Daftar Isi........................................................................................................................................... 3
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................................................... 4
1) Latar Belakang.............................................................................................................................. 4
2) Rumusan Masalah........................................................................................................................ 4
3) Tujuan........................................................................................................................................... 4
BAB 2 PEMBAHASAN........................................................................................................................ 5
BAB 3 PENUTUP................................................................................................................................ 7
KESIMPULAN..................................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................. 7
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Sekitar Kita Dapat Ditemukan Banyak Ion-Ion Terlarut Seperti Pada Sungai,
Limbah, Air Laut, Atau Pun Dalam Bentuk Padatannya Seperti Pada Tanah Dan Pupuk.
Unsur Logam Dalam Larutannya Akan Membentuk Ion Positif Atau Kation, Sedangkan
Unsur Nonlogam Akan Membentuk Ion Negatif Atau Anion. Metode Yang Digunakan
Untuk Menentukan Keberadaan Kation Dan Anion Tersebut Dalam Bidang Kimia
Disebut Analisis Kualitatif. Banyak Pendekatan Yang Dapat Digunakan Untuk
Melakukan Analisis Kualitatif.
B. Rumusan Masalah
Kation adalah ion bermuatan positif yang terbentuk ketika sebuah atom kehilangan satu
atau lebih elektron selama reaksi kimia. Ini memiliki muatan listrik positif, karena
memiliki lebih banyak proton daripada elektron, dan akan tertarik kepada anion, yang
memiliki muatan negatif.
Untuk memahami apa artinya ini, akan sangat membantu untuk meninjau
beberapa informasi dasar tentang kimia. Memahami apa itu atom, sesuatu tentang
struktur dan sifat atom, dan kemudian apa yang terjadi selama reaksi kimia semua
memberikan latar belakang yang penting.
Segala sesuatu di bumi terdiri dari materi, yang pada gilirannya terbuat dari atom.
Atom sangat kecil dan hanya dapat diamati dengan peralatan ilmiah khusus. Semua atom
terdiri dari tiga partikel utama: proton, neutron, dan elektron. Jumlah partikel ini dalam
setiap atom adalah apa yang membuat unsur-unsur berbeda satu sama lain. Hal ini juga
menentukan sifat kimia mereka, atau bagaimana atom bertindak di bawah kondisi yang
berbeda.
B. Kation Golongan V
Pada golongan ini tidak terdapat reagensia golongan umum untuk kation-kation.
Kation-kation golongan V tidak bereaksi dengan asam klorida, hidrogen sulfida,
amonium sulfida atau dengan amonium karbonat. Hal yang dapat dilakukan untuk
mengidentifikasi ion-ion ini adalah dengan uji nyala atau reaksi khusus.
a) Magnesium, Mg
Magnesium adalah logam putih yang dapat ditempa, liat, memiliki titik lebur pada
650°C. Logam magnesium dapat terbakar dalam oksigen dengan mudah,
mengeluarkan cahaya putih dan membentuk oksida MgO dan nitrida Mg3N2.
b) Kalium, K
Kalium adalah logam berwarna putih perak, lunak, memiliki titik lebur pada
63,5°C. Kalium tidak berubah pada udara kering namun dapat teroksidasi dengan
cepat pada udara lembab. Logam kalium menguraikan air dengan dahsyat
menghasilkan hidrogen dan terbakar dengan nyala lembayung.
c) Natrium, Na
Natrium adalah logam berwarna putih perak berteskstur lunak dan memiliki titik
lebur 97,5°C. Dalam udara lembab, natrium dapat teroksidasi dengan cepat
sehingga harus disimpan dalam pelarut nafta atau silena. Logam natrium dapat
bereaksi hebat dengan air membentuk natrium oksida dan hidrogen.
Kation golongan IV, meliputi barium, stronsium, dan kalsium. Reagensia yang dipakai
untuk klasifikasi kation golongan IV adalah (NH4)2CO3, yang nantinya akan
menghasilkan endapan putih.
Kation golongan V sering disebut sebagai golongan sisa sehingga tak ada
regensia umum untuk golongan V. Kation-kation golongan V tidak bereaksi dengan HCl,
H2S, (NH4)2CO3. Reaksi-reaksi atau uji-ujinya ia dapat dipakai untuk mengidentifikasi
ion-ion ini. Adapun kation yang termasuk golongan V adalah magnesium, kalium,
natrium, dan ion amonium.
Reaksi-reaksi khusus dan uji nyala dapat dipakai untuk mengidentifikasi ion-ion
dan kation golongan ini. Mg memperlihatkan reaksi-reaksi yang serupa dengan reaksi-
reaksi dari golongan keempat. Magnesium karbonat dengan adanya garam amonium
dapat larut. Reaksi magnesium tak akan mengendap bersama kation golongan IV. Reaksi
ion amonium sangat serupa dengan reaksi-reaksi ion kalium, karena jari-jari ion dari
kedua ion ini hampir sama.
BAB 3
PENUTUP
KESIMPULAN
Dalam analisis kation golongan V ini kita dapat mengetahui bahwa kation golongan V
sering disebut sebagai golongan sisa sehingga tak ada regensia umum untuk golongan V.
Kation-kation golongan V tidak bereaksi dengan HCl, H2S, (NH4)2CO3. Reaksi-reaksi
atau uji-ujinya ia dapat dipakai untuk mengidentifikasi ion-ion ini. Adapun kation yang
termasuk golongan V adalah magnesium, kalium, natrium, dan ion ammonium
Daftar Pustaka
Svehla, G. (1985). Vogel Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Jakarta: PT Kalma
Media Pustaka.