Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH KIMIA ANALISIS 1

PRAKTIKUM IV

ANALISIS KATION

( PEMISAHAN KATION GOLONGAN I DAN II )

Penyusun :
Nama : Moh dion alfarezi

NIM : E0019073

Kelas : 1B

Kelompok : V ( LIMA )

Dosen Pembimbing : 1. OKTARIANI PRAMIASTUTI,M.Sc.,Apt


2. DESI SRI REJEKI, M.Si

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

STIKES BHAKTI MANDALA HUSADA SLAWI

SEMESTER II

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunianya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan laporan ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “ANALISIS KATION ( Identifikasi
Kation Dalam Golongan I Dan II)”

Makalah ini sebagai pengganti laporan praktikum kimia analisis.Yang berisikan


tentang informasi Analisis Kualitatif Kation atau yang lebih khususnya membahas tentang
keberadaan tertentu dalam sampel , faktor - faktor yang mempengaruhi kation, Pemisahan
kation, serta identifikasi dan contohnya.

Segala puji dan syukur tidak henti – hentinya kita panjatkan kehadirat Allah Swt yang
telah memberikan rahmat , nikmat dan anugerah-Nya sehingga Laporan Praktikum Kimia ini
dapat terselesaikan dengan baik, meski jauh dari kata sempurna.

Saya sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir .Semoga Allah SWT senantiasa meridhai
segala usaha kita.Amin.

Tegal ,26 Maret 2020

Penyusun

Moh dion alfarezi


Daftar Isi
BAB I ............................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 4
1. 1. LATARBELAKANG ............................................................................................................ 4
B TUJUAN ................................................................................................................................... 5
BAB II .............................................................................................................................................. 6
ISI ..................................................................................................................................................... 6
2.1 Tujuan analisis kualitatif .......................................................................................................... 6
2.2 Kation golongan I ....................................................................................................... 6
2.3 kenaikan Suhu ........................................................................................................................ 6
2.4 .kelarutan ................................................................................................................................. 7
2.5 kation golongan II .................................................................................................................... 7
2.6 Reaksi- Reaksi yang menghasilkan endapan ............................................................................ 7
2.7 Klasifikasi analisis kation......................................................................................................... 8
BAB III ............................................................................................................................................. 9
METODE.......................................................................................................................................... 9
A. ALAT DAN BAHAN ............................................................................................................ 9
a) Alat .................................................................................................................................... 9
b) Bahan................................................................................................................................. 9
B CARA KERJA..................................................................................................................... 10
BAB IV ........................................................................................................................................... 15
PEMBAHSAAN ............................................................................................................................. 15
KESIMPULAN ............................................................................................................................... 25
REFERENSI ....................................................................................................................................... 26
LAMPIRAN .................................................................................................................................... 27
BAB I

PENDAHULUAN

1. 1. LATARBELAKANG
Kation adalah ion-ion yang bermuatan positif.Untuk tujuan analisis kualitatif
sistematik kation-kation diklasifikasikan dalam lima golongan berdasarkan sifat-sifat
kation itu terhadap beberapa reagensia.Dengan memakai apa yang disebut regensia
golongan secara sistematik,dapat kita tetapkan ada tidaknya golongan-golongan kation
,dan dapat juga memisahkan golongan-golongan ini untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Reagensia golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum adalah
asam klorida, hidrogen sulfida, ammonium sulfida, dan ammonium karbonat.Klasifikasi
ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan reagensia- reagensia ini dengan
membentuk endapan atau tidak.Jadi boleh kita katakan ,bahwa klasifikasi kation yang
paling umum , didasarkan atas perbedaan kelarutan dari klorida,sulfida,dan karbonat dari
kation tersebut
Dalam cabang ilmu kimia analisis, salah satunya adalah analisis kualitatif
untuk senyawa – senyawa anorganik. Dalam menganalisis senyawa – senyawa tersebut
maka digunakan metode reaksi identifikasi kation dan anion, namun dalam praktikum
kali ini yang akan diidentifikasi adalah kation saja.
Reaksi identifikasi adalah suatu reaksi kimia yang dimaksudkan untuk
mengetahui keberadaan suatu zat (ion/gugus) dalam suatu sampel tetentu. Untuk itu
maka dibutuhkan pengetahuan dasar tentang sifat zat/gejala atau perubahan di timbulkan
apabila ditambahkan suatu pereaksi.

