Disusun Oleh:
Kelompok 1, Kelas XII MIPA 2
Aisyah Flinia D. P. Z. A. (01)
Angelica Immanuela N. (03)
Meisessa Nur Ainisia (21)
Rafi Ihya Azzaky (24)
Rio Yudi Prasetya (27)
Salvia Shiva Yoanda (30)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan judul
"Makalah Kimia Unsur-Unsur Kimia Golongan Utama" tepat pada waktunya.
Adapun tujuan kami membuat laporan ini adalah untuk memenuhi tugas mata
pelajaran kimia. Selain itu, makalah ini dapat menambah ilmu dan memperluas wawasan
terkait unsur kimia golongan utama bagi seluruh pembaca maupun bagi penulis sendiri.
Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu Tintin Dwi
Sumarni, S.Pd., M.Pd., selaku guru mata pelajaran kimia yang telah membimbing kami
dalam penulisan makalah ini. Tidak lupa, kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu dalam kelancaran penulisan makalah kali ini sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas yang telah diberikan.
Dengan adanya makalah ini, kami berharap agar pembaca dapat memahami berbagai
hal terkait unsur kimia golongan utama, sehingga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
orang. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dapat diberikan kepada kami agar
dapat membantu kesempurnaan laporan ini.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL..................................................................................................................i
DAFTAR ANGGOTA
KELOMPOK.....................................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iv
BAB I
PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar
Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan
Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN...........................................................................................................3
A. Sifat-sifat Umum Unsur Golongan
alkali............................................................................3
B. Kecenderungan Unsur Golongan
alkali...............................................................................3
C. Kelimpahan Unsur Golongan
alkali....................................................................................3
D. Kelimpahan Unsur Golongan
alkali....................................................................................4
E. Senyawa
Hidrida.............................................................................................................5
F. Manfaat Unsur dan Senyawaannya Golongan
alkali...........................................................5
G. Reaksi-Reaksi Unsur golongan
alkali..................................................................................7
BAB III
PENUTUP...................................................................................................................9
A. Kesimpulan.....................................................................................................................8
iii
B. Saran...............................................................................................................................8
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Unsur di definisikan sebagai suatu zat yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi
zat lain. Unsur berdasarkan sifatnya, dibedakan atas tiga macam, yaitu unsur logam,
nonlogam dan semi logam (metaloid). Dalam sistem periodik, unsur digolongkan
kedalam 18 golongan, penggolongan ini didasarkan atas kulit elektron yang dimiliki
setiap unsur.
Unsur logam terdiri atas beberapa golongan diantaranya golongan alkali, alkali
tanah, golongan 12, golongan 13, golongan 14 dan golongan 15. Unsur golongan
utama merupakan kelompok unsur-unsur di golongan alkali pada tabel periodik yang
terdiri atas Litium (Li), Natrium (Na), Kalium (K), Rubidium (Rb), Cesium (Cs) dan
Fransium (Fr). Disebut sebagai unsur golongan alkali karena oksida-oksida pada
golongan tersebut mudah bereaksi dengan air sehingga menghasilkan larutan yang
bersifat basa kuat.
Unsur golongan alkali hanya memiliki 1 elektron pada kulit terluarnya atau
sering disebut dengan valensi 1. Unsur golongan alkali juga memiliki kemampuan
melepaskan elektron pada kulit terluarnya (bersifat elektropositif) sehingga
membentuk ion yang bermuatan +1 atau dapat juga bertindak sebagai kation.
Unsur golongan alkali yang terdiri atas Hidrogen (H), Litium (Li), Natrium
(Na), Kalium (K), Rubidium (Rb), Cesium (Cs) dan Fransium (Fr) ini memiliki
berbagai sifat umum maupun sifat khusus di setiap unsur-unsurnya. Bukan hanya dari
segi sifat, unsur golongan alkali juga memiliki berbagai kecenderungan serta berbagai
reaksi yang dapat terjadi. Adanya berbagai sifat, kecenderungan, serta reaksi yang
terdapat dalam unsur golongan alkali dapat menjadi acuan kita dalam memahami
unsur-unsur alkali, hal inilah yang melatarbelakangi penyusunan makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sifat-sifat umum unsur golongan alkali?
