Disusun Oleh :
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah swt, sebab karena rahmat dan
nikmat-Nyalah saya dapat menyelesaikan tugas Laporan hasil Praktikum Kimia ini,
yang diberikan oleh Bapak Dick Dick Maulana, S.P.,M.Si, selaku dosen Kimia Dasar
1 (Anorganik).
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Halaman
LAMPIRAN ................................................................................................................. 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Kimia adalah cabang dari ilmu fisik yang mempelajari tentang susunan, struktur,
sifat dan perubahan materi. Kimia anorganik adalah cabang kimia yang mempelajari
sifat dan reaksi senyawa anorganik. Reaksi kimia adalah suatu proses alam yang selalu
menghasilkan perubahan senyawa kimia. Senyawa awal yang terlibat dalam reaksi
disebut reaktan. Reaksi kimia biasanya dikarakteristikan dengan perubahan kimiawi,
dan akan menghasilkan satu atau lebih produk yang biasanya memiliki ciri-ciri yang
berbeda dari reaktan.
Ion adalah suatu atom atau molekul yang memiliki muatan listrik total tidak nol
(jumlah total ektron tidak sama dengan jumlah total proton). Kation adalah ion
bermuatan positif, sedangkan Anion adalah ion bermuatan negatif. Oleh karena itu
muatan listriknya yang berlawanan, kation dan anion saling tertarik satu sama lain dan
mudah membentuk senyawa ionik.
Analis kuantitatif adalah suatu proses untuk mengetahui ada tidaknya unsur
kation atau anion dalam suatu larutan. Contoh kation yaitu ion Al3+, H+, K+, sedangkan
contoh anion yaitu SO4-2, NH4, Cl-. Identifikasi kation dan anion dilakukan agar kita
dapat mengetahui jenis-jenis kation dan anion yang menyusun senyawa serta mengamati
apakah terjadi endapan atau tidak.
1. Bagaimana cara mengetahui kation dan anion dengan cara reaksi spesifik?
2. Bagaimana cara mengetahui larutan senyawa yang mengandung kation dan anion
dengan reagen tertentu.
1
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui cara mengenal kation dan anion dengan cara reaksi
spesifik, yaitu mereaksikan senyawa yang mengandung kation dan anion dengan
reagen tertentu.
2. Mahasiswa dapat membuktikan kation dan anion yang terdapat dalam larutan
senyawa dengan reaksi spesifik, sehingga memahami arti reaksi pengenal tiap –
tiap kation dan anion.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Anion berasal dari bahasa Yunani yang berarti “naik” adalah ion dengan jumlah
elektron lebih banyak daripada proton, menghasilkan muatan netto negatif (karena
elektron bermuatan negatif dan proton bermuatan positif).
Kation berasal dari bahasa Yunani yang berarti “turun” adalah ion dengan
jumlah elekrton lebih sedikit daripada proton, memberikan muatan positif. Terdapat dua
nama tambahan yang digunakan untuk ion dengan muatan banyak. Misalnya, ion
dengan muatan -2 dikenal sebagai dianion dan ion dengan muatan +2 dikenal sebagai
dikation.
Dalam kimia analis kuantitatif dikenal cara untuk menentukan ion kation dan
anion tertentu dengan menggunakan pereaksi selektif dan spesifik. Pereaksi selektif
adalah pereaksi yang memberikan reaksi tertentu untuk satu jenis kation atau anion
tertentu. Dengan menggunakan pereaksi-pereaksi ini maka akan terlihat adanya
perubahan-perubahan kimia yang terjadi, misalnya terbentuk endapan, terjadinya
perubahan warna, bau, dan timbulnya gas (G. Svehla 1985).
Kimia analis dapat dibagi dalam 2 bidang, yaitu analis kuantitatif dan analis
kuantitatif. Analis kuantitatif membahas tetang identifikasi zat-zat, urusannya adalah
unsur atau senyawa apa yang terdapat dalam suatu sampel. Sedangkan analis kuantitatif
berurusan dengan penetapan banyaknya suatu zat tertentu yang ada dalam sampel
(A.L.Underwood : 1993).
