Anda di halaman 1dari 11

JURNAL PRAKTIKUM

KIMIA DASAR

IDENTIFIKASI ZAT KIMIA

OLEH :

NAMA : ZAHRA RAMADHANIA

NIM :L1C021084

ASISTEN : ISTI NUR FATIMAH

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI

LABORATORIUM KIMIA

JURUSAN ILMU KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

PURWOKERTO

2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................... i


JUDUL PERCOBAAN ......................................................................................... 1
I. TUJUAN .................................................................................................... 1
II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 1
III. METODOLOGI PERCOBAAN ............................................................... 4
3.1 Alat ...................................................................................................... 4
3.2 Bahan ................................................................................................... 4
3.3 Cara Kerja..............................................................................................4
3.4 Skema Kerja .........................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................9

i
IDENTIFIKASI ZAT KIMIA
I. TUJUAN
1.1 Mengindentifikasikan zat-zat kimia yang ada di laboratorium
kimia.
1.2 Identifikasi adanya kation secara kualitatif dengan
melakukan uji spesifik.
1.3 Identifikasi adanya anion secara kualitatif dengan melakukan
uji spesifik.

II. TINJAUAN PUSTAKA


Kimia analitik adalah ilmu yang mempelajari cara-cara
penganalisaan zat kimia. Zat kimia ini terdapat dalam suatu senyawa atau
larutan dan yang akan dianalisa baik jenis maupunkadarnya. Analisis
kualitatif adalah penyelidikan kimia mengenai kadar unsur atau ion yang
terdapat dalam suatu zat tunggal atau campuran. Analisis kuantitatif adalah
penyelidikan kimia mengenai kadar unsur atau ion yang terdapat dalam
suatu zat tunggal atau campuran. Reaksi pengendapan telah digunakan
secara meluas dalam kimia analisis sperti titrasi, gravimetri dan dalam
memisahkan suatu sampel menjadi komponen-komponennya (Underwood,
1986).
Kimia analitik bisa dibagi menjadi bidang – bidang yang disebut
analisis kualitatif dan analisis kuntitatif. Analisis kualitatif berkaitan
dengan identifikasi zat – zat kimia yaitu mengenai unsur atau senyawa apa
yang ada dalam suatu sampel. Contoh analisis kualitatif yaitu ketika
sejumlah unsur dipisahan dan diidentifikasi melalui pengendapan dengan
hidrogen sulfida. Produk – produk organik yang disintesis dalam
laboratorium bisa diidentifikasi dengan menggunakan teknik – teknik
instrumentasi seperti spektroskopi, inframerah, dan magnetik nuklir (Day,
2002: 2). Cara memisahkan ion logam tertentu harus mengikuti prosedur
kerja yang khusus dalam analisis kualitatif. Zat yang diselidiki harus
disiapkan atau diubah dalam bentuk suatu larutan. Kita harus memilih
pelarut yang cocok untuk zat padat. Ion – ion pada golongan – golongan
diendapkan satu per satu kemudian endapan dipisahkan dengan cara
disaring atau diputar dengan centrifuga. Endapan dicuci untuk
membebaskan dari larutan pokok atau filtrat dan tiap – tiap logam yang
mungkin akan dipisahkan (Cokrosarjiwanto, 1997).