2. Bagaimana kecenderungan unsur golongan alkali?
3. Bagaimana kelimpahan unsur golongan alkali?
4. Bagaimana reaksi pembuatan unsur golongan alkali?
5. Apa saja jenis-jenis senyawa hidrida?
1
6. Apa manfaat unsur dan senyawaan golongan alkali?
7. Apa saja reaksi-reaksi yang terjadi pada unsur golongan alkali?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sifat-sifat umum unsur golongan alkali
2. Untuk mengetahui kecenderungan unsur golongan alkali
3. Untuk mengetahui kelimpahan unsur golongan alkali
4. Untuk mengetahui reaksi pembuatan unsur golongan alkali
5. Untuk mengetahui jenis-jenis senyawa hidrida
6. Untuk mengetahui manfaat unsur dan senyawaan golongan alkali
7. Untuk mengetahui saja reaksi-reaksi yang terjadi pada unsur golongan alkali
2
BAB II
PEMBAHASAN
Selain sifat kimia, unsur golongan alkali juga memiliki karakteristik berupa sifat
fisiknya, yaitu:
H Li Na K Rb Cs Fr
Nomor atom 1 3 11 19 37 35 87
Konfigurasi elektron 1S1 2s1 3s1 4s1 5s1 6s1
Massa atom relatif (Ar) 1,00 6,941 22,9898 39,102 85,4678 132,9055
Titik leleh (K) 13,86 454 371 336 312 302 300
Kerapatan (g/cm3) 0,07 0,53 0,97 0,86 1,59 1,90
Entalpi peleburan 3,01 2,59 2,30 2,18 2,09
(kJ/mol)
Titik didih (K) 20,13 1604 1163 1040 975 960 950
Entalpi penguapan 0,458 133 90 77,5 69,1 65,9
(kJ/mol) 1
Energi Ionisasi pertama 1312, 519 498 418 401 376 380
(kJ/mol) 0
Keelektronegatifan 2,2 1,0 0,9 0,8 0,8 0,7 0,7
Jari-jari kovalen/pm 134 154 196 211 225
Jarijari ion/pm (M+) 1,46 60 95 133 148 169 1194
Potensial elektroda -3,20 -2,71 -2,93 -2,93 -2,92
stabdard (V)
Entalpi hidrasi M+ -519 -407 -322 -301 -276
(kJ/mol)
Daya hantar molar 38,7 60,1 73,5 77,8 77,3
(ohm-1cm2mol-1)
Jumlah isotop dialam 2 1 3 2 1
5
alkali yang membentuk ikatan logam sehingga elektron valensinya bergerak dan
dapat menghantarkan listrik maupun panas.
5. Energi ionisasi
Jari-jari atom pada unsur golongan alkali dari atas ke bawah dalam sistem
periodik akan semakin besar sesuai dengan pertambahan jumlah kulitnya.
Semakin banyak jumlah kulitnya, maka semakin besar jari-jari atomnya. Semakin
besar jari-jari atom aka daya tarik antara proton dan elektron terluarnya semakin
kecil, sehingga energi ionisasinya pun menjadi kecil.
7
D. Reaksi Pembuatan Unsur Golongan alkali
1. Hidrogen
Merupakan unsur yang melimpah di bumi dalam bentuk gas diatomik H ₂. Akan
tetapi, gas hidrogen sulit ditemukan di atmosfer bumi karena beratnya yang ringan
dan menyebabkan gas hidrogen terlepas dari gravitasi bumi. Pada umumnya,
hidrogen ditemukan dalam keadaan bersenyawa dengan unsur lain seperti
hidrokarbon dan air. Oleh karena itu, untuk memperoleh gas hidrogen harus
melakukan pemisahan hidrogen dari senyawanya. Terdapat beberapa metode
dalam pembuatan gas hidrogen. Namun, pada dasarnya prinsip dari metode
tersebut sama, yaitu memisahkan hidrogen dari unsur lain dalam senyawanya.
a) Elektrolisis Air (H₂O)
Elektrolisis memanfaatkan arus listrik untuk menguraikan air (H ₂O) menjadi H ₂
(g) dan O₂ (g).