Analis kuantitatif menggunakan dua macam uji, yaitu reaksi kering dan reaksi
basah. Reaksi kering dapat digunakan pada zat padat dan reaksi basah untuk zat dalam
larutan. Kebanyakan reaksi kering yang diuraikan digunakan untuk analis semimikro
dengan hanya modifikasi kecil.
3
Metode untuk mendeteksi anion memang tidak sistematik seperti yang
digunakan untuk kation. Namun skema klasifikasi pada anion buakanlah skema yang
kaku karena beberapa anion termasuk dalam lebih dari satu golongan.
Menemukan adanya kation dan anion dalam suatu analit, baik yang terdiri dari
zat tunggal atau zat majemuk lebih dari satu kation dan anion, memerkulan sistematika
tertentu. Apabila analit berupa larutan dapat langsung dianalisis, tetapi apabila berupa
zat padat atau campuran padat dan cair, perlu dicari pelarut yang sesuai. Analis kation
dalam tiap-tiap golongan dilakukan sesuai langkah-langkah tertentu, sehingga masing-
masing kation akhirnya dapat identifikasi. Uji kelarutan berbagai macam garam dalam
air, dapat diperkirakan jenis anion yang mungkin terdapat dalam sampel.
4
Tempat reaksi
Bahan :
Larutan NaOH
Larutan FeCl3
Larutan KSCN
Larutan BaCl2
Larutan CuSO4
Larutan KCl
Larutan H2SO4
Larutan K2ClO4
Larutan NaCl
Larutan AgNO3
Larutan ZnAc2
Larutan KHSO4
5
Ba BaCl2 + H2SO4 BaSO4 + 2HCl
(bening) (bening keruh) (endapan putih bening)
Reaksi ini terjadi pengendapan
K+ KCl + Na3Co(NO2) K3Na(CO(NO2)6) +3NaCl
(bening) (orange) (orange)
Reaksi ini tidak terjadi pengendapan
NH4+ NH4Cl + NaOH NH3 + H2O + NaCl
(putih bening) (bening) (biru)
Reaksi ini terjadi pengendapan dan penguapan
Berubahya lakmus merah menjadi biru
6
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kation adalah ion bermuatan positif, sedangkan Anion adalah ion
bermuatan negatif. Dalam kimia analis kuantitatif dikenal cara untuk
menentukan ion kation dan anion tertentu dengan menggunakan pereaksi
selektif dan spesifik.
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
larutan – larutan tersebut kation atau anion dengan menambahkan beberapa
reagens terhadap larutan.akan bereaksi ada yang berubah warna, mengalami
pengendapan ataupun penguapan.
Dalam metode analisis kualitatif menggunakan beberapa pereaksi
diantaranya pereaksi golongan dan pereaksi spesifik. Kedua pereaksi ini
dilakukan untuk mengetahui jenis anion dan kation suatu larutan. Analis
kation dalam tiap-tiap golongan dilakukan sesuai langkah-langkah tertentu,
sehingga masing-masing kation akhirnya dapat identifikasi. Uji kelarutan
berbagai macam garam dapat diperkirakan jenis anion yang mungkin
terdapat dalam sampel.
3.2 SARAN
Adapun saran yang saya ajukan setelah melakukan praktikum ini,
sebaiknya dalam uji kation dan anion ini larutan yang akan dijadiakan
sampel sebaiknya dilakukan menambahan guna dapat menambah
pengetahuan mengenai larutan sampel yang terjadi perubahan saat
dilakuakan pengujian.
Saya menyadari bahwa pada makalah ini memiliki banyak kekurangan
sehingga untuk menambah wawasan pembaca disarankan agar menambah
wawasan referensi dari sumber lain.
7
DAFTAR PUSTAKA
8
LAMPIRAN