Anda di halaman 1dari 10

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 9 No.

1 FEBRUARI 2020 ISSN 2302 - 2493

REVIEW - PENGEMBANGAN KURKUMIN DAN ANDROGRAFOLIDA UNTUK


SEDIAAN PARENTERAL

Karlah Lifie Riani Mansauda1), Erladys Melindah Rumondor1)


1)
Program Studi Farmasi, FMIPA UNSRAT, Manado 95115

ABSTRACT
Curcuma longa Linn (Kunyit) and Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees (Sambiloto) are some
examples of plants that grown in Indonesia that provides many health benefits with their isolated
coumpound Curcumin and Andrographolide, respectively. However, due to their low water-
solubility, low stability, rapid metabolism, poor absorption, and degradation during processing
or within the gastrointestinal tract and alkaline conditions therefor reduces its oral
bioavailability and consequently decreasing its development as a therapeutic drugs via oral. The
advantage of parenteral route of administration including reduced toxicity, improved drug
solubility and stability, prolonged circulation time, and enhanced tissue penetration. This review
summarizes and discusses published journals on the key development on parenteral delivery
system of curcumin and andrographolide as active ingredients.

Keywords : Curcumin, Andrographolide, Parenteral

ABSTRAK
Curcuma longa Linn (Kunyit) dan Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees (Sambiloto) adalah
beberapa contoh tanaman yang tumbuh di Indonesia yang memberikan banyak manfaat
kesehatan dengan senyawa yang terkandung didalamnya seperti Kurkumin dan Andrografolida.
Namun karena sifatnya sukar larut dalam air, stabilitas rendah, metabolisme yang cepat, susah
diabsorbsi, dan terdegradasi dalam asam lambung dan kondisi alkali, akibatnya menurunkan
bioavailabilitas oralnya dan mengurangi manfaatnya. Pemberian secara parenteral adalah rute
yang memiliki keuntungan termasuk mengurangi toksisitas, meningkatkan kelarutan obat dan
stabilitas, memperpanjang waktu sirskulasi, dan peningkatan penetrasi jaringan. Ulasan ini
merangkum dan membahas jurnal pada mengenai pengembangan sistem penghantaran secara
parenteral dengan kurkumin dan andrografolida sebagai senyawa aktifnya.

Kata Kunci : Kurkumin, Andrografolida, Parenteral

132
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 9 No. 1 FEBRUARI 2020 ISSN 2302 - 2493

