PRAKTIKUM IV
ANALISIS KATION
Penyusun :
Nama : Moh dion alfarezi
NIM : E0019073
Kelas : 1B
Kelompok : V ( LIMA )
SEMESTER II
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunianya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan laporan ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “ANALISIS KATION ( Identifikasi
Kation Dalam Golongan I Dan II)”
Segala puji dan syukur tidak henti – hentinya kita panjatkan kehadirat Allah Swt yang
telah memberikan rahmat , nikmat dan anugerah-Nya sehingga Laporan Praktikum Kimia ini
dapat terselesaikan dengan baik, meski jauh dari kata sempurna.
Saya sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir .Semoga Allah SWT senantiasa meridhai
segala usaha kita.Amin.
Penyusun
PENDAHULUAN
1. 1. LATARBELAKANG
Kation adalah ion-ion yang bermuatan positif.Untuk tujuan analisis kualitatif
sistematik kation-kation diklasifikasikan dalam lima golongan berdasarkan sifat-sifat
kation itu terhadap beberapa reagensia.Dengan memakai apa yang disebut regensia
golongan secara sistematik,dapat kita tetapkan ada tidaknya golongan-golongan kation
,dan dapat juga memisahkan golongan-golongan ini untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Reagensia golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum adalah
asam klorida, hidrogen sulfida, ammonium sulfida, dan ammonium karbonat.Klasifikasi
ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan reagensia- reagensia ini dengan
membentuk endapan atau tidak.Jadi boleh kita katakan ,bahwa klasifikasi kation yang
paling umum , didasarkan atas perbedaan kelarutan dari klorida,sulfida,dan karbonat dari
kation tersebut
Dalam cabang ilmu kimia analisis, salah satunya adalah analisis kualitatif
untuk senyawa – senyawa anorganik. Dalam menganalisis senyawa – senyawa tersebut
maka digunakan metode reaksi identifikasi kation dan anion, namun dalam praktikum
kali ini yang akan diidentifikasi adalah kation saja.
Reaksi identifikasi adalah suatu reaksi kimia yang dimaksudkan untuk
mengetahui keberadaan suatu zat (ion/gugus) dalam suatu sampel tetentu. Untuk itu
maka dibutuhkan pengetahuan dasar tentang sifat zat/gejala atau perubahan di timbulkan
apabila ditambahkan suatu pereaksi.
Dua langkah utama dalam analisis adalah identifikasi dan estimisi komponen-
komponen suatu senyawa. Langkah identifikasi dikenal sebagai analisis kualitatif
sedangkan langkah estimasinya adalah analisis kualitatif. Analisis kualitatif berkaitan
dengan penetapan berapa banyak suatu zat tertentu yang terkandung dalam satu sampel.
Berdasarkan hal tersebut maka percobaan dilakukan identifikasi kation dan anion ini.
Analisis kuantitatif biasanya digunakan dalam identifikasi kation dan anion dengan
melakukan uji spesifik.
1. Golongan I :
Kation golongan ini membentuk endapan dengan asam klorida encer.
Contoh : Pb, Ag, Hg.
2. Golongan II :
Kation golongan ini bereaksi dengan asam klorida, tetapi membentuk endapan dengan
hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer.
Contoh : Hg, Bi, Cu, cd, As, Sb, Sn.
3. Golongan III :
Kation golongan ini tidak bereaksi dengan asam klorida encer, ataupun dengan hidrogen
sulfida dalam suasana asam mineral encer. Namun kation ini membentuk endapan dengan
ammonium sulfida dalam suasana netral / amoniakal.
Contoh : Co, Fe, Al, Cr, Co, Mn, Zn.
4. Golongan IV :
Kation golongan ini bereaksi dengan golongan I, II, III. Kation ini membentuk endapan
dengan ammonium karbonat dengan adanya ammonium klorida, dalam suasana netral atau
sedikit asam. Ion golongan ini adalah Ba, Ca, Sr.
5. Golongan V :
Kation-kation yang umum, yang tidak bereaksi dengan regensia-regensia golongan
sebelumnya, merupakan golongan kation yang terakhir. Kation golongan ini meliputi : Mg,
K, NH4+.
