KIMIA DASAR
OLEH :
NIM :L1C021084
LABORATORIUM KIMIA
PURWOKERTO
2021
DAFTAR ISI
i
IDENTIFIKASI ZAT KIMIA
I. TUJUAN
1.1 Mengindentifikasikan zat-zat kimia yang ada di laboratorium
kimia.
1.2 Identifikasi adanya kation secara kualitatif dengan
melakukan uji spesifik.
1.3 Identifikasi adanya anion secara kualitatif dengan melakukan
uji spesifik.
1
2
Analisis kation dapat memberikan kepastian hasil uji jika dalam sampel
mengandung suatu macam kation. Untuk itu diperlukan metode pemisahan
kation dari campurannya. Pemisahan kation cara-caranya pada prinsipnya
dilakukan adalah sebelum uji reaksi dilakukan kation dipisahkan terlebih
dahulu dari campurannya. Setelah kation dipisahkan kemudian dilakukan
uji reaksi yang dapat dilihat hasilnya yaitu endapan atau warna keduanya.
Cara ini membutuhkan sampel yang agak banyak lebih kurang 10 mL
tergantung kepekaan larutan sampel.
Kation-kation golongan pertama membentuk klorida-klorida yang tidak
larut. Namun, timbal klorida sedikiut lairut dalam air, dan karena itu timbal
tidak pernahmengendap dengan sempurna bila ditambahkan asam klorida
encer. Kelarutanmerkurium (I) sulfat terletak diantara kedua zat diatas.
Bromida dan iodida juga tidaklarut, seangkan pengendapan timbal halida
tidak sempurna dan endapannya mudah larutdalam air panas. Asetat-asetat
lebih mudah larut, meskipun perak asetat bisa mengendapdari larutan yang
agak pekat. Hidroksida dan karbonat akan diendapkan denganreagensia
yang jumlahnya ekuivalen. Kation golongan 1 mengandung kation
logamyang terendapkan sebagai senyawa klorida yang tidak larut. Kation-
kation ini dapatdiendapkan dengan pereaksi asam klorida.
Pemisahan dilakukan dengan cara mengendapkan suatu kelompok
kation dari larutannya. Kelompok kation yang mengendap dipisahkan dari
larutan dengan cara sentrifus dan menuangkan filtratnya ke tabung uji yang
lain. Larutan yang masih berisi sebagian besar kation kemudian diendapkan
kembali membentuk kelompok kation baru. Jika dalam kelompok kation
yang terendapkan masih berisi beberapa kation maka kation-kation tersebut
dipisahkan lagi menjadi kelompok kation yang lebih kecil,demikian
seterusnya sehingga pada akhirnya dapat dilakukan uji spesifik untuk
satukation. Jenis dan konsentrasi pereaksi serta pengaturan pH larutan
dilakukan untukmemisahkan kation menjadi beberapa kelompok.
Kation-kation golongan kedua menurut tradisi dibagi kedalam dua sub
golongan, sub golongan tembaga dan dan sub golongan arsenik. Dasar teori
dari pembagian ini adalah kelarutan endapan sulfida dalam ammonium
polisulfida. Sementara sulfida dari golongan tembaga tak larut dalam
reagensia ini, sulfida dari sub golongan arsenik melarut dengan membentuk
garam ion.
3
Anion merupakan ion yang muatan totalnya negatif akibat adanya
kenaikan jumlah elektron. Misalnya : atom klorin (Cl) dapat memperoleh
tambahan satu elektronuntuk mendapat ion klorida (Cl-). Natrium klorida
(NaCl), yang dikenal sebagai garamdapur, disebut senyawa ionik (ionik
compound) karena dibentuk dari kation dan anion. Atom dapat kehilangan
atau memperoleh lebih dari satu elektron. Contoh ion-ion yang terbentuk
dengan kehilangan atau memperoleh lebih dari satu elektron adalah Mg2+,
Fe3+, S22-, dan N3-, Na+ dan Cl-. Ion-ion ini disebut ion monoatomik
karena ion-ion ini mengandung hanya satu atom.
Pengujian anion dilakukan setelah uji kation. Pengujian terhadap anion
relative lebih sederhana karena gangguan-gangguan dari ion-ion lain yang
ada dalam larutan minimal (dapat diabaikan). Pada umumnya anion-anion
dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Golongan sulfat : SO42-, SO32-, PO43-, Cr 2O42-, BO33-, Cr 2O42-,
AsO43, AsO33-.
Anion-anion inimengendap dengan Ba2+ dalam suasana basa.
2. Golongan halida :Cl-, Br -, I, S2-.
Anion golongan ini mengendap dengan Ag+ dalam larutan asam (HNO3).
3. Golongan nitrat : NO3-, NO2-, C2H3O2-.
Semua garam dari golongan ini larut. NO3-, NO2-, CH3OO- .
Analisis anion tidak jauh berbeda dengan analisis kation, hanya saja
pada analisis anion tidak memiliki metode yang sistematis seperti analisis
kation. Uji analisis sanion juga berdasarkan pada sifat fisika seperti warna,
bau, terbentuknya gas, dan kelarutannya.
III. METODOLOGI PERCOBAAN
3.5 Alat
Alat- alat yang digunakan dalam percobaan identifikasi zat kimia ini:
Jarum ose
Botol reagen,
Lemari asam,
Pembakar bunsen,
Tabung reaksi,
Waterbath,
Lakmus merah,
Batang pengaduk,
Pipet tetes.
3.6 Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan identifikasi logam – logam alkali
dengan reaksi nyala yaitu : HCl, KCl, NaCl, dan CaCl2.
Bahan yang digunakan dalam percobaan identifikasi kation dengan cara reaksi
basah antara lain AgNO3, HCl, NH4OH, Pb(NO3)2, KI, HgCl2, Fe2SO4, NaOH,
BaCl2, (NH4)2CO3, dan NH4Cl.
Bahan yang digunakan untuk percobaan identifikasi anion dengan cara reaksi
basah meliputi NaBr, AgNO3, Na2SO4, Back, K4Fe(CN)6, H2SO4, H3PO4,
(NH4)MO3, HNO3, Na2C2O4 dan Na2SO3
1 mL larutan1% AgNO 3
1. Dimasukkan ke dalam
tabung reaksi
2. Ditambahkan dengan
1mL pereaksi larutan 1%
HCl
3. Ditambahkan dengan
pereaksi dengan 1%
NH4OH
HASIL
1 mL larutan Pb(NO3)2 1%
1. Dimasukkan ke dalam
tabung reaksi.
2. Ditambah 1 Ml larutan KI
1%
3. Amati yang terjadi
4. Didihkan
5. Amati yang terjadi
HASIL
8
1 mL larutan HgCl2 1%
HASIL
1 ml larutan FeSO4 1%
HASIL
DAFTAR PUSTAKA
Juniarti, E., Sodiqin, A., Aulia, Z., Kimia Dasar, A., & Wulandari, Y. (n.d.).
IDENTIFIKASI ZAT KIMIA Cite this paper Related papers LAPORAN
PRAKT IKUM IDENT IFIKASI ZAT KIMIA.