PENDAHULUAN sediaan parenteral dengan sistem pengiriman


obat mukoadhesif seperti hidrogel,
Kurkumin dan andrografolida nanopatikulat untuk berbagai rute pemberian
menarik perhatian karena memiiki obat parenteral. Sekarang ini pengembangan
keamanan dan efek farmakologis yang sistem pemberian obat parenteral seperti
sangat baik. Kurkumin merupakan senyawa sediaan yang dapat terbiodegradasi, obat
fenolik alami dari tumbuhan Curcuma longa kolodial seperti liposom, nanopartikel,
Linn yang digunakan sebagai obat untuk injeksi depot intramuskular juga menjadi
pengobatan beberapa penyakit, seperti salah satu pilihan dalam penghantaran obat
anoreksia, anti-bakteri, anti-proliferasi, anti- yang terus menerus, tertarget dan terkontrol
inflamasi, antioksidan, anti-karsinogenik kepada pasien (Gulati and Gupta, 2011).
dan memiliki efek anti-amiloidogenik yang Dalam review ini akan dibahas
diuji secara in vitro dan in vivo (Mahmood tentang pengembangan senyawa aktif alami
et al., 2015). kurkumin dan andrografolida yang memiliki
Andrografolida merupakan senyawa bioavailabilitas buruk dan larut lemak dalam
diterpenoid yang diisolasi dari tanaman pemberiannya secara parenteral.
Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees
(Acanthaceae) atau biasa disebut dengan I. KURKUMIN
sambiloto dan digunakan sebagai obat A. Asal dan Manfaat Kurkumin
tradisional di beberapa wilayah seperti Cina, Kurkumin, merupakan senyawa fenolik
Hong Kong, Filipina, Malaysia, Thailand, alami yang diisolasi dari rimpang dari
dan Indonesia (Hidalgo et al., 2013) tumbuhan Curcuma longa Linn (Kunyit),
famili Zingiberaceae, yang telah digunakan
Kedua senyawa ini memiliki ribuan tahun secara luas sebagai obat herbal
manfaat yang besar dalam pengobatan, akan diberbagai negara di Asia. Curcuminoid
tetapi aplikasinya terhambat karena sifat yang disebut juga diferuloylmethane adalah
kelarutannya dalam air yang sangat rendah komponen utama dari Curcumin (77 wt%),
dan bioavailabilitas per oral yang buruk juga kedua kurkuminoid lainnya yaitu
(Graverini et al., 2018; Yang et al., 2015) . demethoxy curcumin (17 wt%) dan bis-
Pemberian secara parenteral demethoxy curcumin (3 wt%) (Mahmood et
merupakan salah satu rute penghantaran al., 2015).
obat yang baik untuk senyawa aktif obat
yang memiliki bioavailabilitas yang rendah
dan memiliki indeks terapi yang sempit
(Gulati dan Gupta, 2011). Pemberian secara
parenteral meliputi subkutan, intramuscular,
intravena, intradermal dan intraarteri.
Perkembangan teknologi juga berpengaruh Gambar 1. Struktur Kurkumin (Mehanny et
pada berkembangnya bentuk sediaan al., 2016)
parenteral. Pengembangan formulasi sediaan Kurkumin digunakan sebagai obat
parenteral termasuk pemberian obat koloid tradisional untuk pengobatan beberapa
melalui rute parenteral seperti nanopartikel, penyakit, seperti anoreksia, keluhan pada
niosom, liposom, polimer misel, dan bentuk empedu, batuk, penyakit pada hati, dan
in situ sistem pemberian obat secara sinusitis. Beberapa studi juga
parenteral (Hitesh, 2010). Sheikh et al mengungkapkan bahwa kurkumin memiliki
(2011) dalam reviewnya menulis adanya sifat anti-bakteri, anti-proliferasi, anti-
potensi dari pengembangan formulasi

133
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 9 No. 1 FEBRUARI 2020 ISSN 2302 - 2493

inflamasi, antioksidan, anti-karsinogenik rangka meningkatkan kelarutan air dan


dan efek anti-amyloidogenic yang diuji membuatnya tersedia untuk injeksi,
secara in vitro dan in vivo. Beberapa Kurkumin dimuat ke dalam monomethyl
aktivitas biologi yang melibatkan kurkumin poli (etilena glikol) -poly (ε-kaprolakton) -
seperti anti-rematik, penyembuhan luka, poly (trimetilen karbonat) (MPEG-P (CL-
antivirus, hepatoprotektif, dan anti-HIV co-TMC)) misel (Yang et al., 2015).
(Mahmood et al., 2015). Yang et al (2015), Mengembangkan
formulasi injeksi dan meningkatkan
B. Pemberian Parenteral Kurkumin stabilitas kurkumin (Cur) untuk aplikasinya
1. Pemberian Kurkumin Melalui secara intravena untuk meningkatkan
Intravena (IV) aktivitas antitumor sedangkan (Song et al.,
2011) mengembangkan formulasi untuk
Penelitian dari Hu et al (2016a), menghambat pertumbuhan sel kanker prostat
melarutkan kurkumin dalam Kolliphor dan pada manusia dengan polimer misel.
alkohol dengan rasio 1:40:12 (w/w). Larutan
kemudian ditambahkan saline. Hasilnya, Pada penelitian keduanya Kurkumin
formulasi injeksi kurkumin stabil dan tidak dimuat dalam misel MPEG-PCL-co-PDO
terdapat hemolisis terhadap darah kelinci dengan metode dispersi padat. Selain itu,
yang diuji, dan tidak terjadi iritasi pada kurkumin yang dimuat dalam misel
hewan uji kelinci. Hasil farmakokinetik menunjukkan stabilitas yang baik selama
terhadap formulasi ini juga menunjukkan proses liofilisasi dan mudah untuk
peningkatan area under curve (AUC) dalam menyusun kembali (rekonstitusi) hanya
plasma (Hu et al., 2016a) dengan pengocokan manual. Tidak ada
Enkapsulasi senyawa hidrofobik pemanasan atau sonikasi dibutuhkan dalam
dalam misel juga telah dikembangkan proses rekonstitusi ini. Liofilisasi kurkumin
karena memiliki keunggulan yang signifikan yang dimuat dalam misel benar-benar
seperti meningkatkan kelarutan air, stabilitas terdispersi dalam air. Selain itu,
dan distribusi (Kanai et al., 2011). Polimer menunjukkan bahwa kurkumin yang dimuat
misel dapat meningkatkan formulasi obat dalam misel cukup stabil selama proses
hidrofobik, memperpanjang waktu sirkulasi liofilisasi. Misel yang hanya dari MPEG-
mereka dalam in vivo, meningkatkan PCL, apabila proses liofilisasi tanpa agen
serapan selular, dan secara pasif lyoprotective, sulit untuk terdispersi kembali
menargetkan pada daerah tumor dengan dalam air tanpa pemanasan (Song et al.,
meningkatkan permeabilitas dan efek retensi 2011).
(EPR) (Gong. et al. 2012). Ma et al
92008) telah mengembangkan amphiphilic 2. Pemberian Kurkumin Melalui
misel kopolimer blok untuk PEO-PCL Intramuskular (IM)
sebagai karir untuk kelarutan, stabilisasi, Pemberian kurkumin secara
dan penghantaran Kurkumin yang intramuskular oleh dari (John et al., 2013)
dikendalikan. Namun, menurut Park et al. meneliti berbagai variasi kosolven seperti N-
2008 kristalisasi kuat dari poli (ε- methyl pyrrolidinone (NMP) (15% v/v),
kaprolakton) (PCL) menyebabkan Tween 80 (25% w/v), etanol (20% v/v) dan
ketidakstabilan pada misel. Hipotesis bahwa air (40% v/v). Masing-masing kosolven
non-kristalisasi trimetilen karbonat (TMC) diformulasikan dengan kurkumin dan hasil
dalam kopolimer mungkin menghambat evaluasinya terhadap kelarutan dan
kristalisasi PCL untuk meningkatkan bioavailabilitasnya dalam pemberian injeksi
stabilitas pada misel. Untuk itu dalam obat melalui intramuskular. Hasilnya,

