Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Logam Alkali. Penulisan
makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Kimia
Anorganik di Universitas Sriwijaya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang sumbernya berupa
artikel dan tulisan yang telah dijadikan referensi guna penyusunan makalah ini, semoga
dapat terus berkarya guna menghasilkan tulisan-tulisan yang mengacu terwujudnya
generasi masa depan yang lebih baik.
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk
itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini.
Dengan menyelesaikan makalah ini, kami berharap agar makalah ini akan
membantu dan bermanfaat banyak dan dapat digunakan sebagai referensi untuk masa
depan kelak.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................1
DAFTAR ISI.........................................................................................................2
DAFTAR TABEL.................................................................................................4
DAFTAR GAMBAR............................................................................................5
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................6
1.3 Tujuan....................................................................................................6
BAB 2 PEMBAHASAN.....................................................................................8
12. Lithium.............................................................................................9
2. Natrium............................................................................................9
32. Kalium.............................................................................................10
42. Rubidium.......................................................................................10
52. Sesium............................................................................................11
62. Fransium........................................................................................11
2.5 Reaktivitas.........................................................................................22
2
2.6 Senyawaan (compounds) Unsur-Unsur Logam Alkali........26
BAB 3 PENUTUP............................................................................................34
3.1 Kesimpulan........................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................35
3
DAFTAR TABEL
4
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Lithium...........................................................................................8
Gambar 2 Natrium.........................................................................................8
Gambar 3 Kalium............................................................................................9
Gambar 4 spektrum emisi sesium.........................................................11
5
BAB 1
PENDAHULUAN
6
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
1. Mengetahui sumber dan kelimpahan logam alkali di alam
7
BAB 2
PEMBAHASAN
Garam batu (NaCl), silvit (KCl), dan karnalit (KMgCl3.6H2O) berasal dari
endapan yang terbentuk akibat penguapan laut dahulu kala. Karena perbedaan
8
kelarutan, garam garam mengendap tidak bersamaan, tetapi satu persatu sehingga
terbentuk lapisan lapisan garam yang relatif murni. Garam di tambang dengan cara
menyemprotkan air untuk melarutan garam, kemudian memompa larutan garam
tersebut kepermukaan.
2.2.1 Lithium
Gambar 1 Lithium
Litium adalah unsur ke-33 paling melimpah di bumi, namun oleh karena
reaktivitasnya yang sangat tinggi membuat unsur ini hanya bisa ditemukan di alam
dalam keadaan bersenyawa dengan unsur lain. Litium ditemukan di beberapa mineral
pegmatit, namun juga bisa didapatkan dari air asin dan lempung. Pada skala komersial,
logam litium didapatkan dengan elektrolisis dari campuran litium klorida dan kalium
klorida.
Sedikit litium terdapat dalam samudera dan pada beberapa organisme walaupun
unsur ini tidak berguna pada fungsi biologis manusia. Walaupun demikian, efek
neurologi dari ion litium Li+ membuat garam litium sangat berguna sebagai obat
penstabilan suasana hati. Litium dan senyawa-senyawanya mempunyai beberapa
aplikasi komersial, meliputi keramik dan gelas tahan panas, aloi dengan rasio kekuatan
berbanding berat yang tinggi untuk pesawat terbang, dan baterai litium. Litium juga
memiliki tempat yang penting dalam fisika nuklir.
Litium tidak ditemukan sebagai unsur tersendiri di alam; ia selalu terkombinasi
dalam unit-unit kecil pada batu-batuan berapi dan pada sumber-sumber mata air.
Mineral-mineral yang mengandung litium contohnya: lepidolite, spodumeme, petalite,
dan amblygonite.
9
2.2.2 Natrium
Gambar 2 Natrium
Natrium banyak ditemukan di bintang-bintang. Garis D pada spektrum matahari
sangat jelas. Natrium juga merupakan elemen terbanyak keempat di bumi, terkandung
sebanyak 2.6% di kerak bumi. Natrium dan Kalium Terdapat sejumlah besar kandungan
garam batuan , NaCl , dan karnalit, KCl MgCl2.6H2O, yang dihasilkan dari penguapan
air laut dalam jangka waktu geologis. Danau garam besar di Utah dan Laut Mati di
Israel merupakan contoh dari proses penguapan yang masih berlangsung saat ini. Unsur
Natrium merupakan unsur terbanyak dalam grup logam alkali.
Jaman sekarang ini, sodium dibuat secara komersil melalui elektrolisis fusi basah
natrium klorida. Metoda ini lebih murah ketimbang mengelektrolisis natrium
hidroksida, seperti yang pernah digunakan beberapa tahun lalu.
Natrium dan Kalium terdapat dalam jumlah yang melimpah di alam. Keduanya
terdapat dalam mineral seperti albite (NaAlSi3O8) dan ortoklas (KAlSi3O8). Selain itu,
mineral lain yang mengandung Natrium dan Kalium adalah halite (NaCl), Chile
saltpeter (NaNO3), dan silvit (KCl).