Energi listrik yang digunakan berasal dari arus listrik yang searah (DC).
Molekul air akab tereduksi pada katoda atau anoda dengan reaksi masing-masing
sebagai berikut:
Katoda : 2H₂O (l ) + 2e → 2O (aq) + 2H ₂
(g)
Anoda : 2H₂O (l ) → 4 (aq) + O₂ (g) + 4
Reaksi keseluruhan : 2H₂O (l ) → 2H₂ (g) + O₂ (g)
b) Pembuatan Hidrogen dari Reaksi Logam dan Asam Kuat Encer.
Hidrogen dalam jumlah kecil dapat dibuat dengan mereaksikan logam dan asam
kuat encer.
Zn (s) + 2HCl (aq) → ZnCl₂ (aq) + H₂ (g)
c) Metode Gas Air
Bila kukus-hidrokarbon dilewatkan diatas arang panas maka akan terbentuk
karbon monoksida dan hidrogen.
C + H₂O → CO + H₂
Campuran monoksida dan hidrogen ini disebut gas air. Jika ingin hidrogen murni,
campuran itu diolah dengan kukus dengan bantuan katalis untuk mengoksidassi
karbon monoksida menjadi karbon dioksida :
CO + H₂+ H₂O → CO₂ + 4H₂
Karbon dioksida mudah dipisahkan dengan melewatkan campuran kedua gas itu
dalam air dibawah tekanan. Karbon dioksida akan larut sedangkan hidrogen tidak.
8
2. Litium
Litium tidak ditemukan sebagai unsur tersendiri di alam, litium selalu
terkombinasi dalam unit-unit kecil pada batu-batuan berapi dan sumber-sumber
mata air. Mineral-mineral yang mengandung litium misalnya, lepidolite dan
spodumeme. Logam ini diproduksi secara elektrolisis dari fusi klorida. Secara
fisik, litium tampak keperak-perakan, mirip natrium (Na) dan kalium (K) atau
anggota seri unsur golongan alkali. Litium juga bereaksi dengan air. Litium
memberikan nuansa warna pelangi yang indah jika terkena lidah api, namun
ketika logam ini terbakar lidah apinya akan berubah menjadi putih.
3. Natrium
Natrium diisolasi dengan cara elektrolisis. Di bumi terdapat sumber yang bisa
dipakai untuk pembuatan natrium. Sumber yang paling murah adalah NaCl yang
dapat diperoleh dari air laut dengan cara penguapan. NaCl memiliki titik leleh
lebih dari 800 C oleh sebab itu pembuatan natrium hanya dengan NaCl saja akan
membutuhkan energi yang cukup besar. Untuk menghemat energi maka NaCl
dapat dicampur dengan CaCl₂ dengan perbandingan masing-masing 40% dan
60% sehingga titik lelehnya turun menjadi 580 C.
Adapun reaksi yang terjadi:
Katoda : Na+ + e- → Na
Anoda : Cl- → Cl₂ + e-
Proses elektrolisis dilakukan dengan cara mencairkannya dalam metode “Down
Cell”. Logam kalsium diikuti dalam pembentukannya tetapi padatan ini akan
dikembalikan lagi ke tempat pelelehan.
4. Kalium
Atom kalium dibuat di saat-saat peristiwa ledakan supernova dari ‘bintang
raksasa’. Kalium terbuat dari pembakaran oksigen pada kulit bintang ketika
meledak. Reaksi pembakaran ini disebut reaksi fusi nuklir.
