Anda di halaman 1dari 4

Pemeriksaan kering yaitu pengujian yang dilakukan dalam keadaan kering.

Yakni tanpa melarutkan


contoh. Seperti pemanasan, uji nyala, uji pipa tiup, Uji spektroskopi, Uji manik boraks, Uji manik
fosfat, Uji manik natrium karbonat.

Pemeriksaan basah yaitu pengujian yang dibuat dengan zat-zat dalam larutan. Suatu reaksi diketahui
berlangsung (a) dengan terbentuknya endapan, (b) dengan pembebasan gas, (c) dengan perubahan
warna.

Untuk memahami operasi yang dilibatkan dalam uji warna nyala, perludiketahui struktur
nyala Bunsen sebagai sumber gas pembakar. Nyala Bunsen dapat digambarkan sebagai
berikut:

Keterangan:
C
a = daerah suhu rendah
D b = daerah nyala paling panas

c = daerah oksidasi bawah

d = daerah oksidasi atas


A B
e = daerah reduksi atas

f = daerah reduksi bawah

Secara garis besar nyala api Bunsen terdiri atas tiga bagian yaitu
1. Kerucut dalam ADB yang berwarna biru, di mana dalam kerucut dalam ini sebagian
besar terdiri atas gas-gas yang tidak terbakar.
2. Ujung terang D yang hanya tampak bila lubang udara sedikit ditutup.
3. Kerucut luar ACBD sebagai tempat terjadinya pembakaran sempurna.
Bagian-bagian dari nyala Bunsen secara terperinci dan fungsinya dapat diliht pada tabel
berikut:
Tabel 2. Bagian Daerah Nyala Api Bunsen dan Fungsinya
Bagian Daerah Nyala Api Bunsen Fungsinya
a: daerah suhu rendah Dipakai untuk menguji zat-zat yang
mudah menguap
b: daerah nyala paling panas /daerah Digunakan untuk menguji sifat
peleburan peleburan suatu zat dan melengkapi
daerah suhu rendah dalam menguji
kemudahan relatif suatu zat untuk
menguap
c: daerah oksidasi bawah Digunakan untuk mengoksidasi zat-zat
yang larut dalam mutu boraks, fosfat,
dan karbonat.
d: daerah oksidasi atas Digunakan untuk mengoksidasi zat-zat
yang tidak memerlukan suhu tinggi.
Warna nyala tidak berwarna dan
nyalanya tidak sepanas di daerah
oksidasi bawah.
e: daerah reduksi atas Digunakan untuk mengoksidasi oksida-
oksida berupa kerak menjadi logam.
Pada daerah ini banyak mengandung
karbon berpijar dan berupa kerucut
berwarna biru.
f: daerah reduksi bawah Digunakan untuk mereduksi boraks
lelehan.

1.2.1 UjiPemanasan

Sampel Warna Nyala


CuSO4 Hijau
Tembaga(II) sulfat
CoCl2 Biru
Kobal(II) klorida
NiSO4 Merah
dingin panas
NH4NO3
Tidakberwarna Tidakberwarna
Ammonium nitrat
Pb(NO3)2
Putih Putih
Timbalnitrat

1. Mengapa dalam uji nyala digunakan kawat nikrom dan asam klorida?

Asam klorida (HCl) :

 Dalam percobaan ini digunakan HCl untuk membersihkan kawat nikrom karena HCl
dapat melarutkan pengotor-pengotornya /zat pengganggu yang mungkin menempel
pada kawat nikrom sehingga pengotor tersebut akan mudah menguap dari kawat,
sehingga kawat benar-benar bersih.
 pembakaran HCl tidak memberikan warna sehingga tidak mempengaruhi atau
mengganggu warna nyala logam alkali dan alkali tanah ketika diamati.
 HCl digunakan untuk membuat sampel menjadi kental sehingga mudah menempel
dalam kawat nikrom.
 N
a
mRumus molekul nama bahan
a Indonesia Inggris
- Pb(NO3)2 Plumbum (II) nitrat Plumbum (II) nitrate
nCo(NO ) Kobalt nitrat Cobalt Nitrate
3 2
a
Cr(NO3)3 Krom Nitrate
m
aCuSO4 Tembaga Sulfat Copper Sulfat

s
enyawa dalam text book bahasa inggris

Anda mungkin juga menyukai