Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH ILMIAH KIMIA

“ALKALI”

Disusun oleh :

1.
2.

Kelas : XII MIPA 1


Guru Pembimbing: Windy Wirabuana, S.T
TAHUN AJARAN 2019/2020

SMA NEGERI 1 LEMPUING

Akreditasi : A (Amat Baik)


Alamat : Jl. Lintas Timur Tebing Suluh Kec. Lempuing Kab. OKI, Website :
www.sman1lempuing.sch.id
E-mail : smansalempuing@yahoo.co.id,Telp. 0828 819 81377 Kode Pos 30657
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Esa, Kami panjatkan puja dan puji
syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Kimia Alkali ini dan manfaatnya
untuk para pembaca.

Laporan Kimia Alkali ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan Laporan
Kimia Alkali ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan Laporan Kimia Alkali
ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki Laporan Kimia Alkali ini.

Akhir kata kami berharap semoga Laporan Kimia Alkali ini dapat memberikan
manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Lempuing, Oktober 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1

1.1. Latar Belakang ........................................................................................................................ 1

1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................................... 2

1.3. Tujuan Masalah ....................................................................................................................... 2

1.4. Manfaat ................................................................................................................................... 3

1.5. Metodelogi .............................................................................................................................. 3

BAB II..................................................................................................................................................... 4

PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 4

2.1. Unsur – Unsur Golongan Alkali ................................................................................................. 4

2.2. Sifat Fisik Unsur Golongan Alkali............................................................................................ 13

2.3. Keberadaan Unsur Golongan Alkali Di Alam ...................................................................... 14

2.4. Sifat Kimia Unsur Golongan Alkali...................................................................................... 16

2.5. Cara Membuat Unsur Golongan Alkali ................................................................................ 19

2.6. Sifat-sifat Umum Senyawa Logam Alkali ............................................................................ 19

2.7. Kegunaan unsur golongan alkali ........................................................................................... 21

2.8. Kecenderungan Logam Alkali .............................................................................................. 23

2.9. Reaksi-Reaksi Logam Alkali ................................................................................................ 25

BAB III ................................................................................................................................................. 27

PENUTUP ............................................................................................................................................ 27

3.1 Kesimpulan ................................................................................................................................. 27

3.2. Saran .......................................................................................................................................... 28

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 29

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Alkali dalam kimia adalah suatu garam ionic basa dari suatu unsur kimia alkali logam
atau alkali tanah. Ada yang mendefinisikan suatu alkali sebagai suatu zat basa yang larut
dalam air. Larutan alkali mempunyai pH lebih dari 7,0.

Logam alkali adalah logam golongan utama yang unsur-unsurnya terdapat pada
golongan I A dalam table periodik unsur. Logam alkali terdiri atas enam buah unsur yaitu
Litium ( Li), Natrium (Na), Kalium ( K), Rubidium ( Rb), Sesium ( Cs), dan Fransium ( Fr ).
Sementara itu, hidrogen juga ada di golongan I, namun tidak termasuk dalam logam alkali
karena tidak menunjukkan sifat yang sama. Kata “ alkali “ berasal dari bahasa Arab yaitu “
AI Qali “, yang berarti “ abu “. Unsur tertentu diberi nama “ alkali “ karena tiap golongan
alkali bereaksi dengan air membentuk ion hidroksida, sehingga bersifat basa (Ph > 7), yang
juga disebut larutan alkali. Unsur logam alkali tidak terdapat logam bebas di alam melainkan
terdapat dalam bentuk senyawa. Hal ini karena unsur logam alkali yang sangat reaktif disebut
dengan logam alkali karena membentuk basa kuat. Natrium dan kalium terdapat pada kerak
bumi, mineral, dan juga garam. Natrium merupakan unsur dengan kelimpahan paling besar
diantara unsur logam alkali lainnya. Rubidium dan Cesium amat jarang sedangkan Fransium
unsur terakhir dari golongan IA tidak terdapat dialam karena merupakan unsur radioaktif.

Perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin pesat diikuti dengan penemuan berbagai
macam unsur. Hingga saat ini terdapat 118 unsur yang telah di temukan baik itu unsur alami
maupun buatan. Unsur sendiri di definisikan sebagai suatu zat yang tidak dapat diuraikan lagi
menjadi zat lain. Unsur berdasarkan sifatnya, dibedakan atas tiga macam, yaitu unsur logam,
nonlogam dan semi logam (metaloid). Dalam sistem periodik, unsure digolongkan kedalam 18
golongan, penggolongan ini didasarkan atas kulit elektron yang dimiliki setiap unsur.
Unsur logam terdiri atas beberapa golongan diantaranya golongan alkali, alkali tanah,
golongan 12, golongan 13,golongan 14 dan golongan 15. Logam alkali merupakan kelompok
unsur-unsur di golongan IA pada tabel periodik yang terdiri atas litium (Li), Natrium (Na),
Kalium (K), Rubidium (Rb), Cesium (Cs) dan Fransium (Fr). Disebut sebagai logam alkali
karena oksida-oksida pada golonga tersebut mudah bereaksi dengan air dan menghasilkan
larutan yang bersifat basa kuat.

1
Logam alkali hanya hanya memiliki 1 elektron pada kulit terluarnya atau sering dsebut
dengan valensi 1. Logam alkali juga memiliki kemampuan melepaskan melepaskan electron
pada kulit terluarnya (bersifat electropositive) sehingga membentuk ion yang bermuatan +1
atau dapat juga bertindak sebagai kation.
logam alkali yang terdiri atas atas litium (Li), Natrium (Na), Kalium (K), Rubidium
(Rb), Cesium (Cs) dan Fransium (Fr) ini memiliki berbagai sifat baik itu sifat umum maupun
sifat khusus setiap unsur-unsurnya. Bukan hanya dari segi sifat, logam alkali juga memiliki
berbagai kecenderungan serta berbagai reaksi yang dapat terjadi pada logam alkali. Adanya
berbagai sifat, kecenderungan, serta reaksi yang terdapat dalam logam alkali menjadi acuan
kita dalam memahami logam alkali, hal inilah yang melatarbelakangi penyusunan makalah ini.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana cara isolasi unsur-unsur alkali?


2. Bagaimana sifat fisik dan reaktifitas unsur-unsur logam alkali?
3. Bagaimana kelimpahan unsur-unsur alkali di alam?
4. Bagaimana jenis ikatan yang terbentuk pada unsur-unsur alkali?
5. Bagaimana cara pembuatan unsur golongan alkali
6. Bagaimana sifat-sifat umum dari logam alkali?
7. Unsur apa saja yang merupakan golongan alkali?
8. Bagaimana kecenderungan yang dimiliki suatu logam alkali?
9. Bagaimana senyawa dan reaksi unsur-unsur alkali dengan unsure lain?

1.3. Tujuan Masalah

Adapun tujuan dari makalah ini adalah agar dapat mengetahui :


1. Kelimpahan unsur-unsur alkali di alam
2. Cara isolasi unsur-unsur alkali
3. Sifat fisik dan sifat kimia unsur-unsur logam alkali
4. Jenis ikatan yang terbentuk unsur-unsur alkali
5. Untuk mengetahui sifat, cara pembuatan , dan kegunaan unsur golongan alkali
6. Mengetahui sifat-sifat umum logam alkali

2
7. Mengetahui unsur apa saja yang termasuk logam alkali
8. Mengetahui kecenderungan yang dimiliki logam alkali
9. Mengetahui bagaimana senyawa dan reasksi unsur unsur alkali dan unsur lain

1.4. Manfaat

Manfaat penulisan ini adalah sebagai bahan bacaan dan riset untuk menambah
pengetahuan serta wawasan agar dapat mengetahui sifat larutan alkali, dan dapat membedakan
warna dari nyala yang dihasilkan dari setiap unsur alkali.

