Disusun oleh :
Rofik Wahyu Hidayat : 40040121650061
Raka Ardani : 40040121650062
Fitroh Bawa Berkah : 40040121650063
Berliana Aprilani : 40040121650064
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.2 Tujuan........................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................3
2.1 Ion..............................................................................................................3
2.5 Spektrofotometer.......................................................................................4
2.6 Surfaktan...................................................................................................4
BAB III....................................................................................................................5
METODOLOGI.......................................................................................................5
3.1. Alat............................................................................................................5
ii
3.2.3. Optimasi Analisis Kadar Sulfaktan Anion Menggunakan Methylen
Blue Subtances Dengan Spektrofotometer Ultraviolet Visible........................7
BAB IV....................................................................................................................9
PEMBAHASAN......................................................................................................9
4.1 Kajian Kapasitas dan Evektivitas Resin Penukar Anion Untuk Mengikat
Kalor dan Aplikasinya Pada Air...........................................................................9
BAB V....................................................................................................................11
PENUTUP..............................................................................................................11
5.1 Kesimpulan..............................................................................................11
5.2 Saran........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2.2 Tujuan Khusus
1.2.2.1 Mengetahui pengertian ion
1.2.2.2 Mengetahui pengertian anion
1.2.2.3 Mengetahui pengertian identifikasi/ analisa anion
1.2.2.4 Mengetahui tentang analisis kualitatif
1.2.2.5 Mengetahui alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum
1.2.2.6 Mengetahui cara kerja praktikum identifikasi anion
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ion
Ion yaitu atom-atom atom yang memiliki muatan listrik, anion
yaitu ion bermuatan negatif yang menangkap satu atau lebih elektron, dia
tertarik ke arah anoda, sedangkan kation yaitu ion bermuatan positif yang
kehilangan satu atau lebih elektron dan dia tertarik ke katoda. Proses dari
pembentukan ion dinamakan ionisasi. Kelompok atom atau atom yang
terionisasi diberi tanda n+ atau n- dimana n merupakan jumlah elektron
yang diperlukan ataupun hilang. (Rinanda Suari dkk : 2015)
3
2.5 Spektrofotometer
Spektrofotometer yaitu suatu alat yang fungsinya untuk mengukur
absorbansi suatu larutan. Cara kerjanya ialah nelewatkan cahaya terhadap
panjang gelombang tertentu pada sampel yang berada dalam kuvet.
Cahaya akan diserap, dan sisanya dilewatkan. cahaya yang dilewatkan
maka akan sebanding dengan konsentrasi larutan didalam kuvet pada nilai
absorbansi. Ada komponen pokok spektrometer yang memiliki empat
bagian terpenting diantaranya sumber radiasi/cahaya, monokromator,
tempat cuplikan (kuvet), dan detektor.
2.6 Surfaktan
Surfaktan adalah zat yang ditambahkan ke cairan untuk meningkatkan
sifat menyebar atau membasahi dengan mengurangi tegangan permukaan.
Banyak industri menggunakan surfaktan sebagai pengemulsi, penghambat
korosi, pencegah busa, deterjen, pengemulsi, dll. Penelitian ini mencoba
membuat surfaktan natrium lignosulfonat dengan bahan baku tandan kosong
kelapa sawit, karena kandungan ligninnya yang tinggi, sekitar 22,84%.
Lebih lanjut, bahan baku yang relatif murah tentunya akan memberikan nilai
ekonomi yang tinggi dan mengurangi pencemaran lingkungan. (Putri Fiona
Rachim dkk : 2012)
4
BAB III
METODOLOGI
3.1. Alat
Alat Gambar Fungsi
Tabung reaksi Tempat atau wadah
untuk mereaksikan suatu
larutan.
5
bermulut lebih kecil.
Titrasi Argentometri
1.
Analisis Sampel
6.
7
Oleh karena itu perlu dikaji pengenalan kompetensi proses ilmiah siswa
pada praktikum dasar kimia analitik.
Dalam penelitian ini, pedoman observasi digunakan untuk
mengamati siswa secara langsung selama kegiatan pembelajaran, termasuk
format penilaian dan standar keterampilan proses ilmiah yang dapat
diamati siswa
3.2.3.2. Bahan
Bahan yg dipakai pada penelitian ini mencakup bubuk linear
alkilbenzene sulfonat (LAS), metilen biru, natrium sulfat (Na2SO4)
kloroform (CHCl3), sodium dihydrogen phosphat (NaH2PO4), sampel
laundry, & asam borat (H3BO3).
Pencucian larutan
2.
Pemisahan ekstrak
3.
3.2.4.2. Bahan
Ion yg umum digunakan
H3O
O2
NO
H2
H
N2
9
yang diberikan pada filamen. Metode ini menghasilkan beberapa persen
disosiasi dan kerapatan atom hidrogen diukur dengan reaksi kalbrasi.
