Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ANALISIS KUALITATIF ANION


Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Kimia Analitik I

Dosen Pengampu:
Dr. Agung Abadi Kiswandono M.Sc

Oleh
Fatur Rohim
1917011070

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020
ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami
kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan
syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas mandiri untuk mata kuliah
Kimia Analitik I dengan judul “Analisis Kualitatif Anion”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang terlibat dalam pembuatan makalah ini. Demikian, semoga makalah ini dapat
bermanfaat. Terima kasih.

Bandar Lampung, 19 Juni 2020

Penulis
iii

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ........................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Anion............................................................................. 3
B. Pengertian Uji Anion....................................................................... 3
C. Pelaksanaan Uji Anion dan Pengelompokkan Anion ..................... 4

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................................... 8
B. Saran ............................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA 10
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Analisis kualitatif yang bertujuan utama untuk mengenali komposisi atau struktur
bahan kimia, cukup banyak jenisnya, sesuai dengan jenis bahan kimia yang terdapat
dalam sampel. Analisis kualitatif untuk bahan organik biasanya menjadi bagian kajian
dari kimia organik sehingga tidak dimasukkan dalam bagian kimia analitik. Bahan
kimia dalam sampel organik juga cukup banyak ragamnya sesuai dengan struktur dari
bahan tersebut. Bahan kimia organik molekuler berbeda cara penetapannya dengan
bahan kimia anorganik ionik.

Analisis kualitatif anion secara sistematis telah berkembang cukup lama. Berkat kajian
yang dilakukan oleh Karl Remegius Fresenius sejak tahun 1840. Analisis kualitatif
untuk anion dan kation dikaji secara terpisah. Analisis kualitatif anion lebih sederhana
dibanding degan analisis kation, tetapi analisis anion memerlukan ketelitian dalam
melakukan observasi dari gejala-gejala yang timbul. Mengingat keuntungan ini, maka
analisis anion dipelajari sebelum analisis kation.Untuk lebih memahami mengenai
anion , maka dilakukanlah pembahasan dalam makalah ini.

B. Latar Belakang

1. Apa yang dimaksud dengan anion ?

2. Bagaimanakah pengelompokkan anion ?


2

3. Apa yang dimaksud dengan uji anion ?

4. Bagaimana cara melakukan uji anion ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan anion.

2. Untuk mengetahui tentang pengelompokkan anion.

3. Untuk mengetahui tentang uji anion.

4. Untuk mengetahui cara uji anion.


BAB II

ISI

A. Pengertian Anion

Anion adalah ion negatif yang terbentuk ketika atom nonlogam memperoleh satu atau
lebih elektron. Anion dinamakan demikian karena anion tertarik ke anoda (bidang
positif) dalam medan listrik. Atom biasanya akan mendapatkan elektron sehingga
mereka akan memiliki konfigurasi seperti gas mulia. Penamaan anion sedikit berbeda
dari penamaan kation. Akhir dari nama unsur tersebut dihilangkan dan diganti dengan
akhiran -ida. Misalnya, F- adalah ion flourida, sedangkan O2- adalah ion oksida.
Seperti halnya kation, muatan anion ditandai dengan superscript mengikuti simbol
dari unsur yang membentuk anion tersebut.

B. Pengertian Uji Anion

Analisa anion atau uji anion adalah analisa yang bertujuan untuk menganalisa adanya
ion dalam sampel. Sedangkan analisa kualitatif dilakukan untuk mengetahui jenis
unsur atau ion yang terdapat dalam suatu sampel. Jadi, analisa anion secara kualitatif
merupakan analisa yang dilakukan untuk mengetahui adanya anion serta jenis anion
apa saja yang terdapat dalam suatu sampel.

Anion merupakan ion bermuatan negatif. Dalam analisa anion dikenal adanya analisa
pendahuluan yang meliputi analisa kering dan analisa basah. Analisa kering meliputi
4

pemeriksaan organoleptis (warna, bau, rasa) dan pemanasan. Analisa basah adalah
analisa dengan melarutkan zat-zat dalam larutan. Analisa basah meliputi pemeriksaan
kelarutan dalam air, reaksi pengendapan, filtrasi atau penyaringan, dan pencucian
endapan. Dalam analisa anion juga ada uji anion saling mengganggu, misal CO32- dan
SO32-, NO3- dan NO2-, dll.

C. Pelaksanaan Uji Anion dan Pengelompokkan Anion

Cara identifikasi anion tidak begitu sistematik seperti pada identifikasi kation. Salah
satu cara penggolongan anion adalah pemisahan anion berdasarkan kelarutan garam-
garam perak, garam-garam kalsium, barium dan seng. Selain itu ada cara
penggolongan anion menurut Bunsen, Gilreath dan Vogel.

