I. Tujuan
Setelah melakukan percobaan ini diharapkan mahasiswa dapat:
1. Mempelajari metode analisis kualitatif untuk identifikasi kation
2. Mengetahui reaksi penetapan untuk kation
3. Mempelajari metode analisis kualitatif untuk identifikasi anion
Anion Golongan II
selanjutnya
(tabel dibaliknya)
VIII. Tugas
Selesaikanlah tugas-tugas berikut untuk melengkapi laporan
sementara percobaan ini!
1. Tuliskan reaksi kimia yang terjadi saat percobaan ini!
Anion golongan I
1. NaCl + AgNO3 AgCl + NaNO3
2. 2NaCl+H2SO4 2HCl + Na2SO4
3. Na2SO4 + BaCl2 + HCl BaSO4 + HCI + 2NaCl
4. Na2SO4 + 2AgNO3 2NaNO3 + Ag2SO4
Anion golongan II
1. 2 K2CrO4 + H2SO4 K2CrO7 + K2SO4 + H2O
2. K2CrO4 + 2AgNO3 2KNO3 + AgCrO4
3. K2Cr2O7+2H2SO4 2K2SO4 + 2Cr2(SO4)3+8H2O + 3O2
4. 2K2Cr2O7+2AgNO3 2KNO3 + AgCr2O7
IX. Analisa
Setelah melalui praktikum pendahuluan tentang kation dan
anion, dan mempelajari reaksi-reaksi kimia yang dapat terjadi pada
setiap kation dan anion. Pada praktikum ini akan diberikan sampel
dan kemudian melakukan analisis untuk mengetahui komponen
kation apa saja yang terkandung dalam sampel tersebut, dalam
sampel, kemungkinan akan terdapat dua atau lebih kation.
Untuk pengujian pertama adalah pengujian kation dengan
menguji 3 sampel diantaranya sampel A, sampel B dan sampel C
yang belum kita ketahui kandungan yang ada pada ketiga larutan
tersebut. Setelah melakukan percobaan sampel A kami golongkan
kedalam Kation Golongan I, hal ini terbukti ketika larutan sampel A
direaksikan dengan Pb2+ membentuk endapan kuning (yellow solid)
yang merupakan sifat utama dari Pb. Ketika bereaksi dengan NH3
membentuk edapan gray-black yang merupakan identifikasi kation
Hg. Dan juga pada Ag(NH3)2 yang bereaksi membentuk white
precipitate (AgCl) yang merupakan sifat dari logam Ag. Sehingga
beberapa reaksi diatas menunjukan bahwa Sampel A termasuk
kedalam Golongan I. Untuk Sampel B bereaksi menghasilkan
endapan putih , sedangkan saat dipanaskan dan dibiarkan dingin
muncul endapan berwarna kuning. Sehingga berdasakan
percobaan sampel B termasuk kedalam golongan kation yang
mengandung Pb2+. Dan untuk sampel C berdasarkan percobaan
yang kami lakukan larutan ini tidak mengandung kation Cu 2+ karena
saat bereaksi dengan KOH tidak menghasilkan endapan biru
melainkan endapan putih seperti dadih yang merupakan sifat kation
Al3+ dan untuk lebih memastikannya kami juga mereaksikan larutan
yang memiliki endapan putih dadih tersebut dengan Na2CO3 yang
membuat endapan larut dalam reagen dan sudah jelas sampel C itu
mengandung kation Al3+.
Kemudian untuk pengujian berikutnya adalah pengujian
Identifikasi Anion menjadi 3 golongan yaitu Anion Golongan I yaitu
Cl-,Br-,SO42-,SO32- ; Anion Golongan II yaitu S2O3 2-
, S2- , PO43- ,
CrO42- , CrO72- ; dan pada Anion Golongan yaitu CH3COO- , NO2- ,
CO3 2- , NO3- . Sehingga dapat saya jabarkan sebagai berikut :
Anion Golongan I :
Anion Golongan II :
X. Penutup
A. Kesimpulan
Setelah melalui praktikum pendahuluan tentang kation dan
anion, dan mempelajari reaksi-reaksi kimia yang dapat terjadi
pada setiap kation dan anion, dapat disimpulkan bahwa
1. Golongan I : kation golongan ini membentuk endapan dengan
asam klorida
2. Golongan II: kation golongan ini bereaksi dengan asam
klorida, tetapi membentuk endapan dengan hidrogen sulfida
dalam suasana asam mineral encer.
3. Golongan III: kation golongan ini tidak bereaksi dengan asam
klorida encer. Ataupun dengan hidrogen sulfida dalam
suasana asam mineral encer. Namun kation ini membentuk
endapan dengan ammonium sulfida dalam suasana netral /
aminiakal.
4. Golongan IV: kation golongan ini bereaksi dengan golongan I,
II, III. Kation ini membentuk endapan dengan ammonium
karbonat dengan adanya ammonium klorida, dalam suasana
netral atau sedikit asam.
5. Golongan V: kation-kation yang umum, yang tidak bereaksi
dengan regensia-regensia golongan sebelumnya, merupakan
golongan kation yang terakhir.
Kemudian pada Analisa Kualitatif Anion tidak begitu
sistematik seperti pada identifikasi kation. Karena dilakukan untuk
mengetahui jenis zat atau komponen yang terkandung dalam
suatu sampel. Analisis kualitatif dilakukan sebelum melakukan
analisis kuantitatif, karena perlu diketahui komponen yang
terkandung dalam suatu sampel untuk menyesuaikan metode
yang digunakan. Analisis kualitatif secara konvensional dapat
dilakukan secara visual, baik dalam keadaan kering maupun
basah. Dalam keadaan kering analisis dapat dilakukan melaui
pengenalan bentuk dan warna, bau, maupun endapan garam-
garam perak didalamnya.
B. Saran
- Praktikan diharapkan memahami modul sebelum praktikum
dilakukan
- Hati-hati terhadap bahan-bahan kimia yang diuji, salah satu
contohnya adalah saat pengambilan asam pekat
- Hati-hati terhadap alat-alat penunjang jalannya praktikum