Anda di halaman 1dari 12

PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA KEJAYAAN

KELOMPOK 2

 Adrian
 Aldi
 Madi
 Razif

KELAS XI AP 1
A. Menelaaah perkembangan islam pada masa kejayaan

1. Waktu perkembangan peradaban islam pada masa kejayaan


Perkemabangan islam pada masa kejayaan terjadi pada tahun 750-1258 M. Lebih dari 500
taun umat islam pernah berada pada masa kejayaan. Dikatakan masa kejayaan islam
karena pada rentang waktu tersebut, umat islam menguasai dunia dalam berbagai bidang
seperti ekonomi, politik, dan lain-lain.

2. Faktor-faktor yang mendorong perkembangan islam pada masa kejayaan


Masa kejayaan islam tidak terjaid dengan sendirinya . ada faktor pendorong yang
mempengaruhi kejayaan islam diantaranya
a. Dorongan semangat membaca (Iqra)
Umat islam pada masa kejayaan sangan memahami bahwa hanya dengan membaca, umat
islam melek dalam segala hal. Kesadaran ini tumbuh dan berkembang oleh pemahaman
bahwa allah swt meberikan wahyu pertama kali kepada nabi Muhammad saw, yakni
 Qs. Al-Alaq/96 :1-5
١‫ق‬ َ َ‫ا ْق َر ْأ بِاس ِْم َربِّكَ الَّ ِذي َخل‬
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,
٢‫ق‬ ٍ َ‫ق اإل ْن َسانَ ِم ْن َعل‬ َ َ‫خَ ل‬
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
٣ ‫ْق َر ْأ َو َربُّكَ األ ْك َر ُم‬
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
٤ ‫الَّ ِذي َعلَّ َم بِ ْالقَلَ ِم‬
4. yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam[1589],
[1589] Maksudnya: Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca.
٥ ‫عَلَّ َم اإل ْن َسانَ َما لَ ْم يَ ْعلَ ْم‬
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Ayat tersebut mendorong umat islam untuk mebaca, sehingga membaca menjadi bagiajn
drai udaya islam . membaca teks berarti membaca dan memahami teks yang terdapat di
teks. Dengan sikap tekum membaca maka akan menjadi manusia yang cerdas dan tinggi
derajatnya akan diangkat oleh allah. Sesuai dengan firmah allah Qs Al – Mujadalah/58:11
“Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu, berilah kelapangan di
dalam majelis-majelis, maka lapangkanlah. Niscaya Allah Swt. akan memberi kelapangan
untukmu. Apabila dikatakan, berdirilah kamu, maka berdirilah. Niscaya Allah Swt. akan
mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu beberapa derajat. Allah Swt. Mahateliti apa yang kamu kerjakan.” (Surah al-
Muj±dalah/58: 11)
Dewasa ini minat baca umat islam terutama pelajar masih rendah, sehingga umat islam
dalam banyak hal kurang kontribusi ynag menggermbirakan terhadap kehidupan manusia
didunia. Saat ini banyak umat islam dibawah garis kemiskinan & kebodohan

b. Ilmu berasaskan tauhid


Semua ilmu bersumber dari kitab suci al quran. Ilmu kitab suci alquran lahir melalui
pemahaman umat islam yang verdas dalam berpikir terhadap seruan alquran, ssehingga
lahirlah berbagai macam ilmu sesuai dengan masing-masing pribadi dalam merespon
seruan ayat. Sehingga alquran induk & sumber lahirnya berbagai ilmu.
Misi utama dakwah islam yang bersumber dari alquran adalah menyeru kepada manusia
untuk mnegesahkan allah swt, agar manusia dapat sukses dan selamat dan sukses dunia
akhirat ketika mengemban amanah sebagai khalifah allah swt dimuka bumi.
Demikian halnya dengan ilmu, semua ilmu harus membekali dan membimbng manusia
untuk mengesahkan allah swt. Sesuai dengan firman allah Qs Az Zariya/51 : 56
َ ‫ت ْال ِج َّن َواإْل ِ ْن‬
ِ ‫س إِاَّل لِيَ ْعبُد‬
‫ُون‬ ُ ‫َو َما خَ لَ ْق‬
”Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku”
Dengan demikian, semua ilmu harus berasaskan tauhid, artinya membimbing dan
mendorong manusia mengesahkan allah.