Dua langkah utama dalam analisis adalah identifikasi dan estimisi komponen-
komponen suatu senyawa. Langkah identifikasi dikenal sebagai analisis kualitatif
sedangkan langkah estimasinya adalah analisis kualitatif. Analisis kualitatif berkaitan
dengan penetapan berapa banyak suatu zat tertentu yang terkandung dalam satu sampel.
Berdasarkan hal tersebut maka percobaan dilakukan identifikasi kation dan anion ini.
Analisis kuantitatif biasanya digunakan dalam identifikasi kation dan anion dengan
melakukan uji spesifik.

Prinsip percobaanMengidentifikasi kation golongan I sampai golongan V yang


terdapat dalam suatu sampel dengan mereaksikannya dengan berbagai pereaksi tertentu yang
nantinya akan memberikan tanda spesifik yang berupa terbentuknya endapan, perubahan
warna, dan terbentuknya gas.
Didalam kation ada beberapa golongan yang memiliki ciri khas diantaranya :

1. Golongan I :
Kation golongan ini membentuk endapan dengan asam klorida encer.
Contoh : Pb, Ag, Hg.

2. Golongan II :
Kation golongan ini bereaksi dengan asam klorida, tetapi membentuk endapan dengan
hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer.
Contoh : Hg, Bi, Cu, cd, As, Sb, Sn.

3. Golongan III :
Kation golongan ini tidak bereaksi dengan asam klorida encer, ataupun dengan hidrogen
sulfida dalam suasana asam mineral encer. Namun kation ini membentuk endapan dengan
ammonium sulfida dalam suasana netral / amoniakal.
Contoh : Co, Fe, Al, Cr, Co, Mn, Zn.

4. Golongan IV :
Kation golongan ini bereaksi dengan golongan I, II, III. Kation ini membentuk endapan
dengan ammonium karbonat dengan adanya ammonium klorida, dalam suasana netral atau
sedikit asam. Ion golongan ini adalah Ba, Ca, Sr.

5. Golongan V :
Kation-kation yang umum, yang tidak bereaksi dengan regensia-regensia golongan
sebelumnya, merupakan golongan kation yang terakhir. Kation golongan ini meliputi : Mg,
K, NH4+.

B TUJUAN

1. Memahami dan untuk mengetahui tahap-tahap identifikasi kation pada suatu sampel
2. mengidentifikasi kation terhadap suatu sampel untuk menentukan golonganya dengan cara
uji pendahuluan dan uji penegasan dengan menggunakan beberapa reaksi spesifik.
3. Penentuan suatu zat kation melalui identifikasi menggunakan pereaksi-pereaksi spesik
dengan menggunakan sampel dari katio hingga terjadi perubahan dalam bentuk endapan atau
perubahan warna dan pelepasan gas.
4. Melakukan analisis kation dalam suatu cuplikan melalui penentuan golongan dan tes khusus
(Specific test).
BAB II

ISI

2.1 Tujuan analisis kualitatif


Untuk tujuan analisis kualitatif sistematik kation-kation diklasifikasikan dalam lima
golongan berdasarkan sifat-sifat kation itu terhadap beberapa reagensia. Dengan memakai apa
yang disebut reagensia golongan secara spesifik, dapat kita tetapkan ada tidaknya golongan-
golongan kation, dan dapat juga memisahkan golongan-golongan ini dengan pemeriksaan
lebih lanjut. Selain merupakan cara yang tradisional untuk menyajikan bahan, urut-urutan ini
juga memudahkan dalam mempelajari reaksi-reaksi. Reagensia golongan yang dipakai untuk
klasifikasi kation yang paling umum adalah asam klorida, hidrogen sulfida, dan amonium
karbonat. Klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan reagensia-
reagensia ini dengan membentuk endapan atau tidak. Jadi boleh kita katakan bahwa
klasifikasi kation yang paling umum, didasarkan atas perbedaan kelarutan klorida, sulfida,
dan karbonat dari kation tersebut(Vogel,1985:203).

