“SENYAWA HIDROKARBON”
OLEH:
MUHAMMAD AMIRUDIN
XXXXXXXXXXX
i
KATA PENGANTAR
ii
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Karbon…………………………………………………………………………………….....3
2.1.1 Senyawa
Karbon………………………………………………………………….3
2.1.2 Sifat- Sifat
Karbon……………………………………………………………......7
2.2
Alkana……………………………………………………………………………………….8
2.2.1 Tata Nama
Alkana………………………………………………………………...9
2.2.2 Sifat- Sifat
Alkana…………………………………………………………….....10
2.3
Alkena……………………………………………………………………………………...11
2.3.1 Tata Nama
Alkena……………………………………………………………….12
iii
2.3.2 Sifat- Sifat
Alkena……………………………………………………………....13
2.4 Alkuna……………………………………………………………………………………
13
2.4.1 Struktur
Alkuna………………………………………………………………….14
2.4.2 Tata Nama
Alkuna……………………………………………………………....14
2.4.3 Sifat- Sifat
Alkuna……………………………………………………………….15
BAB III PENUTUP
1.1 Kessimpulan……………………………………………………………………
…17
1.2 Saran……………………………………………………………………………
…17
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
PENDAHULUAN
menyertainya. Pertumbuhan dan perkembangan yang cepat dari ilmu kimia telah
Dengan perkembangn tersebut kita mengenal antara lain kimia fisika, kimia analisis,
Karbon merupakan salah satu unsur dari unsur-unsur yang terdapat dalam
golongan IV A dan merupakan salah satu unsur terpenting dalam kehidupan sehari-
hari karena terdapat lebih banyak senyawa yang terbentuk dari unsur karbon.
mengikat dirinya sendiri dalam rantai-rantai atau cincin-cincin, tidak hanya dengan
ikatan tunggal, C - C , tetapi juga mengandung ikatan ganda C = C, serta rangkap tiga,
C≡C.Akibatnya, jenis senyawa karbon luar biasa banyaknya. kini diperkirakan terdapat
sekitar dua juta jenis senyawa karbon, dan jumlah itu makin meningkat pemikiran
tersebut bahwa penggunaan istilah senyawa karbon lebih tepat pada senyawa oragnik,
1
1.2. Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
Karbon adalah salah satu unsur yang terdapat dialam dengan symbol system
periodik adalah “C”. Nama karbon berasal dari bahasa latin “carbo” yang berarti
“coal” atau “charcoal”. Istilah “coal” menyatakan sediment berwarna hitam atau
coklat kehitaman yang bersifat mudah terbakar dan terutama memiliki komposisi utama
belerang, hydrogen, oksigen dan nitrogen. Karbon merupakan unsur ke-19 yang paling
banyak di kerak bumi yaitu dengan persentase dengan berat 0.027%, dan menjadi
banyak unsur ke-4 terdapat jagat raya setelah hydrogen, helium, dan oksigen. Di
temukan baik di air, darat, dan atmosfer bumi, dan di dalam tubuh makhluk hidup.
Karbon membentuk senyawa hampir semua unsur terutama unsur organik yang
banyak menyusun dan menjadi bagian dari makhluk hidup. Keistimewaan unsur karbon
di bandingkan dengan unsur IV A yang lain, unsur karbon secara alamiah mengikat
dirinya sendiri dalam rantai, baik dengan ikatan tunggal C-C, ikatan rangkap dua C=C,
maupun ikatan rangkap tiga C≡C. Hal ini terjadi karena unsur karbon mempunyai
energi ikatan C-C yang kuat yaitu sebesar 356 kj/ mol.
3
2.1.1 Senyawa Karbon
a. Karbon dioksida
Karbon dioksida di temukan di atmosfir lapisan bumi dan terlarut dalam air.
