Anda di halaman 1dari 17

PROSES PEMBUATAN ETANOL DARI BENGKOANG

DALAM MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Terstruktur

dalam Mata Kuliah Proses Industri Kimia

Disusun Oleh

Marsi Resni (1730110018)

Dosen Pembimbing :

AFNY VARITHA, M.Pd

JURUSAN TADRIS KIMIA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN ) BATUSANGKAR

2020

1
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang melimpahkan
rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyusun makalah ini. Shalawat serta
salam kepada Nabi Muhammad SAW selaku penutup segala Nabi dan Rasul yang diutus
dengan sebaik-baik agama. Sebagai rahmat untuk seluruh manusia, sebagai personifikasi
yang utuh dari ajaran Islam dan sebagai tumpuan harapan pemberi cahaya syari’at di
akhirat kelak.
Penulisan makalah ini adalah untuk melengkapi tugas untuk mata kuliah Proses
Industri Kimia pada Jurusan Tadris Kimia Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Batusangkar. Makalah ini dapat tersusun secara masksimal dengan bantuan, motivasi
dari berbagai pihak sehingga dapat memeprlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang sudah ikut
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari seutuhnya bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna baik dari segi sususnan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu, kami terbuka untuk menerima saran dan kritik yang berifat membangun dari
pembaca sehingga kami bisa memperbaiki makalah ilmiah menjadi makalah yang baik
dan benar.

Batusangkar, Oktober 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................5
C. Tujuan.............................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................6
A. Sifat Kimia Dan Fisika Bahan Baku Dan Produk...........................................................6
B. Tinjauan Termodinamika dan Kinetika Pembuatan Etanol............................................8
C. Kegunaan Etanol.............................................................................................................8
D. Macam-Macam Proses Pembuatan Etanol......................................................................9
E. Langkah Proses Pembuatan Etanol Dari Bengkoang......................................................9
F. Aspek Ekonomi.............................................................................................................11
BAB III PENEUTUP.............................................................................................................11
A. Kesimpulan...................................................................................................................11
B. Saran..............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................12
LAMPIRAN

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ethanol dihasilkan dari tumbuh-tumbuhan dengan kandungan hidrokarbon tinggi


ethanol (disebut juga etil-alkohol atau alkohol saja), adalah alkohol yang paling sering
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Karena sifatnya yang tidak beracun bahan ini
banyak dipakai sebagai pelarut dalam dunia farmasi dan industri makanan dan
minuman. Etanol tidak berwarna dan tidak berasa tapi memilki bau yang khas. Bahan
ini dapat memabukkan jika diminum bila dalam minuman beralkohol atau arak, selain
digunakan di dalam arak, etanol juga digunakan sebagai bahan api menggantikan
gasolin , Etanol sering ditulis dengan rumus EtOH.

Rumus molekul etanol adalah C2H5OH atau rumus empiris CH6O. Etanol
merupakan senyawa yang sering digunakan dalam industri kimia antara lain sebagai
pelarut (40%), untuk membuat asetaldehid (36%), eter, glikol eter, etil asetat dan
kloral (9%). Kebutuhan akan etanol semakin bertambah seiring dengan menipisnya
persediaan bahan bakar minyak bumi.

Negara yang secara luas telah menggunakan etanol sebagai bahan bakar adalah
Brasil. Negara tersebut memproduksi etanol dari tetes tebu dengan proses fermentasi.
Beberapa komoditas pertanian yang mengandung karbohidrat seperti gula sederhana,
pati dan selulosa (seperti rumput, kayu pohon, jerami) merupakan sumber energi
penting untuk fermentasi etanol. Sumber karbohidrat tersebut dapat diperoleh dari
kultivasi tanaman sumber energi, tanaman potensial yang tumbuh secara alami,
maupun limbah hasil pertanian.

4
Untuk fermentasi etanol perlu dipertimbangkan terlebih dahulu bahan-bahan yang
akan dipilih. Bahan yang mengandung gula memerlukan teknologi sederhana, bahan
berpati juga melalui penerapan teknologi sederhana yang telah dikembangkan,
sedangkan untuk bahan berselulosa memerlukan proses biokonversi yang lebih
kompleks. Komoditas hasil pertanian mengandung bahan berpati yang lazim dipakai
untuk fermentasi etanol misalnya serelia dan umbi-umbian. Golongan umbi-umbian
seperti ubi kayu, ubi jalar dan kentang telah banyak diteliti sebagai bahan pembuatan
etanol. (Fessenden, 1986)

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu:

