“ALKALI”
Disusun oleh :
1.
2.
Laporan Kimia Alkali ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan Laporan
Kimia Alkali ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan Laporan Kimia Alkali
ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki Laporan Kimia Alkali ini.
Akhir kata kami berharap semoga Laporan Kimia Alkali ini dapat memberikan
manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1
BAB II..................................................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 4
PENUTUP ............................................................................................................................................ 27
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Alkali dalam kimia adalah suatu garam ionic basa dari suatu unsur kimia alkali logam
atau alkali tanah. Ada yang mendefinisikan suatu alkali sebagai suatu zat basa yang larut
dalam air. Larutan alkali mempunyai pH lebih dari 7,0.
Logam alkali adalah logam golongan utama yang unsur-unsurnya terdapat pada
golongan I A dalam table periodik unsur. Logam alkali terdiri atas enam buah unsur yaitu
Litium ( Li), Natrium (Na), Kalium ( K), Rubidium ( Rb), Sesium ( Cs), dan Fransium ( Fr ).
Sementara itu, hidrogen juga ada di golongan I, namun tidak termasuk dalam logam alkali
karena tidak menunjukkan sifat yang sama. Kata “ alkali “ berasal dari bahasa Arab yaitu “
AI Qali “, yang berarti “ abu “. Unsur tertentu diberi nama “ alkali “ karena tiap golongan
alkali bereaksi dengan air membentuk ion hidroksida, sehingga bersifat basa (Ph > 7), yang
juga disebut larutan alkali. Unsur logam alkali tidak terdapat logam bebas di alam melainkan
terdapat dalam bentuk senyawa. Hal ini karena unsur logam alkali yang sangat reaktif disebut
dengan logam alkali karena membentuk basa kuat. Natrium dan kalium terdapat pada kerak
bumi, mineral, dan juga garam. Natrium merupakan unsur dengan kelimpahan paling besar
diantara unsur logam alkali lainnya. Rubidium dan Cesium amat jarang sedangkan Fransium
unsur terakhir dari golongan IA tidak terdapat dialam karena merupakan unsur radioaktif.
Perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin pesat diikuti dengan penemuan berbagai
macam unsur. Hingga saat ini terdapat 118 unsur yang telah di temukan baik itu unsur alami
maupun buatan. Unsur sendiri di definisikan sebagai suatu zat yang tidak dapat diuraikan lagi
menjadi zat lain. Unsur berdasarkan sifatnya, dibedakan atas tiga macam, yaitu unsur logam,
nonlogam dan semi logam (metaloid). Dalam sistem periodik, unsure digolongkan kedalam 18
golongan, penggolongan ini didasarkan atas kulit elektron yang dimiliki setiap unsur.
Unsur logam terdiri atas beberapa golongan diantaranya golongan alkali, alkali tanah,
golongan 12, golongan 13,golongan 14 dan golongan 15. Logam alkali merupakan kelompok
unsur-unsur di golongan IA pada tabel periodik yang terdiri atas litium (Li), Natrium (Na),
Kalium (K), Rubidium (Rb), Cesium (Cs) dan Fransium (Fr). Disebut sebagai logam alkali
karena oksida-oksida pada golonga tersebut mudah bereaksi dengan air dan menghasilkan
larutan yang bersifat basa kuat.
1
Logam alkali hanya hanya memiliki 1 elektron pada kulit terluarnya atau sering dsebut
dengan valensi 1. Logam alkali juga memiliki kemampuan melepaskan melepaskan electron
pada kulit terluarnya (bersifat electropositive) sehingga membentuk ion yang bermuatan +1
atau dapat juga bertindak sebagai kation.
logam alkali yang terdiri atas atas litium (Li), Natrium (Na), Kalium (K), Rubidium
(Rb), Cesium (Cs) dan Fransium (Fr) ini memiliki berbagai sifat baik itu sifat umum maupun
sifat khusus setiap unsur-unsurnya. Bukan hanya dari segi sifat, logam alkali juga memiliki
berbagai kecenderungan serta berbagai reaksi yang dapat terjadi pada logam alkali. Adanya
berbagai sifat, kecenderungan, serta reaksi yang terdapat dalam logam alkali menjadi acuan
kita dalam memahami logam alkali, hal inilah yang melatarbelakangi penyusunan makalah ini.
2
7. Mengetahui unsur apa saja yang termasuk logam alkali
8. Mengetahui kecenderungan yang dimiliki logam alkali
9. Mengetahui bagaimana senyawa dan reasksi unsur unsur alkali dan unsur lain
1.4. Manfaat
Manfaat penulisan ini adalah sebagai bahan bacaan dan riset untuk menambah
pengetahuan serta wawasan agar dapat mengetahui sifat larutan alkali, dan dapat membedakan
warna dari nyala yang dihasilkan dari setiap unsur alkali.
1.5. Metodelogi
Dasar Penulisan
Penulisan makalah ini dilakukan karena ingin memaparkan tentang pengertian
alkali, sifat golongan alkali, reaksi golongan alkali, kegunaan golongan alkali.
Fokus Penulisan
Penulisan di fokuskan kepada alkali yang merupakan judul utama dari
pembuatan makalah ini.