2.2 Kation golongan I


Kation-kation golongan I adalah kation-kation yang akan mengendap bila
ditambahkan dengan asam klorida(HCl). Yaitu Ag+ , Pb²+ , dan Hg²+ yang akan mengendap
sebagai campuran AgCl, HgCl2 , dan PbCl2. Pengendapan ion-ion golongan I harus pada
temperatur kamar atau lebih rendah karena PbCl2 terlalu mudah larut dalam air panas. Juga
harus dijaga agar asam klorida tidak terlalu banyak ditambahkan. Dalam larutan HCl pekat,
AgCl dan PbCl2 melarut, karena Ag+ dan Pb²+ membentuk kompleksi dapat larut
(Keenan,1984:20)

2.3 kenaikan Suhu

Kenaikan suhu umumnya dapat memperbesar kelarutan endapan, kecuali


padabeberapa endapan, seperti kalsium sulfat, berlaku sebaliknya. Perbedaan kelarutan
karena suhu ini dapat digunakan sebagai dasar pemisahan kation. Misalnya pemisahan kation
golongan Hg2+, Mg2+, dan Pb2+ dapat dilakukan dengan mengendapkan ketiganya sebagai
garam klorida, kemudian memisahkan Pb2+ dari Ag+ dan Hg2+ dengan memberikan air panas.
Kenaikan suhu akan memperbesar kelarutan Pb, sehingga endapan tersebur larut sedangkan
kedua kation lainnya tidak (Day dan Underwood, 1992)
2.4 .kelarutan
Kelarutan bergantung juga pada sifat dan konsentrasi bahan lain yang ada dalam
campuran larutan itu. Bahan lain tersebut dikenal dengan ion sekutu dan ion asing. Umumnya
kelarutan endapan berkurang dengan adanya ion sekutu yang berlebih dan dalam prakteknya
ini dilakukan dengan memberikan konsentrasi pereaksi yang berlebih. Tetapi penambahan
pereaksi berlebih ini pada beberapa senyawa memberikan efek yang sebaliknya yaitu
melarutkan endapan. Hal ini terjadi karena adanya pembentukan kompleks yang dapat larut
dengan ion sekutu tersebut (Masterton,1990).

2.5 kation golongan II


Kation golongan II tidak bereaksi dengan asam klorida, tetapi membentuk
endapan dengan hidrogen sulfide dalam suasana asam mineral encer. Ion-ion golongan
ini adalah Merkurium (II), Tembaga, Bismut, Kadnium, Arsenik (II), Arsenik (V),
Stibium (III), Stibium (V), Timah (II), Timah (III), dan Timah (IV). Keempat ion yang
pertama merupakan sub golongan 2A dan keenam yang terakhir sub golongan 2B.
Sementara sulfida dari kation dalam golongan 2A tak dapat larut dalam amonium
polisulfida. Sulfida dari kation dalam golongan 2B justru dapat larut. Kation golongan III
tidak bereaksi dengan asam klorida encer ataupun dengan hidrogen sulfida dalam
suasana asam mineral encer. Namun, kation ini membentuk endapan dengan amonium
sulfida dalam suasana netral atau amoniak. Kation-kation golongan ini adalah Cobalt (II),
Nikel (II), Besi (II), Besi (III), Aluminium, Zink, dan Mangan (II). Kation golongan IV
tidak bereaksi dengan reagensia golongan I, II, dan III. Kation-kation ini membentuk
endapan dengan amonium karbonat dengan adanya amonium klorida, dalam suasana
netral atau sedikit asam. Kation-kation golongan ini adalah Kalsium, Strontium, dan
Barium. Kation-kation golongan V merupakan kation-kation yang umum tidak bereaksi
dengan reagensia golongan sebulumnya. Yang termasuk anggota golongan ini adalah
ion-ion Magnesium, Natrium, Kalium, Amonium, Litium, dan
Hidrogen(Vogel,1985:203-204)