134
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 9 No. 1 FEBRUARI 2020 ISSN 2302 - 2493

kelarutan kurkumin meningkat dengan perlakuan injeksi subkutan formulasi


penambahan kosolven NMP, etanol dan nanopartikel kurkumin. Hasilnya, formulasi
tween 80. Peningkatan yang signifikan nanopartikel kurkumin memiliki ukuran ±
kelarutan kurkumin dari 11 ng/mL menjadi 90 nm, dengan efisiensi enkapsulasi kira-
125 mg/mL terjadi pada penambahan kira 93%. Studi xenograft pada mencit
kosolven NMP. Injeksi intramuskular pada menggambarkan efektivitas formulasi
tikus Sprague-Dawley menunjukkan nanopartikel kurkumin secara signifikan
pelepasan lepas lambat dari kurkumin dalam menghambat pertumbuhan tumor setelah
plasma dimana konsentrasi pada kurkumin dilakukan pemberian secara subkutan.
lebih dari 240 ng/mL selama 4 jam. Hasil uji Formulasi injeksi kurkumin yang
bioavailabilitas kurkumin dengan memakai dapat diberikan secara subkutan juga telah
kosolven meningkat hingga 28 kali daripada diteliti oleh Park et al, (2017) dimana
larutan kurkumin-DMSO. formulasi sediaan kurkumin melibatkan
Penelitian dari Wei et al, (2013) carboxymethyl cellulose (CMC) dan
memformulasikan sediaan nanokristal chitosan (CHI) dalam proses cross-linking
kurkumin didekanoat (CurDD) sehingga menghasilkan hidrogel yang
menggunakan dengan metode wet ball kemudian diformulasikan menjadi
milling kemudian nanokristal yang ada mikrokapsul kurkumin. Larutan kemudian
dibuat kedalam bentuk suspensi setelah diinjeksikan secara subkutan pada mencit.
dilakukan freeze-dry terlebih dahulu. Hasilnya, formulasi mikrokapsul kurkumin
Nanokristal kemudian ditambahkan peanut yang diuji secara in-vivo dapat
oil sehingga membentuk nanosuspensi dan mempertahankan senyawa aktif kurkumin
dievaluasi farmakokinetik setelah dalam waktu lama karena adanya hidrogel
pemberiannya melewati rute intramuskular. yang terbentuk dari CMC dan CHI sehingga
Kurkumin didekanoat adalah prodrug dari dapat memberikan efek depot (lepas
kurkumin yang digunakan dengan maksud lambat).
memperpanjang efek terapetik kurkumin.
Pembuatan nanokristal kurkumin didekanoat Efek lepas lambat senyawa kurkumin
Hasilnya, formulasi nanokristal CurDD juga telah diteliti oleh Shahani et al (2010),
memiliki diameter 500 nm, yang memformulasi sediaan mikropartikel
curcumin untuk injeksi. Formulasi
3. Pemberian Kurkumin Melalui menggunakan polimer poly(D,L-lactide-co-
Subkutan (SC) glycolide) atau PGLA. Hasilnya
mikropatikel kurkumin didapat memiliki
Penelitian tentang sediaan injeksi diameter kira-kira 22 µm. Injeksi dilakukan
subkutan kurkumin oleh Ranjan et al., melalui subkutan pada mencit, kurkumin
(2016) dilakukan formulasi dan karakterisasi terdeteksi dalam darah dan jaringan lain
nanopartikel kurkumin yang dienkapsulasi selama hampir sebulan.
oleh polimer lipid DMPC (1,2-
dimyristoylsn- glycero-3-phosphocholine) 4. Pemberian Kurkumin Melalui
and DMPG (1,2-dimyristoyl-sn-glycero-3- Intradermal (ID)
phospho-rac-[1-glycerol]) dengan rasio
(7:3) untuk terapi kanker paru-paru sel tidak Pemberian secara Intradermal
kecil. Farmakokinetik formulasi memiliki beberapa keuntungan diantaranya
nanopartikel kurkumin kemudian diukur dan tidak menyebabkan rasa sakit, dan
dilakukan studi xenograft pada mencit yang pemberiannya dapat dilakukan sendiri oleh
membawa tumor A-549. Mencit diberi pasien. Penelitian terbaru injeksi intradermal
kurkumin dilakukan oleh Abdelghany et al,