1. Apa sifat fisik dan kimia dari bahan baku dan produk
2. Bagaimana tinjauan termodinamika dan kinetika pembuatan etanol?
3. Apa saja kegunaan dari etanol?
4. Bagaimana proses dari pembuatan etanol?
5. Bagaimanakah langkah proses pembuatan etanol
6. Apa aspek ekonomi dari etanol ini?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sifat fisik dan kimia dari bahan baku dan produk
2. Untuk mengetahui tinjauan termodinamika dan kinetika pembuatan etanol
3. Untuk mengetahui kegunaan etanol
4. Untuk mengetahui proses pembuatan etanol
5. Untuk mengetahui langkah proses pembuatan etanol
6. Untuk mengetahui aspek ekonomi etanol

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sifat Kimia Dan Fisika Bahan Baku Dan Produk


1. Sifat fisika dan kimia bengkoang
a. Sifat kimia bengkoang
Tanaman ini membentuk umbi akar (cormus) berbentuk bulat atau
membulat seperti gasing dengan berat dapat mencapai 5 kg. Kulit umbinya
tipis berwarna kuning pucat dan bagian dalamnya berwarna putih dengan
cairan segar agak manis. Umbinya mengandung gula dan pati serta fosfor dan
kalsium. Umbinya juga memiliki efek pendingin karena mengandung kadar air
86-90 %. Rasa manis pada umbi bengkoang berasal dari suatu oligosakarida
yang disebut inulin, yang tidak bisa dicerna tubuh manusia. Sifat ini berguna
bagi penderita diabetes atau orang yang berdiet rendah kalori.
Berdasarkan bentuk umbinya, ada dua macam yaitu bulat pipih dan bulat
panjang. Umbi yang berbentuk bulat pipih lebih baik dari pada yang berbentuk
bulat panjang. Kelebihan umbi yang bentuknya bulat pipih antara lain :
kulitnya tipis, mudah dikupas, berwarna putih, berair banyak, serat sedikit,
mudah dipecah dan rasanya manis. Sedang umbi yang berbentuk bulat panjang
kulitnya lebih tebal, sulit dikupas, berwarna sedikit kekuningan, berkadar air
rendah, berserat, sulit dipecah dan rasanya tawar. (Risa , 2009)
b. Sifat kimia bengkoang
Bengkuang merupakan buah yang kaya akan berbagai zat gizi yang
sangat penting untuk kesehatan terutama vitamin dan mineral. Vitamin yang
terkandung dalam bengkuang sangat tinggi adalah vitamin C. Sedangkan
mineral yang terkandung dalam bengkuang adalah fosfor, zat besi, kalsium,
dan lain-lain. Tumbuhan yang berasal dari Amerika tropis ini termasuk dalam
suku Umbinya mengandung gula dan pati serta fosfor dan kalsium. Umbi ini
juga memiliki efek pendingin karena mengandung kadar air 86-90%. (Risa ,
2009)

6
Tabel komposisi bengkuang per 100gr

NO Kandungan Jumlah
1 Energi 55 kkal
2 Protein 1, gr
3 Lemak 0,2 gr
4 Karbohidrat 12,8 gr
5 Kalsium 15 mg
6 Fosfor 18 mg
7 Vitamin A 0 SI
8 Vitamin B1 0,04 mg
9 Vitamin C 20 mg
10 Besi 0,6 mg
2. Sifat fisika dan kimia etanol
a. Sifat fisik etanol
Etanol adalah cairan tidak berwarna yang mudah menguap dan sedikit
berbau. Etanol terbakar dengan api biru tanpa asap yang tidak selalu terlihat
dalam cahaya normal. Sifat fisik etanol berasal dari kelompok hidroksil.
Gugus hidroksil etanol dapat ikut dalam ikatan hidrogen. Etanol adalah
alcohol yang digunakan dalam minuman seperti bir, anggur, dan berbagai jenis
minuman keras lainnya. Etanol dihasilkan dari proses fermentasi (peragian)
karbohidrat (glukosa) dengan bantuan enzim zimase dari ragi (yeast).
b. Sifat fisik etanol
Etanol adalah alkohol biasa dan merupakan alcohol terpenting. Pada
suhu kamar etanol berupa zat cair bening, mudah menguap, dan berbau khas.
Dalam kehidupan sehari – hari, alcohol dapat kita temukan dalam spiritus,
dalam alcohol rumah tangga (alcohol 70% yang digunakan sebagai pembersih
luka), dalam minuman beralkohol atau dalam air tape, dan lain – lain

Tabel sifat fisik dan kiimia etanol

N
Properti Nilai
O
1 Berat molekul, gr/mol 46,1
2 Titik beku, oC -114,1
3 Titik didih normal, oC 78,32
4 Densitas, g/mol 0,7983
5 Viskositas pada 20oC, mPa.s (Cp) 1,17
6 Panas penguapan normal, J/gr 839,31
7 Panas pembakaran pada 25oC, J/gr 29676,6

