FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
Praktikum Kimia Dasar
“Identifikasi Kation Logam Berat”
Angelina Qomara Putri Purnomo, 22030121140081
1 PENDAHULUAN
1.1. Dasar Teori
1.1.1 Analisis Kimia
Analisis kimia merupakan pemisahan suatu senyawa kimia
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, penetapan unsur-unsurnya
ataupun zat asing yang mungkin terkandung di dalamnya. Teknik
analisis kimia ini dibedakan menjadi 3, yaitu sebagai berikut:1
1. Analisis kualitatif
Analisis ini dilakukan untuk mengidentifikasi elemen, spesies,
dan senyawa-senyawa yang ada di dalam sampel. Analisis
kualitatif berkaitan dengan cara untuk mengetahui ada atau
tidaknya suatu analit yang dituju dalam suatu sampel.1
2. Analisis kuantitatif
Analisis ini digunakan untuk menentukan jumlah atau kadar
absolut maupun relatif dari suatu elemen dan spesies yang ada di
dalam sampel.1
3. Analisis struktur
Analisis ini digunakan untuk penentuan letak dan pengaturan
ruang tempat atom dalam suatu elemen atau molekul, serta
identifikasi gugus-gugus karakteristik ataupun gugus-gugus
fungsional dalam suatu molekul.1
Namun, dalam praktikum kali ini kita akan memakai teknik
analisis kualitatif. Seperti yang sudah dijelaskan diatas, analisis
kualitatif atau sering disebut dengan identifikasi merupakan suatu
Kation Logam Berat
pada manusi antara lain pusing, mual, keram perut dampak kronis
terjadinya kerusakan organ jaringan seperti gangguan ginjal dan
liver. Logam Ag dapat diperoleh dari senyawa perak nitrat
(AgNO3), yang digunakan dalam banyak keperluan, seperti dalam
fotografi, untuk pembuatan cermin perak, dan sebagai reagen
dalam analisis. Keberadaan logam Ag pada tumbuhan dapat
menghambat pertumbuhan tanaman, pembentukan tunas, dan
perkecambahan biji.6
2. Kalium sianida (KCN)
3. Natrium hidroksida (NaOH)
Natrium Hidroksida atau sodium hidroksida berbentuk fisik
padat, berwarna putih, dan hodroskopis. Memiliki titik lebur
318,4C dan titik didih 1390C. NaOH mempunyai berat molekul
40 g/mol dan massa jenis 50% (m) 1.5253 g/mL. NaOH sangat
basa, keras, rapuh, dan menunjukkan pecahan hablur. Bila
dibiarkan di udara akan cepat menyerap karbondioksida dan
lembab. Bersifat korosif dan mudah larut dalam air (20C) dan
dalam etanol tetapi tidak larut dalam eter.4
4. Seng sulfat (ZnSO4)
5. Kalium kromat (K2CrO4)
6. Merkuri (II) asetat [Hg(O2CCH3)2]
7. Asam klorida (HCl)
Asam klorida adalah larutan akuatik dari gas hidrogen klorida
(HCl). Asam klorida adalah asam kuat, dan merupakan komponen
utama dalam asam lambung. Senyawa ini juga digunakan secara
luas dalam industri. Asam klorida harus ditangani dengan wewanti
keselamatan yang tepat karena merupakan cairan yang sangat
korosif. Asam klorida ditemukan oleh Alkimiawan Persia Abu
Musa Jabbie bin Hayyan sekitar tahun 800. Dan kemudian
Kation Logam Berat
Hasil reaksi :
AgNO3 + HCl Berwarna bening Warna: coklat keruh
Hasil Reaksi :
Berwarna bening
2AgNO3 + K2CrO4 → Warna: merah bata
Hasil Reaksi :
Pb(CH3COO)2 + 2 HCl
→PbCl2 + 2 CH3COOH (sebelum dipanaskan) (sesudah dipanaskan)
Tidak terjadi perubahan dan tidak