c. Panduan alquran & sunah


Alquran dan sunah merupakan sumber yang tidak pernah kering, sumber itu mencakup
dalam segala hal, termasuk ilmu pengetahuan. Orang yang menjadikan Alquran dan sunah
sebagaipamduan hidup maka akan selamat, aman, damai, bahagia dimanapun beraada.
Sebaliknya, meninggalkan alquran & sunah sebagai panduan hidup maka akan terbelakang,
ketinggalan jaman & celaka dimanapun berada.

d. Keterbukaan & kreativitas umat islam


Sebagai seorang pelajar maka kita hendakanya senantiasa memupuk sikap kreativitas,
sehingga terbiasa berfikir dan berperilaku yang mampu mendatangkan manfaatkepada
banyak pihak. Firman allah swt dalam Qs Ali Imran/3 :190-191
(190)‫ب‬ ْ ‫ت أِّل ُوْ لِي‬
ِ ‫األلبَا‬ ٍ ‫ار آليَا‬ ِ َ‫ف اللَّي ِْل َوالنَّه‬ ْ ‫ض َو‬
ِ َ‫اختِال‬ ِ ْ‫ت َواألَر‬ ِ ‫اوا‬ ِ ‫إِ َّن فِي َخ ْل‬
َ ‫ق ال َّس َم‬
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan Bumi, dan silih bergantinya malam dan siang,
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.”
ِ ْ‫ت َواألَر‬
‫ض‬ ِ ‫اوا‬ ِ ‫الَّ ِذينَ يَ ْذ ُكرُونَ هّللا َ قِيَا ًما َوقُعُودًا َو َعلَ َى جُ نُوبِ ِه ْم َويَتَفَ َّكرُونَ فِي َخ ْل‬
َ ‫ق ال َّس َم‬
(191)‫ار‬ ِ َّ‫اب الن‬
َ ‫ك فَقِنَا َع َذ‬ َ َ‫اطالً ُسب َْحان‬ ِ َ‫َربَّنَا َما َخلَ ْقتَ هَذا ب‬
Artinya:
“Yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri dan duduk, dan dalam keadaan
berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi sambil berkata:
"Ya Tuhan kami, Engkau tidak menciptakan ini dengan sia-sia! Maha Suci Engkau! Maka
peliharalah kami dari siksa neraka.”

e. Gerakan penerjemah
Salah satu lahirnya ilmuan islam pada masa kejayaan adalah gerakan penerjemah. Umat
islam berlomba-lomba untuk melakukan kegiatan penerjemah literatur asing kedalam
bahasa arab, sehingga umat islam dapat mengambil isi dan kandungan ilmu dari literatur
tersebut.
Gerakan penerjemah ini terjadi secara semarak pada masa khalifah Al-Rasyid dan khalifah
Al-Makmun. khalifah Al-Rasyid dan khalifah Al-Makmun selalu mendorong umat islam agar
selalu melakukan kegiatan penerjemah dan kegiatan keilmuan lain dengan imbalan yang
tinggi.