1.5. Metodelogi

Dasar Penulisan
Penulisan makalah ini dilakukan karena ingin memaparkan tentang pengertian
alkali, sifat golongan alkali, reaksi golongan alkali, kegunaan golongan alkali.
Fokus Penulisan
Penulisan di fokuskan kepada alkali yang merupakan judul utama dari
pembuatan makalah ini.
Sumber Data
Data yang digunakan dalam metode penelitian makalah ini ada 2 macam yaitu
dari sumber internet dan literatur ( buku ).
Alat dan Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data di lakukan melalui buku-buku dan dengan handphone
android melalui berbagai website internet dengan di catat hal-hal pokok dalam buku atau
website tersebut.
Penyusunan Makalah
Proposal makalah ini di susun dengan mengacu pada sitematika yang telah di
tetapkan dan dilakukan (berbagai perbaikan revisi) dalam sistematika penulisan dan di
sertai dengan data-data yang diperoleh dari berbagai sumber terkait sehingga makalah
tersebut dapat di susun dengan baik dan rapi.

3
BAB II

PEMBAHASAN
2.1. Unsur – Unsur Golongan Alkali

Sumber utama logam alkali adalah air laut. Air laut merupakan larutan garam-
garam alkali dan alkali tanah dengan NaCl sebagai zat terlarut utamanya. Jika air laut diuapkan,
garam-garam yang terlarut akan membentuk kristal. Selain air laut, sumber utama logam
natrium dan kalium adalah deposit mineral yang ditambang dari dalam tanah, seperti halit
(NaCl), silvit (KCl), dan karnalit (KCl.MgCl.H2O). Mineral-mineral ini banyak ditemukan di
berbagai belahan bumi.
Tabel 1.1 Mineral Utama Logam Alkali

Unsur Sumber Utama

Litium Spodumen, LiAl(Si2O6)

Natrium NaCl

Kalium KCl

Rubidium Lepidolit, Rb2(FOH)2Al2(SiO3)3

Cesium Pollusit, Cs4Al4Si9O26.H2O

Pembentukan mineral Logam Alkali tersebut melalui proses yang lama. Mineral Logam
Alkali berasal dari air laut yang menguap dan garam-garam terlarut mengendap sebagai
mineral. Kemudian, secara perlahan mineral Logam Alkali tersebut tertimbun oleh debu dan
tanah sehingga banyak ditemukan tidak jauh dari pantai. Logam alkali lain diperoleh dari
mineral aluminosilikat. Litium terdapat dalam bentuk spodumen, LiAl(SiO3)2. Rubidium
terdapat dalam mineral lepidolit. Cesium diperoleh dari pollusit yang sangat jarang,
CsAl(SiO3)2.H2O. Fransium bersifat radioaktif.
Untuk menguji nyala alkali dan transisi dalam sistem perodik unsur. Jika suatu atom
diberi energi (panas,radiasi,listrik) maka elektron yang terletak pada kulit terluar akan
tereksitasi ke tingkat energi yang lebih tinggi. Untuk kembali ke tingkat dasar, atom tersebut
akan melepaskan energi dengan cara memancarkan emisi yang khas untuk atom tertentu.
Energi yang dilepaskan dapat dideteksi dengan mata atau menggunakan alat spektrofotometer

4
yang terlihat sebagai warna nyala,yang mana setiap atom akan menghsilkan warna nyala
tertentu.

A. Litium, 3Li

Kulit bumi mengandung kira-kira 0,006% massa


litium. Litium juga terdapat dalam air laut hingga
kira-kira 0,1 ppm massa. Sumber utama litium
diperoleh dari mineral spodumene, LiAlSi2O6.
Logam litium dapat diperoleh dari elektrolisis
lelehan LiCl dengan campuran beberapa garam inert
untuk menurunkan titik leleh hingga -500oC.
Dengan densitas setengah dari densitas air, litium merupakan unsur yang paling kecil
rapatan massanya daripada semua unsur padatan pada temperatur dan tekanan kamar.
Logam litium mempunyai kenampakan permukaan mengkilat seperti perak, namun bila
terkena udara lembab segera tertutup oleh lapisan tebal hitam sebagai akibat reaksinya
dengan oksigen yang diikuti reaksi lanjut dengan gas karbon dioksida membentuk litium
karbonat.
Litium bereaksi dengan gas dinitrogen memecah ikatan ganda tiga dalam molekul
dinitrogen diperlukan masukan energy sekitar 945 kJ mol-1. Untuk menyeimbangkan energi
ini, energy kisi senyawa hasil harus sangat tinggi.
Ion litium mempunyai densitas muatan yang paling besar sehingga membentuk senyawa
nitride dengan energy kisi yang cukup tinggi menurut persamaan reaksi:
6 Li (s) + N2 (g) 2Li3N (s)
Senyawa nitride sangat reaktif, membentuk ammonia jika direaksikan denganaair menurut
persamaan reaksi:
2Li3N (s) + 3H2O (l) 3LiOH (aq) + NH3 (g)
Litium mampu bergabung dengan molekul dihidrogen membentuk senyawa hidrida menurut
persamaan reaksi :
2Li (s) + H2 (g) 2LiH (s)
Litium hidrida mudah bereaksi dengana ir, demikian juga dengan aluminium klorida menurut
persamaan reaksi berikut:
LiH (s) + H2O (l) LiOH (aq) + H2 (g)
LiH (s) + AlCl3 (s) LiAlH4 (s) + LiCl (s)

5
Sifat tersebut membuat litium hidrida bermanfaat sebagai pengering pelarut organic dan
litium aluminium hidrida banyak dimanfaatkan sebagai agen pereduksi yang baik pada
sintesis senyawa-senyawa organic.
Litium cair sampai saat ini dikenal sebagai zat yang paling korosif. Dan juga litium
mempunyai standar potensial reduksi paling negative ketimbang unsure-unsur lainnya,
yaitu:
Li+ (aq) + e Li (s) E0 = -3,05 V
Jadi, reaksi kekiri berjalan spontan artinya pada proses oksidasi logam litium dibebaskan
energi terbesar ketimbang pada oskidasi unsur-unsur lainnya. Dengan demikian, litium
bereaksi dengan air secara paling lambat-tenang ketimbang logam alkali lainnya.
Spontanitas reaksi berkaitan dengan aspek termodinamik (yaitu perubahan energy bebas
∆G), sedangkan laju reaksi (kelambatan reaksi) berkaitan dengan aspek kinetic (yang
dikontrol oleh energy aktivasi-penghalang).
Rapatan muatan litium sangat besar ketimbang logam-logam alkali lainnya. Sifat inilah yang
sering dikaitkan dengan sifat khusus dari litium yang berbeda di dalam kelompoknya.
Rapatan muatan ini untuk Li+, Na+, K+, Rb+, dan Cs+, secara berurutan yaitu 98, 24, 11, 8
dan 6 C mm-3.
Litium banyak ditemui dalam senyawaan organometalik. Bahkan LiCl larut dalam banyak
pelarut polaritas rendah seperti etanol dan aseton. Dengan demikian, ikatan senyawaan
litium mempunyai tingkat kovalen yang cukup tinggi.
Rendahnya densitas litium dapat dimanfaatkan sebagai bahan aloi untuk pesawat terbang.
Litium juga dimanfaatkan sebagai bahan teknologi pembuatan baterai, dengan potensial
reduksi standar yang tinggi dan densitas yang hanya seperduapuluh densitas timbale
memungkinkan diciptakan baterai yang lebih ringan-kompak.
Industri terbesar pemanfaat litium adalah dalam minyak atau lemak pelumas-litium. Lebih
dari 60% berbagai macam minyak pelumas otomotif mengandung litium. Senyawaan yang
dipakai yaitu litium stearat, C17H35COOLi, yang dicampurkan ke dalam minyak agar tahan
air untuk memperoleh pelumas yang tidak mengeras pada temperature rendah tetapi stabil
pada temperature tinggi.
Litium mempunyai kemampuan membentuk senyawa kovalaen. Dengan karbon menjadi
sangat bermanfaat pada reaksi-reaksi organik, misalnya butillitium (LiC4H9). Senyawa ini
dapat dibuat dari reaksi logam litium dengan klorobutana dalam pelarut organik seperti
heksana, C6H14. Reaksi yang terjadi yaitu:
2 Li (s) + C4H9Cl (C6H14) LiC4H9 (C6H14) + LiCl (s)

6
Hasilnya dapat dipisahkan dari penyaringan kemudian diikuti dengan distilasi. Butillitum
berupa cairan yang akan terbakar secara spontan jika kontak dengan oksigen udara, oleh
karena itu harus ditangani secara hati-hati dalam labu distilasi.
B. Natrium, 11Na