Atom nitrogen dihasilkan dengan melewatkan molekul nitrogen
melalui pelepasan gelombang mikro, oksigen atom dibentuk dengan
penambahan NO yang bereaksi dengan atom nitrogen. Konsentrasi atom N
dan atom O ditentukan dari titik akhir titrasi. Metode ini memiliki
beberapa fitur berharga untuk mempelajari kimia ion fase gas, khususnya
ion thermalized oleh banyak tabrakan dengan helium sebelum reaksi,
sehingga energi yang didefinisikan dengan baik. Namun, energi dapat
divariasikan dengan memanaskan atau mendinginkantabung aliran, atau
menerapkan medan hanyut; karena jarak dan waktu terkait dalamaliran
tabung, analisis kinetik, pengukuran konstanta laju, sangat mudah.
Intensitas ion yang tinggi dan sensitivitas yang baik hal ini
memungkinkan penggabungan sisa-sisa cahaya yang mengalirdengan
banyak teknik lain selama bertahun tahun; mungkin fitur yang paling
berharga adalah keserbagunaan kimia, berbagai macam reaktan ionik dan
netral dapat dibentuk dan dipelajari, termasuk reaktan atom dan C4N3
anion tidak menunjukkan reaktivitas terukur dengan atom hidrogen.
10
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Kajian Kapasitas dan Evektivitas Resin Penukar Anion Untuk Mengikat
Kalor dan Aplikasinya Pada Air
4.1.1 Titrasi Argentometri
Pertama Ag+ yang dibubuhi bereaksi menghasilkan endapan AgCl
berwarna putih. Selanjutnya jika Cl- telah habis bereaksi selanjutnya
kelebihan Ag+ bereaksi dengan CrO42- dari K2CrO4 yang dibubuhi
sehingga membentuk endapan AgCrO4 yang berwarna merah bata berarti
titik titrasi sudah berhasil.
4.1.2 Pembakuan larutan AgNO3
Larutan baku NaCl 0,1 N sebesar 10 mL dimasukkan ke pada erlenmeyer,
lalu dibubuhi 1 mL indikator K2CrO4 dan 1 mL larutan NaHCO3, lalu
dititrasi menggunakan AgNO3 membentuk endapan merah bata.
4.1.3 Kontruksi kolom resin
Konstruksi metode pengikatan klor menggunakan sistem batch memakai
kolom glas menggunakan diameter 2,8 centimeter & panjang kolom 50
centimeter, diisi 50 g resin penukar anion.
4.1.4 Penentuan waktu jenuh resin
Dibuat larutan baku klor 400 ppm selanjutnya dipipet 40 mL dimasukkan
ke pada labu ukur 100 mL kemudian dibubuhi akuades hingga
perindikasi batas (sebesar 9 botol), selanjutnya dimasukkan ke pada
kolom resin dan didiamkan masing-masing menggunakan variasi saat 60
– 330 mnt. Kemudian efluen menurut masing-masing saat dipipet 10,0
mL kemudian dimasukkan ke pada erlenmeyer dan titambahkan 1 mL
indikator K2CrO4 dan 1 mL larutan NaHCO3, lalu dititrasi menggunakan
AgNO3 hingga terbentuk endapan merah bata. Untuk mengetahui saat
jenuh, dibentuk grafik antara banyaknya klor yg terikat sang resin dalam
masing-masing variasi saat tadi.
4.1.5 Penentuan kapasitas dan efektifitas resin
Dibuat larutan baku klor 200, 300, 400, 500, dan 600 ppm selanjutnya
masing- masing dimasukkan ke pada kolom resin & didiamkan selama
saat jenuh. Setelah itu efluen diambil buat dianalisis konsentrasi klornya
menggunakan titrasi argentometri. Kemudian dibentuk grafik antara
variasi konsentrasi menggunakan banyaknya klor yg terikat sang resin.
4.1.6 Analisis Sampel
Sampel diambil pada 3 asal air yg masih ada pada Desa Sedang,
Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Propinsi Bali memakai
botol polietilen pada 3 titik pengambilan sampel dalam masing-masing
asal air. Selanjutnya kandungan klornya diukur, baik sebelum lewat
kolom resin dan sesudah lewat kolom resin.
4.1.7. Perhitungan jumlah kalor terikat oleh resin
11
Perhitungan efektivitas resin Efektivitas resin dihitung menggunakan
rumus menjadi berikut :
W = (C1-C2)/1000 x V x 1/Br
Keterangan :
W : jumlah klor yang terikat oleh resin (mg/g)
C1 : konsentrasi klor sebelum lewat resin (ppm)
C2 : konsentrasi klor setelah lewat resin (ppm)
V : volume klor yang digunakan (mL)
Br : berat resin yang digunakan (g)
4.1.8. Perhitungan efektifitas resin
Efektivitas resin dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Efektivitas Resin = (C1-C2)/C1 x 100%
Keterangan :
C1 : konsentrasi klor sebelum lewat resin (ppm)
C2 : konsentrasi klor setelah lewat resin (ppm)
12
4.3 Optimasi Analisis Kadar Sulfaktan Anion Menggunakan Methylen Blue
Subtances Dengan Spektrofotometer Ultraviolet Visible
Pada penelitian ini dilakukan pengukuran kadar LAS dilakukan
menggunakan larutan LAS dalam konsentrasi 0,4 mg/L sebesar 100 mL
dimasukkan kedalam corong pisah, lalu dibubuhi 25 mL larutan MBAS
dan 10 mL kloroform fasa kloroform dibubuhi 50 mL larutan pencuci.
