Kelompok 3 :
1. Adinda Syafhira
2. Arif Yudha
3. Bintang Deandra Sihombing
4. Fitri Rahayu
5. Indri Rima Sari
6. Kiki Oktarina
7. M. Fathan Al-qisthi
8. Nita Puspita Sari
9. Nurul Anggraini
10. Vikha Sanniyah
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya
makalah ini. Kami juga berterima kasih kepada teman-teman kami yang senantisa
mendukung kami untuk menyelesaikan makalah ini sesegera mungkin. Makalah ini kami buat
satu jilid yang berisi tentang “Alkali dan Alkali Tanah”.
Makalah ini menjelaskan tentang keberadaan alkali dan alkali tanah di alam, sifat-sifat
alkali dan alkali tanah, dan kegunaan alkali dan alkali tanah itu sendiri. Dalam tiap subbab
yang dibahas merupakan informasi yang sesuai dengan materi yang sedang dibahas. Makalah
ini disajikan secara sistematis sehingga memudahkan siswa untuk memahaminya.
Kami menyadari pada makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu,
Kami senantiasa mengharap masukan dan kritikan yang bersifat membangun demi
menyempurnakan makalah kami yang berikutya
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan senantiasa menjadi sahabat
dalam belajar untuk meraih prestasi yang gemilang.
Penyusun
HALAMAN JUDUL................................................................................................................ 1
KATA PENGANTAR.............................................................................................................. 2
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………..... 4
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................ 5
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Unsur-Unsur Golongan Alkali & Alkali Tanah........................................................... 6
2.2 Kelimpahan Unsur Logam Alkali & Alkali Tanah di Alam........................................ 7
2.3 Sifat Golongan Alkali & Alkali Tanah…………………………………………….... 9
2.4 SenyawaTerpenting.................................................................................................... 12
2.5 Cara Memperoleh & Cara Pengolahannya..................................................................14
2.6 Kegunaan.................................................................................................................... 16
2.7 Dampak Dari Penggunaan.......................................................................................... 20
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................................. 23
3.2 Saran........................................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..... 24
PENDAHULUAN
Unsur merupakan zat tunggal yang sederhana. Unsur dapat ditemukan dalam keadaan
bebas maupun di dalam tanah. Wujud dari unsur pun berbeda antara satu dengan lainnya. Ada
yang berwujud padat ada pula yang berwujud cair. Dari sistem periodik kita mengetahui
bahwa ada 90 buah unsur yang terdapat dialam serta ditambah belasan unsur buatan. Selain
memiliki wujud yang berbeda, setiap unsur juga memiliki perbandingan berat dan jumlah
atom yang beraneka ragam. Ada yang besar, sedang maupun kecil.
Kita telah mengetahui bahwa unsur alkali terdapat pada golongan I A (kecuali
hydrogen) sedangkan unsur alkali tanah terdapat pada golongan II A. Unsur-unsur alkali
terdiri dari logam Li, Na, K, Rb, Cs, Fr. Unsur-unsur alkali ini memiliki kereaktifan yang
besar. Sedangkan unsur-unsur alkali tanah terdiri dari logam Be, Mg, Ca, Sr dan Ra. Unsur-
unsur alkali tanah ini pada umumnya ditemukan didalam tanah.
Logam-logam alkali dan alkali tanah disebut juga logam-logam blok s karena hanya
terdapat satu atau dua elektron pada kulit terluarnya. Elektron terluar ini menempati tipe
orbital s (sub kulit s) dan sifat logam-logam ini seperti energi ionisasi (IE) yang rendah,
ditentukan oleh hilangnya elektron s ini membentuk kation. Golongan 1 Logam Alkali yang
kehilangan satu elektron s1 terluarnya menghasilkan ion M+ dan Golongan 2 Logam Alkali
Tanah yang kehilangan dua elektron s2 terluarnya menghasilkan ion M2+. Sebagai akibatnya,
sebagian besar senyawa dari unsur-unsur Golongan 1 dan 2 cenderung bersifat ionik.
1. Apa saja unsur-unsur yang termasuk dalam logam alkali dan alkali tanah?
2. Bagaimana contoh kelimpahan logam alkali dan alkali tanah di alam?
3. Bagaimana sifat fisika dan kimia dari logam alkali dan alkali tanah?
4. Apa saja persenyawaan terpenting yang ada di dalam logam alkali dan alkali tanah?
5. Bagaimana cara memperoleh logam alkali dan alkali tanah serta bagaimana cara
pengolahannya?