135
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 9 No. 1 FEBRUARI 2020 ISSN 2302 - 2493

(2019) dimana nanosuspensi kurkumin


ditambahkan kedalam microneedle poli
(vinilalkohol) atau PVA dengan tinggi 900
µm dan diameter dasarnya 300 µm. Partikel
nanosuspensi berukuran kira-kira 520 nm.
Mikroneedle kurkumin mampu berpenetrasi
sedalam 500 µm, dan melebur di kulit dalam
kurun waktu 60 menit. Senyawa aktif
kurkumin kemudian bermigrasi ke lapisan
kulit lebih dalam sampai 2300 µm. Hal ini
menyatakan bahwa formulasi mikroneedle
nanosuspensi kurkumin dapat menjadi salah .
satu cara untuk pemberian kurkumin secara Gambar 2. Stuktur Andrografolida (Hidalgo
intradermal. et al., 2013)

Andrografolida merupakan senyawa


II. ANDROGRAFOLIDA aktif yang berguna sebagai antioksidan dan
anti-inflamasi (Low et al., 2015), sebagai
A. Asal dan Manfaat Andrografolida antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus
Andrografolida merupakan senyawa aureus, Streptococcus thermophiles,
diterpenoid yang diisolasi dari tanaman Bacillus subtilis, Escherichia
Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees coli , Mycobacterium smegmatis, Klebsiella
(Acanthaceae) atau biasa disebut dengan pneumonia, dan Pseudomonas aeruginosa
sambiloto. Tanaman A. paniculata dapat (Arifullah et al., 2013;Guan et al., 2013).
ditemukan di India dan Indo-Cina dan Menurut penelitian Wintachai et al (2015),
digunakan sebagai obat tradisional di andrografolida berpotensi untuk
beberapa wilayah seperti Cina, Hong Kong, menghambat replikasi virus chikungunya
Filipina, Malaysia, Thailand, dan Indonesia. serta tidak memiliki efek samping yang
(Al Batran., 2013 ;Hidalgo et al., 2013) berarti ketika diberikan pada manusia
Andrografolida merupakan salah dengan dosis 1 sampai 2 mg/kg/hari (
satu dari senyawa lakton yang terdapat Melchior et al., 2000). Adrografolida juga
dalam Andrografolida paniculata, selain diketahui memiliki kemampuan untuk
deoksiandrografolida, neoandrografolida, menghambat pertumbuhan sel tumor dan
dan 14-deoksi-11-12-idehidroandrografolida mencegah perkembangan kanker (Varma et
(Akbar, S., 2011). Menurut Chen et al., al., 2011).
(2010) andrografolida mudah larut dalam Meskipun memiliki banyak manfaat
metanol, ethanol, akan tetapi sedikit larut akan tetapi senyawa adrografolida diketahui
dalam air. memiliki hambatan dalam memaksimalkan
efek terapinya dikarenakan rendahnya
bioavabilitas dan kelarutannya dalam air
sehingga membatasi distribusi dan
akumulasi senyawa di dalam tubuh.
Adrografolida juga tidak stabil dalam
gastrointestinal dan memiliki waktu patuh
yang pendek (Casamonti et al., 2019).

