktu itu raja Habsyah tidak ada di depan mereka, keadaan inilah yang disebut sholat ghaib.
Tata cara sholat ghaib atau rukun sholat ghaib tidak berbeda dengan tata cara sholat jenazah
yang sudah dijelaskan sebelumnya.
“Ushalli ‘alaa mayyiti (sebut nama mayit) al ghaaibi arba’a takbiiraatin fardlu kifaayati
lillaahi ta’aala.”
Mengenai doa setelah salam atau doa setelah sholat ghoib boleh menggunakan doa yang
sudah dijelaskan sebelumnya.
Untuk mengurus kematian bayi seperti ini ada ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan,
sebab tidak lamanya bayi maninggal di urus dengan tata kewajiban muslim kepada jenazah.
1. Apabila bayi sudah lahir dan bayi sempat menjerit sebentar kemudian meninggal,
hukumnya seperti anak yang meninggal. Perlu dimandikan, dikafani, dishalati dan
dikubur.
2. Bayi yang lahir tanpa ada jeritan dan langsung mati, sementara bentuk tubuhnya
sudah sempurna, kita hanya berkewajiban memandikan, mengkafani dan mengubur.
3. Bayi yang lahir tanpa ada jeritan dan langsung mati dan belum sempurna bentuk
tubuhnya hanya berkewajiban mengubur saja.