ada endapan
Hasil Reaksi :
Berwarna bening
Pb(CH3COO)2+K2CrO4 Warna: kuning terang keruh
→PbCrO4+2CH3COOK Endapan: kuning
Kation Logam Berat
(sesudah dipanaskan)
Warna: oranye bening
Endapan: oranye keruh
3. 5 tetes larutan Pb-asetat
(Timbal Asetat) + 5 tetes
larutan K2CrO4 (Kalium
Kromat)
Hasil Reaksi :
Berwarna bening
Pb(CH3COO)2 + H2SO4 Warna: putih keruh
→PbSO4 + 2 HNO3 Endapan: putih
Kation Logam Berat
Hasil Reaksi :
Berwarna bening
CuSO4 + 2NaOH → Warna: biru muda bening
Cu(OH) 2 + Na2SO4 Endapan: biru
Kation Logam Berat
(sesudah dipanaskan)
Warna: hitam keruh
Endapan: tidak ada
2. 5 tetes larutan CuSO4
(Tembaga Sulfat) + 5
tetes larutan NH4OH
(Ammonium Hidroksida)
Hasil Reaksi :
Berwarna bening
2CuSO4 + K4(Fe(CN)6) Warna: coklat tua
→Cu2(Fe(CN)6)↓+2K2S
Kation Logam Berat
O4 Endapan: coklat
3.1.4 Identifikasi Ion Cd2+
Tabel 4. Identifikasi Ion Cd2+
No. Perlakuan Keterangan
Sebelum Sesudah
1. 5 tetes larutan CdSO4
(Kadmium Sulfat) + 5
tetes larutan NaOH
(Natrium Hidroksida)
Hasil Reaksi :
ZnSO4+2NH3+2H2O→
Berwarna bening Warna: putih keruh
Zn(OH)2+(NH4)2SO4
5 tetes larutan ZnSO₄ Endapan: putih
Endapan: oranye
5 tetes larutan larutan
C4H6O4Hg (Merkuri
Asetat) + 5 tetes larutan
KI (Kalium Iodida) + 10
tetes berlebih KI (Kalium
Iodida)
Warna: bening
Endapan: tidak ada
4. 5 tetes larutan larutan
C4H6O4Hg (Merkuri
Asetat) + 5 tetes larutan
SnCl₂ (timah klorida)
(C4H6O4Hg) +SnCl2 +2
Warna: sedikit keruh
HCl → 2 Hg + SnCl4 + 2
Endapan: tidak ada
HNO3
Hasil Reaksi :
Berwarna bening
NiSO4 + 2NaOH →
Ni(OH)2 + Na2SO4 Warna: biru keruh
Endapan: tidak ada
2. 5 tetes larutan NiSO₄
(Nikel Sulfat) + 5 tetes
larutan (NH4OH)
ammonium hidroksida
Hasil Reaksi :
Berwarna bening
NiSO4 + 6 NH4OH Warna: biru bening
Ni(NH3)6 2+
Endapan: tidak ada
Hasil Reaksi :
Berwarna bening
FeCl3 + 3 NaOH →
Warna: coklat/oranye
Fe(OH)3 + 3NaCl
Endapan: oranye
2. 5 tetes larutan FeCl3
(ferri klorida) + 5 tetes
larutan NaSCN (Natrium
Tiosianat)
Hasil Reaksi :
Berwarna bening
FeCl3 + 3 NaSCN →
Warna: coklat tua bening
Fe(SCN) + 3NaCl
Endapan: coklat
Kation Logam Berat
Hasil reaksi :
Bi(NO)3 + H2O →
(sebelum dipanaskan) (sesudah dipanaskan)
(BiO)NO3 + 2 HNO3
Warna: bening Warna: bening
Endapan: tidak ada Endapan: tidak ada
2. 5 tetes larutan Bi(NO3)3
(bismut nitrat) + 5
larutan KI (Kalium
Iodida)
Hasil Reaksi :
Berwarna bening
Bi(NO)3 + 3 KI →BiI3 ↓ Warna: kuning bening
+ 3KNO3 Endapan: kuning
Hasil Reaksi :
Bi(NO)3 + H2O → Berwarna bening
(BiO)NO3 + 2 HNO3
Warna: bening
Endapan: tidak ada
Kation Logam Berat
4 PEMBAHASAN
Praktikum ini membahas tentang identifikasi beberapa kation logam berat
dengan beberapa macam reaksi. Analisa kualitatif atau disebut identifikasi adalah
suatu analisa yang bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa, atom, ion,
atau gugus fungsional dalam suatu bahan atau campuran bahan. Percobaan
dilakukan secara konvensional yaitu dengan cara mereaksikan zat yang akan
diperiksa dengan senyawa kimia lain. Adapun ion-ion logam berat yang akan
diidentifikasi pada percobaan ini yaitu Ag+, Pb2+, Cu2+, Cd2+, Zn2+, Hg2+, Ni2+,
Fe3+ dan Bi3+.