136
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 9 No. 1 FEBRUARI 2020 ISSN 2302 - 2493

Strategi untuk meningkatkan


B. Pemberian Parenteral bioavailibilas adrografolida juga diteliti oleh
Andrografolida (Graverini et al., 2017) dalam penelitiannya
1. Pemberian Andrografolida Melalui untuk meningkatkan kemampuan penetrasi
Intravena (IV) adrografolida yang larut lemak untuk
Pengobatan terhadap penyakit melewati sawar darah otak (blood brain
memerlukan rute pemberian yang tepat barrier). Pada penelitian ini adrografolida
untuk memaksimalkan efek terapinya. diformulasikan kedalam nanopartikel lemak
Andrografolida sendiri perlu diformulasikan padat (solid lipid nanoparticle) yang dengan
dalam sediaan injeksi intravena untuk menggunakan lemak padat Comprotol 888
memaksimalkan efeknya. Formulasi ATO dan surfaktan Brij 78. Evaluasi pada
nanosuspensi andrografolida merupakan formulasi nanopartikel menyatakan bahwa
salah satu solusi yang dikembangkan untuk formulasi memiliki efisiensi enkapsulasi
mendapatkan terapi terhadapi inflamasi yang sebesar 92%, tidak mengalami perubahan
lebih selektif dan mampu meminimalisir dengan adanya serum albumin dan plasma
toksisitas (Guo et al., 2017). Penelitian Guo dan setelah diinjeksikan melalui intravena
et al (2017), memformulasikan injeksi pada tikus, formulasi nanopartikel
nanosuspensi andrografolida menggunakan adrografolida dapat dideteksi keberadaanya
metode penggilingan basah dengan dalam otak tikus.
poloxamer 188 sebagai stabilisator non ionik
dan sodium deoxycholate atau sodium 2. Pemberian Andrografolida Melalui
tauroursodeoxy cholate sebagai stabilisator Intramuskular (IM)
ionik. Hasilnya didapatkan nanosuspensi Formulasi adrografolida yang
dengan ukuran 300 nm dan kelarutan diinjeksikan secara intramuskular telah
andrografolida secara signifikan meningkat diteliti oleh Hu et al., (2016b) dengan tujuan
serta stabil secara fisik dan kimia dalam untuk mengatasi rasa pahit dari
penyimpanan selama 6 bulan dengan adrografolida dan meningkatkan tingkat
penambahan manitol sebagai lioprotektan. kepatuhan pemakaian obat pasien. Pada
Formulasi vesikel surfaktan non- penelitian ini, nanosuspensi adrografolida
ionik (niosom) untuk membawa yang paling baik didapat dengan
adrografolida telah diteliti oleh Tu et al., menggunakan Tween 80 sebagai stabilisator.
(2013) untuk meningkatkan bioavailabilitas Metode yang digunakan yaitu penggilingan
dan distribusinya pada jaringan tubuh. basah kemudian di evaluasi farmakokinetik
Formulasi niosome menggunakan span 60 intramuskular nanosuspensi adrografolida.
dan kolesterol dengan metode hidrasi lapis Hasilnya, konsentrasi obat dalam plasma
tipis kemudian dilanjutkan dengan sonikasi menunjukkan pelepasan lepas lambat
untuk mengecilkan ukuran partikel niosom. adrografolida dan dideteksi terdapat dalam
Produk akhir niosom berukuran rata-rata plasma hingga 28 hari. Pemerikasan uji
206 nm, dengan efisiensi enkapsulasi iritasi menunjukkan bahwa formulasi aman
sebesar 72%. Studi farmakokinetik dan dapat digunakan untuk pemberian
menunjukkan bahwa niosom meningkatkan melalui intramuskular.
bioavailabiltas adrografolida dan distribusi Adrografolida juga telah diteliti
niosom dalam organ mengalami peningkatan potensinya sebagai obat lepas lambat dengan
serta memiliki potensi terapi obat tertarget menggunakan Poly(D,L-lactide-co-
khususnya organ hati. glycolide) (PLGA) untuk membentuk
mikrosfer. Mikrosfer adrografolida