B TUJUAN
1. Memahami dan untuk mengetahui tahap-tahap identifikasi kation pada suatu sampel
2. mengidentifikasi kation terhadap suatu sampel untuk menentukan golonganya dengan cara
uji pendahuluan dan uji penegasan dengan menggunakan beberapa reaksi spesifik.
3. Penentuan suatu zat kation melalui identifikasi menggunakan pereaksi-pereaksi spesik
dengan menggunakan sampel dari katio hingga terjadi perubahan dalam bentuk endapan atau
perubahan warna dan pelepasan gas.
4. Melakukan analisis kation dalam suatu cuplikan melalui penentuan golongan dan tes khusus
(Specific test).
BAB II
ISI
Klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan reagensia-
reagensia tertentu dengan membentuk endapan atau tidak. Jadi boleh kita katakan bahwa,
klasifikasi kation yang paling umum didasarkan atas perbedaan larutan dari klorida,
sulfida, dan karbonat dari kation tersebut .Reaksi golongan II yaitu membentuk endapan.
Endapan dengan berbagai warna seperti Fe2S2 (hitam), Al(OH)3 (putih), Cr(OH)3 (hijau),
NiS (hitam), CoS (hitam), MnS (merah jambu), dan ZnS (putih) (Svehla G, 1985)
BAB III
METODE
a) Alat
Tabung reaksi
Rak tabung reaksi
Penjepit tabung reaksi
Labu spirtus
b) Bahan
AgNO3 0,1N 5 Tetes
HCl encer 0,1N 10 Tetes
NH4OH 6 M 1 Tetes
Na2S2O3 0,1M 3 Tetes
NH3 1% 5 Tetes
K2CrO4 0,5M 1 Tetes
HNO3 0,5M
KI 1,5M 5 Tetes
HgCl2 5 Tetes
Na2CO3 15 Tetes
NaOH 0,2N 10 Tetes
CuSO4 1% 20 Tetes
FeSO4 padat 0,5 mg
H2SO4 0,1N
CuSO4 padat 0,5 mg
NH4Cl
B CARA KERJA
Golongan I
1. Ag+
5 tetes AgNO3
a.
- Ditambahkan 5 tetes HCl encer
- Dibagi menjadi dua tabung
HASIL
5 tetes AgNO3
b.
HASIL
5 tetes AgNO3
c. - Ditambahkan 5 tetes KI
- Dibagi menjadi dua tabung
HASIL
d.
5 tetes AgNO3
- Ditambahkan 5 tetes KI
- Dibagi menjadi dua tabung
HASIL
2. Hg+
5 tetes HgCl2
a.
- Ditambahkan 5 tetes HCl
HASIL
5 tetes HgCl2
b.
- Ditambahkan 5 tetes Na2CO3
HASIL
5 tetes HgCl2
HASIL
5 tetes HgCl2
d.
- Ditambahkan 5 tetes KI
- Ditambahkan KI berlebih
HASIL
Golongan II
1. Hg2+
5 tetes HgCl2
a.
- Ditambahkan 5 tetes NaOH
HASIL
5 tetes HgCl2
b.
- Ditambahkan 5 tetes Na2CO3
HASIL
c. 5 tetes HgCl2
HASIL
5 tetes HgCl2
d. - Ditambahkan K2CrO4
- Dipanaskan
HASIL
5 tetes HgCl2
e.
- Ditambahkan 5 tetes NH3
- Dibagi menjadi dua tabung
HASIL
5 tetes HgCl2
f.
- Ditambahkan 5 tetes KI
- Ditambahkan KI berlebih
HASIL
2. Cu2+
5 tetes CuSO4
a.
- Ditambahkan 5 tetes Na2CO3
HASIL
5 tetes CuSO4
HASIL
5 tetes CuSO4
c.
- Ditambahkan 5 tetes KI
HASIL
5 tetes CuSO4
d.
- Ditambahkan 0,5 mg FeSO4 padat
HASIL
BAB IV
PEMBAHSAAN
Pada praktikum kali ini yang berjudul “ Analisis Kation ( Pemisahan Kation
golongan I dan II ). Dengan tujuan Memahami dan untuk mengetahui tahap-tahap
identifikasi kation pada suatu sampel, mengidentifikasi kation terhadap suatu sampel
untuk menentukan golonganya dengan cara uji pendahuluan dan uji penegasan dengan
menggunakan beberapa reaksi spesifik.,Penentuan suatu zat kation melalui
identifikasi menggunakan pereaksi-pereaksi spesik dengan menggunakan sampel dari
katio hingga terjadi perubahan dalam bentuk endapan atau perubahan warna dan
pelepasan gas, Melakukan analisis kation dalam suatu cuplikan melalui penentuan
golongan dan tes khusus (Specific test).