Sumber Data
Data yang digunakan dalam metode penelitian makalah ini ada 2 macam yaitu
dari sumber internet dan literatur ( buku ).
Alat dan Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data di lakukan melalui buku-buku dan dengan handphone
android melalui berbagai website internet dengan di catat hal-hal pokok dalam buku atau
website tersebut.
Penyusunan Makalah
Proposal makalah ini di susun dengan mengacu pada sitematika yang telah di
tetapkan dan dilakukan (berbagai perbaikan revisi) dalam sistematika penulisan dan di
sertai dengan data-data yang diperoleh dari berbagai sumber terkait sehingga makalah
tersebut dapat di susun dengan baik dan rapi.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Unsur – Unsur Golongan Alkali
Sumber utama logam alkali adalah air laut. Air laut merupakan larutan garam-
garam alkali dan alkali tanah dengan NaCl sebagai zat terlarut utamanya. Jika air laut diuapkan,
garam-garam yang terlarut akan membentuk kristal. Selain air laut, sumber utama logam
natrium dan kalium adalah deposit mineral yang ditambang dari dalam tanah, seperti halit
(NaCl), silvit (KCl), dan karnalit (KCl.MgCl.H2O). Mineral-mineral ini banyak ditemukan di
berbagai belahan bumi.
Tabel 1.1 Mineral Utama Logam Alkali
Natrium NaCl
Kalium KCl
Pembentukan mineral Logam Alkali tersebut melalui proses yang lama. Mineral Logam
Alkali berasal dari air laut yang menguap dan garam-garam terlarut mengendap sebagai
mineral. Kemudian, secara perlahan mineral Logam Alkali tersebut tertimbun oleh debu dan
tanah sehingga banyak ditemukan tidak jauh dari pantai. Logam alkali lain diperoleh dari
mineral aluminosilikat. Litium terdapat dalam bentuk spodumen, LiAl(SiO3)2. Rubidium
terdapat dalam mineral lepidolit. Cesium diperoleh dari pollusit yang sangat jarang,
CsAl(SiO3)2.H2O. Fransium bersifat radioaktif.
Untuk menguji nyala alkali dan transisi dalam sistem perodik unsur. Jika suatu atom
diberi energi (panas,radiasi,listrik) maka elektron yang terletak pada kulit terluar akan
tereksitasi ke tingkat energi yang lebih tinggi. Untuk kembali ke tingkat dasar, atom tersebut
akan melepaskan energi dengan cara memancarkan emisi yang khas untuk atom tertentu.
Energi yang dilepaskan dapat dideteksi dengan mata atau menggunakan alat spektrofotometer
4
yang terlihat sebagai warna nyala,yang mana setiap atom akan menghsilkan warna nyala
tertentu.
A. Litium, 3Li
5
Sifat tersebut membuat litium hidrida bermanfaat sebagai pengering pelarut organic dan
litium aluminium hidrida banyak dimanfaatkan sebagai agen pereduksi yang baik pada
sintesis senyawa-senyawa organic.
Litium cair sampai saat ini dikenal sebagai zat yang paling korosif. Dan juga litium
mempunyai standar potensial reduksi paling negative ketimbang unsure-unsur lainnya,
yaitu:
Li+ (aq) + e Li (s) E0 = -3,05 V
Jadi, reaksi kekiri berjalan spontan artinya pada proses oksidasi logam litium dibebaskan
energi terbesar ketimbang pada oskidasi unsur-unsur lainnya. Dengan demikian, litium
bereaksi dengan air secara paling lambat-tenang ketimbang logam alkali lainnya.
Spontanitas reaksi berkaitan dengan aspek termodinamik (yaitu perubahan energy bebas
∆G), sedangkan laju reaksi (kelambatan reaksi) berkaitan dengan aspek kinetic (yang
dikontrol oleh energy aktivasi-penghalang).
Rapatan muatan litium sangat besar ketimbang logam-logam alkali lainnya. Sifat inilah yang
sering dikaitkan dengan sifat khusus dari litium yang berbeda di dalam kelompoknya.
Rapatan muatan ini untuk Li+, Na+, K+, Rb+, dan Cs+, secara berurutan yaitu 98, 24, 11, 8
dan 6 C mm-3.
Litium banyak ditemui dalam senyawaan organometalik. Bahkan LiCl larut dalam banyak
pelarut polaritas rendah seperti etanol dan aseton. Dengan demikian, ikatan senyawaan
litium mempunyai tingkat kovalen yang cukup tinggi.
Rendahnya densitas litium dapat dimanfaatkan sebagai bahan aloi untuk pesawat terbang.
Litium juga dimanfaatkan sebagai bahan teknologi pembuatan baterai, dengan potensial
reduksi standar yang tinggi dan densitas yang hanya seperduapuluh densitas timbale
memungkinkan diciptakan baterai yang lebih ringan-kompak.
Industri terbesar pemanfaat litium adalah dalam minyak atau lemak pelumas-litium. Lebih
dari 60% berbagai macam minyak pelumas otomotif mengandung litium. Senyawaan yang
dipakai yaitu litium stearat, C17H35COOLi, yang dicampurkan ke dalam minyak agar tahan
air untuk memperoleh pelumas yang tidak mengeras pada temperature rendah tetapi stabil
pada temperature tinggi.