7
8 Panas jenis pada 25oC, J (gr. oC) 2,42
9 Nilai oktan 106 – 111
10 Wujud pada suhu kamar Cair
11 Dicampur dengan Natrium Bereaksi
12 kelarutan dalam air Larut sempurna
13 Dapat terbakar Ya

B. Tinjauan Termodinamika dan Kinetika Pembuatan Etanol


1. Tinjuan termodinamika
Dalam pembuatan etilen tinjauan termodinamika diperlukan untuk mengetahui
apakah reaksi dapat berlangsung, merupakan reaksi kesetimbangan atau reaksi
searah, eksotermis atau endotermis. Hal seperti ini sangat penting untuk diketahui
dalam proses perancangan reaktor. Untuk reaksi :

4C2H6 2CH4 + C2H4 + C4H10 + H2


Etana Metana Etilen Butana Hidrogen

2. Tinjauan kinetika

-rC2H6 = (k1+2k1 )(C2H6 )+k3 (2k1/k5)1⁄2[C2H6 ]1⁄2 (Kirk,1950)

C. KEGUNAAN ETANOL
1. Sebagai bahan baku pembuatan senyawa lain seperti asam asetat
2. Perawatan kimia (kosmetik, farmasi, dan lain – lain )
3. Sebagai pelarut organic
4. Sebagai konsumsi minuman beralkohol
5. Penggunaan pelarut campuran minuman (intoxicant)
6. Sintesa bahan kimia lain
7. Antiseptik topical etanol boleh digunakan sebagai pembasmi kuman (70% hingga
85% etanol).

8
8. Penggunaan etanol terbesar adalah sebagai bahan bakar kendaraan bermotor,
bahan bakar roket, pesawat, pembangkit listrik, dan lain-lain. Bahan bakar etanol
tidak menimbulkan asap sehingga dapat digunakan untuk membuat tungku
penghangat di dalam ruangan. Etanol juga menghasilkan sedikit karbon dioksida
dan menggunakan sedikit oksigen.
9. Etanol telah digunakan secara luas sebagai pelarut zat aroma, perasa, pewarna,
dan obat-obatan. Dalam kimia, etanol menjadi pelarut dan bahan baku untuk
melakukan sintesis.
10. Etanol juga digunakan sebagai antiseptik dan sabun cuci tangan antibakteri karena
dapat membunuh organisme mikro dengan cara memisahkan lemak dan
proteinnya. Antiseptik ini efektif untuk membunuh sebagian besar bakteri, jamur,
dan beberapa jenis virus. Namun tidak efektif untuk memusnahkan spora bakteri.
(Poedjiadi, 1994)

D. Macam-Macam Proses Pembuatan Etanol


1. Proses dehidrasi etanol
Proses ini telah ditemukan pada abad XVII ketika pertama kali diketahui
bahwa etilen bisa dibuat dari etanol yang dipanaskan bersama alumina dan silika.
Pada saat sekarang katalis alumina dan asam phospat adalah yang paling sesuai
untuk digunakan dalam industri. Produk dari dehidrasi etanol adalah etilen sebagai
produk utama dan eter sebagai pruduk lanjutan
2. Proses perengkahan dengan panas (Thermal cracking)
Reaksi perengkahan merupakan reaksi pemecahan rantai karbon pada suhu
yang cukup tinggi. Reaksi dilakukan dalam reaktor pipa atau langsung di dalam
suatu furnace. Reaksi perengkahan terjadi pada suhu di atas 637 0C tanpa katalis
dan tekanan atmosferis. Setelah keluar dari reaktor, produk didinginkan secara
mendadak dan kemudian dimurnikan untuk mendapatkan produk dengan
kemurnian yang diinginkan. Pada proses ini pengaturan kondisi operasi, terutama
pengaturan pemberian panas, sangat diperhatikan dimaksudkan agar pembentukan
produk yang diinginkan dapat maksimal. Suhu produk keluar sekitar 850 0C
didinginkan mendadak pada alat penukar panas hingga suhu di bawah suhu 640
0
C. Untuk proses pemurnian produk dilakukan pada suhu rendah. (Poedjiadi,
1994)