Kalium tidak ditemukan dalam bentuk unsur bebas, melainkan dalam bentuk
senyawa karena terlalu reaktif. Kalium diperoleh secara komersial dengan
elektrolisis dari kalium hidroksida atau kalium klorida. Pembuatan logam kalium
(K) :
a. Elektrolisis lelehan KOH
b. Elektrolisis lelehan KCN
c. Reduksi garam kloridanya
9
d. Reduksi KCl dengan Natrium
Kalium tidak dibuat dengan metode yang sama seperti natrium karena logam
kalium awalnya dibentuk melalui elektrolisis larutan KCl yang terlarut dalam
garam yang dilelehkan. Kalium dibuat melalui reaksi logam natrium dengan KCl
cair pada 850°C berdasarkan reaksi:
Na + KCl → K + NaCl
5. Rubidium
Untuk memperoleh Rb dapat dilakukan dengan cara mereduksi garam kloridanya.
Dalam temperatur tinggi, sehingga Rb yang dihasilkan dalam keadaan uap.
Ca (s) + 2RbCl (s) → CaCl₂ (s) + 2Rb (g)
6. Cesium
Unsur ini dapat diisolasi dengan cara elektrolisis fusi sianida. Cesium murni yang
bebas gas dapat dipersiapkan dengan cara dekomposisi panas cesium azida.
7. Fransium
Fransium dapat diperoleh dalam mineral-mineral uranium. Fransium juga dapat di
peroleh dalam kerak bumi, namun kandungannya mungkin tidak lebih dari 1 ons.
E. Senyawa Hidrida
Senyawa hidrogen disebut sebagai hidrida. Hidrida dapat dibentuk dengan hampir
semua golongan unsur, juga jumlah dan kombinasi dari senyawa bervariasi. Hidrida
biner diklasifikasikan sesuai dengan posisi unsurnya dalam tabel periodik, dan
karakter ikatannya. Hidrida alkali dan alkali tanah di blok s adalah senyawa ionik
yang analog dengan halida dan disebut dengan hidrida salin. Beberapa unsur transisi
blok d dan f membentuk hidrida logam yang menunjukkan sifat logam. Logam-logam
transisi yang tidak membentuk hidrida biner membentuk hidrida molekula kompleks
yang dikoordinasikan oleh ligan penstabil, seperti karbonil (CO), fosfin tersier (PR 3),
atau siklopentadienil (C5H5). Contoh khas hidrida yaitu sebagai berikut:
1. Hidrida salin
Hidrogen mempunyai 1 elekron dan cenderung menerima 1 elektron dari atom
lain. Akibatnya, hidrogen dapat bereaksi dengan logam yang reaktif, yaitu
(Li,Na,K,Mg,dan Ca) membentuk senyawa hidrida ionik, contohnya:
- Litium hidrida, LiH, senyawa kristalin tak bewarna (titik leleh (melting point,
mp) 680oC). Li+ danH- membentuk kristal berstruktur garam dapur. Pelepasan
kuantitatif gas hidrogen di anoda saat dilakukan elektrolisis garam leburnya
10
menyarankan keberadaan H-.Air bereaksi dengan hebat dengan litium hidrida
membebaskan gas hidrogen.Karena senyawa ini agak melarut dalam eter,
hidrida ini digunakan sebagai pereduksi di kimia organik.
- Kalsium hidrida, CaH2, adalah padatan kristalin tak bewarna (mp 816 oC),
dan bereaksi dengan hebat dengan air membebaskan gas hidrogen. Hidrida ini
digunakan sebagai pembentuk gas hidrogen, atau bahan dehidrator untuk
pelarut organik serta digunakan juga sebagai reduktor. Litium
tetrahidridoaluminat, LiAlH4, adalah padatan kristalin tak bewarna
(terdekomposisi di atas 125oC) biasanya disebut litium aluminium. Hidrida ini
digunakan sebagai reduktor dan bahan untuk hidrogenasi,serta untuk
pengering pelarut organik. Natrium tetrahidrobora(,NaBH4),adalah senyawa
padatan kristalin bewarna putih (terdekomposisi pada 400 oC) biasanya
disebut natrium borohidrida. Padatan ini larut dalam air dan terdekomposisi
pada suhu tinggi dengan melepaskan gas hidrogen. Padatan ini digunakan
sebagai bahan pereduksi untuk senyawa anorganik dan organik, dan untuk
mempreparasi kompleks hidrida.