137
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 9 No. 1 FEBRUARI 2020 ISSN 2302 - 2493

diformulasikan untuk obat kemoterapi untuk diberikan secara parenteral. Hal ini
kanker. Hasilnya, mikrosfer berukuran kira- dapat menjadi dasar penelitian lebih lanjut
kira 53 µm, efisiensi enkapsulasi sebesar terhadap pemilihan eksipien, stabilitas
75% dan drug loading sebesar sekitar 47%. formulasi sediaan dan manfaat serta efek
Setelah diinjeksikan secara intramuskular samping aplikasinya pada manusia.
konsentrasi adrografolida dalam plasma
bertahan hingga lebih dari 1 minggu dan
pelepasan adrografolida bersifat lepas DAFTAR PUSTAKA
lambat. Abdelghany, S., Tekko, I. A,, Vora, L.,
Larrañeta, E., Permana, A.D, dan
3. Pemberian Andrografolida Melalui Donnelly, R.F, 2019. Nanosuspension-
Subkutan (SC) Based Dissolving Microneedle Arrays for
Penelitian yang dilakukan oleh Intradermal Delivery of Curcumin.
Sulaiman et al., (2010) bertujuan untuk Pharmaceutics, 11(7):308-320.
mengevaluasi aktivitas antinosiseptif dan Al Batran, R., Al-Bayaty, F., Al-Obaidi, M. M.,
antiedematogenik adrografolida yang & Abdulla, M. A. (2013). Acute toxicity
diberikan kepada hewan uji secara subkutan. and the effect of andrographolide on
Kristal adrografolida dilarutkan dalam Porphyromonas gingivalis-induced
larutan dimetil sulfoksida (DMSO) terlebih hyperlipidemia in rats. BioMed Research
dahulu sebelum diuji. Dosis yang dipakai International 2013(6):1-7.
adalah 10 ,25 dan 50 mg/kg BB mencit.
Hasil uji menunjukkan adanya aktifitas Arifullah, M., Namsa, N. D., Mandal, M.,
antinosiseptif dan antiedematogenik pada Chiruvella, K. K., Vikrama, P., dan Gopal,
adrografolida yang berguna untuk G. R. 2013. Evaluation of anti-bacterial
menghilangkan rasa sakit dan mengobati and anti-oxidant potential of
inflamasi. andrographolide and echiodinin isolated
from callus culture of Andrographis
KESIMPULAN paniculata Nees. Asian Pacific journal of
Beberapa senyawa aktif yang berasal tropical biomedicine, 3(8):604–610
dari tanaman telah dilaporkan berpotensi
untuk dikembangkan sistem pemberiannya Casamonti, M., Risaliti, L., Vanti, G., Piazzini,
secara parenteral untuk meningkatkan sistem V., Bergonzi, M. C., dan Bilia, A.R. 2019.
penghantaran. Dua senyawa aktif tersebut Andrographolide Loaded in Micro- and
adalah kurkumin dan andrografolida. Nano-Formulations: Improved
Kurkumin merupakan senyawa aktif yang Bioavailability, Target-Tissue
ulasan pembahasan pengembangannya dapat Distribution, and Efficacy of the ‘‘King of
diberikan melalui intravena (IV), Bitters” Engineering, 5(1): 69 -75
intramuscular (IM), subkutan (SC), dan Chen, M., Xie, C., dan Liu, L. 2010. Solubility
Intradermal (ID) sedangkan untuk senyawa of Andrographolide in Various Solvents
Andrografolida dapat diformulasikan untuk from (288.2 to 323.2)◦K. Journal of
pemberian melalui intravena(IV), Chemical and Engineering Data,
intramuskular (IM), dan subkutan (SC). 55(11):5297-5298.
SARAN Gong, C., Wang, C., Wang, Y., Wu, Q., Zhang,
Perkembangan teknologi memungkinkan D., Luo, F., dan Qian, Z. 2012. Efficient
formulasi Kurkumin dan Adrografolida inhibition of colorectal peritoneal

