KIMIA DASAR II
OLEH :
NIM : L1C021020
ASISTEN : ISTI NUR FATIMAH
PURWOKERTO
2020
DAFTAR ISI
Table of Contents
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II ................................................. 1
DAFTAR ISI ....................................................................................................... 2
IDENTIFIKASI ZAT KIMIA ............................................................................ 3
I. TUJUAN ............................................................................................... 3
II. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 3
III. METODOLOGI PERCOBAAN .......................................................... 5
3.2. Bahan .................................................................................................... 5
3.3. Prosedur Kerja ..................................................................................... 5
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 11
V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA ……...…………………………………………………… 24
IDENTIFIKASI ZAT
KIMIA
I. TUJUAN
1. Mengidentifikasi adanya logam K, Na, dan Ca dalam 3 macam
larutan bahan dengan cara reaksi nyala api busen.
2. Mengidentifikasi ion – ion logam dalam larutan yang mewakili
logam
– logam dari golongan 1 sampai golongan 5.
3. Mengidentifikasi anion – anion dalam larutan yang mewakili
anion – anion atau sisa asam dari golongan 1 sampai
golongan 4.
1
2
•Kelas A
a. Gas dilepaskan dengan asam klorida encer atau asam sulfat encer
•Kelas B
3.2. Bahan
Bahan utama yang digunakan pada percobaan ini adalah
KCl, NaCl,
CaCl, HCl, AgNO₃, NH₄OH, Pb(NO₃)₂, HgCl₂, KI, FeSO₄,
NaOH, (NH₄)₂CO₃, HNO₃, NH₄Cl, NaBr, Na₂SO₄, BaCl₂, K₄Fe(CN)₆, H₂SO₄,
H₃PO₄, (NH₄)₂MoO, Na₂C₂O₄, dan Na₂C₂O₃.
3.3. Prosedur Kerja
a.) Identifikasi logam- logam alkali dengan cara reaksi nyala :
1. Jarum osche yang terbuat dari platina dicuci dengan dicelupkan
ke dalam larutan HCl pekat dalam botol reagen.
2. Ujung jarum dimasukan ke dalam api busen di daerah fusi,
sampai tidak menimbulkan warna.
3. Ujung jarum osche dicelupkan ke dalam HCl kemudian
dicelupkan ke dalam larutan bahan dalam tabung reaksi yang
mengandung logam K, Na, dan Ca dengan larutan 5% KCl, NaCl,
dan CaCl₂.
4. Ujung jarum osche dibakar pada api busen didaerah oksidsi.
Bahan yang mudah menguap dibakar di daerah fusi.
5. Ketiga bahan yang mengandung logam K, Na, dan Ca
ditetapkan warna yang timbul dalam api busen.
b.) Identifikasi kation dengan reaksi basah :
1. Sebanyak 1 ml larutan 1% AgNO₃, ditambah 1 ml larutan
pereaksi 1% HCl, ditambah pereaksi larutan 1% NH₄OH.
2. Sebanyak 1 ml larutan Pb(NO₃)₂, ditambah 1 ml pereaksi
larutan 1% KI.
3. Sebanyak 1 ml larutan 1% HgCl₂, ditambah 1 ml pereaksi
larutan 1% KI dan ditambah 4 ml.
4. Sebanyak 1 ml larutan 1% FeSO₄, ditambah 1 ml pereaksi
larutan 1% NaOH
5. Sebanyak 1 ml larutan 1% BaCl₂, ditambah 1 ml pereaksi
larutan 1% (NH₄)₂CO₃, dan ditambah kembali 1% pereaksi
larutan HNO₃,
6. Sebanyak 1 ml larutan 1% NaOH, ditambah dengan 1 ml
5
6
larutan 1% NH₄Cl.
7. Laporan dibuat
Jarum Osche
botol.
Hasil pengamatan
7
Larutan 1% AgNO
diamati
Hasil reaksi
Sebanyak 1 ml larutan
Pb(NO
diambil 1 ml larutan Pb(NO₃)₂,
diamati
didinginkan
Hasil reaksi
Sebanyak 1 ml larutan
HgCl₂,
diamati
Hasil reaksi
8
Sebanyak 1 ml larutan
1% H₃PO₄,
diamati
dikocok.