2. Hidrida molecular
Semua hidrida kecuali hidrida karbon (metana) dan oksigen (air) adalah gas
beracun dengan kereaktifan sangat tinggi dan harus ditangani dengan sangat hati-
hati.
Walaupun terdapat berbagai metoda untuk menghasilkan gas-gas ini di
laboratorium, kini banyak gas ini mudah didapat di silinder. Diboran, B2H6,
adalah gas beracun dan tak bewarna (mp -164.9o C dan bp -92.6o C) dengan bau
iritatif yang khas. Hidrida ini merupakan bahan reduktor kuat senyawa anorganik
dan organik.Bahan ini juga bermanfaat sebagai bahan hidroborasi untuk
memasukkan gugus fungsi padaolefin, setelah adisi olefin dengan reaksinya
dengan reagen yang cocok.
Silan, SiH4, gas yang sangat mematikan dan tak bewarna (mp -185 oC dan bp -
111.9 oC) denganbau yang menyengat dan juga disebut dengan monosilan.
Amonia, NH3, adalah gas beracun dan tak bewarna (mp -77.7 oC dan bp -33.4
oC) dengan baumengiritasi yang khas. Walaupun gas ini digunakan dalam banyak
kasus sebagai larutan ammonia dalam air, yakni dengan dilarutkan dalam air,
amonia cair juga digunakan sebagai pelarut non-air untuk reaksi khusus. Sejak
dikembangkannya proses Harber-Bosch untuk sintesis amonia ditahun 1913,
11
amonia telah menjadi senyawa yang paling penting dalam industri kimia dan
digunakan sebagai bahan baku banyak senyawa yang mengandung nitrogen.
Amonia juga digunakan sebagai refrigeran (di lemari pendingin).
Fosfin, PH3, gas sangat beracun dan tak bewarna (mp -133 oC dan bp -87.7oC)
dengan bau yangbusuk, juga disebut dengan fosfor hidrida. Fosfin terbakar
spontan di udara.Fosfin digunakan dalam pertumbuhan epitaksi, dalam kimia
koordinasi logam transisi, dsb.
Hidrogen sulfida, H2S, gas beracun dan tak bewarna (mp -85.5 oC and bp -60.7oC)
dengan bau telur busuk.Gas ini sering ditangani dengan tidak cukup hati-hati, gas
ini sangat berbahaya dan harus ditangani dalam lingkungan yang ventilasinya
baik. Gas ini digunakan untuk analisis kimia dengan cara pengendapan ion logam,
pembuatan senyawa yang mengandung belerang, dsb.
Hidrogen fluorida, HF, adalah gas tak bewarna, berasap, bertitik didih rendah (mp
-83oC danbp 19.5oC), dengan bau yang mengiritasi.Gas ini biasa digunakan untuk
mempreparasi senyawa anorganik dan organik yang mengandung fluor.Karena
permitivitasnya yang tinggi, senyawa ini dapat digunakan sebagai pelarut non-air
yang khusus.Larutan dalam air gas ini disebut asam fluorat dan disimpan dalam
wadah polietilen karena asam ini menyerang gelas.
3. Hidrida logam
Hidrida MHx yang menunjukkan sifat logam biasanya bertipe intertisi dan non
stoikiometri hydrogen ini menempati sebagian lubang dalam kisi logam.
