Anda di halaman 1dari 9

p-ISSN:2089-5313

e-ISSN:2549-5062
http://ejournal.poltektegal.ac.id/index.php/parapemikir
E-mail: parapemikir@poltektegal.ac.id

FORMULASI DAN UJI SIFAT FISIK SEDIAAN


GEL FACIAL WASH DARI EKSTRAK LOBAK
(Raphanus sativus L) DAN BENGKUANG (Pachyrizus erosus)
Dwi Restu Herawati1, Aldi Budi Riyanta2, Rizki Febriyanti3
Jln.Mataram No. 09 Kota Tegal 52142
Prodi DIII Farmasi,Politeknik Harapan Bersama Tegal, Indonesia e-
mail: 1herawatidwirestu@gmail.com, 2aldi.kimor@gmail.com,
3
rizkifebriyanti.phb@gmail.com

Article Info Abstrak

Article history: Lobak dan bengkuang dapat digunakan gel facial wash, hal ini
Received Maret 2020 karenakan lobak dan bengkuang mengandung senyawa vitamin C yang
Received in revised berfungsi mengurangi garis-garis penuaan pada kulit serta memutihkan dan
form Maret 2020 menghilangkan tanda hitam serta pigmentasi di kulit. Penelitian ini
Accepted April 2020 bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi dari ekstrak lobak
Available online April dan pati bengkuang(12,5%, 17,5%, dan 20%) pada formulasi sediaan
2020 terhadap sifat fisik gel facial wash.
Kata kunci: Ekstrak Metode ekstraksi yang digunakan adalah Refluks dengan pelarut
lobak, Pati bengkuang, etanol 95%. Uji sifat fisik yang dilakukan meliputi uji organoleptis, uji
Vitamin C, gel facial homogenitas, uji pH, uji bobot jenis, uji viskositas, uji daya sebar, uji tinggi
wash, Uji sifat fisik, busa dan uji kesukaan. Analisa data menggunakan analisa One Way Anova.
Konsentrasi 12,5%. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh variasi
konsentrasi dari ekstrak lobak dan pati bengkuang terhadap sifat fisik
sediaan gel facial wash dilihat dari uji viskositas, uji daya sebar dan uji
kesukaan. Konsentrasi yang paling baik adalah 12,5% dilihat dari uji
viskositas, dan uji kesukaan.

Keywords: Radish Abstract


extract, yam starch,
Vitamin C,gel facial Radish and yam can be used as facial wash gel. This is because the
wash,test physical radish and yam contain vitamin C compounds which can reduce the facial
properties, 12.5% wrinkles on the skin as it can be whitening and eliminate the black marks
concentration. and pigmentation on the skin. This research aims to determine the effect of
variations in the concentration of radish extract and yam starch (12.5%,
17.5%, and 20%) on the preparation formulations on the physical
properties of facial wash gel.
The extraction method used is reflux with 95% ethanol solvent. The
physical properties test included organoleptic test, homogeneity test, pH
test, specific gravity test, viscosity test, dispersion test, foam height test and

1
preference test. The data analysis used is One Way Anova.
Based on the results of the research, it showed that there was a
various effect in the concentration of radish extract and yam starch on the
physical properties of facial wash gel seen from the viscosity test,
spreadability test and preference test. The best concentration found is
12.5% , as it was seen from the viscosity test, and the preference test.
©2020PoliteknikHarapanBersamaTegal