Natrium (sodium) adalah logam alkali yang


terbesar dibutuhkan untuk keperluan industry.
Natrium tidak ditemukan dalam keadaan murni di
alam karena rekativitasnya yang sangat tinggi.
Logam putih keperakan ini diproduksi (dalam
pabrik) secara elektrometalurgi menurut proses
downs.
Natrium banyak ditemukan di bintang-bintang. Garis D pada spectrum matahari sangat
jelas. Natrium juga merupakan elemen terbanyak keempat di bumi, terkandung sebanyak
2,6% di kerka bumi. Unsure ini merupakan unsure terbanyak dalam golongan alkali,
banyak terdapat dalam senyawa alam 9terutama halide NaCl). Dia sangat reaktif, apinya
berwarna kuning, beroksidasi dalam udara dan bereaksi kuat dengan air, sehingga harus
disimpan dalam minyak. Karena sanggat reaktif, natrium hampir tidak pernah ditemukan
dalam bentuk unsure murni.
Natrium mengapung di air, menguraikannya menjadi gas hidrogen dan ion hidroksida
jika digerus menjadi bubuk, natrium akan meledak dalam air secara spontan. Namun,
biasanya ia tidak meledak di udara bersuhu dibawah 388 K. natrium juga bila dalam
berikatan dengan OH- maka akan membentuk basa kuat yaitu NaOH. Ada tiga belas isotop
natrium. Kesemuanya tersedia di Los Alamos National Laboratory.
Senyawa yang paling banyak ditemukan adalah natrium klorida (garam dapur), tapi
juga terkandung di dalam mineral-mineral lainnya seperti soda Niter,amphibole, zeolite
dsb.
Senyawa natrium juga penting untuk industri-industri kertas, kaca, sabun, tekstil,
minyak, kimia dan logam. Sabun biasanya merupakan garam natrium yang mengandung
asam lemak tertentu. Di antara banyak senyawa-senyawa natrium yang memiliki
kepentingan industrial adalah garam dapur (NaCl), soda abu (Na2CO3), baking soda
(NaHCO3), caustic soda (NaOH), Chile salpeter (NaNO3), di- dan tri-natrium fosfat,
natrium tiosulfat (hypo, Na2S2O3 . 5H20) and borax (Na2B4O7 . 10H2O).

7
Logam natrium sangat penting dalam fabrikasi senyawa ester dan dalam persiapan
senyawa-senyawa organik. Logam ini dapat di gunakan untuk memperbaiki struktur
beberapa campuran logam dan untuk memurnikan logam cair.
Lelehan Natrium memiliki titik leleh yang rendah, sehingga dapat digunakan sebagai
bahan pendingin pada reactor nuklir. Di samping itu, natrium memiliki daya hantar panas
yang baik, sehingga lelehan natrium mengambil panas yang dihasilkan reaksi fisi dan
panas tersebut ditransfer oleh natrium cair ke bagian luar reactor untuk menguapkan air.
Uap yang timbul dipakai untuk menjalankan generator listrik. Natrium juga digunakan
pada lampu penerangan di jalan raya atau pada kendaraan karena sinar kuning dari natrium
memiliki kemampuan menembus kabut. Logam natrium dapat diperoleh dari elektrolisis
campuran NaCl dan NaF cair, penambahan NaF ditujukan untuk menurunkan titik leleh
NaCl.
Logam natrium digunakan dalam banyak sintesis senyawa natrium, namun terdapat dua
kegunaan utaman. Pertama yaitu untuk ekstraksi logam-logam lain. Cara yang paling
mudah untuk mendapatkan logam-logam yang lebih sedikit kelimpahannya seperti torium,
zikronium, tantalum dan titanium yaitu dengan mereduksi senyawanya dengan logam
natrium. Sebagai contoh, logam titanium dapat diperoleh dari reduksi titanium klorida
dengan natrium menurut persamaan reaksi:
TiCl4 (l) + 4Na (s) Ti (s) + 4NaCl (s)
Pencucian dengan air akan melarutkan natrium klorida sehingga dapat diperoleh logam
titanium murni.
Kegunaan kedua yaitu dalam produksi zat adiktif bahan bakar minyak tetraetiltimbel (TEL)
yang disintesis dari aloi Na-Pb dengan etil klorida menurut persamaan reaksi:
4NaPb (s) + 4C2H5Cl (g) (C2H5)4Pb (l) + 3Pb (s) + 4NaCl (s)

C. Kalium, 19K

Kalium (potassium) yang terdapat di alam


bersifat sedikit radiokatif karena mengandung kira-
40
kira 0,02 % isotop radioaktif K dengan waktu
paruh 1,3 x 109 tahun. Ternyata, proporsi radiasi
yang cukup signifikan dihasilkan tubuh manusia
berasal dari isotop 40K.

8
Unsur ini sangat reaktif dan yang paling elektropositif di antara logam-logam. Kecuali
litium, kalium juga logam yang sangat ringan. Kalium sangat lunak, dan mudah dipotong
dengan pisau dan tampak keperak-perakan pada permukaan barunya. Elemen ini cepat
sekali teroksida dengan udara dan harus disimpan dalam kerosene (minyak tanah). Seperti
halnya dengan logam-logam lain dalam grup alkali, kalium mendekomposisi air dan
menghasilkan gas hidrogen. Unsur ini juga mudah terbakar pada air. Kalium dan garam-
garamnya memberikan warna ungu pada lidah api.
Ekstraksi logam kalium dalam sel elektrolitik akan sangat berbahaya karena sifatnya
yang sangat reaktif. Proses ekstraksi melibatkan reaksi logam natrium dengan lelehan
kalium klorida pada temperature 850oC menurut persamaan reaksi:
KCl (l) + Na (l) ↔ K(s) + NaCl (l)
Kesetimbangan reaksi tersebut sesungguhnya menggeser ke kiri pada temperature
850oC namun kalium berupa gas (titik didih kalium 766oC, dan titik didih natrium 890oC.
oleh karena itu, dengan prinsip Le Chatelier kesetimbangan reaksi dapat didorong ke kanan
dengan menompa gas kalium yang berwarna hijau keluar dari sistem untuk kemudian
dipadatkan.
Kelarutan senyawaan alkali berkaitan dengan ukuran pasangan kation-anion yang
bersangkutan. Ukuran antara pasangan kation-anion yang relative tidak berbeda
mempunyai kelarutan yang sangat kecil, jadi anion yang ukuran besar akan membentuk
senyawa yang sukar larut dengan kation alkali ukuran besar. Konsep ini berlaku bagi anion
ukuran besar seperti anion heksanitritokobaltat (III). Anion ini dengan litium maupun
dengan natrium menghasilkan garam larut dalam air tetapi dengan kalium, rubidium
maupun sesium membentuk garam-garam yang sukar larut. Jadi identifikasi io kalium
dapat dilakukan dengan penambahan ion hekasnitritokobaltat (III) yang akan
menghasilkan endapat kuning cemerlang menurut persamaan reaksi:
3K+ (aq) + [Co(NO2)6]3- (aq) K3[Co(NO2)6] (s)
Anion tetrafenilborat, [B(C6H5)4]-, juga menghasilkan endapan putih dengan kalium

K+ (aq) + [B(C6H5)4]- (aq) K[B(C6H5)4] (s)