Ekstrak kloroform dipisahkan dan fasa air diekstrak 10 mL kloroform dua
kali. Pemisahan dilakukan menggunakan memakai kertas saring yg
ditambah bubuk Na2SO4 sepucuk spatula.
Hal yang sama dipakai untuk penentuan kurva kalibrasi
menggunakan variasi konsentrasi 0,1; 0,2; 0,4; 0,6; 0,8; 1; 1,2; dan 1,5
mg/L. Optimasi pH dalam larutan NaOH atau HCl mencapai variasi pH 2;
3; 4; 5; 6; 7; 8; dan 9. Ketika kestabilan kompleks dilakukan menggunakan
variasi ketika 10; 15; 20; 25; 30; 35; 40; 45; 50; 55; dan 60 menit.
Pengaruh jumlah interferensi dilakukan menggunakan variasi volume
asam borat 2; 4; 6; 8; 10; dan 12 mL. Hasil optimum dalam masing-
masing perlakuan diaplikasikan dalam sampel limbah laundry dan diukur
memakai spektrofotometer UV-Vis dalam panjang gelombang 651 nm.
13
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Identifikasi anion yakni proses yang bertujuan untuk menganalisa,
menentukan, serta menetapkan jenis serta jumlah kandungan anion pada
suatu sampel. Analisa yang memiliki tujuan untuk mengetahui adanya ion
dalam suatu sampel yang diteliti disebut analisa anion atau uji anion. Ada
berbagai contoh analisa salah satunya analisa kualitatif, yang bertujuan
untuk mengetahui jenis dari unsur atau ion pada sampel tertentu.
Dalam karya tulis ini, kami mengkaji beberapa karya tulis ilmiah yang
berhubungan dengan identifikasi anion dan hal-hal yang terpaut didalamnya,
dan dapat disimpulkan bahwa identifikasi anion memiliki berbagai macam
cara yang dapat digunakan, serta alat dan bahan yang beraneka ragam salah
satu contoh alatnya yaitu spektrofotometer yang fungsinya untuk mengukur
absorbansi suatu larutan. Serta contoh bahannya yaitu surfaktan yakni zat
yang ditambahkan ke cairan untuk meningkatkan sifat menyebar atau
membasahi dengan mengurangi tegangan permukaan.
5.2 Saran
Dalam identifikasi anion ini Menggunakan bahan , yang relatif tidak
diketahui oleh sebagian orang ,maka untuk mengidentifikasi anion ini bisa
sedikit sulit bagi sebagian orang. Selain zat, elemen jejak juga digunakan
untuk mengidentifikasi anion, sehingga diperlukan alat dan pengetahuan
yang baik untuk mengetahui hasilnya dengan jelas.
14
DAFTAR PUSTAKA
Antara, I. K. G., Suyasa, I. W. B., & Putra, A. B. (2008). Kajian Kapasitas dan Efektivitas
Resin Penukar Anion untuk Mengikat Klor dan Aplikasinya Pada Air.
Laboratorium Penelitian Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana, Bukit
Jimbaran. Jurnal Kimia, 2(2), 87-92.
Nurul Asmah, Y. A. (2020, April). PENENTUAN KADAR KATION DAN ANION PADA AIR
INJEKSI DI WTIP (Water Treatment Injection Plant) PT.PERTAMINA EP ASSET 1
RANTAU FIELD. Vol 2 No 1 . doi: https://doi.org/10.33059/jq.v2i1.2640
Pratiwi, E., & Prasetya, A. T. (2020). Optimasi Metode Analisis Kadar Surfaktan Anion
Menggunakan Methylen Blue Active Subtances dengan Spektrofotometer
Ultraviolet Visible. Indonesian Journal of Chemical Science, 9(2), 125-130.
Rachim, P. F., Mirta, E. L., & Thoha, M. Y. (2012). Pembuatan surfaktan natrium
lignosulfonat dari tandan kosong kelapa sawit dengan sulfonasi langsung. Jurnal
Teknik Kimia, 18(1).
Rahayu, A. (2020). Analisis Keterampilan Proses Sains Mahasiswa pada Praktikum Dasar-
Dasar Kimia Analitik. Dalton: Jurnal Pendidikan Kimia Dan Ilmu Kimia, 3(1).
Suari, R., Mahwalida, S., Ramadani, T., Sartika, A., Suswanto, D., & Rifandi. (2015).
Makalah ION. Retrieved from
https://www.academia.edu/29496634/makalah_ion.docx
15