2.6 Reaksi- Reaksi yang menghasilkan endapan


Dalam analisa kualitatif cara memisahkan ion logam tertentu harus mengikuti
prosedur kerja yang khas. Zat yang diselidiki harus disiapkan atau diubah dalam bentuk
suatu larutan. Untuk zat padat kita harus memilih pelarut yang cocok. Ionion pada
golongan-golongan diendapkan satu per satu, endapan dipisahkan dari larutan dengan
cara disaring atau diputar dengan centrifuga. Endapan dicuci untuk membebaskan dari
larutan pokok atau filtrat dan tiap-tiap logam yang mungkin akan
dipisahkan(Cokrosarjiwanto,1977:14)

2.7 Klasifikasi analisis kation

Klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan reagensia-
reagensia tertentu dengan membentuk endapan atau tidak. Jadi boleh kita katakan bahwa,
klasifikasi kation yang paling umum didasarkan atas perbedaan larutan dari klorida,
sulfida, dan karbonat dari kation tersebut .Reaksi golongan II yaitu membentuk endapan.
Endapan dengan berbagai warna seperti Fe2S2 (hitam), Al(OH)3 (putih), Cr(OH)3 (hijau),
NiS (hitam), CoS (hitam), MnS (merah jambu), dan ZnS (putih) (Svehla G, 1985)
BAB III

METODE

A. ALAT DAN BAHAN

a) Alat
 Tabung reaksi
 Rak tabung reaksi
 Penjepit tabung reaksi
 Labu spirtus

b) Bahan
 AgNO3 0,1N 5 Tetes
 HCl encer 0,1N 10 Tetes
 NH4OH 6 M 1 Tetes
 Na2S2O3 0,1M 3 Tetes
 NH3 1% 5 Tetes
 K2CrO4 0,5M 1 Tetes
 HNO3 0,5M
 KI 1,5M 5 Tetes
 HgCl2 5 Tetes
 Na2CO3 15 Tetes
 NaOH 0,2N 10 Tetes
 CuSO4 1% 20 Tetes
 FeSO4 padat 0,5 mg
 H2SO4 0,1N
 CuSO4 padat 0,5 mg
 NH4Cl
B CARA KERJA
Golongan I

1. Ag+

5 tetes AgNO3
a.
- Ditambahkan 5 tetes HCl encer
- Dibagi menjadi dua tabung

- Tabung I ditambahkan NH4OH

- Tabung II ditambahkan Na2S203

HASIL

5 tetes AgNO3
b.