Litium mempunyai kemampuan membentuk senyawa kovalaen. Dengan karbon menjadi
sangat bermanfaat pada reaksi-reaksi organik, misalnya butillitium (LiC4H9). Senyawa ini
dapat dibuat dari reaksi logam litium dengan klorobutana dalam pelarut organik seperti
heksana, C6H14. Reaksi yang terjadi yaitu:
2 Li (s) + C4H9Cl (C6H14) LiC4H9 (C6H14) + LiCl (s)
6
Hasilnya dapat dipisahkan dari penyaringan kemudian diikuti dengan distilasi. Butillitum
berupa cairan yang akan terbakar secara spontan jika kontak dengan oksigen udara, oleh
karena itu harus ditangani secara hati-hati dalam labu distilasi.
B. Natrium, 11Na
7
Logam natrium sangat penting dalam fabrikasi senyawa ester dan dalam persiapan
senyawa-senyawa organik. Logam ini dapat di gunakan untuk memperbaiki struktur
beberapa campuran logam dan untuk memurnikan logam cair.
Lelehan Natrium memiliki titik leleh yang rendah, sehingga dapat digunakan sebagai
bahan pendingin pada reactor nuklir. Di samping itu, natrium memiliki daya hantar panas
yang baik, sehingga lelehan natrium mengambil panas yang dihasilkan reaksi fisi dan
panas tersebut ditransfer oleh natrium cair ke bagian luar reactor untuk menguapkan air.
Uap yang timbul dipakai untuk menjalankan generator listrik. Natrium juga digunakan
pada lampu penerangan di jalan raya atau pada kendaraan karena sinar kuning dari natrium
memiliki kemampuan menembus kabut. Logam natrium dapat diperoleh dari elektrolisis
campuran NaCl dan NaF cair, penambahan NaF ditujukan untuk menurunkan titik leleh
NaCl.
Logam natrium digunakan dalam banyak sintesis senyawa natrium, namun terdapat dua
kegunaan utaman. Pertama yaitu untuk ekstraksi logam-logam lain. Cara yang paling
mudah untuk mendapatkan logam-logam yang lebih sedikit kelimpahannya seperti torium,
zikronium, tantalum dan titanium yaitu dengan mereduksi senyawanya dengan logam
natrium. Sebagai contoh, logam titanium dapat diperoleh dari reduksi titanium klorida
dengan natrium menurut persamaan reaksi:
TiCl4 (l) + 4Na (s) Ti (s) + 4NaCl (s)
Pencucian dengan air akan melarutkan natrium klorida sehingga dapat diperoleh logam
titanium murni.
Kegunaan kedua yaitu dalam produksi zat adiktif bahan bakar minyak tetraetiltimbel (TEL)
yang disintesis dari aloi Na-Pb dengan etil klorida menurut persamaan reaksi:
4NaPb (s) + 4C2H5Cl (g) (C2H5)4Pb (l) + 3Pb (s) + 4NaCl (s)
C. Kalium, 19K
8
Unsur ini sangat reaktif dan yang paling elektropositif di antara logam-logam. Kecuali
litium, kalium juga logam yang sangat ringan. Kalium sangat lunak, dan mudah dipotong
dengan pisau dan tampak keperak-perakan pada permukaan barunya. Elemen ini cepat
sekali teroksida dengan udara dan harus disimpan dalam kerosene (minyak tanah). Seperti
halnya dengan logam-logam lain dalam grup alkali, kalium mendekomposisi air dan
menghasilkan gas hidrogen. Unsur ini juga mudah terbakar pada air. Kalium dan garam-
garamnya memberikan warna ungu pada lidah api.
Ekstraksi logam kalium dalam sel elektrolitik akan sangat berbahaya karena sifatnya
yang sangat reaktif. Proses ekstraksi melibatkan reaksi logam natrium dengan lelehan
kalium klorida pada temperature 850oC menurut persamaan reaksi:
KCl (l) + Na (l) ↔ K(s) + NaCl (l)
Kesetimbangan reaksi tersebut sesungguhnya menggeser ke kiri pada temperature
850oC namun kalium berupa gas (titik didih kalium 766oC, dan titik didih natrium 890oC.
oleh karena itu, dengan prinsip Le Chatelier kesetimbangan reaksi dapat didorong ke kanan
dengan menompa gas kalium yang berwarna hijau keluar dari sistem untuk kemudian
dipadatkan.