2.2.3 Kalium
Gambar 3 Kalium
Logam ini merupakan logam ketujuh paling banyak dan terkandung sebanyak
2.4% (berat) di dalam kerak bumi. Kebanyakan mineral kalium tidak terlarut dalam air
dan unsur kalium sangat sulit diambil dari mineral-mineral tersebut.
Mineral-mineral tertentu, seperti sylvite, carnalite, langbeinite, dan polyhalite
ditemukan di danau purba dan dasar laut yang membentuk deposit dimana kalium dan
10
garam-garamnya dengan mudah dapat diambil. Kalium ditambang di Jerman, negara
bagian-negara bagian New Mexico, California, dan Utah. Deposit besar yang
ditemukan pada kedalaman 3000 kaki di Saskatchewan, Kanada diharapkan menjadi
tambang penting di tahun-tahun depan. Kalium juga ditemukan di samudra, tetapi
dalam jumlah yang lebih sedikit ketimbang natrium.
2.2.4 Rubidium
Unsur ini ternyata ditemukan lebih banyak dari yang diperkirakan beberapa tahun
lalu. Sekarang ini, rubidium dianggap sebagai elemen ke-16 yang paling banyak
ditemukan di kerak bumi. Rubidium ada di pollucite, leucite dan zinnwaldite (mineral-
mineral silikat), yang terkandung sekitar 1% dan dalam bentuk oksida. Ia ditemukan di
lepidolite sebanyak 1.5% dan diproduksi secara komersil dari bahan ini. Mineral-
mineral kalium, seperti yang ditemukan pada danau Searles, California, dan kalium
klorida yang diambil dari air asin di Michigan juga mengandung rubidium dan sukses
diproduksi secara komersil. Elemen ini juga ditemukan bersamaan dengan cesium di
dalam deposit pollucite di danau Bernic, Manitoba.
2.2.5 Sesium
Sesium merupakan logam alkali yang terdapat di lepidolite, pollucte (silikat
aluminum dan Sesium basah) dan di sumber-sumber lainnya. Salah satu sumber terkaya
yang mengandung Sesium terdapat di danau Bernic di Manitoba, Kanada. Deposit di
danau tersebut diperkirakan mengandung 300.000 ton pollucite yang mengandung 20%
Sesium. Unsur ini juga dapat diisolasi dengan cara elektrolisis fusi sianida dan dengan
beberapa metoda lainnya. Sesium murni yang bebas gas dapat dipersiapkan dengan cara
dekomposisi panas Sesium azida.
2.2.6 Fransium
Elemen ini ditemukan pada tahun 1993 oleh Marguerite Perey, ilmuwan Curie
Institute di Paris. Fransium yang merupakan unsur terberat seri logam-logam alkali,
muncul sebagai hasil disintegrasi unsur actinium. Ia juga bisa dibuat secara buatan
dengan membombardir thorium dengan proton-proton. Walau fransium secara alami
dapat ditemukan di mineral-mineral uranium, kandungan elemen ini di kerak bumi
mungkin hanya kurang dari satu ons. Fransium juga merupakan elemen yang paling
tidak stabil di antara 101 unsur pertama di tabel periodik.
11
Unsur Fransium hanya mempunyai waktu hidup isotope yang sangat pendek yang
terbentuk dalam deret peluruhan radio aktif alamiah atau dalam reactor nuklir. Sedikit
sekali studi yang menunjukkan bahwa ionnya berperilaku seperti yang diharapkan dari
letak Fr dalam golongan I.
12
radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang () tertentu. Spektrum emisi terjadi
ketika larutan garamnya dibakar menggunakan nyala bunsen. Spektrum emisi yang
dihasilkan setiap unsur berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.
13
Perbedaan yang mendasar terdapat pada ukuran kation yang ditunjukkan oleh
reaksi dengan O2. Dalam udara atau O2 pada 1 atm, logam-logamnya terbakar. Lithium
hanya memberikan Li2O dengan sedikit runutan Li2O2. Natrium biasanya memberikan
peroksida, Na2O2, tetapi akan berlanjut dengan adanya O2 di bawah tekanan serta panas,
menghasilkan superoksida, NaO2. Kalium, rubidium dan sesium membentuk
superoksida MO2. Logam-logam alkali bereaksi dengan alcohol dan larut hebat dalam
air raksa.
Hampir semua logam alkali bersifat ionik dan mudah larut dalam air. Pada logam
alkali yang memiliki satu elektron valensi ia akan lebih mudah membentuk ion positif
agar stabil dengan melepas satu elektron tersebut. Li menjadi Li +, Na menjadi Na+, K
manjadi K+ dan yang lainnya.
14
Potensial electrode Eo (v) -3,045
a. Pada umumnya semua logam alkali merupakan golongan logam yang paling
reaktif
b. Kereaktifan logam alkali meningkat dari atas ke bawah
c. Hampir semua logam alkali bersifat ionic dan mudah larut dalam air.
