I. TUJUAN
Tujuan dari percobaan ini adalah:
1. Mahasiswa dapat melakukan dan paham tentang Standarisasi larutan
AgNO3 0,1 N dengan NaCl.
2. Mahasiswa dapat melakukan dan paham tentang analisa kandungan
klorida dalam air.
Reaksi pengendapan ialah apakah reaksi ini dapat terjadi pada suatu
keadaan tertentu. Jika Q adalah nilai hasil kali ion-ion yang ditentukan
dalam larutan, maka kesimpulan yang lebih umum mengenai pengendapan
dasar larutan adalah:
1. Pengendapan terjadi jika Q > Ksp
diendapkan oleh adanya kelebihan ion perak, yang agak lebih awal
dari titik ekuivalen, sangat lambat larut kembali dan titrasi ini
menggunakan waktu yang lama. Kelemahan dari titrasi pengendapan,
antara lain :
3. Komposisi endapan seringkali tidak diketahui pasti terutama jika ada efek
kopresipitasi.
garam perak yang sukar larut. Jika larutan perak nitrat ditambahkan
pada larutan kalium sianida maka mulamula akan terbentuk endapan putih
dan pada pengadukan akan larut membentuk larutan kompleks yang stabil.
AgNO3 + 2KCN K[Ag(CN)2] + KNO3. Jika reaksi telah sempurna maka
reaksi akan berlangsung lebih lanjut membentuk senyawa kompleks yang
tidak larut. Ag+ + [Ag(CN)2] Ag [Ag(CN)2] (Svehla. 1985: 216)
Dalam menentukan titik akhir titrasi, ada beberapa metode yang dapat
digunakan, diantaranya yaitu : a. Metode Mohr Metode ini dapat
digunakan untuk menetapkan kadar klorida dan bromida dalam suasana
netral, dengan larutan baku perak nitrat dengan penambahan larutan
kalium kromat sebagai indikator. b. Metode Volhard Metode ini didasari
oleh pengendapan dari perak tiosianat dalam larutan asam nitrit, dengan
ion besi (III) dipergunakan untuk mendeteksi kelebihan ion tiosianat.
Titrasi Volhard ini dilakukan dalam suasana asam. c. Metode fajans Pada
metode ini, digunakan indikator adsorbsi, yang mana pada titik ekuivalen
indikator teradsorbsi oleh endapan. Indikator ini tidak memberikan
perubahan warna pada larutan, tetapi pada permukaan endapan. d. Metode
Liebig Pada metode ini, titik akhir titrasinya tidak ditentukan dengan
indikator, tetapi dengan terjadi kekeruhan. Ketika larutan AgNO3
ditambahkan pada larutan alkali sianida akan terbentuk endapan putih,
tetapi pada penggolongan akan larut kembali karena terbentuk kompleks
sianida yang stabil dan larut. (Alexayev. 1969: 406-410)
AgCl. Warna zat yang terbentuk dapat berubah akibat adsorbsi pada
permukaan. (Khopkar. 1992; 65).
Setelah semua ion klorida dalam analit habis maka kelebihan ion
perak akanbereaksi dengan indikator. Indikator yang dipakai biasanya
adalah ion kromat (CrO42+) dimana dengan indikator ini ion perak akan
membentuk endapanberwarna coklat kemerahan sehingga titik akhir
titrasi dapat diamati.Indikator lain yang biasa dipakai adalah tiosianida,
dan indikator adsorbsi.Jika AgNO3 ditambahkan ke NaCl yang zat
berpendar fluor, titik akhirditentukan dengan berubahnya warna dari
kuning menjadi merah jingga. Jikadidiamkan, tampak endapan berwarna,
sedangkan larutan tidak berwarnadisebabkan adanya adsorbs indikator
pada endapan AgCl. Warna zat yangterbentuk dapat berubah akibat
adsorbsi pada permukaan. (Khopkar, 1992)
Keterangan :
G = berat NaCl yang ditimbang (gram)
V = volume total larutan NaCl (Ml
v = volume larutan NaCl yang digunakan setiap
titrasi (mL)
𝑉𝐴𝑔𝑁𝑂3= volume rata – rata larutan AgNO3 yang
digunakan untuk titrasi (Ml)
Klorida = mgram /L
VA
Keterangan :