B. Mendeskripsikan perkembangan islam pada masa kejayaan

1. Kebijakan Khalifah
Kebijakan khalifah daulah abbasiyah lebih menekankan pada perluasaan wilayah, para
khalifah lebih memperioritaskan pada penekanan pembinaan peradaban dan kebudayaan
islam. Daulah Bani Abbasiyah yang didirikan pada tahun 132 H / 750 M oleh Abdullah al-
Saffah bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas merupakan kelanjutan dari
pemerintahan Daulah Umayyah yang telah hancur di Damaskus. Gerakan bani Abbas pada
waktu itu yang dipimpin oleh Ibrahim Al Imam melakukan gerakan diam-diam atau rahasia
yang berpusat di Khurasan. Dengan pimpinan panglima perang yang bernama Abu Muslim
Al Khusrasany, Bani Abbas dapat menguasai daerah Khurasan dan Kufah. Setelah Kufah
dapat dikuasai sepenuhnya, diangkatlah Abul Abbas menjadi Khalifah pertama pada tahun
132 H / 750 M. Dengan demikian berakhirlah kekuasaan Daulah Bani Umayyah pada saat
itu. Dinamakan kekhalifahan Daulah Abbasiyah, karena para pendiri dan penguasa dinasti
ini merupakan keturunan Bani Abbas, paman Nabi Muhammad SAW.
Masa Kedaulatan Abbasiyah berlangsung selama 508 tahun, sebuah rentang sejarah yang
cukup lama dalam sebuah peradaban. Berdasarkan perubahan pola pemerintahan dan
politik, para sejarawan biasanya membagi masa pemerintahan Bani Abbas menjadi lima
periode: (1) Periode Pertama (132 H/750 M-232 H/847 M), disebut periode pengaruh
Persia pertama; (2) Periode Kedua (232 H/847 M-334 H/945 M), disebut pereode
pengaruh Turki pertama; (3) Periode Ketiga (334 H/945 M-447 H/1055 M), masa
kekuasaan dinasti Buwaih dalam pemerintahan khilafah Abbasiyah. Periode ini disebut
juga masa pengaruh Persia kedua; (4) Periode Keempat (447 H/1055 M-590 H/l194 M),
masa kekuasaan dinasti Bani Seljuk dalam pemerintahan khilafah Abbasiyah; biasanya
disebut juga dengan masa pengaruh Turki kedua; (5) Periode Kelima (590 H/1194 M-656
H/1258 M), masa khalifah bebas dari pengaruh dinasti lain, tetapi kekuasaannya hanya
efektif di sekitar kota Bagdad.
Tidak seperti pada periode Umayyah, Periode pertama Daulat Abbasiyah lebih
memprioritaskan pada penekanan pembinaan peradaban dan kebudayaan Islam daripada
perluasan wilayah. Fakta sejarah mencatat bahwa masa Kedaulatan Abbasiyah merupakan
pencapaian cemerlang di dunia Islam pada bidang sains, teknologi dan filsafat. Pada saat itu
dua pertiga bagian dunia dikuasai oleh Kekhilafahan Islam.
Masa sepuluh Khalifah pertama dari Daulat Abbasiyah merupakan masa kejayaan
(keemasan) peradaban Islam, dimana Baghdad mengalami kemajuan ilmu pengetahuan
yang pesat. Secara politis, para khalifah betul-betul merupakan tokoh yang kuat dan
merupakan pusat kekuasaan politik dan agama sekaligus. Di sisi lain, kemakmuran
masyarakat mencapai tingkat tertinggi. Periode ini juga berhasil menyiapkan landasan bagi
perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan dalam Islam. Namun setelah periode ini
berakhir, pemerintahan Bani Abbas mulai menurun dalam bidang politik, meskipun filsafat
dan ilmu pengetahuan terus berkembang.
Pada masa sepuluh Khalifah pertama itu, puncak pencapaian kemajuan peradaban Islam