Alamat korespondensi:
Prodi DIII Farmasi Politeknik Harapan Bersama Tegal
Gedung A Lt.3. Kampus 1
Jl. Mataram No.09 Kota Tegal, Kodepos 52122
Telp. (0283) 352000 p-ISSN: 2089-5313
E-mail: parapemikir_poltek@yahoo.com e-ISSN: 2549-5062

kulit dan bengkuang mengandung vitamin C yang


I. PENDAHULUAN dapat membuat kulit lebih sehat serta mencegah
Facial wash berbahan alam masih jarang terjadinya penuaan dini [3]
ditemukan dipasaran, kebanyakan masih Gel facial wash ekstrak lobak dan bengkuang
menggunakan bahan kimia untuk zat aktifnya. dilakukan uji sifat fisik untuk memastikan kualitas
Facial wash menggunakan bahan alam sangat aman keamanan sediaan gel facial wash sesuai dengan
bagi kulit, lebih mudah didapat dan harga lebih syarat standar yang tertera. Konsentrasi lobak dan
ekonomis. Facial wash merupakan jenis sabun yang bengkuang perlu di variasi karena untuk mengetahui
digunakan untuk membersihkan area wajah, konsentrasi yang paling efektif pada sediaan facial
sehingga mampu mengangkat kotoran dan minyak wash .
secara menyeluruh pada wajah [1]
Dampak penggunaan facial wash dengan
bahan kimia dapat merusak kulit wajah seperti kulit II. METODOLOGI PENELITIAN
terasa perih, terjadinya ruam kemerahan, 1. Pengambilan Sampel
munculnya jerawat, bruntusan serta komedo. Iklim Penelitian ini dilakukan di Laboratorium
indonesia yang tropis dengan mayoritas masyarakat Farmasi PoliTeknik Harapan Bersama
wanita sehingga dibutuhkan facial wash. 2.Alat dan bahan
Pentingnya menggunakan facial wash dapat Blender, mikroskop, timbangan,
mengangkat sel kulit mati atau kotoran pada piknometer, gelas ukur, beaker glass, tabung reaksi,
wajah kita, dapat membuat wajah kita menjadi stopwatch, objek glass, deck glass, kaca arloji,
sehat dan dapat membuat wajah kita menjadi mortir dan stemper, cawan porselen, corong,
segar. penangas, kaki tiga dan kassa, kompor spirtus,
Facial wash dengan bentuk gel karena salah batang pengaduk, pipet tetes, erlenmeyer, labu alas
satu bentuk sediaan obat yang mudah digunakan, bulat, kondensor refluks, selang, klem dan statif.
mudah dibersihkan, tidak mengandung minyak, Bahan : ekstrak lobak dan pati
memberi rasa dingin dan mudah mengering serta bengkuang,CMC Na, Sodium lauril sulfate (SLS),
tekstur gel yang ringan untuk membersihkan wajah Gliserin, Propil paraben, methyl paraben, asam
dan membuat wajah tampak segar[2] sitrat, KOH, aquadest,dan etanol 95 %.
Bahan aktif yang digunakan dalam gel facial 3. Prosedur Kerja
wash adalah kombinasi ekstrak lobak dengan Penenlitian ini dilaksanakan secara
ekstrak bengkuang, karena lobak mempunyai bertahap yakni terdiri dari pengumpulan bahan
senyawa vitamin A dan vitamin C yang berfungsi baku. Pada tahap ini bahan dibuat dalam bentuk
sebagai garis-garis penuaan pada kulit dan ekstrak dan pati. Adapum persiapan pembuatan
kelebihan pigmen kulit. Sedangkan menggunakan ekstrak lobak dan pati bengkuang
ekstrak bengkuang karena mempunyai agen 1. Preparasi Sampel