Karbon juga merupakan bahan batu besar dalam bentuk karbonat unsur kalsium,
magnesium dan besi. Batubara, minyak ,dan gas bumi adalah hidrokabon. Karbon
sangat unik karena dapat membentuk banyak senyawa dengan hidrogen, oksigen,
nitrogen, dan unsur-unsur lainya. Nama lain dari gas asam karbonat, karbonat
anhidrida, es kering (bentuk padat), dan zat asam arang. Massa molar 44,0095(14)
g/mol, penampilan gas tidak berwarna. Densitas 1600 g/L (padat) 1,98 (gas),titik didih
leleh -57 oC (216K) dibawah tekanan, titik didih -78 oC (195 K) menyublin, kelarutan
Karbon dioksida di ntyatakan dalam bentuk rumus kimia CO2 atau zat asam
arang adalah sejenis senyawa yang terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secara
konvalen dengan sebuah atom karbon. Berbentuk gas pada keadaan temperatur dan
tekanan standard dan hadir di atmosfer bumi. Rata-rata konsentrasi karbon dioksida di
atmosfer bumi kira-kira 387 ppm berdasarkan volume (V) walaupun jumlah ini bisa
bervariasi tergantung pada lokasi dan waktu. Karbon dioksida adalah gas rumah kaca
fungsi dan mikroorganisme pada proses reperasi dan di gunakan oleh tumbuhan
sebagai proses fotosintesis. Oleh karena itu, karbon dioksida merupakn kompenen yang
4
sangat penting dalam siklus karbon. Karbon diokasida juga hasailkan dari hasil
gunung merapi dan proses geothermal lainya seperti pada mata air panas.
Karbon dioksida tidak mempuyai bentuk cair pada tekanan di bawah 5,1 atm
namun langsung mnjadi padat pada temperatur di bawah -78oC. Dalam bentuk padat
karbon dioksida pada umumnya disebut sebagai es kering (CO2) adalah oksida asam.
Larutan CO2 mengubah warna litmus dari biru menjadi merah muda. Karbon dioksida
mempuyai struktur molekul linier dan bersifat non polar. Gas ini larut dalam air,
terdapat di udara dan sangat penting bagi tumbuhan sebagai bahan fotosintesi serta
merupakan komponen nafas yang di keluarkan oleh manusia atau hewan. CO2 dapat di
buat dengan membakar karbon senyawa hidrokarbon, atau gas CO dengan oksigen
C+ CO →CO2
CH4+2O2→CO2+H2O
2CO+O2→2CO2
asam seperti: CaCO3 +2HCl→CaCl2 +H2O+CO2. Gas CO2 tidak beracun, tetapi
konsentrasi yang terlallu tinggi dalam udara adalah tidak sehat, karena merendahkan
konsentrasi CO2 dan menimulkan efek fisikologis yang membahayakan. Jumlah CO2
yang sangat besar sekali di hasilkan oleh aktifitas manusia, meningkatkan gas CO2 di
5
khawatirkan atmosfer menjadi panas, sehingga akan muncul perubahan suhu yang
b. Karbon Monoksida
CO2+H2→CO2+H2, gas ini tidak berwarna dan mempunyai titidk didih -190. Dapat di
gunakan sebagai bahan industry melalui reaksi 2CO(g) + O 2(g)→ 2CO2(g). Gas CO
juga terdapat terjadi sebagai sampingan pembakaran organic dalam ruang kurang
oksigen. C8H18 + 6O2 (g)→8CO + 4H2O. Secara besaran-besaran dapat dibuat dengan
reaksi C(S) + H2O→ CO +H2. Gas CO sangat berbahaya bagi manusia maupun hewan
mengedarkan oksigen dari paru- paru ke seluruh tubuh. Secara komersial, karbon
bikarbonat adalaha zat yang berguna serta terkenal. Kebanyakan karbonat hanya sedikit
larut dalam air, misalnya kalsium karbonat, CaCO 3, barium karbonat, BaCO3,
magnesium karbonat, MgCO3, dan timbal karbonat, PbCO3. Banyak bikarbonat hanya
stabil dalam larutan air. Contohnya kalsium bikarbonat Ca(HCO3)2, dan magnesium
6
menghasilkan CO2. Reaksi ini sangat cepat dan gas itu dengan mudah terlepas.