Biasanya x bukan bilangan bulat dalam senyawa ini. Hidrida jenis ini yang
dikenal meliputi hidrida dari Golongan 3 (Sc, Y), Golongan 4 (Ti, Zr, Hf),
Golongan 5 (V, Nb, Ta), Cr, Ni, Pd, dan Cu, tetapi hidrida logam lain di Golongan
6 sampai 11 tidak dikenal. Paladium Pd bereaksi dengan gas hidrogen pada suhu
kamar, dan membentuk hidrida yang mempunyai komposisi PdHx (x < 1).Banyak
hidrida logam yang menunjukkan sifat hantaran logam.LaNi5 adalah senyawa
paduan antara lantanum dan nikel, yang dapat menampung sampai 6 atom
hidrogen atoms per sel satuan dan berubah menjadi LaNi5H6. Paduan ini menjadi
salah satu kandidat untuk digunakan sebagai bahan penyimpan hidrogen untuk
pengembangan mobil berbahan hidrogen.
4. Kompleks hidrida
Senyawa kompleks yang berkoordinasi dengan ligan hidrida disebut kompleks
hidrida. Logam transisi Golongan 6 sampai 10 yang tidak membentuk hidrida
12
biner menghasilkan banyak kompleks hidrida dengan ligan tambahan seperti
karbonil dan fosfin tersier. Riset dalam katalisis hidrokarbon homogen dengan
peran penting dimainkan oleh hidrida atau hidrogen terus berkembang.
13
b. Senyawa KO2 digunakan sebagai bahan cadangan oksigen dalam tambang
(bawah tanah), kapal selam, dan digunakan untuk memulihkan seseorang yang
keracunan gas
5. Rubidium
a. Dibutuhkan untuk kelangsungan hidup beberapa mahluk hidup (misalnya oleh
tumbuhan).
b. Digunakan sebagai katalis pada beberapa reaksi kimia.
c. Digunakan sebagai sel fotolistrik.
6. Cesium
a. Digunakan untuk menghilangkan sisa oksigen dalam tabung hampa.
b. Isotop radioaktif cesium-137 yang dihasilkan dari reaksi fisi nuklir digunakan
dalam bidang kedokteran dan penelitian.
c. Fluorida Cesium atau aluminium fluorida cesium digunakan dalam fluks
diformulasikan untuk mematri paduan aluminium yang mengandung
magnesium.
7. Fransium
Untuk Fransium (Fr), karena umurnya pendek, maka penggunaan Fr terbatas dan
tidak secara komersial. Fr telah digunakan dalam penelitian biologi untuk
mempelajari organ tubuh tikus.
14
membentuk Li3N. Sebab, ukuran kedua atom yang tidak berbeda jauh dan struktur
yang dihasilkan pun sangat kompak dengan energi kisi yang besar.
Produk yang diperoleh dari reaksi antara Unsur golongan alkali dengan oksigen
berupa oksida logam. Berikut reaksi yang terjadi antara alkali dengan oksigen
4L + O2 2L2O (L = Unsur golongan alkali)
Pada pembakaran Unsur golongan alkali, oksida yang terbentuk bermacam-
macam tergantung pada jumlah oksigen yang tersedia. Bila jumlah oksigen
berlebih, natrium membentuk peroksida, sedangkan kalium, rubidium dan sesium
selain peroksida dapat pula membentuk membentuk superoksida.
Persamaan reaksinya
Na(s) + O2(g) →Na2O2(s)
L(s) + O2 (g) → LO2 (s) (L = kalium, rubidium dan sesium)
3. Reaksi dengan Hidrogen
Dengan pemanasan Unsur golongan alkali dapat bereaksi dengan hidrogen
membentuk senyawa hidrida. Yaitu senyawaan Unsur golongan alkali yang atom
hidrogen memiliki bilangan oksidasi -1.