Hasil reaksi
Sebanyak 1 ml larutan
1% BaCl
diamati
Hasil reaksi
Sebanyak 1 ml larutan
1% BaCl
diambil 1% pereaksi larutan HNO₃
Hasil reaksi
9
Sebanyak 1 ml larutan
1% NaBr
diamati
Hasil reaksi
Sebanyak 1 ml larutan
1% Na₂SO₄
diamati
Hasil reaksi
Sebanyak 1 ml larutan
1% K e(CN)
diamati
Hasil reaksi
10
Sebanyak 1 ml larutan
1% H₃PO₄
dipanaskan sedikit
didinginkan
diamati
Hasil reaksi
Sebanyak 1 ml larutan
pipet tetes
Hasil reaksi
Sebanyak 1 ml larutan
diamati.
Hasil reaksi
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Data Pengamatan
4.1.1 Percobaan 1 : Identifikasi kation dengan reaksi basah Hasil pengamatan pada
kegiatan praktikum kedua matakuliah kimia dasar yakni terkait identifikasi zat
kimia. Berikut adalah identifikasi kation dengan reaksi basah
No Perlakuan Pengamatan
- 1 mL AgNO3 1% + 1 mL - Larutan tidak berwarna
1 HCl 1% - Tidak terjadi
- Ditambah NH4OH berlebih perubahan warna
11
12
4.1.1 Percobaan 2 : Identifikasi anion dengan reaksi basah Hasil pengamatan pada
kegiatan praktikum kedua mata kuliah kimia dasar yakni terkait identifikasi zat
kimia. Berikut adalah identifikasi anion dengan reaksi basah.
No Perlakuan Pengamatan
-1 mL larutan KBr 1% -larutan tidak berwarna
dimasukkan ke dalam -larutan tidak berwarna
1 tabung reaksi -tidak ada endapan
-1 mL larutan NaBr 1% + -tidak ada gelembung gas
1 mL larutan AgNO3
-1 mL larutan Na2SO4 -larutan tidak berwarna
dimasukkan ke dalam -larutan berwarna putih
2 tabung reaksi -terdapat endapan putih
-1 mL larutan Na2SO4 + 1 -tidak ada gelembung gas
mL larutan BaCl2
-1 mL larutan K4 Fe(CN)6 -tidak ada endapan
dimasukan kedalam tabung -terdapat gelembung gas
3 reaksi.
-1 mL larutan K4 Fe(CN)6
+ 1 mL larutan H2SO4
pekat
-1 mL larutan -larutan tidak berwarna
H3PO4 1% + 1 mL -larutan tidak berwarna
larutan -terdapat endapan kuning
4 (NH4)2MoO3 -tidak ada gelembung gas
-ditambah 1 mL HNO3
1% dan dipanaskan
sebentar lalu didinginkan
-1 mL larutan Na2C2O4 -larutan tidak berwarna
dimasukkan ke dalam -larutan tidak berwarna
5 tabung reaksi -terdapat gelembung gas
-1 mL larutan Na2C2O4 +
larutan H2SO4 pekat
-1 mL larutan Na2S2O3 -larutan tidak berwarna
dimasukkan ke dalam -larutan berwarna
6 tabung reaksi kecokelatan
-1 mL larutan Na2S2O3 + -terdapat endapan hitam
larutan AgNO3 1% -tidak ada gelembung gas
4.2 Pembahasan
4.2.1 Reaksi basah merupakan jenis identifikasi zat secara kualitatif yang sering
digunakan pada umumnya senyawa NO3- hanya membentuk cincin coklat jika
direaksikan dengan senyawa Fero sulfatdan H2SO4 F. Lain halnya dengan
senyawa borat yang jika ditambahkan methanol kemudian dipanaskan dengan
nyala api, maka menghasilkan uap atau asap berwarna hiaju. Sedangkan reaksi
kering merupakan reaksi pengujian sampel yang berwujud
13
pada. Dalam reaksi kering ada beberapa teknik yang digunakan seperti
pa, pemanasan rupa, pemanasan, uji pipa tiup, uji nyala, uji manik boraks,
uji manik fosfat ( Haryadi,1990 ).
4.2.2 Kation adalah ion yang bermuatan positif atau atom yang bermuatan
positif jika kekurangan electron. Untuk tujuan analisis kualitatif
sistematik, kation – kation diklasifikasikan dalam lima golongan
berdasarkan sifat – sifat kation itu terhadap beberapa reagensia. Dengan
memakai apa yang disebut dengan reagensia golongan secara spesifik,
dapat kita tetapkan ada tidaknya golongan – golongan kation, dan dapat
juga memisahkan golongan – golongan ini dengan pemeriksaan lebih lanjut.