10,3+10,5
=
2
= 10,4
1000 g
NAgNO3 = V
X 10,4 x 58,5
v
1000 x 0,6010
= 100
X 10,4 X 58,5
10
601
= = 0,098
6084
8+7,4
= =7,87 ml
2
7,7+0,098 X 35500
= = 267, 88
100
VIII. Tugas
1. Perubahan apa yang terjadi saat terjadinya reaksi.
Pada standarisasi larutan AgNO3, terjadi perubahan warna dari
larutan NaCl yang telah ditambahkan larutan K2CrO4 5% berwarna
kuning menjadi warna kuning kemerahan sertai terbentuknya endapan
putih AgCl dalam jumlah yang sedang.
Pada analisa kandungan klorida dalam air terjadi perubahan warna
dari larutan sampel air yang telah ditambahkan larutan K2CrO4 5%
berwarna kuning menjadi warna merah bata dengan disertai
pembentukan endapan merah Ag2CrO4 dalam jumlah yang sedang.
2. Tuliskan reaksi kimia yang terjadi saat standarisasi larutn AgNO3
dengan NaCl?
AgNO3 + NaCl -> AgCl + NaNO3
3. Turunkan persamaan sehingga diperoleh persamaan seperti yang
tercantum dalam dasar teori pada
a) Persamaan dalam standarisasi Larutan AgNO3 0,1 N dengan
NaCl.
NAgNO3VAgNO3 = NNaClVNaCl
N ( AgNO 3 ) x V ( AgNO 3 )=N ( NaCl ) x V ( NaCl)
N ( NaCl ) x V (NaCl)
N ( AgNO 3 )=
V ( AgNO 3)
N ( NaCl ) x V ( NaCl)
N ( AgNO 3)=
V ( AgNO 3)
g 1000
N ( AgNO 3)=
( 58.5
x
V )
x V ( NaCl)
V ( AgNO 3)
1000 x g x V (NaCl)
58.5 x V
N ( AgNO 3)=
V ( AgNO 3)
1000 x g x V (NaCl)
N ( AgNO 3)=
58.5 x V x V ( AgNO3)
1000 x g
N ( AgNO 3 )=
V ( AgNO 3)
58.5 x V x
V ( NaCl)
a) Persamaan dalam analisa Kandungan Klorida dalam Air.
N ( A ) x V ( A )=N ( AgNO 3 ) x V ( AgNO 3 )
N ( AgNO 3 ) x V ( AgNO 3 )
N ( A )=
V ( A)
g
Mr N ( AgNO 3 ) x V ( AgNO 3 )
=
V V ( A)
g N ( AgNO 3 ) x V ( AgNO 3 )
=
Mr x V V ( A)
g
1000 N ( AgNO 3 ) x V ( AgNO 3 )
=
35.5 x V V ( A)
g N ( AgNO 3 ) x V ( AgNO 3 )
=
V x 35500 V ( A)
g N ( AgNO 3 ) x V ( AgNO 3 ) x 35500
( Klorida)= mgram /L
V V (A)
IX. ANALISA
volume pertama 8 ML dan Nilai volume kedua 7,4 ml, disini terjadi
perubahan warna menjadi warna merah bata dan terbentuknya endapan
yang cukup banyak di bawah larutan,maka dapat lah nilai kandungan
clorida dalam air sebesar 267,88 mg/l,disini kita bisa mengetahui setiap
satu liter air terdapat kandung clorida sebesar 267,88 mg, dari percobaan
yang telah di lakukan, kendala yang bisa menghambat pratikan tidak ada,
mungkin ada kesalahan sedikit dalam pratikan saaat menggunakan
Erlenmeyer, seharusnya di keringkan dulu sampai betul betul kering, dan
saat melakukan pengocokan adanya penggantian orang, hal ini bisa
mempengaruhi reaksi yang terjadi,karena setiap orang memiliki tenaga
yang berbeda-beda dan mungkin saat melihat nilai meniskus setelah
melakukan titrasi kurang teliti, sehingga nilai normalitas tidak sesuai
dengan ketentuan yang di tetapkan dan terdapat endapan yang terlalu
banyak di dalam larutan, tetapi percobaan bisa di katakana berhasil
karena kesalah yang di lakukan adalah yang masih wajar di lakukan.