- Ditambahkan 3 tetes Na2S2O3

- Ditambahkan NH3 sampai larut

HASIL

5 tetes AgNO3

c. - Ditambahkan 5 tetes KI
- Dibagi menjadi dua tabung

- Tabung I ditambahkan NH3

- Tabung II ditambahkan HNO3

HASIL
d.
5 tetes AgNO3

- Ditambahkan 5 tetes KI
- Dibagi menjadi dua tabung

- Tabung I ditambahkan NH3

- Tabung II ditambahkan Na2S2O3

HASIL

2. Hg+

5 tetes HgCl2
a.
- Ditambahkan 5 tetes HCl

- Ditambahkan 5 tetes NH3

HASIL

5 tetes HgCl2
b.
- Ditambahkan 5 tetes Na2CO3

HASIL

5 tetes HgCl2

c. - Ditambahkan 5 tetes NaOH

HASIL

5 tetes HgCl2
d.
- Ditambahkan 5 tetes KI

- Ditambahkan KI berlebih

HASIL
Golongan II
1. Hg2+

5 tetes HgCl2
a.
- Ditambahkan 5 tetes NaOH

HASIL

5 tetes HgCl2
b.
- Ditambahkan 5 tetes Na2CO3

HASIL

c. 5 tetes HgCl2

- Ditambahkan 0,5 mg CuSO4 padat

HASIL

5 tetes HgCl2

d. - Ditambahkan K2CrO4
- Dipanaskan

HASIL
5 tetes HgCl2
e.
- Ditambahkan 5 tetes NH3
- Dibagi menjadi dua tabung

- Tabung I ditambahkan H2SO4

- Tabung II ditambahkan NH4Cl

HASIL

5 tetes HgCl2
f.
- Ditambahkan 5 tetes KI

- Ditambahkan KI berlebih

HASIL

2. Cu2+

5 tetes CuSO4
a.
- Ditambahkan 5 tetes Na2CO3

- Ditambahkan 5 tetes HCl encer

HASIL

5 tetes CuSO4

b. - Ditambahkan 5 tetes Na2CO3


- Ditambahkan 5 tetes HCl encer

HASIL

5 tetes CuSO4
c.
- Ditambahkan 5 tetes KI

HASIL

5 tetes CuSO4
d.
- Ditambahkan 0,5 mg FeSO4 padat

HASIL
BAB IV

PEMBAHSAAN

Pada praktikum kali ini yang berjudul “ Analisis Kation ( Pemisahan Kation
golongan I dan II ). Dengan tujuan Memahami dan untuk mengetahui tahap-tahap
identifikasi kation pada suatu sampel, mengidentifikasi kation terhadap suatu sampel
untuk menentukan golonganya dengan cara uji pendahuluan dan uji penegasan dengan
menggunakan beberapa reaksi spesifik.,Penentuan suatu zat kation melalui
identifikasi menggunakan pereaksi-pereaksi spesik dengan menggunakan sampel dari
katio hingga terjadi perubahan dalam bentuk endapan atau perubahan warna dan
pelepasan gas, Melakukan analisis kation dalam suatu cuplikan melalui penentuan
golongan dan tes khusus (Specific test).
Dalam praktikum kali ini di perlukan alat dan bahan ,dan alat yang akan
digunakan antara lain, Tabung reaksi,Rak tabung,Plat tetes,Penjepit tabung
reaksi,Labu spirtus,Gelas ukur 10 ml,Pipet tetes dan bahan-bahan yang digunakan
adalah AgNO3 5 tetes,HCl encer 5 tetes NH4OH 6M,Na2S2O3 3tetesNH3 1%,K2CrO4
0,5M 5 tetes,HNO3 3M,KI 5 tetes,CuSO4 0,01,HgCl2 0,5N 5 tetes,FeSO4 padat 0,5
mg,CuSO4 padat 0,5 mg,H2SO4 0,1N,NH4Cl,NaOH 1N,Al (OH)3,Na2CO3 0,1%, dan
NO2SO.Pada Praktikum analisis kation terdapat pemeriksaan kation golongan I dan
II.Pada golongan I terdapat Ag+ dan Hg+ dan pada golongan II terdapat Hg2+ dan
Cu2+.
Pada Uji pertama yaitu golongan I menggunakan sampel AgNO3. Percobaan

pertama dilakukan dengan mengambil 5 tetes AgNO3 lalu tambahkan 5 tetes HCl encer.
Kemudian membagi cairan tersebut (endapan) menjadi dua tabung, tabung pertama
tambahkan larutan NH4OH dan tabung kedua tambahkan Na2S2O3. Berdasarkan percobaan
didapat hasil bahwa ketika kedua reagen tersebut direaksikan akan menghasilkan larutan
berwarna putih keruh yanng mengindikasikan terdapat endapan, sebab larutan yang berubah
warna menjadi keruh pasti akan mengendap. Reaksinya yaitu :