1
2
Analisis kation dapat memberikan kepastian hasil uji jika dalam sampel
mengandung suatu macam kation. Untuk itu diperlukan metode pemisahan
kation dari campurannya. Pemisahan kation cara-caranya pada prinsipnya
dilakukan adalah sebelum uji reaksi dilakukan kation dipisahkan terlebih
dahulu dari campurannya. Setelah kation dipisahkan kemudian dilakukan
uji reaksi yang dapat dilihat hasilnya yaitu endapan atau warna keduanya.
Cara ini membutuhkan sampel yang agak banyak lebih kurang 10 mL
tergantung kepekaan larutan sampel.
Kation-kation golongan pertama membentuk klorida-klorida yang tidak
larut. Namun, timbal klorida sedikiut lairut dalam air, dan karena itu timbal
tidak pernahmengendap dengan sempurna bila ditambahkan asam klorida
encer. Kelarutanmerkurium (I) sulfat terletak diantara kedua zat diatas.
Bromida dan iodida juga tidaklarut, seangkan pengendapan timbal halida
tidak sempurna dan endapannya mudah larutdalam air panas. Asetat-asetat
lebih mudah larut, meskipun perak asetat bisa mengendapdari larutan yang
agak pekat. Hidroksida dan karbonat akan diendapkan denganreagensia
yang jumlahnya ekuivalen. Kation golongan 1 mengandung kation
logamyang terendapkan sebagai senyawa klorida yang tidak larut. Kation-
kation ini dapatdiendapkan dengan pereaksi asam klorida.
Pemisahan dilakukan dengan cara mengendapkan suatu kelompok
kation dari larutannya. Kelompok kation yang mengendap dipisahkan dari
larutan dengan cara sentrifus dan menuangkan filtratnya ke tabung uji yang
lain. Larutan yang masih berisi sebagian besar kation kemudian diendapkan
kembali membentuk kelompok kation baru. Jika dalam kelompok kation
yang terendapkan masih berisi beberapa kation maka kation-kation tersebut
dipisahkan lagi menjadi kelompok kation yang lebih kecil,demikian
seterusnya sehingga pada akhirnya dapat dilakukan uji spesifik untuk
satukation. Jenis dan konsentrasi pereaksi serta pengaturan pH larutan
dilakukan untukmemisahkan kation menjadi beberapa kelompok.
Kation-kation golongan kedua menurut tradisi dibagi kedalam dua sub
golongan, sub golongan tembaga dan dan sub golongan arsenik. Dasar teori
dari pembagian ini adalah kelarutan endapan sulfida dalam ammonium
polisulfida. Sementara sulfida dari golongan tembaga tak larut dalam
reagensia ini, sulfida dari sub golongan arsenik melarut dengan membentuk
garam ion.
3
Anion merupakan ion yang muatan totalnya negatif akibat adanya
kenaikan jumlah elektron. Misalnya : atom klorin (Cl) dapat memperoleh
tambahan satu elektronuntuk mendapat ion klorida (Cl-). Natrium klorida
(NaCl), yang dikenal sebagai garamdapur, disebut senyawa ionik (ionik
compound) karena dibentuk dari kation dan anion. Atom dapat kehilangan
atau memperoleh lebih dari satu elektron. Contoh ion-ion yang terbentuk
dengan kehilangan atau memperoleh lebih dari satu elektron adalah Mg2+,
Fe3+, S22-, dan N3-, Na+ dan Cl-. Ion-ion ini disebut ion monoatomik
karena ion-ion ini mengandung hanya satu atom.
Pengujian anion dilakukan setelah uji kation. Pengujian terhadap anion
relative lebih sederhana karena gangguan-gangguan dari ion-ion lain yang
ada dalam larutan minimal (dapat diabaikan). Pada umumnya anion-anion
dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Golongan sulfat : SO42-, SO32-, PO43-, Cr 2O42-, BO33-, Cr 2O42-,
AsO43, AsO33-.
Anion-anion inimengendap dengan Ba2+ dalam suasana basa.
2. Golongan halida :Cl-, Br -, I, S2-.
Anion golongan ini mengendap dengan Ag+ dalam larutan asam (HNO3).
3. Golongan nitrat : NO3-, NO2-, C2H3O2-.
Semua garam dari golongan ini larut. NO3-, NO2-, CH3OO- .
Analisis anion tidak jauh berbeda dengan analisis kation, hanya saja
pada analisis anion tidak memiliki metode yang sistematis seperti analisis
kation. Uji analisis sanion juga berdasarkan pada sifat fisika seperti warna,
bau, terbentuknya gas, dan kelarutannya.
III. METODOLOGI PERCOBAAN
3.5 Alat
Alat- alat yang digunakan dalam percobaan identifikasi zat kimia ini:
 Jarum ose
 Botol reagen,
 Lemari asam,
 Pembakar bunsen,
 Tabung reaksi,
 Waterbath,
 Lakmus merah,
 Batang pengaduk,
 Pipet tetes.

3.6 Bahan
 Bahan yang digunakan dalam percobaan identifikasi logam – logam alkali
dengan reaksi nyala yaitu : HCl, KCl, NaCl, dan CaCl2.
 Bahan yang digunakan dalam percobaan identifikasi kation dengan cara reaksi
basah antara lain AgNO3, HCl, NH4OH, Pb(NO3)2, KI, HgCl2, Fe2SO4, NaOH,
BaCl2, (NH4)2CO3, dan NH4Cl.
 Bahan yang digunakan untuk percobaan identifikasi anion dengan cara reaksi
basah meliputi NaBr, AgNO3, Na2SO4, Back, K4Fe(CN)6, H2SO4, H3PO4,
(NH4)MO3, HNO3, Na2C2O4 dan Na2SO3