Kelarutan senyawaan alkali berkaitan dengan ukuran pasangan kation-anion yang
bersangkutan. Ukuran antara pasangan kation-anion yang relative tidak berbeda
mempunyai kelarutan yang sangat kecil, jadi anion yang ukuran besar akan membentuk
senyawa yang sukar larut dengan kation alkali ukuran besar. Konsep ini berlaku bagi anion
ukuran besar seperti anion heksanitritokobaltat (III). Anion ini dengan litium maupun
dengan natrium menghasilkan garam larut dalam air tetapi dengan kalium, rubidium
maupun sesium membentuk garam-garam yang sukar larut. Jadi identifikasi io kalium
dapat dilakukan dengan penambahan ion hekasnitritokobaltat (III) yang akan
menghasilkan endapat kuning cemerlang menurut persamaan reaksi:
3K+ (aq) + [Co(NO2)6]3- (aq) K3[Co(NO2)6] (s)
Anion tetrafenilborat, [B(C6H5)4]-, juga menghasilkan endapan putih dengan kalium
9
Sekarang ini, rubidium dianggap sebagai elemen ke-16
yang paling banyak ditemukan di kerak bumi. Rubidium
ada di pollucite, leucite dan zinnwaldite, yang terkandung
sekitar 1% dan dalam bentuk oksida. Ia ditemukan
dilepidolite sebanyak 1.5% dan diproduksi secara komersil
dari bahan ini. Mineral-mineral kalium, seperti yang
ditemukan pada danau Searles, California, dan kalium klorida yang diambil dari air asin
di Michigan juga mengandung rubidium dan sukses diproduksi secara komersil. Elemen
ini juga ditemukan bersamaan dengan cesium di dalam deposit pollucite di danau Bernic,
Manitoba.
Rubidium dapat menjelma dalam bentuk cair pada suhu ruangan. Ia merupakan logam
akali yang lembut, keperak-perakan dan unsur akali kedua yang paling elektropositif. Ia
terbakar secara spontan di udara dan bereaksi keras di dalam air, membakar hidrogen yang
terlepaskan. Dengan logam-logam alkali yang lain, rubidium membentuk amalgam dengan
raksa dan campuran logam dengan emas, cesium dan kalium. Logam rubidium juga dapat
dibuat dengan cara mereduksi rubidium klorida dengan kalsium dan dengan beberapa
metoda lainnya. Unsur ini harus disimpan dalam minyak mineral yang kering, di dalam
vakum atau diselubungi gas mulia.
Ada 24 isotop rubidium. Isotop rubidium yang ditemukan secara alami ada dua, 85Rb
dan 87Rb. Rb-87 terkandung sebanyak 27.85% dalam rubidium alami dan isotop ini
merupakan pemancar beta dengan paruh waktu 4.9 x 1010 tahun. Rubidium cukup
radioaktif sehingga dia dapat mengekspos photographic film dalam 30 sampai 60 hari.
Rubidium membentuk empat oksida: Rb2O, Rb2O2, Rb2O3, Rb2O4.
Untuk memperoleh Rb dapat dilakukan dengan cara mereduksi garam kloridanya.
Dalam temperature tinggi, sehingga Rb yang dihasilkan dalam keadaan uap.
Ca (s) + 2RbCl (s) → CaCl2 (s) + 2 Rb (g)
Karena rubidium sangat mudah diionasi, unsur ini pernah dipikirkan sebagai bahan
bakar mesin ion untuk pesawat antariksa. Hanya saja, cesium sedikit lebih efisien untuk
hal ini. Unsur ini juga pernah diajukan untuk digunakan sebagai fluida penggerak turbin
uap dan untuk generator elektro-panas menggunakan prinsip kerja
magnetohydrodynamic dimana ion-ion rubidium terbentuk oleh energi panas pada suhu
yang tinggi dan melewati medan magnet. Ion-ion ini lantas mengantar listrik dan bekerja
seperti amature sebuah generator sehingga dapat memproduksi aliran listrik. Rubidium
10
juga digunakan sebagai getter dalam tabung-tabung vakum dan sebagai komponen fotosel.
Ia juga telah digunakan dalam pembuatan kaca spesial. RbAg4I5 sangat penting karena
memiliki suhu ruangan tertinggi sebagai konduktor di antara kristal-kristal ion. Pada suhu
20 derajat Celcius, konduktivitasnya sama dengan larutan asam sulfur. Sifat ini
memugkinkan rubidium digunakan pada aplikasi untuk baterai super tipis dan aplikasi
lainnya. Rubidium digunakan pada filament sel fotolistrik yang mengubah energy cahaya
menjadi energy listrik.
E. Cesium, 55Cs
11
Sesium digunakan sebagai katode pada lampu-lampu elektronik. Logam Cs mempunyai
energy ionisasi pertama yang sangat kecil. Jika terkena cahaya, Cs akan melepaskan
elektronnya yang akan tertarik menuju electrode positif pada sel dan menyebabkan
timbulnya arus listrik.
Cs juga digunakan dalam sel-sel fotoelektrik, dan sebagai katalis di hydrogenasi
senyawa-senyawa tertentu. Logam ini baru-baru saja ditemukan aplikasinya pada sistim
propulsi. Sesium digunakan pada jam atom dengan akurasi sebesar 5 detik dalam 300
tahun. Senyawa-senyawanya yang penting adalah klorida dan nitrat.
F. Fransium, 87Fr
12
kemungkinan titik leleh Fr lebih rendah dibanding Cs. Sedangkan warnanya: kemungkin
berwarna, karena Cs juga berwarna kuning emas.
Unsur fransium hanya mempunyai waktu hidup isotop yang sangat pendek yang
terbentuk dalam deret peluruhan radioaktif alamiah atu dalam reactor nuklir. Sedikit sekali
studi yang menunjukkan bahwa ionnya berperilaku seprti yang diharapkan dari letak Fr
dalam golongan 1.