Bikarbonat adalah zat atmosfer, yaitu ia dapat bereaksi baik dengan asam
maupun basah. Bikarbonat tidak stabil bila dipanaskan, ia terurai membentuk karbonat.
Kalium bikarbonat bubuk digunakan dalam alat pemadam kebakaran karena ia mudah
Unsur karbon terdapat dalam tiga bentuk yaitu bentuk amorf, grafit, dan intan
a. Amorf
Unsur karbon dalam bentuk amorf, selain terdapat di alam, seperti arang,
kokas, batu bara, dan karbon hitam memiliki sifat yang rapuh. Karbon amorf ini,
antara lain digunakan sebagai bahan bakar (batu bara), zat warna hitam, tinta cetak,
dan sebagai produksi pada proses peleburan logam. Karbon amorf yang diaktifkan
(karbon aktif) digunakan sebagai adsorben (penjerap) yang dapat menyerap bau-
bauan, gas beracun, mikroorganisme, dan kotoran dalam larutan. Secara alami amrof
di hasilkan dari perubahan serbuk gergaji, lignit batu bara, gambut, kayu, batok
b. Grafit
Grafit adalah zat bukan logam yang mampu mengantarkan panas dengan
baik. Bentuk kristal mikro grafit banyak kita kenal sebagai arang, jelaga, atau jelaga
7
minyak. Sifat fisika grafit di tentukan oleh sifat dan luasnya permukaan, bentuk
grafit yang halus akan mempunyai permukaan yang relatif lebih luas, dengan sedikit
gaya tarik akan mudah meyerap gas dan zat terlarut. Grafit terdapat dalam bentuk
padatan yang memiliki ukuran kristal dan tingkat kemurnian yang berbeda-beda.
c. Intan
Bentuk unsur karbon yang ketiga adalah intan. Intan secara alami diperoleh
dari karbon yang dikenal tekanan dan suhu tinggi dalam perut bumi. Intan juga
dapat di buat dari grafit yang diaolah pada suhu 3.000 K dan tekanan lebih dari 1,25
x 107 Pa. Proses ini menggunakan katalis logam transisi, seperti kromium (Cr), besi
dengan rantai terbuka dan semua ikatan karbonnya merupakan ikatan tunggal. Alkana
juga di sebut parafin yang berarti alifatis kecil (sukar beraksi). Senyawa alkana
Dari rumus umum di atas jika diketahui jumlah atom karbon maka jumlah H
bercabang yang sering disebut sebagai deret homolog dapat dilihat pada tabel berikut:
8
Heksana C6H14 heneikosana C21H44
Heptana C7H16 dokosana C22H46
Oktana C8H18 trikosa C23H48
Nonana C9H20 tetrakosana C24H50
Dekana C10H22 pentakosana C25H52
Undekana C11H24 keksakosana C26H54
Dodekana C12H26 heptakosana C27H56
Tridekana C13H26 oktaoksana C28H58
Tetradekana C14H30 nonakosana C29H60
pentadekana C15H32 trikontana C30H62
Penaman alkana mengikuti system IUPAC, yaitu sistim tata nama yang
berdasarkan pada gagasan bahwa struktur sebuah nyawa organic dapat digunakan untuk
menurunkan namanya dan sebaliknya, bahwa suatu struktur yang unik dapat di gambar
untuk tiap nama. Dasar sistem IUPAC yaitu alkana rantai lurus. Tata nama alkana
Atom C ujung di beri nomor 1 adalah yang dekat dengan rantai simpang atau
Sebut nomor yang menunjukan letak rantai cabang, lalu nama rantai cabang,
menurut urutan abjad, lalu di ikuti dengan nama ratai lurusnya, contoh: 3 metil
heksana.