3.7 Cara Kerja

PERCOBAAN 1: IDENTIFIKASI LOGAM-LOGAM ALKALI DENGAN


CARA REAKSI NYALA
Prosedur:
a. Cucilah jarum Osche yang terbuat dari platina terutama bagian ujungnya dengan
cara mencelupkannya ke dalam HCl pekat dalam botol reagen tertutup dan dalam
lemari asam.
4
5
b. Masukkan ujung jarum ke dalam api bunsen di daerah fusi, sampai tidak
menimbulkan warna apapun dari api bunsen.
c. Celupkan lagi ujung jarum Osche tersebut ke dalam HCl tadi kemudian dicelupkan
ke dalam larutan bahan dalam tabung reaksi saudara yang diduga mengandung
logam K, Na, dan Ca. gunakan larutan 5% KCl, NaCl dan CaCl2.
d. Bakarlah ujung jarum osche yang membawa larutan tersebut pada api bunsen di
daerah oksidasi. Untuk bahan-bahan yang mudah menguap pembakaran dilakukan
di daerah fusi.
PERCOBAAN 2. IDENTIFIKASI KATION DENGAN CARA REAKSI
BASAH
Prosedur:
a. 1 mL 1% AgNO3 (gol.1) tambahkan 1 mL pereaksi larutan 1% HCl. Amatilah apa
yang terjadi, kemudian tambahlah pereaksi larutan 1% NH4OH. Bagaimana
akibatnya endapan yang terbentuk.
b. 1 mL larutan Pb(NO3)2 (gol.1) ditambahkan 1 mL pereaksi larutan 1% KI.
Amatilah apa yang terjadi? Didihkan dalam penangas air. Apa yang terjadi? Bila
didinginkan apa yang terlihat?.
c. 1 mL larutan HgCl2 (gol. 3) tambahkan 1 mili pereaksi larutan 1% KI. Amatilah
apa yang terjadi, kemudian tambahkan lagi 4 ml pereaksi tersebut. Bagaimanakah
akibatnya endapan yang sudah terbentuk?
d. 1 mL larutan 1% FeSO4 (gol. 3) tambahkan 1 ml pereaksi larutan 1% NaOH.
Amatilah apa yang terjadi kemudian di kocok. Bagaimana akibatnya endapan yang
sudah terbentuk?
e. 1 mL larutan 1% BaCl2 (gol 4) tambahkan 1 mili pereaksi larutan 1% (NH4)2CO3.
Amatilah apa yang terjadi kemudian tambahlah 1% pereaksi larutan HNO3.
bagaimana akibatnya endapan yang sudah terbentuk dan apa yang timbul?
f. 1 mL larutan 1% NaOH (gol 5) tambahkan 1 mili pereaksi larutan 1% NH 4Cl.
amatilah apa yang terjadi jika lakmus merah ditaruh pada bibir tabung dan
6
bagaimana baunya? Jika tidak ada lakmus ambillah batang gelas dimasukkan ke
dalam HCl pekat dan ditaruh di atas mulut tabung reaksi. apa yang saudara lihat
Setelah praktikum selesai buatlah laporan lengkap dengan persamaan reaksinya.
PERCOBAAN 3 : IDENTIFIKASI ANION DENGAN CARA REAKSI BASAH
Prosedur:
Ke dalam tabung reaksi yang berisi:
a. 1 ml larutan 1% NaBr (gol 1) tambahkan 1 ml reaksi larutan 1% AgNO 4.
amatilah apa yang terjadi
b. 1 ml larutan 1% Na2SO4 (gol. 2) tambahkan 1 ml pereaksi larutan 1% BaCl2.
Amatilah apa yang terjadi.
c. 1 ml larutan 1% K2Fe(CN)6 (gol. 2) tambahkan 1 ml larutan H2 SO4 pekat
dengan hati-hati dan menggunakan pipet tetes. Amatilah apa yang terjadi
d. 1 ml larutan 1% H3 PO4 (gol. 2) ditambahkan 1 ml pereaksi larutan 1% (NH3)2
MoO3 dan 1 mL 1% NHO3. kemudian sedikit dipanaskan sebentar lalu
didinginkan, amatilah apa yang terjadi?
e. 1 mL larutan 1% Na2C2O4 (gol. 3) tambahkan 1 ml larutan 1% H2SO4 pekat
dengan hati-hati dan menggunakan pipet tetes. Amatilah apa yang timbul?
f. 1 ml larutan 1% Na2S2O3 (gol.4) tambahkan pereaksi larutan 1% AgNO3.
7

3.8 Skema Kerja

1 mL larutan1% AgNO 3

1. Dimasukkan ke dalam
tabung reaksi
2. Ditambahkan dengan
1mL pereaksi larutan 1%
HCl
3. Ditambahkan dengan
pereaksi dengan 1%
NH4OH

HASIL

1 mL larutan Pb(NO3)2 1%

1. Dimasukkan ke dalam
tabung reaksi.
2. Ditambah 1 Ml larutan KI
1%
3. Amati yang terjadi
4. Didihkan
5. Amati yang terjadi

HASIL
8

1 mL larutan HgCl2 1%

Dimasukkan ke dalam tabung


Ditambah 1 mL larutan KI
Diamati yang terjadi
Ditambah larutan KI 1% berlebih

HASIL

1 ml larutan FeSO4 1%

- Dimasukkan ke dalam tabung reaksi


- Ditambah 1 ml larutan NaOH 1%
- Diamati yang terjadi
- Dikocok
- amati

HASIL
DAFTAR PUSTAKA
Juniarti, E., Sodiqin, A., Aulia, Z., Kimia Dasar, A., & Wulandari, Y. (n.d.).
IDENTIFIKASI ZAT KIMIA Cite this paper Related papers LAPORAN
PRAKT IKUM IDENT IFIKASI ZAT KIMIA.

Agil Saputra. Laporan Kimia Analitik, BAB I PENDAHULUAN.


(n.d.).Politeknik Kesehatan, Makassar.

Cokrosarjiwanto. 1997. Kimia Analitik Kualitatif I. Yogyakarta : UNY Press

Chadijah, siti. 2012. Dasar-dasar Kimia Analitik. UIN Press, Makasar.

Anda mungkin juga menyukai