Fransium diperoleh melalui peluruhan α actinium. Di alam sangat sedikit jumlahnya di
samping itu juga bersifat radioaktif sehingga kegunaannya kurang banyak diketahui.
Sifat fisik golongan alkali meliputi titik leleh,titik didih, jari-jari ion, energi ionisasi,
kelektronegatifan, dan potensial reduksi standar. Sifat fisik golongan alkali:
Titik didih dan titik cair
Logam alkali merupakan logam yang lunak dan dapat diiris. Logam alkali memiliki
titik didih dan titik cair yang rendah dan cukup cukup. Hal ini dapat terjadi karena atom-
atomlogam alkali mempunyai satu elektron valensi, sehingga gaya yang mengikat partikel
relatif rendah.
Energi ionisasi
Energi ionisasi logam alkali cukup rendah dibandingkan dengan logam lainnya. Hal ini
dapat terjadi karena logam alkali lebih mudah melepaskan elektron dibandingkan dengan
logam lainnya. Energi ionisasi logam alkali dari atas ke bawah semakin rendah.
Potensial reduksi standar
13
Harga potensial logam alkali dari atas ke bawah semakin negative, kecuali litium.
Dengan semakin negatifnya harga potensial reduksi menyebabkan logam alkali semakin
mudah untuk melepas elektron.
Li 65
Na 28.300
K 25.900
Rb 310
Cs 7
Contoh:
14
1. Pernyataan berikut yang benar mengenai keberadaan unsure golongan alkali di alam
adalah….
a. Logam Li dan Rb terdapat didalam cairan tubuh sebagai zat elektrolit yang berperan
penting dalam proses metabolism sel.
b. Ion-ion Na+ dan K+ terdapat dalam batuan-batuan lepidolit dan polusit.
c. Ion-ion Na+ dan K+ terdapat didalam cairan tubuh sebagai zat elektrolit yang berperan
penting dalam proses metabolisme sel.
d. Logam Li dan Rb banyak terdapat dilitosfer.
Jawab: C. ion-ion Na+ dan K+ terdapat dicairan tubuh sebagai zat elektrolit yang
berperan penting dalam proses metabolisme sel.
2. Salah satu sifat umum logam alkali adalah titik leleh dan titik didih berikut merupakan
titik leleh dan titik didh yang benar pada logam alkali secara berturut-turut adalah…..
a. Na = 98 ﹾC dan 760 ﹾC
b. K = 98 ﹾC dan 760 ﹾC
15
d. Hijau
Jawab: C. Hijau
Sangat reaktif
Dapat membentuk senyawa basa kuat
Mudah larut dalam air (kelarutannya semakin ke bawah semakin besar)
Sifat kimia meliputi reaksi dengan air, reaksi dengan udara, reaksi dengan hidrogen, reaksi
dengan halogen, reaksi dengan halogen.
Reaksi dengan air produk yang diperoleh dari reaksi antara logam alkali dan air adalah
gas hidrogen dan logam hidroksida. Logam hidrogsida yang dihasilkan suatu basa kuat.
Semakin kuat sifat logam semakin kuat pula basa yangdihasilkan. Basa yang paling kuat
basa yang dihasilkan oleh sesium. Reaksi antara logam alkali dan air adalah sebagai berikut:
2M(S) +2H (l) -→2MOH (aq) +H2(g) (M=logam alkali) . Reaksi antara logam alkali
antara air merupakan reaksi yang eksotermis.
Logam alkali pada udara terbuka dapat bereaksi dengan uap air dan oksigen . Untuk
menghindari hal ini, biasanya litium, natrium, dan kalium disimpan dalam minyak atau
minyak tanah untuk menghindari terjadinya kontak dengan udara.Litium merupakan satu-
satunya unsur alkali yang bereaksi dengan nitrogen membentuk Li3N. Hal ini di sebabkan
16
ukuran kedua atom yang tidak berbeda jauh dan struktur yang dihasilkanpun sangat kompak
dengan energi kisi yang besar.
Dengan pemanasan logam alkali dapat bereaksi dengan hydrogen bembentuk senyawa
hidrida. Senyawa hidrida yaitu senyawaa logam alkali yang atom hydrogen memiliki
bilangan oksidasi -1. 2L(s) + H2(g) - → 2LH(s) (L= Logam alkali)
Logam-logam alkali dapat bereaktif dengan elektron valensinya yang berjumlah satu dan
mudah lepas. Kereaktifan itu bertambah makin besarnya jari jari logam alkali. Aplikasi
umum reaksi senyawa natrium adalah lampu uap natrium, yang memancarkan cahaya dengan
sangat efisien. Garam dapur, atau natrium klorida, telah digunakan sejak zaman dahulu.