terjadi pada masa pemerintahan Harun Al-Rasyid (786-809 M). Harun Al-Rasyid adalah
figur khalifah shaleh ahli ibadah; senang bershadaqah; sangat mencintai ilmu sekaligus
mencintai para ‘ulama; senang dikritik serta sangat merindukan nasihat terutama dari para
‘ulama. Pada masa pemerintahannya dilakukan sebuah gerakan penerjemahan berbagai
buku Yunani dengan menggaji para penerjemah dari golongan Kristen dan penganut agama
lainnya yang ahli. Ia juga banyak mendirikan sekolah, yang salah satu karya besarnya
adalah pembangunan Baitul Hikmah, sebagai pusat penerjemahan yang berfungsi sebagai
perguruan tinggi dengan perpustakaan yang besar. Perpustakaan pada masa itu lebih
merupakan sebuah universitas, karena di samping terdapat kitab-kitab, di sana orang juga
dapat membaca, menulis dan berdiskusi.
Harun Al-Rasyid juga menggunakan kekayaan yang banyak untuk dimanfaatkan bagi
keperluan sosial. Rumah sakit, lembaga pendidikan dokter, dan farmasi didirikan. Pada
masanya sudah terdapat paling tidak sekitar 800 orang dokter. Disamping itu, pemandian-
pemandian umum juga dibangun. Kesejahteraan, sosial, kesehatan, pendidikan, ilmu
pengetahuan, dan kebudayaan serta kesusasteraan berada pada zaman keemasannya. Pada
masa inilah negara Islam menempatkan dirinya sebagai negara terkuat yang tak
tertandingi.
Terjadinya perkembangan lembaga pendidikan pada masa Harun Al Rasyid mencerminkan
terjadinya perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan. Hal ini sangat ditentukan oleh
perkembangan bahasa Arab, baik sebagai bahasa administrasi yang sudah berlaku sejak
zaman Bani Umayyah, maupun sebagai bahasa ilmu pengetahuan.
Pada masa pemerintahan Abbasiyah pertama juga lahir para imam mazhab hukum yang
empat hidup Imam Abu Hanifah (700-767 M); Imam Malik (713-795 M); Imam Syafi'i (767-
820 M) dan Imam Ahmad bin Hanbal (780-855 M).
Pencapaian kemajuan dunia Islam pada bidang ilmu pengetahuan tersebut tidak terlepas
dari adanya sikap terbuka dari pemerintahan Islam pada saat itu terhadap berbagai budaya
dari bangsa-bangsa sebelumnya seperti Yunani, Persia, India dan yang lainnya. Gerakan
penterjemahan yang dilakukan sejak Khalifah Al-Mansur (745-775 M) hingga Harun Al-
Rasyid berimplikasi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan umum, terutama di bidang
astronomi, kedokteran, filsafat, kimia, farmasi, biologi, fisika dan sejarah.
Menurut Demitri Gutas proses penterjemahan di zaman Abbasiyah didorong oleh motif
sosial, politik dan intelektual. Ini berarti bahwa para pihak baik dari unsur masyarakat, elit
penguasa, pengusaha dan cendekiawan terlibat dalam proses ini, sehingga dampaknya
secara kultural sangat besar.
Gerakan penerjemahan pada zaman itu kemudian diikuti oleh suatu periode kreativitas
besar, karena generasi baru para ilmuwan dan ahli pikir muslim yang terpelajar itu
kemudian membangun dengan ilmu pengetahuan yang diperolehnya untuk
mengkontribusikannya dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan.
Menurut Marshall, proses pengislaman tradisi-tradisi itu telah berbuat lebih jauh dari
sekadar mengintegrasikan dan memperbaiki, hal itu telah menghasilkan energi kreatif