pemutih (whitening agent) yang dapat memutihkan Lobak dan bengkuang diambil dari Desa
dan menghilangkan tanda hitam serta pigmentasi di Guci, Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.
2
Pengambilan sampel dilakukan secara acak lobak Tabel 1. Formula Gel facial wash
diambil sebanyak 500 gram dan bengkuang diambil Nama Bahan Formula Standar
sebanyak 8000 gram. Eksperimen lainnya pada F0 FI FII FIII
pembuatan gel facial wash diperoleh dari Ekstrak lobak - 12,5% 17,5% 20% 25-40%
[4]
Laboratorium Farmasi PoliTeknik Harapan Pati - 12,5% 17,5% 20%
Bersama bengkuang
2. Pembuatan Ekstrak Lobak Sodium Lauril 1% 1% 1% 1% 0,5-2,5%
[5]
Lobak dibersihkan, dipotong-potong dan Sulfat
ditimbang 500 gram lalu dimasukkan ke dalam labu CMC Na 5% 5% 5% 5% 3-6% [6]
alas bulat. Tambahkan etanol 95% 500ml kemudian Gliserin 15% 15% 15% 15% ≤30% [7]
direfluks selama 2jam. Selanjutnya disaring KOH 16% 16% 16% 16% 16% [8]
Asam Sitrat 1% 1% 1% 1% 0,1-2%
menggunakan corong dan kain flanel sehingga [9]
diperoleh filtrat yang jernih. Hasil ekstrak dari cair
Metil Paraben 0,02% 0,02% 0,02% 0,02% 0,02-
etanol kemudian diuapkan diatas waterbath hingga 0,3% [10]
diperoleh ekstrak kental. Propil 0,18% 0,18% 0,18% 0,18% 0,01-
3. Pembuatan Pati Bengkuang Paraben 0,6% [11]
Bengkuang dikupas dan dicuci bersih, aquadest Ad Ad Ad Ad
kemudian dipotong tipis – tipis lalu ditambahkan air 30ml 30ml 30ml 30ml
300 ml. Bengkuang diblender dan disaring
menggunakan kain flanel kemudian didiamkan air 6. Evaluasi Gel facial wash
perasan bengkuang tersebut selama 2-3 jam hingga Uji sifat fisik gel facial wash meliputi uji
menghasilkan endapan pati. Pati bengkuang organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji bobot
dikeringkan dalam oven selama kurang lebih 4-6 jenis, uji viskositas, uji daya sebar, uji tinggi busa
jam dengan suhu maksimal 50˚C. Mengayak pati dan uji kesukaan
bengkuang agar mendapatkan hasil yang halus.
4. Identifikasi Ekstrak Lobak dan Pati Bengkuang
a. Identifikasi Ekstrak Lobak dan Pati Secara III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Makroskopis 1. Uji Makroskopis
Uji makroskopis ekstrak lobak dan Lobak dan bengkuang yang diperoleh
pati bengkuang dilakukan dengan mengamati dilakukan uji makroskopis untuk mengetahui
ekstak lobak dari segi bentuk, warna dan bau bentuk, warna dan rasa. Berikut hasil uji
b. Identifikasi Ekstrak Lobak dan Pati makroskopis yang dapat dilihat pada tabel 2 :
Bengkuang Secara Mikroskopis
Uji mikroskopis dilakukan dengan Tabel 2. Hasil Uji Makroskopis
menyiapkan mikroskop, objek glass, deck
glass, sampel ekstrak lobak dan pati bengkuang Gambar Hasil Literatur
serta aquadest. Mengambil secukupnya ekstrak Umbinya Umbinya
lobak dan pati bengkuang letakkan pada panjang panjang
masing-masing objek glass, menambahkan 1-2 15,5 cm ±20cm dan
tetes aquadest lalu tutup deck glass. Setelah itu dan berwarna
mengamati dibawah mikroskop berwarna putih serta
c. Identifikasi Vitamin C dengan Reaksi putih serta rasa pedas
Warna rasa agak [12]