Natrium dan kalium juga merupakan unsur esensial, memiliki peran biologis utama sebagai
elektrolit, dan meskipun logam alkali lainnya tidak esensial, tiap-tiap reaksi dengan senyawa
dari golongan alkali juga mempunyai pengaruh beragam terhadap tubuh, baik
menguntungkan maupun merugikan. Seluruh logam alkali yang ditemukan berada dialam
sesuai urutan kelimpahan senyawanya yang paling melimpah, diikuti oleh
kalium,litium,rubidium,sesium,dan terakhir fransium, yang sangat jarang karena
radioaktivitasnya yang sangat tinggi; fransiumhanya terjadi didalam jumlah renik, produk
rantai peluruhan alami. Telah dilakukan sejumlah eksperimen untuk mencoba mensintesis
ununennium (Uue), yang merupakan anggota berikutnya dari golongan ini, tetapi tiap
golongan alkali semua menemui kegagalan. Namun, ununennium mungkin bukan suatu
logam alkali mengingat efek relativistik, yang diprediksi memiliki pengaruh besar terhadap
reaksi dengan senyawa . Kalaupun ternyata Uue adalah logam alkali, diprediksi akan
17
mempunyai perbedaan sifat fisik dan kimia dengan homolognya yang lebih ringan.
Dibandingkan senyawa-senyawa golongan IA yang lain, kelarutan dalam air senyawa-
senyawa Li lebih mirip dengan kelarutan senyawa-senyawa Mg. Senyawa-senyawa
fluorida,fosfat,dan karbonat dari Li dan Mg hanya sedikit larut, tetapi senyawa-senyawa
klorida,bromida,dan iodida dari keduanya sangat mudah larut. Li dan Mg keduanya
membentuk senyawa oksida, Li2O dan MgO, ketika terbakar diudara pada tekanan 1 atm.
Logam-logam alkali yang lain membentuk peroksida atau superoksida.
2M + O2 > 2M2O2
2M + X2 > 2MX
2M + S > M2S
2M +2H2O > 2MOH + 𝐻2
6M + N2 >2M3N
2M + 𝐻2 > 2MH
2M + 2H+ >2M+ 𝐻2
Logam-logam alkali merupakan pereduksi yang kuat dan reaktif. Semua logam alkali
mengalami reaksi oksidai jika direaksikan dengan air, oksigen, hydrogen, nitrogen, halogen ,
belerang, fosfor, asam,dan ammonia.
Semakin ke bawah dalam golongan, reaktivitas makin besar. Sebagai contoh, jika
a. logam alkali dilarutkan ke dalam air,
b.Litium bereaksi dengan mudah;
Natrium bereaksi denagn hebat sehingga gas hidrogen yang dihasilkan dapat
menyala.
a. Kalium, rubidium,dan cesium menyebababkan 𝐻2 terbakar menjadi nyala. Panas
yang dihasilkan memberikan energi aktivasi untuk menyalakan 𝐻2 .
b. Semua reaksi logam alkali dengan air berlangsung secara eksotermis,sebagai
contoh:
2K(s) + 2𝐻2 𝑂(l) → 2KOH(aq) +𝐻2 (g) ∆H ﹾ = -390,8 Kj/mol 𝐻2
18
2.5. Cara Membuat Unsur Golongan Alkali
Semua logam alkali hanya dapat diisolasi dari leburan garam halidanya melalui proses
elektrolisis. Garam garam halide mempunyai titik lebur yang sangat tinggi,oleh karena itu
umumnya ditambahkan garam halida yang lain untuk menurunkan titik lebur garam
halidanya.
Logam kalium, rubidium, dan sesium tidak dapat di peroleh dengan proses elektrolisis
karena logam-logam yang terbentuk pada anoda akan segera larut kembali dalam larutan
garam,
air ,larutan LiSO4 ini kemudian direaksikan dengan Na2CO3. Dari reaksi ini terbentuk
endapan Li2CO3.
2.5.3. Elektrolisis natrium
Logam natrium dapat diperoleh dari ektrolisis keburan NaCI dengan menambahkan
CaCI2 menggunakan proses downs cell . penambahan CaCI2 bertujuan menurunkan titik
leleh NaCI dari 801c menjadi 580c . proses ini dilakukan dalam sel silinder menggunakan
anoda dari grafit dan katoda.
Beberapa sifat umum senyawa logam alkali yaitu persifatan yang berkaitan dengan
karakter ionik, kestabilan anion-anion besar bermuatan rendah, hidrasi ion, dan kelarutan
sebagaimana diuraikan berikut ini.
19
1. Karakter Ionik
Ion logam alkali selalu mempunyai tingkat oksidasi +1, dan sebagian besar senyawanya
berupa padatan ionic dan stabil. Senyawanya tidak berwarna kecuali dengan anion yang
berwarna, misalnya kromat dan permanganate.
2. Hidrasi Ion
Semakin tinggi densitas muatan ion, semakin kuat ion terhidrasi. Karena logam-logam
alkali mempunyai densitas yang sangat rendah daripada densitas logam-logam pada umumnya,
maka energy hidrasi senyawaan logam alkali juga sangat rendah. Untuk ion Li+ misalnya
mempunyai energi hidrasi sebesar 519 Kj/mol, sedangkan untuk Mg2+ energinya 1920 Kj/mol.
Kecenderungan energi hidrasi ini yaitu semakin mengecil dengan naiknya jari-jari ion.