yang luar biasa. Menurutnya, periode kekhalifahan dalam sejarah Islam merupakan
periode pengembangan di bidang ilmu, pengetahuan dan kebudayaan, dimana pada zaman
itu telah melahirkan tokoh-tokoh besar di bidang filsafat dan ilmu pengetahuan seperti
Ibnu Sina, Ibnu Rusyd, Al-Farabi. Berbagai pusat pendidikan tempat menuntut ilmu dengan
perpustakaan-perpustakaan besar bermunculan di Cordova, Palermo, Nisyapur, Kairo,
Baghdad, Damaskus, dan Bukhara, dimana pada saat yang sama telah mengungguli Eropa
yang tenggelam dalam kegelapan selama berabad-abad. Kehidupan kebudayaan dan politik
baik dari kalangan orang Islam maupun non-muslim pada zaman kekhilafahan dilakukan
dalam kerangka Islam dan bahasa Arab, walaupun terdapat perbedaan-perbedaan agama
dan suku yang plural.
Pada saat itu umat Islam telah berhasil melakukan sebuah akselerasi, jauh meninggalkan
peradaban yang ada pada saat itu. Hidupnya tradisi keilmuan, tradisi intelektual melalui
gerakan penerjamahan yang kemudian dilanjutkan dengan gerakan penyelidikan yang
didukung oleh kuatnya elaborasi dan spirit pencarian, pengembangan ilmu pengetahuan
yang berkembang secara pesat tersebut, mengakibatkan terjadinya lompatan kemajuan di
berbagai bidang keilmuan yang telah melahirkan berbagai karya ilmiah yang luar biasa.
Menurut Oliver Leaman proses penterjemahan yang dilakukan ilmuwan muslim tidak
hanya menterjemahkan karya-karya Yunani secara ansich, tetapi juga mengkaji teks-teks
itu, memberi komentar, memodifikasi dan mengasimilasikannya dengan ajaran Islam.
Proses asimilasi tersebut menurut Thomas Brown terjadi ketika peradaban Islam telah
kokoh. Sains, filsafat dan kedoketeran Yunani diadapsi sehingga masuk kedalam
lingkungan pandangan hidup Islam. Proses ini menggambarkan betapa tingginya tingkat
kreativitas ilmuwan muslim sehingga dari proses tersebut telah melahirkan pemikiran
baru yang berbeda sama sekali dari pemikiran Yunani dan bahkan boleh jadi asing bagi
pemikiran Yunani.
Pada masa-masa permulaan perkembangan kekuasaan, Islam telah memberikan kontribusi
kepada dunia berupa tiga jenis alat penting yaitu paper (kertas), compass (kompas) and
gunpowder (mesiu). Penemuan alat cetak (movable types) di Tiongkok pada penghujung
abad ke-8 M dan penemuan alat cetak serupa di Barat pada pertengahan abad 15 oleh
Johann Gutenberg, menurut buku Historians’ History of the World, akan tidak ada arti dan
gunanya jika Bangsa Arab tidak menemukan lebih dahulu cara-cara bagi pembuatan kertas.
Pencapaian prestasi yang gemilang sebagai implikasi dari gerakan terjemahan yang
dilakukan pada zaman Daulat Abbasiah sangat jelas terlihat pada lahirnya para ilmuwan
muslim yang mashur dan berkaliber internasional seperti : Al-Biruni (fisika, kedokteran);
Jabir bin Hayyan (Geber) pada ilmu kimia; Al-Khawarizmi (Algorism) pada ilmu
matematika; Al-Kindi (filsafat); Al-Farazi, Al-Fargani, Al-Bitruji (astronomi); Abu Ali Al-
Hasan bin Haythami pada bidang teknik dan optik; Ibnu Sina (Avicenna) yang dikenal
dengan Bapak Ilmu Kedokteran Modern; Ibnu Rusyd (Averroes) pada bidang filsafat; Ibnu
Khaldun (sejarah, sosiologi). Mereka telah meletakkan dasar pada berbagai bidang ilmu
pengetahuan.