Ekstrak lobak dan pati bengkuang pedas


dimasukkan kedalam masing-masing tabung Umbinya Umbinya
reaksi sebanyak 2ml kemudian tambahkan 4 bulat, bulat,
tetes metilen blue dan dipanaskan hingga suhu berkulit berkulit
40oC. Amati perubahan warna yang terjadi tipis tipis
5. Pembuatan gel facial wash dengan dengan
Pembuatan gel facial wash sesuai dengan coklat kuning
formulasi yang dicantumkan pada tabel 1 berikut muda, muda,
ini: dagingnya dagingnya

3
berwarna berwarna Tabel 4. Hasil uji mikroskopis bengkuang
putih, putih, Nama Hasil Literatur[15]
berair dan berair dan Fragmen
manis. manis [13]
Jaringan
gabus
2. Uji Mikroskopis
Ekstrak lobak dan pati bnegkuang dilakukan
uji mikroskopis untuk mengetahui fragmen-
fragmen. Berikut hasil uji mikroskopis yang dapat
Parenkim
dilihat pada tabel 3 dan tabel 4: korteks
Tabel 3. Hasil uji mikroskopis lobak
Nama Hasil Literatur[14]
Fragmen
Parenkim
Lapisan floem
gabus

Parenkim
xilem
Parenkim
Jaringan
gabus
tangensial
Hablur
kalsium 1
oksalat
Uji mikroskopis pada lobak didapatkan
lapisan gabus, parenkim, hablur kalsium oksalat,
floem, kambium, xilem, dan jari-jari empulur.
Sedangkan untuk bengkuang didapatkan
Floem fragmen jaringan gabus tangensial, xilem,
floem, korteks dan jaringan gabus. Hal ini
menunjukkan bahwa hasil identifikasi sampel
yang digunakan murni dari lobak dan
bengkuang.
3. Identifikasi vitamin C dengan reaksi warna
Kambium Bertujuan untuk mengetahui senyawa
yang terkandung pada tanaman lobak dan
bengkuang.
Hasil identifikasi vitamin C dengan reaksi
warna dapat dilihat pada tabel 5 dibawah ini :

Xilem Tabel 5 identifikasi vitamin C dengan reaksi warna


Perlakuan Hasil Ket
Ekstrak lobak Biru muda +
2ml + 4 tetes
Jari-jari metilen blue
empulur
Pati bengkuang Biru muda +
2ml + 4 tetes
metilen blue