9
E. Langkah Proses Pembuatan Etanol Dari Bengkoang
1. Pembuatan jus bengkuang
a. Bengkuang dipisahkan dari kulitnya lalu dibersihkan.
b. Bengkuang dijus dan diambil sari bengkuangnya
2. Hidrolisa pati
a. Sebanyak 300 ml sari bengkuang dicampur dengan 100 ml larutan HCl 3%.
b. Campuran tersebut kemudian dihidrolisa di dalam autoklaf selama 1 jam

dengan suhu 90oC. Setelah 1 jam pati yang ada relative telah terhidrolisa
dengan sempurna.
c. Larutan yang diperoleh didinginkan dan ditambahkan aquadest hingga 300
ml.
3. Fermentasi
a. 300 ml larutan kemudian ditambahkan gula sebanyak 30 gram (10 % volume).
Kadar optimum gula 10 – 18% volume akhir.
b. Sari bengkuang yang telah ditambah gula diaduk sampai homogen.
c. Alat – alat yang digunakan pada proses fermentasi disterilisasi dalam autoklaf

pada suhu 121oC selama 15 menit agar tidak ada mikroba lain karena
kesterilan akan mempengaruhi fermentasi.
d. Setelah keluar dari autoklaf, alat – alat tersebut didinginkan.
e. Untuk tiap Erlenmeyer dari 300 ml larutan ditambahkan masing – masing 2
gr, 4 gr, dan 6 gr (sesuai dengan variasi dosisnya) kemudian diaduk sampai
homogen.
f. Tutup rapat Erlenmeyer yang berisi media fermentasi dengan gabus yang
dihubungkan dengan selang dan ujung selang dimasukkan ke dalam air agar
tidak terja dikontak langsung dengan udara.
g. Larutan kemudian difermentasi selama 3 hari, 5 hari, dan 7 hari
4. Evaporasi
a. Siapkan 1 set peralatan evaporasi.
b. Masukkan campuran alcohol-air ke dalam labu, kemudian pasang labu
tersebut pada alat evaporasi yang telah disediakan.

c. Atur temperaturnya 78oC, dan waktu evaporasi yang dilakukan selama 5


menit sehingga alcohol yang didapat akan menghasilkan kadar alcohol yang
bervariasi.

10
d. . Simpan hasil yang didapat dalam botol yang ditutup rapat.
e. Untuk mengetahui kadar alcohol, masukkan alcoholmeter ke dalam larutan
yang didapat. Kemudian amati berapa persen yang terbaca dalam
alkoholmeter. (Fessenden, 1986)

F. Aspek Ekonomi
Dalam pembuatan etanol ini sangat menguntungkan bagi masyarakat, terutama bagi
pembudidaya tanaman bengkoang, yaitu:

1. Meningkatkan produktivitas tanaman bengkoang


2. Dapat memotivasi masyarakat lainnya untuk membuka usaha pertanian
bengkoang
3. Terbukanya lowongan kerja bagi masyarakat sekitar
4. Bisa membantu ekonomi warga dan daerah

11
BAB III

PENEUTUP

A. Kesimpulan
Etanol adalah cairan tidak berwarna yang mudah menguap dan sedikit berbau.
Etanol terbakar dengan api biru tanpa asap yang tidak selalu terlihat dalam cahaya
normal. Sifat fisik etanol berasal dari kelompok hidroksil. Gugus hidroksil etanol
dapat ikut dalam ikatan hidrogen. Etanol adalah alcohol yang digunakan dalam
minuman seperti bir, anggur, dan berbagai jenis minuman keras lainnya. Etanol
dihasilkan dari proses fermentasi (peragian) karbohidrat (glukosa) dengan bantuan
enzim zimase dari ragi (yeast).
Penggunaan etanol terbesar adalah sebagai bahan bakar kendaraan bermotor,
bahan bakar roket, pesawat, pembangkit listrik, dan lain-lain. Bahan bakar etanol
tidak menimbulkan asap sehingga dapat digunakan untuk membuat tungku
penghangat di dalam ruangan. Etanol juga menghasilkan sedikit karbon dioksida dan
menggunakan sedikit oksigen.Etanol telah digunakan secara luas sebagai pelarut zat
aroma, perasa, pewarna, dan obat-obatan. Dalam kimia, etanol menjadi pelarut dan
bahan baku untuk melakukan sintesis.

B. Saran
Dalam pembuatan maklah ini perlu adanya tindakan lanjut dari pembaca untuk
lebih mengembangkan pembuatan etanol ini. Karena dalam makalah ini tidak
melakukan uji coba dalam pembuatan etanol.

12
DAFTAR PUSTAKA

Fessenden R dan Joan Fessenden, 1986. Kimia Organik Jilid 1. Edisi 2. Jakarta : Erlangga.
Kirk, R.E., and Othmer, V.R., 1950, Encyclopedia of Chemical Technology, 4th ed, John
Wiley & Sons Inc., New York
Poedjiadi, Anna. 1994 . Dasar – Dasar Biokimia. Jakarta : Universitas Indonesia
Risa . 2009. Aneka Tanaman Semusim. Lembang : BBPP

13
LAMPIRAN

105-316-1-PB.pdf

14
15
16
17

Anda mungkin juga menyukai