2. Respon umat islam


Semua kebijakan para khalifah untuk membangun sebuah peradaban dan gerakan berpikir
maju, cepat direspon, oleh umat islam dengan respon yang sangat tinggi. Bentuk respon
tersebut ditandai dengan sikap semangat yang tinggi dari umat islam untuk belajar,
membaca, mencoba, dan menulis. Sehimgga pada masa daulah abbasiyah mampu
melahirkan tokoh islam di berbagai bidang ilmu dan akhirnya mampu menempatkan posisi
umat islam sebagai umat terbaik di dunia. Manusia yang mampu memberikan manfaat bagi
manusia lain, atau mampu berperan dan bersifat rahmatan li alamin.

1. Tokoh Islam di bidangTauhid


Ilmu tauhid ialah ilmu yang mempelajari tentang keimanan atau keyakinan atau
akidah.Tokoh yang terkenal di bidang ilmu tauhid adalah Abu Hasan Al-Asy’aridan Abu
Mansyur Al-Maturidi.
No
Nama
Kelahiran dan kematian
Pemikiran/Hasilkarya

1.
-Abu Hasan Al-Asy’ari
- Lahir di Bashrahtahun 260 H/873 M
- Wafat di Bagdad padatahun 324 H/935 M (berumur 64 tahun)
- Bapak ilmu tauhid yang diikuti pemikirannya oleh mayoritas umat islam di dunia
- Menemukan sifat wajib Allah SWT. Ada 13 yaitu :wujud, qidam, baqa,
mukhalafatullilhawadis, qiyamuhubinafsihi, wahdaniyah, qudrah, iradah, ilmu, hayat,
sama’, basaar, dankalam, ditambahdengan 7 sifatmaknawiyahyaitu : qadiran, muridan,
aliman, hayyan, sami’an, basiran, mutakalliman, sehinggamenjadi 20 sifatwajibbagi Allah
SWT.
2.
-Abu Mansyur Al-Maturidi
- Lahir di SamarkanBashrah, tahun 238 H/852 M
- Wafatpadatahun 333 H/944 M dimakamkan di Samarkan
- Pembawa aliran tauhid dalam paham Ahlu Sunnah walJama’ah
- Diantara pemikirannya adalah :wujud Allah dapat diketahui oleh akal manusia, setiap
perbuatan Allah SWT. Memiliki hikmah (tidak sia sia), Allah SWT. Dapat dilihat oleh indra
manusia kelak hari kiamat, orang yang berdosa besar tidak kekal di neraka, Al-Qur’an
bersifat kekal.

2. Tokoh Islam di bidangFikih


Ilmu fikih adalah ilmu yang mempelajari tentang tata cara beribadah dan bermuamalah.
Tokoh yang paling terkenal di bidang ilmu fikih antara lain : Imam Hanafi, Imam Maliki,
Imam Syafi’i, dan Imam Hambali. Ajaran mereka dikenal dengan sebutan MahzabHanafi,
Mahzab Maliki, MahzabSyafi’i, danMahzabHambali.
No
Nama
Kelahiran dan kematian
Pemikiran/Hasilkarya

1.
-Abu Abdillah Malik bin Anas(Imam Maliki)
- Lahir di Madinahtahun 93 H/716 M
- Wafat179 H/800 M, umur 86 tahun
- Penulis kitab Al-Muwatta (kitabhadis)
- Dalam menetapan hokum fikih, beliau berpedoman pada Al-Qur’an, hadis, ijma’ sahabat
dan kemaslahatan ‘urf (adat penduduk Madinah
- Imam Malik adalah guru dari Imam Syafi’i

2.
-Nuqman bin Tsabit(Imam Hanafi)
- Lahir diKuffah, Irak, tahun 80 H/700 M
- Wafat pada tanggal 11 JumadilUla 150 H/14 Juni 767 M
- Didalam menyusun kitab fikir pemikirannya didasarkan pada kesucian (taharah), salat
dan seterusnya
- Didalam menetapkan hukum Islam (fikih) bersumber dari Al-Qur’an, hadis, qiyas dan
istihsan
- Menolak takliddanbid’ah yang tidak ada dasarnya dalam Al-Qur’an dan hadis
3.
-Muhammad IbnuIdris bin Abbas bin UsmanAsy-Syafi’i(Imam Syafi’i)
- Lahir di Ghaza, Palestina, tahun 150 H/767 M
- Wafat di Mesirtahun 204 H/819 M
- Penyusun kitab Ar-Risalah tentang ushulfikih
- Penyusun kitab Al-Umm yang berisi mazhab fikih yang baru
- Dalam menetapkan hokum fikih, Imam Syafi’i berpedoman pada Al-QUr’an, hadis, ijma’
dan qiyas

4.
-Ahmad bin HambalAsy-Syaibani (Imam Hambali)
- Lahir di Baghdad tahun 780 M
- Wafat tahun 855 M, berumur 75 tahun
- Penulis kitab Al-Musnad (kitab hadis)
- Penyusun kitab Al-Manasik, As-Sagir dan Al-Kabir, kitabAz-Zuhud, kitabAr-Radd ‘ala
fahmiyahwaz Zinqidah (Bantahan kepada Jahmiyah dan Zindiqah)
- Di dalam menetapkan hukum Islam, Imam Hambali berpedoman pada Al-Qur’an, hadis,
dan fatwa parasahabat