4.1. Identifikasi Ion Ag+
Ion Ag+ merupakan kation golongan I dan bersifat konduktor sehingga
akanmembentuk endapan asam klorida encer atau garam klorida.Pada
percobaan pertama, dilakukan reaksi antara larutan perak nitrat dengan
larutan natrium hidroksida. Percobaan pertama dilakukan dengan
mencampurkan 5 tetes larutan perak nitrat dengan 5 tetes larutan natrium
hidroksida sehingga dari larutan berwarna bening menjadi larutan coklat
keruh dengan endapan berwarna coklat tua. Penambahan larutan NaOH pada
sampel AgNO3 menghasilkan endapan coklat tua perak oksida yang tidak
dapat larut dalam reagenesia berlebihan namun akan melarut dalam larutan
amonia dan asam nitrat.8
Persamaan reaksi yang terjadi:
2AgNO3 + 2NaOH → Ag2O + 2NaNO3 + H2O
Pada percobaan yang kedua dilakukan reaksi antara larutan perak
nitrat dengan larutan kalium kromat.Percobaan kedua dilakukan dengan
mencampurkan 5 tetes larutan perak nitrat dengan 5 tetes kalium kromat,
sehingga dari larutan berwarna bening menjadi larutan berwarna merah bata
dengan endapan berwarna merah bata juga.
Persamaan reaksi yang terjadi adalah:9
2AgNO3 + K2CrO4 → Ag2CrO4 + 2KNO3
Kation Logam Berat
5 KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa setiap logam
berat memiliki karakteristik yang berbeda-beda sesuai dengan golongannya tak
terkecuali pada kationnya. Dari berbagai macam perlakuan terdapat perbedaan
warna antara zat satu dengan lainnya meskipun bahan yang dicampurkan sama.
Perbedaan warna tersebut menandakan bahwa terjadi oksidasi pada kation logam
berat tersebut. Endapan yang terbentuk juga menandakan adanya perbedaan
konsentrasi antara larutan satu dengan yang lain.
1. Suatu indikator diperlukan untuk mengidentifikasi suatu kation.
2. Identifikasi dapat dilihat dari perubahan warna larutan dan ada tidaknya
endapan pada larutan.
3. Ciri setiap kation berbeda dengan kation lainnya walaupun diberi
perlakuan yang sama.
Kation Logam Berat
DAFTAR PUSTAKA
1. Wardiyah. Praktikum Kimia Dasar. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
(2016):2-15 p.
2. Yosua. Resume Kimia Analisis Kimia Dasar I. Teknik Bioproses Jurusan
Keteknikan Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya
Malang. 2013.
3. Eliyart, Chichi Rahayu. Deskripsi Keterampilan Dasar Laboratorium
Mahasiswa Teknik Pada Praktikum Kimia Dasar Jurnal Ilmiah Profesi
Pendidikan. Universitas Ekasakti Padang. 6:1 (2021):32-35 p.
4. Sandi, Boy. Tanpa Tahun. Aldehid dan Keton. Diakses 7/9/2021. Universitas
Brawijaya.
5. Alifia Rizki. Pengaruh Asam. Fakultas Teknik. Universitas Bhayangkara Jakarta
Raya. (2014):1-7p.
6. Muh. Shofi. Daya Hambat Perak Nitrat (Agno3)Pada Perkecambahan Biji Kacang
Hijau (Vigna radiata). Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata. Al-
Kauniyah:Journal of Biology, 10:2 (2017):99p.
7. Utami D. Aplikasi Pohon Keputusan dalam Penentuan Kation dengan Analisis
Kualitatif Organik Institut Teknologi Bandung. 2015
8. Nurlina, Syahbanu I, Tamnasi M T, Nabela C, Furnata M D. Ekstraksi dan
Penentuan Gugus Fungsi Asam Humat dari Pupuk Kotoran Sapi. Jurnal Kimia
Khatulistiwa. 2017 ; 6(3) : 58-65
9. Wahyuni N. Modifikasi Kaolin dengan Surfaktan Benzalkonium Klorida dan
Karakteristiknya Menggunakan Spektrofotometer Infra Merah. Sains dan
Terapan. 2016 ; 4(1) : 1-14
10. Aziz I, Hendrawati, Suryani N. Pembuatan Pupuk dengan kalium Sulfat dari
Produk Samping Biodiesel dengan Bahan Baku Minyak Goreng Bekas. Jurnal
Riset Sains dan Kimia Terapan. 2014 ; 4(2) : 375-382
11. Permata MY dkk. Penuntun Praktikum Kimia Analitik I. Analisis Farmasi dan
Makanan. Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara. 2019