Dalam praktikum kali ini di perlukan alat dan bahan ,dan alat yang akan
digunakan antara lain, Tabung reaksi,Rak tabung,Plat tetes,Penjepit tabung
reaksi,Labu spirtus,Gelas ukur 10 ml,Pipet tetes dan bahan-bahan yang digunakan
adalah AgNO3 5 tetes,HCl encer 5 tetes NH4OH 6M,Na2S2O3 3tetesNH3 1%,K2CrO4
0,5M 5 tetes,HNO3 3M,KI 5 tetes,CuSO4 0,01,HgCl2 0,5N 5 tetes,FeSO4 padat 0,5
mg,CuSO4 padat 0,5 mg,H2SO4 0,1N,NH4Cl,NaOH 1N,Al (OH)3,Na2CO3 0,1%, dan
NO2SO.Pada Praktikum analisis kation terdapat pemeriksaan kation golongan I dan
II.Pada golongan I terdapat Ag+ dan Hg+ dan pada golongan II terdapat Hg2+ dan
Cu2+.
Pada Uji pertama yaitu golongan I menggunakan sampel AgNO3. Percobaan
pertama dilakukan dengan mengambil 5 tetes AgNO3 lalu tambahkan 5 tetes HCl encer.
Kemudian membagi cairan tersebut (endapan) menjadi dua tabung, tabung pertama
tambahkan larutan NH4OH dan tabung kedua tambahkan Na2S2O3. Berdasarkan percobaan
didapat hasil bahwa ketika kedua reagen tersebut direaksikan akan menghasilkan larutan
berwarna putih keruh yanng mengindikasikan terdapat endapan, sebab larutan yang berubah
warna menjadi keruh pasti akan mengendap. Reaksinya yaitu :
AgCl yang terkandung dalam reaksi tersebut menghasilkan endapan putih (berdasarkan vogel
halaman 346), dengan demikian hasilnya positif. Selanjutnya, dibagi menjadi 2 tabung,
tabung pertama larutan berwarna keruh dan terdapat endapan putih, sedangkan tabung kedua
terbentuk larutan berwarna putih kekuningan dengan sedikit endapan. Berikutreaksi yang
terjadi
AgCl + NH4OH Ag (NH3)2 + Cl- + H2O
Percobaan yang kedua yaitu dilakukan dengan mengambil 5 tetes AgNO3 lalu
tambahkan 3 tetes Na2S2O3 menghasilkan larutan berwarna hitam kecoklatan dengan
endapan berwarna hitam. Reaksi yang terjadi yaitu :
Percobaan yang ketiga, yaitu 5 tetes AgNO3 berwarna putih dimasukan kedalam
tabung reaksi, lalu tambah 5 tetes K2CrO4. Hasil larutan berwarna kuning bening dan
terdapat endapan merah. Kromat logam adalah zat-zat padat berwarna yang menghasilkan
larutan kuning bila dapat larut dalam air. Berikut reaksinya :
Adanya perak kromat yang membuat larutan terdapat endapan berwarna merah
(vogel hal 384 – 385). Setelah itu dibagi menjadi dua tabung, tabung pertama ditambah NH 3
larutan berwarna kuning dan menjadi homogen. Reaksinya adalah :
Tabung II ditambah HNO3, Larutan menjadi homogen dan berwarna kuning. Reaksinya
adalah :
Kemudian dibagi menjadi 2 tabung, tabung yang pertama tambahkan NH3, dan tabung
kedua tambahkan Na2S2O3. Akan menghasilkan larutan berwarna putih kekuningan, terdapat
endapan. Reaksi yang terjadi sebagai berikut :
AgNO3 + KI AgI+ KNO3
Endapan kuning yang terbentuk karena adanya AgI, selanjutnya dibagi 2 tabung.
Tabung yang pertama ditambah NH3 larutannya menjadi putih dan terdapat endapan putih
tulang.