Selain merupakan cara yang tradisipnal untuk menyajikan bahan, urut- urutan ini
juga mempermudah dalam mempelajari reaksi – reaksi. Reagensia golongan
yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum adalah asam klorida.,
hydrogen sulfida, dan ammonium karbonat. ( Vogel.1985:203).
Anion adalah ion negatif yang terbentuk ketika atom nonlogam
memperoleh satu atau lebih elektron. Anion dinamakan demikian karena
mereka tertarik ke anoda (bidang positif) dalam medan listrik. Atom
biasanya mendapatkan elektron sehingga mereka akan memiliki
konfigurasi elektron seperti gas mulia. Semua unsur dalam kelompok 17
memiliki tujuh elektron valensi karena konfigurasi ns2 np5 dibagian
terluarnya. Oleh karena itu, setiap unsur akan mendapatkan satu elektron
dan menjadi anion dengan muatan -1. Demikian juga, Kelompok 16 unsur
membentuk ion dengan muatan -2, dan Kelompok 15 non logam
membentuk ion dengan muatan -3. Pengujian anion dilakukan setelah uji
kation (Svehla, 1985).
Pengujian terhadap anion relatif lebih sederhana karena
gangguan-gangguan dari ion-ion lain yang ada dalam larutan minimal
(dapat diabaikan). Pada umumnya anion-anion dapat digolongkan sebaga
berikut :
1. Golongan sulfat: SO 2- , SO 2- , PO 3- , Cr O 2- , BO 3- -,
4 3 4 2 4 3
Cr2O4 2- , AsO43- ,AsO33- . Anion-anion ini mengendap
dengan Ba2+ dalam suasana basa.
2. Golongan halida : Cl- , Br- , I, S2- Anion golongan ini
mengendap dengan Ag+ dalam larutan asam
(HNO3).
3. Golongan nitrat : NO3- , NO2- ,C2H3O2 - . Semua garam
14
Analisis anion tidak jauh berbeda dengan analisis kation, hanya saja
pada analisis anion tidak memiliki metode yang sistematis seperti analisis
kation. Uji analisis anion juga berdasarkan pada sifat fisika seperti warna,
bau, terbentuknya gas, dan kelarutannya (Chang, 1996). golongan ini
larut. NO 3- , NO2- , CH3OO Analisis anion tidak jauh berbeda
dengan analisis kation, hanya saja pada analisis anion tidak memiliki
metode yang sistematis seperti analisis kation. Uji analisis anion juga
berdasarkan pada sifat fisika seperti warna, bau, terbentuknya gas, dan
kelarutannya (Chang, 1996). Berikut merupakan beberapa pembahasan
mengenai identifikasi kation dengan reaksi basah.
Selain itu, disajikan gambar identifikasi larutan 1% HgCl2 dan pereaksi larutan
1% KI yakni sebagai berikut:
Selain itu, disajikan gambar identifikasi larutan 1% FeSO4 dan pereaksi larutan
1% NaOH yakni sebagai berikut
17
direaksikan. Keadaan fisik larutan tersebut berwarna bening tanpa ada bau dan
juga endapan, sedangkan larutan yang belum direaksikan pun berwarna bening.
Penambahan H2SO4 digunakan untuk mengubah oksalat menjadi karbondioksida
dan karbonmonoksida. Hal ini sesuai dengan referensi dimana larutan Na2C2O4
(tidak berwarna) ditambahkan H2SO4 (tak berwarna) tidak akan berwarna, tidak
memiliki endapan, dan tidak berbau.
2. Saran
Dalam percobaan ini terdapat bahan – bahan yang sangat
berbahaya dan beresiko tinggi jika terjadi kecelakaan, sehingga
berhati – hatilah dalam melakukan praktikum untuk
meminimalisir atau menghindari kecelakaan pada saat
praktikum. Praktikan harus menjaga kebersihan dari alat hingga
ruang laboratorium. Melaksanakan kegiatan praktikum dengan
teliti agar tidak terjadi hal-hal yang berbahaya, dan
membersihkan serta merapikan kembali alat dan bahan
laboratorium yang telah dipakai.
23
DAFTAR PUSTAKA
Vogel, 1990. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semi
Makro.
Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka.
Zulkarnaen, 1991. Kimia Analisa Kuantitatif. Jakarta:Departemen
Perindustrian
Julian. 2014. Identifikasi kation. Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi.20(2) :
99-104
Keenan. 1984. Kimia Untuk Universitas. Jakarta : Erlangga.
Rana. 2017. Reaksi Basah Kation Anion. Jurnal Ilmiah Kimia dan
Pendidikan Kimia.
24