9
Dalam system tata nama umum, nama alkana di tentukan oleh jumlah atom
sebagai beikut:
a. Alkana yang tak bercabang mempuyai atom C>3 di beri awalan normal (n-).
a. Hidrokarbon jenuh ( tidak ada ikatan atom C rangakap sehinnga jumlah atom H
nya maksimal).
b. Sukar beraksi
c. Bentuk Alkana dengan rantai C1-C4 pada suhu kamar adalah gas ,C4-C17 pada
suhu adalah cair dan > C18 pada suhu kamar adalah padat
d. Titik didih makin tinggi bila unsur C nya bertambah, dan jumlah atom C sama
10
2. Sifat Kimia, yang diantaranya adalah:
a. Alkana tidak reaktif cukup stabil apbila di bandingkan dengan senyawa organik
lainya. Oleh karena kurang reaktif, alkana disebut paraffin (berasal dari bahasa
pembebasan energi.
e. Nitrasi, alkana dapat beraksi dengan asam nitrat pada suhu 150-4750C
2.3 Alkena
Alkena dan sikloalkena merupakan hidrokarbon yang memiliki satu atau lebih
ikatan rangkap dua karbon-karbon. Senyawa ini ikatan tidak jenuh karena tidak
mempunyai jumlah maksimun atom yang sebetulnya dapat di sampaikan oleh setiap
karbon. Alkena sering disebut olefiant gas (gas yang membentuk minyak, suatu istilah
11
2.3.1 Tata Nama Alkena
Dalam sisten IUPAC, alkena berantai lurus di beri nama menurut alkana
1. Sebagai senyawa induk di ambil rantai lurus atom karbon terpanjang yang
2. Akhiran –ana dari nama hidrokarbon alkana di gantikan dengan akhiran –ena.
3. Posisi ikatan rangkap di tentukan oleh nomor rendah dari atom karbon, di mana
4. Jika suatu isomer geometric akan di tandai, nama itu di mulai dengan cis atau trans.
a. Hitung jumlah atom C-nya, kemudian tukiskan nama awal berdasarkan jumlah atom
b. Jika jumlah atom C senyawa lebih dari 3, maka bernomor setiap atom C sehinnga
sebagai berikut:
12
e. Tuliskan nomor cabang, di ikuti tanda (-) gabungkan nama rantai induk dan rantai
cabang.
CH2=CHCH=CH3 CH2=CHCH2=CH2
CH2=CHCH=CHCH=CH2 CH3-CH2-CH=CH-CH=CH2-CH2-CH3
1,3,5-heksatriena 3,5-oktadiena
Sifat Fisika
Senywa Alkena Rumus Molekul Mr
Titik Didih Wujud
Etena C2H4 28 -103 gas
Propena C3H6 42 -48 gas
1-Butena C4H8 56 -6 gas
1-Pentena C5H10 70 30 cair
1-Heksana C6H12 84 64 cair
1-Heptena C7H14 98 93 cair
11
1-Oktena C8H16 2 122 cair
12
1-Nonena C9H18 6 146 cair
14
1-Dekana C10H20 0 171 cair
1. Titik didih alkena sama dengan alkana, maka bertambah jumlah atom C, harga Mr
13
2. Alkena mudah larut dalam pelarut organik tetapi sukar larut dalam air.
2.4 Alkuna
fungsi berupa ikatan rangkap tiga karbon. Salah satunya adalah etuna yang di sebut
juga asetilena (CH=CH). Ikatan pada alkuna disebut ikatan tidak jenuh. Ketidak
jenuhan ikatan rangkap tiga karbon-karbon lebih besar dari ikatan rangkap dua pada
Alkuna mempunyai rumus umum CnH2n-2. Alkuna yang paling sederhana adalah
etuna (C2H2). Dan mempunyai rumus struktur H- C=C – H. Menurut Parlan dan
Wahjudin,2005, alkuna di bedakan menjadi tiga jenis berdasarkan posisi ikatan rangkap
tiganya yaitu:
1. Sistem IUPAC
akhiran –ana pada nama alkane terkait dengan akhiran –una. Untuk molekul alkuan
yang rantainya panjang, rantai karbon terpanjang yang mengandung ikatan ganda
14
tiga mempunyai nomor rendah. Posisi ikatan ganda tiga di tunjukan dengan nomor
dari atom karbon yang berikatan ganda tiga yang lebih rendah.