D. Rubidium, 37Rb

9
Sekarang ini, rubidium dianggap sebagai elemen ke-16
yang paling banyak ditemukan di kerak bumi. Rubidium
ada di pollucite, leucite dan zinnwaldite, yang terkandung
sekitar 1% dan dalam bentuk oksida. Ia ditemukan
dilepidolite sebanyak 1.5% dan diproduksi secara komersil
dari bahan ini. Mineral-mineral kalium, seperti yang
ditemukan pada danau Searles, California, dan kalium klorida yang diambil dari air asin
di Michigan juga mengandung rubidium dan sukses diproduksi secara komersil. Elemen
ini juga ditemukan bersamaan dengan cesium di dalam deposit pollucite di danau Bernic,
Manitoba.
Rubidium dapat menjelma dalam bentuk cair pada suhu ruangan. Ia merupakan logam
akali yang lembut, keperak-perakan dan unsur akali kedua yang paling elektropositif. Ia
terbakar secara spontan di udara dan bereaksi keras di dalam air, membakar hidrogen yang
terlepaskan. Dengan logam-logam alkali yang lain, rubidium membentuk amalgam dengan
raksa dan campuran logam dengan emas, cesium dan kalium. Logam rubidium juga dapat
dibuat dengan cara mereduksi rubidium klorida dengan kalsium dan dengan beberapa
metoda lainnya. Unsur ini harus disimpan dalam minyak mineral yang kering, di dalam
vakum atau diselubungi gas mulia.
Ada 24 isotop rubidium. Isotop rubidium yang ditemukan secara alami ada dua, 85Rb
dan 87Rb. Rb-87 terkandung sebanyak 27.85% dalam rubidium alami dan isotop ini
merupakan pemancar beta dengan paruh waktu 4.9 x 1010 tahun. Rubidium cukup
radioaktif sehingga dia dapat mengekspos photographic film dalam 30 sampai 60 hari.
Rubidium membentuk empat oksida: Rb2O, Rb2O2, Rb2O3, Rb2O4.
Untuk memperoleh Rb dapat dilakukan dengan cara mereduksi garam kloridanya.
Dalam temperature tinggi, sehingga Rb yang dihasilkan dalam keadaan uap.
Ca (s) + 2RbCl (s) → CaCl2 (s) + 2 Rb (g)
Karena rubidium sangat mudah diionasi, unsur ini pernah dipikirkan sebagai bahan
bakar mesin ion untuk pesawat antariksa. Hanya saja, cesium sedikit lebih efisien untuk
hal ini. Unsur ini juga pernah diajukan untuk digunakan sebagai fluida penggerak turbin
uap dan untuk generator elektro-panas menggunakan prinsip kerja
magnetohydrodynamic dimana ion-ion rubidium terbentuk oleh energi panas pada suhu
yang tinggi dan melewati medan magnet. Ion-ion ini lantas mengantar listrik dan bekerja
seperti amature sebuah generator sehingga dapat memproduksi aliran listrik. Rubidium

10
juga digunakan sebagai getter dalam tabung-tabung vakum dan sebagai komponen fotosel.
Ia juga telah digunakan dalam pembuatan kaca spesial. RbAg4I5 sangat penting karena
memiliki suhu ruangan tertinggi sebagai konduktor di antara kristal-kristal ion. Pada suhu
20 derajat Celcius, konduktivitasnya sama dengan larutan asam sulfur. Sifat ini
memugkinkan rubidium digunakan pada aplikasi untuk baterai super tipis dan aplikasi
lainnya. Rubidium digunakan pada filament sel fotolistrik yang mengubah energy cahaya
menjadi energy listrik.

E. Cesium, 55Cs

Sesium ditemukan secara spektroskopik oleh Bunsen


dan Kirchohoff pada tahun 1860 dalam air mineral dari
Durkheim. Unsur kimia ini merupakan logam alkali yang
lunak dan berwarna putih keemasan, yang adalah salah satu
dari tiga unsur logam berwujud cair pada atau sekitar suhu
ruangan.
Sesium merupakan logam alkali yang terdapat di lepidolite, pollucte (silikat aluminum
dan Sesium basah) dan di sumber-sumber lainnya. Salah satu sumber terkaya yang
mengandung Sesium terdapat di danau Bernic di Manitoba, Kanada. Deposit di danau
tersebut diperkirakan mengandung 300.000 ton pollucite yang mengandung 20% Sesium.
Unsur ini juga dapat diisolasi dengan cara elektrolisis fusi sianida dan dengan beberapa
metoda lainnya. Sesium murni yang bebas gas dapat dipersiapkan dengan cara
dekomposisi panas Sesium azida. Karakteristik metal ini dapat dilihat pada spektrum yang
memiliki dua garis biru yang terang dan beberapa di bagian merah, kuning dan hijau.
Elemen ini putih keperak-perakan, lunak dan mudah dibentuk. Sesium merupakan elemen
akalin yang paling elektropositif.
Sesium, galium dan raksa adalah tiga logam yang berbentuk cair pada suhu ruangan.
Sesium bereaksi meletup-letup dengan air dingin, dan bereaksi dengan es pada suhu di atas
116 derajat Celsius. Sesium hidroksida, basa paling keras yang diketahui, bereaksi keras
dengan kaca.
Sesium memiliki isotop paling banyak di antara unsur-unsur tabel periodik, sebanyak
32 dengan massa yang berkisar dari 114 sampai 145.
Sesium dibuat dengan jalan mereduksi lelehan halida garamnya dengan logam Na.

11
Sesium digunakan sebagai katode pada lampu-lampu elektronik. Logam Cs mempunyai
energy ionisasi pertama yang sangat kecil. Jika terkena cahaya, Cs akan melepaskan
elektronnya yang akan tertarik menuju electrode positif pada sel dan menyebabkan
timbulnya arus listrik.
Cs juga digunakan dalam sel-sel fotoelektrik, dan sebagai katalis di hydrogenasi
senyawa-senyawa tertentu. Logam ini baru-baru saja ditemukan aplikasinya pada sistim
propulsi. Sesium digunakan pada jam atom dengan akurasi sebesar 5 detik dalam 300
tahun. Senyawa-senyawanya yang penting adalah klorida dan nitrat.
F. Fransium, 87Fr

Elemen ini ditemukan pada tahun 1993 oleh


Marguerite Perey, ilmuwan Curie Institute di Paris.
Fransium yang merupakan unsur terberat seri logam-
logam alkali, muncul sebagai hasil disintegrasi unsur
actinium. Ia juga bisa dibuat secara buatan dengan
membombardir thorium dengan proton-proton. Walau
fransium secara alami dapat ditemukan di mineral-
mineral uranium, kandungan elemen ini di kerak bumi mungkin hanya kurang dari satu
ons. Fransium juga merupakan elemen yang paling tidak stabil di antara 101 unsur pertama
di tabel periodik. Ada 33 isotop fransium yang dikenal. Yang paling lama hidup 223Fr (Ac,
K), anak 227Ac, memiliki paruh waktu selama 22 menit. Ini satu-satunya isotop fransium
yang muncul secara alami. Karena isotop-isotop fransium lainnya sangat labil, sifat-sifat
fisik mereka diketahui dengan cara teknik radiokimia. Sampai saat ini unsur belum pernah
dipersiapkan dengan berat yang memadai atau diisolasi. Sifat-sifat kimia fransium sangat
mirip dengan Sesium.
Fransium merupakan unsur logam alkali yang bersifat sangat radioaktif Radiasi sinar
tak tampak yang terus menerus terpancar dari inti atom yang tak stabil ini sangat
berbahaya. Para ilmuwan hanya dapat memprediksi sifat fransium dari unsur Cesium.
Sesium ysng berada di atas fransium sangat hebat reaksinya; tentu fransium lebih hebat
dari sesium. Namun kita tidak dapat mereaksikannya. Sifat radioaktif membuat ahli kimia
kesulitan melakukan penelitian detail tentang sifat kimia. Reaksi kimia sangat sensitif
terhadap perubahan suhu. Sedang radiasi radioaktif melepaskan energi. Sehingga andaikan
Fr direaksikan, senyawanya tentu menjadi sangat panas. Unsurnya saja jika kita sentuh
tentu panas, karena proses radiasinya yang hebat. Bila diprediksi dari unsur sesium

12
kemungkinan titik leleh Fr lebih rendah dibanding Cs. Sedangkan warnanya: kemungkin
berwarna, karena Cs juga berwarna kuning emas.
Unsur fransium hanya mempunyai waktu hidup isotop yang sangat pendek yang
terbentuk dalam deret peluruhan radioaktif alamiah atu dalam reactor nuklir. Sedikit sekali
studi yang menunjukkan bahwa ionnya berperilaku seprti yang diharapkan dari letak Fr
dalam golongan 1.
Fransium diperoleh melalui peluruhan α actinium. Di alam sangat sedikit jumlahnya di
samping itu juga bersifat radioaktif sehingga kegunaannya kurang banyak diketahui.