Akan tetapi ada beberapa perbedaan (penyimpangan) litium dan senyawanya
dibanding logam alkali lainnya yaitu :
a. Kelarutan senyawa karbonat, fluoride, hidroksida dan fosfatnya rendah
b. Natrium
Natrium adalah unsur reaktif yang lunak, ringan, dan putih keperakan, yang tak
pernah berwujud sebagai unsur murni di alam. Natrium mengapung di air,
menguraikannya menjadi gas hidrogen dan ion hidroksida. Jika digerus menjadi bubuk,
natrium akan meledak dalam air secara spontan. Namun, biasanya ia tidak meledak di
udarabersuhu di bawah 388 K. Natrium juga bila dalam keadaan berikatan dengan ion
OH- maka akan membentuk basa kuat yaitu NaOH.
15
Selain berwarna keperakan mengkilap Natrium memiliki beberapa sifat fisika dan
kimia diantaranya:
Tabel 5 Sifat fisika natrium
Sifat fisika Natrium
Nomor atom 11
Nomor massa 22,989
Densitas 0,97 gr/mL
Titik leleh 97,5C
Titik didih 883C
Potensial standar -2,7
Koefisien ekspansi liner termal 70,6 x 10-5 /K
Sifat Kimia
Sifat kimia Natrium yaitu reduktor kuat karena memiliki harga potensial reduksi
yang sangat kecil. Natrium dapat berikatan dengan unsur lainnya melalui ikatan ionik
dengan tingkat oksidasi +1. Selain itu, Natrium merupakan logam yang sangat reaktif.
Kereaktifan Natrium disebabkan oleh kemudahannya melepas elektron.
c. Kalium
Kalium adalah unsur sangat reaktif dan yang paling elektropositif di antara
logam-logam. Kalium juga logam yang sangat ringan. Kalium sangat lunak, dan mudah
dipotong dengan pisau dan tampak keperak-perakan pada permukaan barunya. Elemen
ini cepat sekali teroksida dengan udara dan harus disimpan dalam kerosene (minyak
tanah). Seperti halnya dengan logam-logam lain dalam grup alkali, kalium
16
mendekomposisi air dan menghasilkan gas hidrogen. Unsur ini juga mudah terbakar
pada air. Kalium dan garam-garamnya memberikan warna ungu pada lidah api.
Tabel 6 Sifat fisika kalium
Sifat fisika
Fase solid
Massa jenis (mendekati suhu kamar) 0.862 gcm3
Massa jenis cairan pada t.l. 0.828 gcm3
Titik lebur 336.53 K,63.38 C,146.08 F
Titik didih 1032 K,759 C,1398 F
Titik tripel 336.35 K (63C), kPa
Kalor peleburan 2.33 kJmol1
Kalor penguapan 76.9 kJmol1
Kapasitas kalor 29.6 Jmol1K1
Sifat atom
Bilangan oksidasi 1 (oksida basa kuat)
Elektronegativitas 0.82 (skala Pauling)
Energi ionisasi (lebih lanjut) pertama: 418.8 kJmol1
ke-2: 3052 kJmol1
ke-3: 4420 kJmol1
Jari-jari atom 227 pm
Jari-jari kovalen 20312 pm
Jari-jari van der Waals 275 pm
Seperti logam alkali lainnya, kalium merupakan unsur yang lunak, ringan, putih
keperakan dan reaktif sehingga yang tak pernah berwujud sebagai unsur murni di alam.
Dengan massa yang lebih ringan daripada air, kalium adalah logam kedua
teringan setelah litium. Kalium adalah padatan lembut yang mudah dikerat dengan
pisau dan mempunyai warna keperakan pada permukaan yang baru dipotong. Kalium
teroksida dengan cepat dalam udara dan harus disimpan dalam minyak mineral atau
kerosin.
Kalium bereaksi dengan air menghasilkan hidrogen. Apabila berada dalam air,
kalium akan terbakar secara spontan. Garamnya memancarkan warna ungu apabila
dibakar dalam nyala api.
17
Potassium biasanya disimpan di bawah zat air arang minyak seperti minyak
mineral atau minyak tanah untuk menghentikan dari logam reacting dengan air
menguap di udara.