2. Nama Umum
nama umum, alkuna di anggap sebagai turunan asetelina (C 2H2) yang satu atau dua
Secara umum sifat – sifat fisika alkuna sifat- sifat fisika alkane dan alkana,
diantara lain:
1. Alkuna suka rendah pada temperatur kamar berwujud gas, sedangkan yang
3. Merupakan senyawa non polar tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut-
pelarut organik non polar, seperti eter, benzene, dan karbon tetraklorida.
4. Semakin banyak jumlah atom dan percabangan atom semakin tinggi titik didihnya .
1. Reaksi Adisi
a. Adisi Halogen, bromine dan klorin dapat mengadisi pada alkuna seperti halnya
pada alkena.
b. Adisi Hidrogen, dengan pengaruh katalis logam – logam transisi (Pt, Pd, dan Ni)
15
c. Adisi Air (Hidrasi), hidrasi alkuna biasanya di lakukan dengan menggunakan
katalis merkuri sulfat. Reaksi ini biasanya mengikuti kaidah Markovnikov, tetapi
2. Reaksi Oksidasi
permanganate pada kondisi yang agak netral, terjadi reaksi oksidasi dan di
b. Oksidasi oleh Ozon. Ozona lisis terhadap alkuna yang di ikuti dengan hidrolisis
Reaksi ini dapat digunakan identifikasi posisi ikatan ganda tiga pada suatu
pada alkuna terminal. Alkuna terminal dapat beraksi dengan basa kuat seperti
asetelida.
1. Pembentuka rantai yang mengandung ikatan ganda tiga karbon- karbon secara
sederhana, hal ini dapat di katakan pembuatan alkuna dengan mengubah bukan
16
2. Perpanjangan rantai karbon yang telah memiliki ikatan ganda tiga secara sederhana,
hal ini dapat di katakan pembuatan alkuna, dengan mengubah alkuna menjadi
alkuna lain.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hidrokarbon adalah senyawa organik yang molekulnya tersusun dari unsure karbon dan
hydrogen. Alifatik artinya ujung rantai tidak saling bertemu sedangkan jenuh artinya
Alkena dan sikloalkena merupakan hidrokarbon yang memiliki satu atau lebih
rangkap dua karbon-karbon. Senyawa itu tidak di katakan tidak jenuh karena tidak
mempunyai jumlah maksimun jumlah atom yang sebetulnya dapat di tamping oleh
setiap karbon.
fungsi berupa ikatan rangkap tiga karbon- karbon. Seperti halnya ikatan rangkap pada
alkena, ikatan rangkap tiga pada alukna juga di sebut ikatan tidak jenuh.
3.2 Saran
1. Dengan adanya makalah ini di harapkan dapat membntu pembaca dalam memahami
18
2. Dengan adanya makalah mengnai kimia karbon ini di harapkan dapat membantu
DAFTAR PUSTAKA
19
Justiana Sandri. 2009. Chemistry for Senior High School. Jakarta: Penerbit
(http://ewimia.files.wordpress.com/2011/05/ alkana.pdf ), diakses 19
Agustus 2014. Parlan & Wahjudi. 2005. Kimia Organik I. Malang: Penerbit
(http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._KIMIA/19690419199
2032-RATNANINGSIH_EKO_SARDJONO/MODUL_2_isomer_20_6_ 0
20
Mengakaji Fenomena Alam Untuk Kelas SMA/MA. Jakarta: Pusat
21
22