Tabel 2.1 Data kelarutan, energi kisi, entalpi hidrasi dan selisih entalpi natrium halida
Kelarutan Energy kisi Energi Hidrasi ∆𝐻
Senyawa
(mol L-1) (kJ mol-1) (kJ mol-1) (kJ mol-1)
0,099 + 930 - 929 +1
NaF
0,62 + 788 - 784 +4
NaCl
0,92 + 752 - 753 - 1
NaBr
1,23 + 704 - 713 - 9
NaI
3. Kelarutan
Sebagian besar senyawaan logam alkali larut dalam medium air, walaupun kelarutannya
berbeda-beda. Sebagai contoh, larutan jenuh litium klorida (LiCl) mempunyai konsentrasi 14
mol L-1, tetapi larutan jenuh litium karbonat (Li2CO3) mempunyai konsentrasi 0,18 mol L-1.
Kelarutan garam alkali dalam air sangat besar sehingga sangat bermanfaat sebagai pereaksi
dalam laboratorium. Namun demikian kelarutan ini sangat bervariasi sebagaimana ditunjukkan
oleh seri natrium halida (tabel 2.1). kelarutan suatu senyawa bergantung pada besaran-besaran
entalpi yaitu energy kisi, entalpi hidrasi kation dan anion bersama-sama dengan perubahan
entropi yang bersangkutan.
Sebagian besar senyawaan alkali larut dalam air, sehingga uji pengendapan mungkin dapat
dipakai untuk identifikasi. Setiap logam alkali menghasilkan warna nyala yang karakteristik
apabila senyawaan alkali dimasukkan dalam nyala api yaitu merah mudah (litium), kuning
(natrium), lilac (kalium), merah-violet (rubidium) dan biru (sesium). Energy tertentu nyala api
20
diserap oleh electron-elektron dalam atom logam hingga terjadi eksitasi dan kembalinya
electron keperingkat dasar membebaskan energy nyala yang khas, sesuai dengan energy
transisi elektronik atom logam yang bersangkutan. Jadi setiap atom logam alkali mengalami
transisi elektronik yang unik bagi dirinya sendiri.
c.Kalium (K) :
21
Dimanfaatkan dalam dunia industri diantaranya produksi korek api, petasan, dan bahan
peledak (KNO), pembuatan kaca dan sabun (K2CO3), pupuk (K2SO4), dan lain sebagainya
18
d.Sesium (Cs) :
e.Fransium (Fr) :
Karena mudah bereaksi dengan air atau O2 logam alkali bisa di gunakan sebagai
pengikat air atau O2 pada pembuatan tabung vakum alat elektronik.
Logam alkali Na bisa di gunakan sebagai lampu penerangan karna mampu
menembus kabut. Selain itu, Na bisa juga di gunakan pada pembuatan TEL(
ditambahkan pada bensin).
Logam alkali atau karena mempunyai titik leleh yang rendah, bisa di gunakan
sebagai medium pemindahan panas pada reaktor nuklir.
22
Na- Benzoat, senyawa Na-Benzoat bisa di gunakan sebagai bahan pengawet makanan
dalam kaleng.
Na-Glutamat, senyawa Na-Glutamat bisa digunakan dalam pembuatan penyedap rasa (
vetsin ).
Na-Salisilat, senyawa Na-Salisilat dalam bidang farmasi bisa di gunakan sebagai obat
penurun panas.
KCI senyawa KCI dalam bidang pertanian , bisa di gunakan sebagai pupuk.
23
Pada golongan logam alkali, dari atas ke bawah dalam sistem periodik titik didih dan titik
leleh mengalami penurunan (lebih mudah meleleh dan menguap). Sifat ini merupakan
pengaruh dari ukuran atom yang semakin besar sehingga kekuatan ikatan logam semakin lemah
sehingga atom-atom lebih mudah terpisah dan membentuk wujud cair dan akhirnya gas.
Mempunyai kilap dan penghantar listrik dan panas yang baik
Unsur-unsur golongan IA memiliki cirri khusus logam yaitu mempunyai kilap dan
merupakan penghantar listrik dan panas yang baik. Kilap disebabkan electron logam alkali
apabila terkena energy (dalam hal ini energy cahaya) akan berpindah ke tingkat energi yang
lebih tinggi (terkesitasi) kemudian akan kembali ke keadaan dasar sambil memancarkan energy
cahaya. Sifat penghantar listrik dan panas disebabkan oleh atom-atom logam alkali
membentuk ikatan logam sehingga electron valensinya bergerak mobile dan dapat
menghantarkan listrik maupun panas.
Energi ionisasi
Titik Leleh Titik Didih Energi ionisasi Kerapatan
Jari-jari ion Konfigurasi elektron Keelektronegatifan
(0C) (0C) (Kj/mol) (g/cm3)
Jari-jari atom pada golongan logam alkali dari atas ke bawah sistem periodik jari-jarinya
semakin besar sesuai dengan pertambahan jumlah kulitnya. Semakin banyak jumlah kulitnya,
maka semakin besar jari-jari atomnya. Semakin besar jai-jari atom, maka daya tarik antara
proton dan electron terluarnya semakin kecil, sehingga energi ionisasinya pun semakin kecil.