 Unsur persen di kerak bumi keberadaan di alam


 Litium 0,0007% di bebatuan beku dalam spodune LiAI (SiO3)2.
 Natrium 2,8% dalam garam batu NaCI, senyawa Chili NaNO3, dan air laut.
 Kalium 2,6% dalam silvit (KCI), garam petre KNO3, dan karnalit KCI.MgCI2.6H2O.
 Rubidium 0,0078% dalam lepidolit.
 Sesium 0,0003% . Dalam polusit (Cs4AI4i9O26) Fransium sangat sedikit berasal dari
peluruhan actinium (Ac). Bersifat radioaktif dengan waktu paro 21.8

2.2. Sifat Fisik Unsur Golongan Alkali

Sifat fisik golongan alkali meliputi titik leleh,titik didih, jari-jari ion, energi ionisasi,
kelektronegatifan, dan potensial reduksi standar. Sifat fisik golongan alkali:
 Titik didih dan titik cair
Logam alkali merupakan logam yang lunak dan dapat diiris. Logam alkali memiliki
titik didih dan titik cair yang rendah dan cukup cukup. Hal ini dapat terjadi karena atom-
atomlogam alkali mempunyai satu elektron valensi, sehingga gaya yang mengikat partikel
relatif rendah.
 Energi ionisasi
Energi ionisasi logam alkali cukup rendah dibandingkan dengan logam lainnya. Hal ini
dapat terjadi karena logam alkali lebih mudah melepaskan elektron dibandingkan dengan
logam lainnya. Energi ionisasi logam alkali dari atas ke bawah semakin rendah.
 Potensial reduksi standar

13
Harga potensial logam alkali dari atas ke bawah semakin negative, kecuali litium.
Dengan semakin negatifnya harga potensial reduksi menyebabkan logam alkali semakin
mudah untuk melepas elektron.

Sifat Fisik Titik Titik Energi Jari-Jari Konfigurasi Keleketro Kerapatan


Didih 0 Leleh Ionisasi Ion
Elektron negatifan (g/cm3)
C (Kj/mol)
0C

Li 1,342 180.5 520.5 0.60 2.1 1.0 0.534

Na 883 97.7 495.8 0.95 2.8.1 0.9 0.971

K 759 63.3 418.8 1.33 2.8.8.1 0.8 0.862

Rb 88 9.33 403 1.48 2.8.18.8.1 0.8 1.532

Cs 671 28.4 375.7 1.69 2.8.18.18.8.1 0.7 1.873

2.3. Keberadaan Unsur Golongan Alkali Di Alam


Dialam tidak terdapat dalam keadaan bebas, melainkan keadaan terikat dalam bentuk
senyawa. Bertikut ini tabel kadar unsure unsur alkali dikerak bumi dalm satuan bpj(bagian
per sejuta ). Tabel Kadar Unsur -Unsur Alkali:

Unsur kadar (bpj)

Li 65

Na 28.300

K 25.900

Rb 310

Cs 7
Contoh:

14
1. Pernyataan berikut yang benar mengenai keberadaan unsure golongan alkali di alam
adalah….
a. Logam Li dan Rb terdapat didalam cairan tubuh sebagai zat elektrolit yang berperan
penting dalam proses metabolism sel.
b. Ion-ion Na+ dan K+ terdapat dalam batuan-batuan lepidolit dan polusit.
c. Ion-ion Na+ dan K+ terdapat didalam cairan tubuh sebagai zat elektrolit yang berperan
penting dalam proses metabolisme sel.
d. Logam Li dan Rb banyak terdapat dilitosfer.
Jawab: C. ion-ion Na+ dan K+ terdapat dicairan tubuh sebagai zat elektrolit yang
berperan penting dalam proses metabolisme sel.

2. Salah satu sifat umum logam alkali adalah titik leleh dan titik didih berikut merupakan
titik leleh dan titik didh yang benar pada logam alkali secara berturut-turut adalah…..
a. Na = 98‫ ﹾ‬C dan 760‫ ﹾ‬C
b. K = 98‫ ﹾ‬C dan 760‫ ﹾ‬C

c. Rb = 29‫ ﹾ‬C dan 689‫ ﹾ‬C

d. Cs = 29‫ ﹾ‬C dan 689‫ ﹾ‬C

Jawab: D. Cs = 29‫ ﹾ‬C dan 689‫ ﹾ‬C

3. Mengapa logam alkali akan terapung dipermukaan air…..


a. Karena potensial elektrodenya rendah
b. Karena massa jenisnya rendah
c. Karena energy ionisasinya rendah
d. Titik leleh dan titik didihnya relatif rendah

Jawab: B. Karena massa jenisnya rendah


4. Logam alkali dalam ammonia yang sangat murni akan membentuk larutan berwarna…
a. Merah
b. Ungu
c. Biru

15
d. Hijau

Jawab: C. Hijau

2.4. Sifat Kimia Unsur Golongan Alkali


Selain unsur Fisik, logam alkali memiliki beberapa sifat kimia anatar lain : sangat
reaktif, dapat membentuk senyawa basa kuat,dan mudah larut dalam air (kelarutannya
semakin ke bawah semakin besar ). Semakin reaktif suatu logam, maka semakin mudah
logam itu melepaskan elektron. Selain itu, jika kita urutkan dari atas ke bawah pada tabel
periodik, maka sifat keelektronegatifan, energi ionisasi, titik leleh, dan titik didihnya akan
semakin kecil. Sifat kimia:

 Sangat reaktif
 Dapat membentuk senyawa basa kuat
 Mudah larut dalam air (kelarutannya semakin ke bawah semakin besar)
Sifat kimia meliputi reaksi dengan air, reaksi dengan udara, reaksi dengan hidrogen, reaksi
dengan halogen, reaksi dengan halogen.

2.4.1. Reaksi Dengan Air

Reaksi dengan air produk yang diperoleh dari reaksi antara logam alkali dan air adalah
gas hidrogen dan logam hidroksida. Logam hidrogsida yang dihasilkan suatu basa kuat.
Semakin kuat sifat logam semakin kuat pula basa yangdihasilkan. Basa yang paling kuat
basa yang dihasilkan oleh sesium. Reaksi antara logam alkali dan air adalah sebagai berikut:
2M(S) +2H (l) -→2MOH (aq) +H2(g) (M=logam alkali) . Reaksi antara logam alkali
antara air merupakan reaksi yang eksotermis.

2.4.2 Reaksi dengan Udara

Logam alkali pada udara terbuka dapat bereaksi dengan uap air dan oksigen . Untuk
menghindari hal ini, biasanya litium, natrium, dan kalium disimpan dalam minyak atau
minyak tanah untuk menghindari terjadinya kontak dengan udara.Litium merupakan satu-
satunya unsur alkali yang bereaksi dengan nitrogen membentuk Li3N. Hal ini di sebabkan

16
ukuran kedua atom yang tidak berbeda jauh dan struktur yang dihasilkanpun sangat kompak
dengan energi kisi yang besar.

2.4.3 Reaksi dengan Hidrogen

Dengan pemanasan logam alkali dapat bereaksi dengan hydrogen bembentuk senyawa
hidrida. Senyawa hidrida yaitu senyawaa logam alkali yang atom hydrogen memiliki
bilangan oksidasi -1. 2L(s) + H2(g) - → 2LH(s) (L= Logam alkali)

.2.4.4 Reaksi Dengan Halogen

Unsur-unsur halogen merupakan suatu oksidator sedangkan logam alkali merupakan


reduktor kuat . Oleh sebab itu, reaksi yang terjadi antara logam alkali dengan halogen
merupakan reaksi yang kuat. Produk yang di peroleh dari reaksi ini berupa garam halide.

2L + X2 → 2LX (L=logam alkali, X – halogen ).