138
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 9 No. 1 FEBRUARI 2020 ISSN 2302 - 2493

carcinomatosis by drug loaded micelles in Hu, L., Zhao, N., Zhang, J., Shi, Y., Hu, Q.,
thermosensitive hydrogel composites. Jiao, Y., Xiong, X., dan Su, J. 2016. Novel
Nanoscale, 4(10):3095-3104 Curcumin Intravenous Injection System:
Preparation,Characterization, Improved
Graverini, G., Piazzini, V., Landucci, E., Bioavailability and Safety In Vitro and In
Pantano, D., Nardiello, P., Casamenti, F., Vivo. Research & Reviews in Pharmacy
Pellegrini-Giampietro, D., Bilia, A., dan and Pharmaceutical Science. 5(4): 23-30
Bergonzi, M. 2017. Solid lipid
nanoparticles for delivery of Hu, L., Yang, C., Kong, D., Hu, Q., Gao, N.,
andrographolide across the blood-brain dan Zhai, F. 2016. Development of a long-
barrier: in vitro and in vivo evaluation. acting intramuscularly injectable
Colloids and surfaces. B, Biointerfaces. formulation with nanosuspension of
161:302-313. andrographolide. Journal of Drug
Delivery Science and Technology, 35(1):
Guan, S. P., Tee, W., Ng, D. S., Chan, T. K., 327-332.
Peh, H. Y., Ho, W. E., Cheng, C., Mak, J.
C., dan Wong, W. S. 2013. John, M. K., Xie, H., Bell, E. C, dan Liang, D.
Andrographolide protects against cigarette 2013. Development and Pharmacokinetic
smoke-induced oxidative lung injury via Evaluation of a Curcumin Co-solvent
augmentation of Nrf2 activity. British Formulation. Anticancer Research,
journal of pharmacology, 168(7): 1707– 33(10): 4285-4292.
1718.
Kanai, M., Yoshimura, K., Asada, M.,
Gulati, N., dan Gupta, H. 2011. Parenteral drug Imaizumi, A., Suzuki, C., Matsumoto, S.,
delivery: A review. Recent Patents on Nishimura, T., Mori, Y., Masui, T.,
Drug Delivery and Formulation,. 5(2), Kawaguchi, Y., Yanagihara, K., Yazumi,
133–145. S., Chiba, T., Guha, S., dan Aggarwal, B.
B. 2011. A phase I/II study of
Guo, L, Kang, L., Liu, X., Lin, X., Di, D., Wu, gemcitabine-based chemotherapy plus
Y., Kong, D., Deng, Y., dan Song. Y. curcumin for patients with gemcitabine-
2017. A novel nanosuspension of resistant pancreatic cancer. Cancer
andrographolide: Preparation, Chemotherapy and Pharmacology.
characterization and passive liver target 68(1):157-64
evaluation in rats. European Journal of
Pharmaceutical Sciences, 104(1):13-22. Low, M., Khoo, C. S., Münch, G.,
Govindaraghavan, S., dan Sucher, N. J.
Hidalgo, M. A., Hancke, J. L., Bertoglio, J. C., 2015. An in vitro study of anti-
dan Burgos, R. A. 2013. Andrographolide inflammatory activity of standardised
a new potential drug for long term Andrographis paniculata extracts and
treatment of rheumatoid arthritis disease. pure andrographolide. BMC
Dalam: Matsuno H., editor. Innovative complementary and alternative
Rheumatology. InTech; Croatia. Hal 247– medicine, 15(18):1-9.
270
Ma, Z., Haddadi, A., Molavi, O., Lavasanifar,
Hitesh B. 2010. A prolonged release parenteral A., Lai, R. dan Samuel, J. 2008. Micelles
drug delivery system – an overview. of poly(ethylene oxide)-b-poly(epsilon-
International Journal of Pharmaceutical caprolactone) as vehicles for the
Sciences Review and Research. 3(1): 1-11 solubilization, stabilization, and controlled
delivery of curcumin, Journal of
139
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 9 No. 1 FEBRUARI 2020 ISSN 2302 - 2493