AgNO3 + HCl AgCl + HNO3

AgCl yang terkandung dalam reaksi tersebut menghasilkan endapan putih (berdasarkan vogel
halaman 346), dengan demikian hasilnya positif. Selanjutnya, dibagi menjadi 2 tabung,
tabung pertama larutan berwarna keruh dan terdapat endapan putih, sedangkan tabung kedua
terbentuk larutan berwarna putih kekuningan dengan sedikit endapan. Berikutreaksi yang
terjadi
AgCl + NH4OH Ag (NH3)2 + Cl- + H2O

2AgCl + Na2S2O3 Ag2S2O3 + 2NaCl

Percobaan yang kedua yaitu dilakukan dengan mengambil 5 tetes AgNO3 lalu
tambahkan 3 tetes Na2S2O3 menghasilkan larutan berwarna hitam kecoklatan dengan
endapan berwarna hitam. Reaksi yang terjadi yaitu :

AgNO3 + Na2S2O3 Ag2S2O3 + NaNO3

Percobaan yang ketiga, yaitu 5 tetes AgNO3 berwarna putih dimasukan kedalam
tabung reaksi, lalu tambah 5 tetes K2CrO4. Hasil larutan berwarna kuning bening dan
terdapat endapan merah. Kromat logam adalah zat-zat padat berwarna yang menghasilkan
larutan kuning bila dapat larut dalam air. Berikut reaksinya :

2AgNO3 + K2CrO4 Ag2CrO4 + 2KNO3

Adanya perak kromat yang membuat larutan terdapat endapan berwarna merah
(vogel hal 384 – 385). Setelah itu dibagi menjadi dua tabung, tabung pertama ditambah NH 3
larutan berwarna kuning dan menjadi homogen. Reaksinya adalah :

Ag2CrO4 + 4NH3 2[Ag(NH3)2] + CrO43-

Tabung II ditambah HNO3, Larutan menjadi homogen dan berwarna kuning. Reaksinya
adalah :

2Ag2CrO4 + 4HNO3 4AgNO3 + H2Cr2O7 + H2O

Percobaan yang keempat,yaitu 5 tetes AgNO3 dan tambahkan 5 tetes KI.

Kemudian dibagi menjadi 2 tabung, tabung yang pertama tambahkan NH3, dan tabung

kedua tambahkan Na2S2O3. Akan menghasilkan larutan berwarna putih kekuningan, terdapat
endapan. Reaksi yang terjadi sebagai berikut :
AgNO3 + KI AgI+ KNO3

Endapan kuning yang terbentuk karena adanya AgI, selanjutnya dibagi 2 tabung.

Tabung yang pertama ditambah NH3 larutannya menjadi putih dan terdapat endapan putih
tulang.
Reaksinya adalah :

AgI + NH3 AgNH3 + I


Tabung kedua ditambah Na2S2O3 menghasilkan larutan berwarna kuning dengan endapan
kuning muda. Reaksinya adalah :

AgI + Na2S2O3 Na2 [Ag(S2O3)2] + NaI

Uji yang Kedua dengan menggunakan sampel Hg +, dengan empat percobaan.


Percobaan pertama dilakukan dengan masukan 5 tetes HgCl2 yang berwarna bening dan
ditambah 5 tetes HCl, larutan homogen. Reaksi adalah :

HgCl + HCl Hg2+ + 2Cl-

Ditambah NH3 berwarna putih susu. Pada Percobaan kedua, dimasukkan 5 tetes HgCl2 dan 5
tetes Na2CO3 larutan awal berwarna bening kemudia berubah menjadi orange dengan
endapan merah bata. Reaksinya adalah :

HgCl2 + Na2CO3 HgCO3 + NaCl

Endapannya adalah berupa HgCO3 dan larutannya NaCl.

Percobaan ketiga yaitu, masukan 5 tetes HgCl2 berwarna bening dan 5 tetes NaOH.