6. Apa saja kegunaan logam alkali dan alkali tanah?
7. Apa saja dampak dari penggunaan logam alkali dan alkali tanah?
Persen di kerak
Unsur Keberadaan di alam
bumi
Litium 0,0007% di bebatuan Dalamspodune LiAl(SiO3)2.
beku
Natrium 2,8% Dalam garam batu NaCl, sendawa Chili
NaNO3, Karnalit KMgCl3.6H2O, trona
Na5(CO3)2.(HCO3).2H20, dan air laut
Hiserit(MgSO4.3H2O)
Kaimit(KCl.MgSO4.3H2
O)
Olivin(Mg2SiO4)
Kalsium Asbes(CaMg(SiO
Dolomit(CaCO 3)4) 3)
3MgCO Kelimpahankalsiumterletakpadaurutankelima
(±8,6%)padakulitbumi.Terdapatsebagaimineral
Batukapur/marmer(CaC silikat,karbonat,sulfat,fosfat,dankhlorida.CaCO
O 3) 3
Gips(CaSO4.2H2O) Bisaditemukandalamberbagaibentuksebagai
limestone(batukapur/gamping),marbeldankapur
Fosforit(Ca3(PO4)2) ataujugadapatditemukandalamkerangkabinatan
g laut.Mineralsulfatdiantaranyaadalahgypsum
Floursfar(CaF2) CaSO4.2H2OataujugabantuanfosfatCa3(PO4)2
yang pentinguntukpertumbuhantulangdangigi.
Apatit(Ca3(PO4)2CaF2)
a) Kereaktifan Unsur
Energi ionisasi logam alkali relatif rendah dibandingkan unsur logam yang
lain sehingga termasuk logam yang sangat reaktif. Kereaktifan logam alkali
dibuktikan dengan kemudahannya bereaksi dengan air, unsur-unsur halogen,
hidrogen, oksigen dan belerang.
b) Sifat Logam dan Basa Alkali
Logam alkali dapat bereaksi dengan air membentuk basa kuat. Semakin ke
bawah sifat basa logam alkali semakin kuat. Hal ini dikarenakan dari atas ke bawah
dalam sistem periodik semakin mudah untuk direduksi. Dan sifat logamnya
semakin kebawah juga semakin kuat.
Basa senyawa alkali ini bersifat ionik dan semuanya mudah larut dalam air.
Kelarutannya dalam air semakin ke bawah semakin besar.
B. Sifat Fisika :
1. Sifat Fisika
Senyawaan Natrium
Senyawaan Kalium
Kalium oksida (KO2), digunakan sebagai konverter CO2 pada alat bantuan
pernafasan. Gas CO2 yang dihembuskan masuk kedalam alat dan bereaksi
dengan KO2 menghasilkan O2.
Kalium klorida (KCl), pupuk, bahan pembuat logam kalium dan KOH .
Kalium hidroksida (KOH), bahan pembuat sabun mandi, elektrolit batu baterai
batu alkali.
Kalium bromida (KBr), obat penenang saraf (sedative), pembuat plat potografi
KClO3, bahan korek api, mercon, zat peledak, ditambahkan pada garam dapur
sebagai sumber iodium sehingga dikenal sebagai garam beriodium.
2. Alkali Tanah
MgO(magnesia) dicampur dengan tanah liat dijadikan bata tahan api untuk
tanur.
CaO (kapur tohor) dengan air segera membentuk Ca(OH)2 (kapur jati). Oleh
karena itu CaO digunakan untuk pengering
Mg(OH)2 sebagai antasida (obat maag) untuk menetralkan asam lambung.
MgCO3 untuk pasta gigi dan kosmetik.
BaCO3 untuk racun tikus.
CaCO3 merupakan senyawa kalsium terbanyak di alam, berupa kalsit, marmer,
batu kapur, dan mutiara.
MgSO4.7H2O merupakan garam inggris sebagai zat pencahar.
BaSO4 bahan pembuatan cat putih.
CaSO4. 2H2O dikenal dengan nama gips.
MgCl2 digunakan sebagai magnesia mixture (campuran MgCl2,NH4Cl).
1) Alkali
1. Litium (Li)
Litium tidak ditemukan sebagai unsur tersendiri di alam; ia selalu terkombinasi dalam
unit-unit kecil pada batu-batuan berapi dan pada sumber-sumber mata air. Mineral-mineral
yang mengandung litium contohnya: lepidolite, spodumeme.
Logam ini diproduksi secara elektrolisis dari fusi klorida. Secara fisik, litium tampak
keperak-perakan, mirip natrium (Na) dan kalium (K), anggota seri logam alkali. Litium
bereaksi dengan air, tetapi tidak seperti natrium. Litium memberikan nuansa warna pelangi
yang indah jika terjilat lidah api, tetapi ketika logam ini terbakar benar-benar, lidah apinya
berubah menjadi putih.
2. Kalium (K)
Kalium tidak ditemukan tersendiri di alam, tetapi diambil melalui proses elektrolisis
hidroksida. Metoda panas juga lazim digunakan untuk memproduksi kalium dari senyawa-
senyawa kalium dengan CaC2, C, Si, atau Na.
3. Rubidium (Rb)
Rubidium dianggap sebagai elemen ke-16 yang paling banyak ditemukan di kerak bumi.
Rubidium ada di pollucite, leucite dan zinnwaldite, yang terkandung sekitar 1% dan dalam
bentuk oksida. Ia ditemukan di lepidolite sebanyak 1,5% . Mineral-mineral Kalium, seperti
yang ditemukan pada danau Searles, California, dan Kalium Klorida yang diambil dari air
asin di Michigan juga mengandung Rubidium.
4. Cesium (Cs)
Unsur ini juga dapat diisolasi dengan cara elektrolisis fusi sianida. Cesium murni yang
bebas gas dapat dipersiapkan dengan cara dekomposisi panas Cesium azida.
5. Fransium (Fr)
Fransium dapat diperoleh dalam mineral-mineral uranium. Fransium juga dapat di peroleh
dalam kerak bumi, namun kandungannya mungkin tidak lebih dari 1 ons.
1. Berilium (Be)
Berilium diperoleh dari elektrolisis lelehan Berilium Klorida. NaCl
ditambahkan pada pelelehan sebagai elektrolit sebab BeCl2 mula-mula bersifat
kovalen dan sangat sedikit menghantar listrik. Selama elektrolisis, logam
kurang aktif. Berilium dihasilkan pada katoda dan Cl2 menempel pada anoda.
2. Magnesium (Mg)
Magnesium diekstraksi dari bijih tambang dalam tanah atau dari laut.
Apabila mineral dolumit diekstraksi dan pemanasan awal bijih tersebut pada
temperatur tinggi (kalsinasi) yang diikuti dengan penguraian karbonat-
karbonatnya membentuk oksida-oksidanya.
Oksida-oksida campuran direaksikan dengan air laut (yang
mengandung Mg2+). Air akan mengubah oksida tersebut menjadi hidroksida-
hidroksida.
3. Kalsium (Ca)
Kalsium dapat didapatkan dengan menghidrolisis leburan garam
kloridanya. Logam Ca akan terbentuk pada katoda dan terbentuk gas Cl2 pada
anoda.
4. Stronsium (Sr)
Dapat dipersiapkan dengan cara elektrolisis klorida terfusi yang
bercampur dengan kalium klorida atau bisa juga dengan cara mereduksi
stronsium oksida dengan alumunium di dalam vakum pada suhu dimana
stronsium tersuling.
5. Barium (Ba)
Barium, seperti halnya Kalsium, dapat dihasilkan dari proses
elektrolisis leburan garam kloridanya. Proses ini menghasilkan logam Ba dan
gas Cl2.
6. Radium (Ra)
Radium bersifat radioaktif dan terbentuk dari peluruhan radioaktif
unsur-unsur berat. Radium umumnya didapatkan sebagai impiritis dalam
incheblend atau dari hasil sisa pemrosesan uranium.
Litium (Li)
• Digunakan pada proses yang terjadi pada tungku peleburan logam (misalnya baja).
• Digunakan untuk mengikat karbondioksida dalam sistem ventilasi pesawat dan kapal
selam.
• Digunakan pada pembuatan bom hidrogen.
• Litium karbonat digunakan pada proses perawatan penyakit atau gangguan sejenis
depresi.
Natrium ( Na )
Kalium (K)
Cesium (Cs)
• Digunakan untuk menghilangkan sisa oksigen dalam tabung hampa.
• Karena mudah memancarkan elektron ketika disinari cahaya, maka cesium
digunakan sebagai keping katoda photosensitive pada sel foto listrik.
• Isotop radioaktif cesium-137 yang dihasilkan dari reaksi fisi nuklir digunakan dalam
bidang kedokteran dan penelitian.
Fransium (Fr)
Untuk Fransium (Fr), karena umurnya pendek, penggunaan Fr terbatas dan tidak
secara komersial. Fr telah digunakandalam penelitian biologi untuk mempelajari
organ tubuh tikus.
2)Alkali Tanah
Berilium (Be)
- Logam berilium dipakai pada tabung sinar X, komponen reaktor atom, dan
pembuatan salah satu komponen televisi.
- Berilium digunakan untuk memadukan logam agar lebih kuat, akan tetapi bermasa
lebih ringan. Biasanya paduan ini digunakan pada kemudi pesawat Jet.
- Berilium digunakan dalam pembuatan berbagai alat komputer, pegas jam tangan dan
peralatan yang memerlukan keringanan, ketegaran dan kestabilan dimensi.
Magnesium (Mg)
Kalsium (Ca)
Barium (Ba)
Radium (Ra)
Litium
Menyebabkan ledakan.
Mengakibatkan terbentuknya kabut (gas) yang sangat beracun.
Bila terhirup akan menyebabkan sensasi seperti terbakar, batuk, sulit bernafas, dan
juga luka pada tenggorokan.
Kontak dengan kulit menyebabkan kulit terbakar dan terasa sakit.
Kontak pada mata akan menyebakan mata memerah, rasa sakit dan rasa pedih yang
mendalam.
Jika termakan akan menyebabkan kram perut, sakit di bagian perut, sensasi terbakar,
kolaps, dan sampai kematian (Morie, 2010).
Bersifat sangat korosif dan berbahaya bagi ikan yang hidup di air.
Natrium
Kontak antara natrium dengan air, akan menghasilkan natrium hidroksida NaOH
yang dapatmengiritasi kulit, hidung, tenggorokan, dan mata.
Dapat menyebabkan batuk dan bersin.
Eksposur secara berlebihan akan menyebabkan kesulitan bernafas, bronkitis kimia,
dan kontak dengan kulit dapat menyebabkan iritasi, kulit melepuh dan kerusakan
yang bersifat permanen.
Kontak dengan mata dapat menyebabkan cacat permanen sampai kebutaan.
Kalium
Rubidium
Pencemaran unsur radioaktif Cesium yang terserap oleh tubuh, dalam jangka
panjang adalah dapat memicu kanker darah.
Memancarkan radiasi yang merusak jaringan serta otot.
Fransium
2) Alkali Tanah
Berlium (Be)
Logam ini bisa sangat berbahaya ketika terhirup karena dapat merusak paru-paru
dan menyebabkan pneumonia.
Gangguan paru-paru berbahaya yang juga dapat merusak organ-organ lain, seperti
hati.
Menghirup berilium di tempat kerja merupakan penyebab utama terjadinya beriliosis.
Berilium juga dapat memicu reaksi alergi pada orang-orang yang sangat peka
terhadap bahan kimia ini.
Mempertinggi resiko terjadinya kanker dan kerusakan DNA.
Magnesium (Mg)
Kalsium (Ca)
Asupan lebih dari 2,5 gram kalsium per hari tanpa kebutuhan medis dapat mengarah
pada pembentukan batu ginjal.
Kekurangan kalsium dapat menyebabkan lesu, banyak keringat, gelisah, sesak napas,
Stronsium(Sr)
Barium (Ba)
Bahaya barium (Ba) bagi kesehatan manusia yaitu, dalam bentuk serbuk, mudah
terbakar pada temperatur ruang.
Dalam jangka panjang, dapat menyebabkan naiknya tekanan darah dan
terganggunya sistem saraf.
Semua air atau asam larut senyawa barium beracun.
Pada dosis rendah, barium bertindak sebagai stimulan otot, sedangkan dosis yang
lebih tinggi mempengaruhi sistem syaraf, menyebabkan penyimpangan jantung,
tumor, kelemahan, kegelisahan dan kelumpuhan.
Radium (Ra)
Mengakibatkan efek kesehatan, seperti gigi fraktur, anemia dan katarak.
Ketika pemaparan berlangsung selama jangka waktu yang panjang radium bahkan
menyebabkan kanker dan eksposur pada akhirnya dapat menyebabkan kematian.
3.2 Saran
Bagi para pembaca makalah ini, sebaiknya tidak merasa puas, karena
masih banyak ilmu-ilmu yang didapat dari berbagai sumber.
Sebaiknya mencari sumber lain untuk lebih memperdalam materi
mengenai Kimia Unsur.
Alangkah baiknya jika mempelajari juga unsur-unsur kimia yang lain
dalam tabel periodik.
Elsa Susanti “SIFAT-SIFAT FISIKA DAN KIMIA UNSUR UTAMA DAN TRANSISI TERLENGKAP”
https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=524060561023299&id=261501313945893