4
Identifikasi vitamin C menunjukkan hasil berbau khas lobak. Konsentrasi ekstrak yang
positif yang berarti ada reaksi bahwa pada uji digunakan mempengaruhi konsentrasi gel yang
vitamin C pada ekstrak lobak dan pati bengkuang dibuat, semakin banyak ekstrak yang digunakan
dengan ditambahkan metilen blue mengalami semakin kental sediaan gel
perubahan warna dari biru tua menjadi biru muda,
hal ini berarti ekstrak lobak dan pati bengkuang 5. Uji homogenitas
positf mengandung vitamin C. Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui
Filtrat ditetesi dengan metilen blue kemudian apakah bahan-bahan dalam formulasi tersebut
dipanaskan, terjadi warna biru yang semakin pudar tercampur merata atau tidak. Berikut tabel uji
karena terjadi reaksi metilen blue tereduksi oleh homogenitas dari sediaan gel facial wash ekstrak
vitamin C pada filtrat. Vitamin C pada filtrat sampel lobak dan pati bengkuang :
mendonorkan elektron kepada metilen blue
sehingga vitamin C berubah menjadi asam Tabel 7. Hasil Uji Homogenitas
dehidroaskorbat dan metilen blue berubah menjadi R F0 FI FII FIII Merk X
leukometilen blue [16]
1 Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen
4. Uji Organoleptis 2 Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen
Uji organoleptis dilakukan untuk mengetahui
bentuk fisik sediaan gel facial wash yang dibuat 3 Homogen Homogen Homogen Homogen Homogen
meliputi bentuk, warna dan bau. Berikut tabel uji
organoleptis dari sediaan gel facial wash ekstrak
lobak dan pati bengkuang : Sediaan gel facial wash memenuhi
persyaratan homogenitas, gel yang dihasilkan
Tabel 6. Hasil Uji Organoleptis homogen dan tidak terdapat butiran kasar. Hal ini
Uji F0 FI FII FIII Merk X sesuai dengan persyaratan pada farmakope
indonesia edisi III dimana sediaan gel harus
Bentuk Cair Cair Cair Kental Cair menunjukkan susunan yang homogen dan tidak
agak kental kental agak adanya butiran yang kasar sehingga zat aktif dan
kental kental bahan lainnya tercampur dengan merata. Selain itu
Warna Coklat Coklat Coklat Coklat Merah agar gel tidak mengiritasi ketika dioleskan di
muda muda muda kulit.[17]
terang
6.Uji pH
Bau Tidak Khas Khas Khas Khas
berbau ekstrak ekstrak ekstrak ekstrak Uji pH dilakukan untuk mengetahui
lobak lobak lobak mawar keamanan suatu sediaan, terutama pada sediaan
topikal. Berikut tabel uji pH dari sediaan gel facial
Berdasarkan tabel hasil uji organoleptis pada wash ekstrak lobak dan pati bengkuang :
formula 0 yang tidak menggunakan ekstrak lobak Tabel 8. Hasil Uji pH
dan pati bengkuang menghasilkan gel yang cair R F0 FI FII FIII Merk X
agak kental, berwarna coklat muda terang karena 1 12 12 12 12 8
pada proses pembuatan KOH menimbulkan warna 2 12 12 12 12
coklat dan tidak berbau. Pada formula I dengan 3 12 12 12 12
konsentrasi 12,5% menghasilkan gel yang cair
kental dengan warna coklat dan berbau khas lobak. Hasil uji pH menunjukkan bahwa formulasi
Formula II dengan konsentrasi 17,5% 0, I , II, dan III memiliki pH yang sama yaitu 12.
menghasilkan gel yang cair kental dengan warna Namun untuk sabun cair mempunyai standar pH
coklat dan berbau khas lobak. Pada formula III antara 8-11[18]. Nilai pH tersebut tidak sesuai dengan
dengan konsentrasi 20% menghasilkan gel yang standar pH sabun cair. Penambahan KOH dan
kental dengan warna coklat muda dan berbau khas Sodium Lauril Sulfat sangat berpengaruh terhadap
lobak. nilai pH sediaan sehingga didapatkan nilai pH yang
Formula I, II dan III menimbulkan bau khas lebih tinggi dari pH yang ditentukan. Secara umum,
lobak dibanding dengan bau bengkuang karena pati produk sabun cair memiliki pH yang cenderung
bengkuang tidak berbau, sehingga gel facial wash basa, hal ini dikarenakan bahan dasar penyusun
5
sabun cair tesebut, yaitu KOH, bersifat basa kuat. Tabel 10. Hasil Uji Viskositas
Nilai pH sabun yang terlalu rendah dapat Formula Standar
menyebabkan peningkatan daya absorbsi sabun R
pada kulit, sedangkan nilai pH yang terlalu tinggi 0 I II III Gel facial
wash
juga dapat menyebabkan iritasi pada kulit [19]
1 3,72 5,20 6,98 6,93 merk X
cP cP cP cP 5,33 cP
7. Uji Bobot Jenis 2 3,60 2 ,10 6,90 6,64
Uji bobot jenis dilakukan untuk mengetahui cP cP cP cP
bobot sampel dengan bobot air pada volume dan 3 3,96 5,67 7,20 6,82
suhu yang sama. Berikut tabel uji bobot jenis dari cP cP cP cP
sediaan gel facial wash ekstrak lobak dan pati Rata 3,76 4,32 7,02 6,79
bengkuang : -rata cP cP cP cP