2L(s) + H2(g) → 2LH(s) (L = Unsur golongan alkali)
4. Reaksi dengan Halogen
Unsur-unsurnya merupakan suaru oksidator sedangkan Unsur golongan alkali
merupakan reduktor kuat. Oleh sebab itu reaksi yang terjadi antara Unsur
golongan alkali dengan halogen merupakan reaksi yang kuat. Produk yang
diperoleh dari reaksi ini berupa garam halida.
2L + X2 → 2LX (L = Unsur golongan alkali, X = halogen)
5. Reaksi dengan senyawa
Logam-Unsur golongan alkali dapat bereaksi dengan amoniak bila dipanaskan dan
akan terbakar dalam aliran hidrogen klorida.
2L + 2HCl→LCl + H2
2L + 2NH3→LNH2 + H2 (L = Unsur golongan alkali)
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sumber utama logam alkali adalah air laut. Air laut merupakan larutan garam-
garam alkali dan alkali tanah dengan NaCl sebagai zat terlarut utamanya. Jika air laut
diuapkan, garam-garam yang terlarut akan membentuk kristal. Selain air laut, sumber
utama logam natrium dan kalium adalah deposit mineral yang ditambang dari dalam
tanah, seperti halit (NaCl), silvit (KCl), dan karnalit (KCl.MgCl.H 2O). Unsur
golongan alkali lain diperoleh dari mineral aluminosilikat. Litium terdapat dalam
bentuk spodumen, LiAl(SiO3)2. Rubidium terdapat dalam mineral lepidolit. Cesium
diperoleh dari pollusit yang sangat jarang, CsAl(SiO 3)2.H2O. Fransium bersifat
radioaktif.
Beberapa sifat umum senyawa unsur golongan alkali yaitu persifatan yang
berkaitan dengan karakter ionik, kestabilan anion-anion besar bermuatan rendah,
hidrasi ion, dan kelarutan. Pada golongan unsur golongan alkali, dari atas ke bawah
dalam sistem periodic, elektronegativitas semakin berkurang. Unsur golongan alkali
hanya mempunyai satu elektron valensi yang terlibat dalam pembentukan logam.
Oleh karena itu, unsur golongan alkali memiliki energi kohesi yang kecil sehingga
bersifat lunak. Pada golongan Unsur golongan alkali, dari atas ke bawah dalam sistem
periodik titik didih dan titik leleh mengalami penurunan (lebih mudah meleleh dan
menguap). Unsur-unsur golongan alkali memiliki ciri khusus logam yaitu mempunyai
kilap dan merupakan penghantar listrik dan panas yang baik. Jari-jari atom pada
golongan Unsur golongan alkali dari atas ke bawah sistem periodik jari-jarinya
semakin besar sesuai dengan pertambahan jumlah kulitnya. Semakin banyak jumlah
kulitnya, maka semakin besar jari-jari atomnya.
Beberapa reaksi yang dapat berlangsung dengan unsur golongan alkali
diantaranya dapat bereaksi dengan air, udara, hidrogen, halogen dan senyawa.
16
B. Saran
Berdasarkan hasil pengkajian makalah Unsur Golongan alkali yang telah dibuat
bermaksud untuk memberikan saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca,
personel, ataupun peneliti berikutnya.
- Bagi pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan
pengetahuan terkait dengan Unsur Kimia Golongan alkali beserta dengan
sifat-sifatnya. Khususnya yang berminat untuk mengetahui lebih jauh tentang
seluk beluk sifat, manfaat, dan senyawa (melakukan penelitian) maka perlu
mengumpulkan data-data independen baik menambah variabel atau
menambah time series datanya. Sehingga akan lebih objektif dalam melakukan
penelitian.
- Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk mengkaji lebih banyak sumber
maupun referensi yang terkait dengan Unsur Kimia Golongan alkali, maupun
efektivitas proses pembelajaran agar hasil penelitianya dapat lebih baik lagi.
- Peneliti selanjutnya diharapkan lebih mempersiapkan diri dalam proses
pengumpulan dan pengolahan data, sehingga penelitian bisa dilakukan dengan
lebih baik lagi.
17