Reaksinya adalah :

HgCl2 + NaOH HgOH + NaCl2

Setelah itu didiamkan, akan menghasilkan endapan yang berwarna merah bata.

Pada percobaan keempat, masukkan 5 tetes HgCl2 berwarna bening lalu tambahkan
5 tetes KI, menghasilkan larutan bagian atas bening, dan endapan merah-jingga. Endapan
merah terbentuk karena adanya iodida. Reaksinya adalah :

HgCl2 + KI HgI + KCl2


Pada Uji Kedua golongan II menggunakan sampel Hg2+. Terdapat 6 percobaan yang
dilakukan. Percobaan pertama, 5 tetes HgCl2 lalu tambahkan 5 tetes NaOH dimasukkan
dalam tabung reaksi. Reaksi yang terjadi adalah :

HgCl2 + 2NaOH Hg (OH)2 + 2NaCl

Reaksi menghasilkan larutan warna merah bata dan endapan berwarna jingga.
Pada percobaan kedua, masukkan 5 tetes HgCl2 kemudian ditambahkan 5 tetes

Na2CO3 berubah menjadi coklat dengan endapan coklat tua. Reaksi yang terjadi adalah :

HgCl2 + Na2CO3 HgCO3 + 2NaCl

HgCO3 menyebabkan reaksi yang menghasilkan endapan coklat dan 2NaCl sebagai larutan.
Yang Kemudian larutan dipanaskan hingga larutan menjadi bening, dengan endapan coklat
dari pemanasan terdapat gas yang berasal dari CO3 (vogel halaman 320)

Pada percobaan ketiga, masukkan 5 tetes HgCl2 lalu tambahkan 0,5 mg CuSO4
padat. HgCl2 yang semula berwarna bening berubah menjadi biru setelah ditambah CuSO 4
padat dan terdapat endapan warna putih. Reaksi yang terjadi adalah :

HgCl2 + CuSO4 HgSO4 + CuCl2

Pada percobaan keempat, masukkan 5 tetes HgCl2 dan ditambah 5 tetes K2CrO4.
HgCl2 awalnya berwarna bening berubah menjadi orange setelah ditambah K2CrO4 terdapat
endapan jingga. Reaksi yang terjadi adalah :

HgCl2 + K2CrO4 HgCrO4 + 2KCl

Kandungan HgCrO4 yaitu membuat larutan menjadi warna orange dan endapan orange.
Kromat adalah zat-zat padat berwarna yang menghasilkan warna kuning dapat larut dalam air
(vogel halaman 384)

Percobaan kelima, masukkan 5 tetes HgCl2 lalu tambahkan 5 tetes NH3,

menghasilkan larutan bening dengan endapan putih. Reaksi yang terjadi adalah :

HgCl2 + NH3 [Hg (NH3)2] + Cl2


Setelah itu, dibagi menjadi dua tabung. Tabung yang pertama masukkan H2SO4. Reaksi
yang terjadi adalah

[Hg (NH3)2] + H2SO4 HgSO4 + 2H [NH3]

Larutan tetap bening dan tetap terdapat endapan putih. Pada tabung II tambahkan NH 4Cl
hasilnya larutan tetap bening dan terdapat endapan putih. Reaksi yang terjadi adalah :

[Hg (NH3)2] + NH4Cl HgCl2 + 2NH4 (NH3)

Selanjutnya pada Uji Cu2+, terdapat 4 percobaan. Percobaan pertama masukkan 5


tetes CuSO4 dan ditambah 5 tetes NaOH. CuSO4 berwarna biru pekat menjadi biru muda
setelah
ditambahkan NaOH. Kemudian dipanaskan larutan menjadi biru bening dan terdapat endapan
biru muda. Reaksinya adalah :

CuSO4 + 2NaOH Na2SO4 + Cu (OH)2

Endapan biru terbentuk karena adanya Cu (OH)2.