Spektrum emisi
Spektrum emisi dihasilkan dari pembakaran garamnya pada nyala api Bunsen. Jika garam
logam alkali diberi energi (dipanaskan, elektronnya akan berpindah ke tingkat energi yang
lebih tinggi kemudian kembali ke keadaan dasar sambil melepaskan energi cahaya. Pada logam
alkali, energi cahaya yang dilepaskan atom berada dalam spectrum sinar tampak sehingga
memiliki warna yang jelas.
Tabel 2.2 sifat-sifat fisika logam alkali
24
2.9. Reaksi-Reaksi Logam Alkali
Logam alkali merupakan unsur logam yang sangat reaktif dibanding logam golongan
lain. Hal ini disebabkan pada kulit terluarnya hanya terdapat satu elektron dan energi
ionisasi yang lebih kecil dibanding unsur golongan lain. Dalam satu golongan, dari atas ke
bawah, kereaktifan logam alkali makin bertambah seiring bertambahnya nomor atom.
25
ukuran kedua atom yang tidak berbeda jauh dan struktur yang dihasilkan pun sangat
kompak dengan energi kisi yang besar.
Produk yang diperoleh dari reaksi antara logam alkali dengan oksigen yakni
berupa oksida logam. Berikut reaksi yang terjadi antara alkali dengan oksigen
4L + O2 2L2O (L = logam alkali)
Pada pembakaran logam alkali, oksida yang terbentuk bermacam-macam tergantung
pada jumlah oksigen yang tersedia. Bila jumlah oksigen berlebih, natrium
membentuk peroksida, sedangkan kalium, rubidium dan sesium selain peroksida dapat
pula membentuk membentuk superoksida. Persamaan reaksinya
26
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Unsur alkali memiliki titik leleh yang cukup rendah dan lunak, sehingga logam
alkali dapat diiris dengan pisau.
Unsur alkali sangat reaktif, sebab mudah melepaskan elektron agar mencapai
kestabilan (konfigurasi elektron ion alkali menyerupai konfigurasi elektron Gas
Mulia).
Kereaktifan logam alkali bertambah dari atas ke bawah dalam satu golongan.
Unsur alkali dapat bereaksi dengan air,udara,hidrogwn,halogen,dan senyawa
lainnya.
Unsur alkali tidak ada yang terdapat di alam dalam bentuk unsurnya, biasanya
bergabung dalam mineral yang larut dalam air.
Rubidium, dan Cesium tidak dapat diperoleh dengan proses elektrolis karena
logam-logam yang terbentuk pada anoda akan segera larut kembali
dalamlarutan garam yang digunakan.
Unsur natrium merupakan unsur yang paling melimpah dari unsur alkali
lainnya.
Dari penjelasan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam sistem periodik
logam alkali terdapat pada kolom pertama paling kiri sering juga disebut dengan
“Golongan IA”,terdiri dari : lithium (Li),sodium (Na),potassium (K),rubidium
(Rb),cesium (Cs),dan fransium (Fr). Disebut logam alkali karena oksidasinya dapat
bereaksi dengan air menghasilkan laruta ysng bersifat basa (alkaline). Logam alkali juga
memiliki sifat fisik dan kimia, seperti logam alkali berbentuk padatan kristalin,merupakan
penghantar panas dan merupakan reduktor paling kuat, mudah bereaksi dengan
air,sehingga logam harus disimpan dalam minyak tanah, dan lain-lain. Logam alkali juga
memiliki kelimpahan di alam yang berbeda-beda, misalnya natrium yang merupakan
unsure terbanyak yang ada di alam. Serta, logam alkali juga memiliki banyak peran dalm
kehidupan sehari-hari yaitu, baik di bidang industri maupun di laboratorium sebagai ilmu
pengetahuan. Sumber utama logam alkali adalah air laut. Air laut merupakan larutan
garam-garam alkali dan alkali tanah dengan NaCl sebagai zat terlarut utamanya. Jika air
laut diuapkan, garam-garam yang terlarut akan membentuk kristal. Selain air laut, sumber
27
utama logam natrium dan kalium adalah deposit mineral yang ditambang dari dalam tanah,
seperti halit (NaCl), silvit (KCl), dan karnalit (KCl.MgCl.H2O). Logam alkali lain
diperoleh dari mineral aluminosilikat. Litium terdapat dalam bentuk spodumen,
LiAl(SiO3)2. Rubidium terdapat dalam mineral lepidolit. Cesium diperoleh dari pollusit
yang sangat jarang, CsAl(SiO3)2.H2O. Fransium bersifat radioaktif.
3.2. Saran
Bagi para pembaca makalah ini, sebaiknya tidak merasa puas, karena masih
banyak ilmu ilmu yang dapat diperoleh dari berbagai sumber.
Sebaiknya mencari ilmu lain untuk lebih memperdalam materi mengenai kimia
unsur.
Alangkah baiknya jika mempelajari juga unsur-unsur kimia lain dalam tabel
periodik unsur.
28
DAFTAR PUSTAKA
https://m.kapan lagi.com.
https://id.wikipedia.org
materipelajaran.web.id
Dari blog.ruangguru.com.
Wikipedia
http:/ /manfaat.co.id.
Anonim.“WarnaNyalaLogamAlkali”.file:///F:/Praktek%20anorganik/Refences Lap
Anorganik/ referensi alkali/ warna-nyala-logam-alkali.html.