Tabel 9. Hasil Uji Bobot Jenis Viskositas memiliki peranan penting karena
R Hasil Rata-rata dapat mempengaruhi parameter daya sebar dan
pelepasan zat aktif dari gel, karena gel memiliki
1,0916 g/ml 1,1032 g/ml viskositas yang optimal akan mampu menahan zat
0 1,1032 g/ml aktif tetap terdispersi dalam basis gel dan
1,1148 g/ml meningkatkan konsentrasi gel[21] .
1,1752 g/ml 1,4094 g/ml Dari hasil viskositas yang mendekati dengan
I 1,1868 g/ml standar yaitu formula I.
1,1852 g/ml
1,2148 g/ml 1,2227 g/ml
9. Uji Daya Sebar
II 1,2232 g/ml
Uji daya sebar dilakukan untuk menjamin
1,23 g/ml
bahwa sediaan semisolid mampu menyebar dengan
1,2028 g/ml 1,2010 g/ml
III 1,198 g/ml mudah tanpa tekanan, sehinggga mudah dioleskan
1,2024 g/ml tanpa menimbulkan rasa sakit saat dioleskan dan
Merk X 1,0916 g/ml 1,0916 g/ml untuk menjamin kenyamanan pengguna. Berikut
tabel uji viskositas dari sediaan gel facial wash
Penetapan bobot jenis dilakukan ekstrak lobak dan pati bengkuang:
menggunakan alat piknometer karena tepat dan
praktis serta dapat digunakan untuk mengukur bobot Tabel 11. Hasil Uji Daya Sebar
jenis suatu zat cair dan zat padat. Hasil bobot jenis Rata Beban Beban
gel facial wash pada penelitian ini dibandingkan -rata 50 gram 100 gram
dengan standar yang telah ditetapkan SNI 1996. Diameter (cm) Diameter (cm)
F0 6,3 6,6
Menurut SNI 1996, rentang bobot jenis gel facial
FI 5,0 5,3
wash yang baik 1.01 – 1.1 g/ml. [20]
F II 4,8 5
Dengan demikian, bobot jenis gel facial
F III 3,9 4,23
wash yang memenuhi standar formula 0 sebesar Merk X 5,6 5,9
1.10 g/ml diharapkan dapat mudah dibersihkan
dengan air mengalir karena memiliki bobot jenis Penyebaran gel yang baik yaitu antara 5 - 7
yang mendekati bobot jenis air. cm [22] . Hasil evaluasi daya sebar yang memenuhi
8. Uji Viskositas syarat standar yaitu formula I berkisar antara 5,0-5,3
Tujuan dari dilakukannya uji viskositas cm. Hal ini menunjukkan bahwa daya sebar gel
adalah untuk mengetahui seberapa kental gel yang facial wash menyebar dengan baik pada saat
mempengaruhi daya sebar. Berikut tabel uji dioleskan. Semakin besar daya sebar sediaan
viskositas dari sediaan gel facial wash ekstrak lobak menunjukkan kemampuan zat aktif untuk menyebar
dan pati bengkuang: dan kontak dengan kulit semakin luas [23]

10. Uji Tinggi Busa


Tujuan pengujian busa adalah untuk melihat
daya busa dari facial wash. Uji tinggi busa dalam air

6
suling dilakukan untuk mengetahui tinggi terhadap Tidak 4 0 5 6
air suling setelah dilakukan pengocokan dan suka
didiamkan selama 5 menit. Dari uji yang telah
dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut : Pada tabel di atas yang paling disukai yaitu
formula I dengan total 20 responden, pada zat aktif
Tabel 12. Hasil Uji Tinggi Busa ekstrak lobak dan pati bengkuang dengan
konsentrasi 12,5%
R F0 F1 F2 F3 Standar
1 0,2 0,1 0,3 0cm Gel IV KESIMPULAN
cm cm cm facial Sediaan facial wash menunjukkan ada
2 0,5 0,4 0,5 0cm wash
pengaruh variasi konsentrasi dari ekstrak lobak dan
cm cm cm merk X
5 cm pati bengkuang terhadap sifat fisik sediaan gel facial
3 0,4 0 cm 0,3 0cm
cm cm wash dilihat dari uji viskositas, uji daya sebar dan
Rata- 0,36 0,16 0,37 0 cm uji kesukaan. Konsentrasi yang paling baik adalah
rata cm cm cm 12,5% dilihat dari uji viskositas, dan uji kesukaan.