2.4.5 Reaksi dengan senyawa

Logam-logam alkali dapat bereaktif dengan elektron valensinya yang berjumlah satu dan
mudah lepas. Kereaktifan itu bertambah makin besarnya jari jari logam alkali. Aplikasi
umum reaksi senyawa natrium adalah lampu uap natrium, yang memancarkan cahaya dengan
sangat efisien. Garam dapur, atau natrium klorida, telah digunakan sejak zaman dahulu.
Natrium dan kalium juga merupakan unsur esensial, memiliki peran biologis utama sebagai
elektrolit, dan meskipun logam alkali lainnya tidak esensial, tiap-tiap reaksi dengan senyawa
dari golongan alkali juga mempunyai pengaruh beragam terhadap tubuh, baik
menguntungkan maupun merugikan. Seluruh logam alkali yang ditemukan berada dialam
sesuai urutan kelimpahan senyawanya yang paling melimpah, diikuti oleh
kalium,litium,rubidium,sesium,dan terakhir fransium, yang sangat jarang karena
radioaktivitasnya yang sangat tinggi; fransiumhanya terjadi didalam jumlah renik, produk
rantai peluruhan alami. Telah dilakukan sejumlah eksperimen untuk mencoba mensintesis
ununennium (Uue), yang merupakan anggota berikutnya dari golongan ini, tetapi tiap
golongan alkali semua menemui kegagalan. Namun, ununennium mungkin bukan suatu
logam alkali mengingat efek relativistik, yang diprediksi memiliki pengaruh besar terhadap
reaksi dengan senyawa . Kalaupun ternyata Uue adalah logam alkali, diprediksi akan

17
mempunyai perbedaan sifat fisik dan kimia dengan homolognya yang lebih ringan.
Dibandingkan senyawa-senyawa golongan IA yang lain, kelarutan dalam air senyawa-
senyawa Li lebih mirip dengan kelarutan senyawa-senyawa Mg. Senyawa-senyawa
fluorida,fosfat,dan karbonat dari Li dan Mg hanya sedikit larut, tetapi senyawa-senyawa
klorida,bromida,dan iodida dari keduanya sangat mudah larut. Li dan Mg keduanya
membentuk senyawa oksida, Li2O dan MgO, ketika terbakar diudara pada tekanan 1 atm.
Logam-logam alkali yang lain membentuk peroksida atau superoksida.

 Reaksi Logam Alkali

Berikut merupakan beberapa reaksi logam alkali:

2M + O2 > 2M2O2
2M + X2 > 2MX
2M + S > M2S
2M +2H2O > 2MOH + 𝐻2
6M + N2 >2M3N
2M + 𝐻2 > 2MH
2M + 2H+ >2M+ 𝐻2

Logam-logam alkali merupakan pereduksi yang kuat dan reaktif. Semua logam alkali
mengalami reaksi oksidai jika direaksikan dengan air, oksigen, hydrogen, nitrogen, halogen ,
belerang, fosfor, asam,dan ammonia.

Semakin ke bawah dalam golongan, reaktivitas makin besar. Sebagai contoh, jika
a. logam alkali dilarutkan ke dalam air,
b.Litium bereaksi dengan mudah;
Natrium bereaksi denagn hebat sehingga gas hidrogen yang dihasilkan dapat
menyala.
a. Kalium, rubidium,dan cesium menyebababkan 𝐻2 terbakar menjadi nyala. Panas
yang dihasilkan memberikan energi aktivasi untuk menyalakan 𝐻2 .
b. Semua reaksi logam alkali dengan air berlangsung secara eksotermis,sebagai
contoh:
2K(s) + 2𝐻2 𝑂(l) → 2KOH(aq) +𝐻2 (g) ∆H ‫ﹾ‬ = -390,8 Kj/mol 𝐻2

18
2.5. Cara Membuat Unsur Golongan Alkali
Semua logam alkali hanya dapat diisolasi dari leburan garam halidanya melalui proses
elektrolisis. Garam garam halide mempunyai titik lebur yang sangat tinggi,oleh karena itu
umumnya ditambahkan garam halida yang lain untuk menurunkan titik lebur garam
halidanya.

2.5.1 Elektrolisis litium

Sumber logam litium spodumene (LiAI(SO)3).Spodumene dipanaskan pada suhu 100


c kemudian ditambah H2SO4 pekat panas sehingga di peroleh LiSO4. Campuran yang
terbentuk dilarutkan kedalam dari besi atau tembaga.

2.5.2. Metode reduksi

Logam kalium, rubidium, dan sesium tidak dapat di peroleh dengan proses elektrolisis
karena logam-logam yang terbentuk pada anoda akan segera larut kembali dalam larutan
garam,
air ,larutan LiSO4 ini kemudian direaksikan dengan Na2CO3. Dari reaksi ini terbentuk
endapan Li2CO3.
2.5.3. Elektrolisis natrium

Logam natrium dapat diperoleh dari ektrolisis keburan NaCI dengan menambahkan
CaCI2 menggunakan proses downs cell . penambahan CaCI2 bertujuan menurunkan titik
leleh NaCI dari 801c menjadi 580c . proses ini dilakukan dalam sel silinder menggunakan
anoda dari grafit dan katoda.

2.6. Sifat-sifat Umum Senyawa Logam Alkali

Beberapa sifat umum senyawa logam alkali yaitu persifatan yang berkaitan dengan
karakter ionik, kestabilan anion-anion besar bermuatan rendah, hidrasi ion, dan kelarutan
sebagaimana diuraikan berikut ini.

19
1. Karakter Ionik
Ion logam alkali selalu mempunyai tingkat oksidasi +1, dan sebagian besar senyawanya
berupa padatan ionic dan stabil. Senyawanya tidak berwarna kecuali dengan anion yang
berwarna, misalnya kromat dan permanganate.
2. Hidrasi Ion
Semakin tinggi densitas muatan ion, semakin kuat ion terhidrasi. Karena logam-logam
alkali mempunyai densitas yang sangat rendah daripada densitas logam-logam pada umumnya,
maka energy hidrasi senyawaan logam alkali juga sangat rendah. Untuk ion Li+ misalnya
mempunyai energi hidrasi sebesar 519 Kj/mol, sedangkan untuk Mg2+ energinya 1920 Kj/mol.
Kecenderungan energi hidrasi ini yaitu semakin mengecil dengan naiknya jari-jari ion.
Tabel 2.1 Data kelarutan, energi kisi, entalpi hidrasi dan selisih entalpi natrium halida
Kelarutan Energy kisi Energi Hidrasi ∆𝐻
Senyawa
(mol L-1) (kJ mol-1) (kJ mol-1) (kJ mol-1)
0,099 + 930 - 929 +1
NaF
0,62 + 788 - 784 +4
NaCl
0,92 + 752 - 753 - 1
NaBr
1,23 + 704 - 713 - 9
NaI

3. Kelarutan
Sebagian besar senyawaan logam alkali larut dalam medium air, walaupun kelarutannya
berbeda-beda. Sebagai contoh, larutan jenuh litium klorida (LiCl) mempunyai konsentrasi 14
mol L-1, tetapi larutan jenuh litium karbonat (Li2CO3) mempunyai konsentrasi 0,18 mol L-1.
Kelarutan garam alkali dalam air sangat besar sehingga sangat bermanfaat sebagai pereaksi
dalam laboratorium. Namun demikian kelarutan ini sangat bervariasi sebagaimana ditunjukkan
oleh seri natrium halida (tabel 2.1). kelarutan suatu senyawa bergantung pada besaran-besaran
entalpi yaitu energy kisi, entalpi hidrasi kation dan anion bersama-sama dengan perubahan
entropi yang bersangkutan.
Sebagian besar senyawaan alkali larut dalam air, sehingga uji pengendapan mungkin dapat
dipakai untuk identifikasi. Setiap logam alkali menghasilkan warna nyala yang karakteristik
apabila senyawaan alkali dimasukkan dalam nyala api yaitu merah mudah (litium), kuning
(natrium), lilac (kalium), merah-violet (rubidium) dan biru (sesium). Energy tertentu nyala api

20
diserap oleh electron-elektron dalam atom logam hingga terjadi eksitasi dan kembalinya
electron keperingkat dasar membebaskan energy nyala yang khas, sesuai dengan energy
transisi elektronik atom logam yang bersangkutan. Jadi setiap atom logam alkali mengalami
transisi elektronik yang unik bagi dirinya sendiri.