Reaksinya adalah :
Ditambah NH3 berwarna putih susu. Pada Percobaan kedua, dimasukkan 5 tetes HgCl2 dan 5
tetes Na2CO3 larutan awal berwarna bening kemudia berubah menjadi orange dengan
endapan merah bata. Reaksinya adalah :
Percobaan ketiga yaitu, masukan 5 tetes HgCl2 berwarna bening dan 5 tetes NaOH.
Reaksinya adalah :
Setelah itu didiamkan, akan menghasilkan endapan yang berwarna merah bata.
Pada percobaan keempat, masukkan 5 tetes HgCl2 berwarna bening lalu tambahkan
5 tetes KI, menghasilkan larutan bagian atas bening, dan endapan merah-jingga. Endapan
merah terbentuk karena adanya iodida. Reaksinya adalah :
Reaksi menghasilkan larutan warna merah bata dan endapan berwarna jingga.
Pada percobaan kedua, masukkan 5 tetes HgCl2 kemudian ditambahkan 5 tetes
Na2CO3 berubah menjadi coklat dengan endapan coklat tua. Reaksi yang terjadi adalah :
HgCO3 menyebabkan reaksi yang menghasilkan endapan coklat dan 2NaCl sebagai larutan.
Yang Kemudian larutan dipanaskan hingga larutan menjadi bening, dengan endapan coklat
dari pemanasan terdapat gas yang berasal dari CO3 (vogel halaman 320)
Pada percobaan ketiga, masukkan 5 tetes HgCl2 lalu tambahkan 0,5 mg CuSO4
padat. HgCl2 yang semula berwarna bening berubah menjadi biru setelah ditambah CuSO 4
padat dan terdapat endapan warna putih. Reaksi yang terjadi adalah :
Pada percobaan keempat, masukkan 5 tetes HgCl2 dan ditambah 5 tetes K2CrO4.
HgCl2 awalnya berwarna bening berubah menjadi orange setelah ditambah K2CrO4 terdapat
endapan jingga. Reaksi yang terjadi adalah :
Kandungan HgCrO4 yaitu membuat larutan menjadi warna orange dan endapan orange.
Kromat adalah zat-zat padat berwarna yang menghasilkan warna kuning dapat larut dalam air
(vogel halaman 384)
menghasilkan larutan bening dengan endapan putih. Reaksi yang terjadi adalah :
Larutan tetap bening dan tetap terdapat endapan putih. Pada tabung II tambahkan NH 4Cl
hasilnya larutan tetap bening dan terdapat endapan putih. Reaksi yang terjadi adalah :
Lalu, tambahkan 5 tetes HCl encer yang menghasilkan larutan keruh bergelembung dengan
endapan berwarna biru. Reaksi yaitu :
Menghasilkan larutan berwarna kuning dan terdapat endapan putih. Reaksinya yaitu :
Endapan putih yang ada pada hasil dikarenakan oleh CuI 2, Karena terbentuk ion-ion tri
iodida(iod) (vogel halaman 231).
Pada Percobaan keempat, masukkan 5 tetes CuSO4, Kemudian tambahkan 0,5 mg
FeSO4 padat. CuSO4 berwarna biru setelah ditambah FeSO4 padat. Larutan menjadi kuning,
dan terdapat endapan kuning. Reaksi yaitu :
2. Uji pada golongan I pada Ag⁺dengan sampel AgNO₃ dan HCl encer yaitu
menghasilkanlarutanberwarnaputihdanterdapatenadapanputih.
3. Uji pada golongan I pada Ag⁺dengan sampel AgNO₃,Na₂S₂O₃ dan NH₃ yaitu
Menghasilkan larutan berwarna coklat bening dan terdapat endapan berwarna hitam.
4.. Uji pada golongan I pada Ag⁺dengan sampel AgNO₃ dan K₂CrO₄yaitu
Mendapatkan larutan berwarna oren dan terdapat endapan merah
Vogel. 1985. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semi Mikro. Jakarta: PT. Kalman
Pusaka.
Day dan Underwood, A. L. 1986. Analisis Kimia Kantitatif. Erlangga: Jakarta. Svehla, G. 1990. Buku
Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro Bagian I. PT Kalman Media Pusaka: Jakarta.
https://nurirjawati.wordpress.com/bout-pharmacy/colap/laporan-kation/
http://catatansederhanainsanulakmal.blogspot.com/2017/06/makalah-kimia-analis-tentang-
analisis.html
LAMPIRAN