Bunsen menggolongkan anion dari sifat kelarutan garam perak dan garam bariumnya,
warna, kalarutan garam alkali dan kemudahan menguapnya. Gilreath menggolongkan
anion berdasarkan pada kelarutan garam-garam Ca, Ba, Cd dan garam peraknya.
Sedangkan Vogel menggolongkan anion berdasarkan pada proses yang digunakan
dalam identifikasi anion yang menguap bila diolah dengan asam dan identifikasi
anion berdasarkan reaksinya dalam larutan. Identifikasi anion yang menguap bila
diolah dengan asam dibagi dua lagi yaitu anion membentuk gas bila diolah dengan
HCl encer atau H2SO4 encer, dan anion yang membentuk gas atau uap bila diolah
dengan H2SO4 pekat. Demikian pula identifikasi anion berdasarkan reaksi dalam
larutan dibagi dua yaitu anion yang diidentifikasi dengan reaksi pengendapan dan
dengan reaksi redoks. Berikut adalah reaksi-reaksi sampel dengan asam sulfat dingin.

Anion lainnya tidak memberikan reaksi dengan asam sulfat pekat dalam keadaan
dingin, tetapi nitrat bereaksi menghasilkan uap coklat dari NO2 yang dihasilkan, dan
asetat memberikan bau khas cuka jika direaksikan dengan asam sulfat pekat.

Identifikasi anion meliputi analisis pendahuluan, analisis anion dari zat asal dan
analisis anion dengan menggunakan larutan ekstra soda. Dari hasil analisis
sebelumnya (data kelarutan) dan pengetahuan tentang kation yang ada, dapat
5

memberikan petunjuk tentang anion yang mungkin ada atau tak ada dalam larutan
sampel. Sebagai contoh, zat asal larut dalam air panas, kation yang ditemukan Pb 2+,
anion yang mungkin ada adalah klorida karena PbCl2 larut dalam air panas. Tidak
mungkin nitrat karena timbal nitrat mudah larut dalam air dingin.

Analisis kualitatif menggunakan dua macam uji, yaitu reaksi kering dan reaksi basah.
Reaksi kering dapat digunakan pada zat padat dan reaksi basah untuk zat dalam
larutan. Untuk Reaksi Kering pemeriksaan Anion dalam sampel yang masih
berbentuk zat biasanya dilakukan dengan menggunakan larutan Ekstrak Soda (ES).
Larutan ekstrak soda dibuat dengan memasak cuplikan dalam larutan jenuh natrium
karbonat selama 10 menit, lalu disaring. Filtrat yang diperoleh disebut ekstrak soda
(ES). Karena ES suasana basa maka larutan ES ini tidak dipergunakan tanpa
pengaturan suasana yang tepat. Biasanya sebelum digunakan ditambahkan dulu asam.

Fungsi larutan ekstrak soda adalah untuk mengendapkan kation logam berat dan
untuk mempertinggi kelarutan anion. Pada pemanasan dengan penambahan Na2CO3
ion-ion logam diendapkan dalam bentuk oksida, hidroksida, karbonat dan karbonat
basa. Bila Na2CO3 yang ditambahkan banyak maka CrO42- yang dapat larut makin
banyak.

Umumnya anion dibagi menjadi 3 golongan, yaitu:

a. golongan sulfat: SO42-, SO32-, PO43-, Cr2O42-, BO2-, CO32-, C2O42-, AsO43-

b. golongan halida: Cl-, Br-, I-, S2-

c. golongan nitrat: NO3-, NO2-, C2H3O2-.

Garam BaSO4, BaSO3, Ba3(PO4)2, BaCr2O4, Ba(BO2)2, BaCO3, BaC2O4, Ba3(AsO4)2


tidak larut dalam air kondisi basa, sedangkan garam barium anion lainnya mudah
larut. Berdasarkan sifat tersebut maka pemisahan dan identifikasi untuk golongan
sulfat dapat dilakukan dengan penambahan pereaksi BaCl2, kecuali barium kromat
yang berwarna kuning, garam barium lainnya berwarna putih. Jika larutan sampel
diasamkan dengan asam nitrat dan ditambahkan perak nitrat maka hanya golongan
6

anion halida yang akan mengendap sebagai garam perak, yaitu: AgCl (putih),
AgBr(kuning), AgI(kuning muda), Ag2S (hitam).

Anion yang tidak menunjukkan uji yang positif untuk kedua golongan di atas
kemungkinan mengandung anion golongan nitrat. Jika sampel mengandung beberapa
kation maka uji pendahuluan diatas tidak cukuk untuk menentukan ada atau tidaknya
suatu anion. Karena itu setelah pengujian pendahuluan dilakukan maka perlu juga
dilakukan uji spesifik untuk tiap anion.