2.7. Kegunaan unsur golongan alkali

2.7.1. Logam Alkali


a. Litium (Li) :
 Sebagai bahan pelumas
 Sebagai bahan pembuatan baterai
 Sebagai bahan pembuatan alumunium
 Sebagai bahan pembuatan campuran timah
 Banyak digunakan dalam industri rumah kaca
 Dimanfaatkan dalam dunia industri diantarnya pembuatan keramik tahan panas, produksi
besi, baja , dan alumunium, pelumas gemuk litium, kaca tahan panas, serta baterai litium
b. Natrium (Na) :
 Sebagai bahan utama pembuatan mesiu
 Banyak digunakan dalam industri rumah kaca
 Natrium Klorida digunakan untuk berbagai bahan masakan
 Natrium Bikarbonat digunakan sebagai bahan pengembang kue
 Sebagai unsur penyusun garam dapur
 Dimanfaatkan dalam industri pembuatan sabun
 Berperan penting dan merupakn unsur esensial dalam kehidupan manusia dan makhluk
hidup lainnya

c.Kalium (K) :

 Banyak digunakan dalam industri deterjen


 Banyak digunakan dalam dunia fotografi
 Sebagai bahan pembuatan pupuk (pupuk KCI)
 Berperan dalam menjaga kesehatan tubuh diantaranya mencegah stroke, menstabilkan
tekanan darah, hingga mengoptimalkan sistem saraf

21
 Dimanfaatkan dalam dunia industri diantaranya produksi korek api, petasan, dan bahan
peledak (KNO), pembuatan kaca dan sabun (K2CO3), pupuk (K2SO4), dan lain sebagainya

18

d.Sesium (Cs) :

 Dimanfaatkan dalam peralatan pendeteksi radiasi


 Sebagai unsur yang dipergunakan dalam jam atom yang menjadi standar ukuran waktu
dunia
 Untuk membersihkan tabung hampa dari sisa-sisa oksigen

e.Fransium (Fr) :

 Dimanfaatkan untuk tujuan penelitian ilmiah

Logam alkali mempunyai kegunaan sebagai berikut:

 Karena mudah bereaksi dengan air atau O2 logam alkali bisa di gunakan sebagai
pengikat air atau O2 pada pembuatan tabung vakum alat elektronik.
 Logam alkali Na bisa di gunakan sebagai lampu penerangan karna mampu
menembus kabut. Selain itu, Na bisa juga di gunakan pada pembuatan TEL(
ditambahkan pada bensin).
 Logam alkali atau karena mempunyai titik leleh yang rendah, bisa di gunakan
sebagai medium pemindahan panas pada reaktor nuklir.

2.7.2 Senyawa Alkali

 Senyawa alkali mempunyai kegunaan sebagai berikut :


 NaCI, senyawa alkali NaCI bisa di gunakan sebagai garam dapur dan pengawet
makanan.
 NaOH, senyawa alkali NaOH bisa di gunakan sebagai pembuatan sabun, kertas, dan
tekstil.
 Na2CO3, senyawa alkali Na2CO3 bisa di gunakan sebagai pembersih peralatan rumah
tangga.
 NaHCO3 senyawa alkali NaCO3 bisa di gunakan sebagai bahan pembuat kue dan
campuran pada minuman yang menghasilkan CO2.

22
 Na- Benzoat, senyawa Na-Benzoat bisa di gunakan sebagai bahan pengawet makanan
dalam kaleng.
 Na-Glutamat, senyawa Na-Glutamat bisa digunakan dalam pembuatan penyedap rasa (
vetsin ).
 Na-Salisilat, senyawa Na-Salisilat dalam bidang farmasi bisa di gunakan sebagai obat
penurun panas.
 KCI senyawa KCI dalam bidang pertanian , bisa di gunakan sebagai pupuk.

2.8. Kecenderungan Logam Alkali


Semua logam alkali (Li, Na, K, Rb, Cs dan Fr) berkenampakan mengkilat, berwarna
keperakan, mempunyai konduktivitas listrik dan panas yang tinggi. Logam alkali bersifat
sangat lunak, dan semakin lunak dengan naiknya nomor atom. Sebagian besar logam
mempunyai titik leleh yang snagat tinggi tetapi alkali mempunyai titik leleh rendah dan
semakin rendah dengan naiknya nomor atom.
Kelunakan dan kerendahan titik leleh logam-logam alkali dapat dikaitkan dengan sangat
lemahnya ikatan metalik dalam unsure-unsur ini. Entalpi atomisasi logam-logam umumnya
berharga 400-600 kJ mol-1, tetapi logam-logam alkali nilai ini sangat lebih rendah (78-162 kJ
mol-1)
Elektronegativitas
Pada golongan logam alkali, dari atas ke bawah dalam sistem periodic, elektronegativitas
semakin berkurang. Hal ini disebabkan ukuran atom (jari-jari atom) makin besar sehingga
electron valensi menjauh dari inti logam. Akibatnya kurang tertarik ke inti logam. Walaupun
dari atas ke bawah muatan inti bertambah tetapi pengaruh pertambahan muatan inti ini kalah
oleh pengaruh pertambahan ukuran atom.
Bersifat lunak
Logam alkali hanya mempunyai satu elektron valensi yang terlibat dalam pembentukan
logam. Oleh karena itu, logam alkali memiliki energi kohesi yang kecil sehingga bersifat lunak.
Dalam sistem periodik dari atas ke bawah pada golongan IA maka kecil energi kohesinya
sehingga semakin lunak
Titik leleh dan titik didih

23
Pada golongan logam alkali, dari atas ke bawah dalam sistem periodik titik didih dan titik
leleh mengalami penurunan (lebih mudah meleleh dan menguap). Sifat ini merupakan
pengaruh dari ukuran atom yang semakin besar sehingga kekuatan ikatan logam semakin lemah
sehingga atom-atom lebih mudah terpisah dan membentuk wujud cair dan akhirnya gas.
Mempunyai kilap dan penghantar listrik dan panas yang baik
Unsur-unsur golongan IA memiliki cirri khusus logam yaitu mempunyai kilap dan
merupakan penghantar listrik dan panas yang baik. Kilap disebabkan electron logam alkali
apabila terkena energy (dalam hal ini energy cahaya) akan berpindah ke tingkat energi yang
lebih tinggi (terkesitasi) kemudian akan kembali ke keadaan dasar sambil memancarkan energy
cahaya. Sifat penghantar listrik dan panas disebabkan oleh atom-atom logam alkali
membentuk ikatan logam sehingga electron valensinya bergerak mobile dan dapat
menghantarkan listrik maupun panas.
Energi ionisasi
Titik Leleh Titik Didih Energi ionisasi Kerapatan
Jari-jari ion Konfigurasi elektron Keelektronegatifan
(0C) (0C) (Kj/mol) (g/cm3)

Li 180.5 1347 520.5 0.60 2.1 1.0 0.534

Na 97.7 883 495.8 0.95 2.8.1 0.9 0.971

K 63.3 759 418.8 1.33 2.8.8.1 0.8 0.862

Rb 39.33 688 403 1.48 2.8.18.8.1 0.8 1.532

Cs 28.4 671 375.7 1.69 2.8.18.18.8.1 0.7 1.873

Jari-jari atom pada golongan logam alkali dari atas ke bawah sistem periodik jari-jarinya
semakin besar sesuai dengan pertambahan jumlah kulitnya. Semakin banyak jumlah kulitnya,
maka semakin besar jari-jari atomnya. Semakin besar jai-jari atom, maka daya tarik antara
proton dan electron terluarnya semakin kecil, sehingga energi ionisasinya pun semakin kecil.
Spektrum emisi
Spektrum emisi dihasilkan dari pembakaran garamnya pada nyala api Bunsen. Jika garam
logam alkali diberi energi (dipanaskan, elektronnya akan berpindah ke tingkat energi yang
lebih tinggi kemudian kembali ke keadaan dasar sambil melepaskan energi cahaya. Pada logam
alkali, energi cahaya yang dilepaskan atom berada dalam spectrum sinar tampak sehingga
memiliki warna yang jelas.
Tabel 2.2 sifat-sifat fisika logam alkali

24
2.9. Reaksi-Reaksi Logam Alkali

Logam alkali merupakan unsur logam yang sangat reaktif dibanding logam golongan
lain. Hal ini disebabkan pada kulit terluarnya hanya terdapat satu elektron dan energi
ionisasi yang lebih kecil dibanding unsur golongan lain. Dalam satu golongan, dari atas ke
bawah, kereaktifan logam alkali makin bertambah seiring bertambahnya nomor atom.