3. Tokoh Islam di bidangAkhlak (Tasawuf)


Tokoh di bidang akhlak (tasawuf) adalah tokoh yang melahirkan ilmu akhlak. Ilmu akhlak
atau tasawuf adalah ilmu yang mempelajari tentang tata cara bersikap dalam kehidupan
sehari hari. Ilmu akhlak dibagi 2, ilmu akhlak atau tasawuf klasik dan ilmu akhlak atau
tasawuf moderat.
a. Tokohilmuakhlak (tasawuf) klasik
No
Nama
Kelahirandankematian
Pemikiran/Hasilkarya

1.
-Abu Abdillah Al-Haris bin Asad Al-Basri Al-Bagaldid Al-Muhasibi (Al-Muhasibi)
- Lahir di Basrah (Irak) tahun 165 H/718 M
- Wafatdi Basrah (Irak) 243 H/857 M
- Tokohsufisme yang memadukan antara filsafat dengan teologi
- Gurunya Imam Al-Junaidi Al-Baghdadi
- Hasil karyanya berjudul Ri’ayahlihuquqillah (praktik kehidupan spiritual)

2.
-Abdul Qadir Al-Jilani
- Lahir di desaJilan Persia tahun 1077 M
- Wafattahun 1166 di Baghdad Irak
- Pendiri tariqat Qadriyah (sebagai tariqat yang berdiri pertama kali dengan melalui
bimbingan guru tariqat yang disebut Mursyid)
- Hasil karayanya adalah FutuhulGaib (menyingkap kegaiban)

3.
-Abu AL-Mugis Al-Husain ibn Mansur ibn Muhammad Al-Baidawi (Al Hallaj)
- Lahirdi Thus Persia (Iran) tahun 244 H/857 M
- Wafattahun 857 H/932 M
- Seorang sufi yang dituduh musyrik oleh khalifah Abbasiyah di Bagdad, sehingga dihukum
mati, karena ekstasisnya “Ana Al-Haqq” (AkulahTuhan)
- Hingga sekarang, status kematian Al-Hallaj masih misteri antara pro dan kontra

4. Tokoh dibidang Ilmu Pengetahuan

1. Al Farabi

Al farabi adalah tokoh cendekiawan muslim di bidang fisika dan filsafat. karya-karya tulis
beliau sangat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi canggih saat
ini, sehingga buku-bukunya banyak diterjemahkan kedalam berbagai bahasa di seluruh
penjuru dunia.

Al farabi nama lengkapnya adalah abu Nars Muhammad Al Farabi. Lahir di Wasij, salah satu
desa di Farab, (Transoxania) pada tahun 870M.Ia berasal dari Turki dan tinggal selama 20
tahun di Bagdad (Irak), dalam rangka menuntut dan sekaligus mengembangkan ilmu
pengetahuannya. Pada tahun 950M beliau wafat dalam usia 80 tahun.

2. Ibnu Sina

Ibnu sina yang nama lengkapnya Abu Ali Husain bin Abdullah Ibnu Sina dilahirkan di suatu
daerah dekat Bukhara yaitu Afahan pada tahun 980M. Ssarjana-sarjana barat menyebutnya
"Avicena". Beliau adalah sarjana muslim yang ahli di bidang ilmu biologi, kedokteran dan
filsafat.

Pada usia 20 tahun dia telah menulis sebuah esiklopedi tentang ilmu kedoteran yang
dikenal dengan nama The Canon. Buku-buku lain yang ditulisnya adalah : Any Syifa, An
Najat, Al Qanun. Dalam bahasa inggrisnya disebut Canon of Medicine.
Buku ini sampai akhir abad ke 17 dipakai sebagai standar oleh universitas-universitas di
Eropa.

Ibnu sina wafat pada tahun 1037 namun walaupun beliau telah tiada, kehebatan dan
keharuman namanya masih menggema sampai saat ini.

3. Al Biruni (973-1048)

Dia adalah seorang cendekiawan muslim yang meletakkan dasar-dasar ilmu perbintangan
modern dan terbesar disepanjang sejarah.

Dia telah menentukan dengan teliti garis lintang dan garis bujur dan membicarakan
kemungkinan bumi berputar pada sumbunya. Diselidiki pula olehnya kecepatan yang tak
terhingga dari suara dan cahaya. dia tidak membatasi diri pada ilmu pasti dan ilmu
perbintangan tapi juga berhasil menentukan berat jenis 18 batu permata, logam dan lain
sebagainya.