Biomedical Materials Research Part A, of curcumin: a new concept for cancer


86(2):300-310 chemoprevention. Cancer Research.
70(11):4443-4452
Mahmood, K., Zia, K. M., Zuber, M., Salman,
M., dan Anjum, M. N. 2015. Recent Sheikh, R, Rajsingh T. R, Garland, M. J,
developments in curcumin and curcumin Woolfson, A. D, dan Donelly, R. F. 2011.
based polymeric materials for biomedical Mucoadhesive drug delivery system.
applications: A review. International Journal of Pharmacy and Bioallied
Journal of Biological Macromolecules, Sciences; 3(1): 89-100.
81(1):877–890.
Song, L., Shen, Y., Hou, J., Lei, L., Guo, S.,
Melchior, J., Spasov, A.A., Ostrovskij, O.V., dan Qian, C. 2011. Polymeric micelles for
Bulanov, A.E,, dan Wikman, G. 2000. parenteral delivery of curcumin:
Double-blind, placebo-controlled pilot and Preparation, characterization and in vitro
phase III study of activity of standardised evaluation. Colloids and Surfaces A:
Andrographis paniculata Herba Nees Physicochemical and Engineering
extract fixed combination (Kan jang) in Aspects, 390(1): 25–32.
the treatment of uncomplicated upper-
respiratory tract Sulaiman, M. R., Zakaria, Z. A., Abdul
infection. Phytomedicine. 7(5):341–350. Rahman, A., Mohamad, A. S., Desa, M.
N., Stanslas, J., Moin,S., dan Israf, D. A
Park, S. H., Choi, B. G., Joo, M. K., Han, D. K., .2010. Antinociceptive and
Sohn, Y.S., dan Jeong, B. 2008. Antiedematogenic Activities of
Temperature-sensitive poly (caprolactone- Andrographolide Isolated From
co-trimethylene carbonate)-poly(ethylene Andrographis paniculata in Animal
glycol)-poly(caprolactoneco- trimethylene Models, Biological Research For Nursing,
carbonate) as in situ gel-forming 11(3);293–301.
biomaterial. Macromolecules, 41(17):
6486–6492.
Tu, Y., Sun, D., Zhang, J., Jiang, Z., Chen, Y.,
Park,S., Kim, D., Panta, P., Heo, J. Y., Lee, H. Zeng, X., Huang, D., dan Yao, N. 2013.
Y., Kim, J. H., Min, B. H., dan Kim, M. Preparation and characterisation of
S. 2017. An intratumoral injectable, andrographolide niosomes and its anti-
electrostatic, cross-linkable curcumin hepatocellular carcinoma activity. Journal
depot and synergistic enhancement of of microencapsulation. 31(4):307-316.
anticancer activity. NPG Asia Mater,
9(1):1-14 Varma, A., Padh, H., dan Shrivastava, N.
2011. Andrographolide: a new plant-
Ranjan, A.P., Mukerjee, A., Gdowski, A., derived antineoplastic entity on horizon.
Helson, L., Bouchard, A., Majeed, M., dan Evidence-based complementary and
Vishwanatha, J. K. 2016. Curcumin-ER alternative medicine : eCAM. 2011:1-9
prolonged subcutaneous delivery for the
treatment of non-small cell lung cancer. Wei, X. L., Han, Y. R., Quan, L. H., Liu, C. Y.,
Journal of Biomedical Nanotechnology, dan Liao, Y.H. 2013. Oily nanosuspension
12(4):679-88. for long-acting intramuscular delivery of
curcumin didecanoate prodrug:
Shahani, K., Swaminathan, S. K,, Freeman, D., preparation, characterization and in vivo
Blum, A., Ma, L., dan Panyam, J. 2010. evaluation. European journal of
Injectable sustained release microparticles pharmaceutical sciences: official journal

140
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 9 No. 1 FEBRUARI 2020 ISSN 2302 - 2493

of the European Federation for


Pharmaceutical Sciences, 49(2):286-293.
Wintachai, P., Kaur, P., Lee, R. C., Ramphan,
S., Kuadkitkan, A., Wikan, N., Ubol, S.,
Roytrakul, S., Chu, J.J., dan Smith, D.R.
2015. Activity of andrographolide against
chikungunya virus infection. Scientific
Reports, 5; 1-14;
Yang, X., Li, Z., Wang, N., Li, L., Song, L., He,
T.,Gong, C. 2015. Curcumin-encapsulated
polymeric micelles suppress the
development of colon cancer in vitro and
in vivo. Scientific Reports, 5:10322 .

141

Anda mungkin juga menyukai