Tabel. Beberapa Reaksi Logam Alkali


Reaksi Umum Keterangan
jumlah oksigen terbatas dipanaskan di
4M(s) + O2(g) → 2M2O(s)
udara dengan oksigen berlebihan.
Logam K dapat membentuk superoksida
2M(s) + O2(g) → M2O2(s)
(KO2).
2M(s) + X2(g) → 2MX(s)
X adalah F, Cl, Br, Ireaksi dahsyat, kecuali
2M(s) + S(g) → M2S(s)
Li
2M(s) + 2H2O(g) →
dengan katalisator hanya Li yang dapat
2MOH(aq) +H2(g)
bereaksi
2M(s) + H2(g)→ 2MNH2(s)+ H2(g)
gas H2 kering (bebas air) reaksi dengan
6M(s) + N2(g) →2M3N(s)
asam (H+) dahsyat
 Reaksi dengan air
Produk yang diperoleh dari reaksi antara logam alkali dan air adalah gas hidrogen
dan logam hidroksida. Logam hidroksida yang dihasilkan merupakan suatu basa kuat.
Makin kuat sifat logamnya basa yang dihasilkan makin kuat pula, dengan demikian basa
paling kuat yaitu dihasilkan oleh sesium. Reaksi antara logam alkali dan air adalah sebaga
berikut:
2M(s) + 2H2O(l) 2MOH(aq) + H2(g) (M = logam alkali)
Reaksi antara logam alkali dengan air merupakan reaksi yang eksotermis. Li bereaksi
dengan tenang dan sangat lambat, Natrium dan kalium bereaksi dengan keras dan cepat,
sedangkan rubidium dan sesium bereaksi dengan keras dan dapat menimbulkan ledakan.
 Reaksi dengan udara
Logam alkali pada udara terbuka dapat bereaksi dengan uap air dan oksigen. Untuk
menghindari hal ini, biasanya litium, natrium dan kalium disimpan dalam minyak atau
minyak tanah untuk menghindari terjadinya kontak dengan udara. Litium merupakan satu-
satunya unsur alkali yang bereaksi dengan nitrogen membentuk Li3N. Hal ini disebabkan

25
ukuran kedua atom yang tidak berbeda jauh dan struktur yang dihasilkan pun sangat
kompak dengan energi kisi yang besar.
Produk yang diperoleh dari reaksi antara logam alkali dengan oksigen yakni
berupa oksida logam. Berikut reaksi yang terjadi antara alkali dengan oksigen
4L + O2 2L2O (L = logam alkali)
Pada pembakaran logam alkali, oksida yang terbentuk bermacam-macam tergantung
pada jumlah oksigen yang tersedia. Bila jumlah oksigen berlebih, natrium
membentuk peroksida, sedangkan kalium, rubidium dan sesium selain peroksida dapat
pula membentuk membentuk superoksida. Persamaan reaksinya

Na(s) + O2(g) →Na2O2(s)


L(s) + O2 (g) → LO2 (s) (L = kalium, rubidium dan sesium)
 Reaksi dengan Hidrogen
Dengan pemanasan logam alkali dapat bereaksi dengan hidrogen membentuk senyawa
hidrida. Senyawa hidrida yaitu senyawaan logam alkali yang atom hidrogen memiliki
bilangan oksidasi -1.
2L(s) + H2(g) → 2LH(s) (L = logam alkali)
 Reaksi dengan Halogen
Unsur-unsur halogen merupakan suaru oksidator sedangkan logam alkali merupakan
reduktor kuat. Oleh sebab itu reaksi yang terjadi antara logam alkali dengan halogen
merupakan reaksi yang kuat. Produk yang diperoleh dari reaksi ini berupa garam halida.
2L + X2 → 2LX (L = logam alkali, X = halogen)
 Reaksi dengan senyawa
Logam-logam alkali dapat bereaksi dengan amoniak bila dipanaskan dan akan terbakar
dalam aliran hidrogen klorida.
2L + 2HCl→LCl + H2

2L + 2NH3→LNH2 + H2 (L = logam alkali)

26
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

 Unsur alkali memiliki titik leleh yang cukup rendah dan lunak, sehingga logam
alkali dapat diiris dengan pisau.
 Unsur alkali sangat reaktif, sebab mudah melepaskan elektron agar mencapai
kestabilan (konfigurasi elektron ion alkali menyerupai konfigurasi elektron Gas
Mulia).
 Kereaktifan logam alkali bertambah dari atas ke bawah dalam satu golongan.
 Unsur alkali dapat bereaksi dengan air,udara,hidrogwn,halogen,dan senyawa
lainnya.
 Unsur alkali tidak ada yang terdapat di alam dalam bentuk unsurnya, biasanya
bergabung dalam mineral yang larut dalam air.
 Rubidium, dan Cesium tidak dapat diperoleh dengan proses elektrolis karena
logam-logam yang terbentuk pada anoda akan segera larut kembali
dalamlarutan garam yang digunakan.
 Unsur natrium merupakan unsur yang paling melimpah dari unsur alkali
lainnya.
Dari penjelasan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam sistem periodik
logam alkali terdapat pada kolom pertama paling kiri sering juga disebut dengan
“Golongan IA”,terdiri dari : lithium (Li),sodium (Na),potassium (K),rubidium
(Rb),cesium (Cs),dan fransium (Fr). Disebut logam alkali karena oksidasinya dapat
bereaksi dengan air menghasilkan laruta ysng bersifat basa (alkaline). Logam alkali juga
memiliki sifat fisik dan kimia, seperti logam alkali berbentuk padatan kristalin,merupakan
penghantar panas dan merupakan reduktor paling kuat, mudah bereaksi dengan
air,sehingga logam harus disimpan dalam minyak tanah, dan lain-lain. Logam alkali juga
memiliki kelimpahan di alam yang berbeda-beda, misalnya natrium yang merupakan
unsure terbanyak yang ada di alam. Serta, logam alkali juga memiliki banyak peran dalm
kehidupan sehari-hari yaitu, baik di bidang industri maupun di laboratorium sebagai ilmu
pengetahuan. Sumber utama logam alkali adalah air laut. Air laut merupakan larutan
garam-garam alkali dan alkali tanah dengan NaCl sebagai zat terlarut utamanya. Jika air
laut diuapkan, garam-garam yang terlarut akan membentuk kristal. Selain air laut, sumber
27
utama logam natrium dan kalium adalah deposit mineral yang ditambang dari dalam tanah,
seperti halit (NaCl), silvit (KCl), dan karnalit (KCl.MgCl.H2O). Logam alkali lain
diperoleh dari mineral aluminosilikat. Litium terdapat dalam bentuk spodumen,
LiAl(SiO3)2. Rubidium terdapat dalam mineral lepidolit. Cesium diperoleh dari pollusit
yang sangat jarang, CsAl(SiO3)2.H2O. Fransium bersifat radioaktif.

3.2. Saran

 Bagi para pembaca makalah ini, sebaiknya tidak merasa puas, karena masih
banyak ilmu ilmu yang dapat diperoleh dari berbagai sumber.
 Sebaiknya mencari ilmu lain untuk lebih memperdalam materi mengenai kimia
unsur.
 Alangkah baiknya jika mempelajari juga unsur-unsur kimia lain dalam tabel
periodik unsur.

28
DAFTAR PUSTAKA

Sugiyarto, Kristian H. Kimia Anorganik II. 2003. Yogyakarta. JICA-IMSTEP.


http://bloggregantonny.blogspot.co.id/2013/02/unsur-kimia-golongan-i-a.html diakses 21
oktober 2016
http://devitamelia.blogspot.co.id/2014/05/makalah-logam-alkali.html diakses 21 oktober 2016
http://indrianifitri.blogspot.co.id/2015/06/makalah-alkali_22.html diakses 21 oktober 2016

Cotton dan Wilkinson.1989. Kimia Anorganik Dasar.Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia


(UI-Press).
Willey, John.1965. Concept and models of inorganic chemistry. Singapura: Kin Keong
Printing.
Keenan, Charles, Donal Kleinfelter, dan Jesse Wood. Kimia untuk universitas.
Jakarta:erlangga.
Sugiyarto,Kristian dan Retno Sugiyanti. Kimia Anorganik logam. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Chemistry. Blogspot. Com.

https:// id. Scribd.com.

https://m.kapan lagi.com.

https://id.wikipedia.org

materipelajaran.web.id

Dari blog.ruangguru.com.

Wikipedia

Logam alkali – Wikipedia

http:/ /manfaat.co.id.

Kimia Kelas 12.

Anonim.“WarnaNyalaLogamAlkali”.file:///F:/Praktek%20anorganik/Refences Lap
Anorganik/ referensi alkali/ warna-nyala-logam-alkali.html.

Hamdani,”Uji Nyala“,http://praktek anorganik/referens lap anorganik/referensi alkali/ uji


nyala alkali.html.
29

Anda mungkin juga menyukai