d. Rubidium
Tabel 7 Sifat fisika rubudium
Sifat fisika
Fase solid
Massa jenis (mendekati suhu kamar) 1.532 gcm3
Massa jenis cairan pada t.l. 1.46 gcm3
Titik lebur 312.46 K,39.31 C,102.76 F
Titik didih 961 K,688 C,1270 F
Titik kritis (extrapolated) 2093 K, 16 MPa
Kalor peleburan 2.19 kJmol1
Kalor penguapan 75.77 kJmol1
Kapasitas kalor 31.060 Jmol1K1
Sifat atom
Bilangan oksidasi 1 (oksida basa kuat)
Elektronegativitas 0.82 (skala Pauling)
Energi ionisasi pertama: 403 kJmol1
ke-2: 2632.1 kJmol1
ke-3: 3859.4 kJmol1
Jari-jari atom 248 pm
Jari-jari kovalen 2209 pm
Jari-jari van der Waals 303 pm
Rubidium dapat menjelma dalam bentuk cair pada suhu ruangan. Ia merupakan
logam akali yang lembut, keperak-perakan dan unsur akali kedua yang paling
elektropositif. Ia terbakar secara spontan di udara dan bereaksi keras di dalam air,
membakar hidrogen yang terlepaskan. Dengan logam-logam alkali yang lain, rubidium
membentuk amalgam dengan raksa dan campuran logam dengan emas, cesium dan
kalium. Ia membuat lidah api bewarna ungu kekuning-kuningan. Logam rubidium juga
dapat dibuat dengan cara mereduksi rubidium klorida dengan kalsium dan dengan
beberapa metoda lainnya. Unsur ini harus disimpan dalam minyak mineral yang kering,
di dalam vakum atau diselubungi gas mulia.
e. Sesium
Tabel 8 Sifat fisika sesium
Sifat fisika
18
Fase solid
Massa jenis (mendekati suhu kamar) 1.93 gcm3
Massa jenis cairan pada t.l. 1.843 gcm3
Titik lebur 301.59 K,28.44 C,83.19 F
Titik didih 944 K,671 C,1240 F
Titik kritis 1938 K, 9.4 MPa
Kalor peleburan 2.09 kJmol1
Kalor penguapan 63.9 kJmol1
Kapasitas kalor 32.210 Jmol1K1
Tekanan uap
P (Pa) 1 10 100 1k 10 k 100 k
at T (K) 418 469 534 623 750 940
Sifat atom
Bilangan oksidasi 1 (oksida basa kuat)
Elektronegativitas 0.79 (skala Pauling)
Energi ionisasi pertama: 375.7 kJmol1
ke-2: 2234.3 kJmol1
ke-3: 3400 kJmol1
Jari-jari atom 265 pm
Jari-jari kovalen 24411 pm
Jari-jari van der Waals 343 pm
Karakteristik metal ini dapat dilihat pada spektrum yang memiliki dua garis biru
yang terang dan beberapa di bagian merah, kuning dan hijau. Elemen ini putih keperak-
perakan, lunak dan mudah dibentuk. Sesium, galium dan raksa adalah tiga logam yang
berbentuk cair pada suhu ruangan.
19
meletup-letup dengan air dingin, dan bereaksi dengan es pada suhu di atas 116 derajat
Celsius. Sesium hidroksida, basa paling keras yang diketahui, bereaksi keras dengan
kaca.
f. Fransium
Sifat fisika
Tabel 9 Sifat fisika fransium
Sifat fisika
Nomor atom 87
Konfigurasi elektron [Rn] 7s1
Titik leleh 27 C
Titik Didih 678 C
Kelektronegatifan (skala pauling) 0,7
Memiliki elektronegativitas terendah dari semua unsur yang dikenal, dan merupakan
unsur alami paling langka kedua (setelah astatin).
Sifat Kimia
Fransium merupakan unsur logam alkali yang bersifat sangat radioaktif Radiasi
sinar tak tampak yang terus menerus terpancar dari inti atom yang tak stabil ini sangat
berbahaya. Para ilmuwan hanya dapat memprediksi sifat fransium dari unsur Cesium.
Sesium ysng berada di atas fransium sangat hebat reaksinya; tentu fransium lebih hebat
dari sesium. Namun kita tidak dapat mereaksikannya. Sifat radioaktif membuat ahli
kimia kesulitan melakukan penelitian detail tentang sifat kimia. Reaksi kimia sangat
sensitif terhadap perubahan suhu. Sedang radiasi radioaktif melepaskan energi.
Sehingga andaikan Fr direaksikan, senyawanya tentu menjadi sangat panas. Unsurnya
saja jika kita sentuh tentu panas, karena proses radiasinya yang hebat. Bila diprediksi
dari unsur sesium kemungkinan titik leleh Fr lebih rendah dibanding Cs. Sedangkan
warnanya: kemungkin berwarna, karena Cs juga berwarna kuning emas.
Unsur fransium hanya mempunyai waktu hidup isotop yang sangat pendek yang
terbentuk dalam deret peluruhan radioaktif alamiah atu dalam reactor nuklir. Sedikit
sekali studi yang menunjukkan bahwa ionnya berperilaku seprti yang diharapkan dari
letak Fr dalam golongan 1.
20
Li2SO4 + Na2CO3 Li2CO3 + Na2SO4 Setelah itu, Li2CO3 direaksikan dengan HCl
untuk membentuk LiCl.
Li2CO3 + 2HCl 2LiCl + H2O + CO2
Li dapat diperoleh dari elektrolisis lelehan LiCl.
Katoda : Li+ + e- Li
Anoda : 2Cl- Cl2 + 2e-
Karena titik leleh LiCl tinggi (>600oC), biaya elektrolisis menjadi mahal. Namun,
biaya dapat ditekan dengan cara menambahkan KCl (55% LiCl dan 45% KCl) yang
dapat menurunkan titik leleh menjadi 430oC.
b. Natrium
Natrium dapat diperoleh dari elektrolisis leburan NaCl dengan menambahkan
CaCl2 menggunakan proses downs cell. Penambahan CaCl 2 bertujuan menurunkan titih
leleh NaCl dari 801C menjadi 580 C. Proses ini dilakukan dalam sel silinder
meggunakan anoda dari grafit dan katoda dari besi atau tembaga. Selama proses
elektrolisis berlangsung, ion-ion Na+ bergerak menuju katoda kemudian mengendap dan
menempel pada katoda, sedangkan ion Cl memebntuk gas Cl 2 pada anoda. Reaksi yang
terjadi pada proses elektrolisis natrium dari lelehan NaCl:
Katoda : Na+ + e Na
c. Kalium
Logam alkali Kalium dapat dibuat melalui reduksi kimia Secara komersial,
lelehan KCl direaksikan dengan logam natrium pada 870C, persamaan reaksinya:
Na(l) + KCl(l) NaCl(l) + K(g)
Uap kalium meninggalkan reaktor yang selanjutnya dikondensasi menjadi kalium
dalam bentuk cairan.
d. Rubidium
21
Metode yang dilakukan untuk mengekstraksi rubidium adalah dengan
menggunakan metode reduksi. logam rubidium dibuat dengan mereduksi lelehan
senyawa RbCl menurut reaksi:
Na + RbCl Rb + NaCl
Reaksi ini berada dalam kesetimbangan. Karena Rubidium mudah menguap,
maka rubidium dapat diproduksi terus-menerus dengan cara yang sama dengan proses
reduksi kalium
e. Sesium
Sesium tidak dibuat secara normal di laboratorum seolah-olah siap tersediah
secara komersial. Semua sintesa membutuhkan tahapan elektrolit dan merupakan
sebuah proses yang sulit untuk menambahkan sebuah elektron pada ion lithium Cs yang
memiliki elektronegatif yang sangat sedikit. Metode pembuatan Sesium tidaklah sama
seperti proses pembuatan sodium ataupun logam-logam alkali lainnya. Hal ini
dikarenakan logam sesium, sesaat terbentuk dari elektrolisis dari liquid sesium klorida
(CsCl) dapat dengan mudah terlarut dalam molten salt (garam cairnya).
Reaksi ini dibuat dengan mereaksikan logam sodium dengan sesium klorida panas cair
Na + CsCl Cs + NaCl
Ini merupakan reaksi kesetimbangan dan pada kondisi ini sesium sangat mudah
menguap dan hilang dan sistem dalam wujud relatif bebas dari pengotor mengakibatkan
reaksi terus berlanjut. Sesium dapat dimurnikan dengan destilasi.
f. Fransium
Fransium dapat disintesis dalam reaksi nuklir:
197Au + 18O 210Fr + 5 n
2.5 Reaktivitas
Secara umum, sifat logam alkali adalah sangat reaktif atau mudah mengalami
reaksi dengan zat lainnya membentuk senyawa. Hal ini disebabkan pada tingkat energi
22
terluarnya hanya terdapat satu elektron dan energi ionisasi yang lebih kecil dibanding
unsur golongan lain. Hampir semua logam alkali bersifat ionic dan mudah larut dalam
air. Dalam satu golongan, dari atas ke bawah kereaktifan logam alkali makin bertambah
seiring bertambahnya nomor atom. Kereaktifan logam alkali ditunjukkan oleh reaksi-
reaksinya dengan beberapa unsur non logam. Dengan gas hidrogen dapat bereaksi
membentuk hidrida yang berikatan ion, dalam hal ini bilangan oksidasi hydrogen adalah
-1 dan bilangan oksidasi alkali +1. Dengan oksigen dapat membentuk oksida, dan
bahkan beberapa di antaranya dapat membentuk peroksida dan superoksida. Litium
bahkan dapat bereaksi dengan gas nitrogen pada suhu kamar membentuk litium nitrida
(Li3N). Semua senyawa logam alkali merupakan senyawa yang mudah larut dalam air,
dengan raksa membentuk amalgam yang sangat reaktif sebagai reduktor.
Penjelasan:
Produk yang diperoleh dari reaksi antara logam alkali dan air adalah gas hidrogen
dan logam hidroksida. Logam hidroksida yang dihasilkan merupakan suatu basa kuat.
Reaksi antara logam alkali dengan air merupakan reaksi yang eksotermis. Makin kuat
sifat logamnya basa yang dihasilkan makin kuat pula, dengan demikian basa paling kuat
yaitu dihasilkan oleh sesium.Litium sedikit bereaksi dan sangat lambat, sodium jauh
lebih cepat,kalium terbakar sedangkan sesium dan rubidium menimbulkan ledakan.
Secara umum reaksinya adalah sebagai berikut
23
Reaksi litium dengan air: 2Li (s) + H2O(l) 2LiOH(aq) + H2(g)
Reaksi natrium dengan air: 2Na(s) + H2O(l) 2NaOH(aq) + H2(g)
Reaksi kalium dengan air: 2K (s) + H2O(l) 2KOH(aq) + H2(g)
Reaksi rubidium dengan air: 2Rb(s) + H2O(l) 2RbOH(aq) + H2(g)
Reaksi sesium dengan air: 2Cs(s) + H2O(l) 2CsOH(aq) + H2(g)
Produk yang diperoleh dari reaksi antara logam alkali dengan oksigen yakni
berupa oksida logam. Li, Na, dan K biasanya disimpan dalam minyak untuk
menghindari permukaannya dari oksigen. Oksida yang terbentuk dari logam alkali
bermacam-macam. Li membentuk oksida normal Li2O. Na membentuk peroksida
Na2O2, tetapi akan berlanjut dengan adanya O2 di bawah tekanan serta
panas,menghasilkan superoksida NaO2. Bila jumlah oksigen berkurang atau dengan
tekanan rendah dapat membentuk oksida normal Na2O. K , Rb dan Cs membentuk
superoksida MO2. Berikut reaksi umum yang terjadi antara alkali dengan oksigen:
24
c. Reaksi dengan Hidrogen
halogen merupakan reaksi yang kuat. Produk yang diperoleh dari reaksi ini
berupa garam halida. Persamaan umum reaksi antara logam alkali (M) dengan halogen
(X) sebagai berikut:
Berikut ini adalah beberapa contoh reaksi logam alkali dengan halogen:
25
Reaksi kalium dengan halogen
Logam-logam alkali (L) dapat bereaksi dengan amoniak bila dipanaskan dan akan
terbakar dalam aliran hidrogen klorida.
2L + 2NH3 LNH2 + H2
Salah satu contoh reaksi amoniak dengan logam alkali adalah sebagai berikut:
26
f. Reaksi dengan alkohol
1
Na(s) + CH3CH2OH(aq) CH3CH2O- (aq) + Na+(aq) + 2 H2(g)
b. Hidroksida
Hidroksida dari logam alkali berwarna putih, merupakan padatan Kristal NaOH
yang menyerap air(titik leleh 318o C) dan KOH (titik leleh 360o C). Padatan dan
larutannya menyerap CO2 dari atmosfer. Larutannya secara bebas dan eksotermis dalam
air dan alcohol juga digunakan bilamana dibutuhkan basa alkali yang kuat. Dua basa
kuat yang paling luas digunakan adalah natrium hidroksida (NaOH). Natrium
hidroksida dibuat dalam jumlah-jumlah yang besar dengan elektrolisis larutan garam
pekat (brine) natrium klorida. Proses ini merupakan sumber larutan hidroksida pekat
yang paling murah untuk ilmu kimia. Litium hidroksida digunakan dalam penerbangan
pesawat.
c. Garam-garam ionik
Semua ion alkali tak berwarna dan kurang aktif. Garamnya yang sederhana
seperti LiCl, KNO3, Cs2SO4 dan Rb2CO3 biasanya sangat larut dalam air. Larutan
senyawaan-senyawaan ini merupakan elektrolit kuat yang khas. Senyawaan litium mirip
27
dengan senyawaan magnesium. Sebagai contoh kelarutan karbonat dan fosfatnya adalah
rendah.
Garam-garam dari semua asam telah diketahui,biasanya tidak berwarna,
berbentuk Kristal,padatan ionik . warna timbul dari anion-anion yang berwarna, kecuali
bilamana kersakan diinduksi dalam kisi,misalnya dengan radiasi.
Garam-garam logam alkali umunya dicirikan oleh titik leleh yang tinggi,oleh
hantaran listrik lelehannya , dan kemudahannya larut dalam air. Kadang-kadang
terhidrasi bilamana anion-anionnya kecil, seperti dalam halida,karena energi hidrasi
ion-ion tersebut tidak cukup untuk mengimbangi energi yang diperlukan untuk
memprluas kisi. Ion Li+ mempunyai energi hidrasi yang besar dan seringkali terhidrasi
dalam padatan garamnya bila garam-garam yang sama dari alkali yang lain tidak
terhidrasi,LiClO4.3H2O.
d. Halida
Beberapa halida logam alkali terdapat begitu melimpah dalam alam, sehingga
digunakan sebagai bahan mentah untuk membuat senyawa lain dari logam dan halogen.
Misalnya natrium klorida (NaCl) dan kalium klorida (KCl).
e. Sulfat
Contoh senyawaan ini adalah natrium sulfat (Na 2SO4) digunakan dalam
pembuatan kaca dan dalam membuat kayu menjadi bubur serat (pulp). Kalium sulfat
(K2SO4) adalah bahan yang berharga dalam jenis pupuk tertentu.
Adapun senyawaan lain dari beberapa logam alkali adalah sebagai berikut:
a. Senyawaan Litium
Senyawaan litium memiliki sejumlah sifat-sifat yang berbeda dari senyawaan
unsur-unsur golongan IA lainnya. LiH stabil sampai kira-kira 900 o C sedangkan NaH
terdekomposisi pada 350o C. Li3N stabil sedangkan Na3N tidak terdapat pada 25o C.
Lithium hidroksida terdekomposisi pada nyala merah menjadi Li 2O, sedangkan
hidroksida lainnya MOH tersublimasi tanpa berubah. LiOH dapat dianggap kurang larut
dibandingkan hidroksida lainnya. Karbonatnya , Li2CO3 secara termal kurang stabil
relative terhadap Li2O dan CO2 daripada karbonat logam alkali yang lain. Kelarutan
garam Li+ mirip dengan Mg2+ . Jadi LiF cukup larut (0,27g/100 g H2O pada 18o C) dan
mengendap dalam larutan NH4F dalam amonia . LiCl, LiBr, LiI dan khususnya LiClO 4
28
larut dalam etanol,aseton dan asetilasetat, LiCl larut dalam piridin. LiOH digunakan
dalam pabrik sabun untuk pelumas, Li2CO3 untuk produksi aluminium dan pembuatan
LiOH, LiH sebagai pereduksi pada sintesis organic.
b. Senyawaan Natrium
Dalam persenyawaannya Natrium banyak ditemukan dalam bentuk mineral
logam misalnya sebagai NaCl, amphibole, kriolit, soda niter, dan zeolit. Senyawa-
senyawa Natrium memiliki perananan penting dalam kehidupan manusia. Beberapa
senyawa Natrium yang banyak dijumpai adalah garam dapur (NaCl), baking soda
(NaHCO3), soda kaustik (NaOH), boraks (Na2B4O7.10H2O), Natrium Benzoat
(NaC7H5O2), soda abu (Na2CO3), Chile salpeter (NaNO3), di- dan tri-natrium fosfat,
natrium tiosulfat (hypo, Na2S2O3 . 5H20).
Natrium klorida atau yang dikenal dengan garam dapur merupakan garam
Natrium yang biasa digunakan sebagai bumbu dan pengawet makanan. Selain itu garam
dapur juga dapat digunakan sebagai inhibitor pada proses metabolisme benih
recalsitran. Kemampuan tingkat osmotik yang tinggi mengakibatkan NaCl yang terlarut
dalam air mengimbibisi kandungan air dalam benih sehingga akan terjadi
kesetimbangan kadar air dalam benih dan menyebabkan kadar air dalam benih
berkurang sehingga benih tidak cepat mengalami perkecambahan dan berjamur.
Natrium klorida dapat dibuat dari eir laut atau batu garam.
Natrium Hidroksida banyak digunakan dalam industry sabun, detergen, pulp dan
kertas, pengolahan bauksit serta pengolahan minyak bumi. Senyaw ini dapat dibuat
melalui elektrolisis larutan natrium klorida atau yang dikaenal dengan proses klor-
alkali menurut reaksi
2H2O(l) + NaCl(aq) 2NaOH(aq) + H2(g) + Cl2(g)
Natrium Benzoat adalah garam natrium yang terbentuk dari reaksi antara natrium
hidroksida dan asam benzoat. Garam ini biasa digunakan sebagai bahan pengawet
makanan, dalam obat batuk, obat kumur bahkan digunakan sebagai bahan kembang api
dan campuran bahan bakar peluit. Dalam penggunaannya sebagai bahan pengawet
makanan, natrium benzoat memiliki sifat yang lebih bagus daripada asam benzoat yaitu
mudah larut dalam air.
Natrium Karbonat (Na2CO3) digunakan sebagai bahan pembuatan kaca dan bahan
pelunak air ( bahan penghilang kesadahan air). Seyawa ini banyak dihasilkan dari
sumber alam seperti trona. Selain itu Natrium Karbonat juga dapat diperoeh melalui
proses solvey.
NaCl(aq) + CO2(g) + NH3(aq) + H2O(l) NaHCO3(s) + NH4Cl(aq)
NHCO3(s) Na2CO3(s) + H2O(g) + CO2(g)
29
Natrium Sulfat digunakan pada industry kertas sebagai bahan pelarut lignin kayu
untuk membuat bubur kayu( bahan pembuat kertas). Natrium Sulfat dapat diperoleh
melalui reaksi antara padatan Natrium klorida dengan asam sulfat pekat melalui reaksi
2NaCl(s) + H2SO4(l) Na2SO4(s) + 2HCl(g)
Dalam bentuk atom logamnya, logam Natrium juga berperan penting dalam
fabrikasi senyawa ester dan dalam persiapan senyawa-senyawa organik. Logam ini
dapat di gunakan untuk memperbaiki struktur beberapa campuran logam, dan untuk
memurnikan logam cair, sebagai alloy dengan logam lain, digunakan pada lampu
natrium, sebagai transfer panas pada reaktor nuklir dan mesin pembakaran, sintesis
reaktan pada kimia organik dan digunakan sebagai agen pengering misalnya NaK.
Senyawa natrium juga penting untuk industri-industri kertas, kaca, sabun, tekstil,
minyak, kimia dan logam. Sabun biasanya merupakan garam natrium yang
mengandung asam lemak tertentu. Pentingnya garam sebagai nutrisi bagi binatang telah
diketahui sejak zaman purbakala.
c. Senyawaan Kalium
1. Kalium hidroksida
Kalium hidroksida (KOH) disebut juga sebagai potasy kaustik. Salah satu
kegunaan KOH yang amat penting adalah untuk bateri alkali yang menggunakan
larutan KOH sebagai elektrolit. Oleh karena itu, kalium hidroksida digunakan dalam
pembuatan lampu senter dan barang-barang yang menggunakan baterai.
2. Kalium Nitrat
30
Senyawa kimia kalium nitrat merupakan sumber alami mineral nitrogen. Senyawa
ini tergolong senyawa nitrat dengan rumus kimia KNO3. Penerapan yang paling
berguna dari kalium nitrat ialah dalam produksi asam sendawa. Kalium nitrat berwujud
padatan atau serbuk yang berwarna putih atau abu abu.
3. Kalium Karbonat
Kalium karbonat ( K2CO3 ) berupa padatan berwarna putih yang bagian terbesar
terdiri dari K2CO3.1,5 H2O dan dipergunakan dalam industri.
4. Kalium Sianida
5. Kalium Klorat
Kalium klorat yang memiliki rumus kimia KCLO4 seperti bahan klorat lain adalah
bahan oksidator umum yang ditemui di laboratorium kimia. Bahan ini merupakan
oksidator yang relatif kuat.
Dalam dunia piroteknik (bahan untuk menghasilkan api, nyala, cahaya panas,
suara ledakan, atau asap, tetapi bukan ledakan hebat), penggunaan kalium klorat ini
telah mulai ditinggalkan karena kepekaannya pada asam dan suhu dekomposisi
(penguraian) yang relatif rendah. Sebagai gantinya, orang menggunakan kalium
perklorat (KClO) yang walaupun lebih mahal, namun lebih baik dan lebih aman.
6. Kalium Kromat
31
Kalium kromat memiliki rumus kimia K2Cr2O4. Senyawa ini merupakan larutan
jernih yang sangat mudah larut dalam air. Penyimpanannya harus dalam wadah tertutup
rapat.
7. Kalium manganat
Kalium manganat biasa digunakan dalam larutan netral atau larutan yang bersifat
basa dalam kimia organik. Pengasaman kalium manganat cenderung untuk lebih
meningkatkan kekuatan destruktif agen pengoksidasi, memecah ikatan-ikatan karbon-
karbon.
Kalium klorida
Kalium klorida memiliki rumus kimia KCl. Senyawa ini sering digunakan sebagai
pengganti garam biasa dan digunakan juga untuk memberhentikan jantung, contohnya
dalam pembedahan jantung dan pelaksanaan hukuman mati melalui suntikan maut.
Ikatan ion merupakan ikatan yang relatif kuat. Pada suhu kamar, semua senyawa
ion berupa zat padat kristal dengan struktur tertentu. Dengan mengunakan lambang
Lewis, pembentukan NaCl digambarkan sebagai berikut.
32
NaCl mempunyai struktur yang berbentuk kubus, di mana tiap ion Na + dikelilingi
oleh 6 ion Cl dan tiap ion Cl dikelilingi oleh 6 ion Na+.
b. Natrium
Digunakan dalam proses pembuatan TEEL (Tetra etil lead)
33
Natrium florida (NaF) digunakan sebagai anti septic, racun tikus, dan
obat pembasmi serangga (misalnya kecoa)
c. Kalium
KCl, Pupuk; bahan pembuat logam kalium dan KOH
KOH, Bahan pembuat sabun mandi; elektrolit batu baterai batu alkali.
34
K2CrO4, Indicator dalam titrasi argentomeri.
35
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan tersebut dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Logam natrium adalah yang paling melimpah di kerak bumi
dibandingkan logam alkali lainnya yaitu sebesar 2,8 %
2. Golongan logam alkali merupakan golongan dari logam yang
aktif (paling aktif)
3. Perbedaan litium dengan logam alkali lainnya yaitu :
a. Kelarutan senyawa karbonat, fluoride, hidroksida dan fosfatnya rendah
36
DAFTAR PUSTAKA
37