Dari gambaran singkat diatas, jelaslah bagi kita bahwa para cendikiawan muslim dalam
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi telah memberikan warisan yang tak ternilai
harganya bagi kehidupan manusia modern sampai sekarang dan terus berkembang sampai
akhir zaman.

Namun demikian saut hal yang perlu diingat bahwa ilmu pengetahuan dan tenologi
hendaklah dijadikan suatu mementum atau kesempatan untuk mempertebal keyakinan
dan keimanan kita tentang kebesaran Allah SWT.

4. Ibnu Rushd (Averroes)

Abu Walid Muhammad bin Rusyd lahir di Kordoba (Spanyol) pada tahun 520 Hijriah (1128
Masehi). Ayah dan kakek Ibnu Rusyd adalah hakim-hakim terkenal pada masanya. Ibnu
Rusyd kecil sendiri adalah seorang anak yang mempunyai banyak minat dan talenta. Dia
mendalami banyak ilmu, seperti kedokteran, hukum, matematika, dan filsafat. Ibnu Rusyd
mendalami filsafat dari Abu Ja'far Harun dan Ibnu Baja.

C. HIKMAH DAN PERILAKU YANG DIAMBILDARI PERKEMBANGAN ISLAM MASA


KEJAYAAN

1. Segala sesuatu yang dilakukan dengan kesunggguhan dan dengan penuh disiplin,
akan mampu mengantarkan pada kesuksesan besar. Karena umat islam memiliki
landasan berpikir dengan dasar kebenaran mutlak dari Al-Qur’an dan Hadis. Banyak
ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadis yang mendorong umat Islam untuk selalu bersikap
sungguh-sungguh dan penuh disiplin dalam melakukan segala hal.
2. Dengan semangat membaca, menulis, mencoba dan melakukan kegiatan keilmuan
secara menyeluruh, akan mampu mengantarkan lahirnya umat Islam yang mahir,
kuat dan terangkat posisinya pada derajat yang terhirnat. Seruan Allah swt. Dalam
surah Al-Mujadalah ayat 11 benar-benar akan menjadi bukti nyata dalam kehidupan
umat Islam.
3. Hanya dengan terwujudnya umat Islam yang mahir dibidang segala tingkat
keilmuan, umat islam akan menjadi umat yang kuat,sehingga keberadaannya tidak
menjadi beban orang lain. Sebaliknya akan mampu menyelamatkan diri sendiri dan
orang lain dari ancaman berubahnya kidah dan sifat ketergantungan dalam segala
hal.
4. Agar umat Islam dapat mengambil kembali posisi kejayaan yang telah lama
berpindah ke Negara barat, maka umat Islam harus menyadari dan sanggup
menumbuhkan kembali tradisi penyebab kejayaan Islam masa lalu, melalu
semangat mencintai ilmu, semangat melakukan kegiatan penerjemahan, berdiskusi,
melakukan penelitian dan kegiatan keilmuan lainnya dengan didukung oleh
kebijakan pemegang pemerintahan

D . KESIMPULAN
Perkembangan islam masa kejayaan sekitar tahun 750-1258 M. Faktor-faktor yang
mendorong islam mengalami masa kejayaan seperti: dorongan membaca iqra, ilmu
berasaskan tauhid, panduan Al-Quran dan sunah, keterbukaan dan kreativitas umat islam,
gerakan penerjemah.
Hal yang berpengaruh pada pemebntukan dan pergerakan umat islam adalah kebijakan
khalifah, respon umat islam dan tokoh-tokoh islam yang berpengaruh dibidang tauhid,
fikih, akhlak, pengetahuan.
Dan juga hikmah yang dapat diambil umat islam pada masa kejayaan seperti: segala susatu
yang dilakukan disiplin akan menghantarkan kesuksesan besar,dengan semangat
membaca, menulis, dan lain-lain akan terangkat derajatnya, dan lain-lain

Anda mungkin juga menyukai