Berikut ini contoh uji spesifik beberapa anion:

1. Sulfat
Ambil 1 ml sampel, tambahkan asam dan BaCl2. Jika terbentuk endapan putih
maka anion sulfat ada.
2. Kromat
Perhatikan filltrat pada uji 1, jika berwarna kuning maka anion kromat ada.
Tambahkan pada filtrat Pb nitrat, jika terbentuk endapan kuning maka kromat
ada.
3. Nitrat
Ambil 1 ml sampel, tambahkan 2 ml asam sulfat pekat. Miringkan tabung uji
sehingga membentuk sudut 30oC, kemudian tambahkan beberapa tetes
ferosulfat melalui dinding tabung perlahan-lahan. Jika terbentuk cincin coklat
maka nitrat ada.
4. Asetat
Ambil beberapa tetes sampel, tambahkan etanol, perhatikan bau yang
terbentuk, jika tercium bau buah maka asetat ada.
5. Cl-
Setelah dilakukan uji golongan, maka penambahan NH4OH akan melarutkan
anion Cl- dan Br-, sedangkan I- tidak larut. Penambahan asam lebih lanjut
dapat membentuk endapan putih jika Cl- ada.
7

Proses-proses yang dipakai dalam menganalisa anion adalah :

1. Proses yang melibatkan identifikasi produk-produk yang mudah menguap,


yang diperoleh pada pegolahan asam-asam Proses ini dibagi lagi kedalam sub
kelas-sub kelas, yaitu :
a. Gas-gas dalam dilepaskan dengan asam klorida encer atau asam sulfat encer :
karbonat, hidrogen karbonat (bikarbonat), sulfit, tiosulfat, sulfida, nitrit,
hipoklorit, sianida, dan sianat.
b. Gas atau uap dilepaskan dengan asam sulfat pekat. Hal ini meliputi zat-zat
dari (a) plus zat berikut: fluorida, heksafluorosilikat, bromida, iodid, nitrat,
klorat (bahaya), perklorat, permanganat (bahaya), bromat, borat,
heksasianoferat(II), heksasianoferat(III), tiosianat, format, asetat, oksalat,
tartrat, dan sitrat.

2. Proses yang tergantung pada reaksi dalam larutan. Proses ini juga dibagi
menjadi subkelas-subkelas, yaitu :
a. Reaksi pengendapan
Sulfat, peroksodisulfat, fosfat, fosfit, hipofosfit, arsenat, arsenit, kromat,
dikromat, silikat, heksafluorosilikat, salisilat, benzoat, dan suksinat.
b. Oksidasi dan reduksi dalam larutan Manganat, permanganat, kromat, dan
dikromat.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Anion adalah ion negatif yang terbentuk ketika atom nonlogam memperoleh satu atau

lebih elektron. Anion dinamakan demikian karena anion tertarik ke anoda (bidang

positif) dalam medan listrik.

Analisa anion atau uji anion adalah analisa yang bertujuan untuk menganalisa adanya
ion dalam sampel. Sedangkan analisa kualitatif dilakukan untuk mengetahui jenis
unsur atau ion yang terdapat dalam suatu sampel. Jadi, analisa anion secara kualitatif
merupakan analisa yang dilakukan untuk mengetahui adanya anion serta jenis anion
apa saja yang terdapat dalam suatu sampel.

Anion merupakan ion bermuatan negatif. Dalam analisa anion dikenal adanya analisa
pendahuluan yang meliputi analisa kering dan analisa basah. Analisa kering meliputi
pemeriksaan organoleptis (warna, bau, rasa) dan pemanasan. Analisa basah adalah
analisa dengan melarutkan zat-zat dalam larutan. Analisa basah meliputi pemeriksaan
kelarutan dalam air, reaksi pengendapan, filtrasi atau penyaringan, dan pencucian
endapan. Dalam analisa anion juga ada uji anion saling mengganggu, misal CO32- dan
SO32-, NO3- dan NO2-, dan lainnya.
9

Umumnya anion dibagi menjadi 3 golongan, yaitu:

a. golongan sulfat: SO42-, SO32-, PO43-, Cr2O42-, BO2-, CO32-, C2O42-, AsO43-

b. golongan halida: Cl-, Br-, I-, S2-

c. golongan nitrat: NO3-, NO2-, C2H3O2-.

B. Saran

Melalui makalah ini penulis memberikan saran kepada pembaca makalah ini yaitu
sebagai berikut :
1. Makalah ini sebagai bahan untuk lebih mengetahui dan memperluas
pengetahuan mengenai analisis kualitatif anion, semoga dapat digunakan
sebaik mungkin.
2. Penulisan makalah ini masih perlu dilakukan perbaikan secara akurat agar
hasilnya lebih sempurna, maka saya meminta saran dan kritik yang sifatnya
membangun guna lebih sempurnanya makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Chang, R. 1994. Chemistry. McGraw Hill. New York.

Day, J.R dan Underwood. Analisis Kimia Kuantitatif. Erlangga. Jakarta.

Harjadi, W. 1993. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Erlangga. Jakarta.

Sukardjo, 1985. Kimia Anorganik .Bina Aksara. Yogyakarta

Svehla, G, 1990, Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro,
Edisi ke-5. PT Kalman Media Pustaka. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai