Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM IDENTIFIKASI ANION

Disusun oleh :
Rofik Wahyu Hidayat : 40040121650061
Raka Ardani : 40040121650062
Fitroh Bawa Berkah : 40040121650063
Berliana Aprilani : 40040121650064

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA KIMIA INDUSTRI


DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,


Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang maha esa,
karena dengan izin-Nya kami dapat menyelesaikan laporan ini. Penulis sadar
bawha tanpa bantuan dari pihak lain, penulis tidak bisa menyelesaikan laporan ini,
maka dari itu penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah
membantu dalam pelaksanaan penulisan.
Penulis mengakui bahwa penulis memiliki kekurangan dan tentunya masih
banyak yang harus kami perbaiki untuk memberikan yang lebih baik lagi
kedepannya. Maka dari itu, penulis bersedia menrima kritik dan saran dari
pembaca. Karena dengan kritik tersebut dapat membantu kami memperbaiki
kesalahan dan menjadikan lebih baik dikemudian hari. Semoga laporan ini bisa
memberi manfaat untuk pembaca dan tentunya bisa menambah pengetahuan
Penulis mengucapkan mohon maaf apabila terdapat kesalahan penulisan,
dan kekeliruan yang terdapat pada laporan ini.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Tujuan........................................................................................................2

1.2.1 Tujun Umum......................................................................................2

1.2.2 Tujuan Khusus...................................................................................2

BAB II......................................................................................................................3

TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................3

2.1 Ion..............................................................................................................3

2.2 Anion dan Kation......................................................................................3

2.3 Analisa Anion............................................................................................3

2.4 Analisis Kualitatif......................................................................................3

2.5 Spektrofotometer.......................................................................................4

2.6 Surfaktan...................................................................................................4

BAB III....................................................................................................................5

METODOLOGI.......................................................................................................5

3.1. Alat............................................................................................................5

3.2. Metodelogi Kajian Jurnal..........................................................................6

3.2.1. Kajian Kapasitas dan Evektivitas Resin Penukar Anion Untuk


Mengikat Kalor dan Aplikasinya Pada Air.......................................................6

3.2.2. Analisis Keterampilan Proses Sains Mahasiswa Pada Praktikum


Dasar-dasar Kimia Analitik..............................................................................7

ii
3.2.3. Optimasi Analisis Kadar Sulfaktan Anion Menggunakan Methylen
Blue Subtances Dengan Spektrofotometer Ultraviolet Visible........................7

3.2.4. Anions in Space and on the Laboratory.............................................7

BAB IV....................................................................................................................9

PEMBAHASAN......................................................................................................9

4.1 Kajian Kapasitas dan Evektivitas Resin Penukar Anion Untuk Mengikat
Kalor dan Aplikasinya Pada Air...........................................................................9

4.2 Analisis Keterampilan Proses Sains Mahasiswa Pada Praktikum Dasar-


dasar Kimia Analitik..........................................................................................10

4.3 Optimasi Analisis Kadar Sulfaktan Anion Menggunakan Methylen Blue


Subtances Dengan Spektrofotometer Ultraviolet Visible..................................10

4.4 Anions in Space and on the Laboratory..................................................10

BAB V....................................................................................................................11

PENUTUP..............................................................................................................11

5.1 Kesimpulan..............................................................................................11

5.2 Saran........................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ion merupakan suatu atom atau juga disebut molekul yang muatan
listrik totalnya tidak nol. Ion terdiri dari ion positif dan ion negatif, ion
positif disebut kation sedangkan ion negatif disebut anion. Pada ion, jumlah
total dari proton tidak sama dengan jumlah total dari elektron. Pada karya
tulis ini kita akan berfokus pada salah satunya yakni anion, lebih tepatnya
tentang identifikasi anion. Anion sendiri adalah ion (molekul atau atom)
yang memiki muatan listrik negatif.
Identifikasi merupakan proses penentuan atau penetapan sebuah
identitas benda, manusia, dan hal-hal lain termasuk pada dunia kimia,
identifikasi cenderung ke arah mencari, menemukan, meneliti, serta
mencatatkan. Identifikasi sendiri berasal dari kata identify yang berarti
menelaah atau meneliti, kata ini diambil dari bahasa Inggris.
Maka dapat disimpulkan bahwa identifikasi anion yakni proses yang
bertujuan untuk menganalisa, menentukan, serta menetapkan jenis serta
jumlah kandungan anion pada suatu sampel.
Dalam karya tulis ini, kami mengkaji beberapa karya tulis ilmiah yang
berhubungan dengan identifikasi anion dan hal-hal yang terpaut didalamnya.
Berikut beberapa karya ilmiah yang akan kita kaji :
a. Kajian Kapasitas dan Efektivitas Resin Penukar Anion Untuk
Mengikat Kalor dan Aplikasinya Pada Air
b. Analisis Keterampilan Proses Sains Mahasiswa Pada
Praktikum Dasar-dasar Kimia Analitik
c. Optimasi Analisis Kadar Surfaktana Anion Menggunakan
Methylen Blue Subtances Dengan Spektrofotometer Ultraviolet
Visible
d. Anions in Space and on the Laboratory
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujun Umum
Mengetahui cara kerja identifikasi anion pada sample tertentu

1
1.2.2 Tujuan Khusus
1.2.2.1 Mengetahui pengertian ion
1.2.2.2 Mengetahui pengertian anion
1.2.2.3 Mengetahui pengertian identifikasi/ analisa anion
1.2.2.4 Mengetahui tentang analisis kualitatif
1.2.2.5 Mengetahui alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum
1.2.2.6 Mengetahui cara kerja praktikum identifikasi anion

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ion
Ion yaitu atom-atom atom yang memiliki muatan listrik, anion
yaitu ion bermuatan negatif yang menangkap satu atau lebih elektron, dia
tertarik ke arah anoda, sedangkan kation yaitu ion bermuatan positif yang
kehilangan satu atau lebih elektron dan dia tertarik ke katoda. Proses dari
pembentukan ion dinamakan ionisasi. Kelompok atom atau atom yang
terionisasi diberi tanda n+ atau n- dimana n merupakan jumlah elektron
yang diperlukan ataupun hilang. (Rinanda Suari dkk : 2015)

2.2 Anion dan Kation


Anion adalah ion bermuatan negatif yang tertarik ke anoda, dan kation
adalah ion bermuatan positif yang tertarik ke katoda selama elektrolisis.
(Nurul Asmah dkk : 2020)

2.3 Analisa Anion


Analisa yang memiliki tujuan untuk mengetahui adanya ion dalam
suatu sampel yang diteliti disebut analisa anion atau uji anion. Ada berbagai
contoh analisa salah satunya analisa kualitatif, yang bertujuan untuk
mengetahui jenis dari unsur atau ion pada sampel tertentu. Ada pendahuluan
dalam analisa anion yang disebut analisa pendahuluan meliputi analisa
kering dan analisa basah. Analisa kering berupa pemeriksaan warna, bau,
dan rasa yang dikenal dengan organoleptis, serta pemanasan.Analisa basah
berupa proses melarutkan zat, yang meliputi pemeriksaan kelarutan di
dalam air, pengendapan penyaringan, dan mencuci endapan. (Fatur Rohim :
2020)

2.4 Analisis Kualitatif


Analisis kualitaif memiliki tujuan yakni struktur ataupun
komposisi dari bahan kimia sesuai dengan jenis dari bahan kimia pada
sampel yang diuji. Jika bahan organik yang dianalisis biasanya akan
menjadi bagian kajian dari kimia organik sehingga tidak digolongkan ke
dalam kimia analitik. (Fatur Rohim : 2020)

3
2.5 Spektrofotometer
Spektrofotometer yaitu suatu alat yang fungsinya untuk mengukur
absorbansi suatu larutan. Cara kerjanya ialah nelewatkan cahaya terhadap
panjang gelombang tertentu pada sampel yang berada dalam kuvet.
Cahaya akan diserap, dan sisanya dilewatkan. cahaya yang dilewatkan
maka akan sebanding dengan konsentrasi larutan didalam kuvet pada nilai
absorbansi. Ada komponen pokok spektrometer yang memiliki empat
bagian terpenting diantaranya sumber radiasi/cahaya, monokromator,
tempat cuplikan (kuvet), dan detektor.

2.6 Surfaktan
Surfaktan adalah zat yang ditambahkan ke cairan untuk meningkatkan
sifat menyebar atau membasahi dengan mengurangi tegangan permukaan.
Banyak industri menggunakan surfaktan sebagai pengemulsi, penghambat
korosi, pencegah busa, deterjen, pengemulsi, dll. Penelitian ini mencoba
membuat surfaktan natrium lignosulfonat dengan bahan baku tandan kosong
kelapa sawit, karena kandungan ligninnya yang tinggi, sekitar 22,84%.
Lebih lanjut, bahan baku yang relatif murah tentunya akan memberikan nilai
ekonomi yang tinggi dan mengurangi pencemaran lingkungan. (Putri Fiona
Rachim dkk : 2012)

4
BAB III
METODOLOGI

3.1. Alat
Alat Gambar Fungsi
Tabung reaksi Tempat atau wadah
untuk mereaksikan suatu
larutan.

Rak tabung reaksi Tempat untuk


meletakkan tabung
reaksi.

Gelas ukur Wadah untuk mengukur


atau menakar volume
suatu larutan yang akan
digunakan.

Pipet tetes Alat ntuk mengambil


larutan pada jumlah yang
sedikit.

Gelas beker Wadah untuk melarutkan


suatu larutan.

Corong kaca Alat bantu untuk


memasukkan larutan dari
mulut wadah yang
bermulut besar ke yang

5
bermulut lebih kecil.

Labu takar Wadah untuk proses


menghomogenkan suatu
larutan.

Spektrofotometer Untuk mengukur spektra


flouresensi.

3.2. Metodelogi Kajian Jurnal


3.2.1. Kajian Kapasitas dan Evektivitas Resin Penukar Anion Untuk Mengikat
Kalor dan Aplikasinya Pada Air
3.2.1.1. Alat
 Botol plastik polietilen
 Botol semprot
 Gelas Beker
 Labu ukur
 Erlenmeyer
 Tabung reaksi
 Kolom
 Statif
 Klem
 Neraca analitik
 Oven
6
3.2.1.2. Bahan
 Resin penukar anion
 Perak nitrat
 K2CrO4
 H2SO4
 NaHCO3
 NaCl

3.2.1.3. Cara Kerja

Titrasi Argentometri
1.

Pembakuan larutan AgNO3


2.

Kontruksi kolom resin


3.

Penentuan waktu jenuh resin


4.

Penentuan kapasitas dan efektifitas resin


5.

Analisis Sampel
6.

Perhitungan jumlah kalor terikat oleh resin


7.

Perhitungan efektifitas resin


8.

3.2.2. Analisis Keterampilan Proses Sains Mahasiswa Pada Praktikum Dasar-


dasar Kimia Analitik
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan dan
menggambarkan keterampilan proses ilmiah siswa tentang konsep dasar
laboratorium kimia analitik. Di semua jenjang pendidikan, terutama di
tingkat universitas, dilaksanakan kegiatan praktik yang memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mencoba dan menerapkan penyelidikan
teoritis atau ilmiah dan bukti mata kuliah atau bidang studi tertentu.

Observasi dan wawancara mahasiswa kegiatan magang


menunjukkan bahwa dosen tidak pernah sepenuhnya menentukan
indikator kompetensi proses ilmiah yang muncul dalam kegiatan magang.

7
Oleh karena itu perlu dikaji pengenalan kompetensi proses ilmiah siswa
pada praktikum dasar kimia analitik.
Dalam penelitian ini, pedoman observasi digunakan untuk
mengamati siswa secara langsung selama kegiatan pembelajaran, termasuk
format penilaian dan standar keterampilan proses ilmiah yang dapat
diamati siswa

3.2.3. Optimasi Analisis Kadar Sulfaktan Anion Menggunakan Methylen Blue


Subtances Dengan Spektrofotometer Ultraviolet Visible
3.2.3.1. Alat
 Neraca analitik
 Spektrofotometer UV-Vis Pharo 300
 Spektrofotometer UV-Vis thermo scientific
 pH-meter Ohaus Starter 300
 Corong pisah 250 Ml
 Botol kaca 12 cc
 Saring

3.2.3.2. Bahan
Bahan yg dipakai pada penelitian ini mencakup bubuk linear
alkilbenzene sulfonat (LAS), metilen biru, natrium sulfat (Na2SO4)
kloroform (CHCl3), sodium dihydrogen phosphat (NaH2PO4), sampel
laundry, & asam borat (H3BO3).

3.2.3.3. Cara Kerja

Pengukuran Kadar LAS


1.

Pencucian larutan
2.

Pemisahan ekstrak
3.

Pengaplikasian dalam sampel limbah


4.

Pengukuran dengan Spektrofotometer


5.
8
3.2.4. Anions in Space and on the Laboratory
3.2.4.1. Alat
 Generator
 Pompa difusi
 Perangkap zeolit
 Roots blower / pompa lobus
 Electrolux multiplier/pengganda elektron

3.2.4.2. Bahan
 Ion yg umum digunakan
 H3O
 O2
 NO
 H2
 H
 N2

3.2.4.3. Cara Kerja


Menggunakan teknik Flowing Afterglow Selected Ion Flow Tube
(FASIFT). Ion terbentuk dalam pijaran yang mengalir sumber
menggunakan berbagai metode ionisasi. Ion reaktan yang diinginkan
dipilih secara massal dengan filter massa quadrupole, dan disuntikkan
melalui saluran masuk venturi ke dalam aliran helium. Ionion tersebut
mengalami termal dengan ribuan tumbukan dengan helium. Reaktan
molekul stabil ditambahkan melalui berbagai lubang masuk, dan reaktan
atom juga dapat dimasukkan. Reaksi terjadi sepanjang sisa tabung aliran,
reaktan dan ion produk dipantau dengan massa quadrupole filter, dan
kinetika ditentukan dari ketergantungan intensitas ion padaaliran
lajureaktan netral. Untuk menghasilkan atom H, molekul hidrogen
dipisahkansecara termal, hidrogen dilewatkan melalui perangkap nitrogen
cair dan melalui filamen panas. Aliran atomH sebanding dengan tegangan

9
yang diberikan pada filamen. Metode ini menghasilkan beberapa persen
disosiasi dan kerapatan atom hidrogen diukur dengan reaksi kalbrasi.
Atom nitrogen dihasilkan dengan melewatkan molekul nitrogen
melalui pelepasan gelombang mikro, oksigen atom dibentuk dengan
penambahan NO yang bereaksi dengan atom nitrogen. Konsentrasi atom N
dan atom O ditentukan dari titik akhir titrasi. Metode ini memiliki
beberapa fitur berharga untuk mempelajari kimia ion fase gas, khususnya
ion thermalized oleh banyak tabrakan dengan helium sebelum reaksi,
sehingga energi yang didefinisikan dengan baik. Namun, energi dapat
divariasikan dengan memanaskan atau mendinginkantabung aliran, atau
menerapkan medan hanyut; karena jarak dan waktu terkait dalamaliran
tabung, analisis kinetik, pengukuran konstanta laju, sangat mudah.
Intensitas ion yang tinggi dan sensitivitas yang baik hal ini
memungkinkan penggabungan sisa-sisa cahaya yang mengalirdengan
banyak teknik lain selama bertahun tahun; mungkin fitur yang paling
berharga adalah keserbagunaan kimia, berbagai macam reaktan ionik dan
netral dapat dibentuk dan dipelajari, termasuk reaktan atom dan C4N3
anion tidak menunjukkan reaktivitas terukur dengan atom hidrogen.

10
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Kajian Kapasitas dan Evektivitas Resin Penukar Anion Untuk Mengikat
Kalor dan Aplikasinya Pada Air
4.1.1 Titrasi Argentometri
Pertama Ag+ yang dibubuhi bereaksi menghasilkan endapan AgCl
berwarna putih. Selanjutnya jika Cl- telah habis bereaksi selanjutnya
kelebihan Ag+ bereaksi dengan CrO42- dari K2CrO4 yang dibubuhi
sehingga membentuk endapan AgCrO4 yang berwarna merah bata berarti
titik titrasi sudah berhasil.
4.1.2 Pembakuan larutan AgNO3
Larutan baku NaCl 0,1 N sebesar 10 mL dimasukkan ke pada erlenmeyer,
lalu dibubuhi 1 mL indikator K2CrO4 dan 1 mL larutan NaHCO3, lalu
dititrasi menggunakan AgNO3 membentuk endapan merah bata.
4.1.3 Kontruksi kolom resin
Konstruksi metode pengikatan klor menggunakan sistem batch memakai
kolom glas menggunakan diameter 2,8 centimeter & panjang kolom 50
centimeter, diisi 50 g resin penukar anion.
4.1.4 Penentuan waktu jenuh resin
Dibuat larutan baku klor 400 ppm selanjutnya dipipet 40 mL dimasukkan
ke pada labu ukur 100 mL kemudian dibubuhi akuades hingga
perindikasi batas (sebesar 9 botol), selanjutnya dimasukkan ke pada
kolom resin dan didiamkan masing-masing menggunakan variasi saat 60
– 330 mnt. Kemudian efluen menurut masing-masing saat dipipet 10,0
mL kemudian dimasukkan ke pada erlenmeyer dan titambahkan 1 mL
indikator K2CrO4 dan 1 mL larutan NaHCO3, lalu dititrasi menggunakan
AgNO3 hingga terbentuk endapan merah bata. Untuk mengetahui saat
jenuh, dibentuk grafik antara banyaknya klor yg terikat sang resin dalam
masing-masing variasi saat tadi.
4.1.5 Penentuan kapasitas dan efektifitas resin
Dibuat larutan baku klor 200, 300, 400, 500, dan 600 ppm selanjutnya
masing- masing dimasukkan ke pada kolom resin & didiamkan selama
saat jenuh. Setelah itu efluen diambil buat dianalisis konsentrasi klornya
menggunakan titrasi argentometri. Kemudian dibentuk grafik antara
variasi konsentrasi menggunakan banyaknya klor yg terikat sang resin.
4.1.6 Analisis Sampel
Sampel diambil pada 3 asal air yg masih ada pada Desa Sedang,
Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Propinsi Bali memakai
botol polietilen pada 3 titik pengambilan sampel dalam masing-masing
asal air. Selanjutnya kandungan klornya diukur, baik sebelum lewat
kolom resin dan sesudah lewat kolom resin.
4.1.7. Perhitungan jumlah kalor terikat oleh resin

11
Perhitungan efektivitas resin Efektivitas resin dihitung menggunakan
rumus menjadi berikut :
W = (C1-C2)/1000 x V x 1/Br
Keterangan :
W : jumlah klor yang terikat oleh resin (mg/g)
C1 : konsentrasi klor sebelum lewat resin (ppm)
C2 : konsentrasi klor setelah lewat resin (ppm)
V : volume klor yang digunakan (mL)
Br : berat resin yang digunakan (g)
4.1.8. Perhitungan efektifitas resin
Efektivitas resin dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Efektivitas Resin = (C1-C2)/C1 x 100%
Keterangan :
C1 : konsentrasi klor sebelum lewat resin (ppm)
C2 : konsentrasi klor setelah lewat resin (ppm)

4.2 Analisis Keterampilan Proses Sains Mahasiswa Pada Praktikum Dasar-dasar


Kimia Analitik
keterampilan menguji mahasiswa pada percobaan uji kation anion
77.50 %, percobaan iodimetri 73.00% dan percobaan argentometri 72.00%.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa keterampilan menggunakan alat dan
bahan pada praktikum dasar dasar kimia analitik adalah 74.17 % dengan
kategori baik. Sub indikator keterampilan menggunakan alat yang diamati
dalam praktikum ini adalah keterampilan menggunakan neraca analitik,
menggunkan alat titrasi, menggunakan pengukur volume dan mengetahui
alasan penggunaan alat dan bahan
berhati-hati dalam mereaksikan atau mencampurkan bahan kimia
untuk mengamati perubahan yang terjadi pada uji kation dan anion, serta
berhati-hati dalam melakukan titrasi agar titik ekuivalen dan titik akhir
titrasi dapat diamati dengan baik

12
4.3 Optimasi Analisis Kadar Sulfaktan Anion Menggunakan Methylen Blue
Subtances Dengan Spektrofotometer Ultraviolet Visible
Pada penelitian ini dilakukan pengukuran kadar LAS dilakukan
menggunakan larutan LAS dalam konsentrasi 0,4 mg/L sebesar 100 mL
dimasukkan kedalam corong pisah, lalu dibubuhi 25 mL larutan MBAS
dan 10 mL kloroform fasa kloroform dibubuhi 50 mL larutan pencuci.
Ekstrak kloroform dipisahkan dan fasa air diekstrak 10 mL kloroform dua
kali. Pemisahan dilakukan menggunakan memakai kertas saring yg
ditambah bubuk Na2SO4 sepucuk spatula.
Hal yang sama dipakai untuk penentuan kurva kalibrasi
menggunakan variasi konsentrasi 0,1; 0,2; 0,4; 0,6; 0,8; 1; 1,2; dan 1,5
mg/L. Optimasi pH dalam larutan NaOH atau HCl mencapai variasi pH 2;
3; 4; 5; 6; 7; 8; dan 9. Ketika kestabilan kompleks dilakukan menggunakan
variasi ketika 10; 15; 20; 25; 30; 35; 40; 45; 50; 55; dan 60 menit.
Pengaruh jumlah interferensi dilakukan menggunakan variasi volume
asam borat 2; 4; 6; 8; 10; dan 12 mL. Hasil optimum dalam masing-
masing perlakuan diaplikasikan dalam sampel limbah laundry dan diukur
memakai spektrofotometer UV-Vis dalam panjang gelombang 651 nm.

4.4 Anions in Space and on the Laboratory


Studi komputasi ini menunjukkan bahwa ada keadaan transisi energi
tinggi di sepanjang permukaan reaksi, dan hanya endotermik. Dengan
demikian, ion-ion ini akan menunjukkan stabilitas tinggi di ISM, bahkan di
daerah dengan kerapatan atom H yang tinggi C4N anion memiliki struktur
simetris C(CN)3 dan karena itu tidak ada momen dipol. Sebaliknya, C2N3
anion dibengkokkan, dengan demikian menjadi target yang baik untuk
karakterisasi laboratorium dari spektrum rotasi dan untuk deteksi
astronomi.

13
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Identifikasi anion yakni proses yang bertujuan untuk menganalisa,
menentukan, serta menetapkan jenis serta jumlah kandungan anion pada
suatu sampel. Analisa yang memiliki tujuan untuk mengetahui adanya ion
dalam suatu sampel yang diteliti disebut analisa anion atau uji anion. Ada
berbagai contoh analisa salah satunya analisa kualitatif, yang bertujuan
untuk mengetahui jenis dari unsur atau ion pada sampel tertentu.
Dalam karya tulis ini, kami mengkaji beberapa karya tulis ilmiah yang
berhubungan dengan identifikasi anion dan hal-hal yang terpaut didalamnya,
dan dapat disimpulkan bahwa identifikasi anion memiliki berbagai macam
cara yang dapat digunakan, serta alat dan bahan yang beraneka ragam salah
satu contoh alatnya yaitu spektrofotometer yang fungsinya untuk mengukur
absorbansi suatu larutan. Serta contoh bahannya yaitu surfaktan yakni zat
yang ditambahkan ke cairan untuk meningkatkan sifat menyebar atau
membasahi dengan mengurangi tegangan permukaan.

5.2 Saran
Dalam identifikasi anion ini Menggunakan bahan , yang relatif tidak
diketahui oleh sebagian orang ,maka untuk mengidentifikasi anion ini bisa
sedikit sulit bagi sebagian orang. Selain zat, elemen jejak juga digunakan
untuk mengidentifikasi anion, sehingga diperlukan alat dan pengetahuan
yang baik untuk mengetahui hasilnya dengan jelas.

14
DAFTAR PUSTAKA

Antara, I. K. G., Suyasa, I. W. B., & Putra, A. B. (2008). Kajian Kapasitas dan Efektivitas
Resin Penukar Anion untuk Mengikat Klor dan Aplikasinya Pada Air.
Laboratorium Penelitian Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana, Bukit
Jimbaran. Jurnal Kimia, 2(2), 87-92.

BAB I PENDAHULUAN. (n.d.). 1-2. Retrieved from


http://eprints.undip.ac.id/48601/6/BAB_I.pdf

Biermaum, V. M. (2011). Anions in Space and in the Laboratory. (280), 383-389.


doi:10.1017/S1743921311025130

Nurul Asmah, Y. A. (2020, April). PENENTUAN KADAR KATION DAN ANION PADA AIR
INJEKSI DI WTIP (Water Treatment Injection Plant) PT.PERTAMINA EP ASSET 1
RANTAU FIELD. Vol 2 No 1 . doi: https://doi.org/10.33059/jq.v2i1.2640

Pratiwi, E., & Prasetya, A. T. (2020). Optimasi Metode Analisis Kadar Surfaktan Anion
Menggunakan Methylen Blue Active Subtances dengan Spektrofotometer
Ultraviolet Visible. Indonesian Journal of Chemical Science, 9(2), 125-130.

Rachim, P. F., Mirta, E. L., & Thoha, M. Y. (2012). Pembuatan surfaktan natrium
lignosulfonat dari tandan kosong kelapa sawit dengan sulfonasi langsung. Jurnal
Teknik Kimia, 18(1).

Rahayu, A. (2020). Analisis Keterampilan Proses Sains Mahasiswa pada Praktikum Dasar-
Dasar Kimia Analitik. Dalton: Jurnal Pendidikan Kimia Dan Ilmu Kimia, 3(1).

Rohim, F. (2020). Analisis Kualitatif Anion. Retrieved from


https://www.academia.edu/44771270/MAKALAH_ANALISIS_KUALITATIF_ANIO
N

Suari, R., Mahwalida, S., Ramadani, T., Sartika, A., Suswanto, D., & Rifandi. (2015).
Makalah ION. Retrieved from
https://www.academia.edu/29496634/makalah_ion.docx

15

Anda mungkin juga menyukai