V UCAPAN TERIMAKASIH
Hasil uji tinggi busa yang diperoleh Terimakasih kepada semua pihak yang telah
dibandingkan dengan standar parameter kriteria dari membantu dalam menyelesaikan penelitian ini
merk x. Karakteristik busa sabun dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu adanya bahan surfaktan, VI REFERENSI
penstabil busa dan bahan-bahan penyusun sabun
cair lainnya. [1] Sitorus, Dini Rizky., Agus Alim Muin., dan
Produk sabun yang beredar di pasaran Muhammad Amin. 2019. Pemilihan Facial Wash
umumnya mengandung surfaktan yaitu Sodium Untuk Kulit Wajah Berminyak dengan Metode
Lauryl Sulfate (SLS) yang berfungsi sebagai Promethee II. Kalimantan: Universitas Islam
Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari
peningkat busa. SLS sering digunakan pada
Banjarmasin
pembuatan sabun, namun dalam dosis yang besar
dapat mengiritasi kulit. Pembuatan facial wash [2] Melian, Elsa. 2018. Formulasi kaolin facial wash
pada penelitian ini menggunakan SLS dengan dosis dengan variasi konsentrasi sodium laurileter
rendah sehingga diharapkan dapat meminimalkan sulfat (SLES) dan uji bersihnya terhadap bakteri
terjadinya iritasi kulit [24] . penyebab jerawat (Propioni bacterium acnes).
Jakarta: Uin Syarif Hidayatullah
11. Uji Kesukaan
Uji kesukaan merupakan pengujian yang [3] Awalia, Ulfi. 2018. Pengaruh Proporsi Tepung
meminta panelis mengemukakan responnya berupa Beras (Oryza Sativa), Pati Bengkoang
suka atau tidaknya terhadap sifat bahan yang diuji. (Pachyrhizus Erosus) Dan Ekstrak Melati
Pada pengujian ini panelis diminta untuk (Jasminum Officinale) Terhadap Sifat Fisik Lulur
mengemukakan pendapatnya secara spontan tanpa Tradisional. Surabaya: Universitas Negeri
membandingkan dengan sampel standar [25] Surabaya
Uji kesukaan dilakukan terhadap 20 orang
responden, masing-masing responden diminta untuk [4] Wijaya, Kusuma Lestari., Hari Santoso., dan
menilai kesukaan terhadap sediaan gel facial wash Ahmad Syauqi. 2018. Analisa Organoleptik
ekstrak lobak dan pati bengkuang kedalam 2 Proporsi Pati Bengkuang (Pachyrizus erosus) dan
kategori yaitu suka dan tidak suka yang meliputi Bubuk Daun Katuk (Sauropus androgynus)
bau, warna dan rasa dikulit. Hasil yang diperoleh sebagai Lulur Kulit pada Wanita. Jurnal Ilmah
dari penelitian dapat dilihat pada tabel berikut: Sains Alami Volume 1 No 1. Universitas Islam
Malang
Tabel 13. Hasil Uji Kesukaan
Kriteria F0 FI FII FIII [5] Rowe, R.C. et Al. 2009. Handbook Of
responden Pharmaceutical Excipients. Edisi 6. The
Pharmaceutical Press, London. Halaman 651
Suka 16 20 15 14 [6] Rowe, R.C. et Al. 2009. Handbook Of
Pharmaceutical Excipients. Edisi 6. The
Pharmaceutical Press, London. Halaman 119
7
Kulit. Universitas Padjajaran
[7] Rowe, R.C. et Al. 2009. Handbook Of
Pharmaceutical Excipients. Edisi 6. The [20] Sari, Rafika., Ade Ferdinan., 2017. Pengujian
Pharmaceutical Press, London. Halaman 283 Aktivitas Antibakteri Sabun Cair dari Ekstrak
Kulit Daun Lidah Buaya. Pharmaceutical Sciences
[8] Rowe, R.C. et Al. 2009. Handbook Of & Research Volume 4 No 3. Pontianak :
Pharmaceutical Excipients. Edisi 6. The Universitas Tanjungpura
Pharmaceutical Press, London. Halaman 576
[21] Nailufar, Nurul Putri., 2013. Pengaruh Variasi
[9] Rowe, R.C. et Al. 2009. Handbook Of Gelling Agent Carbomer 934 Dalam Sediaan Gel
Pharmaceutical Excipients. Edisi 6. The Ekstrak Etanolik Bunga Kembang Sepatu
Pharmaceutical Press, London. Halaman 181 (Hibiscus rosa-sinensis L.) Terhadap Sifat Fisik
Gel Dan Aktivitas Antibakteri Staphylococcus
[10] Rowe, R.C. et Al. 2009. Handbook Of aureus. Surakarta : Universitas Muhammadiyah
Pharmaceutical Excipients. Edisi 6. The Surakarta
Pharmaceutical Press, London. Halaman 442
[22] Yati, Kori., Mahdi Jufri., Misri Gozan.,
[11] Rowe, R.C. et Al. 2009. Handbook Of Mardiastuti., dan Lusi Putri Dwita. 2018.
Pharmaceutical Excipients. Edisi 6. The Pengaruh Variasi Konsentrasi Hidroxy Propyl
Pharmaceutical Press, London. Halaman 596 Methyl Cellulose (HPMC) terhadap Stabilitas
Fisik Gel Ekstrak Tembakau (Nicotianatabaccum
[12] Susanti, Maulani. 2016. Pengaruh Perebusan L.) dan Aktivitasnya terhadap Streptococcus
Terhadap Kandungan Nitrat dan Nitrit dalam mutans. Pharmaceutical Sciences & Research
Lobak (Raphanus sativus). Medan : Universitas Volume 5 No 3. Jakarta : Universitas
Sumatera Utara Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA

[13] Fauzi, M. 2009. Kajian Produksi Minuman [23] Sayuti, Nutrisia Aquariushinta. 2015. Formulasi
Probiotik Dari Kombinasi Bengkuang dan Pisang dan Uji Stabilitas Fisik Sediaan Gel Ekstrak Daun
Menggunakan Starter Lactobacillus bulgarius. Ketepeng Cina (Cassia alata L). Jurnal
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian. Universitas Kefarmasian Indonesia Volume 5 No 4. Surakarta
Lampung. : Poltkes Kemenkes Surakarta

[14] Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1989. [24] Sari, Rafika., Ade Ferdinan., 2017. Pengujian
Materia Medika Indonesia Jilid V. Jakarta Aktivitas Antibakteri Sabun Cair dari Ekstrak
Kulit Daun Lidah Buaya. Pharmaceutical Sciences
[15] Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1989. & Research Volume 4 No 3. Pontianak :
Materia Medika Indonesia Jilid V. Jakarta Universitas Tanjungpura

[16] Putri, amelia. 2017. Penetapan Kadar Vitamin C [25] Lamusu, darni. 2018. Uji Organoleptik Jalangkote
Dari Selai Kulit Pisang Ambon (Musa Ubi Jalar Ungu ( Ipomoea Batatas L) Sebagai
Paradisiaca L) Dengan Penambahan Buah Upaya Diversifikasi Pangan. Jurnal Pengolahan
Kersen (Muntingia Calabura) Daun Buah Pangan Volume 3 No 1. Universitas
Strawberry (Fragaria Ananassa Duchessne) Muhammadiyah
Dengan Metode Spektrofotometri Uv-Vis. Karya
Tulis Ilmiah. Tegal: Politeknik Harapan Bersama

[17]Departemen Kesehatan Republik Indonesia


(Depkes RI). 1979. Farmakope Indonesia. Edisi
III. Jakarta

[18] Sari, Rafika., Ade Ferdinan., 2017. Pengujian


Aktivitas Antibakteri Sabun Cair dari Ekstrak
Kulit Daun Lidah Buaya. Pharmaceutical Sciences
& Research Volume 4 No 3. Pontianak :
Universitas Tanjungpura

[19] Herdiana, Y., 2007. Formulasi Gel Uudesilenil


Fenilalanin dalam Aktivitas Sebagai Pencerah
8
9

Anda mungkin juga menyukai