Pada Percobaan kedua, masukkan5tetes CuSO4 dimasukkan dalam tabung reaksi,


lalu tambahkan 5 tetes Na2CO3, larutan agak keruh. Reaksi yang terjadi yaitu :

CuSO4 + Na2CO3 CuCO3 + Na2SO4

Lalu, tambahkan 5 tetes HCl encer yang menghasilkan larutan keruh bergelembung dengan
endapan berwarna biru. Reaksi yaitu :

CuCO3 + 2HCl CuCl2 + H2CO3

Endapan yang terbentuk berasal dari CuCl2

Pada percobaan ketiga, masukkan 5 tetes CuSO4 Kemudian ditambahkan 5 tetes


KI.

Menghasilkan larutan berwarna kuning dan terdapat endapan putih. Reaksinya yaitu :

CuSO4 + 2KI K2SO4 + CuI2

Endapan putih yang ada pada hasil dikarenakan oleh CuI 2, Karena terbentuk ion-ion tri
iodida(iod) (vogel halaman 231).
Pada Percobaan keempat, masukkan 5 tetes CuSO4, Kemudian tambahkan 0,5 mg
FeSO4 padat. CuSO4 berwarna biru setelah ditambah FeSO4 padat. Larutan menjadi kuning,
dan terdapat endapan kuning. Reaksi yaitu :

CuSO4 + Fe2SO4 Cu + 2FeSO4


KESIMPULAN

Berdasarkan dari hasil percobaan ini dapat di semimpulkan bahwa

1. kation memiliki 5 golongan yaitu golongan I, II, III, IV, V

2. Uji pada golongan I pada Ag⁺dengan sampel AgNO₃ dan HCl encer yaitu
menghasilkanlarutanberwarnaputihdanterdapatenadapanputih.
3. Uji pada golongan I pada Ag⁺dengan sampel AgNO₃,Na₂S₂O₃ dan NH₃ yaitu
Menghasilkan larutan berwarna coklat bening dan terdapat endapan berwarna hitam.
4.. Uji pada golongan I pada Ag⁺dengan sampel AgNO₃ dan K₂CrO₄yaitu
Mendapatkan larutan berwarna oren dan terdapat endapan merah

5. Identifikasi kation golongan II Cu2+ dapat dilakukan dengan penambahan NaOH


membentuk endapan biru, penambahan HCl encer membentuk endapan biru,
penambahan KI membentuk endapan putih, dan penambahan FeSO 4 padat membentuk
endapan kuning.

6. Identifikasi kation golongan Hg2+ dapat dilakukan dengan penambahan

NaOHmembentuk endapan jingga, penambahan Na2CO3 membentuk endapan coklat tua,


penambahan CuSO4 membentuk endapan putih, penambahan K2CrO4 membentuk

endapan jingga, penambahan NH3 membentuk endapan putih dan penambahan KI


membentuk endapan merah.
REFERENSI

Vogel. 1985. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semi Mikro. Jakarta: PT. Kalman
Pusaka.

Keenan, dkk. 1984. Kimia Untuk Universitas. Jakarta : Erlangga.

Day dan Underwood, A. L. 1986. Analisis Kimia Kantitatif. Erlangga: Jakarta. Svehla, G. 1990. Buku
Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro Bagian I. PT Kalman Media Pusaka: Jakarta.

Masterlon, W.L. 1990. Analisa Kualitatif. http ://www.Chemistry.co.id.Pdf.

Cokrosarjiwanto. 1997. Kimia Analitik Kualitatif I. Yogyakarta : UNY Press.

Svehla, G. 1985. “Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro”.


Penerbit PT. Kalman Media Pustaka. Jakarta
Vogel. 1985. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semi Mikro.

Jakarta: PT. Kalman Pusaka.


https://www.academia.edu/32536159/PRAKTIKUM_KIMIA_ANALITIK

https://nurirjawati.wordpress.com/bout-pharmacy/colap/laporan-kation/

http://catatansederhanainsanulakmal.blogspot.com/2017/06/makalah-kimia-analis-tentang-
analisis.html
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai