BAB 1
DOMINASI PEMERINTAHAN BELANDA
Disusun Oleh:
Karina Indirasari (19)
Kholida Salsavila (20)
Mesisesa Nur A. (21)
Moch Ilham W. W. (22)
Narendra Almera Savero (23)
Rafi ihya Azzaky (24)
SMAN 6 MADIUN
Jln. Suhud Nosingo No. 1 Madiun
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR......................................................................... 2
DAFTAR ISI....................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN....................................................................
3.1. Kesimpulan...............................................................................
3.2. Saran.........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Akibat jatuhnya kota konstantinopel ketangan bangsa Turki Usma
ni pada tahun 1453 membuat ekonomi dan pedagangan eropa
mengalami penurunan, sehingga memaksa bangsa eropa
melakukan penjelajahan samudrauntuk mencari rempah– rempah.
Spanyol merupakan bangsa yang menjadi pelopor penjelajahan
tersebut, kemudian diikuti bangsa Portugis. Mendengarkeberasilan
Spanyol dan Portugis, para pelaut dan pedagang Belanda tidak
mauketinggalan. Pada tahun 1596, Belanda berhasil mendarat di
nusantara,tepatnya di Banten. Karena ambisi Belanda untuk
memonopoli perdagangan diBanten dengan kesombongan dan
kelakuan kasar, maka Belanda di usir dariBanten. Pada tahun
1598 Belanda melanjutkan ekpedisi penjelajahan dinusantara, kali
ini mereka bersikap hati– hati agar rakyat dapat
menerimanyakembali. Untuk memperkuat kekuasaan di Tanah
Hindia, Belanda mendirikan Vereenigde Oost Indische
Compagnie (VOC) untukmemonopoli pedagangan. VOC semakin
merajalela. Karena kekuasaan VOC semakin luas
banyak pegawai yang melakukan korupsi, sehingga utang VOC se
makin meningkat dan kashabis untuk biaya perang, sehingga VOC
mengalami kebangkrutan. Kemudian pada tanggal 31 Desember
1799, VOC dibubarkan. Karena beberapa dearahtelah dikuasai
Inggris, Belanda harus meniggalkan daerah jajahannya,sehingga
pada tahun 18 September 1811 mulailah kekuasaan Inggris di
Hindia.Tetapi pada tahun 1816 kepulauan Nusantara kembali
dikuasai oleh Belanda.Dan sejak saat itu dimulailah Pemerintahan
Kolonial Belanda.
sebagai contoh perang Diponegoro yang baru berjalan satu tahun sedang
menguras dan yang luar biasa sehingga pemerintahan Hindia Belanda
dan pemerintahan negeri induk mengalami kesulitan ekonomi. Untuk
mengatasi dan mengatur keuangan ini diperlukan suatu lembaga
keuangan yang bonafit. oleh karena itu,sebagai bentuk persetujuannya
raja Belanda mengeluarkan oktroi. Atas dasar oktroi ini dibentuklah de
javasche Bank pada tanggal 9 Desember 1826 kemudian oleh gubernur
jenderal Du Bus Gusignies dikeluarkan surat keputusan nomor 25 tanggal
24 Desember 1828 tentang pemilihan de javasche Bank pembentukan di
Jawa pos ini sekaligus juga merupakan bentuk dukungan rakyat terhadap
rencana pelaksanaan tanam paksa di Indonesia atau India.
Awal mula, pada 1830, Gubernur Jenderal Hindia Belanda Johannes van
den Bosch menetapkan kebijakan sistem tanam paksa atau
cultuurstelsel.Sistem ini bertujuan untuk memperbaiki kondisi ekonomi
Belanda yang saat itu sedang mengalami kekosongan kas negara.Alhasil,
melalui sistem tanam paksa, rakyat pribumi diharuskan untuk memberi
seperlima tanah mereka kepada pihak Belanda.Kemudian, hasil panen
juga akan diserahkan langsung kepada pemerintah Belanda.Rakyat
pribumi juga dipaksa untuk bekerja sebagai buruh perkebunan, bahkan
melebihi batas waktu kerja yang seharusnya.Penetapan kebijakan sistem
tanam paksa ini tentunya melahirkan berbagai bentuk pro dan
kontra.Kebijakan ini memang memberikan keuntungan bagi Belanda,
tetapi di sisi lain menyengsarakan rakyat pribumi.Beberapa tokoh
Belanda pun juga ikut menentang kebijakan ini, seperti Baron van
Hoevell dan Vitalis.Kedua tokoh ini kemudian menganjurkan
pembukaan usaha swasta Belanda di Indonesia.Mereka yakin bahwa
dengan adanya sistem usaha swasta ini bisa meningkatkan kemakmuran
rakyat Indonesia.Terlebih lagi setelah kaum Liberal juga
memperjuangkan penghapusan sistem tanam paksa dengan
memberlakukan UU Agraria 1870. Pada akhirnya, sistem tanam paksa
berhasil dihapuskan dan digantikan dengan sistem usaha swasta.
3.2. Saran
Dengan demikian penelitian yang dapat kelompok kami
sampaikan melalui makalah ini mengenai Dominasi Pemerintahan
Belanda di Indonesia. Kami berharap dengan adanya peristiwa
tersebut, bisa menjadikan pelajaran bagi kita semua untuk selalu
menghormati dan mengingat jasa para pendahulu kita semasa
dalam kekangan pemerintahan Belanda. Dan agar peristiwa
tersebut bisa diceritakan kepada generasi penerus kita dan tetap
dikenang sampai kapanpun